PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar kelompok merupakan salah satu strategi belajar yang sering dipakai
oleh siswa Sekolah Menengah Pertama. Kegiatan belajar kelompok yang banyak
dipraktekkan saat ini adalah dengan cara pembagian kelompok belajar yang terdiri
dari beberapa siswa dengan melaksanakan kegiatan belajar yang bertempat di rumah
guru maupun di salah satu anggota kelompok belajar. Kegiatan belajar kelompok
akan sangat membantu siswa untuk dapat meningkatkan kualitas hasil belajarnya.
Kemampuan siswa yang merupakan rangkaian kreatifitas dan motivasi belajar serta
tingkah laku dalam menuntut ilmu dapat tumbuh kembangkan melalui kegiatan
belajar kelompok. Strategi belajar kelompok yang dikembangkan saat ini adalah
mengacu pada bidang studi yang masuk Ebtanas dan yang dianggap sulit bagi
pandangan siswa. Salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit dan masuk dalam
tempat dihati siswa kelas VII SMP Negeri 2 Konawe Selatan Kab. Konawe Selatan,
karena mata pelajaran Bahasa Inggris dianggap sulit dan kurang menarik, sehingga
membawa dampak terhadap rendahnya hasil belajar siswa khususnya pada siswa
kelas VII A. Perlu diketahui bahwa mata pelajaran Bahasa Inggris adalah program
nilai berbahasa Inggris pada siswa. Kemampuan akan berbahasa Inggris sangat
berguna bagi setiap siswa dalam era globalisasi ini. Bahasa Inggris diajarkan sampai
di perguruan tinggi, sehingga bukan alasan untuk tidak memahami Bahasa Inggris,
oleh karena itu diperlukan penguasaan dan pemahaman yang cukup dalam
Berdasarkan kurikulum 2013, fungsi mata pelajaran Bahasa Inggris bagi siswa kelas VII SMP
Negeri 2 Konawe Selatan Kab. Konawe Selatan adalah :
(1) untuk memberikan pengetahuan tentang berbagai kosakata, grammer dan
(3) mengembangkan wawasan, sikap dan nilai yang berguna bagi siswa untuk
lebih tinggi.
Dalam upaya mencapai fungsi dan tujuan pengajaran Bahasa Inggris pada
siswa kelas VII A SMP Negeri 2 Konawe Selatan Kab. Konawe Selatan khususnya,
maka diperlukan strategi belajar siswa yang baik dan menumbuhkan ide/gagasan
baru pada setiap siswa. Luasnya ruang lingkup pengajaran Bahasa Inggris akan
membutuhkan banyak pengetahuan dan sikap kreatif siswa dalam belajar. Guna
meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris siswa kelas VII A SMP Negeri 2 Konawe
Selatan Kab. Konawe Selatan, maka perlu dikembangkan sistem belajar yang
efektif dan efisien. Strategi belajar Bahasa Inggris harus dapat membangkitkan
kelompok. Sampai saat ini program belajar kelompok dalam belajar Bahasa
Inggris pada siswakelas VII A SMP Negeri 2 Konawe Selatan Kab. Konawe
Selatan belum ditangani secara serius, padahal belajar kelompok pada kelas lain
dengan mata pelajaran yang berbeda terbukti sangat efektif dan efisien dalam
Konawe Selatan Kab. Konawe Selatan belum dikembangkan dan dibina secara
optimal, sehingga hanya bersifat sukarela dan belum dilakukan pengawasan serta
evaluasi terhadap perkembangan dari belajar kelompok tersebut.
Dari kenyataan ini, maka perlu diambil suatu inisiatif untuk menerapkan
program belajar kelompok bagi siswa kelas VII A SMP Negeri 2 Konawe Selatan
Kab. Konawe Selatan khususnya dalam belajar Bahasa Inggris. Manfaat belajar
kelompok dan pengaruhnya terhadap hasil belajar Bahasa Inggris dapat dilihat
setelah belajar kelompok berjalan sesuai dengan rencana. Belajar kelompok perlu
mendapat bimbingan dari guru yang bersangkutan. Selama ini belajar kelompok
cenderung hanya membiarkan siswa untuk melakukan belajar dengan sesama teman
dengan tanpa pengawasan yang baik, sehingga hasil belajar yang diperoleh tidak
kelas VII A SMP Negeri 2 Konawe Selatan Kab. Konawe Selatan, maka belajar
kelompok merupakan salah satu alternatif yang baik. Berbagai kesulitan belajar
Bahasa Inggris yang selama ini menjadi kendala bagi hampir semua siswa, mulai
dari kelas VII A sampai kelas IX hendaknya menjadi pelajaran yang berharga
B. Rumusan Masalah
dalam meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut :
a. Bagaimana strategi belajar kelompok yang diterapkan pada siswa kelas VII A
SMP Negeri 1 2 Konawe Selatan Kab. Konawe Selatan dalam belajar Bahasa
Inggris?
b. Apakah belajar kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII A
SMP Negeri 1 2 Konawe Selatan Kab. Konawe Selatan dalam belajar Bahasa
Inggris?
c. Adakah konstribusi belajar kelompok terhadap hasil belajar siswa kelas VII A
SMP Negeri 1 2 Konawe Selatan Kab. Konawe Selatan dalam belajar Bahasa
Inggris?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka ada beberapa tujuan yang ingin dicapai
siswa kelas VII A SMP Negeri 2 Konawe Selatan Kab. Konawe Selatan dalam
siswa kelas VII A SMP Negeri 2 Konawe Selatan Kab. Konawe Selatan dalam
kelas VII A SMP Negeri 2 Konawe Selatan Kab. Konawe Selatan dalam belajar
Bahasa Inggris.
D. Manfaat Penelitian
bermanfaat bagi :
a. Peneliti
siswa kelas VII A SMP Negeri 2 Konawe Selatan Kab. Konawe Selatan
sehingga dapat dijadikan dasar dalam penentuan model sistem belajar kelompok.
belajar kelompok khususnya dalam mata pelajaran Bahasa Inggris di kelas VII A,
kelompok. Informasi ini juga dapat dijadikan sebagai cara untuk menentukan
model strategi belajar Bahasa Inggris dengan sistem belajar kelompok serta
d. Literatur
Sebagai bahan acuan bagi peneliti lain yang melakukan penelitian sesuai
E. Hipotesis Penelitian
hanya untuk menaksentuasikan suatu teori, namun juga menggelar bukti dukung
baru tentang teori yang sudah kokoh secara universal walaupun kadang terdapat
bias parsial.
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dilandasi kajian terhadap teori
yang ada dan asumsi-asumsi. Hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan
sebagai berikut.
a. Strategi belajar kelompok yang diterapkan pada siswa kelas VII A SMP Negeri 2
Konawe Selatan Kab. Konawe Selatan dalam belajar Bahsa Inggris belum
b. Belajar kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII A SMP
Negeri 2 Konawe Selatan Kab. Konawe Selatan dalam belajar Bahasa Inggris.
kelas VII A SMP Negeri 2 Konawe Selatan Kab. Konawe Selatan dalam belajar
Bahasa Inggris.
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VII A SMP Negeri 2 Konawe Selatan
Kab. Konawe Selatan Tahun Pelajaran 2009/2010. Subjek penelitian ini adalah guru
Bahsa Inggris dan 25 siswa kelas VII A SMP Negeri 2 Konawe Selatan Kab. Konawe
Selatan.
kepada siswa kelas VII A dengan kegiatan belajar Bahasa Inggris secara individu.
Perlakuan II (treatment II) diberikan kepada siswa kelas VII A dengan kegiatan
Bahasa Inggris.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Belajar Kelompok
Belajar merupakan suatu proses kegiatan yang dilakukan secara sadar oleh
siswa untuk mencapai tujuan. Belajar adalah suatu aktifitas mental dan psikis yang
Sukirin (1984) mengatakan bahwa belajar adalah suatu proses kegiatan yang
disengaja untuk merubah tingkah laku sehingga diperoleh kecakapan baru. Hsi1
belajar dapat diketahui setelah melalui proses belajar, kemudian diterapkan atau
diujikan pada dunia nyata. Lebih lanjut dikatakan bahwa setiap kegiatan belajar
akan menghasilkan suatu perubahan pada diri siswa. Perubahan dalam diri itu
menunjukkan bahwa mereka telah melakukan proses belajar. Proses belajar seperti
itu pada umumnya tidak melibatkan pengajaran, yaitu guru dan siswa.
provided the chenged can not be attribud to growth or the temporary sate of the
merupakan suatu proses kegiatan yang menghasilkan aktifitas baru atau perubahan
kegiatan karena reaksi lingkungan. Perubahan ini tidak dapat disebut belajar apabila
kealahan atau karena obat-obatan, sehingga orang tersebut tidak sadar terhadap
kecakapan dan tingkah laku. Perubahan itu diperoleh dengan latihan dan
sadar oleh siswa untuk mencapai tujuan dengan dilakukan secara berkelompok atau
dari hasil kegiatan belajar dengan berkelompok dengan sesama siswa. Dengan
belajar kelompok akan diperoleh suatu aktifitas mental dan psikis yang
kelompok.
tingkah laku, sehingga diperoleh kecakapn baru dari kegiatan belajar dengan
berkelompok. Hasil belajar kelompok dapat diketahui setelah melalui proses belajar,
kemudian diterapkan atau diujikan pada dunia nyata. Setiap kegiatan belajar
pada diri siswa, perubahan ini akan tampak dalam tingkah laku siswa atau prestasi
siswa.
dengan saling tukar informasi dalam lingkup kelompok tersebut. Semakin banyak
anggota kelompok belajar, maka semakin banyak informasi yang diperoleh siswa.
Namun tidak semua kelompok dalam jumlah besar akan membawa dampak
positif bagi kemajuan hasil belajar siswa. Belajar kelompok akan memberikan
pengatahuan siswa akan apa yang telah diketahui oleh siswa lain, sehingga akan
Kesulitan dapat dipecahkan melalui belajar kelompok, karena jika salah satu siswa
kurang mengerti atau tidak tahu tentang suatu hal, maka siswa lain dapat
memberikan gagasan yang baru tentang suatu hal yang barn tersebut.
Dalam proses belajar mengajar seorang guru perlu memikirkan suatu strategi,
metode maupun teknik yang tepat untuk memberikan kesempatan kepada siswa
dalam melaksanakan kegiatan belajar yang baik. Hal ini sangat penting terutama
belajarnya.
Dalam setiap kegiatan dan bidang kehidupan yang ada kita tidak bisa
melepaskan diri dari strategi untuk mencapainya, karena tanpa strategi yang
jelas dan tepat, rencana dan harapan-harapan akan sulit untuk dicapai. Oleh karena
itu, apabila menginginkan peningkatan hasil belajar yang berdaya guna salah satu
upaya yang bisa ditempuh adalah dengan mempergunakan strategi tertentu dalam
belajar. Untuk sedikit memberikan gambaran terhadap istilah tersebut, berikut ini
a. Pendekatan
Proses, yaitu suatu pola pendekatan mengajar yang lebih menitik beratkan
b. Strategi (Siasat)
Secara umum strategi dapat diartikan sebagai garis besar haluan bertindak
untuk mencapai tujuan. Menurut Newman dan Logan sebagaimana yang dikutip
oleh Tabrani Rusyan, dkk (1989 : 165) dalam bukunya “Pendekatan Dalam
c. Metode
diartikan pula sebagai seperangkat tehnik yang dipilih dalam rangka mencapai
suatu tujuan dalam Proses Belajar Mengajar.
d. Teknik
Berbeda dengan konsep tiga istilah diatas ditinjau dari sifatnya, maka
1. Strategi adalah pola umum perbuatan guru dan murid di dalam kegiatan
Sebab dalam diri siswa sebenarnya telah terbentuk konsep diri dan
suatu pengawasan, bimbingan dan metode maupun teknik yang tepat. Hal ini
Dewasa ini strategi yang mendapat perhatian cukup besar dari guru-guru
yang pandai dan siswa yang kurang pandai. Dari pembagian kelompok tersebut
yang relatif mantap berkat latihan dan pengalaman. Dalam kegiatan belajar guna
meraih hasil yang diinginkan biasanya digolongkan menjadi tiga jenis kemampuan
c. Kemampuan dinamik efektif, meliputi sikap dan nilai yang meresapi perilaku
dan tindakan.
merupakan suatu hasil belajar dan dengan kemampuan ini manusia berubah dalam
sikap dan tingkah lakunya. Hasil belajar yang berupa sikap, pengetahuan atau
dapat dicapai jika dalam proses belajar telah memenuhi syarat-syarat belajar yang
1. Proses Intern
adalah proses belajar. Tahapan dari prose belajar dimulai dari tidak tahu apa-apa,
telah mengerti sesuatu yang diajarkan dan dapat menerapkan apa yang telah
a. Motivasi
dalam proses belajar mengajar. Jika siswa tidak memiliki motivasi untuk
belajar, guru hendaknya mendorong dengan memberikan kegiatan-
wacana yang disenangi dan telah dibaca. Motivasi ada dua macam, yaitu : (1)
dengan mendorong ingin tahu, ingin mencoba dan hasrat untuk maju dalam
belajar, (2) motivasi dari luar diri siswa (ekstrinsik) dapat diberikan dengan
pada materi tersebut. Usaha guru agar siswa tetap termotivasi dalam
Jika motivasi menurun diberikan istirahat atau menyuruh seorang anak untuk
agar perhatian anak tertuju pada pelajaran yang diberikan. Dengan perhatian
pada pelajaran diharapkan siswa menjadi mengerti dan paham sehingga dapat
Perhatian siswa harus tertuju pada sesuatu yang harus dimengerti agar
inilah salah satu tahapan proses belajar yang harus dilalui siswa. Guru harus
seorang guru akan dapat diterima dan diingat siswa secara lebih baik jika
mempunyai struktur yang jelas. Jika siswa berhasil menerima dan mengingat
d. Reproduksi
apakah ia telah memahami suatu materi yang diberikan oleh guru. Guru
pikiran siswa.
e. Generalisasi
yang telah dipelajari dalam ruang lingkup yang lebih luas. Dalam tahap
intern adalah tahapan umum yang merupakan prinsip di dalam proses belajar
apapun.
2. Proses Ekstern
Proses intern tidak akan berjalan mulus tanpa diikuti oleh proses ekstern,
yaitu proses yang terjadi di luar siswa. Pada setiap proses belajar dapat
ditentukan adanya proses intern (Robert M. Gagne, 1975). Dalam proses ekstern
sangat ditentukan oleh faktor yang berada di luar sisw atau dari luar diri,
misalnya faktor lingkungan dan masyarakat. Dalam proses belajar perlu
didukung faktor lingkungan yang baik, seperti sarana prasarana yang memadai
siswa dalam proses belajar, karena tanpa adanya kreatifıtas maka kegiatan
belajar akan pasif dan monoton serta tidak bisa mencetuskan gagasan-gagasan
baru.
masing ahli menyoroti dari sudut pandangnya sendiri sehingga arti belajar menjadi
bermacam- macam sesuai dengan jumlah ahli yang mengemukakannya. Tetapi ada
satu hal yang prinsip, yang sama-sama tersirat dalam rumusan belajar dari
berbagai ahli bahwa seolah-olah ada kesepakatan yang tidak tertulis dimana dalam
menekankan arti belajar dari sifat belajar itu sendiri. Dalam hal ini diajukan
beberapa makna belajar yaitu bahwa belajar merupakan suatu interaksi antara anak
memerlukan kesiapan pada pihak anak dan belajar adalah berfıkir, belajar
Belajar yang berlebihan dapat menimbulkan perubahan respon pada diri anak
orang yang sedang belajar. Berarti hasil belajar dapat diamati dari adanya
perubahan timgkah laku. Namun yang terpenting agar hasil belajar dapat seperti
yang diharapkan maka perlu adanya strategi atau cara-cara khusus yang diterapkan
kepada murid dalam proses belajar mengajar. Agar murid lebih mudah dalam
Umur merupakan salah satu aspek yang sangat diperhatikan sejak zaman
dahulu. Hal ini dapat dilihat dari sejarah pendidikan seperti yang disebutkan oleh
Wisnu Wardhana (1978: 27-29) misalnya bangsa Yahudi dalam memberikan materi
melibatkan orang tua sebagai pendidik dari umur 0 tahun sampai 7 tahun dan mulai
Materi yang diberikan oleh paedagogas adalah rendah hati, sopan santun,
sifat selalu mengkoreksi dir, meskipun program sekolah masih bersifat oecasional
(berubah- ubah). Tetapi sesudah anak berusia 18 tahun atau 19 tahun, mereka harus
menunjukkan rasa cinta tanah air dan mendaftarkan diri sebagai warga negara.
anak tersebut dalam keluarga, lapangan sosial, ekonomi dan politik. Arah
c. Mengembangkan wawasan, sikap dan nilai yang berguna bagi siswa untuk
sehari-hari
Inggris
d. Bersikap ingin tahu, tekun, terbuka, kritis, mawas diri, bertanggung jawab,
sehari- hari
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Inggris dasar pada kelas VII A semester I mencakup bahasan menyebutkan istilah-
istilah keluarga dengan benar dan bercakap-cakap dengan kalimat sederhana tentang
keluarga.
Guna mewujudkan hasil belajar yang optimal, maka perlu strategi belajar
yang efektif dan efisien serta dapat menumbuhkan motivaasi belajar dan kreativitas
siswa serta menanamkan rasa tanggung jawab terhadap apa yang dipelajari. Dalam
mengetahui pengaruhnya terhadap hasil belajar bahasa Inggris siswa kelas VII A
kelas diharapkan mampu mendorong guru untuk memiliki kesadaran diri melakukan
merupakan proses daur ulang, mulai tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan dan
1994).
penyusunan data yang meliputi analisis dan interprestasi tentang arti data tersebut.
Penelitian tindakan merupakan intervensi skala kecil terhadap tindakan dunia nyata
Mantion, 1980: Zuriah: 2003). Berpijak pada pandangan tersebut, maka penelitian
perencanaan, diantaranya:
terdapat dalam metode deskriptif sehingga dapat dipandang sebagai ciri khas
antara lain:
Dalam rancangan penelitian ini dilskuksan suatu model kerja sama antara
guru dan siswa kelas VII A dalam belajar bahasa Inggris. Sebelum dilakukan
kegiatan belajar kelompok, maka guru terlebih dahulu melakukan evaluasi sistem
belajar yang telah dilakukan siswa kelas VII A dalam belajar bahasa Inggris selama
ini dihubungkan hasil belajar. Dari evaluasi tersebut akan diketahui kemampuan
dan kurang pandai. Belajar kelompok dilaksanakan dalam satu minggu dua kali.
pembehasan dalam belajar kelompok. Kesulitan yang dihadapi oleh siswa harus
diupayakan dapat diselesaikan dalam satu kelompok. Jika dalam satu kelompok
Lokasi penelitian ini mempunyai arti tempat, pelaku dan kegiatan (Nasution,
1992). Lokasi penelitian dari aspek “tempat” adalah lokasi dimana tempat proses
yang mengajar bahasa Inggris. Dari aspek “pelaku” adalah terdiri dari peneliti, guru
dan siswa kelas VII A yang terlibat dalam proses belajar. Dari aspek “kegiatan”
hasil belajar bahasa Inggris pada siswa kelas VII A yang selam ini menggunakan
teori merupakan subjek penelitian (Bogdan dan Biklen, 1990). Subjek penelitian ini
adalah guru dan siswa kelas VII A dalam proses belajar mengajar Bahasa Inggris
guna mengetahui pengaruh kegiatan belajar kelompok terhadap hasil belajar siswa
kelas VII A. Jumlah siswa kelas VII A yang terlibat dalam interaksi belajar
mengajar dan belajar kelompok adalah 25 siswa. Alasan pemilihan subjek penelitian
Bahasa Inggris siswa kelas VII A SMP Negeri 2 Konawe Selatan Kab. Konawe
C. Langkah-langkah Penelitian
terhadap hasil belajar Bahasa Inggris pada siswa kelas VII A, maka dilakukan
adalah kegiatan selektif dari suatu proses aktif yang dimaksudkan untuk
dengan pertimbangan tempat yang diteliti tersedia sumber data yang cukup.
mendapatkan data yang valid dan realible sesuai dengan kondisi objek
(2) dapat mencatat perilaku dan kejadian yang terjadi pada kondisi
yang sebenarnya,
Dalam pengamatan ini memfokuskan pada kemampuan siswa kelas VII A dalam
belajar Bahasa Inggris sebelum diberlakukannya kegiatan belajar kelompok.
e. Melakukan wawancara terhadap guru dan siswa tentang kesulitan belajar Bahasa
Inggris dan hasil belajar yang dicapai dengan metode belajar individu.
kelompok.
f. Melakukan rencana kegiatan belajar kelompok untuk siswa kelas VII A dengan
Setelah kegiatan belajar kelompok berjalan selama empat bulan, maka dilakukan
belajar kelompok.
g. Melakukan pengumpulan data terhadap hasil tes I dan II. Pengumpulan data juga
D. Instrumen Penelitian
a. Observasi
terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Pengamatan dan pencatatan
(Zuriah,
5 2003). Ada dua jeniswww
observasi yangblocspot
KumDulanptk dilakukan
com antara lain : (1)
bersama objek yang diselidiki, dan (2) observasi tidak langsung, yaitu observasi
atau pengamatan yang dilakukan tidak pada saat berlangsungnya suatu peristiwa
yang akan diteliti. Penelitian ini melakukan observasi langsung terhadap kegiatan
belajar kelompok siswa kelas VII A dengan bimbingan guru Bahasa Inggris
b. Wawancara
penelitian ini ditujukan kepada guru Bahasa Inggris dan siswa kelas VII A
yang disampaikan kepada informan berdasarkan pada fokus dan sub fokus
6 www KumDulanptk blocspot com
penelitian.
c. Pemberian tes
Pemberian tes dilakukan untuk mengetahui kemampuan dasar siswa
kelas VII A dalam pelajaran Bahasa Inggris dan pengaruhnya terhadap hasil
belajar. Pemberian tes ini dilakukan sebanyak dua kali, yaitu sebelum
kegiatan belajar kelompok (tes II). Pada dasarnya pemberian tes dalam
penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas
belajar kelompok.
d. Dokumentasi
pada proses belajar mengajar Bahasa Inggris kelas VII A dengan strategi belajar
kelas VII A untuk mengetahui sistem belajar yang dilakukan selama ini, yaitu
dengan belajar sendiri- sendiri dan pengaruhnya terhadap hasil belajar Bahasa
penelitian selain data primer juga menggunakan data sekunder sebagai acuan,
yaitu berdasarkan teori-teori dan studi pustaka. Berikut ini penjelasan metode
kelompok.
a. Metode wawancara digunakan untuk meraih data kesulitan belajar siswa
kelas VII A dalam belajar Bahasa Inggris. Dengan wawancara ini akan
diketahui manfaat yang dapat diambil oleh siswa kelas VII A dalam belajar
pelajaran Bahasa Inggris yang telah diberikan oleh guru. Bimbingan dan
belajar kelompok.
b. Metode tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas VII A
belajar kelompok. Selain itu dengan metode pemberian tes, maka akan dapat
siswa kelas VII A SMP Negeri 2 Konawe Selatan Kab. Konawe Selatan.
E. Analisis Data
dianalisis untuk dijadikan informasi. Sebelum diolah, data yang terkumpul perlu
diseleksi terlebih dahulu atas dasar reliabilitas dan validitasnya. Data yang rendah
reabilitas dan validitasnya digugurkan atau dilengkapi dengan subtitusi. Data yang
telah lulus dalam seleksi lalu diolah atau dianalisis merupakan suatu informasi yang
Analisis data merupakan proses yang merinci usaha secara formal untuk
menemukan tema dan merumuskan hipotesis sesuai dengan arah dan saran data
yang ada. Analisis merupakan proses penyusunan data agar dapat ditafsirkan.
8
Dalam analisis www KumDulanptk
data terdapat proses mencari danblocspot com secara sistematis
mengatur
transkrip wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain yang telah dihimpun
oleh peneliti (Bogdan dan Biklen, 1982).
menemukan apa yang penting dan apa yang akan peneliti laporkan. Analisis data
adalah proses pengorganisasian dan pengurutan data ke dalam pola, kategori dan
satuan uraian dasar, sehingga dapat ditemukan tema seperti yng disarankan oleh
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
Setelah data hasil penelitian terkumpul, maka selanjutnya data tersebut disusun
secara sistematis. Dengan cara diorganisir, kemudian dikerjakan yang akhirnya data
tersebut diungkap permasalahannya yang penting sesuai dengan topik yang sesuai
a. Reduksi data, pada teknik ini peneliti melakukan proses pemilahan, pemusatan
atau data kasar yang muncul dari catatan-catatan di lapangan. Laporan lapangan
c. Penarikan kesimpulan atau verifıkasi, teknik ini peneliti berusaha agar dapat
diawali dengan diskusi tentang desain belajar kelompok yang akan direpakan,
berasarkan pembagian belajar kelompok belajar dan pokok bahasan yang akan
Peneliti dan guru kelas melakukan diskusi tentang desain belajar kelompok
Bahasa Inggris yang tepat dan memfokuskan pada pemahaman siswa tentang pokok
bahasab dalam setiap kegiatan belajar. Guru dan siswa kelas VII A selanjutnya
Bahasa Inggris.
A. Hasil Penelitian
langkah awal dalam melakukan penelitian ini adalah wawancara dengan guru kelas
VII A SMP Negeri 2 Konawe Selatan Kab. Konawe Selatan, untuk mengadakan
oleh siswa kelas VII A atas bimbingan guru kelas, maka rencana yang dibuat adalah
menyusun soal tes I untuk mengetahui kemampuan dasar siswa kelas VII A dalam
kelas VII A menjadi empat kelompok belajar yang masing-msing kelompok terdiri
dari 7 siswa. Kemudian merancang soal yang akan diberikan pada tes II untuk
SMP Negeri 2 Konawe Selatan Kab. Konawe Selatan tentang strategi belajar
kelompok terhadap hasil belajar Bahasa Inggris belajar kelompok terhadap hsil
belajar Bahasa Inggris diuraikan dalam paparan data dan temuan penelitian.
mengarah pada aktifitas siswa kelas VII A dalam belajar Bahasa Inggris. Aktifitas
dalam diri siswa sebagai dampak dari kegiatan belajar kelompok akan dinilai
berdasarkan motivasi belajar dan kualitas hasil belajar. Peranan guru dan orang
tua dapat mendukung kegiatan belajar kelompok dalam upaya meningkatkan hasil
belajar Bahasa Inggris siswa kelas VII A. Peningkatan kualitas siswa dalam belajar
kelompok dan motivasi belajar Bahasa Inggris akan membawa perubahan yang
berarti dalam memberikan konstribusi terhadap hasil belajar Bahasa Inggris siswa
kelas VII A.
1. Paparan Data
rendahnya nilai Bahasa Inggris akibat kesulitan belajar dan kurang minat
belajar siswa menurun. Kenyataan ini ditunjukkan dengan hasil belajar Bahasa
Inggris masih rendah dari target yang diinginkan. Beberapa Sekolah Menengah
belajar yang berbeda. Berdasarkan kualitas hasil belajar yang rendah tersebut,
dilaksanakan oleh siswa kelas VII A dalam belajar Bahasa Inggris yang
Secara umum kegiatan belajar mengajar Bahasa Inggris kelas VII A dapat
kuantitas semua siswa melakukan proses belajar mengajar sesuai jadwal yang
ditentukan.
d. Sistem belajar siswa masih bersifat individu, yaitu siswa cenderung pasif dan
mengatasi kesulitannya sendiri tanpa adanya diskusi aktif dan tidak saling
memberikan informasi.
disebabkan oleh faktor internal siswa, namun demikian faktor eksternal dari
Berdasarkan cara belajar siswa kelas VII A dengan sistem belajar individu
dan kesulitan belajar siswa serta belum dikembangkan metode belajar kelompok,
meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris siswa kelas VII A SMP Negeri 2
Inggris.
Inggris.
2. Temuan Penelitian
kelompok yang dilaksanakan oleh siswa kelas VII A, maka ada beberapa temuan
penelitian yang mengarah pada kreatifitas dan motivasi belajar siswa kelas VII
diri, tanggung jawab, kreatif dan mempunyai motivasi belajar yang meningkat.
Kebanyakan siswa yang kurang kreatif dan pasif dalam belajar Bahasa
Temuan penelitian lain adalah adanya peningkatan hasil belajar Bahasa Inggris
beljar Bahasa Inggris siswa kelas VII A, sehingga akan diketahui pengaruh
belajar kelompok terhadap hasil belajar Bahasa Inggris siswa kelas VII A SMP
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan dalam paparan data dan temuan
siswa kelas VII A SMP Negeri 2 Konawe Selatan Kab. Konawe Selatan.
Pembahasan ini mencakup tiga hal pokok yang berhubungan dengan permasalahan
14 www KumDulanptk blocspot com
yang telah dirumuskan, yaitu:
(1) bagaimana strategi belajar kelompok yang diterapkaqn pada siswa kelas VII A
SMP Negeri 2 Konawe Selatan Kab. Konawe Selatan dalam belajar bahasa
Inggris,
(2) apakah belajar kelompok dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris
siswa kelas VII A SMP Negeri 2 Konawe Selatan Kab. Konawe Selatan dan
(3) bagaimana kontribusi belajar kelompok terhadap perilaku siswa kelas VII A
SMP Negeri 2 Konawe Selatan Kab. Konawe Selatan dikaitkan dengan hasil
dirumuskan berdasarkan hasil penelitian terhadap siswa kelas VII A SMP Negeri 2
siswa dibagi dalam empat kelompok (lihat tabel 1). Pembagian kelompok ini
didasarkan atas tercapainya dua kategori siswa yang berbeda, yaitu: ada
siswa yang pandai dan siswa yang kurang pandai. Pencampuran ini
dimaksudkan agar siswa yang kurang pandai dapat belajar kepada siswa yang
pandai, begitu pula sebaliknya siswa yang pandai agar dapat membantu siswa
materi yang akan diajarkan pada pengajaran di kelas. Guru kelas bertugas
tekanan pokok bahasan yang paling dianggap sulit oleh siswa kelas VII A
dilaksanakan setiap hari Selasa. Kelompok III diketuai oleh Lina Hartatik
pertama untuk mengukur kemajuan hasil belajar bahasa Inggris siswa kelas VII
A melalui belajar kelompok (lihat tabel 3). Perkembangan kemajuan siswa dapat
pengaruh belajar kelompok terhadap hasil belajar bahasa Inggris siswa kelas VII
A. Pemberian tes dilakukan dengan mengedepankan jenis dan bobot soal yang
sama antara soal tes I dan II yang mencakup keseluruhan pokok bahasan dalam
Inggris. Setelah dilakukan tes I yang merupakan hasil belajar secara individu
rendah (lihat tabel 2). Setelah dilaksanakan belajar kelompok dengan melakukan
evaluasi melalui pelaksanaan ulangan harian dan tes II menunjukkan hasil yang
sangat positif terhadap mkemajuan hasil belajar bahasa Inggris siswa kelas VII A
(lihat tabel 3). Peningkatan hasil belajar ini menunjukkan adanya pengaruh yang
cukup 16
signifikan antara sistem www KumDulanptk
belajar kelompok blocspot com
yang diterapkan dengan hasil
dialami oleh semua siswa, meskipun peningkatan hasi belajar masih tergolong
kecil. Peningkatan hasil belajar rata-rata naik 5 angka, sedangkan siswa yang
pelaksanaan tes diukur berdasarkan dari tes I dan II (lihat tabel 4). Hasil tes I
hasil belajar bahasa Inggris siswa kelas VII A (lihat tabel 4).
Inggris pada siswa kelas VII A. Siswa yang pandai berperan besar dalam
membantu siswa yang kurang pandai dalam diskusi belajar kelompok. Hasil
belajar bahasa Inggris pada siswa kelas VII A SMP Negeri 2 Konawe Selatan
dalam belajar dan hasil belajar bahasa Inggris siswa kelas VII A. Kontribusi
belajar kelompok membawa perubahan perilaku dan hasil belajar siswa kelas VII
a. Siswa kelas VII A lebih kreatif dalam berfikir, yaitu mulai mampu
pendapat, ide dan gagasan terhadap sesama teman tentang kesulitan belajar
17 www KumDulanptk blocspot com
yang dihadapinya, sehingga dengan belajar kelompok dapat memberikan
belajar mengajar. Sikap bertanggung jawab ini tidak terbatas pada pelajaran
c. Siswa kelas VII A mulai menunjukkan sikap percaya diri, meskipun tida
di depan kelas, meskipun hasil jaawaban belum tentu benar. Selain itu
hubungan dengan guru dan sesama teman cenderung lebih aktif dan tidak
malu-malu.
pada mata pelajaran bahasa Inggris. Selam ini motivasi belajar siswa kelas
temannya.
A juga membawa pada perubahan hasil belajar siswa, yaitu adanya peningkatan
hasil belajar bahasa Inggris yang menjadi target. Kontribusi belajar kelompok
b. Siswa kelas VII A mengalami peningkatan hasil belajar bahasa Inggris dan
kelompok mulai juga diterapkan pada sistem belajar mata pelajaran yang
lain.
18 www KumDulanptk blocspot com
c. Siswa kelas VII A menunjukkan perkembangan sikap mental untuk lebih
yang berbeda antara anggota kelompok, sehingga siswa diajarkan untuk bisa
PENUTUP
A. Kesimpulan
kelompok dalam meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris siswa kelas VII A SMP
Negeri 2 Konawe Selatan Kab. Konawe Selatan, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
kemampuan siswa yang pandai dan siswa yang kurang pandai dalam satu
belajar kelompok dalam belajar bahasa Inggris lebih efektif dan efisien
b. Belajar kelompok dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris pada siswa
kelas VII A SMP Negeri 2 Konawe Selatan Kab. Konawe Selatan. Semakin
dan hasil belajar bahasa Inggris siswa kelas VII A. Perubahan perilaku yang
a. 20 www KumDulanotk
kemampuan siswa meningkat blocsoot com
dalam mengerjakan soal tentang This is
my family
b. hasil belajar bahasa Inggris meningkat
belajar dan
B. Saran
Dengan penulisan laporan penelitian ini diharapkan agar para guru khususnya
guru kelas yang mengajarkan bahasa Inggris dapat menerapkan strategi belajar
kelompok dan bimbingan belajar terhadap siswa kelas VII A dalam upaya
kesulitan belajar yang dialami oleh siswa kelas VII A terutama dalam belajar
Disarankan kepada semua fıhak termasuk guru (sekolah), orang tua, siswa
dan masyarakat untuk saling bekerja sama dalam melancarkan kegiatan belajar
kelompok dalam upaya meningkatkan hasil belajar anak. Diharapkan sistem belajar
kelompok ini dapat dilaksanakan pada semua kelas dan semua mata pelajaran.
Kelompok Belajar
No. Nama Siswa 1 2 3 4
1 Erin Desiana
2 Slamet Ichomari
3 Imam Arifin
4 Hariyanto
5 Sugeng Widodo
6 Aris Wirdatama
7 Jumaroh Indani
8 Mukhamad Nurwahid
9 Mukhamad Ridwan
10 Nurul kholifatul
11 Puji Rahayu
12 Desi Vitasari
13 Lina Hartatik
14 Antok Krisdiyanto
15 Suci Retraningtyas
16 Doninta Tri Setyani
17 Fiki Puji Efendi
18 Susmiati
19 Fatrotun
20 Moh. Zaenal L. Ari Asta
21 Siti Malikah
22 Lilis Suryaningsih
23 Rudi Susanto
24 Tedi Susanto
25 Moh. Dahrul
Keterangan
1. Kelompok belajar I
2. Kelompok belajar II
3. Kelompok belajar III
4. Kelompok belajar IV
22
Tabel 2
Treatment I Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Kelas VII A Sebelum Kegiatan
Belajar Kelompok
Keterangan :
a. Nilai di bawah 35 : Sangat kurang
b. Nilai 35 — 59 : Kurang
c. Nilai 60 — 69 : Cukup
d. Nilai 70 — 79 : Baik
e. Nilai 80 — 89 : Sangat Baik
f. Nilai 90 ke atas : Istimewa
23
Tabel 3
Treatment II Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Kelas VII A Setelah Dilaksanakan
Kegiatan Belajar Kelompok
Keterangan :
a. Nilai di bawah 35 : Sangat kurang
b. Nilai 35 — 59 : Kurang
c. Nilai 6—0 69 : Cukup
d. Nilai 70 — 79 : Baik
e. Nilai 80 — 89 : Sangat Baik
f. Nilai 90 ke atas : Istimewa
24
Tabel 4
Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Kelas VII A Berdasarkan Tes I dan II
Keterangan
25
DAFTAR PUSTAKA
26