JPTM Contoh Edit
JPTM Contoh Edit
(THE LEARNING BY USING LKS AND MODELING MEDIA TO INCREASE LEARNING RESULT
IN THE COMPETENCE OF MAKING SECTION DRAWING)
Sudiyono
E-mail:dyon.rts74@gmail.com, Pendidikan Teknik Mesin, Universitas Negeri Semarang
M. Khumaedi
E-mail:mkhumaedi19@yahoo.com, Pendidikan Teknik Mesin, Universitas Negeri Semarang
Hadromi
E-mail:omi_unnes@yahoo.com, Prodi Pendidikan Teknik Mesin, Universitas Negeri Semarang
Abstrak
Penelitian ii bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar pada kompetensi membuat gambar potongan menggu-
nakan pembelajaran ceramah yang dilengkapi LKS dan media model. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan
Randomized Control Group Pretest-Posttest Design. Populasi penelitian adalah mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin Univer-
sitas Negeri Semarang angkatan 2010 peserta mata kuliah Gambar Mesin yang terdiri dari 4 kelas. Sampel diambil dengan
metode random sampling untuk menentukan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Rata-rata hasil belajar kelompok
kontrol meningkat dari 57,41 menjadi 64,81 atau meningkat 12,89%. Kelompok eksperimen mengalami kenaikan nilai rata-
rata dari 58,15 menjadi 77,78, atau 33,76%.
Abstrac
This research was aimed to identify learning result increase in the competence of making section using lecture learning com -
pleted by LKS and modeling media. The method was experiment by using Randomized Control Group Pretest-Posttest De -
sign. The population of the research was the students of Mechanical Engineering Education study program, Semarang State
University year 2010 joining Machine Drawing subject divided into 4 classes. The sample was taken at random using ran-
dom sampling to be control and experiment group. The average learning result of the control group increased from 57,41 to
be 64,81 or increased 12,89%. Meanwhile, the one of the experiment group increased from 58,15 to be 77,78 or increased
33,76%.
1
2 Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol. 18, No. 1, Juni 2018 (1-5)
tersebut dimungkinkan akan mempengaruhi hasil media model, 3) Mengetahui seberapa besar
belajar mahasiswa. Untuk itu diperlukan metode peningkatan hasil belajar mahasiswa pada
dan media yang lain untuk menciptakan interaksi kompetensi membuat gambar potongan setelah
antara dosen dan mahasiswa, yang nantinya menggunakan pembelajaran ceramah yang
mahasiswa akan selalu aktif dalam kegiatan dilengkapi LKS dan media model dibandingkan
pembelajaran. dengan pembelajaran ceramah.
Contoh media yang bisa digunakan untuk
menyampaikan materi gambar potongan adalah METODE PENELITIAN
Lembar Kerja Siswa (LKS) dan media model. Metode penelitian yang digunakan pada
Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan lembaran penelitian ini adalah metode eksperimen dengan
yang berisikan pedoman bagi siswa untuk Randomized Control Group Pre-test-Post-test
melaksanakan kegiatan belajar pada pokok kajian Design seperti digambarkan dalam Tabel 1.
tertentu (Dhari, dalam Yuningsih 2006). LKS Populasi yang diambil dalam penelitian ii
adalah lembaran yang digunakan sebagai pedoman adalah mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin
pembelajaran dan berisi tugas yang dikerjakan Universitas Negeri Semarang angkatan 2010
peserta didik dalam kajian tertentu (Sumber: peserta mata kuliah Gambar Mesin yang terdiri
Mochamad Usman. http://edukasi.kom dari 4 kelompok atau rombongan belajar (rombel).
pasiana.com/ 2010/02/10/lks-seyogyanya-tidak- Sampel yang diambil dalam penelitian ii
jadi¬jebakan/). adalah sekelompok mahasiswa yang terhimpun
Nana Sudjana (dalam Parmin 2009) dalam 2 rombel dengan ketentuan satu kelompok
menjelaskan bahwa model adalah tiruan tiga kontrol dan satu kelompok eksperimen. Pengambi
dimensional dari beberapa objek nyata yang terlalu lan sampel dilakukan secara random sampling
besar, terlalu jauh, terlalu kecil, terlalu mahal, menggunakan kertas undian. Dari hasil undian
terlalu jarang, atau terlalu ruwet untuk dibawa ke tersebut, rombel 2 terpilih sabagai kelompok
dalam kelas dan dipelajari siswa dalam wujud kontrol, dan rombel 3 terpilih sebagai kelompok
aslinya. Menurut Nana Sudjana (dalam Parmin eksperimen.
2009) jenis-jenis model ada enam, yaitu model Pengumpulan data dalam penelitian ii
padat (solid model), Model penampang (cutaway menggunakan metode dokumentasi dan metode
model), model susun (build model), model kerja tes. Dokumentasi digunakan untuk memperoleh
(working model), mock up, dan diorama. Bentuk data tentang jumlah dan pembagian rombel
model yang penulis gunakan dalam penelitian ii maha¬siswa yang menjadi sampel penelitian,
adalah model penampang karena menunjukkan sedangkan tes digunakan untuk memperoleh data
benda kerja yang dipotong pada bagian tertentu hasil belajar mahasiswa pada kompetensi
untuk memperlihatkan dimensi bagian dalam atau membuat gambar potongan. Tes tersebut
untuk memperlihatkan bentuk dan ukuran benda dilakukan dua kali, yaitu pada awal sebelum
kerja yang tidak terlihat. responden memperoleh perlakuan (pre-test) dan
Berdasarkan uraian tersebut, maka pada akhir setelah resp onden memperoleh
permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini perlakuan (post-test). Tes yang digunakan berisi
adalah, seberapa besarkah hasil belajar soal praktek membuat gam-bar potongan dari
kompetensi membuat gambar potongan dengan suatu benda kerja yangKeterangan:
menggunakan pembelajaran ceramah, seberapa
besarkah hasil belajar kompetensi membuat Tabel 1. Randomized Control Group Pre-test-
gambar potongan dengan menggunakan Post-test Design
pembelajaran ceramah yang dilengkapi LKS dan Kelompok Tes Awal Perlakuan Tes Akhir
media model, dan apakah ada peningkatan hasil (group) (pretest) (Treatment) (posttes)
belajar kompetensi membuat gambar potongan E X1 T X2
setelah menggunakan pembelajaran ceramah yang K Y1 Y2
dilengkapi LKS dan media model dibandingkan
dengan pembelajaran ceramah. E = simbol kelompok eksperimen
Adapun tujuan penelitian ini adalah 1) K = simbol kelompok kontrol
mengetahui seberapa besar hasil belajar X1 = simbol tes awal kelompok eksperimen
mahasiswa pada kompetensi membuat gambar X2 = simbol tes akhir kelompok eksperimen
potongan dengan menggunakan pembelajaran T = pembelajaran menggunakan LKS dan Media
ceramah, 2) mengetahui seberapa besar hasil Model pada kelompok eksperimen
belajar mahasiswa pada kompetensi membuat Y1 = simbol tes awal kelompok kontrol
gambar potongan setelah menggunakan Y2 = simbol tes akhir kelompok kontrol
pembelajaran ceramah yang dilengkapi LKS dan
ISSN 1412-1247
Adi Pramono dan Khumaedi : Penggunaan Lembar Kerja Siswa 3
ISSN 1412-1247
4 Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol. 18, No. 1, Juni 2018 (1-5)
ISSN 1412-1247
Adi Pramono dan Khumaedi : Penggunaan Lembar Kerja Siswa 5
Selai uji kelayakan oleh ahli materi, modul ini modul berturut-turut sebesar 89 % dan 92,91 %.
juga diuji kelayaknnya oleh ahli modul. Hasil peni- Atas dasar hal tersebut maka modul dikatakan
laian oleh ahli modul tersebut dapat dilihat pada dalam kategori sangat layak. Hasil tersebut sejalan
tabel 3. dengan penelitian yang dilakukan oleh Nur Hasan
Sesuai dengan data yang ditampilkan pada (2016:131-136), diketahui bahwa hasil penilaian
tabel 3, rata-rata skor uji kelayakan ahli modul tingkat kelayakan modul yang dilakukan oleh ahli
sebesar 92,91%. Berdasarkan hasil tersebut, maka materi dan ahli modul didapatkan nilai persentase
modul dapat dikategorikan dalam rentang 76 % - lebih besar dari 75 %. Karena lebih besar dari 75 %
100 % masuk dalam kategori sangat layak untuk maka modul dikategorikan sangat layak digunakan.
digunakan. Penelitian ini menggunakan dua kelompok
Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
analisis data hasil penelitian. Analisis paling awal Kelompok kontrol diberikan materi pembelajaran
dilakukan adalah untuk mengetahui kemampuan dengan fokus penelitian dengan cara ceramah
awal kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. langsung dan menggunakan LCD sebagai medianya,
Berdasarkan data pada tabel 4, diketahui bahwa sedangkan pada kelas eksperimen pembelajaran
nilai signifikansi sebesar 0,866. Karena 0,866 ≥ dengan menggunakan modul pembelajaran
0,05 maka dapat diartikan bahwatidak terdapat Inventor yang telah disusun. Modul bersisi tentang
perbedaan yang siginifikan pada hasil pre test perintah dalam perangkat lunak CAD berbasis
kelompok kontrol dan eksperimen. Dengan Autodesk Inventor Professional 2015.
demikian, kelompok kontrol dan eksperimen mem- Hasil penelitian menunjukkan adanya
punyai kemampuan yang sama. peningkatan hasil belajar menggambar 2D pada
Analisis berikutnya adalah analisis data hasil kompetensi menerapkan fungsi perintah dalam
pre test dan post test yang diperlihatkan pada tabel perangkat lunak CAD setelah menggunakan modul
5. Hasil Pre Test pada kelompok kontrol mendap- pembelajaran lebih tinggi jika dibandingkan
atkan nilai rata-rata 76,0286 dan pada kelompok dengan siswa yang tidak menggunakan modul
eksperimen diperoleh nilai rata-rata 75,3529. pembelajaran. Hal ini diperkuat dengan hasil uji T
Selisih nilai rata-rata kedua kelompok sebesar test dimana ada perbedaan yang signifikan dan
0,6757. Sedangkan hasil Post Test pada kelompok diperkuat pula dari hasil analisis deskriptif
kontrol mendapatkan nilai rata-rata 78,2571 dan sebelumnya bahwa peningkatan hasil belajar
pada kelompok eksperimen diperoleh nilai rata- kompetensi menerapkan fungsi perintah dalam
rata 85,4706. Selisih nilai rata-rata kedua kelom- perangkat lunak CAD yang lebih tinggi dari
pok sebesar 7,2135. Dari data tersebut dapat dis- kelompok kontrol merupakan akibat dari
impulkan bahwa hasil nilai pre test dan post test perlakuan proses pembelajaran yang
pada kelas kontrol hanya mengalami peningkatan menggunakan modul bukan disebabkan oleh hal
sebesar 2,2285 atau 2,93 % sedangkan pada kelas lain karena memang kemampuan awal dari
eksperimen mengalami peningkatan 10,1177 atau kelompok kontrol dan eksperimen adalah sama
yang diperkuat oleh hasil Uji T pre test kedua
Tabel 3. Hasil uji kelayakan ahli modul kelompok bahwa tidak ada perbedaan yang
signifikan dari kedua kelompok pada hasil pre test.
Ahli Jumlah % ke- Kategori Maka dapat diambil kesimpulan bahwa
modul skor layakan pembelajaran dengan menggunakan modul dapat
Ahli 1 74 92,5% Sangat layak meningkatkan hasil belajar siswa.
Ahli 2 69 86,25% Sangat layak Analisis data peningkatan hasil belajar
Ahli 3 100 100% Sangat layak menggambar 2D pada kompetensi menerapkan
Rata- 92,91 92,91% Sangat layak fungsi perintah dalam perangkat lunak CAD pada
rata mata pelajaran Teknik Gambar Manufakturuntuk
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
13,43 %. terdapat perbedaan yang signifikan. Hal tersebut
diperkuat oleh hasil analisis deskriptif bahwasanya
PEMBAHASAN ada perbedaan rata-rata nilai siswa pada kedua
Hasil penelitian menujukkan bahwa modul kelompok tersebut. Hal t
pembelajaran kompetensi menerapkan fungsi ersebut diperkuat oleh Uji T post test kedua
perintah dalam perangkat lunak CAD sangat layak kelompok yang menunjukkan bahwa terdapat
digunakan. Hal tersebut diperkuat berdasarkan perbedaan yang signifikan dari hasil belajar siswa
hasil angket penilaian modul dari ahli materi dan pada kedua kelompok tersebut. Karena diperkuat
ahli modul. Berdasarkan hasil angket diketahui oleh hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
bahwa rata-rata hasil penilaian ahli materi dan ahli modul yang dikembangkan memang benar-benar
ISSN 1412-1247
6 Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol. 18, No. 1, Juni 2018 (1-5)
ISSN 1412-1247
Adi Pramono dan Khumaedi : Penggunaan Lembar Kerja Siswa 7
ISSN 1412-1247
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PENGOPERASIAN REFRIGERANT RECOVERY MACHINE
(RRM) BERBASIS FLASH
(USE OF LEARNING MACROMEDIA FLASH PLAYER AND JOB SHEET MEDIA TO INCREASE THE RE-
SULTS OF LEARNING CONVENTIONAL IGNITION SYSTEMS IN CAR)
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini untuk menciptakan produk yang valid dan efektif ketika digunakan oleh
mahasiswa pada mata kuliah sistem AC kompetensi praktik pengosongan dan pengisian refrigerant. Penelitian ini
mengunakan metode R&D dengan model 4D yaitu define, design, develop dan disseminate, menggunakan pola
posttes-only control design. Hasil pengujian validitas multimedia diperoleh skor akhir 3,23 dikonsultasikan dalam
tabel konversi skala 4 dinyatakan valid denagn kriteria “Layak”, sehingga multimedia dapat digunakan untuk uji
coba. Hasil pengujian efektifitas menyatakan bahwa multimedia efektif terbukti dari uji t dengan taraf signifikansi
5% serta dk = n1-1 dengan kriteria Thitung < Ttabel ada perbedaan, diperoleh Thitung= 0,3566< Ttabel= 1,71. Ini berarti
terdapat perbedaan yang signifikan hasil posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol sesudah menggunakan
multimedia.
.
Abstract
This study discusses the effect of the use of macromedia flash player learning media on material in conventional car
ignition systems at Warungasem 1 State Vocational School. This study aims to determine the effect of using classes
that use macromedia flash player. The media learning macromedia flash player used in this study, there are conven -
tional ignition system materials along with their job sheets, animations and problem training. The average post test
value of students in the control class was 73.8. The average post test score of students in the experimental class was
84.4. Based on the results of the study it can be concluded that the learning outcomes of conventional ignition sys-
tem material increased after using macromedia flash player and job sheet learning media. This can be seen from the
results of the post test achieved by the experimental class which has a higher average than the control class. The
percentage increase in learning outcomes of the experimental class is 26%. While the percentage increase in learn-
ing outcomes of the control class is 11%.
Skor rata-rata
Validator III
Validator II
Validator I
Skor total
NO Item Soal
7
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol. 18 No. 2, Juni 2018 (6-9)
Skor rata-rata
Validator III
Validator II
Validator I
Skor total
NO Item Soal
maka menggunakan uji-t dengan taraf signifikansi tidak dilakukan dikarenakan keterbatasan waktu
5% serta dk = n1-1 atau n2-1 dengan kriteria Thitung < dan pembiayaan.
Ttabel ada perbedaan, dari hasil perhitungan Materi yang dibahas pada produk
diperoleh Thitung= 0,146 < Ttabel= 1,71. Jadi dapat pengembangan multimedia pembelajaran ini
disimpulkan bahwa ada perbedaan antara kelas meliputi uraian materi sistem AC, fungsi, nama
eksperimen dan kelas kontrol. Hal ini dapat komponen, dan cara pengosongan dan pengisian
diartikan bahwa penggunaan multimedia yang refrigerant secara manual, dan materi mengenai
dikembangkan memiliki pengaruh yang signifikan. refrigerant recovery machine, fungsi, komponen,
dan cara pengoperasian refrigerant recovery
PEMBAHASAN machine.Multimedia pembelajaran ini terdiri dari
Penelitian dan pengembangan ini 20 frame dan 4 menu utama yaitu menu profil,
menghasilkan produk media berupa multimedia menu tujuan, menu materi, dan menu evaluasi
pengoperasian pengoperasian refrigerant recovery yang biasa dioperasikan dan membantu mahasiswa
machine berbasis flash dikemas dalam bentuk CD dalam memahami cara pengoperasian refrigerant
pembelajaran dan dapat dioperasian pada recovery machine. Multimedia pembelajaran ini
perangkat komputer yang didukung flash player. juga terdapat fasilitas simulasi tes sebagai
Pengembangan multimedia ini dikembangkan penunjang konsep dan dikerjakan secara individu
dengan model pengembangan 4D yaitu define, sebagai pengukur kemampuan individu.
design, develop, dan disseminate. Define adalah Pengembangan multimedia pembelajaran ini
kegiatan mengumpulkan berbagai informasi/data divalidasikan kepada ahli media dan ahli materi
yang diperlukan melalui studi literatur maupun yakni 3 dosen yang profesional di bidang media
observasi lapangan untuk menentukan produk dan 3 dosen yang profesional pada materi sistem
awal. Design adalah kegiatan merancang produk AC. Hasil validasi dari semua ahli menunjukkan
yang diwujudkan dalam diagram maupun grafik. bahwa multimedia yang dikembangkan valid
Develop adalah kegiatan pengembangan desain dibuktikan dari hasil analisis validasi instrumen
produk itu sendiri menjadi produk layak pakai. ahli media sebesr 3,16 yang artinya produk
Disseminate adalah kegiatan penyebaran/promosi dinyatakan layak untuk digunakan, dari ahli materi
produk yang telah jadi namun dalam tahap ini sebesar 3,3 yang artinya produk sangat layak
untuk digunakan. Hal tersebut diartikan bahwa ahli
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol. 17, No. 1, Juni 2017 (7-10)
media menyatakan multimedia pengoperasian trol dan kelonpok eksperimen, terlihat dari nilai
refrigerant recovery machine dalam kategori layak rata-rata hasil posttest kelas eksperimen sebe-
dilihat dari segi kemudahan, multimedia yang sar 71 dan kelas kontrol sebesar 53,1.
dikembangkan sangat praktis dan mudah dalam Saran
penggunaannya dan ahli materi menyatakan Saran pemanfaatan hasil pengembangan,
multimedia pengoperasian refrigerant recovery diantaranya:
machine dalam kategori sangat layak dilihat dari 1. Mahasiswa membaca dan mencermati cara
materi dalam multimedia sudah sesuai dengan penggunaan refrigerant recovery machine
instrumen, sehingga multimedia pengoperasian sebelum mengaplikasikan dalam praktik
refrigerant recovery machine dapat digunakan pengosongan dan pengisian AC, sehingga tidak
sebagai bahan ajar pada mahasiswa Teknik Mesin terjadi kesalahan ketika pengoperasian alat.
UNNES angkatan tahun 2014 yang mengambil 2. Produk pengembangan multimedia
mata kuliah Sistem AC. Hasil uji coba terhadap pengoperasian refrigerant recovery machine
kelas kontrol dan kelas eksperimen kemudian berbasis flash ini dapat digunakan
analisis untuk mengetahui ada atau tidak ada (disebarluaskan) ke semua mahasiswa Jurusan
perbedaan dari hasil posttest dengan menggunakan Teknik Mesin khususya yang mengambil mata
analisis t-test dengan taraf signifikansi 5% didapat kuliah Sistem AC, namun dalam tahap
Thitung= 0,388< Ttabel= 1,71, dengan demikian Ho penyebarluasan harus tetap memperhatikan
ditolak (Lampiran 13), serta hasil perbandingan dan memperhitungkan karakeristik dan
nilai rata-rata kelas kontrol sebesar 53,1 dan kelas kebutuhan dari mahasiswa, sehingga
eksperimen sebesar 71 (lampiran 8 dan 9). Jadi penyebaran produk tidak sia-sia.
dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil 3. Pihak yang ingin mengembangkan produk lebih
belajar peserta didik disebabkan daya penggunaan lanjut, bisa denagn cara menambahkan
multimedia interaktif dan metode belajar yang spesifikasi materi alat refrigerant recovery
tepat. Sejalan dengan hasil penelitian Sa’dullah machine dan troubleshooting pada sistem AC,
(2015), Penawati (2015), dan Setyarto dan Danang sehingga produk yang dihasilkan lebih
(2012) yang menjelaskan bahwa penggunaan komprehensif.
multimedia dapat meningkatkan hasil belajar. 4. Produk yang dikembangkan tidak hanya
digunakan secara offline namun bisa
SIMPULAN DAN SARAN dikembangkan dengan sistem online, sehingga
Simpulan mahasiswa bisa mengakses dan menggunakan
Kesimpulan yang diambil dalam penelitian multimedia tanpa harus mengcopy sofware
ini adalah: multimedia.
1. Desain multimedia pembelajaran mengacu pada
model 4D yang telah didesain dan divalidasikan DAFTAR PUSTAKA
oleh ahli media dan materi, sehingga meng- Hamalik, O. 2014. Proses Belajar Mengajar, -cet 16.
hasilkan produk berupa softfile dengan format Jakarta: PT Bumi Aksara.
single executable (exe) yang dikemas dalam Khanifatul. 2014. Pembelajaran Inovativ, ed,rev.
bentuk CD yang dapat digunakan untuk bahan Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA
ajar pada mata kuliah Sistem AC kompetensi Sa’dullah, M. 2015. SKRIPSI. Pengembangan Multi-
praktik pengosongan dan pengisian refrigerant media Penggunaan Injektor Tester Untuk
pada mobil. Meningkatkan Hasil Belajar Pengujian In-
2. Pengembangan multimedia pengoperasian re- jektor Pada Kendaraan EFI. Semarang:
frigerant recovery machine berbasis flash pada UNNES.
pengujian dinyatakan valid dilihat dari semua Penawati, N. M. 2015. Pengembangan Multimedia
perhitungan dan pertimbangan dari hasil Pembelajaran Interaktif Mata
pernyataan ahli media dan ahli materi bahwa Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk
produk yang dikembangkan layak dan dapat di- Pembelajaran Mandiri Siswa Kelas VIII
pakai sebagai bahan ajar karena memudahkan Tahun 2014-2015 di SMP Negeri 4
pengguna dan telah mencakup semua aspek Singaraja. . E-Jurnal Edutech Universitas
dengan kriteria layak denagn hasil akhir perhi- Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi
tungan sebesar 3,23 dari ke enam ahli. Pendidikan, 3, (1) : 1-10. Online. www.e-
3. Pengembangan multimedia pengoperasian re- jurnal.com (accessed 15/10/2016)
frigerant recovery machine berbasis flash efek- Ragil dan Karsono. 2012. Implementasi Model
tif dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Pembelajaran Joyfull Learning Berbantuan
Pengingkatan terlihat dari uji t-tes yang mey- Modul Smart Interaktif pada Kompetensi
atakan adanya perbedan antara kelompok kon-
9
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol. 18 No. 2, Juni 2018 (6-9)
Dasar Motor Bakar. Jurnal Pendidikan Setyarto, W dan Dadang, D. S. 2012. Pengembangan
Teknik Mesian, 12, (2): 83-86. Multimedia Interaktif Continous Variable
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Transmision (CVT) untuk Meningkatkan
Kualitatif, dan R&D, -cet 21. Bandung: Penguasaan Materi Sistem Penggerak
Alfabeta. Otomatis. Jurnal Pendidikan Teknik Mesian,
12, (2): 93-97.