Anda di halaman 1dari 15

1

PROGRAM GURU PENGGERAK


AKSI NYATA MODUL 1.2

Nilai dan Peran Guru Penggerak


“Kolaborasi Penilaian Berbasis Proyek MIPA ala STEM”
Oleh: Rina Oktopiani, M. Pd

A. Latar Belakang
Menurut Permendikbud No.23 Tahun 2016, Penilaian adalah proses pengumpulan dan
pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar murid1. Kegiatan Penilaian
memerlukan instrumen penilaian dan teknik penilaian. Penilaian tidak hanya difokuskan pada hasil
belajar tetapi juga pada proses belajar. Penilaian berfungsi mengetahui pencapaian hasil belajar
murid. Selain itu, penilaian dapat meningkatkan kemampuan murid dalam belajar. Penilaian
dilakukan melalui 3 pendekatan, yaitu penilaian akhir pembelajaran (assessment of learning),
penilaian untuk pembelajaran (assessment for learning) dan penilaian sebagai pembelajaran
(assessment as learning). Penilaian akhir pembelajaran adalah penilaian yang dilaksanakan setelah
proses pembelajaran selesai. Penilaian untuk pembelajaran merupakan penilaian dilakukan selama
proses pembelajaran berlangsung dan digunakan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan proses
belajar mengajar2.
Begitu pentingnya penilaian tersebut, sehingga wajib dilakukan dalam kondisi seperti
apapun. Tidak terkecuali di masa pandemic akibat covid19 seperti saat ini. Pembelajaran jarak jauh
(PJJ) yang diterapkan hampir di seluruh Indonesia menimbulkan perubahan drastis dalam proses
pembelajaran. Tingkat stress yang semakin tinggi di kalangan orang tua murid harus dijadikan bahan
pertimbangan dalam merancang sebuah penilaian. Keterbatasan komunikasi guru dan murid dalam
membahas materi pembelajaran juga menjadi suatu pertimbangan penting untuk melakukan
penilaian. Berbagai kondisi darurat hendaknya melahirkan strategi baru dalam melakukan penilaian.
Pembelajaran saat ini yang berbeda dengan pembelajaran masa normal hendaknya diikuti dengan
teknik penilaian yang juga berbeda dengan kebiasaan normal.

1
Setiawati, M.Pd ,dkk, wiwik (2019). Buku Penilaian Berorientasi Higher Order Thinking Skills , Program PKB melalui PKP
Berbasis Zonasi. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud: Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan Kemdikbud. hlm. 5.
2
ibid
2

Sesuai dengan amanat menteri pendidikan dan kebudayaan Nadiem Anwar Makarim, bahwa
di masa darurat pandemic sekolah dapat menerapkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan
pembelajaran murid. “Dari opsi kurikulum yang dipilih, catatannya adalah siswa tidak dibebani
tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan, dan
pelaksanaan kurikulum berlaku sampai akhir tahun ajaran,” tegas Mendikbud. Amanat ini yang
kemudian menjadi dasar bagi penulis untuk melakukan penilaian yang lebih memerdekakan murid.
Penulis mencanangkan suatu penilaian yang berbasis proyek, dimana murid melakukan penilaian
tersebut dengan rasa gembira dan menyenangkan. Murid dipancing untuk berkreasi membuat proyek
berupa video pembelajaran dengan memanfaatkan gawai yang mereka miliki. Selain itu, penilaian
dilakukan dengan cara berkolaborasi bersama teman sehingga menjadi lebih menyenangkan.
Penilaian ini juga tidak dilakukan hanya untuk satu mata pelajaran yang penulis ampu, tetapi
juga untuk mata pelajaran lain yang mau dan bisa berkolaborasi. Proyek ala STEM di pelajaran
Matematika dan IPA merupakan hal menarik dan meringankan murid. Karena dengan hanya
membuat satu proyek video dapat menyelesaikan tagihan penialian untuk dua mata pelajaran.
Bagaimana penerapan penilaian akhir berbasis proyek STEM tersebut akan dijelaskan lebih lanjut.

B. Deskripsi dan Hasil Aksi Nyata Penilaian Proyek MIPA ala STEM.
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan
dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan,
pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data. Penilaian proyek dapat
digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan
dan kemampuan menginformasikan murid pada mata pelajaran tertentu secara jelas 3.
Dalam melakukan penilaian proyek ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan:
 Kemampuan siswa dalam memilih topik, mencari informasi, dan mengelola waktu
pengumpulan data, serta penulisan laporan.
 Keaslian produk (dalam hal ini video yang dihasilkan) merupakan hasil karyanya,
dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap
proyek siswa.

3
https://ainamulyana.blogspot.com/2016/06/model-pembelajaran-berbasis-
proyek.html#:~:text=Penilaian%20proyek%20merupakan%20kegiatan%20penilaian,pengorganisasian%2C%20pengol
ahan%20dan%20penyajian%20data.
3

 Inovasi dan kreativitas siswa dalam pembuatan proyek, yaitu terdapat unsur-unsur
kebaruan dan menemukan sesuatu yang berbeda dari biasanya.
Tahapan dalam penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil
akhir proyek. Guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan
disain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan.
STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics) dikenal sebagai metode
pembelajaran terapan yang menggunakan pendekatan lintas ilmu. Sistem pendidikan ini banyak
digunakan di Amerika Serikat. Aplikasi STEM biasanya dibarengi dengan pembelajaran aktif dan
berbasis masalah. Berbicara lebih lanjut tentang STEM, merupakan suatu pendekatan dimana sains
merupakan cara berpikir, pada saat anak mengamati, membentuk pertanyaan, membuat prediksi,
merancang, melaksanakan eksperimen dan diskusi saat itu anak sedang melakukan kegiatan sains.
Teknologi adalah cara melakukan sesuatu atau menggunakan alat. Engineering adalah seni
memecahkan masalah dengan menggunakan ragam bahan, mendesain, menciptakan, serta
membangun sesuatu yang dapat bekerja dengan baik. Sedangkan Matematika fokus kepada
mengajak anak berpikir matematika seperti pemahaman tentang kuatitas, ukuran, bentuk, sebab
akibat4.
STEM tidak harus melibatkan keempat komponen yang telah disebutkan. Minimal ada dua
mata pelajaran atau dua dari empat komponen keilmuan yang diterapkan, pembelajaran tersebut
sudah dikatakan pendekatan STEM. Pendekatan tersebut biasa diiringi dengan penugasan proyek.
Pada aksi nyata yang dilakukan penulis untuk memenuhi tugas modul 1.2 kali ini, yaitu melakukan
penilaian berbasis proyek ala STEM. Mengapa dikatakan “ala STEM”, karena adanya gabungan dua
mata pelajaran dalam satu proyek yang dikerjakan oleh murid. Dalam hal tersebut, yaitu mata
pelajaran Matematika dan IPA (MIPA). Berdasar kepada prinsip merdeka belajar di masa pandemic,
penulis bermaksud memberikan penilaian yang tidak mengekang dan memberikan kesempatan
murid memilih sesuai dengan kesepakatan mereka bersama kelompok.
Berikut penulis jelaskan tahapan dalam merancang penilaian proyek ala STEM kolaborasi
Matematika dan IPA.
a) Tahap perencanaan

4
https://pauddikmassumut.kemdikbud.go.id/index.php/artikel/2020/pembelajaran-abad-21-menggunakan-
pendekatansteam/#:~:text=STEAM%20adalah%20sebuah%20singkatan%20untuk,cara%20berpikir%20logis%20dan%
20sistematis.
4

Pada tahapan ini, awalnya penulis menyampaikan ide tersebut ke dewan guru melalui
grup whatssapp (WA). Ide disampaikan untuk mengajak rekan guru yang ingin berkolaborasi
memberikan penilaian berbasis proyek. Penyampaian ide terlaksana pada tanggal 24
November 2020, dua minggu sebelum penilaian akhir semester (PAS) semester 1 T.P
2019/2020.

Gambar 1. Diskusi Di Grup WA Guru Mengenai Penilaian Proyek


Berdasarkan hasil diskusi, sebenarnya beberapa rekan guru tertarik untuk melakukan
penilaian berbasis proyek yang penulis maksud. Namun, kendala yang mereka miliki adalah
masih belum berani untuk mengambil keputusan dalam menerapkan penilaian yang berbeda.
Penulis mendapatkan sambutan positif untuk berkolaborasi dari guru mata pelajaran IPA.
Keputusan yang terbentuk bahwa PAS Matematika dan IPA mendapat izin dari kepala
sekolah untuk dilakukan dalam bentuk proyek.
Setelah mendapatkan teman untuk berkolaborasi, penulis kemudian melanjutkan
diskusi mengenai bentuk proyek yang akan dihasilkan dan teknis pelaksanaannya bersama
guru mata pelajaran IPA. Kolaborasi materi hanya dilakukan untuk kelas VII dan kelas VIII.
Sementara untuk kelas IX, penulis belum bisa berkolaborasi dnegan mata pelajaran IPA
karena kompetensi dasar (KD) dari topic yang ada belum bisa disesuaikan. Hasil diskusi
menetapkan beberapa hal berikut:
1) Bentuk Proyek : Video Pembelajaran Gabungan Matematika dan IPA
2) Waktu Pengerjaan : 28 November 2020 – 10 Desember 2020
3) Teknis pengerjaan : Individu/Kelompok
4) Materi/Topik : Tertera pada Lampiran 1, Lampiran 2, dan Lampiran 3
5) Pengumpulan : 01 Desember 2020 – 10 Desember 2020
6) Penilaian : Rubrik penilaian pada Lampiran 4
5

b) Tahap pelaksanaan
Setelah mendapatkan kesepakatan mengenai materi yang akan diberikan sebagai tugas
proyek, penulis menyampaikan redaksi tugas kepada murid. Tugas diberikan pada tanggal
28 November 2020 melalui grup WA mata pelajaran murid. Khusus untuk kelas IX,
pembentukan kelompok diserahkan kepada murid.

Gambar 2. Penyampaian Tugas Melalui Grup WA


Selanjutnya, selama murid mengerjakan tugas proyek mereka, penulis sebagai guru
pembimbing terus memantau perkembangan pengerjaan. Penulis juga bertindak sebagai
fasilitator dalam menjawab pertanyaan murid ketika mereka mengalami kebingungan.

Gambar 3. Diskusi Pembimbingan Murid Melalui WA Terkait Proyek


Selain sebagai fasilitator, penulis juga bertindak sebagai manajer yang terus
memonitoring pekerjaan kelompok. Kemerdekaan terlihat dari cara murid memilih teman
kelompoknya, memilih materi yang diinginkan, dan juga kreatifitas pengemasan video
proyek yang dihasilkan. Setiap ketua kelompok bertanggungjawab terhadap pekerjaan
kelompoknya. Guru hanya memberikan bimbingan sesuai dengan keinginan murid yang
berkarya. Selama pelaksanaan penulis juga terus memotivasi murid-murid yang tidak
bersemangat dalam mengerjakan tugas kelompoknya.
6

c) Hasil Penilaian
Hasil karya murid dalam bentuk video pembelajaran, kemudian dikirim melalui WA
pribadi guru pembimbing, yaitu penulis sebagai guru mata pelajaran matematika dan rekan
penulis sebagai guru IPA. Video dikirim dalam beberapa bentuk, yaitu dalam bentuk file
video dan link video yang sudah diupload melalui channel youtube milik murid. Berdasarkan
hasil penilaian, masih ada murid yang tidak ikut dalam pengerjaan proyek dikarenakan
berbagai alasan. Jika dipersentasekan ketuntasan dalam mengerjakan tugas dari kelas 7
hingga kelas 9 kurang lebih 85% murid. Karya video yang telah dikirim kemudian dilakukan
penilaian sesuai dengan rubric penilaian (Lampiran 4).

Gambar 4. Cuplikan Salah Satu Video Proyek Kelas IX


Hasil karya video yang dikirimkan oleh murid menggambarkan potensi yang dimiliki
oleh murid-murid tersebut yang selama ini terpendam. Seperti potensi menggerakkan teman
yang motivasinya rendah, potensi dalam editing video, potensi berbicara di depan public dan
potensi mengelola kelompok.
Pelaksanaan penilaian berbasis proyek yang penulis lakukan mendapatkan apresiasi
positif dari murid sebagai pelaku, rekan guru dan kepala sekolah. Hal tersebut dibuktikan
melalui video testimony pihak-pihak yang penulis sebutkan. Kepala sekolah memiliki
harapan bahwa penilain serupa bisa juga dilakukan oleh guru mata pelajaran lainnya di masa-
masa yang akan datang.

Gambar 5. Kepala Sekolah Memberikan Testimoni


7

Begitu juga tanggapan dari rekan guru, mereka ingin agar di semester yang akan datang
bisa berkolaborasi dengan penulis untuk melakukan penilaian proyek yang menyeluruh. Hal
tersebut dikarenakan kemudahan dalam melakukan pengolahan hasil ujian yang dilakukan.

Gambar 6. Rekan Guru Memberikan Testimoni


Begitu juga tanggapan dari murid sebagai subjek pembelajaran. Mereka sangat senang
menerima tugas sebagai pengganti ujian tertulis yang biasa mereka lakukan. Hal-hal yang
mereka peroleh di antaranya, bisa bekerja sama dengan teman, melaksanakan ujian dengan
menyenangkan, tidak ada tekanan dan paksaan, serta bisa menyalurkan keahlian seperti
editing video yang menarik. Murid juga diberikan kesempatan bagaimana berkomunikasi
dengan teman untuk mencapai tujuan bersama (Video dokumentasi dapat dilihat di
https://youtu.be/GmdNQL2yoiI).

Gambar 7. Murid Memberikan Testimoni

C. Pembelajaran dari Aksi Nyata


Pada modul 1.2 ini penulis melakukan aksi nyata dalam bentuk kolaborasi penilaian proyek
ala STEM. Adapun hal-hal yang menjadi pembelajaran dalam kegiatan ini, yaitu:
8

1. Penilaian di masa pandemic bisa dilakukan dengan cara-cara tidak biasa, namun tetap
untuk mencapai tujuan pembelajaran sesuai kurikulum darurat.
2. Penilaian proyek ala STEM bisa menjadi alternative cara memberikan penilaian yang
lebih komprehensif.
3. Kolaborasi antar rekan sejawat akan menumbuhkan kekuatan positif untuk
mempermudah pencapaian tujuan.
4. Sebagai guru, penting untuk mengenali potensi murid.
5. Perubahan tidak bisa dipaksa, namun perlahan mengajak rekan dengan cara yang
lebih persuasive dan tidak menggurui.
6. Murid istimewa ternyata memberikan effort yang luar biasa dalam penilaian proyek,
sehingga mereka bersemangat dalam pembelajaran.

D. Rencana Perbaikan
Penilaian proyek yang penulis lakukan merupakan salah satu cara untuk memerdekakan
murid. Namun, dalam penerapannya masih ada hal-hal yang harus diperbaiki sehingga pelaksanaan
memberikan hasil optimal, di antaranya:
1. Melakukan sosialisasi secara tatap muka mengenai pembelajaran STEM berbasis
proyek kepada seluruh rekan guru.
2. Mencoba berbagai teknik menarik dalam memberikan penilaian.
3. Melakukan workshop perancangan pembelajaran STEM berbasis proyek sebagai
persiapan penilaian akhir kelas IX.
4. Melibatkan lebih banyak rekan sejawat dalam melakukan perubahan.
5. Memberikan pilihan yang lebih beragam kepada murid untuk membuat proyeknya
sendiri.
6. Memahami dan memandang setiap celah KD dalam setiap mata pelajaran, sehingga
bisa dilakukan kolaborasi.
9

Lampiran 1
PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR
DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 2 RETEH
Alamat : Jalan Penunjang Pulau kijang Kecamatan Reteh Kode Pos 29273

SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER (PAS)

MAPEL : MIPA (MATEMATIKA DAN IPA)


SEMESTER /KELAS : GANJIL / VIII
TAHUN AJARAN 2020/2021

Petunjuk Kerja proyek:


1. Buatlah video dengan materi dibawah ini secara berkelompok
2. Lengkapi alat dan bahan untuk menunjang pembuatan video
3. Bekerja samalah dengan teman kelompokmu untuk tugas proyek agar anggota
kelompok dapat aktif dalam video proyek
4. Urutan video
a. Pembuka ( salam, kelas, sekolah, mata pelajaran, guru pembimbing)
b. Isi
 Judul, urutan kelompok, materi dan alat/ bahan pendukung materi video
(IPA)
 Pilih salah satu penyajian, koordinat kartesius, pasangan berurutan, atau
daigram panah (Matematika)
c. Penutup ( salam)
Pilihlah materi pembuatan video berikut ini:
Buatlah gambar di kertas karton yang menyajikan relasi antara (pilih salah satu)
1. Gangguan pada sistem pencernaan pada manusia (hal 192) IPA
2. Upaya pencegahan diri dari bahaya narkoba (hal 237) IPA
3. Gangguan sistem peredaran darah pada manusia (hal 272) IPA
10

Lampiran 2
PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR
DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 2 RETEH
Alamat : Jalan Penunjang Pulau kijang Kecamatan Reteh Kode Pos 29273

SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER (PAS)

MAPEL : MIPA (MATEMATIKA DAN IPA)


SEMESTER /KELAS : GANJIL / VII
TAHUN AJARAN 2020/2021

Petunjuk Kerja proyek:


1. Buatlah video dengan materi dibawah ini secara berkelompok
2. Lengkapi alat dan bahan untuk menunjang pembuatan video
3. Bekerja samalah dengan teman kelompokmu untuk tugas proyek agar anggota
kelompok dapat aktif dalam video proyek
4. Urutan video
a. Pembuka ( salam, kelas, sekolah, mata pelajaran, guru pembimbing)
b. Isi (Judul, kelompok, materi/ alat dan bahan pendukung materi)
c. Penutup :
 Menyebutkan contoh himpunan yang bisa ditemukan dari rangkaian
kegiatan tersebut
 Salam
Pilihlah materi pembuatan video berikut ini:
1. Perubahan fisika dan kimia (hal 124)
2. Perpindahan kalor (Hal 172)
3. Berbagai sumber energi (Hal 195)
11

Lampiran 3
PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 2 RETEH
Jalan Penunjang Prt. 3 Pulau Kijang Kecamatan Reteh Kab. Inhil kode pos 29273

NPSN : 10204040 NSS : 201090508042 e-mail : smpnegeri2reteh@yahoo.com

PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL


Berbasis Proyek

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 2 Reteh


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IX/I

Petunjuk Pengerjaan:
1. Bentuklah kelompok dengan anggota 1 – 10 orang
2. Cermati pilihan proyek yang disajikan
3. Pilih proyek yang kamu anggap mudah
4. Siapkan alat dan bahan
5. Lakukan perekaman video proses pengerjaan (Video boleh diedit)
6. Lengkapi hasil kerja pada Tabel yang disediakan
7. Video diupload di youtube atau facebook
8. Setiap anggota menuliskan hasil kerjanya masing-masing di kertas satu lembar dan diantar ke
sekolah sesuai jadwal ujian matematika.

PILIHAN TUGAS

PILIHAN TUGAS 1: LEMPAR KOIN


Petunjuk Pengerjaan
1. Siapkan penggaris berukuran 100 cm atau 30 cm.
2. Siapkan stop watch atau jam tangan atau jam dinding.
3. Siapkan koin atau benda kecil yang bisa dilempar ke atas.
4. Buatlah kelompok minimal terdiri atas tiga orang yang akan bertugas untuk melempar koin, mengamati
uji coba, dan mencatat.
5. Letakkan penggaris secara vertikal dan bilangan nol letakkan pada posisi di bawah.
6. Lemparlah koin atau benda kecil yang kamu siapkan dengan posisi lemparannya di titik nol pada
penggaris.
12

7. Amati waktu yang diperlukan koin untuk mencapai tinggi 100 cm atau 30 cm (sesuaikan dengan
penggaris yang kamu bawa).
8. Lakukan kegiatan ini sebanyak 10 kali dan isi tabel berikut ini

Jawab Pertanyaan:

Dari kegiatan di atas informasi apa saja yang bisa kamu dapat tentukan dan beri
penjelasannya?
13

PILIHAN TUGAS 2: VOLUME KUBUS/BALOK

Jawab Pertanyaan Berikut!

Dari kesepuluh balok yang kamu buat, balok


nomor berapakah yang mempunyai volume
terbesar? Mungkinkah dibuat balok lain
dengan volume lebih besar daripada volume
balok tersebut?

Jawaban:
14

PILIHAN TUGAS 3: BANGUN PERSEGI PANJANG


Seorang pengusaha emas mendapatkan pesanan 10 lempeng emas berbentuk segitiga sama sisi dengan
ukuran sisinya adalah 10 cm dengan harga Rp100.000 per cm 2. Akibat dari produksi ini, bahan untuk
pembuatan emas yang dia miliki telah habis. Selanjutnya ternyata ada kabar yang mengejutkan yaitu si
pembeli tidak ingin membeli emas berbentuk segitiga namun dia ingin membeli emas berbentuk persegi
panjang sebanyak 10 dengan ukuran yang sama dan dia akan membayarnya dengan harga dua kali lipat dari
harga Rp200.000 per cm2. Karena bahannya sudah habis maka si pengusaha harus memotong emas
berbentuk segitiga menjadi persegi panjang. Karena si pengusaha menginginkan hasil penjualan emas
tersebut semaksimal mungkin, dia harus membuat emas berbentuk persegi panjang dengan luas maksimal.
Selesaikan permasalahan ini dengan melakukan kegiatan berikut.

Langkah pengerjaan:
1. Siapkan kertas karton.
2. Buatlah segitiga sama sisi dengan ukuran sisi 10 cm.
3. Buatlah persegi panjang di dalam segitiga tersebut, seperti pada gambar di atas.
4. Hitunglah luas dari persegi panjang tersebut.
5. Lakukan kegiatan ini sebanyak sepuluh kali.
6. Isilah Tabel berikut
Jawab Pertanyaan Berikut!

Dari kesepuluh persegi panjang yang kamu


buat, persegi panjang nomer berapakah yang
mempunyai luas terbesar? Mungkinkah dibuat
persegi panjang yang lain dengan luas lebih
besar daripada luas persegi panjang tersebut?
Hubungkan hasil dari Kegiatan 3 ini dengan
kasus yang ada pada Kegiatan 3 ini! Bagaimana
kamu menyelesaikan kasus yang dihadapi oleh
pengusaha tersebut?

Jawaban:
15

Lampiran 4. Rubrik Penilaian Proyek

No Aspek Penilaian Rentang Nilai


1 Kesesuaian Topic/Materi 0 – 100
2 Kerja sama 0 – 100
3 Presentasi 0 – 100
4 Kemasan Video 0 – 100
5 Menjawab Pertanyaan Tugas 0 – 100

Perhitungan Nilai Akhir:


𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖
× 100
500

Anda mungkin juga menyukai