PELAJAR PANCASILA
Sebagaimana diketahui, bahwa asesmen pembelajaran terdiri dari asesmen formatif dan asesmen
sumatif. Asesmen formatif pada Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dilakukan sebelum projek
profil dan selanjutnya dilakukan secara berkala serta berkelanjutan selama projek profil. Asesmen
yang dilakukan di awal pembelajaran dikenal dengan istilah asesmen diagnostik. Asesmen diagnostik
berguna untuk mengukur kompetensi awal peserta didik yang dipakai untuk menentukan kebutuhan
diferensiasi peserta didik, pengembangan alur dan kegiatan projek profil, dan penentuan
perkembangan sub-elemen antarfase. Sementara asesmen yang dilakukan selama proses
pembelajaran berfungsi untuk mengetahui perkembangan peserta didik dan sekaligus pemberian
umpan balik yang cepat. Biasanya asesmen ini dilakukan sepanjang atau di tengah kegiatan/langkah
pembelajaran, dan dapat juga dilakukan di akhir langkah pembelajaran. Sedangkan asesmen sumatif
dilakukan untuk memastikan ketercapaian keseluruhan tujuan pembelajaran. Asesmen ini biasanya
dilakukan pada akhir projek profil dan dapat dilakukan di akhir tahap kegiatan jika diperlukan
(terutama di projek profil dengan jangka waktu yang panjang). Pada asesmen sumatif, pendidik dapat
menggunakan teknik dan instrumen yang beragam, tidak hanya berupa tes, namun dapat
menggunakan observasi dan performa (praktik, menghasilkan produk, melakukan projek, dan
membuat portofolio).
1. Asesmen Diagnostik
Asesmen diagnostik bertujuan untuk mendiagnosis kemampuan dasar siswa dan mengetahui kondisi
awal siswa. Asesmen diagnostik terbagi menjadi asesmen diagnostik non-kognitif dan asesmen
diagnosis kognitif.
• Memberikan kelas remedial atau pelajaran tambahan kepada siswa yang kompetensinya di bawah
rata-rata
Asesmen Diagnostik Non-Kognitif
Asesmen diagnostik non-kognitif di awal pembelajaran dilakukan untuk menggali hal-hal seperti
berikut:
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Tindak Lanjut
Asesmen diagnostik kognitif bertujuan mendiagnosis kemampuan dasar siswa dalam topik sebuah
mata pelajaran. Asesmen diagnostik kognitif dapat dilaksanakan secara rutin yang disebut asesmen
diagnostik kognitif berkala, pada awal pembelajaran, akhir setelah guru selesai menjelaskan dan
membahas topik, dan waktu lain. Tahapan melaksanakan asesmen diagnostik kognitif adalah: 1.
Persiapan 2. Pelaksanaan 3. Diagnosis dan Tindak Lanjut
1. Lakukan pengolahan hasil asesmen • Buat penilaian dengan kategori “Paham utuh”, “Paham
sebagian”, dan “Tidak paham” • Hitung rata-rata kelas
2. Bagi siswa menjadi tiga kelompok: • Siswa dengan nilai rata-rata kelas akan mengikuti
pembelajaran dengan ATP sesuai fasenya • Siswa dengan nilai di bawah rata-rata mengikuti
pembelajaran dengan diberikan pendampingan pada kompetensi yang belum terpenuhi •
Siswa dengan nilai di atas rata-rata mengikuti pembelajaran dengan pengayaan
3. Lakukan penilaian pembelajaran topik yang sudah diajarkan sebelum memulai topik
pembelajaran baru, untuk menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan rata-rata kemampuan
siswa
4. Ulangi proses diagnosis ini dengan melakukan asesmen formatif (dengan bentuk dan strategi
yang variatif), sampai siswa mencapai tingkat kompetensi yang diharapkan Asesmen
Diagnostik Kognitif
2. Teknik Asesmen Formatif dan Sumatif
a. Observasi
Penilaian peserta didik yang dilakukan secara berkesinambungan melalui pengamatan
perilaku yang diamati secara berkala. Observasi dapat difokuskan untuk semua peserta didik
atau per individu. Observasi dapat dilakukan dalam tugas atau aktivitas rutin/harian.
b. Kinerja
Penilaian yang menuntut peserta didik untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan
pengetahuannya ke dalam berbagai macam konteks sesuai dengan kriteria yang diinginkan.
Asesmen kinerja dapat berupa praktik, menghasilkan produk, melakukan projek, atau
membuat portofolio.
c. Projek
Kegiatan penilaian terhadap suatu tugas meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan
pelaporan, yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu.
d. Tes Tertulis
Tes dengan soal dan jawaban disajikan secara tertulis untuk mengukur atau memperoleh
informasi tentang kemampuan peserta didik. Tes tertulis dapat berbentuk esai, pilihan
ganda, uraian, atau bentuk-bentuk tes tertulis lainnya.
e. Tes Lisan
Pemberian soal/pertanyaan yang menuntut peserta didik menjawab secara lisan, dan dapat
diberikan secara klasikal ketika pembelajaran.
f. Penugasan
Pemberian tugas kepada peserta didik untuk mengukur pengetahuan dan memfasilitasi
peserta didik memperoleh atau meningkatkan pengetahuan.
g. Portofolio
Kumpulan dokumen hasil penilaian, penghargaan, dan karya peserta didik dalam bidang
tertentu yang mencerminkan perkembangan (reflektif-integratif) dalam kurun waktu
tertentu.
Anggraena Yogi, dkk. 2022. Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Dasar, dan Menengah. BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA.
Jakarta.
Satria, Rikzy, dkk. 2022. Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Badan
Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Jakarta.