Kelas A
Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Cover
PRAKATA......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................4
1.3. Tujuan...................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................6
3.1 KESIMPULAN....................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................13
iii
BAB I PENDAHULUAN
Penilaian dalam ranah pendidikan dapat didefinisikan sebagai proses pengumpulan data
untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan telah
tercapai (Tyler dalam Arikunto, 2011). Sedangkan pengertian yang lebih luas dikemukakan oleh
Cronbach & Stufflebeam (dalam Arikunto, 2011) yakni proses penilaian bukanlah sekedar
mengukur sejauh mana tujuan tercapai, akan tetapi juga dapat digunakan untuk mengambil
sebuah keputusan.
Penilaian dalam KTSP menganut prinsip penilaian yang berkelanjutan dan komprehensif
guna mendukung upaya memandirikan siswa untuk belajar, bekerja sama dan menilai diri
sendiri. Penilaian merupakan proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan
gambaran atau informasi tentang perkembangan pengalaman belajar siswa. Pendekatan penilaian
itu disebut penilaian yang sebenarnya atau penilaian otentik (authentic assesment). Jenis dan
model penilaian yang digunakan sangat beragam tergantung pada jenis kompetensi, indikator
hasil belajar yang ingin dicapai, materi pembelajaran dan tujuan penilaian itu sendiri.
iv
1.3. Tujuan
1.3.1 Mengetahui Konsep dasar Penilaian Proyek
1.3.2 Mengetahui Asesmen Otentik dan Tuntutan Kurikulum 2013
1.3.3 Mengetahui Pentingnya Asesmen Otentik
v
BAB II PEMBAHASAN
Gerakan belajar berdasarkan proyek ini telah menyebar dengan cepat dan telah membuat
banyak praktisi mengadopsinya. Akan tetapi, Barron et al. (1998) mendesak bahwa mengikuti
pendekatan pembelajaran berdasarkan proyek untuk pengajaran agak memerlukan perubahan
langsung dalam bukan hanya kurikulum, melainkan juga dalam instruksi dan bagian-bagian
penilaian bagi instruktur dan siswa. Peran baru dari instruktur dalam implementasi pembelajaran
berbasis proyek didefinisikan oleh Frank, Lavy, dan Elata (2003) seperti ketika " ceramah
kepada siswa yang pasif digantikan dengan mendorong motivasi, bimbingan, menyediakan
sumber-sumber, dan membantu pelajar untuk membangun pengetahuan mereka sendiri"
(Gilbahar, Y & Tonmaz, H. 2006)
Dalam penilaian proyek setidaknya ada 3 (tiga) hal yang perlu dipertimbangkan:
Kemampuan pengelolaan
Kemampuan peserta didik dalam memilih topik dan mencari informasiserta dalam mengelola
waktu pengumpulan data dan penulisan laporan.
vi
Relevansi
Kesesuaian dengan mata pelajaran, dalam hal ini mempertimbangkan tahap pengetahuan,
keterampilan, dan pemahaman dalam pembelajaran.
Keaslian Proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya, dengan
mempertimbangkan kontribusi guru pada proyek peserta didik, dalam hal ini petunjuk
atau dukungan.
Penilaian proyek dapat dilakukan mulai perencanaan, proses selama pengerjaan tugas,
dan terhadap hasil akhir proyek. Dengan demikian guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan
yang perlu dinilai, seperti penyusunan disain, pengumpulan data, analisis data, kemudian
menyiapkan laporan tertulis. Laporan tugas atau hasil penelitiannya juga dapat disajikan dalam
bentuk poster. Pelaksanaan penilaian ini dapat menggunakan alat/instrumen penilaian berupa
daftar cek (checklist) ataupun skala rentang (rating scale) ( Asrul, dkk 2014, : 61 )
penelitian sederhana tentang prilaku terpuji dan tidak terpuji ditemui dalam kehidupan
sehari-hari dan Penelitian sederhana tentang pelaksanaan zakat di desanya.
PENILAIAN PROYEK
Mata pelajaran :
Kelas/Semester :
Alokasi waktu :
vii
Jumlah Soal :
Standar kompetensi :
Kompetensi Dasar :
Kata lain dari asesmen autentik adalah penilaian kinerja, portofolio, dan penilaian proyek.
Asesmen autentik adakalanya disebut penilaian responsif, suatu metode yang sangat populer
untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik yang miliki ciri-ciri khusus, mulai dari
mereka yang mengalami kelainan tertentu, memiliki bakat dan minat khusus, hingga yang jenius.
Asesmen autentik dapat juga diterapkan dalam bidang ilmu tertentu seperti seni atau ilmu
pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi utamanya pada proses atau hasil
pembelajaran.Asesmen autentik sering dikontradiksikan dengan penilaian yang menggunkan
standar tes berbasis norma, pilihan ganda, benarsalah, menjodohkan, atau membuat jawaban
singkat. Tentu saja, pola penilaian seperti ini tidak diantikan dalam proses pembelajaran, karena
memang lzim digunakan dan memperoleh legitimasi secara akademik. Asesmen autentik dapat
dibuat oleh guru sendiri, guru secara tim, atau guru bekerja sama dengan peserta didik. Dalam
asesmen autentik, seringkali pelibatan siswa ( Ratnawulan& Rusdiana, 2014)
viii
Peserta didik diminta untuk merefleksikan dan mengevaluasi kinerja mereka sendiri
dalam rangka meningkatkan pemahaman yang lebih dalam tentang tujuan pembelajaran serta
mendorong kemampuan belajar yang lebih tinggi. Pada asesmen autentik guru menerapkan
kriteria yang berkaitan dengan konstruksi pengetahuan, kajian keilmuan, dan pengalaman yang
diperoleh dari luar sekolah.
1990an. Wiggins (1993), menegaskan bahwa metode penilaian tradisional untuk mengukur
prestasi, seperti tes pilihan ganda, benar/salah, menjodohkan, dan lain-lain telah gagal
mengetahui kinerja peserta didik yang sesungguhnya.
Tes semacam ini telah gagal memperoleh gambaran yang utuh mengenai sikap,
keterampilan, dan pengetahuan peserta didik dikaitkan dengan kehidupan nyata mereka
ix
di luar sekolah atau masyarakat.
b. Asesmen hasil belajar yang tradisional bahkan cenderung mereduksi makna kurikulum, karena
tidak menyentuh esensi nyata dari proses dan hasil belajar peserta didik.
Beberapa karakteristik penilaian otentik, menurut Santoso (2004), adalah sebagai berikut:
Penilaian harus bersifat komprehensif dan holistik yang mencakup semua aspek dari
tujuan pembelajaran.
Berkesinambungan
Terintegrasi
Tujuan penilaian otentik itu sendiri, menurut (Santoso, 2004), adalah untuk:
Menurut, Santoso, (2004), prinsip dari penilaian otentik, adalah sebagai berikut:
xi
Keeping track, yaitu harus mampu menelusuri dan melacak kemajuan siswa sesuai
dengan rencana pembelajaran yang telah ditetapkan.
Checking up, yaitu harus mampu mengecek ketercapaian kemampuan peserta didik
dalam proses pembelajaran.
Finding out, yaitu penilaian harus mampu mencari dan menemukan serta mendeteksi
d. Summing up, yaitu penilaian harus mampu menyimpulkan apakah peserta didik telah
xii
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan pemahaman diatas , dapat disimpulkan bahwa menurut para ahli penilaian
proyek memiliki pemaknaan sendiri dan pendapat. namun secara garis besar penilaian proyek
intinya ialah memiliki kesamaan yaitu kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus
diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari
perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data. Penilaian
proyek dapat digunakan, diantaranya untuk mengetahui pemahaman dan pengetahuan dalam
bidang tertentu, kemampuan peserta didik mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam
penyelidikan tertentu, dan kemampuan peserta didik dalam menginformasikan subyek tertentu
secara jelas.
Kemudian dalam instrument penilaian proyek juga memiliki Tujuan, karateristik prinsip
prisnsip dari beberapa pendapat para ahli tentunya. Penilaian proyek juga sering disebut sebagai
Asasment autentik, yang sering digambarkan sebagai penilaian atas perkembangan peserta
didik, karena berfokus pada kemampuan mereka berkembang untuk belajar bagaimana belajar
tentang subjek. Asesmen autentik harus mampu menggambarkan sikap,keterampilan, dan
pengetahuan apa yang sudah atau belum dimiliki oleh peserta didik, bagaimana mereka
menerapkan pengetahuannya, dalam hal apa mereka sudah atau belum mmampu menerapkan
perolehan belajar, dan sebagainya. Atas dasar itu, guru dapat mengidentifikasi materi apa yang
sudah layak dilanjutkan dan untuk materi apa pula kegiatan remidial harus dilakukan.
xiii
DAFTAR PUSTAKA
Antuni, W, Tanpa tahun. Penilaian Proyek Sebagai Implementasi Autenhic Assesment untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir dan Kerja Ilmia Mahasiswa. Yogyakarta :
Jurnal Pendidikan KIMIA UNY
Arikunto, S. 2011. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Asruk, dkk.2014.Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Cita Pustaka Media.
Nurhadi. 2011. Pendekatan Dalam Penialaian. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan
John W. Thomas. 2000. A Review of Research on Project Based Learning. San Rafael, CA: The
Autodesk Foundation.
Ratnawulan & Rusdiana. 2014 . Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PUSTAKA SETIA
Santoso, A.B. 2004. PENIALAIAN BERBASIS KELAS. Semarang : Jurusan Geografi Fakulttas
Ilmu Sosial UNNES
Wiggins, G. 1990. The Case of Authentic Asesment. Eric Indenifer. 12 (0): 1-4.
Yasemin Gulbahar & Hasan Tinmaz. 2006. Implementing Project Based Learning and portofolio
assesment In a Undergranduate Crouse. Baskent University Turkey : The Journal of Research on
Technology Education. Vol : 12. No : 03.
xiv