Anda di halaman 1dari 17

Penerapan media video animasi Sketchup pada kompetensi

dasar Menerapkan prosedur perhitungan volume pekerjaan


mata pelajaran Estimasi Biaya Konstruksi terhadap hasil
belajar siswa kelas XI BKP di SMK N 1 Tuban

Oleh :

ZAHROTUR RIZKI ADILA


17050534005

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
2020

1
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sekolah menengah kejuruan merupakan salah satu institusi yang


menyiapkan tenaga kerja dengan dituntut mampu menghasilkan lulusan
sebagaimana yang diharapkan oleh dunia kerja. Tenaga kerja yang
dibutuhkan adalah sumber daya manusia yang memiliki kompetensi sesuai
dengan bidang pekerjaannya, memiliki daya adaptasi dan daya saing tinggi.
Atas dasar itulah maka penyelenggaraan pendidikan di sekolah menengah
kejuruan harus disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan dunia kerja.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) perlu melakukan suatu usaha


pengembangan dan perbaikan dalam rangka meningkatkan mutu
pendidikan. Salah satu caranya adalah dengan melakukan pengembangan
atau perbaikan dalam hal proses pembelajaran di kelas, kesuksesan guru
dalam menyampaikan suatu materi menjadi kunci utama terwujudnya
peningkatan mutu pendidikan.

SMK Negeri 1 Tuban salah satu Sekolah Menengah Kejuruan yang


memiliki salah satu program keahlian teknik konstruksi dan properti, yang
didalamnya memiliki kompetensi keahilian Bisnis Konstruksi dan Properti
(BKP) dengan mata pelajaran Estimasi Biaya Konstruksi. Pada mata pelajaran
Estimasi Biaya Konstruksi ini merupakan mata pelajaran yang penting di
dunia keteknik sipilan dan diharapkan siswa nantinya mampu menguasai
mata pelajaran tersebut dan dapat mengaplikasikan di dunia kerja.

Menurut guru mata pelajaran Estimasi biaya konstruksi di SMKN 1


Tuban mengatakan siswa tidak memahami dalam menghitung volume
pekerjaan pada mata pelajaran EBK karena kesulitan membayangkan bagian
bagian gambar konstruksi bangunan yang akan dihitung volume
pekerjaannya.

Pada proses pembelajaran guru pada mata pelajaran Estimasi Biaya


Konstruksi masih menggunakan metode pembelajaran secara konvensional

2
(ceramah) dengan secara utuh dalam menyampaikan materi
pembelajarannya, biasanya guru hanya menggunakan media seadanya,
seperti menggunakan Media Pembelajaran Power Point ataupun penjelasan
dari gambar saja.

Kendala tersebut dapat menghambat siswa dalam melaksanakan


kegiatan pembelajaran saat dikelas, kurangnya antusias siswa dalam
mendengarkan suatu materi yang di sampaikan oleh guru. Di karenakan
siswa sulit memahami konsep seperti apa gambar bagian konstruksi
bangunan yang di hitung volume pekerjaan. Hal ini tentu tidak akan efektif
dalam mencapai hasil belajar yang memuaskan, dan nantinya akan terdapat
penurunan mutu kompetensi siswa.

Dari penjabaran diatas salah satu faktor yang dapat mempengaruhi


hasil belajar siswa terdapat pada media pembelajarannya. Media
pembelajaran merupakan fasilitas pendukung bagi siswa dalam memahami
lebih lanjut dari materi yang telah di ajarkan oleh guru. Selain media belajar
juga dapat meningkatkan motivasi dan antusias siswa dalam mendengarkan
materi yang di sampaikan. Dan diharapkan dapat meningkatakan keaktifan
siswa dalam berinteraksi dikelas, seperti bertanya dan dapat mengemukan
pendapat.

Saat ini media pembelajaran pendidikan didukung oleh


perkembakangan teknologi yang begitu pesat, kemudahan teknologi dalam
kehidupan sehari hari dapat memberikan manfaat bagi pengajar dalam
mengembangkan media pembelajaran yang lebih menarik. Pemanfaatan IT
(Informasi Technology) dengan media pembelajaran dapat diaplikasikan pada
mata pelajaran Estimasi Biaya Konstruksi materi menghitung volume
pekerjaan adalah dengan menggunakan media pembelajaran visual tiga
dimensi. Dalam penelitian ini peneliti menggunaan software Google
SketchUp untuk membuat gambar tiga dimensi yang dibuat sesuai dengan
kondisi yang kenyataanya ada di lapangan.

Pengajaran akan lebih efektif apabila objek dan kejadian yang menjadi
bahan pengajaran dapat divisualisasikan secara realistik atau menyerupai
keadaaan yang sebenarnya, namun tidaklah berarti bahwa media harus selalu

3
menyerupai keadaan yang sebenarnya (Sudjana dan Rivai, 2009: 9). Media
SketchUp memaparkan gambar konstruksi secara nyata diharapkan dapat
membantu membuat rangsangan dan ketertarikan siswa dalam memahami
suatu konsep materi dan siswa pun dapat mengaplikasikan pada kompetensi
dasar menghitung volume pekerjaan konstruksi bangunan, sehingga hasil
belajar dapat meningkat seperti tujuan yang dijabarkan diatas.

Berdasarkan pada latar belakang yang telah dikemukakan di atas,


peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “Penerapan media
video animasi Sketchup pada kompetensi dasar Menerapkan prosedur
perhitungan volume pekerjaan mata pelajaran Estimasi Biaya Konstruksi
terhadap hasil belajar siswa kelas XI BKP di SMK N 1 Tuban ”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar belakang di atas dapat dirumusan masalah tersebut


dalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai:

1. Bagaimana Keterlaksanaan pembelajaran penerapan media video animasi


Sketchup pada kompetensi dasar menerapkan prosedur perhitungan volume
pekerjaan mata pelajaran EBK siswa kelas XI BKP di SMKN 1 Tuban?
2. Bagaimanakah Hasil Belajar siswa kelas XI BKP setelah mendapatkan media
pembelajaran video animasi Sketchup pada kompetensi dasar menerapkan
prosedur perhitungan volume pekerjaan ?

1.3. Tujuan Penelitian


Adapun tujuan penelitian tersebut ialah :
1. Untuk mengetahui Keterlaksanaan pembelajaran penerapan media video
animasi Sketchup pada kompetensi dasar menerapkan prosedur perhitungan
volume pekerjaan mata pelajaran EBK.
2. Untuk mengetahui Hasil Belajar siswa kelas XI BKP setelah mendapatkan
media pembelajaran video animasi Sketchup pada kompetensi dasar
menerapkan prosedur perhitungan volume pekerjaan.

4
1.4. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan atau manfaat, yang secara umum meliputi :
a) Bagi Siswa
1. Penelitian ini diharapkan dapat membantu menumbuhkan belajar
siswa dan dapat memicu meningkatkan hasil belajar.
2. Hasil penelitian ini dapat memberikan solusi cara belajar yang baik
serta harus dilakukan guna mencapai hasil yang lebih baik.
b) Bagi Guru
1. Sebagai bahan pertimbangan dan sumber data, guna perbaikan
dan peningkatan perannya di dunia pendidikan.
2. Sebagai masukan bagi para pendidik atau pengajar kuhususnya di
SMKN 1 Tuban dalam meningkatkan mutu prestasi belajar
siswanya.
c) Bagi Peneliti
Menambah wawasan, pengetahuan, dan keterampilan peneliti
khususnya yang terkait dengan penelitian penerapan media SketchUp
sebagai alternatif pembelajaran.
1.5. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian yaitu:
1. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Menerapkan
prosedur perhitungan volume pekerjaan pada pelaksanaan
konstruksi bangunan gedung pada perhitungan pondasi.
2. Hasil belajar siswa yang diukur adalah kemampuan pada
pelaksanaan konstruksi bangunan gedung pada aspek kognitif dan
psikomotorik.

5
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Belajar dan Pembelajaran


Belajar adalah proses atau usaha yang dilakukan tiap individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku baik dalam bentuk pengetahuan,
keterampilan maupun sikap dan nilai yang positif sebagai pengalaman untuk
mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari. Belajar sendiri
merupakan aktivitas yang kompleks dengan belajar manusia dapat
mengalami perkembangan dan perubahan sikap serta cara berfikir mereka
dari hal yang tidak mengerti menjadi mengerti untuk mencapai hasil yang
optimal..
Menurut Vernon S. Gerlach & Donal P. Ely dalam bukunya teaching &
Media-A systematic Approach (1971) dalam Arsyad (2011: 3) mengemukakan
bahwa “belajar adalah perubahan perilaku, sedangkan perilaku itu adalah
tindakan yang dapat diamati. Dengan kata lain perilaku adalah suatu
tindakan yang dapat diamati atau hasil yang diakibatkan oleh tindakan atau
beberapa tindakan yang dapat diamati”.
Sedangkan Menurut Gagne dalam Whandi (2007) belajar di
definisikan sebagai “suatu proses dimana suatu organisme berubah
perilakunya akibat suatu pengalaman”. Slameto (2003: 5) menyatakan belajar
adalah “suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.
Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomer 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, mengemukakan bahwa pembelajaran
adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar. Setiap guru penting untuk memahami sistem
pembelajaran, karena dengan memahami sistem ini, setiap guru akan
memahami tujuan pembelajaran atau hasil yang diharapkan, proses kegiatan
pembelajaran yang harus dilakukan, pemanfaatan setiap komponen dalam

6
proses kegiatan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai dan bagaimana
mengetahui keberhasilan pencapaian tersebut.
Pembelajaran mengandung makna adanya kegiatan mengajar dan
belajar, di mana pihak yang mengajar adalah guru dan yang belajar adalah
siswa yang berorientasi pada kegiatan mengajarkan materi yang berorientasi
pada pengembangan pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa sebagai
sasaran pembelajaran. Dalam proses pembelajaran akan mencakup berbagai
komponen lainnya, seperti media, kurikulum, dan fasilitas pembelajaran.
Arikunto (1993: 12) mengemukakan “pembelajaran adalah suatu
kegiatan yang mengandung terjadinya proses penguasaan pengetahuan,
keterampilan dan sikap oleh subjek yang sedang belajar”. Lebih lanjut
Arikunto (1993: 4) mengemukakan bahwa “pembelajaran adalah bantuan
pendidikan kepada anak didik agar mencapai kedewasaan di bidang
pengetahuan, keterampilan dan sikap”.
Dari pendapat pengertian pembelajaran di atas, maka dapat ditarik
suatu kesimpulan bahwa pembelajaran merupakan suatu proses kegiatan
yang memungkinkan guru dapat mengajar dan siswa dapat menerima materi
pelajaran yang diajarkan oleh guru secara sistematik dan saling
mempengaruhi dalam kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang
diinginkan pada suatu lingkungan belajar.
Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi, yaitu proses
penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran/media tertentu ke
penerima pesan. Pesan, sumber pesan, saluran/ media dan penerima pesan
adalah komponen-komponen proses komunikasi. Proses yang akan
dikomunikasikan adalah isi ajaran ataupun didikan yang ada dalam
kurikulum, sumber pesannya bisa guru, siswa, orang lain ataupun penulis
buku dan media.

2.2. Media Pembelajaran


Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar
mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar
sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas

7
dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan
metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran / pelatihan.
Menurut Yudhi Munadi (2013: 7-8) mengatakan bahwa, media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan
menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta
lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat melakukan
proses belajar secara efesien dan efektif.
Selain itu media pembelajaran juga memiliki beberapa fungsi,
seperti yang dikatakan oleh Levie dan Lents dalam Asyad (2007 :14), empat
fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu:
a. Fungsi atensi, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk
berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan media visual
yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.
b. Fungsi efektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa
ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau
lambang visual dapat mengubah sikap dan emosi siswa, misalnya
informasi yang menyangkut masalah social atau ras.
c. Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang
mengungkapkan bahwa lambang visual dan gambar memperlancar
pencapain tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan
yang terkandung dalam gambar.
d. Fungsi kompensatoris media pengajaran terlihat dari hasil penelitian
bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks
membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan
informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.

Penggunaan media pembelajaran dianggap penting karena media


pembelajaran disini dapat membantu menstimulus indera dari peserta didik.
Menurut Kemp dan Dayton dalam Daryanto (2015: 5-6), media pembelajaran
memiliki konstribusi yakni:

a. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar.


b. Pembelajaran dapat lebih menarik.
c. Pembelajaran menjadi interaktif dengan menerapkan teori belajar.
d. Waktu dalam pembelajaran dapat diperpendek.

8
e. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan.
f. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun
diperlukan.
g. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses
pembelajaran dapat ditingkatkan.
h. Peran guru mengalami perubahan ke arah yang positif.

2.2.1. Google Sketchup


Google SketchUp merupakan sebuah program grafis yang diproduksi
oleh Google (Djoko Darmawan, 2009: 1). Program ini memberikan hasil
utama yang berupa gambar sketsa grafik tiga dimensi. Perangkat lunak ini
sangat tepat digunakan untuk membuat atau mendesain objek tiga dimensi
dengan perbandingan panjang, lebar, maupun tinggi. Pengeditannya yang
relative mudah dibandingkan menggunakan perangkat lunak grafis lain.
SketchUp juga memiliki kelebihan pada kemudahan penggunaan dan
kecepatan dalam melakukan desain, serta memberikan kesan menarik yang
berbeda dengan program tiga dimensi lainnya. Program Google SketchUp
ini dilengkapi tool-tool yang disederhanakan, disertai sistem penggambaran
dan tampilan yang tidak rumit. Baik desain rancangan rumah, peta, ataupun
bangun untuk permodelan pembelajaran, dapat menggunakan SketchUp
untuk menyajikan ide dalam bentuk tiga dimensi. Perangkat lunak Software
Google Sketch Up cukup fleksibel karena dapat menerima atau membaca
data dari format *.dwg atau *.dxf dari file AutoCAD, *.3ds dari 3dstudio
Max, *.jpg, dan *.ddf. Selain itu file yang dikerjakan di Software Google
Sketch Up dapat dengan mudah diekspor ke berbagai
format. Keunggulan yang dimiliki perangkat lunak SketchUp, menurut
Menurut Djoko Darmawan (2009: 2) adalah :
1. Dapat menghasilkan gambar yang cukup baik untuk keperluan
presentasi.
2. Pengoperasiannya relatif mudah.
3. Memiliki fleksibilitas yang tinggi untuk menerima dan mengirim
4. data ke program aplikasi lain
2.3. Mata Pelajaran Estimasi biaya Konstruksi

9
Mata pelajaran Estimasi biaya Konstruksi merupakan salah satu mata
pelajaran yang di ajarkan di SMKN 1 Tuban. Dengan mempelajari
perhitungan suatu proyek pekerjaan konstruksi dari mulai perancanaan
uraian pekerjaan, volume pekerjaan, analisi harga bahan dan pekerja sampai
dengan perhitungan rekapitulasi rencana anggaran biaya
konstruksi.perhitungan volume pekerjaan konstruksi yang memang dianggap
siswa kurang dapat dipahai suatu konsepnya proses pembelajaran di sajikan
secara konvesional, tanpa adanya memberikan suatu media yang menarik,
dan di harapkan media ini siswa dapat meningkatkan hasil belajara sesuai
yang di harapkan.

2.4. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan
tindak mengajar (Dimyati & Mudjiono, 2006). Sebagai salah satu patokan
untuk mengukur keberhasilan proses pembelajaran, hasil belajar
merefleksikan hasil dari proses pembelajaran yang menunjukkan sejauh mana
murid, guru, proses pembelajaran, dan lembaga pendidikan telah mencapai
tujuan pendidikan yang telah ditentukan (Kpolovie, Joe, & Okoto, 2014).

Hasil belajar pun adalah hasil dari penyelesaian proses pembelajaran,


dimana lewatpembelajaran siswa dapat mengetahui, mengerti, dan dapat
menerapkan apa yang dipelajarainya (O'Farrell & Lahiff, 2014).
Hamdan & Khader (2015) menjelaskan bahwa hasil belajar merupakan
dasar untuk mengukur dan melaporkan prestasi akademik siswa, serta
merupakan kunci dalam mengembangkan desain pembelajaran
selanjutnya yang lebih efektif yang memiliki keselarasan antara apa yang
akan dipelajari siswa dan bagaimana mereka akan dinilai. Sebagai sebuah
produk akhir dari proses pembelajaran, hasil belajar dinilai dapat
menunjukan apa yang telah siswa ketahui dan kembangkan, Knaack
(2015).
2.5. Kerangka Berfikir

Belajar merupakan aktivitas yang kompleks dengan belajar manusia


dapat mengalami perkembangan dan perubahan sikap serta cara berfikir

10
mereka dari hal yang tidak mengerti menjadi mengerti untuk mencapai
hasil yang optimal.

Proses pembelajaran sendiri merupakan proses komunikasi, yaitu


proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran/media
tertentu ke penerima pesan. Pesan, sumber pesan, saluran/ media dan
penerima pesan adalah komponen-komponen proses komunikasi. Proses
yang akan dikomunikasikan adalah isi ajaran ataupun didikan yang ada
dalam kurikulum, sumber pesannya bisa guru, siswa, orang lain ataupun
penulis buku dan media.

Dalam proses belajar mengajar diharapkan siswa memperoleh


suatu perubahan. Perubahan tesebut merupakan hasil yang dicapai setelah
melakukan proses belajar mengajar. Perubahan diharapkan perubahan
yang positif, salah satunya adalah keberhasilan untuk meningkatkan Hasil
belajar siswa.

Hasil belajar pun adalah hasil dari penyelesaian proses


pembelajaran, dimana lewatpembelajaran siswa dapat mengetahui,
mengerti, dan dapat menerapkan apa yang dipelajarainya.

Media pembelajaran merupakan faktor penting yang berpengaruh


terhadap prestasi belajar yang dicapai siswa. Dengan sikap memperhatikan
media pembelajaran yang digunakan maka dapat memperlancar proses
pembelajaran.

Media pembelajaran 3 dimensi visual berupa sketch up merupakan


media yang dianggap baik dan dapat menarik siswa dalam mendengarkan
suatu materi, selain itu siswa diharapkan dapat mengaplikasikan ilmu atau
teori yangdi dapat dalam penggambaran konstruksi dan ultilitas bangunan
gedung.

Berdasarkan uraian diatas maka gambaran kerangka berpikir dalam


penelitian ini sebagai berikut :

SISWA TIDAK DAPAT MEMAHAMI PERHITUNGAN VOLUME PEKERJAAN


DENGAN METODE PEMBELAJARAN SECARA LANGSUNG MAUPUN
DENGAN GAMBAR 2D SAJA

11
BUTUH ADANYA MEDIA DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PERENCANAAN MEDIA VIDIO ANIMASI SKETHCUP

PENERAPAN MEDIA SKETCHUP DALAM PROSES PEMBELAJARAN


`

TERDAPAT PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN


MENGGUNAKAN MEDIA SKETCHUP ATAU TIDAK TERDAPAT
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA
SKETCHUP

2.6. Hipotesis
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat
sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data
yang terkumpul (Suharsimi, 2010:110).
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yakni:
 Ho : Tidak terdapat perbedaan hasil belajar pada materi
perhitungan volume pekerjaan bangunan dengan
menggunakan video animasi (SketchUp) di kelas XI BKP
SMK N 1 Tuban disbanding dengan yang tidak menggunakan
media.
 Ha : Terdapat perbedaan hasil belajar pada materi
perhitungan volume pekerjaan bangunan dengan
menggunakan video animasi (SketchUp) di kelas XI BKP
SMK N 1 Tuban disbanding dengan yang tidak menggunakan
media.

12
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimen.


Menurut Sugiyono (2013:11), menyatakan bahwa eksperimen dapat
diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari
pengaruh treatment (perlakuan) tertentu. Desain penelitian yang
digunakan yaitu PreExperimental Design. Desain penelitian yang akan di
gunakan seperti pada gambar berikut:

Keterangan :

X = Perlakuan dengan media SketchUp


O1 =Tes setelah pembelajaran yang diberikan kepada kelas eksperimen
O2 =Tes setelah pembelajaran yang diberikan kepada kelas control
Desain penelitian Pre-Eksperimental Design bentuk Intact-Group
Comparison yaitu setengah kelompok untuk eksperimen (yang diberi
perlakuan) dan setengah untuk kelompok kontrol (yang tidak diberi
perlakuan). Penelitian ini terdapat dua kelas yakni kelas X BKP 1 dan
kelas X BKP 2. Dari dua kelas tersebut, satu kelas diberi perlakuan
pembelajaran menggunakan Media Sketchup (kelas eksperimen) dan satu
kelas tidak diberi perlakauan (kelas kontrol). Pengaruh perlakuan adalah
(O1 – O2) (Sugiyono, 2013:111).

3.2. Variabel Penelitian


Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat nilai dari orang, objek
atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2013:61).

13
1. Variabel Independen (X)
Variabel Independen adalah suatu variabel yang menjadi sebab
timbulnya atau berubahnya variabel dependen (terikat) atau bisa di
katakana variable Bebas, Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
media 3 dimensi visual SeketchUp.
2. Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen adalah suatu variabel yang nilainya dipengaruhi
atau bergantung pada nilai dari variabel lainnya. Atau bisa disebut
sebagai variabel terikat, variable yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Hasil belajar siswa.
3.3. Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian dilakukan di SMK N 1 Tuban Jl. Mastrip no 2 Sidorejo
Kec.Tuban Kab. Tuban. Dikarena sekolah tersebut letaknya tidak jauh dari
rumah peneliti, peneliti pernah menjadi guru di sekolah tersebut serta
peneliti memiliki kolega yang merupakan salah satu guru di sekolah
tersebut
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI BKP 1 dan 2 SMKN
1 Tuban. Jumlah siswa kelas masing masing adalah 32 siswa.
3.4. Instrument Penelitian
Instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini
sebagai berikut :
a) Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan media Sketchup. Lembar observasi ini di isi oleh
pengamat atau observer yang merupakan guru pendamping atau
teman sejawat yang terlibat selama proses pembelajaran. Observer
mengumpulkan data yang menyangkut keterlaksanaan pembelajran
dengan menggunakan media sketchup selama proses berlangsung
dengan berpedoman instrumen lembar observasi keterlaksanaan
media dalam proses pembelajaran.
b) Lembar tes hasil belajar. Tes adalah serentetan pertanyaan atau
latihan serta alat lain yang figunakan untuk mengukur keterampilan,
pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki
individu atau kelompok Arikunto (2006 : 150). Lembar tes hasil
belajar digunakan untuk mencapai tujuan penelitian yakni untuk

14
mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa setelah mengikuti
pembelajaran Estimasi Biaya Konstruksi dengan menggunakan
media visual 3 dimensi (Sketchup).

3.5. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a) Dokumentasi, Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian
tindakan kelas ini adalah catatan yang mendukung dalam proses
pembelajaran Estimasi Biaya Konstruksi dengan menggunakan media
pembelajaran SketchUp. Dokumen yang digunakan antara lain
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), silabus, hasil nilai siswa,
dan hasil pengamatan observer.
b) Teknik pengumpulan data dengan observasi merupakan Data
keterlaksanaan pembelajaran yang didapat melalui observasi yang
dilakukan oleh observer yaitu ketika siswa melakukan proses belajar
mengajar.
c) Tes, Jenis tes yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tes
tulis Lembar hasil belajar menggunakan ranah kognitif yang
digunakan dengan mengerjakan soal uraian, dengan tujuan siswa
mampu menghitung perhitungan volume pondasi, tes yang dilakukan
ialah Post Tes (tes akhir), Post test yaitu tes yang diberikan setiap akhir
tindakan untuk mengetahui pemahaman peserta didik dan ketuntasan
belajar peserta didik pada masing-masing pokok bahasan. Setelah
diberikannya media pembelajaran.
3.6. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini menggunakan beberapa metode untuk
menganalisa data, yaitu sebagai berikut:
a) Analisis Keterlaksanaan Pembelajaran
Analisis ini di peroleh dengan hasil observasi yang di isi oleh
mahasiswa dan teman sejawat dengan tujuan bagaiaman
keterlaksanaan pembelajaran menggunakan media sketchup pada
materi tersebut, untuk bobot penilaiannya, maupun kriterianya
seperti pada tabel berikut:

15
Hasil pengamatan kemudian dihitung menggunakan rumus :

∑F
Rumus : P(%) = X 100 %
N x IxR

Keterangan :

P(%) = Hasil prosentase

∑F = Jumlah total jawaban validator

N = Skor tertinggi dalam angket.

I = Jumlah pertanyaan dalam angket.

R = Jumlah validator

b) Analisis Hasil Tes Siswa


Hasil belajar dapat dihitung dari soal yang sudah tersedia.
Selanjutnya dihitung rata-rata nilai kelas yang dihitung
menggunakan rumus sebagai berikut:
Rata-rata nilai kelas = ∑ nilai kelas
∑ jumlah siswa

Hasil belajar dikatakan baik jika nilai hasil belajar siswa mencapai
≥ 80 yang sudah ditetapkan oleh pihak sekolah di SMK Negeri 1
Tuban.
c) Uji Analisis Data
1. Uji Normalitas

16
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data
setiap variabel yang diuji mempunyai distribusi normal.
Pengujian ini penting supaya teknik statistik yang digunakan
tidak salah. Bila data berdistribusi normal maka teknik statistik
parametris bisa digunakan, tetapi bila data tidak berdistribusi
normal maka teknik statistik parametris tidak bisa digunakan.
Menurut Sugiyono (2014:8082),Untuk pengujian normalitas
dengan Chi Kuadrat.
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis yang digunakan adalah hipotesis yang bersifat
komparatif dua sampel yaitu membandingkan antara kelas
kontrol (X BKP 1) dengan kelas eksperimen (X BKP 2), kedua
kelas tidak berkorelasi sehingga untuk menguji hipotesis
menggunakan teknik statistik nonparametris yaitu populasinya
tidak mengikuti suatu distribusi tertentu atau memiliki
distribusi yang bebas persyaratan dan variannya tidak perlu
homogen. Rumus yang digunakan yaitu menggunakan uji
hipotesis Chi Kuadrat (X²) karena sampel yang digunakan
dalam penelitian ini termasuk ke dalam sampel berukuran
besar serta rumus yang digunakan mudah untuk diterapkan
dan dipahami. Ketentuan pengujian adalah sebagai berikut:
Tolak H₀ bila harga Chi Kuadrat hitung lebih besar atau sama
dengan harga Chi Kuadrat tabel (Sugiyono, 2014:144).

17

Anda mungkin juga menyukai