2. Apa yang menjadi standar acuan kompetensi dalam merancang pembelajaran berbasis
asesmen yang efektif?
Untuk mengikuti standar acuan kompetensi dalam merancang pembelajaran asesmen yang
efektif perlu diketahui urutannya dan prinsip-prinsip asesmen. Setelah Tujuan
Pembelajaran dan Alur Tujuan Pembelajaran dibuat sebaiknya langsung disusun
rancangan pembelajaran dan asesmen menurut standar acuan kompetensi dalam
merancang pembelajaran asesmen yang efektif. Setelah itu barulah modul ajar dan materi
ajar disusun. Seperti diketahui standar acuan kompetensi dalam merancang
pembelajaran asesmen yang efektif memiliki lima prinsip pembelajaran dan lima
prinsip asesmen.
3. Apa yang Anda ketahui dengan modul ajar sebagai sebuah perangkat pembelajaran?
Modul ajar merupakan salah satu bentuk perangkat ajar yang digunakan guru untuk
melaksanakan pembelajaran dalam upaya mencapai Profil Pelajar Pancasila dan
Capaian Pembelajaran.
Modul ajar merupakan penjabaran dari Alur Tujuan Pembelajaran dan disusun sesuai
dengan fase atau tahap perkembangan murid.
Memilih atau memodifikasi modul ajar yang sudah disediakan pemerintah untuk
menyesuaikan dengan karakteristik murid, atau
Menyusun sendiri modul ajar sesuai dengan karakteristik murid
5. Apa yang Anda ketahui dengan asesmen diagnostik? Kapan asesmen diagnostik perlu
dilakukan dan untuk apa?
Asesmen Diagnostik merupakan penilaian/asesmen kurikulum merdeka yang dilakukan
secara spesifik dengan tujuan untuk mengidentifikasi atau mengetahui karakteristik,
kondisi kompetensi, kekuatan, kelemahan model belajar peserta didik, sehingga
pembelajaran dapat dirancang sesuai dengan kompetensi dan kondisi peserta didik yang
beragam (kepmendikbud No.719/P/2020).
Asesmen diagnosis memetakan kemampuan semua peserta didik di kelas secara cepat,
untuk mengetahui siapa saja yang sudah paham, siapa saja yang agak paham, dan siapa
saja yang belum paham. Dengan demikian guru dapat menyesuaikan materi pembelajaran
dengan kemampuan peserta didik. Asesmen diagnosis dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
asesmen diagnosis kognitif dan asesmen diagnosis non kognitif.
6. Pemahaman seperti apa yang perlu dimiliki pendidik (guru) untuk melaksanakan asesmen
yang efektif?
7. Gambaran perencanaan, pelaksanaan, dan pengolahan asesmen seperti apa yang merujuk
pada prinsip dan paradigma asesmen pembelajaran paradigma baru?
Dalam melakukan asessment, seorang guru harus mengikuti langkah- langkah sebagai
berikut: 1) Menyusun Rencana Asesmen atau Evaluasi Hasil Belajar. Dalam
merencanakan asesmen atau evaluasi hasil belajar, Pendidik perlu melakukan setidaknya
empat hal, yaitu: (a) Merumuskan tujuan dilakukannya asesmen atau evaluasi, termasuk
merumuskan tujuan terpenting dari diadakannya asesmen. Hal ini perlu dilakukan agar
arah proses asesmen jelas. (b) Menetapkan aspek-aspek yang akan dinilai, apakah aspek
kognitif, afektif, atau psikomotor. (c) Memilih dan menentukan teknik yang akan
digunakan. Pendidik bisa menentukan jenis teknik assesmen berupa tes atau non-tes. Dari
sejumlah teknik tes atau non tes yang ada, Pendidik juga harus menentukan pilihan teknik
tersebut yang akan digunakan dengan memperhatikan ciri-ciri dari masing-masing teknik
serta memahami beberapa kelebihan dan kekurangannya. (d) Merancang instrumen yang
akan digunakan untuk mengevaluasi proses dan hasil belajar para peserta didik. Beberapa
instrumen yang dapat digunakan meliputi soal tes (test item), daftar cek (check list), rating
scale, pedoman wawancara, dan lain-lain.