A. Pendahuluan
Asesmen merupakan sebuah proses pengumpulan informasi yang terus menerus
berlangsung untuk mengukur performansi murid dan proses pembelajaran. Asesmen
perkembangan dan belajar siswa memiliki nilai penting. Tidak hanya mengukur kemajuan siswa
sebagai bentuk evaluasi program, asesmen juga berguna untuk mengidentifikasi kebutuhan-
kebutuhan pengembangan staf dan perencanaan pembelajaran di masa yang akan datang
Asesmen yang tepat berguna untuk membantu siswa berkembang secara optimal, baik
fisik, sosial, emosional, intelektual maupun spiritual. Asesmen yang tepat juga dapat digunakan
untuk mendeteksi keterlambatan-keterlambatan perkembangan atau kebutuhan-kebutuhan khusus
yang mungkin dimiliki siswa. Selain itu informasi yang akurat dari sebuah asesmen bermanfaat
untuk peningkatan pembelajaran sehingga proses belajar siswa membaik dan sebagai informasi
bagi para orangtua tentang kemajuan dan hal-hal terkait dengan belajar siswa mereka.
Asesmen yang tepat merupakan bagian penting dari program evaluasi dan perbaikan terus
menerus kualitas program pendidikan yang sudah dirancang. Dalam program pendidikan yang
berkualitas, pihak-pihak terkait dengan pendidikan anak menggunakan informasi dari berbagai
macam sumber untuk merencanakan dan membuat keputusan-keputusan tentang anak-anak
secara individual.
Salah satu bentuk asesmen adalah penilaian proyek. Penilaian proyekmerupakan
penilaian untuk mendapatkan gambaran kemampuan menyeluruh/umum secara kontekstual,
mengenai kemampuan siswa dalam menerapkan konsep dan pemahaman mata pelajaran tertentu.
Penilain ini berfokus pada proses maupun produknya(hasil). Untuk lebih lengkapnya tentang
penilaian projek dalam tulisan ini dapat dibaca pada pembahasan berikut.
B. Pembahasan
1. Teori Penilaian Projek
a. Pengertian
Projek merupakan tugas yang harus diselesaikan dalan periode/waktu tertentu. Tugas
tersebut berupa suatu investigasi sejak dari pengumpulan, pengorganisasian, pengevaluasian,
hingga penyajian data. Dalam pelaksanaannya projek bersumber dari data primer/ skunder,
evaluasi hasil dan kerjasama dengan pihak lain sehingga projek merupakan sarana yang penting
untuk menilai kemampuan umum dalam suatu bidang. Projek juga akan memberikan informasi
tentang pemahaman dan pengetahuan siswa pada pembelajaran tertentu, kemampuan siswa
dalam mengaplikasikan pengetahuan, dan kemampuan siswa untuk mengomunikasikan
informasi.
Dalam kurikulum, hasil belajar dapat dinilai ketika siswa sedang melakukan proses suatu
projek, misalnya pada saat merencanakan dan mengororganisasikan investigasi, bekerja dalam
tim, dan arahan diri. Selain itu hasil belajar ada yang lebih sesuai apabila dinilai pada produk
suatu projek, misalnya pada saat mengidentifikasi dan mengumpulkan informasi, menganalisis
dan menginterpretasikan data dan mengkomunikasikan hasil. Dalam hal ini, penilaian projek
dapat dilakukan dalam semua level pendidikan karena penialian tugas projek menekankan pada
keterampilan dalam mengumpulkan, mengorganisasikan, mengevaluasi dan menyajikan
informasi adalah hal umum yang sangat penting.
b. Konteks dan Tujuan Penilaian Projek
Di kelas, guru mungkin menekankan penilaian projek pada prosesnya dan
menggunakannya sebagai sarana untuk mengembangkan dan memonitor keterampilan siswa
dalam merencanakan, meyelidiki dan menganalisis projek. Dalam konteks ini, siswa dapat
memberikan pengalaman dan pengetahuan dalam suatu topik, memformulasikan pertanyaan, dan
menyelidiki topik tersebut melalui bacaan, wisata dan wawancara. Kegiatan mereka kemudian
digunakan untuk menilai kemampuannya dalam hal bekerja independen atau kelompok.
Guru juga dapat menggunakan produk suatu projek untuk menilai kemampuan siswa
dalam mengkomunikasikan temuan-temuan dengan bentuk yang tepat dan dalam hal
mempresentasikan hasil melalui display visual dan laporan tertulis. Apabila projek digunakan
pada penilaian sumatif, fokus biasanya terletak pada produknya. Kriteria penialaian untuk
laporan penelitian geografi pada akhir semester misalnya meliputi pengaplikasian ide geografi
yang tepat, pengintegrasian temuan, pengintegrasian teknikpresentasi, dan penggunaan konvensi
penulisan laporan.
Perbedaan penilaian projek di atas lebih mudah digambarkan pada dimensi tujuan
berikut. Biasanya semakin besar resiko suatu situasi, penialian akan menekankan pada produk
atau laporan. Penialain projek sumatif berada pada sisi kanan sedangkan penialian
projek formatif dan diagnoistik berada pada sisi kiri. Projek yang ditetapkan oleh guru dan
dinilai pada proses dan produknya berada diitengah.
Perbedaan konteks tersebut mengakibatkan berbedanya pula struktur projek. Disuatu sisi
siswa juga dapat memilih sendiri topiknya, mencari sumber data, dan menentukan format
laporannya. Disisi lain, topik telah ditetapkan, metode pengumpulan data dispesifikasikan dan
bentuk laporan juga telah ditentukan. Umumnya semakin tinggi resiko situasi, semakin ketat
spesifikasi projeknya untuk meyakinkan bahwa semua siswa melakukan projek yang sama.
c. Perencanaan Penilaian Proyek
Dalam perencanaan penilaian projek, terdapat tiga hal yang perlu dipertimbangkan.
1) Kemampuan pengelolaan
Jika siswa diberikan kebebasan yang luas, mereka akan mendapatkan kesulitan
dalam memilih topik yang tepat. Mereka mungkin memilih topik yang terlalu luas
sehinga sedikit informasi yang dapat ditemukan. Mereka mungkin juga kurang
tepat untuk memperkirakan waktu pengumpulan data dan penulisan laporan.
2) Relevansi
Guru harus mempertimbangkan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman pada
pembelajaran agar projek dapat dijadikan sumber bukti.
3) Keaslian
Guru perlu mempertimbangkan seberapa besar petunjuk atau dukungan yang telah
diberikan pada siswa.
d. Judging proyek
1) Metode judgement
Projek dapat dinilai secara holistik maupun anlitik pada proses maupun produknya.
Secara holistik nilai tunggal mencerminkan kesan umum sedangkan secara analitik
nilai diberikan pada beberapa aspek.
2) Keterbandingan judgement
Dikelas keterbandingan niali projek tidaklah penting, akan tetapi guru tetap harus
yakin bahwa nilainya dapat dimengerti siswa. Pada situasi yang beresiko tinggi
nilai diberikan oleh penilai yang berbeda. Kekonsistensian nilai perlu diperhatikan.
Bila siswa dapat memilih topik yang berbeda, maka standar penilaian pada topik
tersebut harus dispesifikasikasikan.
e. Estimasi dan Pelaporan Prestasi
Penilaian projek merupakan salah satu bukti nilai untuk ditempatkan pada peta kemajuan
belajar siswa. Nilainya dapat dilakukan secara subjektif maupun objektif. Bila penilaian
dilakukan secara subjektif maka bukti yang tersedia dapat menunjukkan hubungan yang lemah
pada peta kemajuan belajar. Sedangkan secara objektif dapat dapat menenpatkan menempatkan
kemajuan belajar siswa secara tepat.
2. Penilaian proyek yang terfokus pada proses
Fokus pada segmen ini lebih menekankan pada cara-cara penilaian proses keterampilan
dari suatu proyek yang sifatnya lebih umum yaitu:
a. Perencanaan penilaian
Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh guru dalam merencanakan penilaian proses dari
proyek ini adalah adanya kesesuaian antara pengetahuan jenis keterampilan, dan pemahaman
atau tujuan pembelajaran (dalam kurikulum) dengan aktivitas-aktivitas projek. Aktivitas inilah
dijadikan sebagai sumber bukti terhadap pencapaian pembelajaran. Agar aktivitas projek benar-
benar dijadikan sebagai sumber bukti (valid) maka diperlukan kemampuan guru didalam
pengelolaan suatu proyek. Dengan kata lain siswa jangan diberikan keleluasaan mutlak, misalnya
untuk memilih topiknya sendiri (apabila topik terlalu sempit, sukar untuk mendapatkan informasi
yang memadai atau sebaliknya, topik terlalu luas untuk dikerjakan dalam waktu terbatas).
b. Pembuatan spesifikasi proses suatu proyek
Guru mempunyai sejumlah strategi di dalam membantu siswa untuk memebuat
perencanaan yang efektif dalam kaitannya dengan penyelesaian kerja proyek, yaitu pemilihan
topik, pembuatan map/ diagram terhadap topik yang akan di investigasi, pembuatan rincian
terhadap tahapan proses dan monitoring terhadap kerja proyek.
1) Pemilihan topik
Pemilihan topik dilakukan berdasarkan pertujuk yang diberikan oleh guru. Hal ini
bertujuan agar siswa dapat memilih topik yang sesuai sehingga topik yang dipilih
tidak terlalu luas atau terlalu sempit. Sebagai konsekuensinya, keterampilan yang
diinvestigasi dapat memberika keterampilan yang berguna.
2) Pembuatan map/diagram terhadap topik yang akan di investigasi
Penggunaan konsep map atau diagaram ini akan mempermudah siswa dalam
melihat hubungan antara ide-ide atau topik-tpok yang akan diinvestigasi diagaram
ini merupakan representasi visual dari hubungan konseptual yang sangat
bermanfaat didalam perencanaan proyek. Adapun manfaatnya antara lain:
memfokuskan siswa pada area yag dieksplorasi, menilai proses perencanaan siswa
dengan cara mislanya melihat jumlah konsep yang terdapat pada map atau melihat
kata-kata penghunbung, jenjang dari konsep atau style dari diagram tersebut.
3) Pembuatan rincian terhadap tahapan proses
Proses penelitian skala kecil ini diformulasikan oleh guru dengan cara memberikan
lembaran strategi projek kepada individu siswa dengan tujuan agar siswa dapat
membuat kerangka proposal projek beserta strategi kerjanya. Dengan lembaran ini,
siswa dapat memfokuskan pada tahapan-tahapan proses penelitian sebelum mereka
memulai penelitian sedangkan bagi guru, mereka dapat menilai siswa terhadap
perencanaan projek yang dibuat siswanya.
4) Monitoring terhadap kerja projek
Terdapat beberapa metode yang digunakan oleh guru untuk membantu siswanya di
dalam memonitoring kemajuan kerja projeknya. Di antara metode tersebut, antara
lain: memberikan sederatan jadwal tanggal terhadap masing-masing tahapan
projek, memberikan sederetan jadwal tanggal terhadap masing-masing tahapan
projek, memberikan lembar kemajuan kerja yang apabila diselesaikan oleh siswa
dapat merupakan bukti telah menyelesaikan tahapan proses, atau ada juga bentuk
checklist. Semua metode tersebut bermanfaat bagi guru untuk menilai keterampilan
umum siswa.
c. Judging dan pencatatan
Mutu dan manfaat informasi yang diperoleh dari pegamatan kerja siswa dapat diperbaiki
oleh guru dengan cara memfokuskan pengamatan pada hasil pembelajaran yang penting dan
dengan cara mencatat pengamatan secara sistematik menggunakan cheklis holistik atau
perjenjangan anlitik. Informasi tersebut diperoleh guru melalui penilain yang dilakukan oleh
siswa sendiri (self asessmen), penilaian antar-kelompok siswa (peer-asessment), atau melalui
penilaian yang dilakukan oleh guru (teacher-assessment).
1) Penilaian yang dilakukan oleh siswa sendiri
Keikutsertaan siswa di dalam penilain kerja projek bertujuan untuk membangkitkan
semangat mereka di dalam merefleksikan keterampilan umum yang mereka
lakukan pada waktu kerja projek. Pada penilaian ni guru dapat memberikan
beberapa macam format diantaranya dapat berupa skala perjenjangan analitik
(analytic rating scale).
2) Penilaian antar-kelompok siswa
Penilaian ini dilakukan oleh kelompok kerja yang terdiri dari beberapa siswa yang
bekerja bersama-sama sebagai suatu tim. Kelompok ini melakukan evaluasi
terhadap kemajuan kelompoknya sekaligus hal ini digunakan sebagai bukti
kemampuan bekerja siswa didalam kelompoknya.
3) Penilaian yang dilakukan oleh guru
Terdapat sejumlah teknik yang dilakukan oleh guru untuk memfokuskan
pengamatannya pada proses kerja siswa, yaitu: lembar log (log sheets), cheeklist
pengamatan (observation cheklist), petunjuk penilaian holistik dan analitik untuk
menilai performa projek, mereview jurnal siswa, dan catatan anekdot.
d. Estimasi dan pelaporan prestasi
Informasi mengenai keterampilan umum siswa dapat diperoleh melalui hasil pengamatan
proses projek. Informasi ini selanjutnya dapat digunakan untuk mengestimasi tingkat prestasi
siswa maupun untuk memonitoring kemajuannya. Dalam kaitanya untuk memonitoring, ada
beberapa yang perlu diperhatikanoleh guru yaitu: membuat perkiraan yang seimbang,
mengombinasikan bukti projek dengan bukti yang lainya dan memonitoring perkembangan
keterampilan dalam kerja projek.
1) Membuat perkiraan yang seimbang
Proses ini dapat dilakukan secara langsung apabila pengamatan dan perkiraan kerja
projek mengukur keluaran (outcome) dan tahapan yang terdapat pada daftar
kemajuan siswa. Proses estimasi ini dapat dilakukan berdasarkan tingkat prestasi
siswa secara keseluruhan.
2) Mengkombinasikan bukti projek dan bukti yang lainnya
Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh
mengenai tingkat prestasi siswa dalam bidang tertentu. Penggabungan bukti-bukti
dari beberapa kerja projek sangat dimungkinkan oleh banyaknya keterampilan
projek yang terdapat di dalam bidang pembelajaran.
3) Memonitor perkembangan keterampilan pada lintas bidang pembelajaran
Apabila pendekatan keterampilan proses diterapkan, maka keterampilan tertentu,
seperti misalnya mengumpulkan, menganalisa, dan mengorganisasikan
informasi dapat digunakan sebagai sumber bukti mengenai kemampuan siswa
dalam hal tersebut (ditambah sumber bukti dari projek lainnya.
3. Fokus pada produk akhir
Kerja projek digunakan oleh guru untuk menilai rentang outcome yang lebar. Beberapa
diantaranya digunakan untuk menilai siswa pada waktu sedang melakukan kerja, sedangkan
kerja projek lainnya paling baik digunakan untuk menilai produk akhirnya. Pada sesi ini fokus
pembicaraan adalah pada kerja projek yang meliputi mengumpulkan informasi yang khusus
mengenai subjek, menginterpretasikan data, dan meresentasikan hasil. Adapun tahapan-tahapan
yang harus diperhatikan guru meliputi:perencanaan penilaian (planning assessmen), spesifikasi
dari produk akhir dari proyek (spesifikasi projek end product), judging dan pencatatan (judging
and recording), dan mengestimasi serta melaporan prestasi (estimating and reporting
achievement)
a. Perencanaan penilaian
Projek yang digunakan untuk memonitor keamjuan siswa dalam hal pengetahuan,
keterampilan, dan pemahamannya mengenai materi pembelajaran harus sesuai dengan target
kurikulum. Adapun bukti pencapaian di antaranya adalah dapat dilihat melalui kemampuan
pengelolaan projek yang mencakup spesifikasi: struktur projek, presentasi laporan projek, dan
laporan siswa mengenai materi khusus dari subjeknya. Apabila struktur projek terlalu luas
dimana siswa mempunyai kebebasan yang luas untuk menentukan strukturnya sendiri, mereka
akan mengalami kesulitan dalam mendefinisikan topik yang sesuai, mendapatkan informasi
(apabila topik projeknya terlalu sempit) atau di dalam menyelesaikan projek dengan waktu yang
terbatas (yaitu apabila topik projek terlalu luas). Apabila siswa diberi keleluasaan untuk
menentukan sendiri jenis tugas projek yang sangat tergantung pada siswa lain, maka akan sulit
sekali untuk menentukan bagian mana dari laporan yang dibuat oleh siswa tersebut.
b. Pembuatan spesifikasi proses suatu proyek
Ada beberapa strategi yang digunakan oleh guru untuk memebantu siswa didalam
menentukan parameter projek. Strategi tersebut di antaranya meliputi pemilihan topik, rincian
dari proses projek dan monitoring kerja projek. Disamping itu, juga terdapat prosedur sistematik
yang dapat digunakan untuk meningkatkan nilai projek suatu sumber bukti mengenai produk
akhir. Adapun prosedur tersebut meliputi: pembatasan pengumpulan data (constraining data
collection), pemberian petunjuk mengenai presentasi projek (guiding project presentation),
pengomonikasian kriteria penilaian kepada siswa (communicating assessment criteria to
students), dan permintaan persetujuan mengenai asistensi (requisting acnowledgement of
assistance)
1) Pembatasan pengumpulan data
Dalam hal ini, cakupan dan metode pengumpulan data untuk projek siswa dibatasi
oleh guru. Hal ini memungkinkan siswa untuk memfokuskan perhatiannya pada
kerja projek dan membantu guru di dalam menilai keterampilan tertentu sesuai
dengan target kurikulum.
2) Pemberian petunjuk mengenai presentasi projek.
Petunjuk ini sangat bermanfaat bagi siswa di dalam menyiapkan presentasi projek.
Didalam petunjuk ini biasanya sudah terdapat komponen-komponen laporan untuk
presentasi beserta display gambar atau diagram. Dalam hal tertentu, yaitu apabila
diperlukan laporan yang cukup panjang siswa diminta untuk menyerahkan
outlinenya terlebih dahulu yang meliputi: rencana laporan dan draft laporan
(sebelum dilakukan penilaian terhadap laporan tersebut)
3) Pengomunikasian kriteria penilaian kepada siswa
Komunikasi ini memungkinkan siswa untuk memfokuskan perhatiannya pada
projek sehingga dapat meningkatkan nilai projek sebagai suatu sumber bukti
mengenai kemampuan siswa untuk mengidentifikasi dan mengumpulkan informasi
yang relevan, menganalisa dan menginterpretasikan data, dan mempresentasikan
hasil secara efektif. Kadang-kadang kriteria penilaian disertai dengan presentasi
masing-masing target komponen projek. Misalnya, suatu projek dibidang teknik
dinilai berdasarkan 9 kriteria diaman 80% dari target dialokasikan untuk komponen
produk akhir dengan rincian: 50% untuk materi laporan dan 30% untuk presentasi
laporan.
4) Permintaan persetujuan mengenai asistensi
Projek seringkali melibatkan keluarga, guru, dan anggota masyarakat lainnya
sehingga untuk mendapatkan penilaian yang valid mengenai prestasi siswa dalam
bidag tertentu diperlukan bukti yang menyatakan bahwa laporan projek merupakan
hasil kerja dari siswa yang bersangkutan. Jadi, dalam hal ini guru harus
mempertimbangkan seberaa banyak dukungan yang harus diterima oleh siswa yang
bersangkutan didalam menyelesaikan projek. Apakah laporan projek tersebut
merupakan hasil dari kerja kelompok?apakah terdapat dukungan luar yang
signifikan?
c. Judging dan pencatatan
Mutu informasi yang diperoleh dari laporan projek dapat ditingkatkan dengan cara
memfokuskan prediksi giri terhadap kriteria yang memuat target kurikulum penting dan dengan
cara mencatat prediksi tersebut secara sistematik. Kriteria penilaian yang jelas merupakan dasar
dari petunjuk penilaian projek yang jelas. Ada tiga cara yang umum didalam memprediksi dan
mencatat mutu dari laporan projek, yaitu: perjenjangan holistik (holistik rating), perjenjangan
terhadap sejumlah aspek dari projek (analytic rating), dan pencatatan features projek (analytic
checklisting)
1) Perjenjangan holistik
Penialaian ini berdasarkan pada sekumpulan kategori berjenjang yang
memungkinkan penilaian mutu laporan projek secara keseluruhan. Dalam hal ini
guru biasanya memberikan format penilaian sellf assessmen kepada siswa
2) Perjenjangan terhadap sejumlah aspek dari projek
Dalam hal ini guru membuat prediksi terhadap kriteria tertentu yang dibuat baik
secara rinci maupun tidak. Kriteria ini dapat disertai dengan beberapa pertanyaan
dan bukti-bukti presatasi siswa yang diharapkan dengan tujuan dapat meningkatkan
reliabelitas prediksi guru terhadap kerja siswa.
3) Pancatatan feature projek
Dalam hal ini ada tidaknya feature projek dicatat oleh guru. Skala perjenjangan ini
digunakan untuk menilai presentasi poster dari suatu projek lintas kurikulum (peer
assisment)
d. Hal-hal yang berkaitan dengan komparabilitas
Sangat penting sekali untuk diketahui bahwa projek siswa dapat dibandingkan antar
siswa, peniali dan sekolah kesekolah. Pada projek dengan setting yang tinggi, penialian kerja
projek dapat mempengaruhi pendaftaran pada mata pelajaran tertentu, penerimaan beasiswa,
pemberian sertifikat. Dalam hal ini komparabilitas antar siswa dan penilai sangat diharapkan.
Untuk keperluan komparabilitas beberapa hal perlu mendapat pertimbangan yaitu:
1) Perencanaan penilaian projek yang meliputi spesifikasi parameter projek (topik,
jadwal, dan lain-lain)
2) Prediksi projek yang meliputi petimbangan mengenai spesifikasi kriteria, reliabilitas
antar rater dan autentik.
3) Meringkas dan melaporkan prestasi yang meliputi pertimbangan dalam hal
obyektivitas.
4. Aplikasi penilaian proyek
a. Penilaian Proyek:
Ada yang menekankan pada proses, misal:
- Merencanakan dan mengorganisasikan investigasi
- Bekerja dalam tim
Ada yang menekankan pada produk, misal:
- Mengidentifikasi dan mengumpulkan informasi yang relevan
- Menganalisis dan menginterpretasi data
- Mengkomunikasikan hasil
Tugas: suatu investigasi dgn tahapan:
Perencanaan
Pengumpulan data
Pengolahan data,
Penyajian data
Bermanfaat menilai:
• Keterampilan menyelidiki secara umum
• Pemahaman & Pengetahuan dalam bidang tertentu
• Kemampuan mengaplikasi pengetahuan dalam suatu penyelidikan
• Kemampuan menginformasikan subyek secara jelas
b. Contoh-Contoh Penilaian Proyek
1) Fokus Pada Proses
a) Merencanakan Penilaian
- Melihat kesesuiannya dg kompetensi yang dituntut kurikulum, misalnya:
1. Kerja ilmiah
2. Berpikir dan bekerja sistematik
3. Menggunakan alat sains
4. Kerja matematik
5. Mengumpulkan data
- Dapat dikelola
1. Topik tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit
2. Tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit
b) Merancang Spesifikasi Proyek Yg Berfokus Pada Proses:
- memilih topik (dapat dipilih oleh siswa dari topik-topik yg disediakan guru)
- memetakan area yang akan dicakup (dapat ditempuh dengan curah pendapat, jaring area
yg akan dicakup)
- Merancang rincian langkah; contoh:
(1) Pertanyaan penelitian saya:
…………………………………………………………………………………..
(2) Hipotesis saya:
…………………………………………………………………………………..
(3) Referensi yang akan saya gunakan
………………………………………………………………………………….
(4) Bahan yang diperlukan:
……………………….. ……………………………………………………
Prosedur yang akan ditempuh
(1)……………………………………………………………………………..
(2)................................................................................................................... dst
- MEMANTAU PELAKSANAAN, contoh:
INDIKATOR SGT
SUKAR MDH
(Beri tanda (v)) MDH
Menggunakan keterampilan merencanakan
1. Memahaman topik
2. Membuat pert penelitian
3. Mencari Informasi data
4. Menyeleksi pertanyaan
5. Membuat rencana tindakan
Menggunakan Informasi data
1. Mengidentifikasi sumber data
- di sekolah
- di luar sekolah
Menggunakan keterampilan proses
1. Mengumpulkan dan mengorganisasikan
informasi
2. Menemukan informasi yang belum
diketahui sblmnya
3. Menjawab pertanyaan
4. Mengedit pekerjaan sendiri
Menggunakan keterampilan berbagi informasi
1. Menyajikan laporan
Menggunakan keterampilan evaluasi
1. Melaksanakan rencana tindakan
2. Belajar menggunakan keterampilan dalam
kegiatan ini
CONTOH CATATAN SISWA DALAM KELOMPOK:
Nama-nama anggota kelompok:
…………………………………………………………..
…………………………………………………………..
1. Bagaimana kerja sama antar-anggota kelompok (sgt baik, baik, jelek)
2. Bagaimana tingkat hasil kerja proyek kelompok anda (sgt baik, baik, jelek)
3. Menurut anda, bagaian mana dari kerja proyek kelompok anda yg terbaik
4. Menurut anda, bagaimana hasil kerja proyek di kelompok anda dapat ditingkatkan
5. Jika ditempatkan dalam skala 1-10 (10 tertinggi), menurut anda kelompok anda di posisi
mana?
CONTOH CATATAN OLEH GURU
BERAPAKALI
ASPEK YG DINILAI CATATAN
DIAMATI
4. Menunjukkan kemampuan
menyelesaikan masalah
5. Kemampuan menggunakan
pendekatan inter-kompetensi matpel
6. Kemampuan menggunakan
pendekatan multi-kompetensi antar-
matpel
Tk
Tugas Kriteria 1 Kriteria 2 Kriteria 3 Kriteria 4 Komentar
Pncapaian
Tugas-tugas 2 3 3 3 Level 3
Investigasi 3 3 3 2 Level 3
Tes Lisan 2 3 3 2 Level 3
Tk
Pencapaian Level 3
Keseluruhan
Skor
Indikator Kelompok Jumlah
Perilaku Deskriptor
Terobservasi 1 2 3 4 5 6 7 8
1.Kinerja Antusias, mampu 6
membanturekan, dan
tidak pernah
komunikasi hal lain.
Antusias, mampu 5
membantu teman
yang lain pernah
komunikasi hal lain
selain materi yang
didiskusikan
Antusias, tidak 4
membantu teman
dan pernah
komunikasi hal lain
selain materi yang
didiskusikan
Tidak antusias 3
namun mampu
mambantu teman
yang lain, dan tidak
pernah
membicarakan hal
lain.
Tidak antusias, 2
membicarakan hal
yang lain namun
mampu mambantu
teman dalam
diskusi .
Tidak antusias, tidak 1
mampu
membantuteman
dalam berdiskusi
namun tidak
membicarakan hal
lain dalam diskusi
Mampu 4
mengorganisir rekan
dan bekerjasama
dengan baik
Mampu 3
2.Kerjasama mengorganisir rekan
namun tidak mampu
bekerjasama
Mampu bekerjasama 2
namun tidak mampu
mengorganisir rekan
3.Bertanya Mau bertanya pada 4
guru atau anggota
kelompok apabila
ada petunjuk yang
kurang jelas dan
dengan pertanyaan
yang sesuai dengan
materi dan
menggunakan
bahasa yang baik
dan benar.
Mau bertanya pada 3
guru atau anggota
kelompok sesuai
dengan
materi namun tidak
menggunakan
bahasa yang baik
dan benar.
Mau bertanya pada 2
anggota kelompok
atau guru dengan
menggunakan
bahasa yang baik
dan benar namun
tidak sesuai dengan
materi yang dibahas
Mau bertanya namun 1
tidak sesuai dengan
materi dan tidak
menggunakan
bahasa yang baik
dan benar
Format Lembar Penilaian Penilaian Hasil
TABEL PENILAIAN HASIL
No Skor
Kelompok Jumlah
Deskriptor
1 2 3 4 5 6 7 8
Penggunaan bahasadan 3
simbol statistik dengan benar
Penggunaan bahasa salah 2
namun simbol statistik
1 benar atau penggunaan
bahasabenar namun simbol
statistik dengan benar
Penggunaan bahasadan 1
simbol statistik dengan salah
Langkah-langkah perhitungan 3
dan hasilnya benar
Langkah-langkah perhitungan 2
benar namun hasilnya salah
2
Langkah-langkah perhitungan 1
salah namun hasilnya benar
atau langkah-langkah dan
hasil perhitungan salah.
Membuat piramida penduduk 3
berdasarkan umur dan jenis
kelamin dengan benar sesuai
3 dengan perhitungan data
Membuat piramida penduduk 2
berdasarkan umur dan jenis
kelamin namun salah
Membuat tabel dan grafik dg 3
benar dan lengkap (sesuai
dengan hasil perhitungan,
nilainya, dan judul tabel
tercantum)
Membuat tabel dan grafik dg 2
4 benarnamun tidak lengkap
(sesuai dengan hasil
perhitungan, namun nilai, dan
judul tabel tidak tercantum)
ataupun sebaliknya
Membuat tabel dan 1
grafik salah dan tidak lengkap
(tidak sesuai dengan hasil
perhitungan, begitu juga
dengan nilai, dan judul tabel
tidak tercantum).
Penyimpulan hasil 3
perhitungan dengan benar
5
Penyimpulan hasil 2
perhitungan dengan benar
6 Deskripsi dan interpretasi data 3
masuk akal.
Deskripsi dan interpretasi 2
datatidak masuk akal
Penyimpulan hasil 3
keseluruhan
perhitunganmemadai disertai
analisis alasan-alasan
timbulnya persamaan ataupun
perbedaan perhitungan
penduduk di dua keluarahan
7
Penyimpulan hasil 2
keseluruhan perhitungan
tidakmemadai tidak disertai
analisis alasan-alasan
timbulnya persamaan ataupun
perbedaan penduduk di dua
keluarahan
Kegiatan penilaian: Menggunakan PAP
X nmak
Keterangan:
n = Nilai
∑B = Jumlah skor yang dapat dicapai kelompok
SMi = Skor maksimal
nmaks = nilai maksimum yang digunakan
Kriteria nilai:
0 – 35 : Kurang sekali
36 – 50 : Kurang
51 – 65 : Sedang
66 – 75 : Cukup baik
76 – 90 : Baik
91 – 100: Baik sekali
Format Lembar Penilaian Hasil Oleh Siswa
TABEL PENILAIAN HASIL OLEH SISWA
Nilai
Akhir
Penilaian
No. Kelompok
10% hasil
50%Proses 40% hasil
oleh siswa
LAMPIRAN 2
Assesment Proyek
Sekolah : SMA Negeri 7 Malang
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Semester : XI (sebelas)/1 (satu)
Standar Kompetensi : 3. Menganalisis unsur-unsur geosfer
Kompetensi Dasar : - Menjelaskan pengertian fenomena antroposfer
- Menganalisis aspek kependudukan
Indikator : - Mendeskripsikan tentang bentuk muka bumi akibat
proses vulkanisme.
- Mengidentifikasikan tipe-tipe letusan dan bahan yang
dikeluarkan gunung api.
Alokasi Waktu : 1 minggu
A. Petunjuk
1. Carilah data kependudukan di (2 RT) tempat kalian menetap .
2. Urutan kegiatan yang harus dilakukan adalah:
a. Mengelompokkan data kependudukan berdasarkan kelompok umur dan Jenis
kelamin.
b. Menghitung komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin,
c. Menggambarkan piramida penduduk berdasarkan data perhitungan jumlah
penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin
d. Menghitung menghitung sex ratio dan dependency
ratio,mengidentifikasi tinggi rendahnya kualitas penduduk berdasarkan tingkat
pendidikan dan kesehatan,
e. Menghitung tingkat kelahiran penduduk, menghitung tingkat kematian
penduduk, menghitung pertumbuhan penduduk suatu wilayah.
f. Menghitung proyeksi penduduk suatu wilayah, menyajikaninformasi
kependudukan melalui peta, tabel, dan grafik/diagram setelah selesai
menghitung
g. Kemudian menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan fenomena
yang terjadi pada setiap RT yang diambil.
h. Presentasi hasil investigasi, meliputi:
- Membuat laporan tertulis hasil investigasi.
- Mempresentasikan di depan kelas.