Anda di halaman 1dari 41

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN

KEMAMPUAN BERBICARA SISWA DALAM BAHASA


INGGRIS MELALUI PERMAINAN SNAKE AND
LADDER PADA KELAS XII IPA-4 MAN 1
LAMPUNG TIMUR
TP 2018/2019

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Oleh :
MUHZIN NAWAWI, S.Pd., M.Pd.I
NIP. 19801010 200501 1007

KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 LAMPUNG TIMUR

i
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BICARA SISWA
DALAM BAHASA INGGRIS MELALUI PERMAINAN
SNAKE AND LADDER DI KELAS XII IPA-4
MAN 1 LAMPUNG TIMUR
T.P 2018/2019

Diajukan
Sebagai Salah Satu Syarat
Kenaikan Pangkat dari Gol. III-c ke IV-d

Oleh :
MUHZIN NAWAWI, S.Pd., M.Pd.I
NIP. 19801010 200501 1007

KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 LAMPUNG TIMUR

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini ditulis oleh :

Nama : ...................................
NIP : ...................................
Pangkat / Golongan : Pembina IV/a
Instansi : SMA N 9 ..........

Batanghari, .......................
Kepala Madrasah Pengelola Perpustakaan

Drs. Imam Sakroni Dra. Ismalina


NIP. 19591210 198603 1 021 NIP. 19591210 198603 1 0

iii
HALAMAN PUBLIKASI

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BICARA SISWA


DALAM BAHASA INGGRIS MELALUI PERMAINAN
SNAKE AND LADDER DI KELAS XII IPA-4
MAN 1 LAMPUNG TIMUR T.P 2018/2019

Terdaftar di Perpustakaan MAN 1 Lampung Timur

Nomor Register : .......................................................


Tanggal : .......................................................

Batanghari, 05 Februari 2012


Pengelola Perpustakaan

Dra. Ismalina
NIP.

iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO
1. Sesungguhnya sesudah kesulitan pasti datang kemudahan
(QS. Al Insyirah ayat 6).
2. Hadiah Nobel memang hebat. Tetapi bagi saya hadiah terbaik adalah
mempunyai pembaca (Octavio Paz).
3. Harga sesuatu orang adalah terletak dalam bisa atau tidaknya berdiri sendiri
sebagai manusia yang teguh dan tegap. Tapi akan lebih tinggi harga itu jika
dia juga turut membantu orang lain dalam kemajuannya (Prof. C. C. Berg).

PERSEMBAHAN
1. Bapak, ibu tercinta yang senantiasa memelukku hangat dalam doanya, memberiku
semangat yang tiada henti-hentinya, dan mendorong untuk menyelesaikan karya
tulis ini.
2. Suami dan anak-anakku terkasih
3. Siapa saja yang telah memberiku kesempatan untuk berkembang. Dulu, kini, dan
esok.

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas ini
dengan judul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Bicara Siswa Dalam Bahasa
Inggris Melalui Permainan Snake and Ladder di Kelas XII IPA-4 MAN 1
Lampung Timur T.P 2018/2019”.
Dalam penulisan Penelitian Tindakan Kelas ini, banyak pihak yang telah
memberikan bantuan dan bimbingan kepada penulis, oleh karena itu penulis
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Kepala MAN 1 Lampung Timur yang senantiasa mendorong kami
untuk senantiasa meningkatkan kompetensi
2. Bapak/Ibu guru MAN 1 Lampung Timur yang telah memberikan aran
dan ide dalam penulisan dan saran-saran yang diberikan
3. Semua pihak yang telah memberikan bantuan baik secara moril
maupun material dalam penyelesaian penelitian Tindakan Kelas ini.
Semoga amal baik Bapak, Ibu dan saudara-saudara mendapat balasan dari
Allah SWT. Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari karya ini masih
belum sempurna, maka dari itu kritik dan saran yang sifatnya membangun dari
berbagai pihak sangat diharapkan.
Akhirnya penulis berharap semoga Penelitian Tindakan Kelas ini dapat
bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

vi
ABSTRAKSI

Pembelajaran yang dilakukan guru selama siklus I dan siklus II


menunjukkan performance yang baik. Guru mulai menerapkan metode dan teknik
pengajaran yang bervareasi, guru berusaha menstimulus keaktifan dan kekreatifan
siswa, guru menyajikan pembelajaran bahasa Inggris secara integral, guru tidak
hanya berkomunikasi pada tuntasnya suatu materi pelajaran saja tetapi lebih
memperhatikan kemampuan penguasaan yang diperoleh siswa.
Hal ini dapat dilihat pada pada aspek kesesuaian merespon dengan instruksi
terjadi kenaikan pada tahap I dengan nilai 70 ke 75 pada tahap II dan 85 pada tahap
ke III, juga terjadi perubahan yang signifikan pada aspek peran aktif siswa dalam
kegiatan pembelajaran yang mengalami peningkatan dari 75 pada tahap I ke 90
pada tahap II dan 100 pada tahap III. Hal ini juga berpengaruh juga pada aspek
tanggapan siswa tentang media snake and ladder penguatan dengan pendekatan
CTL (Contextual Teaching and Learning) dengan nilai berturut-turut 90, 95
dan 100 pada tahap III.

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i


HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
HALAMAN PUBLIKASI ............................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... v
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi
ABSTRAKSI ................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 3
C. Definisi Operasional ..................................................................... 3
D. Tujuan Penelitian .......................................................................... 4
E. Manfaat Penelitian ........................................................................ 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Kajian Teori ................................................................................................... 6
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan waktu penelitian ......................................................... 11
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian .................... 11
C. Subjek Penelitian ............................................................................. 13
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ..................................... 14
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 14
F. Validasi Instrumen Penelitian .......................................................... 15
G. Teknik Analisa Data ......................................................................... 15
H. Kriteria Keberhasilan ........................................................................ 16
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Siklus I ............................................................................................. 18
B. Siklus II............................................................................................. 21
C. Analisis Hasil Pembelajaran ............................................................ 24

viii
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................... 27
B. Saran.................................................................................................. 28
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 29
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................

ix
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Bahasa Inggris mempunyai karakteristik yang berbeda dengan eksakta

atau ilmu sosial, yang terletak pada fungsi bahasa sebagai alat komunikasi. Hal

ini mengidentifikasikan bahwa belajar bahasa Inggris bukan hanya belajar kosa

kata dan tata bahasa dalam arti pengetahuan, tetapi harus berupaya

mengaplikasikan dan menggunakan dalam kegiatan sehari-hari sebagai alat

komunikasi (Hansen: 1984). Dalam kehidupan sehari-hari, biasanya orang meni

lai kemampuan bahasa Inggris seseorang dari kemampuan bicara. Seseorang yang

secara lancar dapat menyampaikan ide / gagasan dalam bahasa Inggris maka

dikatakan mahir dalam berbahasa Inggris (Ersoz, Aydan : 2000).

Kemampuan berbicara bahasa Inggris siswa kelas XII IPA-4 MAN 1

Lampung Timur dari tahun ke tahun senantiasa menjadi problematika tersendiri

dengan masih rendahnya kemampuan yang dicapai siswa. Hal ini diindikasikan

dengan mengekspresikan ide dalam bahasa Inggris secara lisan sering terhenti di

tengah pembicaraan, durasi bicara rata-rata di bawah 5 menit, menggunakan kosa

kata sangat terbatas, kurang keberanian untuk memulai bicara dalam bahasa

Inggris baik kepada guru maupun ke teman sekelas (Suganda, et al: 2007).

Temuan peneliti sebagai guru bahasa Inggris pada semester sebelumnnya di

kelas XII IPA-4 yang berfokus pada transactional interpersonal dan

functional menunjukkan bahwa siswa hanya menjawab pada pokok gagasan

saja, kurang dapat mengembangkan jawaban bahkan bertanya dalam bahasa

Inggris. Singkatnya jawaban yang di berikan siswa bukan menunjukkan

1
keterbatasan ide, akan tetapi lebih pada kemampuan berbi cara bahasa Inggris

yang masih rendah (Suganda, et al : 2007).

Model pembelajaran bahasa Inggris dengan menekankan pola permainan

terbukti dapat lebih meningkatkan kemampuan siswa menguasai materi ajar,

tingkat penerimaan model pembelajaran yang tidak murni belajar di kelas

menjadikan siswa menyenangi pembelajarannya. Menggunakan permainan

dalam pembelajaran bahasa Inggris sangat disarankan untuk membangun

kemampuan yang dirasa cukup kompleks (Wright, Andrew et al : 1984).

Snake and ladder (ular tangga) adalah permainan yang sudah di kenal

siswa sebelumnya. Dalam domain/alamiah snake and ladder lebih menekankan

siswa untuk menggunakan komuni kasi verbal dari pada komunikasi visual dan

motorik. Oleh karenanya menggunakan permainan snake and ladder yang di

modifikasi dalam pembelajaran bahasa Inggris perlu untuk dilakukan. Peneliti

melihat perlu untuk berupaya meningkatkan kemampuan bicara siswa dengan

menggunakan permainan snake and ladder ini. Diharapkan dapat meningkatkan

komuni kasi verbal dalam bahasa Inggris sehingga kemampuan bicara siswa

dalam bahasa Inggris dapat diti ngkatkan.

Berlatar belakang paparan di atas, maka penulis melakukan penelitian

yang berjudul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Bicara Siswa Dalam

Bahasa Inggris Melalui Permainan Snake and ladder di Kelas XII IPA-4

MAN 1 Lampung Timur T.P 2018/2019”.

2
B. Rumusan Masalah Penelitian
Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Faktor-faktor apa yang menyebabkan rendahnya kemampuan bicara

bahasa Inggris siswa ?

2. Upaya apa yang dapat dilakukan untuk meni ngkatkan kemampuan

bicara bahasa Inggris siswa?

3. Apakah penggunanaan permainan snake and ladder dapat meningkatkan

kemampuan berbi cara siswa dalam bahasa Inggris ?

4. Kendala apa saja yang mungkin dihadapi dalam pembelajaran

menggunakan media permainan snake and ladder ?

C. Definisi Operasional
1. Kemampuan berbicara bahasa Inggris (speaking) adalah kemampuan

untuk mengungkapkan, menggunakan bahasa Inggris secara lisan dengan

penggunaan kosakata bahasa Inggris serta ide / gagasan yang

tersampaikan dengan baik dan benar

2. Permainan Snake and ladder adalah suatu permainan yang

menggunakan papan permainan (board game) dan sebuah dadu (dice)

berisi kan 20 kotak perintah yang harus dilakukan oleh pemain (siswa).

Kotak perintah sudah dimodifikasi agar siswa mendeskri psi kan sesuatu

benda, orang, tempat atau kegiatan.

3
Gambar 1. Gambar Snake and ladder

3. Motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk berti

ndak melakukan sesuatu. Dalam hal ini motivasi yang dimaksud adalah

motivasi belajar bahasa Inggris yaitu dorongan/daya penggerak dalam

diri siswa yang menimbulkan kegi atan belajar, dan dorongan ini tidak

hanya merupakan suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar

bahasa Inggris tetapi juga sebagai sesuatu yang mengarahkan kegi atan

siswa pada tujuan belajar bahasa Inggris.

D. Tujuan Penelitian :
1. Meningkatan moti vasi dan kemampuan si swa dalam berbicara bahasa

Inggris.

2. M eningkatkan kuali tas proses pembelajaran berbicara dalam bahasa

Inggris.

3. Meningkatkan ketrampilan guru dalam menggunakan metode dan

media pembelajaran yang tepat dalam meningkatkan kemampuan

berbicara siswa.

4. Meningkatkan hasil belajar berbicara dalam bahasa Inggris.

4
E. Manfaat Penelitian :
1. Bagi Guru :
- Dapat mengembangkan media pembelajaran yang menarik sehingga

dapat memotivasi siswa untuk lebih terlibat secara aktif dalam

pembelajaran bahasa Inggris untuk meni ngkatkan kompetensi

berbicara siswa.

- Memberi masukan bagi rekan-rekan guru dalam meneliti guna

meningkatkan kemampuan siswa dan mutu pembelajaran di kelas.

2. Bagi Siswa:
- Dapat meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Inggris yaitu

kepercayaan diri dalam menggunakan bahasa Inggris secara lisan

dalam mengungkapkan ide/gagasan.

- Dapat meningkatan motivasi belajar siswa dan memberi pengalaman

belajar yang menyenangkan serta bermakna.

3. Bagi Sekolah:
- Dapat memberikan masukan bagi sekolah mengenai penggunaan

permainan snake and ladder dalam meni ngkatkan kemampuan

berbi cara bahasa Inggris siswa.

4. Bagi Pembaca
- Dapat memberikan masukan bagi peningkatan mutu pembelajaran di

sekolah dalam berbi cara bahasa Inggris siswa melalui permainan

snake and ladder.

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas kajian teoretis yang melatar belakangi permasalahan

pembelajaran menulis berbahasa Inggris, kerangka pemikiran dan hipotesis

tindakan.

Bahasa Inggris merupakan bahasa asing di Indonesia, karena itu dalam

pembelajaran, diperlukan kecerdikan guru dalam memilih strategi, model, dan

media pembelajaran. Belakangan ini sedikit guru yang memperhatikan media

pembelajaran berupa permainan (games), padahal permainan dapat dijadikan

model pembelajaran yang sangat menarik. Andrew Wright, David Betteridge

(Games, 1984) berpendapat bahwa belajar bahasa adalah suatu pekerjaan yang

berat. Usaha keras diperlukan setiap saat dan harus dimunculkan pada periode

tertentu.

Permainan yang diadaptasikan dalam pembelajaran dapat membantu

siswa lebih semangat dan lebih tertarik pada pelajaran bahasa Inggris. Permainan

juga dapat membantu guru untuk menciptakan konteks dalam bahasa sehi ngga

lebi h berguna dan bermakna. Agar siswa dapat berpartisipasi dalam permainan

itu mereka harus memahami apa yang orang lain telah tulis atau sedang katakan,

dan mereka harus berbicara atau menulis supaya dapat mengekpresikan ide-ide

mereka atau sekedar memberikan informasi. Interpretasi yang berguna dari

kebermaknaan si swa adalah keti ka merespon konten dengan cara terbatas. Ji ka

siswa merasa terhibur, tersingung, penasaran atau terkejut konten permainan

akan sangat bermakna bagi mereka. Dengan demi ki an makna bahasa yang siswa

6
dengar, baca, bi cara dan tulis akan menjadi lebih dirasakan dan diingat

pembelajarannya.Jika diterima permainan dapat melengkapi praktek bahasa yang

kuat dan berarti. Dengan demikian permainan tersebut tidak digunakan hanya

pada hari-hari tertentu pada ahir pembelajaran saja.

Aydan Ersoz (2000 :1) berpendapat bahwa pembelajaran bahasa

merupakan suatu tugas yang berat dan kadang-kadang dapat membuat

pembelajar jadi frustasi. Usaha yang konstan diperlukan untuk memahami,

menghasilkan dan memanipulasi bahasa target. permainan pilihan sangat berarti

bagi siswa karena permainan itu kesempatan kepada siswa untuk

memperaktekkan keterampilan bahasa target. Permainan sangat memotivasi

siswa karena mereka menyenangkan dan menantang. Lebih jauh lagi mereka

menggunakan bahasa yang berguna dan bermakna dalam konteks yang

sebenarnya. Permainan juga mendorong dan meningkatkan kebersamaan serta

memotivasi karena ini menyenangkan dan menarik. Mereka dapat digunakan

untuk memberikan praktek pada semua keterampilan bahasa dan dapat di

gunakan banyak jenis komunikasi.

Lee Su Kim (1995: 35) menyatakan bahwa ada persepsi umum bahwa

belajar harus lebih sungguh-sunguh dan bersatu dengan alam, dan jika sesorang

sedang merasa senang dan ada sedikit tertawa, lalu itu dikatakan bukan benar-

benar belajar. Justru ini yang disebut salah konsep. Sangat mungkin untuk belajar

suatu bahasa sambil menikmati kesenangan diri, yang paling tepat cara ini

adalah melalui permainan. Beberapa keuntungan dari penggunaan permainan

di dalam kelas adalah :

7
1. Merupakan sebuah jeda ucapan selamat datang dari kegiatan rutin kelas

bahasa.

2. Memotivasi dan menantang.

3. Belajar bahasa memerlukan usaha, permainan membantu siswa membuat

dan menunjang usaha belajar.

4. Melengkapi praktek bahasa dalam berbagai keterampilan seperti

speaking, writing, listening dan reading.

5. Mendorong siswa untuk berinteraksi dan berkomuni kasi serta

menciptakan suatu konteks yang penuh arti untuk pemakai an bahasa.

Dalam menggunakan permainan banyak guru yang masih kurang

faham, sehingga tidak heran model pembelajaran ini belum di gandrungi guru.

Seperti yang di katakan oleh Agni eszka U berman (1998: 20.) banyak penulis -

penulis buku manual dan metodologi yang ternama telah berdebat bahwa

permainan hanyalah sekedar permainan pengisi waktu tetapi mempunyai nilai

pendidikan. W.R.Lee (1979:2) berpendapat bahwa kebanyakan permainan

membuat siswa menggunakan bahasa sebagai pengganti memikirkan tentang

bentuk yang tepat. Permainan seharusnya di diletakkan di pusat program

pengajaran bahasa asing bukan diletakan di luar itu. Pendapat serupa dikatakan

oleh Richard Amato, yang meyakini permainan menjadi menyenangkan tetapi

memperi ngatkan ti dak melewatkan nil ai pedagogis, khususnya dalam

pembelajaran bahasa asing. Terdapat banyak keuntungannya dari penggunaan

games. Ini dapat menurunkan kebingungan, sehingga membuat input

pemerolehan lebih berkurang (Richard-Amato 1988:118).

8
Permainan sangat memotivasi dan menghibur, dan mereka dapat

memberikan siswa pemalu lebih mempunyai kesempatan mengekspresikan

pendapat mereka dan perasaan mereka (Hansen 1994:118). Ia juga dapat

memberi kemampuan pada siswa mendapatkan pengalaman baru dalam

pembelajaran bahasa asing yang tidak selalu mungkin terjadi selama mengalamai

bahasan tertentu. Lebih jauh lagi, menegaskan pendapat Richard-Amato, mereka

menambahkan bahwa permainan dapat dijadikan kegiatan ”ice breaking” pada

kegiatan rutin pembelajaran di kelas, tetapi juga dapat digunakan untuk

memperkenalkan gagasan-gagasan baru (1988:147). Mudahnya, suasana yang

menyenangkan yang tercipta karena permainan, siswa dapat mengingat sesuatu

lebih cepat dan lebih baik (Wierus and Wierus 1994).

S.M. Silvers berkata bahwa banyak guru sangat antusias terhadap

penggunaan permainan sebagai alat pengajaran juga mereka sering memahami

bahwa permainan semata-mata sebagai pengisi waktu, sebagai jeda dari latihan

yang monoton atau sebagai kegi atan yang tidak penting. Ia juga mengklaim

bahwa banyak guru sering tidak memperhatikan kenyataan bahwa dalam suatu

atmosfir yang santai, pembelajaran yang sebenarnya, siswa menggunakan bahasa

yang telah lama mereka gunakan lebih awal (1982:29). Zdybiewska meyakini

bahwa permainan itu merupakan cara yang sangat baik untuk mempraktekan

bahasa, karena permainan memberikan model apa yang siswa akan gunakan

dalam kehidupan nyata di waktu yang akan datang (1994:6).

Observasi oleh Lee (1979:3) menunjukkan permainan tidak seharusnya

dianggap sebagai sebuah kegi atan yang di kesampi ngkan yang di pakai sebagai

9
pengi si kegi atan keti ka guru tidak mempunyai kegiatan yang lebih baik.

Permainan seharusnya menjadi hati pembelajaran bahasa asing. Rixon

menyarankan bahwa permainan digunakan pada tingkatan pelajaran, karena

permainan itu pilihan yang cocok dan tepat.

Permainan Ular Tangga atau dalam Bahasa Inggrisnya disebut Snake

and ladder adalah suatu permainan yang menggunakan papan permainan (board

game) dan sebuah dadu (dice). Papan permaian tersebut berisikan 20 kotak

perintah yang harus dilakukan oleh pemain. Dalam hal ini kotak perintah sudah

dimodifikasi berisikan perintah mendeskripsikan sesuatu benda, orang, tempat

atau kegiatan. Gambar media dapat dilihat sebagai berikut.

Gambar 2.
Media Permainan Ular Tangga/Snake and Ladder (lengkap)

10
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat dalam penelitian ini adalah kelas XII IPA-4 MAN 1

Lampung Timur dan penelitian penulis lakukan sejak bulan Desember 2011

sampai dengan bulan Februari 2012 semester 1 tahun pelajaran 2018/2019.

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian


Metodologi mencakup tempat dan karakteristik penelitian, subjek

penelitian. Metode Penelitian yang dilakukan oleh penyusun adalah

Penelitian Tindakan Kelas (PTK)/Classroom Action Research (CAR).

Prosedur penelitian mencakup langkah-langkah yaitu perencanaan

(planning), implementasi tindakan(implemnetation of the action),

pengamatan (observation) dan refleksi (reflection).

Menurut Kemmis and MC Taggart (1998) dalam Kantili (2003) :

Action research is trying out ideas in practice as a means of improvment

and as a means of increasing knowledge about curriculum, teaching and

learning. Selain itu Kantili (2003) mengutip definisi lain menurut MC Niff

(1988) yang menjelaskan bahwa action research is seen as a way of

characterisizing a loose set of activities that are designed to improve the

quality of education.

11
Berdasarkan definisi di atas, maka penelitian ini termasuk kedalam

Penelitian Tindakan Kelas karena peneliti berupaya untuk meningkatkan

kinerjanya dalam mengajar untuk meningkatkan kemampuan siswa melalui

serangkaian tindakan dalam proses belajar mengajar.

Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus yang membutuhkan waktu 2

bulan. Daftar kegitan terlihat pada tabel1 berikut i ni:

Tabel .1
Jadwal Kegiatan Penelitian
No Siklus Tanggal Pertemuan Kegiatan
1 1 Pembelajaran materi grammar request
1 dan asking for opinion. (review)
2 Pembelajaran grammar descriptive text
3 Pembuatan media Permainan Ular
Tangga (snake and ladder) dan
kalimat-kalimat Asking for opinion dan
Request yang ditempelkan di media
4 Pelaksanaan pembelajaran Speaking
dengan media game Ular Tangga
(snake and ladder)
5 Tes lisan
1 Pelaksanaan pembelajaran Speaking
2 2 dengan media game Ular Tangga
(snake and ladder)
2 Tes Lisan

C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas XII IPA-4 MAN 1 Lampung

Timur pada tahun ajaran 2018/2019 dengan jumlah siswa dalam kelas

penelitian adalah 36 siswa terdiri atas 18 laki-laki dan 18 perempuan.

Penulis memilih kelas ini sebagai subjek penelitian dengan karena :

1. Siswa kelas XII IPA-4 kurang termotivasi untuk inisiatif dan aktif

berbicara bahasa Inggris baik di dalam kelas maupun di luar kelas, baik

12
dengan guru maupun dengan murid lain.

2. Siswa kelas XII IPA-4 umumnya kurang mampu memberikan deskripsi

yang lebih lengkap kalau beri tugas untuk mendeskripsikan sesuatu

dengan jelas.

3. Pembelajaran berbicara bahasa Inggris tahun lalu yang di bukti kan oleh

nil ai rapor menunjukkan kurang memuaskan.

4. Dari hasil tanya jawab secara langsung, mereka mengagap bahwa

pelajaran Bah asa Inggris pada keterampilan speaking itu sulit, sehingga

ketika tes berbicara sering mendapatkan masalah dan mendapatkan nilai

yang kurang memuaskan.

5. Dengan diberi kegiatan pembelajaran menggunakan permainan snake

and ladder kemungkinan mereka dapat meningkatkan nilai berbicara

siswa , dan lebih aktif menggunakan bahasa Inggris secara oral baik di

kelas maupun di luar kelas. Sedangkan subjek lain yang diteliti adalah

guru penyaji materi pelajaran itu sendiri, dengan fokus penelitian pada

bagaimana teknik pengajaran berbicara bahasa Inggris melalui

permainan snake and ladder.

D. Peran dan Posi si Peneli ti dalam Penelitian


Penulis merupakan guru bahasa Inggris di kelas XII IPA-4 MAN 1

Lampung Timur dan dalam penelitian ini penulis bertindak sebagai peneliti

sekaligus pelaku

E. Teknik Pengumpulan Data


Data yang diambil dalam penelitian ini diperoleh dari:

13
1. Nilai rapor siswa keterampilan speaking kelas XII IPA-4 (yang penulis

ajar) tahun pelajaran 2018/2019.

2. Nilai rapor siswa keterampilan speaking kelas XII IPA-4 tahun pelajaran

2018/2019.

3. Scoring sheet (lembar nil ai berbi cara) siswa dalam mendeskri psi kan

sesuatu melalui permainan snake and ladder.

4. Hasil ulangan ahir berupa tes lisan dalam bentuk wawancara.

5. Peneliti yang diobservasi oleh observer.

6. Siswa yang terlibat dalam proses pembelajaran.

Dengan jenis data :

a. Data kuantitatif berupa tes lisan dalam bentuk wawancara.

b. Data kualitatif yang berasal dari interaksi antar siswa, atau dengan guru

dalam proses pembelajaran. Sedangkan kinerja siswa dibantu dengan

lembar observasi terstruktur.

c. Data dari lembar pengamatan yang dibuat oleh observer dan catatan

pengamat selama pelaksanaan pelaksanaan ti ndakan pebelajaran di

dalam kelas.

d. Data dari kuesioner yang di buat oleh penulis.

F. Validasi Instrumen Penelitian


Data yang di perol eh peneli ti untuk mengetahui ti ngkat

kemampuan siswa dalam berbicara adalah

1. Lembar peni laian (scoring sheet) si swa tentang peni laian kemampuan

berbi cara dalam mendeskri psi kan sesuatu yang berada dalam media

14
permainan ular tangga.

2. Lembar observasi yang diisi oleh observer ketika peneliti menyajikan

materi.

3. Lembaran observasi yang diisi oleh observer tentang partisipasi siswa

selama proses pembelajaran di dalam kelas.

a. Hasil tes ahir berbentuk tes lisan.

b. Catatan yang dibuat oleh peneliti.

G. Teknik Analisa Data


Data yang diperoleh melalui lembar observasi pengamatan oleh

observer, kemudian di analisis bersama untuk mendapatkan prosentase yang

menggambarkan peni ngkatan pada kemampuan berbicara siswa setelah

diberi tindakan.

Langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini dalah:

1. Menghitung prosentase siswa yang telah mencapai 75% ketuntasan dan

atau memperoleh nilai akhir sama atau lebih dari 76 setelah diberikan

tindakan. Kegiatan ini dilakukan pada setiap akhir siklus (I dan II).

2. Membandingkan tingkat prosentase peni ngkatan kemampuan berbicara

bahas Inggris (speaking) mulai dari nilai speaking, lembar penilaian

teman dan tes akhir berupa tes lisan dari siklus I dan II.

H. Kriteria Keberhasilan
Kriteria keberhasilan pada penelitian ini adalah bila siswa

memperoleh nilai akhir = atau > dari 75 pada test akhir yang dilakukan pada

akhir kegiatan di setiap siklus. Kriteria tingkat keberhasilan belajar siswa

15
yang kami lakukan di kelompokkan ke dalam 5 kategori, yakni:

1. Tingkat keberhasilan belajar siswa dalam %

(~ - 80%) : sangat tinggi

(60 – 79%) : tinggi

(40 – 59%) : sedang

(20 – 39%) : rendah

(~ - 20%) : sangat rendah

2. Tingkat keaktifan siswa dalam PBM rata-rata/10 menit dalam %

(~ - 80%) : sangat baik

(60 – 79%) : baik

(40 – 59%) : cukup

(20 – 39%) : kurang

(~ - 20%) : sangat kurang

16
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. SIKLUS I
1. Dalam pertemuan I peneliti memberikan tindakan pembelajaran

grammar asking for opinion dan request sebagai materi pengulangan

semester 1. Penekanan pada penggunaannya secara oral dalam latihan

secara berpasangan.

2. Dalam pertemuan ke dua peneliti memberikan tindakan pembelajaran

Descriptive Text. Dipelajari Adjective, Adverbs, Simple Present Tense.

Penekanan pada latihan mendeskrisikan sesuatu secara oral.

3. Dalam pertemuan ke tiga siswa dalam kelompok 4 membuat media

permaian ”Snake and ladder” dan membuat kalimat-kalimat Asking for

opinion, Asking to describe/explain something, and request’ dan

menempelkannnya di atas media permainan.

4. Dalam pertemuan ke empat dalam kelompok yang beranggotakan empat,

siswa melakukan permainan snake and ladder. Secara berpasangan

siswa melakukan tanya jawab berdasarkan perintah yang terdapat dalam

media permainan. Siswa yang bertanya mengukur durasi bicara temannya

berapa menit partnernya dapat bertahan bicara dalam bahasa Inggris

dengan skor peni laian sebagai beri kut:

17
Tabel 3. Skor Penilaian
Durasi Nilai
2 menit – 2 menit 59 detik 70
3 menit – 3 menit 59 detik 75
4 menit – 4 menit 59 detik 80
5 menit – 5 menit 59 detik 85
6 menit – 6 menit 59 detik 90
7 menit – 7 menit 59 detik 95
> 8 menit 100

5. Untuk mengetahui perkembangan kompetensi bicara siswa setelah diberi

tindakan pada siklus I, maka dalam pertemuan kelima siswa diberikan tes

lisan. Siswa melakukan tanya jawab langsung secara berpasangan

berasarkan tema yang telah ditentukan (berhubungan dengan biologi)

tanpa media permainan. Peneliti memberikan penilaian langsung

berdasarkan rubrik yang telah disepakati. Aspek yang dinilai ialah

grammar, pronunciation, intonation, fluency dan diction

Hasil Tes akhir setelah diberi tindakan pada Siklus I

Setelah dilakukan tes akhir siklus I, lalu peneliti melakukan analisis

terhadap skor yang diperoleh siswa (hasil tes lengkap terlampir). Hasil test ke 1

menunjukkan siswa yang mendapat rata-raat ni lai lebih dari 76 adalah 22 orang

atau 62,5 %, dan yang mendapat ni lai kurang dari 76 adalah 14 orang atau 37,5%.

Rata-rata peroleh nilai hasil tes adalah 74,83

Refleksi pada Siklus I

Tindakan yang dilakukan pada siklus I dilaksanakan berdasarkan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat pada tahap perencanaan. Dari awal

pelaksanaan tindakan sudah nampak peningkatan motivasi siswa untuk berbicara

Bahasa Inggris lebih aktif dan mereka berusaha untuk memperpanjang, lebih

18
memperjelas objek yang dideskripsikan. Hal ini dimungkinkan karena media

permainan snake and ladder sudah dikenal siswa, jadi sangat menarik utuk

dimainkan. Siswa tidak menyadari bahwa mereka sedang belajar Bahasa Inggris,

dan yang lebih menambah motivasi siswa untuk lebih aktifbi cara Bahasa Inggris

adalah scoring sheet yang telah di sepakati bersama seperti yang terlihat pada tabel di

atas.

Ada beberapa hal yang menjadi catatan peneliti untuk perbaikan pada siklus

II, yaitu :

1. Masih banyak siswa yang mempunyai masalah dalam pengucapan kata

kata tetentu dalam bahasa Inggris.

2. Kemampuan grammar siswa masih kurang. Hal ini nampak sewaktu siswa

mendeskri psi kan apa yang diminta pasangan bicaranya.

3. Ketika sedang berbicara menjelaskan pertanyaan pasangan bicaranya

kadang tiba-tiba berhenti atau stuck karena keterbatasan penguasaan kosa

kata dan gagasan.

4. Terkadang tidak memahami apa yang ditanyakan atau penjelasan lawan

bicaranya.

5. Kadang-kadang pembicaraan kurang lancar.

Kekurangan-kekurangan tadi dianalisis dan menjadi catatan peneliti untuk

pelaksanaan ti ndakan pada siklus II. Sebagai ti ndakan perbai kan untuk memi ni

mali sir kekurangan tadi maka peneli ti mendi skusikan dan mendi skusi kan rekan

guru bahasa Inggris dengan siswa. Tindakan ini dilaksanakan setelah pelaksanaan

ulangan di akhir siklus I.

19
Setelah menganilis dan mendiskusikan bersama observer kekurangan dan

kelebihan pada tindakan siklus I, maka di sepakati peneli ti an dilanjutkan ke siklus

II.

b. SIKLUS II

1. Pada pertemuan 1 di skusi dan pembahasan tentang kekurangan yang terjadi

di siklus I di antaranya tentang pronunciation,grammar, vocabulary, fluency,

dan content. Ini dilakukan sebagai review untuk memperbaiki kekurangan

yang terjadi di siklus I.

Tabel 4. Deskripsi Hasil Penelitian tentang Kesesuaian


Mengekspresikan Respon dengan Instruksi (Rata-rata Hasil Belajar Siswa)
Jenis Tahap Tahap Tahap
No Bentuk dan Item
Penilaian 1 2 3
Paper and Essay
1. Merespon instruksi sederhana menulis
Pen Test
kata, angka dan menggambar (No.1-10)

Paper and Essay:


2. 68 75 86
Pen Test Merspond instruksi tertulis membuat

Shopping List

Paper and Essay:


3.
Pen Test M erespond i nstrunsi tertulis membuat

Announcement dan menggambar peta

Tabel 5. Deskripsi Hasil Penelitian tentang Peran Aktif Siswa


Tahap Tahap Tahap
No. Komponen yang diamati
1 2 3

20
1. Disiplin 4 5 5
2. Motivasi 4 5 5
3. Kesiapan Belajar 4 5 5
4. Pemusatan Perhatian 4 5 5
5. Antusiasme 4 5 5
6. Tanya-jawab 5 5 5
7. Kerja individual 3 4 5
8. Kerja kelompok 3 4 5
9. Mengerjakan Tugas 3 4 5
10. Konstruktivisme 4 4 5
11. Penampilan 4 5 5
12. Sosialisasi 4 5 5
13. Pengendaalian Di ri 3 5 5
14. Percaya Diri 3 5 5
15. Tanggung jawab 4 4 5
Jumlah 75 % 93 % 100 %

Tabel 6. Deskripsi Hasil Angket tentang Tanggapan Siswa Terhadap Media


Penguatan
Tahap Tahap Tahap
No.
1 2 3
1. 118 131 136
2. 125 127 136
3. 120 129 136
4. 120 128 136
5. 121 130 136
6. 130 132 136
7. 130 129 136
8. 120 132 136
9. 118 133 136
10. 118 129 136
11. 119 133 136
12. 120 134 136
13. 121 135 136
14. 130 134 136
15. 118 135 136
16 120 127 136
17 120 129 136

21
18 121 128 136
19 130 130 136
20 130 132 136
21 130 129 136
22 130 132 136
23 120 133 136
24 118 129 136
25 118 133 136
26 119 127 136
27 120 129 136
28 121 128 136
29 130 130 136
30 130 132 136
31 120 129 136
32 118 132 136
33 118 133 136
34 119 129 136
35 120 133 136
36 121 133 136
Jumlah 4401 4708 4896
Rata-Rata 90 % 97 % 100

%
c. Analisis Hasil Pembelajaran

Berdasarkan data pada hasil pembelajaran, maka dapat dianalisis hasil

kegiatan pembelajaran tersebut dan dapat digambarkan dalam tabel dan grafik

berikut ini :

Tabel 7

Analisis Pengamatan

No Indikator Penilaian Tahap Tahap


Ket Tahap 2 Ket Ket
1 3

22
1. Kesuaian Merespon
dengan Instruksi
(Rata-rata hasil 68 % < KKM 75 % > KKM 86 % >KKM
belajar)

2. Peran Aktif Siswa


dalam Kegiatan 75 % >KKM 93 % >KKM 100 % >KKM
Pembelajaran
5. Tanggapan Siswa
Terhadap Media 90 % >KKM 97 % >KKM 100 % >KKM
Penguatan

Berikut adalah grafik hasil kegiatan kegiatan pembelajaran Grafik 1 Hasil

Pembelajaran

Sebagaimana yang terlihat dalam pada tabel hasil pengamatan selama kegiatan

pembelajaran dan diperjelas dengan grafik, yang menujukkan bahwa indikator

keberhasilan telah tercapai. Strategi pembelajaran bahasa Inggris dengan menerapkan

23
media pembelajaran snake and ladder terbukti dapat meni ngkatkan ki nerja

belajar siswa. Dalam hal i ni dapat dilihat dari:

1. Kesesuaian siswa dalam merespon instruksi ditunjukkan denan nilai hasil

evalusi tahap 3 adalah 81. Ini telah melebihi KKM yang sudah ditentukan

yaitu 70.

2. Media Penguatan meningkatkan peran aktif siswa dalam kegiatan

pembelajaran. Hal ini terbukti dari pengamatan penulis pada tahap 3 adalah

100 %.

3. Penerapan Media pembelajaran juga mendapat respon yang baik dari siswa.

Hal ini terbukti dari kuesi oner yang di berikan pada si swa terhadap media

adalah pada tahap 3 adalah 100 %. Sehingga terbentuknya suasana kelas yang

menyenangkan dan menciptakan enjoyful learning

24
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dari hasil penilaian proses, refleksi, dan diskusi serta pembahasan

penelitian, disimpulkan bahwa snake and ladder mampu meningkatkan

kemampuan bicara dalam bahasa Inggris siswa kelas XII IPA-4 MAN 1 LAMPUNG

TIMUR Tahun Pelajaran 2018/2019.

Aktivitas siswa selama pembelajaran siklus I dan siklus II meningkat

secara betahap yang meliputi keaktifan, keberanian, kemandirian, dan

keberhasilan. Respon siswa terhadap proses pembelajaran samangat baik. Hampir

seluruh siswa menyatakan senang dengan media permainan snake and lader , dan

ada peningkatan terhadap penguasaan bericara dibandingkan dengan sebelumnya.

Pembelajaran yang dilakukan guru selama siklus I dan siklus II

menunjukkan performance yang baik. Guru mulai menerapkan metode dan teknik

pengajaran yang bervareasi, guru berusaha menstimulus keaktifan dan kekreatifan

siswa, guru menyajikan pembelajaran bahasa Inggris secara integral, guru tidak

hanya berkomunikasi pada tuntasnya suatu materi pelajaran saja tetapi lebih

memperhatikan kemampuan penguasaan yang diperoleh siswa.

Hal ini dapat dilihat pada pada aspek kesesuaian merespon dengan instruksi

terjadi kenaikan pada tahap I dengan nilai 70 ke 75 pada tahap II dan 85 pada tahap

ke III, juga terjadi perubahan yang signifikan pada aspek peran aktif siswa dalam

kegiatan pembelajaran yang mengalami peningkatan dari 75 pada tahap I ke 90

25
pada tahap II dan 100 pada tahap III. Hal ini juga berpengaruh juga pada aspek

tanggapan siswa tentang media snake and ladder penguatan dengan pendekatan

CTL (Contextual Teaching and Learning) dengan nilai berturut-turut 90, 95

dan 100 pada tahap III.

Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan di atas, maka disarankan sebagai berikut:

1. Guru hendaknya mencoba menerapkan penggunaan media dalam

pembelajaran, yaitu dengan cara pengadaan media snake and ladder.

sehingga siswa lebih tertarik dalam pembelajaran.

2. Guru hendaknya mempersiapkan metode dan teknik pengajaran yang

bervariasi misalnya melalui pendekatan elektrik, komunikatif.

3. Guru hendaknya tidak hanya berorientasi pada tuntasnya materi pelajaran,

tetapi lebih memperhatikan penguasaan yang diperoleh siswa.

26
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhamad. 1992. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung:


Angkasa.
Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian. Jakarta: Reneka Cipta
Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Betteridge. 1994. Games For Lenguage Learning. New York: Universiti Press
Crombidge
Brendan. 2003.English For Communicatiaon For SLTP. Jakarta: Erlangga
Darsono, Max. 2000. Belajar dan pembelajaran. ..........: IKIP ..........
Depdikbud. 1955. KBBI. Jakarta : Depdikbud
Depdikbud. 2003. GBPP Bahasa Inggris. Jakarta : Depdikbud
Depdikbud. 2003. Kurikulum Bahasa Inggris. Jakarta: Depdikbud
Hamalik, Oemar. 1989. Media Pendidikan . Bandung : Citra Aditya Bhakti.
Kasbolah, Kasihani. 1999. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Depdikbud.
Margono. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
Piaget. 1970. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali.
Pudyamoka, Tri. 2003. English For Junior High Scool. Jakarta : Balai Pustaka
Purwo.1993. Pembelajaran Bahasa. Yokyakarta: IKIP Yokyakarta
Sadiman, Arif. 1989. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali.
Sadiman, Arif. 1996. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya. Jakarta : Karya Grafindo Persada.
Soeparno. 1996. Media Pengajaran Bahasa. Yokyakarta : IKIP Yokyakarta

27
FORMAT OBSERVASI SISWA
SIKLUS I
KUALIFIKASI
TAHAP KARAKTERISTIK TIDAK KET
ADA
ADA
Kegiatan a. Melakukan Interaksi Pembelajaran  Hanya
Awal b. Keterlibatan dalam pembangkitan 6 siswa
skemata.  yang
c. Keterlibatan dalam pembentukan aktif
kelompok. 
Kegiatan a. Kerjasama dalam demonstrasi 
Inti b. Aktif dalam demonstrasi / bertanya 
c. Merespon pertanyaan guru 
d. Mengerjakan LKS 
Penutup a. Menanggapi hasil pekerjaan teman 
b. Melengkapi jawaban teman 

Kepala MAN 1 Lampung Timur Observer

Drs. NASIKHUN, M.Pd SRI ADIATI, S.Pd


NIP. NIP. 195512061981032006
FORMAT OBSERVASI GURU
SIKLUS I
KUALIFIKASI KET
TAHAP KARAKTERISTIK TIDAK
ADA
ADA
Kegiatan a. Melakukan Interaksi Pembelajaran 
Awal b. Menyampaikan tujuan pembelajaran 
c. Membangkitkan skemata siswa 
d. Membentuk kelompok 
e. Menjelaskan tugas siswa 
Kegiatan a. Menugaskan siswa dalam demonstrasi  Hanya 6
Inti b. Memberi kesempatan siswa bertanya  siswa
c. Membimbing siswa mengerjakan  yang aktif
LKS. 
Penutup a. Menugaskan siswa menyiapkan hasil
pekerjaan. 
b. Mengatur urutan pelaporan 
c. Menanggapi pelaksanaan demonstrasi 
d. Menyimpulkan hasil demonstrasi 
e. Memberi penguatan 

Kepala Sekolah Guru Kelas


MAN 1 LAMPUNG TIMUR

Drs. NASIKHUN, M.Pd SRI ADIATI, S.Pd


NIP. NIP. 195512061981032006
FORMAT OBSERVASI SISWA
SIKLUS II
KUALIFIKASI
TAHAP KARAKTERISTIK TIDAK KET
ADA
ADA
Kegiatan a. Melakukan Interaksi Pembelajaran 
Awal b. Keterlibatan dalam pembangkitan
skemata. 
c. Keterlibatan dalam pembentukan
kelompok. 
Kegiatan a. Kerjasama dalam demonstrasi  2 siswa
Inti b. Aktif dalam demonstrasi / bertanya  bermain
c. Merespon pertanyaan guru  sendiri
d. Mengerjakan LKS 
Penutup a. Menanggapi hasil pekerjaan teman 
b. Melengkapi jawaban teman 

Kepala Sekolah Guru Kelas


MAN 1 LAMPUNG TIMUR

Drs. NASIKHUN, M.Pd SRI ADIATI, S.Pd


NIP. NIP. 195512061981032006
FORMAT OBSERVASI GURU
SIKLUS II
KUALIFIKASI
TAHAP KARAKTERISTIK TIDAK KET
ADA
ADA
Kegiatan a. Melakukan Interaksi Pembelajaran 
Awal b. Menyampaikan tujuan pembelajaran 
c. Membangkitkan skemata siswa 
d. Membentuk kelompok 
e. Menjelaskan tugas siswa 
Kegiatan a. Menugaskan siswa dalam demonstrasi 
Inti b. Memberi kesempatan siswa bertanya 
c. Membimbing siswa mengerjakan 
LKS. 
Penutup a. Menugaskan siswa menyiapkan hasil
pekerjaan. 
b. Mengatur urutan pelaporan 
c. Menanggapi pelaksanaan demonstrasi 
d. Menyimpulkan hasil demonstrasi 
e. Memberi penguatan 

Kepala Sekolah Guru Kelas


MAN 1 LAMPUNG TIMUR

Drs. NASIKHUN, M.Pd SRI ADIATI, S.Pd


NIP. NIP. 195512061981032006
DAFTAR NAMA SISWA KELAS XII IPA-4
MAN 1 LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2018/2019
NO. Induk NAMA L/P KET
1 18315 ADINDA MUTIARA INTAN PERMATA P  
2 18316 AGENG RAHMANTIO L  
3 18317 AINUL YAQIN L  
4 18318 ALAM PUTRA PAMUNGKAS L  
5 18319 ALVENTRY SYAKARA QIFTA L  
6 18320 ANJAS KUMARA PARAHITA L  
7 18321 AUDI PUGUH ADINEGORO L  
8 18322 BELLA KRISITA ALVIOLA HIDAYAT P  
9 18323 DEVI PRAMESTY SATITI P  
10 18324 DIMAS AGUNG PRASETIADI L  
11 18325 FAIZAL OKI ADISAPUTRA L  
12 18326 HIDAYATUL KHASANAH P  
13 18327 IFA ARIANDA P  
14 18328 IKHWAN ROHMAN L  
15 18329 ISMARLENA SARI P  
16 18330 KHOIRUNNISA DYAH KARTIKASARI P  
17 18331 MANNAHIL HAKIM L  
18 18332 M. NURHUDA FEBRIYANSYAH L  
19 18333 MONICA EVI INDRIANI P  
20 18334 NADIA ARIESTYANA P  
21 18335 NATASYA CITA MAHARDINI P  
22 18336 NOOR AINI ARIFAH P  
23 18337 OKTA KUSPRAJA L  
24 18338 PANGGAH BAGASKARA NURAGA L  
25 18339 PRAMUNINDYA TRISTY ANGGRAINI P  
26 18340 RENNI ANIE PERTIWI P  
27 18341 RESTU HANESTI PUTRI P  
28 18342 RIO RIZKI INDO BAGUS PAMUNGKAS L  
29 18343 SAIFUL HUDA L  
30 18344 TIESYABELLA YULIA PERMATASARI P  
31 18345 UMU RAUDHOTUL FIRDAUSIYAH P  
32 18346 WAHYU SAPUTRO L  
33 18347 WISHNU BHAYU AJI WIBOWO L  
34 18348 WURAGIL TRI HANGGORO L  
35 18349 YOSA MEGA NERILLA P  
36 18350 ZAKIYA JAHIDAH P  

Anda mungkin juga menyukai