Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN BEST PRACTICE

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)


Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan,
Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Dan Rencana
Tindak Lanjut (RTL) Terkait Pengalaman
Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam
Pembelajaran

Disusun oleh:

NAMA : NUR ERLISA, S.Pd


BIDANG STUDI : PENDIDIKAN B.INGGRIS

PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) DALAM


JABATAN KATEGORI 1

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU


PENDIDIKAN UNIVERSITAS SULTAN
AGEUNG TIRTAYASA (UNTIRTA)

TAHUN 2023
Meningkatkan keterampilan menulis Descriptive text (Place) Pada
metode mind mappig menggunakan model Project Based
Learning

A. Pendahuluan
Saat ini pembelajaran Bahasa Inggris diarahkan pada pencapaian
keterampilan yaitu mendengar(listening), membaca (reading), Berbicara
(speaking) dan menulis (writing).
Mata pelajaran Bahasa Inggris mempunyai karakteristik yang
berbeda dengan mata pelajaran lain. Perbedaan ini terletak pada fungsi
bahasa sebagai alat komunikasi. Selain diperlukan penguasaan kosa kata
dan tata bahasa, juga diperlukan keterampilan dalam mengaplikasikannya
dalam kegiatan komunikasi, baik lesan maupun tulis (Depdikbud 2014).
Pada pembelajaran kompetensi atau aspek writing, yang tujuan akhirnya
adalah memproduksi atau menghasilkan tulisan atau teks baik fungsional
maupun monolog berdasarkan genre atau jenis teks, diharapkan peserta
didik dapat memahami ciri-ciri dari suatu teks, dan dapat
mengekspresikannya dengan kosa kata dan tata bahasa yang benar.
Revolusi Industri 4.0 menuntut pengembangan keterampilan
menulis yang akan berguna bagi peserta didik untuk belajar, bekerja, dan
bersaing hidup di masa mendatang. Mempersiapkan sumber daya manusia
melalui proses pembelajaran berbasis project yang membekali peserta
didik dengan keterampilan abad 21 adalah salah satu solusi untuk
tantangan tersebut. Pembelajaran berbasis proyek merupakan penerapan
dari pembelajaran aktif. Secara sederhana pembelajaran berbasis proyek
didefinisikan sebagai suatu pengajaran yang mencoba mengaitkan antara
teknologi dengan masalah kehidupan sehari-hari yang akrab dengan
peserta didik, atau dengan proyek sekolah. Menurut (Trianto, 2011: 51)
Pengajaran Bahasa Inggris di SMP meliputi keempat keterampilan
berbahasa yaitu: membaca, menyimak, berbicara dan menulis. Semua itu
didukung oleh unsur-unsur bahasa lainnya, yaitu: Kosa Kata, Tata Bahasa
dan Punctuation sesuai dengan tema sebagai alat pencapai tujuan. Dari ke
empat keterampilan berbahasa di atas, pembelajaran keterampilan menulis
ternyata kurang dapat berjalan sebagaimana mestinya. Peserta didik belum
mampu menulis walaupun Bahasa Inggris yang sangat sederhana. Di lain
pihak, pemerintah mengisyaratkan bahwa peserta didik yang ingin
melanjutkan ke jenjang pendidikan setingkat perguruan tinggi harus
mampu menuliskan ide, opini, ataupun menuliskan tanggapan terhadap
suatu masalah dalam bahasa Inggris yang sederhana.
Salah satu tujuan pembelajaran Bahasa Inggris di SMP adalah
mengembangkan kemampuan menulis dalam Bahasa Inggris. Tujuan
tersebut dalam Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan dinyatakan dengan
istilah Kompetensi Dasar. Rumusan standar kompetensi keterampilan
menulis dalam Kurikulum Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk SMP
sebagai berikut: mengungkapkan berbagai makna (interpersonal,
ideasional, tekstual) dalam berbagai teks lisan interaksional dan monolog
salah satunya yang berbentuk deskriptif.
Rendahnya keterampilan menulis peserta didik dalam Bahasa
Inggris dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain: minimnya
pengetahuan grammar bahasa inggris peserta didik, masih minimnya
perbendaharaan kosakakata peserta didik, kurangnya latihan menulis
Bahasa Inggris peserta didik dalam kehidupan sehari-hari, rendahnya
aktifitas memahami Bahasa Inggris peserta didik, rendahnya kualitas
latihan-latihan peserta didik, dan kurang tepatnya model pembelajaran
yang digunakan pendidik.
Faktor penyebab rendahnya keterampilan peserta didik memahami
Bahasa Inggris model pembelajaran yang kurang tepat merupakan faktor
yang paling dominan. Pendidik secara terus menerus memperkenalkan
pola-pola dan tata Bahasa Inggris tanpa melalui konteks atau situsi yang
nyata, dan tidak diikuti oleh latihan dan penerapan atau praktek menulis.
Kegiatan keterampilan menulis peserta didik sangat kurang. Oleh
karena itu peningkatan keterampilan menulis dalam Bahasa Inggris belum
maksimal, untuk mengatasi masalah tersebut, pendidik harus tetap berusaha
mencari cara agar bagaimana masalah itu bisa teratasi. Pendidik harus
mampu menggunakan beberapa model pembelajaran khususnya dalam
mengajarkan menulis.
A. Pembahasan

Lokasi SMP IT Taajul Ulum

Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP)


Tujuan yang ingin dicapai PPL siklus 2: Meningkatkan keterampilan menulis
dalam menyusun Descriptive text (Place)
pada metode mind mapping menggunakan
modelProject Based Learning

Penulis Nur Erlisa, S.Pd


Tanggal 3 dan 7 November 2023

a. Situasi

1. Kondisi apa yang menjadi latar belakang masalah? Literasi merupakan


kemampuan membaca dan menulis peserta didik. Beberapa hal yang menjadi latar
belakang masalah
rendahnya kemampuan literasi peserta didik adalah sebagaiberikut:
a. Situasi: rendahnya Peserta didik dalam kosakata (vocubullary) dan Grammar
dalam menyusun penulisan writing skill pada descriptive text dalam Metode
Project Based Learning
b. Motivasi Belajar: siswa kesulitan dalam belajar bahasa Inggris karena
perbedaan antara spoken dan written
language, hal ini berdampak pada motivasi yang rendah

untuk mempelajari bahasa Inggris karena anggapanBahasa Inggris itu sulit.


c. Pembelajaran masih berpusat pada guru: dari hasil observasi yang dilakukan,
pembelajaran sebagian besar didominasi oleh guru dengan ceramah, siswa
kurang berinteraksi dan terlibat secara aktif dalam pembelajaran
d. Media pembelajaran belum memenuhi unsur TPACK, guru mengajarkan
materi dari buku (tektbook oriented), yang berdampak pada kurang tertariknya
siswa dalammempelajari materinya.
e. Rendahny kerjasama kelompok dalam mengkolaborasi mencari informasi
mengenai descriptive text yang akan di ekplore dalam menulis descriptive text
Peningkatan kemampuan menulis teks deskripsi siswa perlu dilakukan dengan
menggunakan model pembelajaran Project Based Learning untuk memudahkan siswa
menuangkan gagasan/pikiran/idenya.

Menurut Azkiya (2022) Mind mapping merupakan metode atau sebuah cara dengan
mengelompokan beberapa ide dalam bentuk kerangka yang terstruktur untuk
membantu mengingat atau menganalisis sebuah masalah. Mind mapping juga disebut
sebagai proses memindahkan bentuk pemikiran yang di otak ke dalam bentuk tulisan
dan gambar. Sedangkan mind map adalah gambar dari kerangka atau peta pikiran
yang telah dikelompokan berdasarkan ide-ide yang ada di pikiran.
Dengan menggunakan mind mapping bisa mendapatkan beberapa manfaat seperti,
 Membantu memahami konsep-konsep baru
 Menemukan ide-ide kreatif
 Membantu dalam melakukan presentasi
 Memudahkan dalam merumuskan masalah

Menurut Serelicious (2022) Project based learning (PjBL) adalah model


pembelajaran yang menjadikan peserta didik sebagai subjek atau pusat pembelajaran,
menitikberatkan proses belajar yang memiliki hasil akhir berupa produk. Artinya,
peserta didik diberi kebebasan untuk menentukan aktivitas belajarnya sendiri,
mengerjakan proyek pembelajaran secara kolaboratif sampai diperoleh hasil berupa
suatu produk. Itulah mengapa kesuksesan pembelajaran ini sangat dipengaruhi oleh
keaktifan peserta didik. Jadi pembelajaran yang berbasis project dengan metode mind
mapping sangat cocok diterapkan untuk membantu siswa meningkatkan
kemampuannya menulis dan memperbaiki pembelajaran yang berpusat pada guru.
untuk mempelajari bahasa Inggris karena anggapan Bahasa Inggris itu sulit.
Peningkatan kemampuan menulis teks deskripsi siswa perlu dilakukan dengan
menggunakan model pembelajaran Project Based Learning dan metode mind
mapping untuk memudahkan siswa menuangkan gagasan/pikiran/idenya.

Menurut Azkiya (2022) Mind mapping merupakan metode atau sebuah cara dengan
mengelompokan beberapa ide dalam bentuk kerangka yang terstruktur untuk
membantu mengingat atau menganalisis sebuah masalah. Mind mapping juga disebut
sebagai proses memindahkan bentuk pemikiran yang di otak ke dalam bentuk tulisan
dan gambar. Sedangkan mind map adalah gambar dari kerangka atau peta pikiran
yang telah dikelompokan berdasarkan ide-ide yang ada di pikiran.
Dengan menggunakan mind mapping bisa mendapatkan beberapa manfaat seperti,
 Membantu memahami konsep-konsep baru
 Menemukan ide-ide kreatif
 Membantu dalam melakukan presentasi
 Memudahkan dalam merumuskan masalah
Menurut Serelicious (2022) Project based learning (PjBL) adalah model
pembelajaran yang menjadikan peserta didik sebagai subjek atau pusat pembelajaran,
menitikberatkan proses belajar yang memiliki hasil akhir berupa produk. Artinya,
peserta didik diberi kebebasan untuk menentukan aktivitas belajarnya sendiri,
mengerjakan proyek pembelajaran secara kolaboratif sampai diperoleh hasil berupa
suatu produk. Itulah mengapa kesuksesan pembelajaran ini sangat dipengaruhi oleh
keaktifan peserta didik.
Jadi pembelajaran yang berbasis project dengan metode mind mapping sangat cocok
diterapkan untuk membantu siswa meningkatkan kemampuannya menulis dan
memperbaikipembelajaran yang berpusat pada guru.

2. Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan?


Praktik ini dirasa memiliki dampak positif bagi penulis, karena berdasarkan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang telah dilakukan, hal ini berdampak
baik untuk melihat kemajuan belajar peserta didik terkait kemampuan penulisan
teks deskripsi. Peserta didik terbantukan menuangkan ide/ gagasan dalam menulis
dengan metode mind mapping, dan pembelajaran berbasis project sangat efektif
untuk meningkatkan kerjasama dan proses berpikir kritis siswa.

3. Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini?
Peran dan tanggung jawab pendidik dalam praktik ini merupakan peran fasilitator
yaitu merencanakan, melaksanakan, merefleksi pembelajaran terhadap peserta didik.
Selain itu juga sebagai motivator yang mendukung dan memotivasi siswa dalam
prosesbelajar mengajar. Tanggung jawab pendidik dalam praktik ini adalah mengikuti
semua tahapan yang sudah direncanakan dengan baik, untuk dilaksanakan sesuai
dengan rencana serta direfleksikan untuk menganalisis kelebihan serta kekurangan
yang dirasa perlu dipelajari untuk perbaikan ke depan.
b. Tantangan
1. Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuantersebut?
Tantangan:
a. Praktik pembelajaran inovatif dengan menggunakan model Project Based
Learning merupakan hal yang baru bagi penulis, jadi dalam penerapannya
membutuhkan persiapan yang benar-benar matang, baik itu mempelajari
syntak-syntaknya ataupun menentukan kegiatan pembelajaran yang interaktif
untuk siswa.
b. Model pembelajaran project based learning membutuhkan waktu beberapa
kali pertemuan agar siswa bisa menyelesaikan projectnya dengan baik
c. Penerapan syntak-syntak PjBL harus tampak jelas dan tidak tumpang tindih
d. Guru harus menciptakan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan
dalam pembelajaran penyusunan teks deskripsi
e. Metode mind mapping adalah sebuah hal baru bagi
siswa, dalam hal ini penulis harus menyampaikannyadengan materi yang
menarik
2. Siapa saja yang terlibat?
Yang terlibat dalam pencapaian tujuan pembelajaran yaitu:
a. Dosen pembimbing dan Guru Pamong yang selalu memberikan arahan dan
bimbingan melalui Zoom Meeting.
b. Kepala sekolah yang telah memberikan izin untuk bisa melaksankan PPL di
sekolah yang beliau pimpin.
c. Waka kurikulum yang telah memberikan masukan dan saran terkait
pelaksanaan PPL
d. Waka sarpras yang telah memberikan izin untuk menggunakan fasilitas yang
ada di sekolah untuk menunjang terlaksananya kegiatan PPL
e. Rekan sejawat (Guru Bahasa Inggris) yang telah mengizinkan kelasnya untuk
dipakai praktik pembelajaran dan sekaligus menjafi rekan yang mengobservasi
jalannya kegiatan pembelajaran.
f. Siswa kelas 8 yang telah berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran.
g. Team perekam video
c. Aksi
1. Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan
tersebut?
a. Mendesain aksi untuk menunjang pembelajaran inovatif, menarik minat dan
pembelajaran bermakna bagi peserta didik. Proses yang dilakukan dimulai
dengan menyusun perangkat pembelajaran untuk melakukan aksi nyata dikelas.
Menyusun materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini.
b. Menciptakan pembelajaran yang interaktif dan melibatkan banyak peran
peserta didik.
c. Mendesain bahan ajar yang interaktif, menarik serta menggunakan unsur
TPACK. Pendidik mempelajari berbagai aplikasi yang sedang populer
dikalangan peserta didik untuk kemudian mencoba dengan mengembangkan
bahan ajar. Hal ini diyakini akan berhasil dengan banyak bertanya pada ahli,
koordinasi yang dirasa tepat yaitu dengan konsultasi serta koordinasi dengan
guru TIK untuk mengetahui bagaimana menyajikan materi atau bahan ajar
yang meliputi unsur TPACK.
d. Mendesain bacaan atau teks Bahasa Inggris dengan penyertaan gambar yang
menarik dan disajikan dalam bentuk digital sehingga dapat dikategorikan
menjadi literasi digital yang mana akan jauh lebih diminati atau disukai oleh
peserta didik.
2. Strategi apa yang digunakan?
a. Penggunaan metode mind mapping untuk membantu siswa menyusun teks
deskripsi
b. Penerapan model pembelajaran Project Based Learning
3. Bagaimana prosesnya
Penggunaan metode mind mapping dengan model pembelajaran
Project Based Learning dengan proses sebagai berikut:
a. Menentukan pertanyaan mendasar
- Siswa mengamati gambar dan video terkait materi
- Penjelasan materi terkait dengan project yaitu fungsi social, generic
structure, dan unsur kebahasaan dari teks deskripsi
- Pemberian contoh teks deskripsi
- Penjelasan descriptive text contohnya
b. Membuat desain project
Siswa secara berkelompok menentukan object tempat wisata yang akan
dideskripsikan dan menyusun outlinenya
c. Menyusun jadwal pembuatan project
Siswa secara berkelompok membahas tentang pembuatanproject
d. Memonitor kemajuan proyek siswa
Guru memonitor kemajuan proyek siswa melalui senior dan siswa
pengabdian pondok dan juga ketika pertemuan di kelas
e. Menyajikan hasil
Perwakilan siswa dari setiap kelompok mempresentasikan
hasil projectnya
f. Evaluasi
g. Games
.

d. Refleksi
1. Bagaimana dampak dari aksi yang dilakukan?
Praktik Pembelajaran Inovatif yang dilakukan menggunakan model Project Based
Learning (PjBL) yang memiliki dampakpositif, dan berikut merupakan uraiannya:
a. PjBL memiliki dampak yang sangat baik untuk pembelajaran, karena peserta didik
memulai pembelajaran dengan menganalisis sebuah temuan masalah yang
otentik dengan kehidupan mereka sehari hari, kemudian peserta didik
mencari alternatif solusi untuk memecahkan masalah tersebut. Hal ini
menunjukan bahwa peserta didik sudah mengalami proses belajar, proses berpikir
serta proses membuat solusi dari permasalahan yang mereka hadapi. Faktor yang
menjadi keberhasilan metode PjBL ini adalah peserta didik, mengapa demikian?
Karena PjBL berpusat pada peserta didik. Seluruh kegiatan pembelajaran
memiliki porsi peranan peserta didik yang dominan, oleh karena itu respon orang
lain terhadap pembelajaran PBL ini merupakan tambahan informasi untuk
perbaikan pembelajaran kedepannya.
b. PjBL (Project Based Learning) dapat memberikan penawaran khusus pada peserta
didik dengan menantang peserta didik oleh berbagai permasalahan otentik yang
muncul kemudian peserta didik mencari alternatif solusi untuk permasalahan
tersebut berdasarkan pemahaman mereka.
c. PjBL (Project Based Learning) menciptakan pengalaman belajar bermakna bagi
peserta didik. Peserta didik memulai dengan mendesain project yang ditentukan
kemudian mengeksplor apa yang mereka rasa menarik utnuk membuat projek
tersebut dengan tingkat kreatifitas yang berbeda. Peserta didik membuat
perencanaan yang sistematis dan logis terkait project tersebut, kemudian peserta
didik menguji hasil project yang sudah mereka buat. Tahapan terakhir peserta
didik dapat berbangga telah membuat desain produk yang berdasarkan kreatifitas
serta originalitas masing masing peserta didik

2. Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan?


Respon dari teman sejawat yang ikut mengamati kegiatan praktik pembelajaran:
a. Ibu Novita : bahwasannya metode-metode yang sudah diterapkan sangat
bagus dan siswa juga antusias mengikuti pembelajaran. Siswa terbantukan
dengan metode yang digunakan dalam pembelajaran. Harus ada persiapan yang
lebih matang agar rencana awal bisa terlaksana.
b. Bapak Turmudi: penggunaan mind mapping dan model PjBL sangat menarik
dan bisa dilaksanakan dengan baik. Kesulitan pembelajaran masih ada yaitu
membuat siswa agar lebih percaya diri dalam berpendapat. Pembelajaran ke
depannya diharapkan bisa menciptakan pembelajaran yang lebih
menyenangkan lagi.
c. Ibu Puput: Siswa sangat senang membuat teks deskripsi dengan bantuan
metode mind mapping walaupun masih ada sebagian siswa yang merasa
kesulitan dengan beberapa kosakata dalam bahasa Inggris. Untuk ke depannya
agar lebih banyak kegiatan yang bisa menambah kosakata siswa.

3. Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi


yang dilakukan?
Yang menjadi factor keberhasilan yaitu penggunaan metode PWIM bisa
membantu siswa menguasai kosakata dalam kegiatan mendeskripsikan seseorang
dan pengguanaan mind mapping membantu siswa menyusun teks deskripsi tentang
salah satu teman mereka.

4. Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut?


a. Guru membuat perencanaan secara matang dengan penerapan syntak-syntax
pembelajaran yang berurutan
b. Pembelajaran berdampak pada kemajuan belajar siswa
c. Siswa lebih aktif berdiskusi dan berkolaborasi dalam penyelesaian tugas, dan
mereka juga secara bersama memberikan pendapat dan masukan dalam
kelompoknya
d. Metode PjBL melatih siswa untuk bekerja secara kolaboratif dan berpikir
kritis dalam
menyelesaikan suatu permasalahan
B. KESIMPULAN

Mata pelajaran Bahasa Inggris mempunyai karakteristik yang berbeda


dengan mata pelajaran lain. Perbedaan ini terletak pada fungsi bahasa sebagai
alat komunikasi. Selain diperlukan penguasaan kosa kata dan tata bahasa, juga
diperlukan keterampilan dalam mengaplikasikannya dalam kegiatan komunikasi,
baik lesan maupun tulis (Depdikbud 2014).
Pada pembelajaran kompetensi atau aspek writing, yang tujuan akhirnya
adalah memproduksi atau menghasilkan tulisan atau teks baik fungsional
maupun monolog berdasarkan genre atau jenis teks, diharapkan peserta didik
dapat memahami ciri-ciri dari suatu teks, dan dapat mengekspresikannya dengan
kosa kata dan tata bahasa yang benar.
PjBL memiliki dampak yang sangat baik untuk pembelajaran,
karena peserta didik memulai pembelajaran dengan menganalisis sebuah
temuan masalah yang otentik dengan kehidupan mereka sehari hari,
kemudian peserta didik mencari alternatif solusi untuk memecahkan masalah
tersebut. Hal ini menunjukan bahwa peserta didik sudah mengalami proses
belajar, proses berpikir serta proses membuat solusi dari permasalahan yang
mereka hadapi. Faktor yang menjadi keberhasilan metode PjBL ini adalah
peserta didik, mengapa demikian? Karena PjBL berpusat pada peserta didik.
Seluruh kegiatan pembelajaran memiliki porsi peranan peserta didik yang
dominan, oleh karena itu respon orang lain terhadap pembelajaran PBL ini
merupakan tambahan informasi untuk perbaikan pembelajaran kedepannya.
mind mapping bisa mendapatkan beberapa manfaat seperti, Membantu
memahami konsep-konsep baru, Menemukan ide-ide kreatif, Membantu dalam
melakukan presentasi, Memudahkan dalam merumuskan masalah . Itulah
mengapa kesuksesan pembelajaran ini sangat dipengaruhi oleh keaktifan
peserta didik. Jadi pembelajaran yang berbasis project dengan metode mind
mapping sangat cocok diterapkan untuk membantu siswa meningkatkan
kemampuannya menulis dan memperbaiki pembelajaran yang berpusat pada
guru. untuk mempelajari bahasa Inggris karena anggapan Bahasa Inggris itu
sulit. Peningkatan kemampuan menulis teks deskripsi siswa perlu dilakukan
dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning dan metode
mind mapping untuk memudahkan siswa menuangkan
gagasan/pikiran/idenya.agar semua tantangan dan masalah dalam pembelajaran
mengenai karangan keterampilan menulis Descriptive dalam metode PJBL
mendapat capaian tujuan pembelajaran dengan baik.
C. DAFTAR PUSTAKA

Azkiya Gulman. 2022. http:// blog.skillacademy.com


http://quipper.com/
Lampiran –lampiran
HASIL PROJEK DESCRIPTIVE TEXT 2 TOURISM PLACES
HASIL LEMBAR LKPD PESERTA DIDIK
FOTO KEGIATAN KUNJUNGAN TEMPAT WISATA UNTUK MEMBUAT PROJEK
A. MENUJU BATU QUR’AN

CIKOROMOY
KEGIATAN MENGISI GUIDLINE 1 (LISTS OF INFORMATION)
JURNAL REFLEKSI GURU
(model deal)

Sekolah : SMP IT TAAJUL ULUM


Mata pelajaran : BAHASA INGGRIS
Materi : Descriptive text
Nama guru : NUR ERLISA,S.Pd
Pertemuan : 1 dan 2
Kompetensi dasar :
Kelas : VIII
Hari/tanggal :
Petunjuk pengisian
Diisi oleh guru yang mengajar

No Pertanyaan Jawaba
n
1. Apakah guru menyajikan kelas secara Ya
terstruktur dan rinci dalam
pembelajarannya?
2. Apa saja hal-hal yang penting yang Interaksi dan
terjadi selama proses pembelajaran? keaktifan
peserta didik
3. Bagaimana kesesuaian media dan
materi yang dipakai?
4. Bagaimana kualitas pembelajaran Bagus
saya?
5. Apakah capaian tujuan pembelajaran Tercapai
yang ditargetkan tercapai?
6. Kekurangan model dan teknik Tidak
pembelajaran yang saya pilih
7. Kelebihan model dan teknik Tidak
pembelajaran yang saya pilih
8. Hal-hal yang harus saya perhatikan Penyampaian,p
pada proses pembelajaran engetahuan,ket
selanjutnya? erampilan,tekn
ik,metode dan
keterlibatan
siswa
9. Apakah saya menyajikan Games
pembelajaran dengan menarik?
(warmer, games, cooler)
10. Apakah semua siswa terlibat dalam Ya
pembelajaran?

Anda mungkin juga menyukai