Anda di halaman 1dari 44

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BICARA

SISWA DALAM BAHASA INGGRIS MELALUI


PERMAINAN SNAKE AND LADDER DI KELAS VIII.1
MTs MA’ARIF NU 2 CILONGOK

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Oleh :
Susmiarti, S. Pd

MTs MA’ARIF NU 2 CILONGOK


KABUPATEN BANYUMAS

i
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BICARA
SISWA DALAM BAHASA INGGRIS MELALUI
PERMAINAN SNAKE AND LADDER DI KELAS VIII.1
MTs MA’ARIF NU 2 CILONGOK

Diajukan
Sebagai Salah Satu Syarat
Kenaikan Pangkat dari Gol. IV-a ke IV-b

Oleh :
...............................
NIP. .....................

SMPN 9 ..........
KOTA ..........

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini ditulis oleh :

Nama : ...................................
NIP : ...................................
Pangkat / Golongan : Pembina IV/a
Instansi : SMA N 9 ..........

.........., .......................
Kepala Sekolah Pengelola Perpustakaan

...................................... ......................................
NIP. 19591210 198603 1 021 NIP. 19591210 198603 1 0

Mengetahui
Kepala Dinas Kota ..........
Kabid PTK

......................................
NIP. 19591210 198603 1 0

iii
HALAMAN PUBLIKASI

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BICARA


SISWA DALAM BAHASA INGGRIS MELALUI
PERMAINAN SNAKE AND LADDER DI KELAS VIII-A
SMPN ..........

Terdaftar di Perpustakaan SMPN 9 ..........


Kota ..........

Nomor Register : .......................................................


Tanggal : .......................................................

.........., 05 Februari 2012


Pengelola Perpustakaan

.................................
NIP. ....................

iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO
1. Sesungguhnya sesudah kesulitan pasti datang kemudahan
(QS. Al Insyirah ayat 6).
2. Hadiah Nobel memang hebat. Tetapi bagi saya hadiah terbaik adalah
mempunyai pembaca (Octavio Paz).
3. Harga sesuatu orang adalah terletak dalam bisa atau tidaknya berdiri sendiri
sebagai manusia yang teguh dan tegap. Tapi akan lebih tinggi harga itu jika
dia juga turut membantu orang lain dalam kemajuannya (Prof. C. C. Berg).

PERSEMBAHAN
1. Bapak, ibu tercinta yang senantiasa memelukku hangat dalam doanya, memberiku
semangat yang tiada henti-hentinya, dan mendorong untuk menyelesaikan karya
tulis ini.
2. Suami dan anak-anakku terkasih
3. Siapa saja yang telah memberiku kesempatan untuk berkembang. Dulu, kini, dan
esok.

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas ini
dengan judul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Bicara Siswa Dalam Bahasa
Inggris Melalui Permainan Snake And Ladder Di Kelas VIII-A SMPN ..........”.
Dalam penulisan Penelitian Tindakan Kelas ini, banyak pihak yang telah
memberikan bantuan dan bimbingan kepada penulis, oleh karena itu penulis
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Kepala Dinas Pendidikan Kota ..........
2. Kepala SMPN 9 ..........
3. Semua pihak yang telah memberikan bantuan baik secara moril
maupun material dalam penyelesaian penelitian Tindakan Kelas ini.
Semoga amal baik Bapak, Ibu dan saudara-saudara mendapat balasan dari
Allah SWT. Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari karya ini masih
belum sempurna, maka dari itu kritik dan saran yang sifatnya membangun dari
berbagai pihak sangat diharapkan.
Akhirnya penulis berharap semoga Penelitian Tindakan Kelas ini dapat
bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

vi
ABSTRAKSI

Pembelajaran yang dilakukan guru selama siklus I dan siklus II

menunjukkan performance yang baik. Guru mulai menerapkan metode dan teknik

pengajaran yang bervareasi, guru berusaha menstimulus keaktifan dan kekreatifan

siswa, guru menyajikan pembelajaran bahasa Inggris secara integral, guru tidak

hanya berkomunikasi pada tuntasnya suatu materi pelajaran saja tetapi lebih

memperhatikan kemampuan penguasaan yang diperoleh siswa.

Hal ini dapat dilihat pada pada aspek kesesuaian merespon dengan instruksi

terjadi kenaikan pada tahap I dengan nilai 70 ke 75 pada tahap II dan 85 pada tahap

ke III, juga terjadi perubahan yang signifikan pada aspek peran aktif siswa dalam

kegiatan pembelajaran yang mengalami peningkatan dari 75 pada tahap I ke 90

pada tahap II dan 100 pada tahap III. Hal ini juga berpengaruh juga pada aspek

tanggapan siswa tentang media snake and ladder penguatan dengan pendekatan

CTL (Contextual Teaching and Learning) dengan nilai berturut-turut 90, 95

dan 100 pada tahap III.

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i


HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
HALAMAN PUBLIKASI ............................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... v
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi
ABSTRAKSI ................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 3
C. Definisi Operasional ............................................................................... 3
D. Tujuan Penelitian .................................................................................... 4
E. Manfaat Penelitian .................................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Kajian Teori ................................................................................................... 6

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


1. Tempat dan waktu penelitian ................................................................... 11
2. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian ................................ 11
3. Subjek Penelitian ....................................................................................... 13
4. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ............................................... 14
5. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 14
6. Validasi Instrumen Penelitian ................................................................... 15
7. Teknik Analisa Data .................................................................................. 15
8. Kriteria Keberhasilan ................................................................................. 16

viii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Siklus I ....................................................................................................... 18
B. Siklus II...................................................................................................... 21
C. Analisis Hasil Pembelajaran ..................................................................... 24

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................. 27
B. Saran.......................................................................................................... 28

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 29

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................

ix
BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang Masalah

Bahasa Inggris mempunyai karakteristik yang berbeda dengan eksakta atau

ilmu sosial, yang terletak pada fungsi bahasa sebagai alat komunikasi. Hal ini

mengidentifikasikan bahwa belajar bahasa inggris bukan hanya belajar kosa kata

dan tata bahasa dalam arti pengetahuan, tetapi harus berupaya mengaplikasikan dan

menggunakan dalam kegiatan sehari-hari sebagai alat komunikasi (Hansen: 1984).

Dalam kehidupan sehari-hari, biasanya orang meni lai kemampuan bahasa i nggri s

seseorang dari kemampuan bicara. Seseorang yang secara lancar dapat

menyampaikan ide / gagasan dalam bahasa inggris maka dikatakan mahir dalam

berbahasa inggris (Ersoz, Aydan : 2000).

Kemampuan berbicara bahasa inggris siswa kelas VIII-A SMPN 9 ..........

dari tahun ke tahun masih rendah. Hal ini diindikasikan dengan mengekspresikan

ide dalam bahasa inggris secara lisan sering terhenti di tengah pembi caraan, durasi

bicara rata-rata di bawah 5 menit, menggunakan kosa kata sangat terbatas, kurang

keberanian untuk memulai bicara dalam bahasa inggris baik kepada guru maupun

ke teman sekelas (Suganda, et al: 2007). Temuan peneliti sebagai guru bahasa

inggris pada semester sebelumnnya di kelas VIII-A yang berfokus pada

transactional interpersonal dan functional menunj ukkan bahwa si swa hanya

menjawab pada pokok gagasan saja, kurang dapat mengembangkan jawaban

bahkan bertanya dalam bahasa inggris. Singkatnya jawaban yang di berikan siswa

1
bukan menunjukkan keterbatasan ide, akan tetapi lebih pada kemampuan berbi cara

bahasa inggris yang masih rendah (Suganda, et al : 2007).

Model pembelajaran bahasa inggris dengan menekankan pola permainan

terbukti dapat lebih meningkatkan kemampuan siswa menguasai materi ajar, tingkat

penerimaan model pembelajaran yang tidak murni belajar di kelas menjadikan

siswa menyenangi pembelajarannya. Menggunakan permainan dalam pembelajaran

bahasa Inggris sangat disarankan untuk membangun kemampuan yang dirasa cukup

kompleks (Wright, Andrew et al : 1984).

Snake and Ladder adalah permainan yang sudah di kenal siswa

sebelumnya. Dalam domain / alamiah snake and ladder lebih menekankan siswa

untuk menggunakan komuni kasi verbal dari pada komunikasi visual dan motorik.

Oleh karenanya menggunakan permainan snake and ladder yang di modifikasi

dalam pembelajaran bahasa inggris perlu untuk dilakukan. Peneliti melihat perlu

untuk berupaya meningkatkan kemampuan bicara siswa dengan menggunakan

permainan snake and ladder ini. Diharapkan dapat meningkatkan komuni kasi

verbal dalam bahasa inggris sehingga kemampuan bicara siswa dalam bahasa

inggris dapat diti ngkatkan.

Berlatar belakang paparan di atas, maka penulis melakukan penelitian yang

berjudul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Bicara Siswa Dalam Bahasa

Inggris Melalui Permainan Snake and Ladder di Kelas VIII-A SMPN ..........”.

2
b. Rumusan Masalah Penelitian

Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

a. Faktor-faktor apa yang menyebabkan rendahnya kemampuan bicara bahasa

inggris siswa ?

b. Upaya apa yang dapat dilakukan untuk meni ngkatkan kemampuan bicara

bahasa inggris siswa?

c. Apakah penggunanaan permainan snake and ladder dapat meningkatkan

kemampuan berbi cara siswa dalam bahasa inggris ?

d. Kendala apa saja yang mungkin dihadapi dalam pembelajaran menggunakan

media permainan snake and ladder ?

c. Definisi Operasional

a. Kemampuan berbicara bahasa inggris (speaking) adalah kemampuan untuk

mengungkapkan, menggunakan bahasa inggris secara lisan dengan

penggunaan kosakata bahasa inggris serta ide / gagasan yang tersampaikan

dengan baik dan benar

b. Permainan Snake and Ladder adalah suatu permainan yang menggunakan

papan permainan (board game) dan sebuah dadu (dice) berisi kan 20

kotak perintah yang harus dilakukan oleh pemain (siswa). Kotak perintah

sudah dimodifikasi agar siswa mendeskri psi kan sesuatu benda, orang,

tempat atau kegiatan.

3
Gambar 1. Gambar Snake and Ladder

c. Motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk berti ndak

melakukan sesuatu. Dalam hal ini motivasi yang dimaksud adalah motivasi

belajar bahasa inggris yaitu dorongan/daya penggerak dalam diri siswa yang

menimbulkan kegi atan belajar, dan dorongan i ni ti dak hanya merupakan

suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar bahasa inggris tetapi

juga sebagai sesuatu yang mengarahkan kegi atan siswa pada tuj uan belajar

bahasa i nggri s.

d. Tujuan Penelitian :

1. M eni ngkatan moti vasi dan kemampuan si swa dalam berbi cara bahasa

inggris.

2. M eni ngkatkan kuali tas proses pembelajaran berbi cara dalam bahasa

inggris.

3. Meningkatkan ketrampilan guru dalam menggunakan metode dan media

pembelajaran yang tepat dalam meni ngkatkan kemampuan berbicara

siswa.

4. Meningkatkan hasil belajar berbicara dalam bahasa inggris.

4
e. Manfaat Penelitian :

1. Bagi Guru :

- Dapat mengembangkan media pembelajaran yang menarik sehingga

dapat memotivasi siswa untuk lebih terlibat secara aktif dalam

pembelajaran bahasa inggris untuk meni ngkatkan kompetensi berbi cara

si swa.

- Memberi masukan bagi rekan-rekan guru dalam meneliti guna

meningkatkan kemampuan siswa dan mutu pembelajaran di kelas.

2. Bagi Siswa:

- Dapat meningkatkan kemampuan berbicara bahasa inggris yaitu

kepercayaan diri dalam menggunakan bahasa inggris secara lisan dalam

mengungkapkan ide / gagasan.

- Dapat meningkatan motivasi belajar siswa dan memberi pengalaman

belajar yang menyenangkan serta bermakna.

3. Bagi Sekolah:

- Dapat memberikan masukan bagi sekolah mengenai penggunaan

permainan snake and ladder dalam meni ngkatkan kemampuan berbi

cara bahasa i nggri s siswa.

4. Bagi Pembaca

- Dapat memberikan masukan bagi peningkatan mutu pembelajaran di

sekolah dalam berbi cara bahasa inggris siswa melalui permainan snake

and ladder.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Bahasa Inggris merupakan bahasa asing di Indonesia, karena itu dalam

pembelajaran, diperlukan kecerdikan guru dalam memilih strategi, model, dan

media pembelajaran. Belakangan ini sedikit guru yang memperhatikan media

pembelajaran berupa permainan (games), padahal permainan dapat dijadikan

model pembelajaran yang sangat menarik. Andrew Wright, David Betteridge

(Games, 1984) berpendapat bahwa belajar bahasa adalah suatu pekerjaan yang

berat. Usaha keras diperlukan setiap saat dan harus dimunculkan pada periode

tertentu.

Permainan yang diadaptasikan dalam pembelajaran dapat membantu siswa

lebih semangat dan lebih tertarik pada pelajaran bahasa inggris. Permainan juga

dapat membantu guru untuk menciptakan konteks dalam bahasa sehi ngga lebi h

berguna dan bermakna. Agar siswa dapat berpartisipasi dalam permainan itu

mereka harus memahami apa yang orang lain telah tulis atau sedang katakan, dan

mereka harus berbicara atau menulis supaya dapat mengekpresikan ide-ide mereka

atau sekedar memberikan informasi. Interpretasi yang berguna dari kebermaknaan si

swa adalah keti ka merespon konten dengan cara terbatas. Ji ka siswa merasa

terhibur, tersingung, penasaran atau terkejut konten permainan akan sangat

bermakna bagi mereka. Dengan demi ki an makna bahasa yang siswa dengar, baca, bi

cara dan tulis akan menjadi lebih dirasakan dan diingat pembelajarannya.Jika

diterima permainan dapat melengkapi praktek bahasa yang kuat dan berarti. Dengan

6
demikian permainan tersebut tidak digunakan hanya pada hari-hari tertentu pada

ahir pembelajaran saja.

Aydan Ersoz (2000 :1) berpendapat bahwa pembelajaran bahasa merupakan

suatu tugas yang berat dan kadang-kadang dapat membuat pembelajar jadi frustasi.

Usaha yang konstan diperlukan untuk memahami, menghasilkan dan memanipulasi

bahasa target. permainan pilihan sangat berarti bagi siswa karena permainan itu

kesempatan kepada siswa untuk memperaktekkan keterampilan bahasa target.

Permainan sangat memotivasi siswa karena mereka menyenangkan dan menantang.

Lebih jauh lagi mereka menggunakan bahasa yang berguna dan bermakna dalam

konteks yang sebenarnya. Permainan juga mendorong dan meningkatkan

kebersamaan serta memotivasi karena ini menyenangkan dan menarik. Mereka

dapat digunakan untuk memberikan praktek pada semua keterampilan bahasa dan

dapat di gunakan banyak jenis komunikasi.

Lee Su Kim (1995: 35) menyatakan bahwa ada persepsi umum bahwa

belajar harus lebih sungguh-sunguh dan bersatu dengan alam, dan jika sesorang

sedang merasa senang dan ada sedikit tertawa, lalu itu dikatakan bukan benar-benar

belajar. Justru ini yang disebut salah konsep. Sangat mungkin untuk belajar suatu

bahasa sambil menikmati kesenangan diri, yang paling tepat cara ini adalah

melalui permainan. Beberapa keuntungan dari penggunaan permainan di dalam

kelas adalah :

1. Merupakan sebuah jeda ucapan selamat datang dari kegiatan rutin kelas

bahasa.

2. Memotivasi dan menantang.

7
3. Belajar bahasa memerlukan usaha, permainan membantu siswa membuat

dan menunjang usaha belajar.

4. Melengkapi praktek bahasa dalam berbagai keterampilan seperti speaking,

writing, listening dan reading.

5. Mendorong siswa untuk berinteraksi dan berkomuni kasi serta menciptakan

suatu konteks yang penuh arti untuk pemakai an bahasa.

Dalam menggunakan permainan banyak guru yang masih kurang faham,

sehingga tidak heran model pembelajaran ini belum di gandrungi guru. Seperti yang

di katakan oleh Agni eszka U berman (1998: 20.) banyak penulis - penulis buku

manual dan metodologi yang ternama telah berdebat bahwa permainan hanyalah

sekedar permainan pengisi waktu tetapi mempunyai nilai pendidikan. W.R.Lee

(1979:2) berpendapat bahwa kebanyakan permainan membuat siswa menggunakan

bahasa sebagai pengganti memikirkan tentang bentuk yang tepat. Permainan

seharusnya di diletakkan di pusat program pengajaran bahasa asing bukan diletakan

di luar itu. Pendapat serupa dikatakan oleh Richard Amato, yang meyakini

permainan menjadi menyenangkan tetapi memperi ngatkan ti dak melewatkan nil ai

pedagogis, khususnya dalam pembelajaran bahasa asing. Terdapat banyak

keuntungannya dari penggunaan games. Ini dapat menurunkan kebingungan,

sehingga membuat input pemerolehan lebih berkurang (Richard-Amato 1988:118).

Permainan sangat memotivasi dan menghibur, dan mereka dapat

memberikan siswa pemalu lebih mempunyai kesempatan mengekspresikan

pendapat mereka dan perasaan mereka (Hansen 1994:118). Ia juga dapat memberi

kemampuan pada siswa mendapatkan pengalaman baru dalam pembelajaran bahasa

8
asing yang tidak selalu mungkin terjadi selama mengalamai bahasan tertentu. Lebih

jauh lagi, menegaskan pendapat Richard-Amato, mereka menambahkan bahwa

permainan dapat dijadikan kegiatan ”ice breaking” pada kegiatan rutin

pembelajaran di kelas, tetapi juga dapat digunakan untuk memperkenalkan gagasan-

gagasan baru (1988:147). Mudahnya, suasana yang menyenangkan yang tercipta

karena permainan, siswa dapat mengingat sesuatu lebih cepat dan lebih baik

(Wierus and Wierus 1994).

S.M. Silvers berkata bahwa banyak guru sangat antusias terhadap

penggunaan permaina n sebagai „alat pengajaran juga mereka sering memahami

bahwa permainan semata-mata sebagai pengisi waktu, sebagai jeda dari latihan

yang monoton atau sebagai kegi atan yang tidak penting. Ia juga mengklaim bahwa

banyak guru sering tidak memperhatikan kenyataan bahwa dalam suatu atmosfir

yang santai, pembelajaran yang sebenarnya, siswa menggunakan bahasa yang telah

lama mereka gunakan lebih awal (1982:29). Zdybiewska meyakini bahwa

permainan itu merupakan cara yang sangat baik untuk mempraktekan bahasa,

karena permainan memberikan model apa yang siswa akan gunakan dalam

kehidupan nyata di waktu yang akan datang (1994:6).

Observasi oleh Lee (1979:3) menunjukkan permainan tidak seharusnya

dianggap sebagai sebuah kegi atan yang di kesampi ngkan yang di pakai sebagai

pengi si kegi atan keti ka guru tidak mempunyai kegiatan yang lebih baik.

Permainan seharusnya menjadi hati pembelajaran bahasa asing. Rixon menyarankan

bahwa permainan digunakan pada tingkatan pelajaran, karena permainan itu pilihan

yang cocok dan tepat.

9
Permainan Ular Tangga atau dalam Bahasa Inggrisnya disebut Snake and

Ladder adalah suatu permainan yang menggunakan papan permainan (board game)

dan sebuah dadu (dice). Papan permaian tersebut berisikan 20 kotak perintah yang

harus dilakukan oleh pemain. Dalam hal ini kotak perintah sudah dimodifikasi

berisikan perintah mendeskripsikan sesuatu benda, orang, tempat atau kegiatan.

Gambar media dapat dilhat sebagai berikut.

Gambar 2.

Media Permainan Ular Tangga (lengkap)

10
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat dalam penelitian ini adalah kelas VIII-A SMPN 9 .......... dan

penelitian penulis lakukan sejak bulan Desember 2011 sampai dengan bulan

Februari 2012 semester 1 tahun pelajaran 2011/2012.

2. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian

Metodologi mencakup tempat dan karakteristik penelitian, subjek

penelitian. Metode Penelitian yang dilakukan oleh penyusun adalah Penelitian

Tindakan Kelas (PTK)/ Classroom Action Research (CAR). Prosedur penelitian

mencakup langkah-langkah yaitu perencanaan (planning), implementasi

tindakan(implemnetation of the action), pengamatan (observation) dan refleksi

(reflection).

Menurut Kemmis and MC Taggart (1998) dalam Kantili (2003) : Action

research is trying out ideas in practice as a means of improvment and as a means

of increasing knowledge about curriculum, teaching and learning. Selain itu

Kantili (2003) mengutip definisi lain menurut MC Niff (1988) yang menjelaskan

bahwa action research is seen as a way of characterisizing a loose set of

activities that are designed to improve the quality of education.

Berdasarkan definisi di atas, maka penelitian ini termasuk kedalam

Penelitian Tindakan Kelas karena peneliti berupaya untuk meningkatkan

11
kinerjanya dalam mengajar untuk meningkatkan kemampuan siswa melalui

serangkaian tindakan dalam proses belajar mengajar.

Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus yang membutuhkan waktu 2 bulan.

Daftar kegitan terlihat pada tabel1 berikut i ni:

Tabel .1

Jadwal Kegiatan Penelitian

No Si klus Tanggal Pertemuan Kegiatan


1 1 Pembelajaran materi
grammar request dan
1
asking for opinion.
(revi ew)
2 Pembelajaran grammar
descriptive text
3 Pembuatan media
Permainan Ular Tangga
dan kalimat-kalimat Asking
for opinion dan Request
yang ditempelkan di media
4 Pelaksanaan pembelajaran

Speaking dengan media

game Ular Tangga


5 Tes lisan
1 Pelaksanaan pembelajaran

Speaking dengan media


2 2
game Ular Tangga
2 Tes Lisan

12
3. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII-A SMPN 9 .......... pada tahun

ajaran 2011/2012 dengan jumlah siswa dalam kelas penelitian adalah 36 siswa

terdiri atas 18 laki-laki dan 18 perempuan.

Penulis memilih kelas ini sebagai subjek penelitian dengan karena :

1. Siswa kelas VIII-A kurang termotivasi untuk inisiatif dan aktif berbicara

bahasa inggris baik di dalam kelas maupun di luar kelas, baik dengan guru

maupun dengan murid lain.

2. Siswa kelas VIII-A umumnya kurang mampu memberikan deskripsi yang

lebih lengkap kalau beri tugas untuk mendeskripsikan sesuatu dengan

jelas.

3. Pembelajaran berbicara bahasa inggris tahun lalu yang di bukti kan oleh

nil ai rapor menunjukkan kurang memuaskan.

4. Dari hasil tanya jawab secara langsung, mereka mengagap bahwa

pelajaran Bah asa Inggris pada keterampilan speaking itu sulit, sehingga

ketika tes berbicara sering mendapatkan masalah dan mendapatkan nilai

yang kurang memuaskan.

5. Dengan diberi kegiatan pembelajaran menggunakan permainan snake and

ladder kemungkinan mereka dapat meningkatkan nilai berbicara siswa ,

dan lebih aktif menggunakan bahasa inggris secara oral baik di kelas

maupun di luar kelas. Sedangkan subjek lain yang diteliti adalah guru

penyaji materi pelajaran itu sendiri, dengan fokus penelitian pada

bagaimana teknik pengajaran berbicara bahasa inggris melalui permainan

13
snake and ladder.

4. Peran dan Posi si Peneli ti dalam Penelitian

Penulis merupakan guru bahasa inggris di kelas VIII-A SMPN

9 .......... dan dalam penelitian ini penulis bertindak sebagai peneliti sekaligus

pelaku

5. Teknik Pengumpulan Data

Data yang diambil dalam penelitian ini diperoleh dari:

a. Nilai rapor siswa keterampilan speaking kelas VIII-A (yang penulis

ajar) tahun pelajaran 2011/2012.

b. Nilai rapor siswa keterampilan speaking kelas VIII-A tahun pelajaran

2011/2012.

c. Scoring sheet (lembar nil ai berbi cara) siswa dalam mendeskri psi kan

sesuatu melalui permainan snake and ladder.

d. Hasil ulangan ahir berupa tes lisan dalam bentuk wawancara.

e. Peneliti yang diobservasi oleh observer.

f. Siswa yang terli bat dalam proses pembelajaran.

Dengan jenis data :

a. Data kuantitatif berupa tes lisan dalam bentuk wawancara.

b. Data kualitatif yang berasal dari interaksi antar siswa, atau dengan guru

dalam proses pembelajaran. Sedangkan kinerja siswa dibantu dengan

lembar observasi terstruktur.

14
c. Data dari lembar pengamatan yang dibuat oleh observer dan catatan

pengamat selama pelaksanaan pelaksanaan ti ndakan pebelajaran di

dalam kelas.

d. Data dari kuesioner yang di buat oleh penulis.

6. Validasi Instrumen Penelitian

Data yang di perol eh peneli ti untuk mengetahui ti ngkat kemampuan

siswa dalam berbicara adalah

a. Lembar peni laian (scoring sheet) si swa tentang peni laian kemampuan

berbi cara dalam mendeskri psi kan sesuatu yang berada dalam media

permainan ular tangga.

b. Lembar observasi yang diisi oleh observer ketika peneliti menyajikan

materi.

c. Lembaran observasi yang diisi oleh observer tentang partisipasi siswa

selama proses pembelajaran di dalam kelas.

a. Hasil tes ahir berbentuk tes lisan.

b. Catatan yang dibuat oleh peneliti.

7. Teknik Analisa Data

Data yang diperoleh melalui lembar observasi pengamatan oleh

observer, kemudian di analisis bersama untuk mendapatkan prosentase yang

menggambarkan peni ngkatan pada kemampuan berbicara siswa setelah

diberi tindakan.

15
Langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini dalah:

a. Menghitung prosentase siswa yang telah mencapai 75% ketuntasan dan

atau memperoleh nilai akhir sama atau lebih dari 76 setelah diberikan

tindakan. Kegiatan ini dilakukan pada setiap akhir siklus (I dan II).

b. Membandingkan tingkat prosentase peni ngkatan kemampuan berbicara

bahas inggris (speaking) mulai dari nilai speaking, lembar penilaian teman

dan tes akhir berupa tes lisan dari siklus I dan II.

8. Kriteria Keberhasilan

Kriteria keberhasilan pada penelitian ini adalah bila siswa memperoleh

nilai akhir = atau > dari 76 pada test akhir yang dilakukan pada akhir kegiatan di

setiap siklus. Kriteria ti ngkat keberhasilan belajar siswa yang kami lakukan di

kelompokkan ke dalam 5 kategori, yakni:

a) Tingkat keberhasilan belajar siswa dalam %

(~ - 80%) : sangat tinggi

(60 – 79%) : tinggi

(40 – 59%) : sedang

(20 – 39%) : rendah

(~ - 20%) : sangat rendah

b) Tingkat keaktifan siswa dalam PBM rata-rata/10 menit dalam %

(~ - 80%) : sangat baik

16
(60 – 79%) : baik

(40 – 59%) : cukup

(20 – 39%) : kurang

(~ - 20%) : sangat kurang

17
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

a. SIKLUS I

1. Dalam pertemuan I peneliti memberikan tindakan pembelajaran grammar

asking for opinion dan requestsebagai materi pengulangan semester 1 .

Penekanan pada penggunaannya secara oral dalam latihan secara

berpasangan.

2. Dalam pertemuan ke dua peneliti memberikan tindakan pembelajaran

Descriptive Text. Dipelajari Adjective, Adverbs, Simple Present Tense.

Penekanan pada latihan mendeskrisikan sesuatu secara oral.

3. Dalam pertemuan ke tiga siswa dalam kelompok 4 membuat media

permaian ”Snake and Ladder” dan membuat kalimat-kalimat Asking for

opinion, Asking to describe/explain something, and request’ dan

menempelkannnya di atas media permainan.

4. Dalam pertemuan ke empat dalam kelompok yang beranggotakan empat,

siswa melakukan permainan snake and ladder. Secara berpasangan siswa

melakukan tanya jawab berdasarkan perintah yang terdapat dalam media

permainan. Siswa yang bertanya mengukur durasi bicara temannya berapa

menit partnernya dapat bertahan bicara dalam bahasa inggris dengan skor

peni laian sebagai beri kut:

18
Tabel 3

Skor Penilaian

Durasi Nilai
2 menit – 2 menit 59 detik 70
3 menit – 3 menit 59 detik 75
4 menit – 4 menit 59 detik 80
5 menit – 5 menit 59 detik 85
6 menit – 6 menit 59 detik 90
7 menit – 7 menit 59 detik 95
> 8 menit 100

5. Untuk mengetahui perkembangan kompetensi bicara siswa setelah diberi

tindakan pada siklus I, maka dalam pertemuan kelima siswa diberikan tes

lisan. Siswa melakukan tanya jawab langsung secara berpasangan

berasarkan tema yang telah ditentukan (berhubungan dengan biologi)

tanpa media permainan. Peneliti memberikan penilaian langsung

berdasarkan rubrik yang telah disepakati. Aspek yang dinilai ialah

grammar, pronunciation, intonation, fluency dan diction

Hasil Tes akhir setelah diberi tindakan pada Siklus I

Setelah dilakukan tes akhir siklus I, lalu peneliti melakukan analisis

terhadap skor yang diperoleh siswa (hasil tes lengkap terlampir). Hasil test ke 1

menunjukkan siswa yang mendapat rata-raat ni lai lebih dari 76 adalah 22 orang

atau 62,5 %, dan yang mendapat ni lai kurang dari 76 adalah 14 orang atau 37,5%.

Rata-rata peroleh nilai hasil tes adalah 74,83

19
Refleksi pada Siklus I

Tindakan yang dilakukan pada siklus I dilaksanakan berdasarkan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat pada tahap perencanaan. Dari awal

pelaksanaan tindakan sudah nampak peningkatan motivasi siswa untuk berbicara

Bahasa Inggris lebih aktif dan mereka berusaha untuk memperpanjang, lebih

memperjelas objek yang dideskripsikan. Hal ini dimungkinkan karena media

permainan snake and ladder sudah dikenal siswa, jadi sangat menarik utuk

dimainkan. Siswa tidak menyadari bahwa mereka sedang belajar Bahasa Inggris,

dan yang lebih menambah motivasi siswa untuk lebih aktifbi cara Bahasa Inggris

adalah scoring sheet yang telah di sepakati bersama seperti yang terlihat pada tabel di

atas.

Ada beberapa hal yang menjadi catatan peneliti untuk perbaikan pada siklus

II, yaitu :

1. Masih banyak siswa yang mempunyai masalah dalam pengucapan kata

kata tetentu dalam bahasa inggris.

2. Kemampuan grammar siswa masih kurang. Hal ini nampak sewaktu siswa

mendeskri psi kan apa yang diminta pasangan bicaranya.

3. Ketika sedang berbicara menjelaskan pertanyaan pasangan bicaranya

kadang tiba-tiba berhenti atau stuck karena keterbatasan penguasaan kosa

kata dan gagasan.

4. Terkadang tidak memahami apa yang ditanyakan atau penjelasan lawan

bicaranya.

5. Kadang-kadang pembicaraan kurang lancar.

20
Kekurangan-kekurangan tadi dianalisis dan menjadi catatan peneliti untuk

pelaksanaan ti ndakan pada siklus II. Sebagai ti ndakan perbai kan untuk memi ni

mali sir kekurangan tadi maka peneli ti mendi skusikan dan mendi skusi kan rekan

guru bahasa i nggri s dengan siswa. Tindakan ini dilaksanakan setelah pelaksanaan

ulangan di akhir siklus I.

Setelah menganilis dan mendiskusikan bersama observer kekurangan dan

kelebihan pada tindakan siklus I, maka di sepakati peneli ti an dilanjutkan ke siklus

II.

b. SIKLUS II

1. Pada pertemuan 1 di skusi dan pembahasan tentang kekurangan yang terjadi

di siklus I di antaranya tentang pronunciation,grammar, vocabulary, fluency,

dan content. Ini dilakukan sebagai review untuk memperbaiki kekurangan

yang terjadi di siklus I.

Tabel 4

Deskripsi Hasil Penelitian tentang Kesesuaian mengekspresikan respon dengan

instruksi (Rata-rata hasil Belajar Siswa)

Jenis Tahap Tahap Tahap


No. Bentuk dan Item
Penilaian 1 2 3
Paper and Essay
1.
Pen Test Merespon instruksi sederhana
kata, angka dan menggambar
menulis
(No.1-10)

21
Paper and Essay:
2. 68 75 86
Pen Test Merspond instruksi tertulis

membuat
Shopping List

Paper and Essay:


3.
Pen Test M erespond i nstrunsi tertul is
Announcement dan
membuat
menggambar peta

Tabel 5

Deskripsi Hasil Penelitian tentang Peran Aktif Siswa

Tahap Tahap Tahap


No. Komponen yang diamati
1 2 3
1. Disiplin 4 5 5
2. Motivasi 4 5 5
3. Kesiapan Belajar 4 5 5
4. Pemusatan Perhatian 4 5 5
5. Antusiasme 4 5 5
6. Tanya-jawab 5 5 5
7. Kerja individual 3 4 5
8. Kerja kelompok 3 4 5
9. Mengerjakan Tugas 3 4 5
10. Konstruktivisme 4 4 5
11. Penampilan 4 5 5
12. Sosialisasi 4 5 5
13. Pengendaalian Di ri 3 5 5
14. Percaya Diri 3 5 5
15. Tanggung jawab 4 4 5
Jumlah 75 % 93 % 100 %

22
Tabel 6

Deskripsi Hasil Angket tentang Tanggapan Siswa Terhadap Media Penguatan

Tahap Tahap Tahap


No.
1 2 3
1. 118 131 136
2. 125 127 136
3. 120 129 136
4. 120 128 136
5. 121 130 136
6. 130 132 136
7. 130 129 136
8. 120 132 136
9. 118 133 136
10. 118 129 136
11. 119 133 136
12. 120 134 136
13. 121 135 136
14. 130 134 136
15. 118 135 136
16 120 127 136
17 120 129 136
18 121 128 136
19 130 130 136
20 130 132 136
21 130 129 136
22 130 132 136
23 120 133 136
24 118 129 136
25 118 133 136
26 119 127 136
27 120 129 136
28 121 128 136
29 130 130 136
30 130 132 136

23
31 120 129 136
32 118 132 136
33 118 133 136
34 119 129 136
35 120 133 136
36 121 133 136
Jumlah 4401 4708 4896
Rata-Rata 90 % 97 % 100

%
c. Analisis Hasil Pembelajaran

Berdasarkan data pada hasil pembelajaran, maka dapat dianalisis hasil

kegiatan pembelajaran tersebut dan dapat digambarkan dalam tabel dan grafik

berikut ini :

Tabel 7

Analisis Pengamatan

Tahap Tahap
No Indikator Penilaian Ket Tahap 2 Ket Ket
1 3
1. Kesuaian Merespon
dengan Instruksi
(Rata-rata hasil 68 % < KKM 75 % > KKM 86 % >KKM
belajar)

2. Peran Aktif Siswa


dalam Kegiatan 75 % >KKM 93 % >KKM 100 % >KKM
Pembelajaran
5. Tanggapan Siswa
Terhadap Media 90 % >KKM 97 % >KKM 100 % >KKM
Penguatan

Berikut adalah grafik hasil kegiatan kegiatan pembelajaran Grafik 1 Hasil

Pembelajaran

24
Sebagaimana yang terlihat dalam pada tabel hasil pengamatan selama kegiatan

pembelajaran dan diperjelas dengan grafik, yang menujukkan bahwa indikator

keberhasilan telah tercapai. Strategi pembelajaran bahasa inggris dengan menerapkan

media pembelajaran snake and ladder terbukti dapat meni ngkatkan ki nerja

belajar siswa. Dalam hal i ni dapat dilihat dari:

1. Kesesuaian siswa dalam merespon instruksi ditunjukkan denan nilai hasil

evalusi tahap 3 adalah 81. Ini telah melebihi KKM yang sudah ditentukan

yaitu 70.

2. Media Penguatan meningkatkan peran aktif siswa dalam kegiatan

pembelajaran. Hal ini terbukti dari pengamatan penulis pada tahap 3 adalah

100 %.

3. Penerapan Media pembelajaran juga mendapat respon yang baik dari siswa.

25
Hal ini terbukti dari kuesi oner yang di berikan pada si swa terhadap media

adalah pada tahap 3 adalah 100 %. Sehingga terbentuknya suasana kelas yang

menyenangkan dan menciptakan enjoyful learning

26
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dari hasil penilaian proses, refleksi, dan diskusi serta pembahasan

penelitian, disimpulkan bahwa snake and ladder mampu meningkatkan

kemampuan bicara dalam bahasa inggris siswa kelas VIII-A SMPN 9 .......... Tahun

Pelajaran 2011/2012.

Aktivitas siswa selama pembelajaran siklus I dan siklus II meningkat

secara betahap yang meliputi keaktifan, keberanian, kemandirian, dan

keberhasilan. Respon siswa terhadap proses pembelajaran samangat baik. Hampir

seluruh siswa menyatakan senang dengan media permainan snake and lader , dan

ada peningkatan terhadap penguasaan bericara dibandingkan dengan sebelumnya.

Pembelajaran yang dilakukan guru selama siklus I dan siklus II

menunjukkan performance yang baik. Guru mulai menerapkan metode dan teknik

pengajaran yang bervareasi, guru berusaha menstimulus keaktifan dan kekreatifan

siswa, guru menyajikan pembelajaran bahasa Inggris secara integral, guru tidak

hanya berkomunikasi pada tuntasnya suatu materi pelajaran saja tetapi lebih

memperhatikan kemampuan penguasaan yang diperoleh siswa.

Hal ini dapat dilihat pada pada aspek kesesuaian merespon dengan instruksi

terjadi kenaikan pada tahap I dengan nilai 70 ke 75 pada tahap II dan 85 pada tahap

ke III, juga terjadi perubahan yang signifikan pada aspek peran aktif siswa dalam

kegiatan pembelajaran yang mengalami peningkatan dari 75 pada tahap I ke 90

27
pada tahap II dan 100 pada tahap III. Hal ini juga berpengaruh juga pada aspek

tanggapan siswa tentang media snake and ladder penguatan dengan pendekatan

CTL (Contextual Teaching and Learning) dengan nilai berturut-turut 90, 95

dan 100 pada tahap III.

Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan di atas, maka disarankan sebagai berikut:

1. Guru hendaknya mencoba menerapkan penggunaan media dalam

pembelajaran, yaitu dengan cara pengadaan media snake and ladder.

sehingga siswa lebih tertarik dalam pembelajaran.

2. Guru hendaknya mempersiapkan metode dan teknik pengajaran yang

bervariasi misalnya melalui pendekatan elektrik, komunikatif.

3. Guru hendaknya tidak hanya berorientasi pada tuntasnya materi pelajaran,

tetapi lebih memperhatikan penguasaan yang diperoleh siswa.

28
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhamad. 1992. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung:

Angkasa.

Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian. Jakarta: Reneka Cipta

Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Betteridge. 1994. Games For Lenguage Learning. New York: Universiti Press

Crombidge

Brendan. 2003.English For Communicatiaon For SLTP. Jakarta: Erlangga

Darsono, Max. 2000. Belajar dan pembelajaran. ..........: IKIP ..........

Depdikbud. 1955. KBBI. Jakarta : Depdikbud

Depdikbud. 2003. GBPP Bahasa Inggris. Jakarta : Depdikbud

Depdikbud. 2003. Kurikulum Bahasa Inggris. Jakarta: Depdikbud

Hamalik, Oemar. 1989. Media Pendidikan . Bandung : Citra Aditya Bhakti.

Kasbolah, Kasihani. 1999. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Depdikbud.

Margono. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Piaget. 1970. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali.

Pudyamoka, Tri. 2003. English For Junior High Scool. Jakarta : Balai Pustaka

Purwo.1993. Pembelajaran Bahasa. Yokyakarta: IKIP Yokyakarta

Sadiman, Arif. 1989. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali.

Sadiman, Arif. 1996. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan

Pemanfaatannya. Jakarta : Karya Grafindo Persada.

Soeparno. 1996. Media Pengajaran Bahasa. Yokyakarta : IKIP Yokyakarta

29
FORMAT OBSERVASI SISWA
SIKLUS I

KUALIFIKASI
TAHAP KARAKTERISTIK TIDAK KET
ADA
ADA
Kegiatan a. Melakukan Interaksi Pembelajaran  Hanya 6
Awal b. Keterlibatan dalam pembangkitan siswa
skemata. yang

c. Keterlibatan dalam pembentukan aktif

kelompok.
Kegiatan a. Kerjasama dalam demonstrasi 
Inti b. Aktif dalam demonstrasi / bertanya 
c. Merespon pertanyaan guru

d. Mengerjakan LKS 
Penutup a. Menanggapi hasil pekerjaan teman 
b. Melengkapi jawaban teman 

Kepala Sekolah Guru Kelas


SMPN 9 ..........

Drs. NASIKHUN, M.Pd SRI ADIATI, S.Pd


NIP. NIP. 195512061981032006
FORMAT OBSERVASI GURU
SIKLUS I

KUALIFIKASI
TAHAP KARAKTERISTIK TIDAK KET
ADA
ADA
Kegiatan a. Melakukan Interaksi Pembelajaran 
Awal b. Menyampaikan tujuan pembelajaran 
c. Membangkitkan skemata siswa

d. Membentuk kelompok 
e. Menjelaskan tugas siswa

Kegiatan a. Menugaskan siswa dalam demonstrasi  Hanya
Inti b. Memberi kesempatan siswa bertanya  6
c. Membimbing siswa mengerjakan siswa

LKS.  yang
aktif
Penutup a. Menugaskan siswa menyiapkan hasil
pekerjaan. 

b. Mengatur urutan pelaporan
c. Menanggapi pelaksanaan demonstrasi 

d. Menyimpulkan hasil demonstrasi
e. Memberi penguatan 

Kepala Sekolah Guru Kelas


SMPN 9 ..........

Drs. NASIKHUN, M.Pd SRI ADIATI, S.Pd


NIP. NIP. 195512061981032006
FORMAT OBSERVASI SISWA
SIKLUS II

KUALIFIKASI
TAHAP KARAKTERISTIK TIDAK KET
ADA
ADA
Kegiatan a. Melakukan Interaksi Pembelajaran 
Awal b. Keterlibatan dalam pembangkitan
skemata.

c. Keterlibatan dalam pembentukan

kelompok.
Kegiatan a. Kerjasama dalam demonstrasi  2 siswa
Inti b. Aktif dalam demonstrasi / bertanya  bermain
c. Merespon pertanyaan guru sendiri

d. Mengerjakan LKS 
Penutup a. Menanggapi hasil pekerjaan teman 
b. Melengkapi jawaban teman 

Kepala Sekolah Guru Kelas


SMPN 9 ..........

Drs. NASIKHUN, M.Pd SRI ADIATI, S.Pd


NIP. NIP. 195512061981032006
FORMAT OBSERVASI GURU
SIKLUS II

KUALIFIKASI
TAHAP KARAKTERISTIK TIDAK KET
ADA
ADA
Kegiatan a. Melakukan Interaksi Pembelajaran 
Awal b. Menyampaikan tujuan pembelajaran 
c. Membangkitkan skemata siswa

d. Membentuk kelompok 
e. Menjelaskan tugas siswa

Kegiatan a. Menugaskan siswa dalam demonstrasi 
Inti b. Memberi kesempatan siswa bertanya 
c. Membimbing siswa mengerjakan

LKS. 
Penutup a. Menugaskan siswa menyiapkan hasil
pekerjaan. 

b. Mengatur urutan pelaporan
c. Menanggapi pelaksanaan demonstrasi 

d. Menyimpulkan hasil demonstrasi
e. Memberi penguatan 

Kepala Sekolah Guru Kelas


SMPN 9 ..........

Drs. NASIKHUN, M.Pd SRI ADIATI, S.Pd


NIP. NIP. 195512061981032006
DAFTAR NAMA SISWA KELAS X.7

SMPN 9 ..........

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

NO. Induk NAMA L/P KET


1 18315 ADINDA MUTIARA INTAN PERMATA P  
2 18316 AGENG RAHMANTIO L  
3 18317 AINUL YAQIN L  
4 18318 ALAM PUTRA PAMUNGKAS L  
5 18319 ALVENTRY SYAKARA QIFTA L  
6 18320 ANJAS KUMARA PARAHITA L  
7 18321 AUDI PUGUH ADINEGORO L  
8 18322 BELLA KRISITA ALVIOLA HIDAYAT P  
9 18323 DEVI PRAMESTY SATITI P  
10 18324 DIMAS AGUNG PRASETIADI L  
11 18325 FAIZAL OKI ADISAPUTRA L  
12 18326 HIDAYATUL KHASANAH P  
13 18327 IFA ARIANDA P  
14 18328 IKHWAN ROHMAN L  
15 18329 ISMARLENA SARI P  
16 18330 KHOIRUNNISA DYAH KARTIKASARI P  
17 18331 MANNAHIL HAKIM L  
18 18332 M. NURHUDA FEBRIYANSYAH L  
19 18333 MONICA EVI INDRIANI P  
20 18334 NADIA ARIESTYANA P  
21 18335 NATASYA CITA MAHARDINI P  
22 18336 NOOR AINI ARIFAH P  
23 18337 OKTA KUSPRAJA L  
24 18338 PANGGAH BAGASKARA NURAGA L  
25 18339 PRAMUNINDYA TRISTY ANGGRAINI P  
26 18340 RENNI ANIE PERTIWI P  
27 18341 RESTU HANESTI PUTRI P  
28 18342 RIO RIZKI INDO BAGUS PAMUNGKAS L  
29 18343 SAIFUL HUDA L  
30 18344 TIESYABELLA YULIA PERMATASARI P  
31 18345 UMU RAUDHOTUL FIRDAUSIYAH P  
32 18346 WAHYU SAPUTRO L  
33 18347 WISHNU BHAYU AJI WIBOWO L  
34 18348 WURAGIL TRI HANGGORO L  
35 18349 YOSA MEGA NERILLA P  
36 18350 ZAKIYA JAHIDAH P  

Anda mungkin juga menyukai