NIP197810172006042005
JAMBI
2016
Lembar Pengesahan
Judul : Best Practise Pengajaran Menulis Teks Prosedur Melalui Media Kartu
Kabupaten/Kota : Bungo
Provinsi : Jambi
Benar-benar merupakan karya asli saya dan tidak merupakan plagiasi. Apabila di kemudian hari
terbukti bahwa karya ini merupakan hasil plagiasi, maka saya bersedia menerima sanksi atas
perbuatan tersebut.
Judul : Best Practise Pengajaran Menulis Teks Prosedur Melalui Media Kartu
Kabupaten/Kota : Bungo
Provinsi : Jambi
Best Practice tersebut telah dipresentasikan dalam lomba inovasi pembelajaran PGRI kabupaten
Bungo tahun 2016.
Penilai 1 Penilai 2
………………………. ………………………
NIP. NIP.
Penilai 3
……………………….
NIP.
INTISARI
Bahasa Inggris masih dianggap sebagai salah satu pelajaran yang sulit dikuasai oleh
siswa SMP Negeri 1 Pelepat Ilir sehingga ketertarikan mereka untuk mendalami bahasa Inggris
kurang. Kemampuan berbahasa inggris peserta didik yang masih minim menjadi kendala bagi
mereka untuk memahami, menulis bahkan berkomunikasi menggunakan bahasa inggris dan
sudah pasti akan menjadi kendala bagi mereka untuk berperan aktif dalam setiap kesempatan
yang lebih membutuhkan daya saing di era perdagangan bebas saat ini. Untuk itu menjadi guru
bahasa Inggris harus kreatif menggunakan berbagai macam teknik mengajar, supaya tujuan
pembelajaran dapat tercapai.
Kelas IX D SMPN PELEPAT ILIR adalah kelas yang ketertarikan bahasa Inggrisnya
paling rendah dibandingkan dengan kelas IX yang lain. Dari pengamatan penulis, mereka
membutuhkan pembelajaran yang inovatif daripada sekedar ceramah. Sebagian dari mereka
sering terlihat lesu dan kurang bersemangat mempelajari bahasa inggris terlebih jika mendapat
tugas terutama menulis. Bahkan sebagian dari mereka mengatakan tidak bisa menulis sebelum
berusaha. Mereka tidak tahu apa yang harus ditulis dan bagaimana memulainya. Atas alasan
tersebut guru menggunakan sebuah metode inovasi untuk membantu mereka dalam menulis esei
sederhana berbentuk teks prosedur. Guru menggunakan media kartu dalam menulis esei
sederhana berbentuk teks prosedur. Hasilnya menunjukkan bahwa media kartu membuat mereka
antusias untuk lebih mempelajari bahasa inggris.
Alasan penulis memilih judul ini mengingat di soal UN terdapat kompetensi menyusun
kata acak dan kalimat acak menjadi susunan yang benar. Dan rata-rata siswa mengatakan
kompetensi ini yang paling susah. Atas pertimbangan tersebut penulis memilih menggunakan
media kartu yang diharapkan dapat membantu peserta didik menyusun kata menjadi kalimat dan
menyusun kalimat menjadi paragraph dalam teks prosedur
A. LATAR BELAKANG
Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi, alat untuk mengungkapkan pikiran
dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis. Belajar bahasa bisa diartikan belajar
berkomunikasi, termasuk juga dalam belajar Bahasa Inggris. Penguasaan atas Bahasa
Inggris, saat ini sudah menjadi tuntutan sebagai alat untuk memperoleh informasi penting
serta perkembangan ilmu pengetahuan dunia.
Namun fenomena saat ini, anak didik cenderung menganggap Bahasa Inggris
sebagai mata pelajaran yang sulit. Hal ini terjadi sebab siswa lebih dituntut untuk
mengartikan bahasa yang sebenarnya belum mereka gunakan dalam kehidupan sehari-
hari. Begitu pula, pengucapan Bahasa Inggris yang berbeda jauh dengan cara bicara
siswa. Selain itu, siswa belum merasakan manfaat penting dari Bahasa Inggris.
Dalam pembelajaran bahasa Inggris ada empat kompetensi yang harus diajarkan
kepada siswa yaitu membaca (reading), berbicara (speaking), mendengarkan (listening)
dan menulis (writing). Silabus pembelajaran bahasa Inggris kelas IX semester ganjil
mengamanatkan agar siswa mampu: Mengungkapkan makna dan langkah retorika dalam
esei pendek sederhana dengan menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat, lancar dan
berterima untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari-hari dalam teks berbentuk
procedure dan report (Standar Kompetensi Menulis, Kompetensi Dasar 6.2). Kompetensi
menulis (writing) sering dianggap siswa sebagai kompetensi yang paling susah untuk
dipelajari bahkan dikuasai, mereka sering mengeluh dan mengatakan sulit bila guru
memberi tugas menulis. Siswa terlihat tidak percaya diri, tidak tahu bagaimana cara
memulai menulis sebuah teks report.
Kertas kerja dan kartu dibagikan kepada peserta didik. Dengan kartu mereka mulai
menyusun menjadi sebuah kalimat yang bermakna, dengan berkelompok akan melatih
kerja sama dan tanggung jawab siswa. Mereka mulai memilih kata yang sama dengan kata
acak yang ada di kertas kerja, mengartikan dan menyusun menjadi sebuah kalimat
bermakna. Atas inisiatip mereka sendiri 7 kata acak dibagi rata ke anggota kelompok.
Beberapa siswa mengalami kesulitan untuk menyusun kata acak, maka tugas guru untuk
terus mengingatkan tentang kalimat perintah yang didahului dengan kata kerja. Guru
meminta siswa yang kesulitan untuk mencari kata kerja yang ada dan memintanya untuk
menyusun kata menjadi kalimat yang benar.
Langkah selanjutnya, siswa menuliskan hasil susunan kalimat ke dalam kertas
kerja. Berikut bentuk kertas kerja yang dimaksud :
Class : …………….
Group : …………….
Competence : Writing
Arrange this jumbled word into good sentence then translate it!
Arrange the jumbled sentences that you had made before into a good paragraph.
Group : …………
Members : 1. …………………………………….
2. …………………………………….
3. …………………………………….
4. …………………………………….
…………………. ………………….
…………………. ………………….
…………………. ………………….
1. …………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
2. …………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
Setelah murid menyelesaikan tugasnya menulis esei sederhana, maka tugas guru
berikutnya adalah memberikan penilaian. Dalam kompetensi writing, penilaian meliputi:
NILAI AKHIR
= 100
Menurut pengamatan guru dan dilihat dari data hasil nilai yang dicapai, kemampuan
berbahasa inggris terutama dalam kompetensi menulis peserta didik kelas IXF
menunjukkan peningkatan yang signifikan.
C. KESIMPULAN
Sekolah tempat penulis mengajar bukanlah terletak di kota besar dimana akses
dan fasilitas media pembelajaran terbilang minim. Sebenarnya Bahasa Inggris tidak
hanya perlu dipelajari sebagai sebuah pelajaran saja, tetapi seharusnya juga menjadi
sebuah sarana untuk menyelesaikan setiap isu yang kita hadapi yang selalu berkembang
dari waktu ke waktu. Oleh karenanya, variasi pembelajaran haruslah diterapkan di kelas,
sehingga hasil pembelajaran akan lebih efektif.
Penulis menggunakan media kartu untuk pembelajaran menulis (writing), hal ini
dilakukan mengingat kartu mempunyai banyak keunggulan, diantaranya adalah
karakteristik yang menyenangkan bagi hampir semua orang dan mudah dibuat. Atas
kelebihan media kartu tersebut, penulis menerapkan pembelajaran menulis esei sederhana
berbentuk prosedur. Hasil dari penerapan media tersebut menunjukkan peningkatan yang
signifikan. Dalam proses pembelajaran, terlihat peserta didik mampu berpikir dan
berimajinasi ketika media kartu diterapkan, hal ini tidak hanya sebagai media hiburan
bagi mereka, tapi mereka bisa menumbuhkan sikap kerjasama antar kawan.