Anda di halaman 1dari 6

PRINSIP AKSI DAN EKSPRESI

PANDUAN 3: MENYEDIAKAN PILIHAN UNTUK BERPIKIR EKSEKUTIF


Salah satu kemampuan yang harus selalu digunakan peserta didik selama
pembelajaran berlangsung adalah kemampuan berpikir eksekutif. Kemampuan
berpikir eksekutif merupakan kemampuan mental dari peserta didik untuk
merencanakan pembelajaran, menerima pembelajaran, dan mengaplikasikan
pembelajaran yang sudah diperoleh. Kemampuan ini sangat perlu untuk diberikan
dukungan sehingga peserta didik dapat menyelesaikan pembelajaran dengan optimal.
Khususnya di kelas yang memiliki peserta didik yang beragam, dimana masing-
masing peserta didik memiliki tingkat kemampuan berpikir eksekutif yang berbeda.
Untuk memastikan pembelajaran di kelas dapat berlangsung dengan memaksimalkan
kemampuan berpikir eksekutif masing-masing peserta didik, berikut adalah panduan
yang dapat diiikuti:

1. Memandu Pencapaian Tujuan yang Relevan


Dalam mencapai tujuan pembelajaran, peserta didik tentu perlu dibantu
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Bantuan yang tidak maksimal
dapat berdampak pada pencapaian tujuan pembelajaran yang kurang optimal
pada peserta didik. Beberapa hal yang bisa dilakukan oleh guru sehingga
peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Menyediakan prompt dan dukungan berjenjang dalam memperkirakan usaha yang harus
dikeluarkan, sumber belajar, dan kesulitan yang akan dialami oleh peserta didik. Prompt dan dukungan
merupakan semua bantuan yang dapat diberikan guru untuk memastikan peserta didik dapat
memperkirakan hal-hal apa saja yang harus disiapkan, sumber belajar yang dapat diakses dan
kesulitan yang mungkin muncul dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Prompt dan dukungan dapat
berupa; bantuan fisik, pemodelan, visual, gestur dan verbal.
b. Menyediakan model atau contoh dari langkah-langkah dan produk yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Guru hendaknya dapat memberikan model atau contoh dari produk yang diharapkan
dalam suatu tujuan pembelajaran. Sebagai contoh, dalam pembelajaran proyek membuat majalah
dinding, guru dapat memberikan berbagai contoh majalah dinding yang dapat menjadi referensi bagi
peserta didik. Kemudian guru dapat menjelaskan berbagai langkah untuk membuat majalah dinding.
c. Menyediakan panduan dan daftar cek untuk memandu pencapaian tujuan. Dalam tujuan
pembelajaran yang kompleks, alangkah baiknya guru dapat memecah tujuan tersebut ke tujuan-tujuan
yang lebih kecil. Tujuan tersebut kemudian dapat disusun menjadi daftar cek untuk peserta didik ketika
akan mencapai tujuan tersebut.
d. Memajang target, tujuan pembelajaran, dan jadwal di area yang mudah dilihat. Hal ini untuk
mempermudah peserta didik untuk dapat kembali memfokuskan pikirannya untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
PRINSIP AKSI DAN EKSPRESI

2. Mendukung Perencanaan dan Pengembangan Strategi


Dalam pembelajaran guru perlu memfasilitasi peserta didik untuk dapat merencanakan aktivitas
dan strategi yang akan dilakukan ketika mengikuti proses pembelajaran. Beberapa tips yang
dapat Anda terapkan adalah:
a. Mengajarkan peserta didik untuk “berhenti dan berpikir” sebelum melaksanakan sesuatu. Hal
ini tidak harus dilakukan secara eksplisit, tetapi dapat secara implisit ketika pembelajaran
berlangsung.
b. Memberikan kesempatan peserta didik untuk mempresentasikan dan menjelaskan hasil
kerjanya. Hal ini dapat dilakukan melalui; reviu portofolio, kritik sastra, dan aktivitas serupa
lainnya.
c. Menyediakan daftar cek dan template untuk perencanaan proyek. Paling tidak daftar cek dan
template ini harus mencakup pemahaman terhadap masalah, urutan prioritas yang akan
dikerjakan, langkah-langkah pelaksanaan dan jadwal pelaksanaan.
d. Terapkan model think-aloud ketika mengajarkan peserta didik menyelesaikan suatu
permasalahan. Sebagai contoh, Anda menyuarakan apapun yang ada di pikiran Anda ketika
menyelesaikan soal cerita Matematika. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan contoh
penyelesaian masalah kepada peserta didik.
e. Memandu peserta didik untuk memecah tujuan pembelajaran yang kompleks atau tujuan
pembelajaran jangka panjang menjadi tujuan-tujuan jangka pendek yang dapat lebih mudah
untuk dicapai.

3. Memfasilitasi Manajemen Informasi dan Sumber Belajar


Kemudahan dalam mengakses informasi dan sumber belajar secara murah dan singkat membuat
peserta didik mungkin merasa kewalahan ketika harus mencari informasi dan sumber belajar
untuk mendukung tugas yang sedang dikerjakan. Oleh karena itu, perlu bagi guru untuk
memfasilitasi peserta didik dalam melakukan manajemen informasi dan sumber belajar.
Beberapa hal yang dapat Anda terapkan adalah:
a. Menyediakan graphic organizers dan template untuk pengumpulan data dan mengorganiosasi
informasi. Graphic organizers adalah alat bantu untuk memvisualisasikan dan mengkonstruksi ide
dalam berbagai bentuk grafis. Beberapa contoh dari graphic organizers adalah
(https://creately.com/blog/diagrams/types-of-graphic-organizers/)

Urutan langkah-langkah
Peta Cerita
Grafik KWL

b. Menyediakan prompt untuk membuat kategori dan membuat sistem. Anda dapat memberikan
dukungan kepada peserta didik, ketika membuat kategori dari informasi yang diperoleh ataupun
membuat satu sistem dari informasi yang diperoleh.

c. Menyediakan daftar cek dan panduan untuk mencatat. Anda dapat menyediakan daftar cek
dan panduan untuk mencatat informasi yang diperoleh dari berbagai sumber. Anda dapat
menyediakan contoh rangkuman informasi dari berbagai sumber di topik tertentu.
4. Meningkatkan Kapasitas untuk Memantau Progres/Kemajuan
Peserta didik perlu memiliki kapasitas untuk memantau kemajuan tugas
yang sedang dikerjakan. Hal ini perlu dilakukan sehingga mereka dapat
mengetahui kapan harus beristirahat dan kapan harus mengeluarkan usaha
maksimal sehingga tugas dapat terselesaikan dengan baik. Beberapa hal
yang dapat dilakukan oleh guru untuk meningkatkan kapasitas tersebut
adalah sebagai berikut:
a. Mengajukan pertanyaan untuk membantu monitoring diri dan refleksi. Anda dapat
mengajukan beberapa pertanyaan kepada peserta didik, misalnya; Apakah kamu puas
dengan hasil kerja kamu hari ini? Apa saja yang masih ingin kamu perbaiki?

b. Menunjukkan contoh visualisasi kemajuan. Kemajuan lebih baik dapat


divisualisasikan sehingga lebih mudah untuk diukur dan diawasi. Beberapa contoh
visualisasi kemajuan meliputi:
1) Foto sebelum dan sesudah.
2) Grafik atau diagram yang menunjukkan kemajuan.
3) Portofolio seluruh kegiatan.
4) Laporan kemajuan.

c. Mengajak peserta didik untuk mengidentifikasi umpan balik atau masukan yang
mungkin mereka perlukan. Hal ini dapat dilakukan dengan menanyakan ke peserta
didik secara langsung, Apa saja komentar yang kamu harapkan dari saya? Anda juga
dapat menunjukkan berbagai contoh umpan balik.

d. Menggunakan template untuk memandu refleksi diri. Ada beberapa template yang
dapat Anda gunakan untuk membantu peserta didik untuk melakukan refleksi diri.
Salah satu template yang dapat Anda gunakan adalah sebagai berikut:
e. Menyediakan berbagai jenis strategi asesmen diri. Beberapa strategi
asesmen diri yang dapat Anda ajarkan adalah:
1) Bermain peran.
2) Reviu video.
3) Peer review.

f. Menggunakan berbagai alat untuk mengukur kemajuan. Beberapa alat


yang direkomendasikan meliputi:
1) Daftar cek.
2) Rubrik penilaian.
3) Catatan langsung di hasil kerja.

Anda mungkin juga menyukai