Anda di halaman 1dari 4

Model penelitian yang digunakan adalah model penelitian 4D (Define, Design,

Develop, dan Desseminate). Sesuai dengan namanya, model ini terdiri dari 4 tahap

diantaranya pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop),

dan penyebarluasan (disseminate). Berikut uraian tahapan dalam pengembangan E-

Modul berbasis web pada materi barisan.

1. Tahap Pendefinisian (Define)

Tahap pendefinisian sebagai tahap awal mengembangkan produk. Pada tahap ini,

peneliti menggali informasi mengenai sistem pembelajaran melalui diskusi dengan

kepala sekolah dan beberapa guru matematika di SMA Negeri 11 Pinrang.

a. Analisis awal akhir

Analisis awal akhir bertujuan untuk mengetahui bahan ajar perlu

dikembangkan atau tidak. Pada penelitian ini, analisis awal akhir didasarkan

pada keadaan di lapangan ketika diskusi dengan guru.

b. Analisis peserta didik

Pada tahap ini karakteristik peserta didik dianalisa berdasarkan diskusi dengan

salah satu guru matematika di SMA Negeri 11 Pinrang. Setelah memahami

karakteristik peserta didik dari segi kemampuan, tingkat perkembangan

kognitif, dan latar belakang pengetahuan peserta didik, kemudian hasil analisis

ini akan menjadi konsep dalam mendesain dan mengembangkan produk.

c. Analisis tugas

Pada tahap ini, peneliti menganalisis tugas-tugas utama peserta didik yang

harus dikuasai untuk dapat meraih kompetensi minimal. Tugas yang dimaksud

berupa pemberian soal latihan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang

termuat dalam RPP yang diajarkan pada saat proses pembelajaran,. Hal ini
dilakukan agar kompetensi minimal peserta didik tercapai atau sesuai dengan

harapan.

d. Analisis materi

Pada tahap ini, peneliti menentukan atau menetapkan konsep materi yang

diajarkan kepada peserta didik serta menyusun konsep dengan sistematis

dalam bentuk peta konsep. Dalam hal ini, konsep yang ditetapkan adalah

materi barisan pada SMA kelas XI.

e. Analisis tujuan pembelajaran

Pada tahap ini, peneliti menyusun tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada

materi barisan sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator yang termuat

dalam Kurikulum 2013.

2. Tahap Perancangan (Design)

Adapun tahap perancangan E-Modul berbasis web pada materi barisan sebagai

berikut.

a. Penyusunan tes

Pada tahap ini, peneliti menyusun instrumen penelitian yang digunakan dalam

menjawab permasalahan yang diteliti. Mulai dari angket validasi E-Modul,

angket respon peserta didik dan respon guru, lembar observasi keterlaksanaan

pembelajaran dan aktivitas belajar peserta didik, hingga tes hasil belajar

matematika peserta didik. Penyusunan tes ini disesuaikan pada hasil yang

diperoleh dari tahap pendefinisian.

b. Pemilihan media

Pemilihan media dilakukan dengan menyesuaikan hasil analisis materi dan

mempertimbangkan karakteristik peserta didik. Media yang digunakan dalam

mendesain produk adalah Photoshop, sedangkan media yang digunakan untuk


mengakses e-modul adalah Wordpress. Penggunaan E-Modul berbasis web

sehingga dapat diakses menggunakan handphone maupun laptop.

c. Pemilihan format

Pemilihan format produk yang dikembangkan disesuaikan dengan materi dan

kompetensi dasar pada Kurikulum 2013. Sesuai dengan tujuan penelitian,

maka format pengembangan E-Modul yang diharapkan memuat beberapa

komponen yang menyenangkan dan menarik yang mampu meningkatkan

motivasi dan antusias peserta didik.

d. Rancangan awal

Setelah melakukan beberapa tahapan, peneliti menghasilkan produk E-Modul

yang disesuaikan dengan tahapan sebelumnya. E-Modul pada tahap ini disebut

sebagai prototipe 1.

3. Tahap Pengembangan (Develop)

Pada tahap ini, peneliti menghasilkan bentuk akhir E-Modul setelah melalui revisi

sesuai saran dari pada validasi ahli dan data hasil uji coba. Adapun hal-hal yang

dilakukan pada tahap ini sebagai berikut.

a. Validasi ahli

Dalam mengembangkan bahan ajar yang baik dan sesuai dengan tujuan

pembelajaran, maka E-Modul yang dikembangkan harus divalidasi oleh ahli

materi dan ahli media. Dalam hal ini, validator yang dimaksud aalah dosen

dari jurusan matematika FMIPA UNM. Validasi para ahli dari segi materi

mencakup bahasa yang digunakan dan isi bahan ajar yang berkaitan dengan

kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi sesuai dengan

kurikulum 2013. Sedangkan validasi para ahli dari segi media mencakup

tampilan dan penyajian E-Modul. Setelah mendapatkan masukan dari


validator ahli, kemudian masukan tersebut digunakan sebagai bahan

pertimbangan untuk melakukan revisi. Setelah bahan ajar prototip 1 direvisi,

maka diperoleh bahan ajar prototipe 2.

b. Uji coba terbatas

4. Tahap Penyebaran (Disseminate)

Pada tahap penyebaran, E-Modul telah dinyatakan valid, efektif, dan praktis

sesuai dengan data yang didapatkan sehingga peneliti dapat melakukan kegiatan

diseminasi pada E-Modul. Tahap ini dilaksanakan apabila E-Modul dinyatakan

valid, efektif, dan praktis. Pada tahap ini yang menjadi sasarannya adalah peserta

didik kelas XI di SMA Negeri 11 Pinrang. Tahap penyebaran dilakukan dengan

menampilkan E-Modul dalam kelas yang menjadi sasaran menggunakan

proyektor. Selain itu, peneliti menyuruh peserta didik yang bersangkutan untuk

membawa handphone untuk digunakan setelah peneliti mempresentasikan E-

Modul.

Anda mungkin juga menyukai