Anda di halaman 1dari 7

Evaluasi dan Tindak Lanjut Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)

Pelaksanaan projek untuk penguatan Profil Pelajar Pancasila mulai marak diterapkan di
beberapa satuan pendidikan. Projek penguatan profil pelajar Pancasila, sebagai salah satu sarana
pencapaian profil pelajar Pancasila, memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
“mengalami pengetahuan” sebagai proses penguatan karakter sekaligus kesempatan untuk
belajar dari lingkungan sekitarnya. Projek penguatan profil pelajar Pancasila memberikan ruang
bagi semua anggota komunitas satuan pendidikan untuk dapat mempraktikkan dan mengamalkan
profil pelajar Pancasila.
Dalam hal ini, Sekolah Anda pasti telah melaksanakan minimal 1 siklus projek penguatan
profil pelajar Pancasila dan para siswa juga telah mengalami pengetahuan yang dipelajarinya
dengan mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam implementasi projek penguatan Profil
Pelajar Pancasila. Karena segala hal-hal baik yang telah dihasilkan dari projek penguatan Profil
Pelajar Pancasila patut untuk dilakukan secara berkesinambungan, maka kegiatan evaluasi dan
monitoring sangat penting untuk dilakukan.
Evaluasi ini bukan hanya terhadap pembelajaran peserta didik, tetapi juga terhadap proses
pembelajaran pendidik dalam menyiapkan aktivitas projek profil juga kesiapan satuan
pendidikan dan lingkungan satuan pendidikan lain dalam menjalankan projek profil. Evaluasi
implementasi projek profil fokus kepada proses dan bukan hasil akhir. Jadi tolak ukur dari
evaluasi adalah perkembangan dan pertumbuhan diri peserta didik, pendidik, dan satuan
pendidikan.
Setiap satuan pendidikan memiliki kesiapan pelaksanaan projek profil yang berbeda,
begitu juga dengan kesiapan pendidik dan peserta didiknya dalam mengikuti pembelajaran
berbasis projek. Oleh karena itu, evaluasi implementasi projek profil seyogyanya dikembangkan
dengan menyesuaikan konteks satuan pendidikan. satuan pendidikan dan pendidik yang sudah
terbiasa menjalankan pembelajaran berbasis projek tentu akan mempunyai sasaran
perkembangan yang berbeda dengan satuan pendidikan dan pendidik yang baru memulai proses
pembelajaran berbasis projek, sehingga tidak bisa disamakan.
Salah satu cara melakukan evaluasi dan monitoring projek penguatan profil pelajar
Pancasila adalah dengan melakukan supervisi akademik. Supervisi akademik adalah bentuk
supervisi yang difokuskan pada peningkatan mengajar dengan melalui siklus
yang  sistematik,  dalam  perencanaan, pengamatan  serta  analisis  yang  intensif dan cermat
tentang penampilan mengajar yang nyata dalam hal ini adalah mengenai implementasi projek
penguatan profil pelajar Pancasila. 
Pada supervisi proyek penguatan profil pelajar pancasila (P5) sama dengan supervisi
akademik, yang dikenal dengan empat langkah yaitu: perencanaan pertemuan, observasi,
pertemuan berikutnya, dan refleksi kolaborasi. agar kompetensi peserta didik mencapai optimal.
Supervisi akademik yang menggunakan pendekatan ‘klinis’ yang disebut sebagai model
supervisi kontemporer sering disebut sebagai supervisi klinis. Supervisi akademik dengan
pendekatan klinis, merupakan supervisi akademik yang bersifat kolaboratif. Prosedur supervisi
klinis sama dengan supervisi akademik, yaitu: adanya observasi kelas, namun pendekatannya
berbeda. Sebagaimana dikatakan Achenson, at.al (1987) bahwa konsep ‘klinis’ berarti
menyarankan adanya hubungan tatap muka antara guru dan supervisor yang berfokus pada
tingkah laku aktual guru di dalam kelas. Pada model supervisi klinis ini, guru diharapkan secara
sadar menyampaikan masalah pembelajarannya di kelas kepada supervisor.
Supervisi klinis dapat dianalogikan dengan istilah klinis dalam dunia kesehatan yang
menunjuk pada suatu tempat untuk berobat. Seorang pasien datang ke klinis bukan karena
diundang dokter melainkan karena ia membutuhkan pengobatan agar sembuh dari penyakitnya.
Selanjutnya, dokter mengadakan diagnosis dan resep untuk mengobati penyakit pasiennya.
Dalam dunia sekolah, guru datang sendiri menemui kepala sekolah untuk meminta bantuan
memecahkan permasalahan yang sedang dihadapinya.
Menurut Alfonso,(1985), ada tiga konsep pokok dalam pengertian supervisi akademik
antara lain : Pertama, bahwa supervisi akademik harus secara langsung mempengaruhi dan
mengembangkan perilaku guru dalam mengelola proses pembelajaran. Kedua, perilaku
supervisor dalam membantu guru mengembangkan kemampuannya harus didesain secara ofisial,
sehingga jelas waktu mulai dan berakhirnya program pengembangan tersebut. Desain tersebut
terwujud dalam bentuk program supervisi akademik yang mengarah pada tujuan tertentu. Ketiga,
tujuan akhir supervisi akademik adalah agar guru semakin mampu memfasilitasi berbagai
kebutuhan belajar bagi peserta didiknya.
A. Prinsip Supervisi Pendidikan
Dalam melaksanakan tugas supervisi harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang
prinsip-prinsip supervisi yakni:
1. Bersifat praktis, bahwa pembinaan yang dilakukan harus dapat dikerjakan sesuai
dengan situasi dan kondisi sekolah
2. Bermakna, bahwa hasil supervisi sebagai sumber informasi, sehingga bisa dipakai
untuk peningkatan kualitas pengelolaan pendidikan baik bagi pengelolaan pendidikan
sekolah atau pengambil kebijakan dibidang pendidikan.
3. Sistematis, artinya supervisi dikembangkan dengan perencanaan yang matang sesuai
dengan program kerja supervisi sehingga sasaran dan target supervisi dapat tercapai
4. Objektif, bahwa data yang diperoleh saat supervisi sesuai dengan komponen dan aspek
yang ada perangkat supervisi
5. Realitis, bahwa supervisi didasari oleh kenyataan yang sebenarnya yakni yang sesuai
dengan komponen dan aspek pembinaan yang sudah sedang dan akan dikerjakan oleh
pengelola sekolah
6. Antisipatif, artinya bahwa supervisi diarahkan unruk menghadapi kesulitan-kesulitan
yang sedang atau yang akan terjadi
7. Konstruktif, artinya bahwa di dalam pelaksanaan supervisi mengarah pada pemberian
saran-saran, petunjukm, contoh-contoh pada yang disupervisi, sehingga selalu mengacu
pada ketentuan atau aturan yang berlaku.
8. Kreatif, artinya bahwa pelaksanan supervisi diharapkan mampu menumbuhkan adanya
kreatifitas, inisiatif dan inovasi pada setiap personal pengelola pendidikan disekolah
9. Kooperatif, artinya bahwa pelaksanaan supervisi diharapkan mampu menumbuhkan
rasa kebersamaan diantara seluruh personal pengelola pendidikan di sekolah, sehingga
dapat menciptakan suasana kerja yang harmonis
10. Manusiawi (kekeluargaan), bahwa didalam pelaksanaan supervisi selalu
mengedepankan konsep saling asih, saling asah, saling asuh dan tut wuri handayani.
11. Demokratis, Aktif Humanis, Berkelanjutan, Terpadu, Komprehensif
B. Tujuan
Tujuan supervisi projek penguatan profil pelajar pancasila (P5) adalah :
1. Menyediakan umpan balik yang obyektif terhadap guru, mengenai pengajaran P5 yang
dilaksanakannya.
2. Mendiagnosis dan membantu memecahkan masalah-masalah pengajaran P5.
3. Membantu guru mengembangkan keterampilannnya menggunakan strategi pengajaran.
4. Mengevaluasi guru untuk kepentingan promosi jabatan dan keputusan lainnya.
5. Membantu guru mengembangkan satu sikap positif terhadap pengembangan profesional
yang berkesinambungan.

C. Sasaran
Sasaran supervisi adalah :
1. Kinerja guru berkaitan dengan :
1) Modul P5
2) Bahan Ajar
3) Pelaksanaan Pembelajaran projek
4) Penilaian
5) Refleksi dan umpan balik
2. Personal pengelola pendidikan di sekolah dalam hal ini guru - guru mata pelajaran

D. Target
Target yang diharapkan dalam supervisi projek penguatan profil pelajar pancasila (P5)
adalah :
1. Keterlaksanaan program kerja supervisi
2. Peningkatan kinerja guru- guru yang disupervisi yang diharapkan berimbas pada
guru yang lain dan pada akhirnya adanya peningkatan mutu pendidikan sekolah
E. Teknik
Teknik supervisi dilakukan melalui tahapan sebagai berikut :
1. Pra observasi (pertemuan awal)
2. Observasi (pertemuan pembelajaran)
3. Pasca observasi (pertemuan balikan)
F. Pelaksanaan
Supervisi dilaksanakan oleh kepala sekolah dan tim supervisi yang dibentuk oleh kepala
sekolah dan dilaksanakan sesuai jadwal yang telah disepakati.

G. Langkah-Langkah
Langkah-langkah yang dilaksanakan dalam kegiatan supervisi ini adalah :
1) perencanaan, 2) pelaksanaan, 3) hasil, 4) tindak lanjut
1. Perencanaan
Langkah-langkah pada tahapan perencanaan Supervisi :
1) Mengumpulkan informasi dan referensi tentang supervisi
2) Sosialisasi tentang kegiatan supervisi kepada warga sekolah
3) Menyusun Tim Supervisi
4) Membuat Program Supervisi
5) Membuat Instrumen Supervisi
a. Instrumen perencanaan pembelajaran modul P5
b. Instrumen pra observasi
c. Instrumen observasi kelas
d. Instrumen pasca observasi
e. Refleksi dan tindak lanjut hasil supervisi
f. Format instrumen
6) Menyusun Jadwal Pelaksanaan Supervisi
Jadwal pelaksanaan supervisi masing-masing guru terdiri dari 3 kali pertemuan yaitu
saat pra observasi, observasi dan pasca observasi. Untuk pertemuan pertama
dilaksanakan sebelum observasi (kegiatan pembelajaran di kelas) dan pertemuan pasca
observasi dilaksanakan setelah pembelajaran berlangsung. Untuk pertemuan observasi
pembelajaran di kelas dilaksanakan sesuai jadwal yang telah disepakati.
7) Menyusun format hasil supervisi dan rencana tindak lanjut
2. Pelaksanaan
Langkah-langkah pada tahap pelaksanaan supervisi :
1) Pra Observasi (Pertemuan awal)
Pra observasi dilaksanakan sebelum guru melakaukan pembelajaran di kelas,
kegiatan yang dilaksanakan pada tahap pra obsevasi adalah :
a. Menanyakan kesiapan guru untuk diobservasi proses pembelajarannya.
b. Mengisi Instrumen Panduan Wawancara Pra Observasi
c. Mengisi Instrumen Perencanaan Pembelajaran sambil memeriksa modul P5, dan
Bahan Ajar, alat peraga atau media dan alat penilaian yang digunakan oleh guru.
d. Membantu melakukan perbaikan jika terdapat kekurangan dari bahan-bahan
tersebut, memberikan masukan yang sifatnya melengkapi dan membantu mengatasi
kesulitan-kesulitan guru dalam menyusun perencanaan pembelajaran
e. Setelah melakukan perbaikan-perbaikan, supervisor file modul kemudian
memberikan penilaian dengan mengisi instrumen perencanaan kegiatan
pembelajaran, yang selanjutnya akan digunakan sebagai pegangan pada saat
observasi.

2) Observasi (Pertemuan pembelajaran)


Secara umum, kegiatan yang dilakukan pada tahap observasi adalah
mengamati pelaksanaan pembelajaran oleh guru dan siswa di dalam kelas. Aspek-
aspek yang diamati selama proses pembelajaran yang sedang berlangsung adalah:
a. Usaha-usaha dan aktivitas guru-siswa dalam proses pembelajaran P5.
b. Pemanfaatan media pengajaran.
c. Reaksi mental para siswa dalam proses belajar mengajar.
d. Keadaan media pengajaran yang dipakai dari segi materialnya.
e. Penerapan pembelajaran aktif
f. Pemanfaatan GO/LK
g. Asesmen
h. Penerapan tahapan P5
i. Penerapan model pembelajaran
j. Penggunaan pertanyaan pemantik
k. Jurnal siswa
l. repleksi

3) Pasca Observasi (Pertemuan balikan)


Pasca Observasi dilaksanakan setelah pelaksanaan pembelajaran kegiatan tatap
muka selesai dilaksanakan. Kegiatan yang dilaksanakan pada pasca observasi adalah :
a. Supervisor melakukan refleksi pembelajaran yang sudah berlangsung dengan
mengomentari sisi-sisi yang dianggap sudah bagus,
b. Supervisor memberi catatan sisi-sisi yang dianggap masih kurang atau lemah dan
perlu diperbaiki pada pelaksanaan pembelajaran berikutnya.
c. Guru dipersilahkan berkomentar mengenai pelaksanaan pembelajarannya,
mengisi format wawancara pasca observasi.
d. Pada akhir refleksi disimpulkan bagian-bagian pembelajaran yang perlu
dipertahankan dan bagian-bagian yang perlu mendapat perhatian untuk diperbaiki.

Anda mungkin juga menyukai