PROPOSAL
Dosen Pembimbing
Disusun Oleh:
HANIF ZAKWAN
170211112
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelajaran produktif Gambar Teknik adalah salah satu pelajaran dari kurikulum
SMK Program Keahlian Teknik Listrik yang harus disampaikan di kelas X semester 1.
Materi pelajaran ini cukup sulit dipahami siswa baik dari aspek teori maupun praktek.
Kesulitan siswa dari aspek teori meliputi : fungsi gambar dan standarisasi, alat-alat
gambar dan penggunaannya, membaca gambar, gambar proyeksi dan penerapannya
dalam bidang keahlian teknik listrik. Dalam penguasaan praktek kesulitan siswa
meliputi : praktek penggunaan alat-alat gambar, menggambar proyeksi, menerapkan
gambar proyeksi pada bidang keahlian teknik listrik, membuat sketsa rencana gambar
teknik listrik, membuat lay out gambar sesuai dengan sketsa dan ukuran kertas gambar
yang ditentukan. Kesulitan siswa untuk memahami pelajaran disebabkan karena pada
pelajaran gambar teknik terdapat aturan-aturan teknik dalam menggambar yang belum
pernah diperoleh pada tingkat pendidikan sebelumnya. Dalam bidang keahlian teknik
listrik gambar teknik merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai karena
sebagai bahasa komunikasi teknik digunakan dari sejak proses perencanaan, proses
produksi dan pembuatan, proses pemasaran dan penjualan sampai dengan proses
pelayanan purna jual yaitu untuk kebutuhan servis dan reparasi.
Model pembelajaran picture and picture merupakan sebuah model dimana guru
menggunakan alat bantu atau media gambar untuk menerangkan sebuah materi. Dengan
menggunakan alat bantu atau media gambar pada mata pelajaran gambar teknik, siswa
mampu mengikuti pelajaran dengan fokus dan dalam kondisi yang menyenangkan.
Sehingga apapun pesan yang disampaikan bisa diterima dengan baik dan mampu
dipahami, serta dapat diingat kembali.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas permasalahan dalam
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
a. Bagaimana penerapan model pembelajaran picture and picture pada mata
pelajaran gambar teknik ?
b. Bagaimana pengaruh model pembelajaran picture and picture terhadap
pemahaman siswa kelas X pada materi proyeksi gambar teknik ?
C. Tujuan Penilitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses penerapan model
pembelajaran picture and picture dalam meningkatkan pemahaman siswa kelas X SMK
Negeri 2 Banda Aceh pada mata pelajaran gambar teknik.
D. Manfaat Penilitian
Manfaat yang diperoleh dari penilitian tindakan kelas pada SMK Negeri 2 Banda Aceh
adalah sebagai berikut :
a. Pemahaman dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran gambar teknik
meningkat dengan penerapan model pembelajaran picture and picture.
b. Tindakan kelas pada mata pelajaran gambar teknik cenderung lebih menarik
dan menyenangkan dengan penerapan model pembelajaran picture and
picture.
F. Definisi Operasional
1. Penerapan
penerapan adalah suatu perbuatan mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal
lain untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu kepentingan yang diinginkan oleh
suatu kelompok atau golongan yang telah terencana dan tersusun sebelumnya.
2. Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah suatu rencana tentang cara-cara pendayagunaan
potensi dan sarana yang ada untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pembelajaran.
Model pembelajaran juga dapat diartikan sebagai salah satu pendekatan dalam rangka
mensiasati perubahan perilaku peserta didik secara adaptif maupun generatif.
4. Gambar teknik
Gambar teknik adalah gambar yang terdiri dari simbol, garis, dan tulisan tegak
yang bersifat tegas. Digunakan untuk memberikan penjelasan lengkap tentang suatu
benda atau konstruksi, berdasarkan ketentuan dan standard teknik yang sudah disepakati
oleh badan standardisasi, baik itu nasional maupun internasional.
5. Proyeksi
Proyeksi adalah gambar bayangan suatu benda yang berasal dari benda atau imajiner
yang dituangkan dalam bidang gambar menurut cara-cara tertentu .
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Penerapan
2. Belajar
1
KM Adjis,”Bab 2 Landasan Teori”, diakses dari
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/10672/05.2%20bab%202.pdf?sequence=5&isAllo
wed=y, pada tanggal 12 Desember 2019 pukul 23:12.
waktu sebelum ia mengalami sebuah situasi ke waktu sesudah ia mengalami situasi
tadi.
Dalam proses belajar terdapat perbedaan cara mendasar pada tiap orang dalam
transfer atau penyerapan ilmu. Cara-cara belajar disebut juga gaya belajar. Gaya
belajar diartikan sebagai kombinasi dari bagaimana informasi diserap, diatur serta
diolah (Bobbi DePorter: 2002:110). Jadi, gaya belajar seseorang merupakan
kombinasi dari bagaimana ia menyerap suatu informasi, kemudian mengatur dan
mengolah informasi tersebut.
a. Visual
b. Auditori
c. Kinestetik
3. Hasil Belajar
Pengertian hasil belajar yang dikemukakan oleh W.S. Winkel (1996: 51) yaitu
”Semua perubahan di dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik yang terjadi
pada diri manusia”. Pengertian lain tentang hasil belajar dikemukakan oleh Nana
2
NS HANDAYANI, “[pdf] 10 Bab II Kajian Teori”, diakses dari https://eprints.uny.ac.id/8549/3/BAB%202-
06504241020.pdf, pada tanggal 13 Desember 2019 pukul 20:15
Sudjana (2009:22) yaitu : hasil belajar adalah kemampuan – kemampuan yang
dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”.
Dari pengertian hasil belajar diatas dapat dikemukakan bahwa hasil belajar
merupakan semua perubahan kognitif, afektif dan psikomotorik sebagai akibat dari
proses belajar mengajar. Hasil belajar dapat diukur melalui kegiatan penilaian.
Penilaian dapat diartikan sebagai suatu tindakan atau kegiatan untuk menilai sejauh
mana tujuan – tujuan. instruksional dapat tercapai atau sejauh mana materi yang
diberikan dikuasai siswa. Hasil penilaian dapat dilaporkan dalam bentuk nilai atau
angka. Benyamin S. Bloom (Nana Sudjana, 2009: 22) berpendapat bahwa hasil
belajar dibagi menjadi tiga bagian menurut hasil yang dicapainya yaitu hasil belajar
yang bersifat kognitif, afektif dan psikomotorik.
Proses belajar mengajar selalu berkaitan dengan siswa yaitu manusia yang
belajar dan faktor – faktor yang mempengaruhinya. Faktorfaktor yang
mempengaruhi hasil belajar banyak jenisnya, tetapi menurut M. Dalyono (2005: 55-
60) dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu: faktor internal (faktor dari dalam
diri peserta didik) dan faktor ekstern (faktor dari luar peserta didik).
a. Faktor Internal
b. Faktor Ektern
Faktor ekstern individu dapat dibagi menjadi tiga faktor yaitu faktor keluarga,
faktor sekolah dan faktor masyarakat. Ketiga faktor ini satu sama lain memberikan
warna tersendiri pada perkembangan individu, terutama dalam kegiatan belajar.
1) Lingkungan Keluarga
Lingkungan ini memberikan kontribusi yang berarti terhadap perkembangan
individu. Keluarga ini merupakan lingkungan yang pertama dikenal oleh anak
dan sebagian besar waktunya dilalui bersama keluarga. Pengaruh keluarga
bisa berasal dari kepedulian orang tua berupa dukungan motivasi belajar.
2) Lingkungan Sekolah
Peranan sekolah dalam membekali seseorang dalam disiplin ilmu tertentu
merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang berpengaruh terhadap
kemampuan seseorang dalam mepelajari sesuatu. Kualitas guru dala mengajar
sangat mempengaruhi keberhasilan belajar siswa.
3) Lingkungan Masyarakat
Keadaan masyarakat juga menentukan prestasi belajar siswa. Bila lingkungan
masyarakat tempat tinggal berpendidikan tinggi, baik moral dan akhlaknya,
akan mendorong siswa giat belajar. Teman bergaul di lingkungan masyarakat
juga sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi peserta didik.
Teman yang baik akan membawa pengaruh yang baik, sedangkan yang
berkelakuan buruk dapat membawa pengaruh yang buruk pula. 3
4. Pemahaman
a. Pengertian Pemahaman
b. Katagori Pemahaman
c. Indikator Pemahaman
1) Menerjemahkan
2) Menginterpretasikan/ Menafsirkan
3) Mengekstrapolasi
d. Evaluasi Pemahaman
Dalam hal ini adalah evaluasi hasil bealajar yang berkenaan dengan ranah
kognitif yaitu tentang pemahaman. Tipe hasil belajar yang lebih tinggi daripada
pengetahuan adalah pemahaman. Misalnya menjelaskan dengan susunan
kalimatnya sendiri sesuatu yang dibaca atau didengarnya, memberi contoh lain
dari yang telah dicontohkan, atau menggunakan petunjuk penerapan pada kasus
lain. Dalam taksonomi Bloom, kesanggupan memahami setingkat lebih tinggi
daripada pengetahuan. Namun, tidaklah berarti bahwa pengetahuan tidak perlu
ditanyakan sebab, untuk dapat memahami, perlu terlebih dahulu mengetahui
atau mengenal. 4
5. Model Pembelajaran
4
RSD Desianto, “[PDF]BAB II KAJIAN TEORI”, diakses dari
http://digilib.uinsby.ac.id/7140/5/Bab%202.pdf, pada tanggal 13 Desember 2019 pukul 21:15
Joyce & Weil dalam Rusman mengatakan bahwa:
Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan
untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang),
merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas
atau yang lain. model pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan, artinya para
guru boleh memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk
mencapai tujuan pendidikannya.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan, model pembelajaran adalah pola umum
perilaku pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan
pembelajaran di kelas untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Model pembelajaran yang diberikan hendaknya sesuai dengan tema yang sedang
atau akan diajarkan, harus terdapat interaksi yang baik dengan guru, siswa, materi,
situasi dan kondisi serta kesesuaian. Kondisi inilah yang diharapkan akan dapat
meningkatkan pemahaman siswa.
Istilah model Pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas dari pada
strategi, metode, atau prosedur. Model pembelajaran memiliki karakteristik
tersendiri yang membedakannya dengan strategi, metode, atau prosedur. Adapun
Karakteristik dari model pembelajaran sebagai berikut:
1) Bagi Guru.
Memudahkan dalam melaksanakan tugas pembelajaran sebab telah jelas
langkah-langkah yang akan ditempuh sesuai dengan waktu yang tersedia,
tujuan yang hendak dicapai, kemampuan daya serap peserta didik, serta
ketersediaan media yang ada.
Dapat dijadikan sebagai alat untuk mendorong aktifitas peserta didik dalam
pembelajaran.
Memudahkan untuk melakukan analisa terhadap perilaku peserta didik
secara personal maupun kelompok dalam waktu relatif singkat.
Dapat membantu guru pengganti untuk melanjutkan pembelajaran peserta
didik secara terarah dan memenuhi maksud dan tujuan yang sudah
ditetapkan (tidak sekedar mengisi kekosongan).
Memudahkan untuk menyusun bahan pertimbangan dasar dalam
merencanakan pembelajaran dalam rangka memperbaiki atau
menyempurnakan kualitas pembelajaran.
2) Bagi Siswa
Kesempatan yang lebih luas untuk berperan aktif dalam kegiatan
pembelajaran.
Memudahkan siswa untuk memahami materi pembelajaran.
Mendorong semangat belajar serta ketertarikan mengikuti pembelajaran
secara penuh
Dapat melihat atau membaca kemampuan pribadi dikelompoknya secara
objektif. 5
Menurutt istrani (2011, h.6) “Model pembelajaran picture and picture adalah
suatu model pembelajaran dengan menggunaan media gambar”. Dalam
oprasionalnya gambar-gambar dipasangkan satu sama lain atau bisa jadi di
urutkan menjadi urutan yang logis.
b. Tujuan
c. Karekteristik
5
MZ JANNAH, “PDF]BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori, diakses dari http://repo.iain-
tulungagung.ac.id/2574/3/2-%20BAB%202.pdf, pada tanggal 13 Desember 2019 pukul 22:00
1) Aktif
Dalam model pembelajaran picture and picture ini siswa atau peserta
didik menjadi lebih aktif, hal ini dikarenakan dalam metode pembelajaran ini
guru menggunakan mediagambar dalam memberikan pembelajaraan, sehingga
siswa menjadi lebih aktif dan rasa ingin taunya menjadi lebih besar. Selain itu
dalam pelaksanaan metode ini seorang siswa juga dianjurkan unutuk bisa
merancang atau menggabungkan gambar sebagai media pembelajaran yang
digunakan, dengan demikian siswa tidak hanya mendengarkan guru tetapi juga
mengikuti pembelajaran dengan lebih aktif.
2) Inovatif
Dalam model ini seorang siswa dan guru sebagai pengajar menjadi lebih
aktif, hal ini dikarenakan menggunakan suatu pembaharuan dalam proses
pembelajaran, tidak hanya guru menerangkan dan siswa mencatat.
3) Kreatif
Dalam hal ini selama proses pembelajaran dengan metode picture and
picture selain guru siswa juga menjadi lebih kreatif. Karena dalam kegiatan ini
terjadi interaksi langsung antar siswa, bagaimana seorang guru memberikan
gambar, mengacaknya dan seorang siswa dianjurkan untuk bias menyusunnya
kembali. Dalam kegiatan tersebut seorang siswa dianjurkan untuk bias lebih
kreatif untuk mengurangi rasa bosannya. Guru sebagai pengajar juga
dianjurkan untuk bias lebih kreatif, bagaimana seorang guru tersebut bias
menyajikan sebuah gambar gambar atauslide yang bias membuat siswa
menjadi lebih tertarik dengan proses pembelajaran.
4) Menyenangkan
Mungkin bagi beberapa guru menganggap model ini akan menimbulkan
kegaduhan sendiri di dalam kelas karena terlalu banyak alktifitas siswanya.
Namun bagi siswa apabila guru menerapkan metode ini dalam
pembelajarannya siswa akan lebih tertarik dan merasa senang selama proses
belajar berlangsung. Hal tersebut karena dalm model ini bias juga disebut
sebgai model belajar sambil bermain, sehingga siswa tidak mengalami tingkat
kebosanan yang serius.
d. Sintaks Model Pembelajaran Picture And Picture
Tabel 2.1
Sintaks Model
Pembelajaran Picture Perilaku Guru Perilaku Siswa
And Picture
Menyampaikan kompetensi Guru menyampaikan Siswa mendengarkan
yang ingin dicapai. kompetensi yang ingin di penjelasan guru dan
capai dalam siswa dapat mengukur
pembelajaran. sejauh mana materi
harus dapat di kuasai.
Menyajikan materi sebagai Guru menjelaskan materi Siswa mendengarkan
pengantar. pengantar yang akan penjelasan dari guru.
diajarakan.
Menunjukkan/memperlihatk Guru memperlihatkan Siswa mengamati
an gambar-gambar yang gambar mengenai materi gambar yang di
berkaitan dengan materi. yang ingin diajarkan. perlihatkan oleh guru.
Menunjuk/memanggil siswa Guru menjelaskan agar Siswa maju kedepan
secara bergantian untuk siswa mengurutkan sesuai dengan perintah
memasang/mengurutkan gambar sesuai dengan guru, kemudian siswa
gambar-gambar menjadi materi yang sudah di mengurutkan gambar
urutan yang logis. jelaskan sebelumnya, yang sudah di jelaskan
kemudian memanggil oleh guru.
siswa secara bergantian
untuk mengurutkan
gambar-gambar yang
sudah tersedia.
Menanyakan alasan/dasar Guru bertanya mengenai Siswa menjawab
pemikiran dari urutan alasan pemikiran dari pertanyaan guru dan
gambar tersebut. urutan gambar yang memberikan alasan.
sudah di urutkan.
Menanamkan konsep atau Guru menanamkan Siswa mendengar
materi, sesuai dengan konsep sesuai dengan penjelasan guru.
kompetensi yang ingin alasan atau dasar
dicapai. pemikiran yang sudah di
sebutkan oleh siswa
Menyimpulkan/merangkum Guru memberikan Siswa memberikan
materi yang baru saja kesempatan kepada siswa kesimpulan dari
diterimanya. untuk menyimpulkan pelajaran yang telah di
hasil dari pembelajaran terimanaya.
yang telah di terimanya.
7. Gambar Teknik
6
MR Hardiana “[PDF]BAB II KAJIAN TEORITIS A. Kajian Teori 1 ... - repo unpas”, diakses dari
http://repository.unpas.ac.id/12864/5/BAB%20II.pdf, pada tanggal 15 Desember 2019 pukul 20:45
Lalu pada abad 18 banyak didirikannya sekolah teknik yang menerapkan
mata pelajaran gambar mewarnai bersama dengan teknik di didalam
kurikulumnya. Hal itu berlangsung dikarenakan terhadap masa itu James Watt
seorang ilmuan dari inggris meraih mesin uap, yang mengakibatkan terjadinya
pergantian besar-besaran di didalam sistem memproduksi terhadap pabrik. Yang
mula-mula di didalam sistem memproduksi mengfungsikan tenaga manusia dan
hewan, waktu ini diganti mengfungsikan mesin uap. Karena pergantian besar-
besaran yang berlangsung itu, maka diperlukanlah sebuah bahasa komunikasi
terhadap perencana bersama dengan bersama dengan pelaksana yang di mana
bahasa itu wajib singkat dan jelas. Lalu mulailah mengfungsikan gambar kerja
yang bisa dipahami oleh ke-2 belah pihak. Dari situlah menjadi didirikannya
sekolah teknik yang ditekankan mata pelajaran gambar teknik.
1) FH. Homan dan Ir. Sutomo Wongsocitro, gambar teknik adalah bahasa yang
dipergunakan terhadap perancang dan pelaksana.
1) Thomas E.French dan Charles I.Fierck, gambar teknik adalah bahasa grafis
yang digunakan ke dalam industri internasional oleh insinyur dan desainer
untuk mengekspresikan dan merekam ide-ide ditambah pengetahuan yang
diperlukan untuk membangun mesin dan struktur.
2) James S.Rising dan Maurice W.Almfedt, teknik grafis adalah kombinasi dari
seni ini ditambah ilmu menggambar yang berlaku dari solusi masalah teknik.7
Secara umum gambar teknik adalah gambar yang terdiri dari simbol, garis,
dan tulisan tegak yang bersifat tegas. Digunakan untuk memberikan penjelasan
lengkap tentang suatu benda atau konstruksi, berdasarkan ketentuan dan standard
teknik yang sudah disepakati oleh badan standardisasi, baik itu nasional maupun
internasional. Standarisasi gambar teknik berarti pembakuan cara membuat dan
membaca gambar. Apabila dalam suatu lingkungan kerja teknik, antara yang
7
Konten Sahabat, “Sejarah dan Pengertian Gambar Teknik” diakses dari
http://candrasahabat.blogspot.com/2016/08/sejarah-dan-pengertian-gambar-teknik.html, pada tanggal
9 Desember 2019 pukul 21:30
membuat dan yang membaca gambar menggunakan standar gambar teknik yang
sama, berarti lingkungan tersebut sudah melakukan standarisasi gambar teknik.
8
Muhtar Arifin “Pengertian dan fungsi gambar teknik” diakses dari
http://www.autocadtangerang.com/2015/11/pengertian-dan-fungsi-gambar-teknik.html, pada tanggal
9 Desember 2019 pukul 22:00
pandangan-sejajar-tegak1Berdasarkan arah garis pemroyeksi tersebut
dikenal berbagai jenis gambar proyeksi. Garis pemroyeksi yang sejajar tegak lurus
terhadap bidang gambar menghasilkan gambar proyeksi orthogonal yang terdiri
dari proyeksi Eropa, proyeksi Amerika, dan proyeksi Aksonometri. Garis
pemroyeksi yang sejajar tetapi miring terhadap bidang gambar menghasilkan
proyeksi Oblik (miring). Sementara garis pemroyeksi yang memusat (sentral)
terhadap bidang gambar menghasilkan gambar perspektif.
9
Elki Sarindra, “Proyeksi dan Perspektif”, diakses dari http://elkispurple.blogspot.com/, pada tanggal 15
Desember 2019 pukul 16:00
B. Kerangka Berfikir
SIKLUS 1
Menggunakan model
pembelajaran picture
and picture dengan
acuan gambar didalam
buku paket.
SIKLUS 2
Menggunakan model
TINDAK Guru menjelaskan
pembelajaran picture
AN dan mengurutkan
and picture.
gambar sesuai dengan
materi.
SIKLUS 3
Siswa mengerjakan
tugas setelah
memahami materi
yang sampaikan oleh
guru .
Diduga Menggunakan
KONDISI model pembelajaran
picture and picture
AKHIR
dapat meningkatkan
pemahaman siswa.
METODE PENELITIAN
A. Rencana Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan jenis penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Menurut Arikunto penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap
kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja di munculkan dan terjadi dalam
sebuah kelas secara bersama-sama. Adapun ciri atau karakteristik utama dalam
penelitian tindakan kelas adalah adanya partisipasi dari peneliti dalam suatu kegiatan
dan adanya tujuan untuk meningkatkan kualitas suatu program atau kegiatan melalui
penelitian tindakan tersebut.10
1) Tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Menurut Kunandar tujuan PTK adalah sebagai berikut:
10
Khairun Nisa, “Proposal penerapan model pembelajaran picture and picture” diakses dari
https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/2054/1/Khairun%20Nisa.pdf.pdf pada tanggal 22 Desember
2019 pukul 20:30
berlarut-larut. Jika kelasalahan yang terjadi dapat segera diperbaiki, maka
pembelajaran akan mudah dilaksanakan, menarik dan hasil belajar siswa
diharapkan akan meningkat.
2. Manfaat bagi guru
Beberapa manfaat PTK bagi guru antara lain:
1) Guru memiliki kemampuan memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu
kajian yang mendalam terhadap apa yang terjadi di kelasnya. Keberhasilan
dalam perbaikan ini akan menimbulkan rasa puas bagi guru, karena ia telah
melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi siswanya melalui proses
pembelajaran yang dikelolanya.
2) Dengan melakukan PTK, guru dapat berkembang dan meningkatkan
kinerjanya secara professional, karena guru mampu menilai, merefleksi diri
dan mampu memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya. Dalam hal ini, guru
tidak lagi hanya seorang praktisi yang sudah merasa puas terhadap apa yang
dikerjakan selama ini, namun juga sebagai peneliti dibidangnya yang selalu
ingin melakukan perbaikan-perbaikan pembelajaran yang inovatif dan kreatif.
3. Manfaat bagi sekolah
11
Dewi Widyantari, “Proposal Penelitian Tindakan Kelas” diakses dari
https://www.academia.edu/27674820/PROPOSAL_PENELITIAN_TINDAKAN_KELAS pada tanggal 23
Desember 2019 pukul 21:00
B. Flowchart / Diagram Alir Prosedur Kegiatan Penelitian
Observasi
Lapangan
Identifikasi
Masalah
Perumusan
Masalah
Analisis
Data
Proposal /
Laporan
C. Lokasi Dan Waktu Peneletian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan di SMK Negeri 2 Banda Aceh,
beralamat di Jl. Sultan Malikul Saleh, Lhong Raya, Kec. Banda Raya, Kota Banda
Aceh, Aceh 23231.
2. Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada kurun waktu satu hari, hari Selasa 11
November 2019. Pada semester ganjil tahun ajaran 2019/2020.
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan
siswa didalam kelas X SMK Negeri 2 Banda Aceh pada jurusan Teknik Listrik,
serta pengelolaan kelas, sarana dan lingkungan sekolah.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah pemahaman siswa terhadap materi Proyeksi Gambar
Teknik pada mata pelajaran produktif Gambar Teknik Listrik, program keahlian
Teknik Ketenagalistrikan di kelas X SMK Negeri 2 Banda Aceh.
12
“Pengertian Observasi” diakses dari https://www.romadecade.org/pengertian-observasi/#! Pada
tanggal 23 Desember 2019 pukul 20:12
13
4. Ketetapan memilih dan trampil menggunakan media pembelajaran.
5. Tingkat performance guru pada pembelajaran berlangsung.
6. Pemberian motivasi, dan kepedulian guru terhadap siswa serta
ketetapan pemberian reward kepada siswa.
3) Komponen Materi
Pengamatan pada komponen materi yaitu :
1. Tingkat kesesuaian materi yang diajarakan dengan kurikulum yang
berlaku pada sekolah tersebut.
2. Sistematika penyajian materi pembelajaran.
3. Tingkat urgensi materi yang diajarkan.
4. Tingkat menarik guru dalam memaparkan materi.
4) Komponen Pengelolaan Kelas
Pengamatan pada komponen pengelolaan kelas yaitu :
1. Tingkat keefektifan kelas sebagai sarana pencapaian target
kompetensi.
2. Tingkat kebersihan dan kenyamanan kelas.
3. Kerapian dan ketetapan pengaturan tempat duduk serta jarak tempat
duduk antar siswa.
4. Tingkat kemampuan siswa menstimulus untuk bertanya, menciptkan
interaksi dan memotivasi menjawab terhadap pertanyaan dan respon
yang diberikan oleh guru atau siswa didalam kelas.
5) Komponen Sarana
Pengamatan pada komponen saran yaitu :
1. Tingkat ketersediaan sarana pembelajaran.
2. Ketetapan penempatan saran pembelajaran.
3. Kebermaknaan sarana pembelajaran.
4. Tingkat kelayakan sarana pembelajaran.
6) Komponen Lingkungan
Pengamatan pada komponen lingkungan yaitu :
1. Kenyamanan lingkungan sekolah.
2. Ketenangan lingkungan sekolah.
3. Kebersihan lingkungan sekolah.
4. Keindahan lingkungan sekolah.
1. Komponen Siswa
2. Komponen Guru
No Hal yang Diamati Skor
Guru 1 2 3 4
1 Penguasaan Materi:
a. Kelancaran menjelaskan materi √
b. Kemampuan menjawab pertanyaan √
c. Keragaman pemberian contoh √
2 Sistematika penyajian:
a. Ketuntasan uraian materi √
b. Uraian materi mengarah pada tujuan √
c. Urutan materi sesuai dengan SKKD √
3 Penerapan Metode:
a. Ketepatan pemilihan metode sesuai materi √
b. Kesesuain urutan sintak dengan metode yang
digunakan √
c. Mudah diikuti siswa √
4 Penggunaan Media:
a. Ketepatan pemilihan media dengan materi √
b. Ketrampilan menggunakan media √
c. Media memperjelas terhadap materi √
5 Performance:
a. Kejelasan suara yang diucapkan √
b. Kekomunikatifan guru dengan siswa √
c. Keluwesan sikap guru dengan siswa √
6 Pemberian Motivasi:
a. Keantusiasan guru dalam mengajar √
b. Kepedulian guru terhadap siswa √
c. Ketepatan pemberian reward dan punishman √
3. Komponen Materi
No Hal yang Diamati Skor
Komponen Materi 1 2 3 4
1 Kesesuaian dengan isi kurikulum:
a. Materi sesuai dengan SK yang tercantum pada
silabus √
b. Materi sudah sesuai dengan KD yang tercantum
pada RPP √
c. Materi sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran √
2 Sistematika penyampaian Materi:
a. Penyajian materi sesuai urutan √
b. Penyajian materi sudah mengikuti induktif dan
deduktif √
c. Penyajian materi sudah merujuk dari konkrit ke
abstrak √
3 Urgensi:
a. Sangat dibutuhkan peserta didik √
b. Dapat diaplikasikan dalam kehidupan √
c. Diujikan dalam UAN √
4 Menarik:
a. Materi didukung media yang sesuai √
b. Materi didukung metode yang menyenangkan √
c. Materi dapat direspon secara antusias √
4. Komponen Pengelolaan Kelas
No Hal yang Diamati Skor
Komponen Pengelolaan Kelas 1 2 3 4
1 Tujuan :
a. Ketepatan √
b. Keefektifan √
c. Pencapaian target kompetensi √
2 Ruang:
a. Standarisasi ruangan √
b. Kebersihan ruangan √
c. Kenyamanan ruangan √
3 Tempat duduk:
a. Kerapian tempat duduk √
b. Pengaturan tempat duduk √
c. Pengaturan jarak duduk antar siswa √
4 Siswa:
a. Kemampuan menstimulus untuk bertanya √
b. Kemampuan memotivasi menjawab √
c. Kemampuan menciptakan interaksi √
5. Komponen Sarana
No Hal yang Diamati Skor
Komponen Sarana 1 2 3 4
1 Ketersediaan sarana pembelajaran :
a. Sesuai dengan kebutuhan √
b. Tersedia untuk semua elemen sekolah √
c. Dapat dimanfaatkan pada saat dibutuhkan √
2 Penempatan sarana pembelajaran:
a. Dikelompokkan sesuai dengan jenisnya √
b. Mudah dijangkau √
c. Tersimpan dengan rapi √
3 Kebermaknaan sarana pembelajaran:
a. Membantu kelancaran pembelajaran √
b. Memudahkan pemahaman pembelajar √
c. Sesuai dengan materi pembelajaran √
4 Kelayakan sarana pembelajaran:
a. Aman dipergunakan guru √
b. Aman dipergunakan siswa √
c. Semua sarana layak pakai √
6. Komponen Lingkungan
No Hal yang Diamati Skor
Komponen Lingkungan 1 2 3 4
1 Kenyamanan :
a. Kerasan √
b. Sejuk √
c. Luas √
2 Ketenangan:
a. Aman √
b. Sunyi √
c. Jauh dari sumber suara yang mengganggu √
3 Kebersihan
a. Bebas dari sampah √
b. Baunya harum √
c. Adanya tata tertib tentang kebersihan √
4 Keindahan:
A. Enak dipandang √
B. Kerapian penataan √
C. Terawat √
Pada analisis data aktivitas siswa informasi yang diperoleh berupa keaktifan dan
perhatian siswa terhadap guru yang memaparkan materi selama proses belajar
mengajar berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran picture and
picture. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan rumus :
Khairun Nisa, “Proposal penerapan model pembelajaran picture and picture” diakses
dari https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/2054/1/Khairun%20Nisa.pdf.pdf