Anda di halaman 1dari 2

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabaraktuh. Salam dan Bahagia.

Aku Ikhsan, Mahasiswa Matematika Universitas Negeri Makassar.


Baik pada kesempatan kali ini, aku bakalan sharing dengan teman-teman sekalian tentang
bagaimana sih cara mengenal minat dan bakat kita buat nentuin jurusan di perguruan tinggi
nantinya. Nah, teman-teman sekalian, perlu kita tahu ya bahwa dengan mengetahui minat dan bakat
kita tentunya akan memberikan pengaruh positif bagi pengembangan diri dan karir kedepannya.
Karena, dengan begitu, kita akan tahu kemampuan dan bagaimana kinerja kita dalam menghadapi
segalanya. Makanya, sebelum masuk perguruan tinggi, mengetahui minat dan bakat sangat penting
khususnya dalam menentukan jurusan, karena dengan begitu teman-teman akan tidak pusing lagi
menjalani perkuliahan, tidak ada lagi kalimat “aku salah jurusan” melainkan akan merasa enjoy
dalam menjalani perkuliahan.

Bakat adalah potensi yang dimiliki seseorang sebagai bawaan sejak lahir yang masih perlu
dikembangkan atau dilatih untuk mencapai kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus.
Contohnya, melukis dan menyanyi. Kemampuan melukis atau menyanyi sudah ada sejak lahir,
tinggal bagaimana orang tersebut bisa mengolah, melatih kemampuan tersebut agar bisa lebih
mahir.
Adapun minat adalah aktivitas yang membangkitkan rasa ingin tahu dan memberi kesenangan atau
kenikmatan dimana akan termotivasi untuk mempelajarinya dan menunjukkan kinerja yang tinggi.
Contohnya, ketika ada ajakan untuk bermain bola, kemudian teman-teman mulai mencoba untuk
ikut. Sehingga, setelah mencoba, ternyata sudah mulai suka dan berminat untuk ikut ketika ada
ajakan lagi.

Sehingga, teman-teman sudah tahu kan apa perbedaan dari minat dan bakat tersebut.

Selanjutnya
Ada 3 faktor yang dapat membentuk minat dan bakat

1. Faktor dari dalam, faktor ini merupakan kebutuhan jasmani dan kejiwaan seseorang yang
menimbulkan minat. Misalnya, teman-teman ingin badannya tinggi sehingga teman-teman
mencoba untuk belajar berenang dan akhirnya akan menjadi minat dan bakat teman-teman.
2. Motif sosial, faktor ini berupa dorongan positif dari orang-orang sekitar. Misalnya, ketika
teman-teman berada dilingkungan kelompok musik, kemudian diajak teman untuk mencoba
salah satu alat musik,akhirnya karena merasa senang dengan aktivitas tersebut sehingga
akan minat untuk melakukannya dan akhirnya akan menjadi bakat
3. Faktor emosional, faktor ini berupa pengalaman yang membekas dihati. Poin ketiga ini tidak
jauh beda dengan dua poin diatas, ketika teman-teman pernah melakukan suatu aktivitas
dan ternyata teman-teman memiliki kesan tersendiri dengan aktivitas tersebut sehingga
menjadikannya sebagai alasan munculnya minat dan bakat.

Ada satu pertanyaan dari Prof. Sarlito Wirawan “Jika diberikan pilihan, bakat atau minat. Maka,
Pilihlah minat. Mengapa?
Ya, ketika sudah ada minat terhadap sesuatu, akan memunculkan rasa untuk terus melakukan
sehingga dengan begitu akan mengasah kemampuan dan lahirlah bakat disana.

Anda mungkin juga menyukai