Anda di halaman 1dari 4

MODEL-MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM

Oleh: Dwi Fadhila Damayanti/15105241043

Ada beberapa model pengembangan kurikulum, arti dari model pengembangan


kurikulum adalah ketika sudah mendapatkan model kurikulum yang akan digunakan di antara
desain yang empat itu, subject matter, kompetensi, humanistik, rekonstruksi sosial, dan langkah
berikutnya adalah bagaimana mengembangkan desain kurikulum yang telah digunakan.
Mmisalnya saja memilih desain desain kompetensi, maka bagaimana agar materi yang
diajarkan oleh pendidik kepada peserta didik dapat ditangkap dengan mudah oleh peserta didik.
Maka dari itu model kurikulum lebih memproseskan kurikulum atas dasar desain yang telah
dipilih. Kaitan antara desain kurikulum dan model kurikulum dapat digambarkan dengan tabel
berikut:

Desain Kurikulum
SUBJECT COMPET SOC F PRIBADI IND.
Tyler
Taba
Wheeler
DSB

Model kurikulum dapat dimodelkan dengan 3 kategori:


1. Model atas dasar orang yang mengembangkan.
2. Pendekatan ilmiah yang digunakan.
3. Model yang disajikan atas dasar menejemen pendidikan yang berlaku saat itu.
Apabila kita telah memilih desain kurikulum kompetensi dan kita kembangka dengan
model tyler atau taba atau wheeler maka kita harus konsisten, mengikuti segala ketentuan yang
telah dikembangkan oleh tyler, begitu juga dengan yang lainnya. Ada perbedaan antara model
Tyler dengan model Taba, salah satunya adalah model Tyler menggunakan pendekatan induktif,
dan Taba menggunakan pendekatan deduktif. Adapun model model pengembangan kurikulum,
yaitu:
1. Model Tyler
Tyler dalam mengembangkan kurikulum menggunakan metode yang mudah yaitu
dengan mengawali dengan 4 pertanyaan dan perlu jawaban. Adapun pertanyaannya
yaitu:
 Apa tujuan pendidikan yang harus dicapai sekolah?
Jawabannya adalah objective, maksudnya adalah tujuan pembelajaran yang
harus dicapai. Tujuan dirumuskan dari acuan pada 3 bidang, yaitu kebutuhan
masyarakat, kebutuhan peserta didik, dan kemajuan teknologi.
 Apa pengalaman belajar yang bisa diberikan kepada peserta didik untuk
mencapai tujuan belajar itu?
Jawabannya adalah memeilih atau menseleksi materi-materi dari pengalaman
belajar. Cara memilih pengalaman belajar itu yaitu, mengedintifikasi elemen-
elemen dari tujuan pembelajarannya.
 Bagaimana pengalaman belajar itu diorganisir secara efektif?
Jawabannya adalah materi diorganisir dan bagaimana cara menyajikannya.
 Bagaimana cara mengetahui apakah tujuan-tujuan yang dimaksud itu sudah
tercapai atau belum?
Jawabannya adalah kegiatan evaluasi. Evaluasi yang konpetensif dapat
terwujud dengan dua bentuk yaitu, evaluasi proses dan evaluasi hasil.
2. Model Tyler yang diperluas
Model tyler yang diperluas dapat digambarkan sebagai berikut:

Kebutuhan Kebutuhan Perkembangan


peserta didik pendidik iteks

Tujuan umu pembeljaran secara tentatif

Landasan Landasan
filasafat psikologis

Merumuskan tujuan pembelajaran

Seleksi pengalaman belajar

Organisasi pengalam belajar

Menata pengalaman belajar

Evaluasi pengalaman belajar

3. Model Taba (converted model)


Model taba menggunakan diagnosis deduktif, maka dari itu langkah langkah
yang digunakan diawali dengan diagnosis kebutuhan peserta didik, semua yang
dibutuhkan peserta didik. Kita tahu apa saja kebutuhan perserta didik dengan cara
melakukan surver. Langkah kedua adalah merumuskan tujuan pembelajaran, tujuan
dapat dirumuskan dari hasil diagnosis kebutuhan peserta didik, menganalisis materi,
mengorganisir materi, dilakukan seleksi pengalaman belajar, organisir pengalaman
belajar, dan yang terakhir evaluasi.
4. Model Wheeler
Model wheeler adalah model siklis, model yang tidak akan pernah selesai karena selalu
berputar. Caranya sama yang pertama tujuan analisis, seleksi pengalaman belajar,
seleksi isi materi, organisasi dan interaksi pengalaman belajar dan materi, evaluasi dan
akan kembali lagi kepada yang pertama yaitu tujuan analisis. Dari pernyataan tersebut
dapat digambarkan siklusnya sebagai berikut:
1. Aims, goals dan objectives

5. Seleksi pengalaman belajar

2. evaluasi

4. Seleksi isi materi

3. Organisasi dan interkasi pengalaman belajara dan materi

5. Model skilbeck
Analis situasi

Merumuskan tujuan

Membuat program

Interpretasi dan implementasi

Monitoring, umpan
balik, asesmen, dan
rekonstruksi
6. Model Saylor

Goals dan objectives

Perancangan Implementasi Evaluasi


kurikulum (silabus) kurikulum kurikulum

7. Langkah-langkah R & D
Pendahuluan Pengembangan Uji Lapangan

Preliminary
Studi pustaka - Tujuan Field Test
- Kemampuan
- Teori peneliti
- Hasil
- Partisipan Mind Field
penelirtian - Prosedur Sosialisasi
terdahulu Test
- Uji kelayakan dan
terbatas Diseminasi
Opretional Field
Studi Lapangan Test

Profil sasaran, Desain


kekuatan dan Hipotetik Desain Final
kelemahannya

8. Model Kemmis dan Mc. Taggart

Anda mungkin juga menyukai