Anda di halaman 1dari 15

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis, Desain dan Prosedur Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (Quasi Experimen).

Digunakan penelitian quasi eksperimen ini karena dalam bidang pendidikan,

seringkali sulit melakukan eksperimen secara murni. Metode kuasi eksperimen ini

merupakan salah satu alternatif cara untuk para peneliti yang mempunyai

kesulitan untuk menerapkan eksperimen murni. Metode penelitian eksperimen

dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari

pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan

(Sugiyono, 2010).

2. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan pada quasi eksperimen ini adalah non

equivalent control group design. Menurut Sugiyono (2010), skema desain ini

dapat ditunjukkan sebagai berikut :

Tabel 3.1
Desain Penelitian
Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

Eksperimen (E) O1 X O2

Kontrol (K) O3 - O4

30
31

Keterangan :

E : Kelompok Eksperimen

K : Kelompok Kontrol

X : Perlakuan dengan Model Cooperative Learning tipe Snowball

Throwing

- : Tanpa menggunakan Model Cooperative Learning tipe Snowball

Throwing (konvensional)

O1 : Pre-test kelompok eksperimen

O2 : Post-test kelompok eksperimen

O3 : Pre-test Kelompok Kontrol

O4 : Post-test Kelompok Kontrol

3. Prosedur Penelitian Eksperimen

Langkah-langkah penelitian eksperimen pada dasarnya sama dengan jenis

penelitian positivistik yang lain, yaitu:

1) Memilih dan merumuskan masalah, termasuk akan menguji-cobakan

perlakuan apa, dampak dampak apa yang ingin dilihat.

2) Memilih subjek yang akan dikenai perlakuan dan subjek yang tidak

dikenai perlakuan.

3) Memilih desain penelitian eksperimen.

4) Mengembangkan instrumen pengukuran (instrumen untuk

mengumpulkan data).

5) Melaksanakan prosedur penelitian dan pengumpulan data.


32

6) Menganalisis data.

7) Perumusan kesimpulan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas X Teknik Sepeda Motor di SMK

Negeri 5 Bone. Penelitian dilakukan karena dianggap tepat untuk menjadi sasaran

penelitian, sehingga dapat memajukan SMK Negeri 5 Bone.

Penelitian direncanakan pada semester genap tahun ajaran 2018/2019 mulai

Februari 2019 pada mata pelajaran Pekerjaan Dasar Otomotif. Pelaksanaan

penelitian disesuaikan dengan jadwal pembelajaran pada siswa kelas X Teknik

Sepeda Motor SMK Negeri 5 Bone dengan perincian tahap-tahap kegiatan sebagai

berikut :

1. Tahap Persiapan

Persiapan yang dilakukan untuk melakukan quasi eksperimen yaitu membuat

RPP, bahan ajar dan tes pilihan ganda yang dibimbing oleh guru mata pelajaran

pekerjaan dasar otomotif SMK Negeri 5 Bone. Selanjutnya mempersiapkan

langkah-langkah model CLST.

2. Tahap pelaksanaan

Penelitian ini dilakukan sebanyak 6 kali pertemuan, yaitu 4 kali pertemuan

untuk proses pembelajaran dengan menggunakan Model Cooperative Learning

tipe Snowball Throwing (eksperimen) dan 4 kali pertemuan untuk proses

pembelajaran dengan Model Konvensional (kontrol), serta 1 kali pertemuan untuk


33

pemberian pretest dan 1 kali pertemuan untuk pemberian posttest pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol.

3. Tahap Pengolahan Data

Tahap pengumpulan data dilakukan dengan pemberian tes awal (pretest) dan

tes akhir (posttest). Pretest diberikan sebelum melaksanakan kegiatan

pembelajaran, sedangkan posttest diberikan setelah proses pembelajaran. Hasil

yang diperoleh dari pretest dan posttest kemudian dihitung selisihnya (gain score)

untuk digunakan dalam pengujian hipotesis (uji-t).

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa jurusan TSM di SMK Negeri 5

Bone. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel digunakan adalah Purposive

Sampling. Purposive Sampling merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan

pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2010). Sampel dalam penelitian ini adalah

siswa kelas X TSM I sebagai kelas eksperimen dengan jumlah sebanyak 25 siswa

dan siswa kelas X TSM II sebagai kelas kontrol dengan jumlah sebanyak 25

siswa.

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti mempunyai dua variabel yaitu variabel
34

bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah perlakuan

pada kelas eksperimen yaitu Model Cooperative Learning tipe Snowball

Throwing, dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa.

E. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian dengan judul “Pengaruh Model Cooperative Learning Tipe

Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Pekerjaan Dasar

Otomotif Pada Siswa Kelas X Teknik Sepeda Motor SMK Negeri 5 Bone”

menggunakan teknik-teknik dibawah ini sebagai alat pengumpul data:

1. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data, dimana peneliti melakukan

pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan

yang dilakukan (Riduwan, 2004:104). Menurut Sutrisno Hadi, observasi

merupakan proses yang kompleks yaitu proses-proses pengamatan dan 31 ingatan

(Sutrisno Hadi dalam Sugiyono, 2012:203).

Dalam hal ini peneliti melakukan observasi terhadap kegiatan pembelajaran.

Pengamat terlebih dahulu harus menetapkan aspek-aspek tingkah laku apa yang

akan di observasi, agar dapat memudahkan dalam pengisian lembar observasi.

2. Tes

Tes berfungsi sebagai alat pengukur tingkat perkembangan atau kemajuan

yang telah dicapai oleh peserta didik setelah menempuh proses belajar mengajar

dalam jangka waktu tertentu, dan juga merupakan sebagai alat pengukur

keberhasilan program pengajaran.


35

Data mengenai hasil belajar siswa diperoleh dari tes sebelum dan sesudah

mengikuti pembelajaran dengan model Cooperative Learning tipe Snowball

Throwing, oleh karena itu tes dibagi menjadi dua yaitu tes awal dan tes akhir.

a. Pretest dilakukan sebelum siswa diajar dengan model Cooperative

Learning tipe Snowball Throwing

b. Posttest dilakukan setelah siswa diajar dengan model Cooperative

Learning tipe Snowball Throwing

c. Pretest dan Posttest di penelitian ini berbentuk soal pilihan ganda

d. Nilai Pretest dan Posttest dianalisis untuk mengetahui peningkatan hasil

belajar siswa.

3. Dokumentasi

Dokumentasi dalam penelitian ini berupa hasil kegiatan siswa dan foto. Dari

hasil dokumentasi ini dapat dijadikan petunjuk dan bahan pertimbangan

pelaksanaan selanjutnya dan penarikan kesimpulan.

F. Instrumen Penelitian

Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen penelitian

berupa Tes objektif yaitu soal pilihan ganda yang sudah divalidasi sebanyak 15

soal dengan 4 alternatif jawaban. Tiap item diberi skor 1 jika benar dan skor 0

(nol) jika salah atau tidak dijawab. Dengan demikian, skor maksimal adalah 15

dan skor minimal adalah 0 (nol). Instrumen ini diberikan pada awal (Pretest) dan

akhir perlakuan (Posttest) pada subjek penelitian.


36

Dalam penelitian ini, teknik observasi yang digunakan merupakan lembar

observasi untuk mengamati aktivitas belajar siswa saat proses pembelajaran

berlangsung.

Tabel 3.2
Lembar Hasil Observasi
Pertemuan Rata-
No Aspek yang diamati %
rata
1 2 3 4
1 Siswa yang hadir pada proses
25 25 25 25 25 100
pembelajaran
2 Siswa yang menyimak atau
14 18 20 23 18.75 75
memperhatikan penjelasan guru
3 Siswa yang bertanya pada saat
3 7 9 13 8 32
pembelajaran berlangsung
4 Siswa yang aktif berdiskusi dengan
15 17 20 25 19.25 77
teman kelompoknya
5 Siswa yang membimbing anggota
kelompoknya yang belum 4 7 8 11 7.5 30
paham/mengerti
6 Siswa mampu menjawab
3 5 9 11 7 28
pertanyaan temannya
7 Siswa yang mampu membaca alat
6 9 13 17 11.25 45
ukur
8 Siswa yang mampu menjawab soal
3 8 10 13 8.5 34
dengan baik
9 Siswa yang melakukan kegiatan
lain dalam proses pembelajaran 11 7 5 2 6.25 25
(main-main, ribut dan lain-lain)
37

Adapun kisi-kisi instrumen penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.3
Kisi-kisi Soal Pretest dan Posttest
Kelas/Semester : X/Genap
Mata Pelajaran : Pekerjaan Dasar Otomotif
No Kompetensi Dasar Materi Pokok Item
1 Mengidentifikasi jenis-  Pengertian satuan 1,2,3,4,5,6,
jenis alat ukur mekanik  Identifikasi alat ukur dan 7,8
dan fungsinya fungsinya
2 Membaca alat-alat ukur  Membaca hasil pengukuran 9,10,11,12,1
mekanik sesuai operation dengan jangka sorong dan 3,14,15
manual micrometer

Dokumentasi digunakan sebagai penguat data yang diperoleh selama

observasi. Dokumentasi berupa dokumen tugas siswa, daftar nilai siswa,

dokumentasi berupa foto-foto proses pembelajaran.

G. Uji Instrumen

Pengujian instrumen dilakukan agar instrumen penelitian sesuai dengan

indikator variabel penelitian. Selain itu, pengujian instrumen juga bertujuan untuk

mengetahui tingkat kevalidan atau kesalahan instrumen penelitian (Arikunto,

2013). Pengujian instrumen pada penelitian ini dilakukan dengan uji validitas dan

uji reliabilitas.

1. Uji validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau

kesalahan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat

mengungkap data dari variabel yang diteliti dengan tepat. Untuk melihat sampai
38

dimana kevalidan atau kesalahan butir-butir instrumen dengan menggunakan

bantuan program SPSS 26,0 Windows. Berdasarkan instrumen penelitian maka

teknik validitas yang digunakan berupa validitas isi dan validasi item sebagai

berikut:

a. Validasi isi

Validasi isi merupakan pengujian instrumen yang dilakukan oleh para ahli

(expert judgment) untuk mengetahui kesesuaian instrumen dengan indikator

variabel penelitian sebelum digunakan untuk penelitian. Pada pengujian instrumen

ini dilakukan oleh 2 (dua) orang ahli.

b. Validasi item

Validasi item merupakan pengujian instrumen yang dilakukan dengan cara

mengujicobakan instrumen penelitian kepada responden (Siswa). Pada pengujian

instrumen ini, instrumen diujicobakan kepada 20 responden (Siswa) yang bukan

sebagai subjek penelitian atau bukan dari sampel penelitian.

Sumber : (Arikunto, 2013)

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi antara variabel skor butir dan skor total

∑x : Jumlah skor butir

∑y : Jumlah skor total

∑x2 : Jumlah skor butir kuadrat

∑y2 : Jumlah skor total kuadrat


39

∑xy : Jumlah perkalian skor butir dan skor total

N : Jumlah responden

Kriteria dikatakan Valid apabila rhitung lebih besar daripada rtabel pada taraf

signifikan 5%. Menurut rtabel untuk N= 20 dan taraf signifikan 5% memiliki Nilai

rtabel adalah 0.444 data hasil uji coba instrumen tersebut kemudian dianalisis

dengan menggunakan bantuan Software Statistic Programmer For Social Scient

(SPSS 26,0).

Berdasarkan hasil pengujian validitas soal (lampiran), bahwa 15 soal tes

tersebut dinyatakan valid. Dapat dilihat pada tabel 3.4 di bawah ini.

Tabel 3.4
Hasil Uji Coba Instrumen
Variabel rhitung rtabel Kepetusan
Soal 1 0,576 0,444 valid
Soal 2 0,632 0,444 valid
Soal 3 0,497 0,444 valid
Soal 4 0,664 0,444 valid
Soal 5 0,576 0,444 valid
Soal 6 0,597 0,444 valid
Soal 7 0,574 0,444 valid
Soal 8 0,481 0,444 valid
Soal 9 0,677 0,444 valid
Soal 10 0,481 0,444 valid
Soal 11 0,456 0,444 valid
Soal 12 0,507 0,444 valid
Soal 13 0,747 0,444 valid
Soal 14 0,510 0,444 valid
Soal 15 0,461 0,444 valid
40

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen

tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan suatu

instrumen penelitian (Arikunto, 2013).

Kriteria uji reabilitas adalah apabila rhitung > rtabel, dengan taraf signifikan α =

0,05 maka alat ukur tersebut reliabel dan juga sebaliknya, jika rhitung < rtabel maka

alat ukur tidak reliabel. Dalam penelitian ini, dilakukan uji reliabilitas dengan

menggunakan bantuan program SPSS 26,0 Windows.

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dan

analisis data inferensial. Untuk mengetahui nilai yang diperoleh siswa, maka skor

diubah ke nilai dengan menggunakan rumus (Arikunto, 2009):

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎


𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑥 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚

1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif dalam analisis ini digunakan untuk

mendeskripsikan nilai hasil belajar pada mata pelajaran pekerjaan dasar otomotif

yang diperoleh dari hasil pretest dan posttest. Statistik deskriptif adalah statistik

yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud

membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Termasuk


41

dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik,

histogram, perhitungan modus, median dan mean (Sugiyono,2013).

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang digunakan untuk mata pelajaran

pekerjaan dasar otomotif SMK Negeri 5 Bone ditunjukkan pada tabel 3.4 dan

pedoman pengkategorian hasil belajar pada tabel 3.5.

Tabel 3.5
Kategori Standar Ketuntasan Kompetensi
Pekerjaan Dasar Otomotif di
SMK Negeri 5 Bone

Nilai Kategori
≥ 70 Tuntas
< 70 Tidak tuntas
Sumber : (SMK Negeri 5 Bone)

Tabel 3.6
Pedoman Pengkategorian Hasil Belajar Siswa
Nilai Kategori
90 – 100 Sangat Baik
80 – 89 Baik
70 – 79 Cukup
<70 Kurang
Sumber : (SMK Negeri 5 Bone)

2. Analisis Statistik Inferensial

Analisis statistik inferensial yang digunakan adalah analisis regresi

sederhana. Sehubungan dengan penggunaan statistik inferensial tersebut, maka

terlebih dahulu harus dilakukan uji normalitas dan uji linearitas.


42

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diteliti berasal

dari populasi yang terdistribusi normal atau tidak. Normalitas data diuji dengan

menggunakan rumus uji Chi Kuadrat (χ2) sebagai berikut:

Rumus. Chi Kuadrat (χ2):

Sumber : (Arikunto, 2013)

Keterangan :

χ2 = Chi Kuadrat

fo = Frekuensi / Jumlah data hasil observasi

fh = Frekuensi / jumlah yang diharapkan

fo – fh = Selisih data fo dengan fh

Kriteria pengujiannya adalah membandingkan antara Chi kuadrat hitung

(χ2Hitung) dengan Chi kuadrat tabel (χ2Tabel). Jika nilai (χ2Hitung < χ2Tabel), maka

distribusi data dinyatakan normal, dan bila nilai (χ2Hitung > χ2Tabel), maka

dinyatakan tidak normal pada taraf signifikan α = 0,05 dengan derajat kebebasan

(dk) = k – 1.

b. Uji Linearitas

Uji linear merupakan suatu pengujian yang digunakan untuk mengetahui

apakah antara variabel bebas dan variabel terikat bersifat linear atau tidak.

Pengujian ini dapat digunakan sebagai syarat dalam analisis korelasi atau regresi

linear. Menurut Sudjana (2003:331), “Uji linearitas dimaksudkan untuk menguji


43

linear tidaknya data yang dianalisis”. Uji linearitas data dalam penelitian ini

menggunakan SPSS 23.0 Windows.

Adapun kriteria pengujiannya yaitu jika nilai signifikan hitung lebih besar

dari nilai probabilitas 0,05 (5%), maka dapat disimpulkan bahwa terdapat

hubungan linear secara signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat.

c. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan uji-t dua sampel independent.

Uji-t dua sampel independent dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui

apakah rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari rata-rata kelas kontrol. Asumsi

dasar dari pengujian, yaitu normalitas dan linearitas dari kedua data sebagai

persyaratan analisis harus terpenuhi terlebih dahulu. Jika data yang diperoleh

berdistribusi normal dan linear, maka pengujian menggunakan uji statistik

parametrik, yaitu menggunakan uji-t dengan rumus:

𝑋1− 𝑋2
t =
𝑆2 𝑆 2
√ 1+ 2
𝑛1 𝑛2

Sumber : (Sugiyono, 2011)

Keterangan :

X1 : Rata-rata skor nilai hasil belajar siswa dengan model CLST.

X2 : Rata-rata skor nilai hasil belajar siswa dengan model

konvensional.

𝑛1 : Jumlah siswa yang menggunakan model CLST.

𝑛2 : Jumlah siswa yang menggunakan model konvensional.


44

𝑆12 : Varian kelompok eksperimen.

𝑆22 : Varian kelompok kontrol.

Adapun kriteria pengujian hipotesis menggunakan uji-t yaitu, jika thitung < ttabel

maka Ho diterima dan Ha ditolak sebaliknya jika thitung > ttabel maka Ha diterima

dan Ho ditolak dengan taraf signifikan α = 0,05.

Anda mungkin juga menyukai