Anda di halaman 1dari 8

LK 3.

1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star


(Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi SMP Islam Bahrul Ulum Kota Tangerang Selatan


Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Tujuan yang ingin Meningkatkan pemahaman siswa kelas VII dalam
dicapai pembelajaran Bahasa Inggris pada materi pada KD Telling
Time dengan model pembelajaran Problem Based Learning.
Penulis Nixon Halim, S.S.
Tanggal 15 Oktober 2022 (PPL Siklus 1)
Situasi: Pada pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Menengah
Kondisi yang menjadi Pertama (SMP), diharapkan siswa dapat memiliki
latar belakang kemampuan dalam aspek pengetahuan dan keterampilan
masalah, mengapa sesuai yang diamanatkan dalam kurikulum. Di situasi yang
praktik ini penting penulis hadapi, masih banyak siswa khususnya kelas VII
untuk dibagikan, apa yang menganggap mata pelajaran Bahasa Inggris merupakan
yang menjadi peran mata pelajaran yang sulit. Anggapan seperti ini
dan tanggung jawab mengakibatkan siswa cenderung untuk meniru dan/atau
anda dalam praktik menyontek sehingga akhirnya merusak moral dan tujuan
ini. pembelajaran. Selain itu siswa diharapkan dapat aktif dalam
kegiatan belajar serta dapat lebih terampil/kreatif dalam
menyelesaikan penugasan yang diberikan sehingga pada
akhirnya hasil belajar mengalami peningkatan.

Berkaitan dengan masalah masalah tersebut, permasalahan


yang terjadi di SMP Islam Bahrul Ulum ditemukan
permasalahan, yakni pemahaman numerasi Kelas VII masih
rendah pada materi telling time. Yang ditunjukkan dengan
70% siswa belum lancar dalam menyebutkan angka
(cardinal, ordinal, multiple, fraction) dalam bahasa inggris
berdasarkan pengalaman penulis sebagai guru di SMP Islam
Bahrul Ulum yang juga mengajar jenjang yang sama sejak 3
tahun ajaran sebelumnya. Ada hal - hal yang diamati oleh
penulis, diantaranya ketika saat mengerjakan LKPD dan
asesmen siswa masih cenderung banyak bertanya dan
menengok ke teman di sebelahnya. Hal ini menggambarkan
bahwa pemahaman siswa dalam pembelajaran bahasa
inggris masih sangat rendah. Selain itu, bukti lainnya yang
ditemukan peneliti adalah hasil rata-rata penilaian harian
dan penilaian akhir semester, khususnya dalam materi
telling time ini, dimana pada materi tersebut hanya 30%
siswa yang tuntas dari nilai KKM 70.

Permasalahan tersebut dialami oleh penulis pada setiap


tahun ajaran ketika mengajarkan materi mengenai telling
time dengan cara konvensional. Dalam kompetensi dasar
tersebut, siswa mengalami kesulitan dalam memahami
materi, selain itu berdasarkan hasil obervasi keaktifan siswa
kelas VII SMP Islam Bahrul Ulum pada proses pembelajaran
diperoleh rata rata nilai < 2.20 dalam skala 4 yang berarti
keaktifannya tergolong masih kurang. Terlihat dari 20 siswa
kelas VII tahun ajaran 2022/2023 malas untuk bertanya
pada guru, mengajukan ide atau gagasan dan
menyelesaikan lembar kerja bahkan mereka mencontek
pekerjaan temannya tanpa berusaha menyelesaikan sendiri
terlebih dahulu dan biasanya siswa baru akan mengerjakan
setelah dikerjakan oleh guru.

Praktik pembelajaran ini sangat penting untuk dibagikan


karena praktik pembelajaran ini diharapkan dapat
memotivasi diri saya sendiri untuk mendesain pembelajaran
yang aktif, kreatif, dan inovatif, bisa memotivasi guru lain
untuk melakukan hal yang sama, dan bisa menjadi referensi
dan inspirasi guru-guru lain terkait permasalahan yang
dihadapi dalam pembelajaran ini.

Peran dan tanggung jawab penulis dalam praktik


pembelajaran ini adalah sebagai seorang guru yang
mempunyai tanggung jawab untuk memperbaiki sistem
kegiatan belajar mengajar.

Proses pembelajaran yang selama ini dilaksanakan masih


berpusat pada guru dan kurangnya kreativitas guru dalam
mengajar untuk menentukan metode, model, media
pembelajaran, bahan ajar, LKPD, dan evaluasi yang lebih
menarik.

Tantangan : Permasalahan dari penelitian ini adalah pada permasalahan


Apa saja yang rendahnya pemahaman siswa dalam materi menyebutkan
menjadi tantangan waktu (telling time). Berdasarkan analisis hasil kajian
untuk mencapai literatur dan wawancara, penyebab permasalahan tersebut
tujuan tersebut? timbul karena secara umum siswa kelas VII belum dapat
Siapa saja yang mengingat dan melafalkan angka dalam bahasa inggris, di
terlibat, samping itu juga ada pengaruh dari penulis sendiri sebagai
guru, diantaranya cara penjelasan materi yang monoton,
belum diberikannya contoh tentang pronouncation angka
dengan benar, kurang variatifnya penggunaan media, tidak
dibiasakannya berdiskusi dan belum mendorong siswa
berani untuk mengemukakan apa yang ada dalam
pikirannya sehingga siswa menjadi terlihat pasif.

Dari penyebab permasalahan pembelajaran di atas,


tantangan yang dihadapi oleh guru meliputi pemilihan model
pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik
materi pelajaran, pemilihan media pembelajaran yang tepat
dan menarik bagi siswa, pemilihan metode pembelajaran
yang variatif sehingga siswa tertarik dan antusias dalam
kegiatan pembelajaran, dan guru harus bisa meningkatkan
motivasi belajar siswa melalui proses pembelajaran yang
menyenangkan.

Berkaitan dengan keadaan dan situasi dalam pembelajaran


bahasa inggris di kelas VII SMP Islam Bahrul Ulum, penulis
sebagai pengajar di kelas harus melakukan sebuah tindakan
untuk memperbaiki keadaan tersebut. Hal ini dikarenakan
amanat kurikulum yang bertujuan agar siswa menguasai
kompetensi dalam dimensi sikap, pengetahuan dan
keterampilan. Selain itu juga dalam rangka mengembangkan
kemampuan guru agar lebih profesional dan lebih baik dari
sebelumnya.

Tindakan praktik yang dilakukan harus dapat meningkatkan


pemahaman siswa kelas VII dalam materi telling time dengan
melibatkan mereka secara aktif. Tindakan penelitian juga
menyangkut kondisi guru yang selalu menggunakan pola
mengajar yang monoton dan kurang bervariasi, sehingga
siswa kurang dilibatkan, berdampak pada aktivitas belajar
siswa yang juga rendah.

Dianalisis dari (Nuarta : 2020) Problem Based Learning (PBL)


adalah suatu model pembelajaran berbasis filosofi
konstruktivisme, di mana peserta didik sejak awal
dihadapkan pada suatu masalah, kemudian diikuti oleh
proses pencarian informasi yang bersifat student centered. Di
dalam PBL, dikenal adanya conceptual log yang bersifat
umum, mencakup kombinasi antara metode pendidikan dan
filosofi. Kemendikbud (2013.b) dalam Abidin (2014:159)
memandang model PBL sebagai suatu model pembelajaran
yang menantang siswa “belajar bagaimana belajar”, bekerja
secara tim untuk untuk mencari solusi permasalahan di
dunia nyata. Masalah yang diberikan disini digunakan
untuk mengikat siswa pada rasa ingin tahu dengan
pembelajaran yang dimaksud.

Berdasarkan pengertian di atas, model PBL merupakan


model pembelajaran yang menyediakan pengalaman otentik
yang mendorong siswa untuk belajar aktif, mengkonstruksi
pengetahuan, dan mengintegrasikan konteks belajar di
sekolah dan belajar di kehidupan nyata secara alamiah.
Model ini menempatkan situasi bermasalah sebagai pusat
pembelajaran, menarik dan mempertahankan minat siswa,
yang keduanya digunakan agar siswa mampu
mengungkapkan pendapatnya tentang masalah tersebut dari
berbagai sudut pandang. Dalam praktiknya siswa terlibat
langsung dalam memecahkan masalah, melakukan
penyelidikan, menemukan solusi dan menyimpulkan
sehingga menjadi pembelajar mandiri.

Telling time adalah salah satu pokok bahasan pembelajaran


bahasa inggris di kelas VII SMP yang memuat banyak
konsep dasar yang berhubungan dengan materi di mata
pelajaran lainnya seperti matematika. Dengan menerapkan
model Problem Based Learning (PBL), sebagai model
pembelajaran kontekstual yang dekat dengan kehidupan
sehari hari diharapkan akan meningkatkan pemahaman
siswa kelas VII SMP pada materi telling time sehingga hasil
belajarnya dapat lebih baik.

Aksi : Tujuan penulisan best practice ini adalah untuk


Langkah-langkah mendeskripsikan best practice penulis dalam menerapkan
apa yang dilakukan model pembelajaran Problem Based Learning pada materi
untuk menghadapi telling time di Kelas VII SMP Islam Bahrul Ulum.
tantangan tersebut/
strategi apa yang Sasaran pelaksanaan best practice ini adalah siswa kelas VII
digunakan/ semester 1 tahun ajaran 2022/2023 di SMP Islam Bahrul
bagaimana Ulum sebanyak 20 orang siswa.
prosesnya, siapa saja
yang terlibat / Apa Cara yang digunakan dalam pelaksanaan best practice ini
saja sumber daya adalah menerapkan pendekatan saintifik dengan model
atau materi yang pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
diperlukan untuk Berikut ini adalah langkah langkah pelaksanaan best
melaksanakan practice yang dilakukan penulis :
strategi ini
1. Pemetaan KD
Pemetaan KD dilakukan untuk menentukan pasangan KD
yang dapat diterapkan dalam pembelajaran, berdasarkan
hasil telaah KD yang ada di kelas VII, penulis memilih materi
telling time untuk membelajarkan pasangan KD 3.3 dan 4.3
2. Analisis Target Kompetensi
Hasil analisis target kompetensinya sebagai berikut :
Kompetensi Dasar Target Kompetensi
3.3 Mengidentifikasi fungsi  Membedakan konsep
sosial, struktur teks, dan unsur penyebutan jam dalam
kebahasaan teks interaksi American dan British Style
transaksional lisan dan tulis yang  Menyebutkan nama nama
melibatkan tindakan memberi dan hari dan bulan
meminta informasi terkait nama  Menyebutkan pengucapan
hari, bulan, nama waktu dalam tanggal dan tahun.
hari, waktu dalam bentuk angka,
tanggal, dan tahun, sesuai dengan
konteks penggunaannya.
(Perhatikan kosa kata terkait
angka kardinal dan ordinal)

4.3 Menyusun teks interaksi  Menanyakan dan menjawab


transaksional lisan dan tulis pertanyaan tentang jam
sangat pendek dan sederhana dalam American dan British
yang melibatkan tindakan Style
memberi dan meminta informasi  Menanyakan dan menjawab
terkait nama hari, bulan, nama pertanyaan tentang nama
waktu dalam hari, waktu dalam nama hari dan bulan
bentuk angka, tanggal, dan  Menanyakan dan menjawab
tahun, dengan fungsi sosial, pertanyaan tentang tanggal
struktur teks, dan unsur dan tahun.
kebahasaan yang benar dan
sesuai konteks.

3. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Target Kompetensi
3.3 Mengidentifikasi fungsi 3.3.1 Membandingkan fungsi
sosial, struktur teks, dan unsur sosial, struktur teks dan
kebahasaan teks interaksi unsur kebahasaan terkait
transaksional lisan dan tulis yang waktu jam dalam
melibatkan tindakan memberi dan American Style dan British
meminta informasi terkait nama Style
hari, bulan, nama waktu dalam 3.3.2 Menyebutkan kalimat
hari, waktu dalam bentuk angka, tanya dan respon dari
tanggal, dan tahun, sesuai dengan pertanyaan untuk meminta
konteks penggunaannya. dan memberi informasi
(Perhatikan kosa kata terkait tentang waktu dalam
angka kardinal dan ordinal) bentuk angka, tanggal, dan
tahun
3.3.3. Menyebutkan kalimat
tanya dan respon dari
pertanyaan untuk meminta
dan memberi informasi
tentang nama-nama waktu
dalam hari dan bulan
4.3 Menyusun teks interaksi 4.3.1 Menyebutkan waktu dalam
transaksional lisan dan tulis bahasa Inggris dengan
sangat pendek dan sederhana format American dan
yang melibatkan tindakan British Style melalui teks
memberi dan meminta informasi interaksi transaksional
terkait nama hari, bulan, nama lisan dan tulis sangat
waktu dalam hari, waktu dalam pendek mengenai waktu
bentuk angka, tanggal, dan jam dalam bentuk angka.
tahun, dengan fungsi sosial, 4.3.2 Menulis teks interaksi
struktur teks, dan unsur transaksional sangat
kebahasaan yang benar dan pendek mengenai waktu
sesuai konteks. dalam bentuk American
dan British Style
4.3.3. Mendemonstrasikan
ungkapan untuk meminta
dan memberi informasi
tentang waktu dalam
bentuk angka, tanggal, dan
tahun
4.3.4 Menyusun dialog
ungkapan meminta dan
memberi informasi tentang
waktu dalam bentuk
angka, tanggal, dan tahun
4.3.5. Mendemonstrasikan
ungkapan untuk meminta
dan memberi informasi
tentang nama-nama waktu
dalam hari dan bulan.
4.3.6 Menyusun dialog
ungkapan meminta dan
memberi informasi tentang
nama-nama waktu dalam
hari dan bulan.

4. Pemilihan Model Pembelajaran


Model Pembelajaran yang dipilih adalah Problem Based
Learning (PBL) (penjelasan)

5. Pengembangan Desain Pembelajaran


Pengembangan Desain pembelajaran dilakukan dengan
merinci kegiatan pembelajaran yang dilakukan sesuai
dengan sintak problem based learning. Berikut ini adalah
rencana kegiatan model pembelajaran yang dikembangkan
berdasarkan model Problem Based Learning (PBL)
:
Kegiatan Inti
Fase 1 Guru dan siswa mengamati Berpikir 10
Orientasi video yang dibagikan Kritis Menit
peserta tentang waktu dari
didik pada keadaan/peristiwa/kegiatan.
masalah https://www.youtube.com/w
atch?v=zHWtWOIn3RY
Siswa diberikan kesempatan
untuk bertanya mengenai
video yang dibagikan
tentang waktu dari
keadaan/peristiwa/kegiatan
yang telah disampaikan oleh
guru, termasuk
kesesuaian/ketidaksesuaian
dengan pengalaman
aktivitas mereka dalam
keseharian.
Fase 2 Guru mengarahkan siswa Literasi, 10
Mengorgan untuk berkelompok. Satu berpikir Menit
isasikan kelompok terdiri dari 4 kritis,
peserta siswa dan mengarahkan kreatif dan
didik untuk ketua kelompok berdiskusi kerjasama
belajar menjawab pertanyaan pada
activity 1 dengan disiplin
dan jujur dalam waktu 10
menit
Fase 3 Siswa dibimbing guru, Literasi, 20
Membimbi mengumpulkan informasi, berpikir Menit
ng dan saling bertukar kritis,
penyelidika informasi mengenai video kreatif dan
n individu pembelajaran yang kerjasama
maupun ditayangkan
kelompok https://youtu.be/fq2tRfHu5s
8
Guru dan siswa menemukan
informasi dari video untuk
menjawab activity 1 dan
menentukan penggunaan
o’clock past dan to tentang
waktu pada kegiatan sehari
hari pada activity 2.
Fase 4 Guru dan siswa memilih Berpikir 20
Mengemba penggunaan o’clock, past kritis, Menit
ngkan dan dan to dalam penggunaan kerjasama,
menyajikan waktu dalam bahasa Inggris tanggung
hasil karya yang dituangkan pada jawab dan
activity 3.. komunikasi
Guru dan siswa membuat
kesimpulan tentang hal-hal
yang telah dipelajari terkait
waktu dari keadaan/
peristiwa /kegiatan. Siswa
kemudian diberi kesempatan
untuk menanyakan kembali
hal-hal yang belum
dipahami dengan tayangan
PPT ini :
Cardinal and Ordinal
Number
https://docs.google.com/
presentation/d/
1iu8Al86OhrOuLHSOsSLH
TKKbrms1NSkp/edit?
usp=sharing&ouid=1089445
57663204294276&rtpof=tru
e&sd=true
Telling Time
https://docs.google.com/
presentation/d/
1QVyWGwtAlotYsGOQW
o_N4_vOlsgcF97q/edit?
usp=sharing&ouid=1089445
57663204294276&rtpof=tru
e&sd=true

6. Pengembangan Perangkat Pembelajaran


Berdasarkan hasil kerja 1 hingga 5 di atas kemudian
disusun perangkat pembelajaran meliputi RPP, bahan ajar,
LKPD, dan instrumen penilaian. RPP disusun dengan
mengintegrasikan TPACK, PPK, dan kecakapan abad 21
(Creativity, Critical Thinking, Collaboration dan
Communication)
Media dan Instrumen
1) Media pembelajaran yang digunakan dalam best practice
ini adalah video yang bersumber dari youtube dan PPT.
dan lembar kerja tertulis berbasis Problem Based
Learning
2) Instrumen yang digunakan dalam best practice ini adalah
intrumen untuk mengamati proses pembelajaran berupa
lembar observasi dan instrumen untuk melihat hasil
belajar siswa dengan menggunakan asesmen tes tulis
berbentuk pilihan ganda

Refleksi Hasil dan Hasil yang dapat dilaporkan dari best practice ini diuraikan
dampak sebagai berikut :
Bagaimana dampak
dari aksi dari >>> hasil dituliskan dalam bentuk data konkret dari hasil
Langkah-langkah pekerjaan siswa
yang dilakukan?
Apakah hasilnya Proses pembelajaran dengan menerapkan model
efektif? Atau tidak pembelajaran Problem Based Learning mulai menunjukkan
efektif? Mengapa? hasil diantaranya mulai terlihatnya keaktifan siswa dalam
Bagaimana respon merespon pertanyaan dari guru, Aktivitas pembelajaran yang
orang lain terkait dirancang sesuai sintak PBL dimana mengharuskan siswa
dengan strategi yang berperan aktif selama proses pembelajaran mulai memacu
dilakukan, Apa yang minat belajar siswa.
menjadi faktor
keberhasilan atau Siswa terlihat mulai menunjukkan minat untuk mengamati
ketidakberhasilan dan menanggapi ilustrasi realia dalam bentuk jam tangan
dari strategi yang yang dipakai guru, yang merupakan langkah apersepsi dan
dilakukan? Apa motivasi sebagai langkah awal transfer knowledge untuk
pembelajaran dari membangun pemahaman siswa tentang materi yang akan
keseluruhan proses diberikan. Keingintahuan siswa mulai terlihat saat siswa
tersebut tidak hanya menanggapi pertanyaan dari guru saat orientasi
masalah, tetapi juga memberi pertanyaan kepada guru saat
pemimbingan penyelidikan sehingga terjadi komunikasi dua
arah dalam pembelajaran, tidak seperti pembelajaran
sebelumnya dimana masih cenderung komunikasi satu
arah.

Selain itu penerapan model PBL meningkatkan kemampuan


siswa berpikir kritis sesuai level pemahamannya. Dalam
pembelajaran sebelumnya yang dilakukan penulis, siswa
cenderung bekerja sendiri-sendiri dan berlomba
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Saat itu
fokus guru hanya bagaimana siswa dapat menyelesaikan
soal yang diberikan dan kurang peduli pada proses berpikir
siswa. Selain itu materi pembelajaran yang selama ini selslu
disajikan cenderung hanya bersifat teoritis, sebatas
pemberian tugas dan pembahasan soal membuat siswa
menjadi pasif, atau singkatnya adalah pengetahuan yang
diperoleh siswa adalah sebatas apa yang dikatakan atau
dituliskan guru.

Berbeda kondisinya dengan best practice penerapan model


PBL dalam pembelajaran ini pemahaman siswa mengenai
waktu dalam bahasa inggris benar benar dibangun oleh
siswa sendiri dalam kegiatan diskusi yang menuntut
kemampuan siswa untuk berpikir kritis. Penerapan model
PBL juga meningkatkan kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah, PBL yang diterapkan dengan
menyajikan video mengenai aktivitas sehari hari (daily
routines) dan LKPD yang berisi permasalahan kontekstual
dalam kehidupan mereka sehari-hari mulai mendorong
siswa untuk membiasakan diri dalam merumuskan
pemecahan masalah.
Sebelum menerapkan PBL, penulis melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan buku guru atau modul.
Meskipun permasalahan yang disajikan dalam buku atau
modul tersebut tidak sesuai dengan kehidupan sehari-hari
siswa, bahkan diantaranya hanya berisi rangkuman
grammar saja, tetap saja penulis gunakan. Jenis teks dan
gambar yang digunakan juga hanya mengacu pada teks tulis
yang ada di buku/modul tersebut.
Dengan menerapkan PBL, siswa tidak hanya dibiasakan
mencatat teks tulis dari buku teks saja, tetapi juga dari
gambar dan video serta diberi kesempatan terbuka untuk
berdiskusi dalam mencari data, melakukan penyelidikan,
bertukar informasi, dan mencari materi dan sumber lainnya.

Faktor keberhasilan pembelajaran ini sangat berpengaruh


dan dapat ditentukan oleh guru itu sendiri mengenai
bagaimana cara penggunaan model pembelajaran, metode
pembelajaran, media pembelajaran, dan langkah-langkah
pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang dibuat.
Pembelajaran yang bisa diambil dari proses dan kegiatan
yang sudah penulis lakukan adalah guru lebih kreatif dan
inovatif dalam memilih model, metode, dan media
pembelajaran untuk membuat proses belajar mengajar
sesuai dengan yang diharapkan.

Anda mungkin juga menyukai