Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA

“PENILAIAN ASSESMEN - PROYEK DAN INVESTIGASI"

DISUSUN OLEH
KELOMPOK II

ANGGOTA:
1. PUTRI NADILA WULANDARI (15029040)
2. NIDYA MILANO (15029072)
3. YULINAR (15029126)

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME atas berkat dan rahmat-Nyalah
kami bisa menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas akademik Evaluasi Pembelajaran Matematika tahun 2017. Adapun topik
yang dibahas di dalam makalah ini adalah mengenai penilaian assesmen proyek dan
investigasi.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Armiati, M.Pd. sebagai dosen
Evaluasi Pembelajaran Matematika yang telah membimbing kami sehingga kami dapat
menyusun makalah ini dengan baik. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah berkonstribusi untuk tersajinya makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, hal itu
dikarenakan keterbatasan yang ada. Sehingga kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca. Kiranya makalah ini memberikan banyak manfaat bagi
kehidupan kita semua.

Padang, 28 November 2017

Kelompok II
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penilaian dalam proses pembelajaran merupakan kegiatan menghimpun


fakta-fakta dan dokumen belajar peserta didik yang dapat dipercaya sebagai
bagian dari program pembelajaran di kelas, oleh karenanya penilaian berfungsi
membantu guru untuk merencanakan kurikulum dan program pembelajaran, maka
kegiatan penilaian membutuhkan informasi yang bervariasi dari setiap individu
atau kelompok peserta didik serta guru.

Guru dapat melakukan penilaian dengan cara mengumpulkan catatan yang


diperoleh melalui pertemuan, observasi, portofolio, proyek, produk, ujian serta
data hasil interview dan survey. Proyek adalah tugas yang harus diselesaikan
dalam periode atau waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak
dari pengumpulan, pengorganisasian, pengevaluasian, hingga penyajian data
karena dalam pelaksanaan proyek bersumber pada primer atau skunder, evaluasi
dan hasil kerja sama dengan pihak lain.

Rendahnya hasil pembelajaran matematika di Indonesia ini salah satunya


disebabkan oleh rendahnya kualitas pembelajaran yang diselenggarakan guru di
sekolah. Rendahnya kualitas pembelajaran ini, diakibatkan oleh bermacam-
macam sebab, salah satu di antaranya kurang tepatnya pendekatan pembelajaran
yang dipilih guru dalam pengembangan silabus dan skenario pembelajaran yang
dirumuskan, yang bermuara pada kurang efektifnya pembelajaran yang
dikembangkan di kelas.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian penilaian proyek?
2. Bagaimana teknik penilaian proyek?
3. Apa tujuan dari penilaian proyek?
4. Bagaimana contoh dari penilaian proyek?
5. Apa pengertian pendekatan investigasi?
6. Apa saja fase yang ditempuh dalam pendekatan investigasi?
7. Apa saja langkah-langkah pelaksanaan pendekatan investigasi?
8. Bagaimana peran guru dalam pendekatan investigasi?
9. Bagaimana penilaian pendekatan investigasi?
10. Apa kelebihan dan kekurangan pendekatan investigasi?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian penilaian proyek.
2. Mengetahui teknik penilaian proyek
3. Mengetahui tujuan dari penilaian proyek.
4. Mengetahui contoh dari penilaian proyek.
5. Mengetahui pengertian pendekatan investigasi.
6. Mengetahui fase yang ditempuh dalam pendekatan investigasi.
7. Mengetahui langkah-langkah pelaksanaan pendekatan investigasi.
8. Mengetahui peran guru dalam pendekatan investigasi.
9. Mengetahui penilaian pendekatan investigasi.
10. Mengetahui kelebihan dan kekurangan pendekata investigasi.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Penilaian Proyek

Untuk mengetahui hasil belajar siswa serta mengukur kemampuan siswa guru
dapat melakukan berbagai macam tehnik penilaian. Salah satunya adalah penilaian
proyek. Proyek merupakan salah satu jenis tugas unjuk kerja. Proyek ini dirancang
untuk unjuk kerja investigasi sehingga jenis penilaian ini dinamakan penilaian
proyek.

Menurut rahaju, “penilaian proyek dan investigasi adalah kegiatan penilaian


terhadap tugas yang harus diselesaikan dalam periode / waktu tertentu. Tugas
tersebut berupa suatu investigasi (penyelidikan) sejak dari perencanaan,
pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data”. Sedangkan
menurut Kusrini “penilaian proyek dan investigasi adalah penilaian proyek
(masalah) yang dirancang untuk kerja investigasi (penyelidikan)”.

Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus
diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi
sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan
penyajian data.

Dalam penilaian proyek ada 3 (tiga) hal yang perlu dipertimbangkan yaitu :

1. Kemampuan pengelolaan, kemampuan peserta didik dalam memilih topik,


mencari informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan
laporan.
2. Relevansi, kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap
pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran.
3. Keaslian, proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya,
dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan
terhadap proyek peserta didik.

Proyek merupakan cara yang baik untuk melibatkan siswa dalam situasi
pemecahan masalah. Situasi ini merupakan materi yang berhubungan dengan dunia
nyata dan disiplin ilmu lain. Selain itu proyek yang disisipkan dalam suatu konteks
pemecahan masalah dapat digunakan oleh siswa untuk mengungkap, mempelajari,
memikirkan dan mencapai ide-ide yang mengembangkan pemahaman mereka.
Proyek dapat dilaksanakan pada empat atau lima minggu pertama berlalu sebelum
mendiskusikan manfaat dan peran proyek. Hal ini akan memberikan waktu kepada
siswa untuk merasa senang pada pelajaran sebelum mengerjakan proyek pertama
yang bersifat sederhana, langsung dan membuat siswa bekerja pada masalah rutin.

B. Teknik Penilaian Proyek

Untuk membantu siswa dalam masalah proyeknya, guru perlu membantu siswa
dengan beberapa petunjuk khusus untuk memformulasikan, meneliti dan
mempresentasikan proyek mereka, yaitu:

1. Meminta siswa menulis deskripsi tentang proyek mereka dengan jelas.


Deskripsi tersebut dapat berupa pertanyaan / permasalahan yang dapat dijawab.
2. Siswa harus menunjukkan keinginannya untuk meneliti proyek tersebut.
3. Siswa harus mencatat semua yang dikerjakan dalam proyek mereka.
4. Siswa harus menuliskan kesimpulan, bukti-bukti atau apapun dari hasil yang
mereka dapatkan.

Langkah-langkah tersebut akan membantu siswa menjadi peneliti obyek yang


sukses dan dapat memberikan dokumen yang penting pada guru yang dapat
digunakan untuk menela’ah penilaian hasil pendidikan dan untuk membangun
proyek berikutnya. Selain itu, dalam merancang penilaian proyek dan investigasi
terdapat beberapa cara yang harus diperhatikan oleh guru.

Menurut Rahaju, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merancang


penilaian proyek dan investigasi adalah sebagai berikut:

1. Ide proyek berasal dari guru.


2. Pelaksanaan proyek tidak pada awal pembelajaran.
3. Proyek pertama yang diberikan bersifat sederhana.
4. Proyek pertama hendaknya membuat siswa tidak bekerja pada masalah yang
rutin.
5. Masalah yang diberikan menantang berpikir siswa.
6. Proyek yang diberikan sebagai tugas yang harus diselesaikan secara
berkelompok.

Sebelum proses penilaian proyek berlangsung, siswa harus terlebih dahulu


melakukan investigasi (penyelidikan). Adapun tahap-tahap dalam investigasi, yaitu:

1. Perencanaan, siswa terlebih dahulu merencanakan topic apa yang akan


menjadi proyek mereka.
2. Pengumpulan Data, mengumpulkan data-data yang menjadi topic.
3. Pengolahan Data, mengolah data yang telah dikumpulkan.
4. Penyajian Data, menyajikan data yang telah diolah sebagai hasil investigasi.
C. Tujuan Penilaian Proyek

Penilaian proyek bertujuan menilai :

1. Keterampilan menyelidiki secara umum


2. Pemahaman dan pengetahuan dalam bidang tertentu
3. Kemampuan mengaplikasi pengetahuan dalam suatu penyelidikan
4. Kemampuan menginformasikan subyek secara jelas
5. Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman,
kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan
menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran tertentu secara jelas.
D. Contoh Penilaian Proyek

Contoh format penskoran tugas proyek

Kriteria dan Skor


Aspek
3 2 1
Persiapan Jika memuat tujuan, Jika memuat Jika memuat tujuan,
topik, alasan, tujuan, topik, topik, alasan, tempat
tempat penelitian, alasan, tempat penelitian,
responden, daftar penelitian, responden, daftar
pertanyaan dengan responden, daftar pertanyaan tidak
lengkap. pertanyaan kurang lengkap
lengkap.
Pengumpulan Jika daftar Jika daftar Jika pertanyaan tidak
Data pertanyaan dapat pertanyaan dapat terlaksana semua dan
dilaksanakan semua dilaksanakan data tidak tercatat
dan data tercatat semua, tetapi data dengan rapi.
dengan rapi dan tidak tercatat
lengkap. dengan rapi dan
lengkap.

Pengolahan Jika pembahasan Jika pembahasan Jika sekedar


Data data sesuai tujuan data kurang melaporkan hasil
penelitian menggambarkan penelitian tanpa
tujuan penelitian membahas data

Pelaporan Jika sistimatika Jika sistimatika Jika penulisan


Tertulis penulisan benar, penulisan benar, kurang sistimatis,
memuat saran, memuat saran, bahasa kurang
bahasa komunikatif. namun bahasa komunikatif, kurang
kurang memuat saran.
komunikatif

E. Pengertian Pendekatan Investigasi

Menurut Dobson (1985) menyatakan bahwa Investigasi atau penyelidikan


merupakan kegiatan pembelajaran yang memberikan kemungkinan siswa untuk
mengembangkan pemahaman siswa melalui berbagai kegiatan dan hasil benar sesuai
pengembangan yang dilalui siswa. Kegiatan belajarnya diawali dengan pemecahan
soal-soal atau masalah-masalah yang diberikan oleh guru, sedangkan kegiatan
belajar selanjutnya cenderung terbuka, artinya tidak terstruktur secara ketat oleh
guru, yang dalam pelaksananya mengacu pada berbagai teori investigasi.

Menurut Height (1989) menyatakan bahwa “to investigate” berkaitan dengan


kegiatan mengobservasi secara rinci dan menilai secara sistematis. Jadi investigasi
adalah proses penyelidikan yang dilakukan seseorang, dan selanjutnya orang tersebut
mengkomunikasikan hasil perolehannya, dapat membandingkannya dengan
perolehan orang lain, karena dalam suatu investigasi dapat diperoleh satu atau lebih
hasil. Dengan sikap keterbukaan yang memang harus dikembangkan dalam sikap
investigatif tersebut, siswa belajar bukan hanya mencari kebenaran atas jawaban
permasalahan itu, tetapi juga mencari jalan kebenaran menggunakan akal sehat dan
aktifitas mental mereka sendiri. Hal ini akan dapat membuat siswa lebih aktif
berpikir dan mencetuskan ide-ide atau gagasan-gagasan positif dalam mencari jalan
keluar dari permasalahan.

Talmagae dan Hart (1977) menyatakan bahwa investigasi diawali oleh soal-soal
atau masalah yang diberikan oleh guru, sedangkan kegiatan belajarnya cenderung
terbuka, artinya tidak terstruktur secara ketat oleh guru. Siswa dapat memilih jalan
yang cocok bagi mereka.

Polya (1981) menyatakan bahwa mengajar untuk berpikir mengharuskan guru


tidak hanya memberikan informasi, ia harus menempatkan diri sesuai kondisi siswa,
memahami apa yang ada dalam benak siswa. Ia harus membangun kemampuan siswa
mengolah atau menggunakan informasi yang diperoleh dengan bertanya: “mengapa”
dan “bagaimana”, sehingga keaktifan dan keberhasilan mereka dalam memecahkan
masalah akan meningkatkan rasa percaya diri mereka.

Talmagae dan Hart (1977) juga menemukan bahwa kelas dengan suasana
investigasi mendorong siswa untuk mau menggali dan memperdalam cara mereka
berpikir dengan menemukan berbagai alternatif berpikir, menganalisis data, dan
belajar menerima masukan orang lain atau lingkungannya.

Jadi pendekatan investigasi adalah proses penyelidikan yang dilakukan seseorang,


dan selanjutnya orang tersebut mengkomunikasikan hasil perolehannya, dapat
membandingkannya dengan perolehan orang lain, karena dalam suatu investigasi
dapat diperoleh satu atau lebih hasil.

F. Fase-fase yang ditempuh dalam Pendekatan Investigasi


1. Fase membaca, menerjemahkan dan memahami masalah. Pada fase ini
siswa harus memahami permasalahan yang jelas. Jadi pada fase ini siswa
memperlihatkan kecakapan bagaimana ia memulai pemecahan suatu
masalah, dengan :
a. Menginterpertasikan soal berdasarkan pengertian
b. Menbuat suatu kesimpulan tentang apa yang harus
dikerjakan.
2. Fase pemecahan masalah. Pada fase ini yang sangat menentukan adalah
siswa diharuskan membuat konjektur dari jawaban yang didapatnya,
serta mencek kebenarannya yang secara terperinci siswa harus
melakukan hal-hal sebagai berikut :
a. Mendiskusikan dan memilih cara / strategi untuk
menangani permasalahan.
b. Memilih dengan tepat materi yang diperlukan
c. Menggunakan berbagai macam strategi yang mungkin.
d. Mencoba ide-ide yang mereka dapatkan pada fase I
e. Memilih cara-cara yang sistematis.
f. Mencatat hal-hal penting.
g. Bekerja secara bebas atau bekerja bersama-sama
h. Bertanya kepada guru untuk mendapatkan gambaran
strategi untuk penyelesaian.
i. Menbuat konjektur atau kesimpulan sementara.
j. Mencek konjektur yang didapat sehingga yakin akan
kebenarannya.
3. Fase menjawab dan mengomunikasikan jawaban. Pada fase ini siswa
dapat terdorong untuk melihat dan memperhatikan apakah hasil yang
dicapainya pada masalah ini dapat digunakan pada masalah lain. Pada
intinya fase ini siswa diharapkan berhasil :
a. Mencek hasil yang diperolehnya
b. Mengevaluasi pekerjaannya
c. Mencatat dan menginterpretasikan hasil yang diperoleh
dengan berbagai cara
d. Mentransfer keterampilannya untuk diterapkan pada
persoalan yang lebih kompleks.
G. Langkah Pelaksanaan Pendekatan Investigasi

Biasakan setiap mengajar untuk menghubungkan matematika dengan kehidupan


sehari-hari, dengan berbagai strategi mengajar yang bervariasi.

Jelaskan tentang tujuan pengajaran yang diberikan, misalnya penggunaan


matematika dalam pelajaran lain.

Selalu memberikan dorongan, semangat dan rasa percaya diri pada setiap siswa,
hal ini sangat perlu, mengingat kebanyak siswa bersifat:

a.Kurang pemahaman terhadap suatu permasalahan


b.Selalu tergantung kepada apa yang didiskusikan oleh guru
c.Sangat kurang semangat untuk memulai
d.Memberi jawaban yang hanya menerka

Hendaknya memulai pendekatan investigasi dari permasalahan yang mudah dan


sederhana.

Selalu mendiskusikan jawaban-jawaban yang didapat oleh siswa, sehingga siswa


yang satu dapat memahami dan menghargai pendapat siswa lain.

H.P Peran Guru dalam Pendekatan Investigasi


1. Memberikan informasi dan intruksi yang jelas.
2. Memberikan bimbingan seperlunya dengan menggali pengetahuan siswa yang
menunjang pada pemecahan masalah (bukan menunjukan cara penyelesaian)
3. Memberi dorongan sehingga siswa lebih termotivasi
4. Menyiapkan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan oleh siswa
5. Memimpin diskusi pada pengambilan kesimpulan akhir.
I. Penilaian Pendekatan Investigasi

Langkah-langkah baku dalam pembuatan soal investigasi pada umumnya adalah:

1. Menetapkan tujuan investigasi


2. Menetapkan ruang lingkup investigasi
3. Perumusan indicator investigasi
4. Penyusunan kisi-kisi
5. Penulisan butir soal investigasi
6. Merakit soal dalam bentuk instrument tes dan penentuan pedoman
pemarkaan.
7. Mengujikan tes pada siswa
8. Memeriksa tes yang sudah dikerjakan siswa
9. Menganalisis butir dan perangkat soal
10. Mendokumentasikan soal

Menyangkut ranah penilaian soal investigasi kaitanya dengan kisi-kisi soal,


biasanya berjenjang sebagai berikut:

1. Soal-soal tentang pengetahuan dan pemahaman


2. Soal-soal tentang penalaran dan penerapan
3. Soal-soal investigasi
J. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Investigasi

Kelebihan dari pendekatan invertigasi

Keuntungan pribadi

1. Dalam proses belajarnya dapat bekerja secara bebas


2. Memberi semangat untuk berinisiatif, kreatif dan aktif
3. Rasa percaya diri dapat lebih meningkat
4. Dapat belajar untuk memecahkan, menangani suatu masalah
5. Mengembangkan antusiasme dan rasa tertarik pada matematika

Keuntungan social

1. Meningkatkan belajar bekerja sama


2. Belajar berkomunikasi baik dengan teman sendiri maupun dengan guru
3. Belajar berkomunikasi yang baik secara sistematis
4. Belajar menghargai pendapat orang lain
5. Meningkatkan partisipasi dalam membuat suatu keputusan

Keuntungan akademis

1. Siswa terlatih untuk mempertanggung jawabkan yang diberikan


2. Bekerja secara sistematis
3. Mengembangkan dan melatih keterampilan matematika dalam berbagai
bidang
4. Merencanakan dan mengorganisasikan pekerjaannya
5. Mencek kebenaran jawaban yang mereka buat
6. Selalu berfikir tentang cara / strategi yang digunakan sehingga didapat
sesuatu kesimpulan yang berlaku umum.

Kekurangan dari pendekatan invertigasi:

1. pendekatan investigasi banyak memakan waktu


2. Keberhasilan dari pendekatan investigasi masih belum jelas.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus
diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi
sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan
penyajian data.

Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai


hasil akhir proyek. Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang
perlu dinilai, seperti penyusunan disain, pengumpulan data, analisis data, dan
penyiapkan laporan tertulis. Laporan tugas atau hasil penelitian juga dapat disajikan
dalam bentuk poster. Pelaksanaan penilaian dapat menggunakan alat/instrumen
penilaian berupa daftar cek ataupun skala penilaian.

B. Saran

Karena penilaian proyek bermanfaat menilai keterampilan menyelidiki secara


umum, pemahaman dan pengetahuan dalam bidang tertentu, kemampuan
mengaplikasi pengetahuan dalam suatu penyelidikan, kemampuan
menginformasikan subyek secara jelas, penilaian proyek dapat digunakan untuk
mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan
dan kemampuan menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran tertentu
secara jelas. Penilaian proyek dan investigasi baik digunakan dalam pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

Setiawan. 2006. Model Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan


Investigasi. Yogyakarta: PPPG Matematika

Krismanto. 2003. Beberapa Teknik, Model dan Strategi dalam Pembelajaran


Matematika. Yogyakarta: PPPG Matematika

. 2010. Model Investigasi dalam Pembelajaran


Matematika. Dari http://www.psb-psma.org/content/blog/model-investigasi-dalam-
pembelajaran-matematika diakses pada tanggal 10 Desember 2010

Anda mungkin juga menyukai