Abstract: This research is a development that aims to develop a learning model based graphic design
NETOP School on Multimedia Skills Competency SMK NEGERI 2 KOTA BIMA. Subject trials are the
students of class XII Multimedia numbered 31 people. ADDIE development model is a model consists
of five stages: analysis, design, development, implementation and evaluation. Learning developed has
been validated by experts and have revisions, and has been tested (individuals, small groups, and
limited) to obtain a decent result. The results showed that the learning-based graphic design NETOP
School has met the criteria of validity and is said to be effectively viewed from the activities of teachers
on learning and student activity in the learning process is a very active and positive student response
to learning that has been developed.
Abstrak: Penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang bertujuan untuk mengembangkan
model pembelajaran desain grafis berbasis Netop School pada Kompetensi Keahlian Multimedia SMK
NEGERI 2 KOTA BIMA. Subjek uji coba adalah peserta didik kelas XII Multimedia berjumlah 31
orang. Model pengembangan adalah Model ADDIE terdiri lima tahap yaitu analisis, perancangan,
pengembangan, implementasi dan evaluasi. Pembelajaran yang dikembangkan telah divalidasi oleh
pakar dan telah mengalami revisi, serta telah diuji coba (perorangan, kelompok kecil, dan terbatas)
sehingga didapatkan hasil yang layak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran desain
grafis berbasis Netop School telah memenuhi kriteria kevalidan dan dikatakan efektif dilihat dari
aktifitas guru terhadap pembelajaran dan aktifitas siswa dalam proses pembelajaran adalah sangat
aktif, dan respon siswa positif terhadap pembelajaran yang telah dikembangkan. Selanjutnya
pembelajaran desain grafis berbasis Netop School disarankan digunakan dalam proses pembelajaran
pada kompetensi keahlian Multimedia serta pada mata pelajaran yang lain.
Pada pelaksanaan pendidikan di Indonesia para pelaku pendidikan harus paham akan
saat ini, peranan teknologi informasi dan teknologi, yang imbasnya adalah bahwa setiap
komunikasi telahmenjadi bagian yang tak dapat tenaga pendidik dan tenaga kependidikan harus
informasi dan komunikasi digunakan mulai dari Kota Bima, menemukan bahwa umumnya dalam
hal-hal sederhana seperti untuk membuat proses belajar mengajar belum mencapai tujuan
laporan, menyusun anggaran, mengelola data yang diinginkan, yaitu agar siswa dapat
siswa, mengelola nilai, sampai pada memahami pelajaran dengan tuntas. Terkhusus
Penerapan teknologi informasi dan komunikasi merupakan konsentrasi obyek penelitian ini,
Pengembangan Model Pembelajaran Design Grafis Berbasis Netop School di …… (Nur Fitrianingsih) 1
proses pembelajaran dinilai masih kurang Netop School adalah sebuah program yang
optimal. Terutama pada mata pelajaran produktif khusus dibuat untuk membantu dalam proses
desain grafis. pembelajaran dan pengawasan penggunaan
Alasan utama mengapa proses komputer oleh siswa. Dengan software ini guru
pembelajaran kurang optimal salah satunya bisa memonitor seluruh tampilan layar siswa
adalah karena demonstrasi materi yang atau melihat program apa saja yang sedang
dilakukan oleh guru tidak terserap dengan baik dijalankan siswa. Dalam pembelajaran desain
oleh siswa, karena siswa memandang pelajaran grafis guru bisa menampilkan atau menuntun
yang di demonstrasikan guru itu sulit. Kondisi siswa dalam tahap-tahap pembelajaran desain
ini membuat siswa bosan dan cenderung kurang grafis melalui monitor komputer guru dan secara
memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru. langsung berhubungan dengan monitor siswa.
Dan ketika siswa dibebaskan untuk Selain itu juga guru dapat berkomunikasi secara
mempraktekkan materi yang disampaikan oleh tulisan maupun dengan audio video dengan
guru, pengawasan dan pembimbingan kurang siswa, dan dapat pula mengunci komputer siswa
merata, menyebabkan siswa kadang melakukan bila siswa melakukan tindakan yang tidak
sesuatu yang bertentangan dengan materi berkenan. Melalui software ini, guru juga bisa
pembelajaran, seperti bermain game, bercerita mematikan komputer siswa, membuat tes dengan
dengan teman, atau bahkan mencungkil-cungkil mudah dan mengumpulkan tugas langsung ke
keyboard. komputer guru (Hernawati, 2008)
Untuk meningkatkan mutu pendidikan Berdasarkan uraian permasalahan di atas,
dapat dilakukan dengan cara meningkatkan maka software pengawasan pembelajaran dalam
kualitas pembelajaran, salah satu cara hal ini Netop School dapat menjadi solusi dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran adalah proses pembelajaran desain grafis.Selanjutnya
mengembangkan model pembelajaran yang dilakukan suatu pengembangan model
efektif dalam kegiatan pembelajaran. (Asmani, pembelajaran desain grafis berbasis Netop
2011). Adapun aplikasi model pembelajaran School untuk meningkatkan variasi model
yang dapat diterapkan dalam pembelajaran pembelajaran mata pelajaranyang ada di
desain grafis adalah Netop School. Kehadiran kompetensi keahlian Multimedia sebagai sarana
aplikasi penunjang pembelajaran ini diharapkan yang menunjang proses belajar mengajar,dan
mampu mengembangkan potensi anak didik tidak hanya mengimplementasikan materi ajar,
secara optimal dan menjadikan proses belajar tetapi juga menciptakan skenario pembelajaran
mengajar menjadi lebih efektif. Terutama pada dengan matang untuk mengundang keterlibatan
mata pelajaran desain grafis yang bersifat peserta didik secara aktif dan konstruktif dalam
demonstratif dan aplikatif. Dengan adanya proses pembelajaran.
aplikasi Netop School ini diharapkan materi
pembelajaran desain grafis akan mudah
dipahami dan dapat dipraktekkan oleh siswa.
Penelitian ini adalah Research and Kegiatan utama dalam tahap ini, adalah
Development (R&D), metode penelitian yang menganalisis perlunya pengembangan model
secara sengaja, sistematis, bertujuan/diarahkan pembelajaran desain grafis berbasis Netop
untuk mencaritemukan, merumuskan, School dan menganalisis kelayakan dan syarat-
memperbaiki, mengembangkan, menghasilkan, syarat pengembangan model pembelajaran
menguji keefektifan produk, model, desain grafis berbasis Netop School.
metode/strategi/cara, jasa, prosedur tertentu yang
lebih unggul, baru, efektif, efisien, produktif, dan 3.2 Tahap Design
bermakna. Penelitian dilaksanakan di SMK
Negeri 2 Kota Bima. Model pengembangan yang Tahap Design atau perancangan model
digunakan adalah ADDIE yang terdiri atas 5 pembelajaran desain grafis berbasis Netop
langkah pokok, yaitu Analysis, Design, School adalah sebagai berikut:
Development, Implementation, dan Evaluation 1) Pemilihan Format
(Benny, 2010). Di dalam pemilihan format ini dilakukan
dengan mengkaji format-format perangkat yang
sudah ada meliputi Silabus Pembelajaran (SP)
3. HASIL DAN PEMBAHASAN dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Format rencana pelaksanaan pembelajaran yang
Bagian ini akan membahas hasil digunakan disesuaikan dengan format rencana
berbasis Netop School sesuai dengan tahapannya Pendidikan selanjutnya disingkat KTSP.
modelpembelajaran desain grafis berbasis Netop Silabus yang disusun dibatasi empat kali
modelpengembangan ADDIE yang terdiri atas 5 membuat desain grafik vektor 2D. Hal ini
langkah pokok, yaitu analysis (analisis), design dilakukan karena terbatasnya waktu yang
Pengembangan Model Pembelajaran Design Grafis Berbasis Netop School di …… (Nur Fitrianingsih) 3
Rencana pelaksanaan pembelajaran disusun perkembangannya sampai saat ini Netop
berdasarkan silabus yang terdiri dari empat telah menjadi penyedia manajemen kelas
kali pertemuan (setiap pertemuan 4 x 45 nomor 1 di dunia. Netop digunakan dalam
menit). sepuluh distrik sekolah di Amerika Serikat
c. Merancang Buku Materi Pembelajaran dan membantu guru melibatkan para siswa
Desain Grafis dengan Corel Draw di lebih dari 75 negara. Sejak
Buku materi pembelajaran ini dibuat khusus dikembangkannya, Netop telah menjadi
untuk pokok bahasan desain grafik vector 2 salah satu arsitek asli dari teknologi remote
Dimensi, dalam hal ini digunakan aplikasi control sejak 25 tahun yang lalu, visi Netop
Corel Draw. Corel Draw merupakan salah adalah untuk menghapus penghalang jarak
satu aplikasi pengolah grafis berbasis vektor, geografis dan menciptakan sebuah dunia di
dimana unsur dasar yang mendasarinya mana orang berhubungan dengan siapapun,
adalah garis. Keuntungan dari vektor ini dimanapun, kapan saja. Netop berkantor
adalah gambar akan mempunyai ukuran pusat di Denmark dan memiliki kantor di
kapasitas file yang relatif kecil apabila Amerika Serikat, Inggris, Cina, Rumania dan
dibandingkan dengan pengolah grafis Swiss.(Netop, 2013). Netop School, didesain
berbasis bitmap. Juga tidak ada penurunan untuk penyebaran secara bersamaan
kualitas jika gambar diperbesar. Namun tampilan layar monitor dalam suatu kelas.
demikian, mulai versi X4 keatas sudah Pemakaiannya untuk pembelajaran dalam
menyertakan filter-filter efek pengolah jaringan komputer, salah satu komputer
bitmap dalam fungsi tersendiri, yang dapat dipasang (di install) Netop School dalam
dipakai untuk memanipulasi penataan objek pilihan sebagai teacher, dan komputer siswa
dalam sebuah komposisi gambar yang dipasang (di install) Netop School dalam
diinginkan. Apapun program grafik yang pilihan sebagai student (berperan sebagai
dipakai, semuanya terpulang pada kreatifitas client).
dan imajinasi pemakainya. Teacher dapat mengendalikan aktivitas pada
d. Merancang Tutorial Netop School. komputer student dari komputer teacher di
Netop School adalah sebuah program yang antaranya adalah mendemonstrasikan
dirancang khusus untuk membantu dalam desktop teacher pada desktop student,
proses pembelajaran dan pengawasan mengunci komputer student untuk meminta
penggunaan komputer oleh siswa. Netop perhatian, memonitor layar monitor student,
School merupakan program perangkat lunak mendistribusikan file ke komputer student,
untuk manajemen jarak jauh yang mengumpulkan file dari student,
dikembangkan tahun 1987 oleh CrossTec memberikan tes maupun survei pada student,
Corporation, Denmark. Dari CrossTec mencegah student menjalankan program
Corporation, Netop kemudian berdiri aplikasi diluar materi pembelajaran,
sendiridengan nama Netop. Dalam mencegah student membuka alamat website
Tabel 1. Hasil Analisis Aktifitas Guru Pada Uji Coba Kelompok Kecil
Pengamat Total
No Kegiatan Guru (KG)
I II Rerata Keterangan
1. Kegiatan Awal
Salam Pembuka dan berdoa 4 4 4 Sangat Aktif
Menyampaikan deskripsi singkat tentang aplikasi NetOp School 4 3 3,5 Sangat Aktif
Menyampaikan cara penggunaan buku materi desain grafis 3 3 3 Aktif
Menyampaikan relevansi 3 3 3 Aktif
Menjelaskan Tujuan 4 3 3,5 Sangat Aktif
Pengembangan Model Pembelajaran Design Grafis Berbasis Netop School di …… (Nur Fitrianingsih) 9
Lanjutan tabel 1.
2. Kegiatan Inti
Menjelaskan Materi Menggunakan NetOp School 4 4 4 Sangat Aktif
Memberikan contoh atau latihan dengan menggunakan NetOp
School 4 3 3,5 Sangat Aktif
Membimbing dan mengarahkan siswa 3 2 2,5 Aktif
3. Kegiatan Akhir
Memeriksa/Mengumpulkan file hasil praktek siswa 3 3 3 Aktif
Kesimpulan 4 4 4 Sangat Aktif
Penutup 3 4 3,5 Sangat Aktif
Keseluruhan Aspek 3,75 Sangat Aktif
Berdasarkan hasil uji coba kelompok kecil, 3) Tahap Uji Coba Terbatas
respon siswa diperoleh rerata 3,3 yang Sebelum dilakukan tahap uji coba terbatas,
menunjukkan bahwa model terlebih dahulu dilakukan perbaikan-perbaikan
pembelajarandesain grafis berbasis Netop terhadap kekurangan yang diperoleh pada model
School berada pada kategori sangat baik. pembelajaran desain grafis berbasis Netop
Hasil temuan ini kemudian dikonsultasikan School saat uji coba kelompok kecil. Pada tahap
dengan validator. Selanjutnya penulis uji coba terbatas, dilibatkan siswa kelas XII
kemudian merevisi segala kekurangan yang Multimedia yang terdiri dari 31 orang untuk
diperoleh pada uji coba kelompok kecil dan mengevaluasi model pembelajaran desain grafis
hasil revisi digunakan untuk keperluan uji berbasis Netop School yang telah dibuat.
coba kelompok kecil. Data hasil analisis a. Aktivitas guru
aktifitas siswa selama proses pembelajaran Data aktivitas guru dalam menggunakan
dapat dilihat pada tabel 2. model pembelajaran desain grafis berbasis
Tabel 2. Hasil Analisis Aktivitas Siswa Pada Netop School diperoleh dari instrumen
Uji Coba Kelompok Kecil
lembar pengamatan aktivitas guru pada uji
Pengamat Total Kete-
Indikator coba kelompok kecil yang diisi oleh kedua
I II Rerata rangan
Memperhatikan Sangat pengamat.
penjelasan guru 3 3,4 3,2 Aktif
Membaca buku Berdasarkan penilaian pada tabel, diperoleh
materi desain nilai rata-rata pengamatan 3,75 bahwa
grafis 2,8 3,3 3,05 Aktif
Mengajukan keseluruhan tahap aktifitas guru berada pada
pertanyaan
kategori sangat aktif. Apabila rerata aktivitas
kepada guru 2,3 2,6 2,45 Aktif
Mampu guru ini dikonversi pada kriteria keefektifan
menjalankan Sangat
aplikasi 2,9 3,1 3 Aktif aktivitas guru yang menyatakan bahwa
Mempraktekkan aktivitas guru dikatakan efektif apabila
teori yang telah Sangat
disampaikan 3,4 3,5 3,45 Aktif berada pada kategori baik, maka aktivitas
Mengumpulkan Sangat
file hasil praktek 3 3 3 Aktif guru pada uji coba terbatas telah memenuhi
Keseluruhan syarat keefektifan karena berada pada
Aspek 3,02 Aktif
Pengamat Total
No. Kegiatan Guru (KG)
I II Rerata Keterangan
1. Kegiatan Awal
Salam Pembuka dan berdoa 4 4 4 Sangat Aktif
Menyampaikan deskripsi singkat tentang aplikasi NetOp School 4 3 3,5 Sangat Aktif
Menyampaikan cara penggunaan buku materi desain grafis 3 3 3 Aktif
Menyampaikan relevansi 3 3 3 Aktif
Menjelaskan Tujuan 4 3 3,5 Sangat Aktif
2. Kegiatan Inti
Menjelaskan Materi Menggunakan NetOp School 4 4 4 Sangat Aktif
Memberikan contoh atau latihan dengan menggunakan NetOp
School 4 3 3,5 Sangat Aktif
Membimbing dan mengarahkan siswa 3 2 2,5 Aktif
3. Kegiatan Akhir
Memeriksa/Mengumpulkan file hasil praktek siswa 3 3 3 Aktif
Kesimpulan 4 4 4 Sangat Aktif
Penutup 3 4 3,5 Sangat Aktif
Keseluruhan Aspek 3,75 Sangat Aktif
Pengembangan Model Pembelajaran Design Grafis Berbasis Netop School di …… (Nur Fitrianingsih) 11
Tabel 4. Hasil Pengamatan Aktifitas Siswa
Pengamat Total
No Indikator Keterangan
I II Rerata
1 Memperhatikan penjelasan guru 2,9 3,23 3,08 Sangat Aktif
2 Membaca buku materi desain grafis 2,87 3,03 2,95 Aktif
3 Mengajukan pertanyaan kepada guru 2,5 2,68 2,61 Aktif
4 Mampu menjalankan aplikasi 3,06 3,3 3,18 Sangat Aktif
5 Mempraktekkan teori yang telah disampaikan 3,3 3,61 3,44 Sangat Aktif
6 Mengumpulkan file hasil praktek 3 3,1 3,06 Sangat Aktif
Keseluruhan Aspek 3,05 Aktif
Berdasarkan penilaian pada tabel 4, diperoleh melihat tingkat kepraktisan media yang telah
Jika nilai rerata aktivitas siswa dikonversi dikembangkan.
pada kriteria keefektifan aktivitas siswa Data hasil pengamatan menunjukkan bahwa
selama pembelajaran berada pada kategori keterlaksanaan media berada pada nilai M =
baik. Hal ini berarti pada uji coba terbatas 3,39 dalam kategori (3,1 ≤ M ≤ 4,0) yang
aktivitas siswa telah memenuhi syarat artinya aspek dan kriteria yang diamati media
keefektifan ditinjau dari hasil pengamatan terlaksana secara keseluruhan.
aktivitas siswa yang berada pada kategori d. Respon Siswa
baik. Dengan demikian, dapat dikatakan Respon siswa terhadap pembelajaran desain
bahwa pembelajaran desain grafis berbasis grafis berbasis Netop School Penilaian
Netop School efektif dan dapat digunakan respon siswa dilakukan pada akhir
oleh siswa pada proses pembelajaran pembelajaran. Pada tahap ini seluruh siswa
sesungguhnya. kelas XII Multimedia yang berjumlah 31
c. Kepraktisan orang siswa menilai model pembelajaran
Data kepraktisan model pembelajaran desain desain grafis berbasis Netop School. Hasil
grafis berbasis Netop School diperoleh analisis Respon Siswa pada uji coba terbatas
melalui lembar observasi keterlaksanaan dapat dilihat pada tabel 5.
penggunaan media. Hasil pengamatan
keterlaksanaan media, dianalisis untuk
Tabel 5. Hasil Respon Siswa pada Uji Coba Terbatas
Berdasarkan tabel, diperoleh bahwa respon desain grafis berbasis Netop School yang
siswa terhadap model pembelajaran desain telah dikembangkan, telah efektif dan layak
grafis berbasis Netop School diperoleh digunakan pada pembelajaran desain grafis
rerata 3,33 yang menunjukkan bahwa model dan pembelajaran lainnya.
pembelajaran desain grafis berbasis Netop
School ini sangat baik. Apabila nilai rerata 3.5 Evaluasi dan Perbaikan Produk
dikonversi pada kategori keefektifan respon
siswa, maka model pembelajaran desain Sesuai hasil validasi ahli dan hasil uji coba
grafis berbasis Netop School dikatakan yang telah dilakukan pada tahap implementation,
efektif jika minimal berkategori baik. semua aspek pengujian menghasilkan kategori
Dengan demikian, model pembelajaran sangat baik. Ini berarti bahwa model
Pengembangan Model Pembelajaran Design Grafis Berbasis Netop School di …… (Nur Fitrianingsih) 13
pembelajaran desain grafis berbasis Netop keefektifannya. Pada penelitian ini dihasilkan
School efektif dan praktis digunakan pada produk materi Corel Draw dan tutorial Netop
pembelajaran desain grafis. School yang layak digunakan dalam
Tahapan selanjutnya adalah melakukan pembelajaran desain grafis.
finalisasi produk, yaitu tahapan akhir dari produk 1) Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka
model pembelajaran desain grafis berbasis Netop beberapa hal yang disarankan, sebagai
School. Artinya produk pembelajaran desain berikut : Aplikasi Netop School disarankan
grafis berbasis Netop School siap digunakan oleh untuk digunakan di sekolah maupun di
guru dan siswa serta siapa saja yang ingin perguruan tinggi terutama dalam proses
memanfaatkannya. pembelajaran yang menggunakan
laboratorium komputer.
2) Aplikasi Netop School digunakan tidak
4. SIMPULAN hanya pada pembelajaran desain grafis saja,
melainkan kesemua materi pembelajaran.
Berdasarkan penelitian yang telah 3) Menjadi bahan acuan untuk lebih
dilakukan,bahwa proses pengembangan model mengembangkan penelitian selanjutnya.
pembelajaran desain grafis berbasis Netop
School di kompetensi keahlian Multimedia SMK
DAFTAR RUJUKAN
NEGERI 2 KOTA BIMA melalui tahap analysis,
design, development, implementation dan
Asmani, Jamal Ma’mur., 2011. Tips Efektif
evaluation. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan
Pengembangan model pembelajaran Komunikasi dalam Dunia Pendidikan.
Diva Press. Yogyakarta.
desain grafis berbasis Netop School efektif dan
layak untuk digunakan pada pembelajaran yang Benny, 2009. Model Desain Sistem
Pembelajaran. Dian Rakyat. Jakarta.
sesungguhnya. Hal ini dapat dilihat dari
beberapa indikator keefektifan berada pada Hernawati, Kuswari. 2008. Pemanfaatan
Perangkat Lunak Net Op School untuk
kategori sangat baik. Penilaian para ahli rata-rata Pelaksanaan Kuliah Online dalam
dengan kategori sangat baik. Penilaian aktivitas Jaringan Intranet. Jurnal. Universitas
Negeri Yogyakarta.Yogyakarta.
guru menghasilkan rata-rata dengan kategori
sangat baik. Penilaian aktivitas siswa Netop. 2013. Intructional Technology in CLA.
[Online]. (Diakses
menghasilkan rata-rata dengan kategori baik. http://www.temple.edu/clait/instructional/i
Penilaian respon siswa menghasilkan rata-rata ndex.html#netop, tanggal 12 Mei 2013).
dengan kategori sangat baik atau pembelajaran Wijanarko, Lizard. 2009. Software untuk
desain grafis berbasis Netop School ini menarik. Desainer Grafis. [Online]. (Diakses
http://www.ahlidesain.com/software-
Dengan demikian, pembelajaran desain grafis untuk-desainer-grafis.html, tanggal 9 Mei
berbasis Netop School telah teruji 2013).