Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN STUDI KASUS

KESULITAN PELAFALAN KOSAKATA (PRONONCING) DALAM


PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS MATERI TELLING TIME
PADA SISWA KELAS 4 SD PADA SD NEGERI 1 EMBATEMBAT
KECAMATAN PACE KABUPATEN NGANJUK

Diajukan untuk memenuhi Komponen Uji Kinerja Tertulis


Mahasiswa PPG dalam Jabatan

Disusun oleh :
PURWANTO, S.Pd
NIM. 23001039221577088

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN


BIDANG STUI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
UNIVERSUITAS NEGERI SURABAYA
TAHUN 2023
A. Diskripsi Studi Kasus

Selama melaksanakan praktik pengalaman lapangan di sekolah, khususnya


pada ketrampilan berbicara pada materi Telling Time pada siswa kelas 4 SD, saya
menemukan beberapa kasus dalam proses pembelajarannya, salah satu masalah
yang paling penting untuk dicarikan pemecahannya adalah kesulitan melafalkan
kosakata bahasa inggris dan minimnya vocabulary siswa. Kesulitan pelafalan ini
dipengaruhi oleh beberapa hal yang dapat menghambat kemampuan membaca
nyaring teks sederhana bahasa inggris. Hambatan-hambatan tersebut dapat berupa
tidak samanya antara tulisan dan pengucapan dan perasaan takut salah. Hal tersebut
dapat membuat siswa kurang percaya diri, bahkan dapat membuat siswa merasa
tidak mampu membaca nyaring teks sederhana pada materi Telling Time
Kesulitan melafalkan kosakata bahasa inggris ini juga dialami oleh siswa
kelas 4 di satuan pendidikan SD Negeri 1 embatembat Nganjuk. Permasalahan ini
diketahui melalui hasil pengamatan dan unjuk kerja siswa di depan. Dari hasil
pengamatan, diketahui bahwa dari 16 siswa, hanya 3 siswa yang mendapatkan nilai
di atas KKM, sedangkan 13 siswa lainnya tidak, dengan rata-rata kelas 60. Hasil ini
tentu masih di bawah ketentuan ketuntasan minimal yang telah ditentukan, yaitu 70.
Permasalahan yang saya paparkan di atas penting untuk dicarikan solusi agar
kemampuan siswa dalam melafalkan Kosakata bahasa inggris lebih baik yang akan
membantu dalam proses pembelajaran serta kemampuan berbicara siswa akan
menjadi lebih baik. Pada tingkat SD pemberian drilling untuk meningkatkan
kemampuan siswa dalam pelafalan sangat penting karena sebagai pondari gaya
bicara siswa dalam bahasa inggris.

b. Analisis Situasi
Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan, situasi kesulitan melafalkan
kosakata bahasa inggris yang dialami siswa kelas 4 SDN 1 Embatembat ini terjadi
disebabkan beberapa hal berikut: 1. Siswa kurang percaya diri karena menganggap
tulisan dan bacaan tidak sama. 2. Pembelajaran kurang inovatif sehingga
pembelajaran yang diterapkan monoton. 3. Model dan strategi pembelajaran yang
digunakan kurang tepat. Berdasarkan situasi di atas, perbaikan perlu dilakukan
untuk mengatasi permasalahan pembelajaran dengan menggunakan model dan
strategi yang tepat sehingga pembelajaran inovatif dapat tercapai dengan baik. Oleh
karena itu, dari hasil kajian literatur dan wawancara, penulis yang berperan sebagai
guru mendesain pembelajaran inovatif untuk meningkatkan kemampuan pelafalan
kosakata bahasa inggris guna meningkatkan kemampuan membaca nyaring teks
sederhana dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dan
strategi demonstrasi serta drilling. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan model
Problem Based Learning dan demonstrasi serta drilling ini memiki beberapa
tantangan. Adapun tantangan dalam pembelajaran model Problem Based Learning
dan strategi demonstrasi dan drilling dalam aksi ini adalah sebagai berikut:
1. Membutuhkan persiapan lebih untuk menyiapkan media digital, alat peraga
gambar, audio visual, video visual.
2. Pelu merencanakan konsep pelaksanaan pembelajaran dengan baik.
3. Memerlukan waktu yang cukup panjang dalam pelaksanaannya.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, dari hasil diskusi dengan teman sejawat,
guru melakukan tindakan sebagai berikut:
1. Guru melakukan beberapa persiapan, diantaranya mencetak gambar dan tulisan
sesuai dengan materi dan LKPD, menyiapkan projector untuk mendukung media
PPT yang disiapkan dan video, serta menyiapkan pengeras suara.
2. Guru melakukan test diagnostik kognitif untuk mengetahui kemampuan siswa
terhadapa materi yang akan dipelajari.
3. Kegiatan drilling vocabulary dengan video dan audio dialukan di awal
pembelajaran agar dapat lebih menghemat waktu dan memberi motivasi belajar
siswa.

c. Alternatif Solusi
Alternatif solusi yang saya lakukan adalah dengan menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning dan demonstrasi serta drilling pada materi
Telling Time kelas 4 SD. adapaun langkah kegiatannya adalah sebagai berikut:
(Orientasi pada Masalah)
1. Kelas yang terdiri 16 siswa membentuk 4 kelompok sehingga dalam tiap
kelompok berjumlah 4 anggota/ siswa.
2. Setelah kelompok terbentuk, siswa mengamati menirukan apa yang diucapkan
guru kemudian menyimak video.
3. siswa mendengarkan audio kosakata sesuai materi melalui pengeras suara.
(Mengorganisasi)
3. Setelah menerima drilling kosakata dan menyimak video, siswa mencermati
penjelasan guru tentang materi Telling Time dan akan melakukan :
a. Siswa berdiskusi dengan teman kelompoknya tentang gambar yang dibagikan
guru.
b. Siswa bersama kelompoknya membuat kalimat sederhana yang nanti akan
dibuat dialog dengan mengerjakan LKPD

(Membimbing penyelidikan)
4. Setelah mengerjakan LKPD siswa dibantu guru bertanya menggungkan gambar
kepada temannya menggunakan pertanyaan (“what is this?, where is
bathroom?”).
5. Siswa di bimbing guru untuk menjawab pertanyaan yang ditanyakan temannya
(“This is bathroom, It is beside kitchen)
6. Siswa melakukan dialog pendek dengan teman kelompoknya dengan arahan
guru.
(Mengembangkan)
7. Setelah mendapatkan penjelasan dari guru siswa mengerjakan LKPD untuk
mengembangkan kegiatan dialog serta menyimak video melalui chromebook
yang disediakan disetiap kelompok.
(Menyajikan hasil)
8. Setelah persiapan selesai, siswa memulai kegiatan dialog
(Menganalisis)
9. Siswa memberikan apresiasi kepada temennya yang tampil .
10. Setelah semua siswa dialog didepan kelas, siswa menyerahkan LKPD kepada
guru.
(Mengevaluasi)
11. Selanjutnya, siswa mencermati evaluasi dari guru terhadap proses kegiatan
dialog yang telah dilakukan.
(Menyajikan hasil)
12. Salah satu siswa sebagai model (berdasarkan nilai tertinggi) menyampaikan
dialog di hadapan semua siswa.
(Mengevaluasi)
13. Siswa bersama guru memberikan evaluasi terhadap penampilan pidato siswa
pemodelan.

D. Evaluasi (Hasil dan Dampak)


Dari hasil refleksi pembelajaran yang dilakukan siswa melalui kuisioner yang
dibagikan guru dapat disimpulkan bahwa 89% siswa senang dengan pembelajaran
model Problem Based Learning dan Demonstrasi serta kegiatan tersebut dapat
meningkatkan kemampuan siswa sesuai tujuan pembelajaran, yaitu siswa mampu
bertanya kepada temannya tentang kondisi ruang. Selain itu, aksi ini juga
berdampak pada kemampuan berbicara dan kepercayaan diri siswa dalam berdialog
di depan temannya. Adapun faktor yang menjadi keberhasilan dalam aksi ini adalah
penggunaan media digital berupa video dan audio serta PPT dalam proses
pembelajaran, disamping itu kegiatan drilling kosakata menjadi perhatian guru. Hal
tersebut dapat dilihat dari hasil pengerjaan LKPD. Kemampuan siswa nampak
meningkat dengan ditunjukkan data nilai siswa yang memperoleh nilai diatas 75
mencapai 13 dari 16 siswa, 1 siswa memperoleh nilai terendah yaitu 40 dan 2 siswa
65. Jika di bandingkan dengan pembelajaran sebelumnya yang hanya 50% dari 16
siswa yang memperoleh nilai di atas 75, yaitu 8 siswa saja. Dan 8 siswa yang lain
beragam dengan nilai terandah 35.
KEGIATAN EVALUASI PPL SIKLUS 2

PURWANTO, S.Pd
MATERI TELLING TIME KELAS 4 SD
PELAKSANAAN : KAMIS 18 JANUARI
2024
TES FORMATIF PADA LKPD 1
TES SUMATIF PADA LKPD 2
TES SUMATIF PADA LKPD 3
Penialian Ketrampilan Membaca
Nyaring
Read text below loudly
Hello friends, my name is Joshua, I am from
Nganjuk. Everyday I get up at half past four, then
take bath at fourty five past four. I have
breakfast at six o’clock and I go to my school at
half pass six then go home form school at twelve
o’clock. I am very happy today.
FORMAT PENILAIAN MEMBACA
REFLEKSI AKHIR PEMBELAJARAN
Soal no 1 : 11 siswa menjawab IYA, dan 6 siswa TIDAK
Soal no 2 : 9 siswa menjawab number and clock
5 siswa menjawab number dan 2 siswa tidak
menjawab
Soal no 3 : 8 siswa menjawab IYA karena sudah
mampu menjawab pertanyaan tentang jam
4 siswa masih kurang menguasai dan 3 siswa masih
kesulitan membaca jam
Soal no 4 : 9 siswa menjawab untuk bertanya jadwal
kegiatan teman, 5 siswa menjawab membaca jam, 3
siswa tidak menjawab
Soal no 5 : 14 siswa merasa senang dan 3 siswa
merasa biasa saja

Anda mungkin juga menyukai