LEARNING)
DALAM MATERI STATISTIKA
SMP Rudi
Widyaiswara LPMP
Sulsel
rudy.lpmpsulsel1@gmail.c
om
Abstra
k
Rumusan masalah yang dikaji dalam tulisan ini adalah (1) apa itu Model
pembelajaran berbasis proyek (2) bagaimana menerapkan Model pembelajaran
berbasis proyek pada materi statistika dan (3) bagaimana sistem penilaian Model
pembelajaran
berbasis proyek. Melalui kajian literature dan analisis ilmiah
terhadap model pembelajaran berbasis proyek diperoleh (1) model pembelajaran
berbasis
proyek
adalah
metode
pembelajaran
yang menggunakan
proyek/kegiatan sebagai media, (2) Penerapan model pembelajaran pada
materi statistika diawali dengan pemberian tugas proyek mengumpulkan data
penumpang Makassar- Toraja selama bulan Agustus 2014 pada perusahaan
armada bus, data tersebut diolah dan disajikan dalam
bentuk
diagram.
Selanjutnya melalui bimbingan guru peserta didik melaksanakan tahap
perencanaan,
penyusunan
jadwal,
pelaksanaan
proyek,
menguji
hasil
melalui presentasi dan diskusi dan diakhiri dengan refeksi siswa (3) Penilaian
proyek pada model pembelajaran berbasis proyek merupakan kegiatan penilaian
terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu.
Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan
data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data, hingga presentasi dan
diskusi kelas.
Kata Kunci: Pembelajaran Matematika, Model Pembelajaran
berbasis proyek.
Abstra
ct
The formulation of the problem discuss in this paper are: (1) what is the projectbased learning model (2) how to implement project-based learning model in
statistical material, and (3) how to assessment system of project-based learning
model. Through the study of literature and scientifc analysis of project-based
learning model, it be can conclused, that (1) project-based learning model is a
learning method that uses project/activity as a medium (2) The implementation of
a statistical learning model begins by collection the passengers data from
Makassar-Toraja during August 2014 at the buses feet company. The data is
processed and presented through diagram. Furthermore, student carry out
planning, scheduling, project implementation, test results throught presentations
and discussions, and refection, (3) Project assessment of task which completed
within certain period. The task is in form of investigation consist of planning, data
collection, organizing, data processing, presentation, and class discussion.
Keywords: Learning
learning model.
Mathematics,
project-based
1
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=322:pjbl-smp&catid=42:ebuletin&Itemid=215
PENDAHULUA
N
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Permendikud) Nomor 58 tahun 2014 Matematika merupakan salah
satu mata pelajaran yang termasuk dalam kelompok A wajib pada struktur
kurikulum SMP/MTs. Karena itu dalam mewujudkan tujuan pendidikan
sangat ditentukan oleh pelaksanaan pembelajaran matematika pada setiap
satuan pendidikan menengah. Menurut Akbar dkk,
pembelajaran
matematika dapat dipandang sebagai usaha guru dalam membantu
peserta didik memahami atau terampil matematika (Akbar dkk, 2011). Hal
ini berarti bahwa pembelajaran matematika diartikan sebagai usaha guru
dalam membantu peserta didik untuk memiliki standar kompetensi lulusan
yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Berdasarkan hasil wawancara dan analisa penulis di satuan
pendidikan,
khususnya SMP/MTs menemukan bahwa pada umumnya persepsi peserta
didik terhadap pelajaran matematika dirasakan sukar, gersang, dan tidak
tampak kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Hal ini sama dengan yang
dikemukakan oleh Sujono bahwa banyak orang menyatakan bahwa
matematika sulit, orang-orang yang tidak menyukai
dan tidak
dapat
mengerjakan
matematika
itu
mengatakan
bahwa matematika itu
manfaatnya hanya sedikit. Persepsi peserta didik dan masyarakat
terhadap matematika sebagai mata pelajaran sulit dan kurang bermanfaat
sangat
mempengaruhi
keberhasilan
pelaksanaan
pembelajaran
matematika.
Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi dalam pelaksanaan
proses pembelajaran matematika disatuan pendidikan adalah adanya
kesulitan belajar yang dialami
oleh
peserta
didik
dalam
belajar
matematika,
yang
mengakibatkan pengalaman pembelajaran yang
diperoleh peserta didik tidak bisa bertahan lama, apalagi pengalaman
tersebut diharapkan dapat digunakan dalam menghadapi problema
kehidupan
sehari-hari
peserta
didik.
Kesulitan
belajar
tersebut
mengakibatkan banyak peserta didik kurang mampu memahami materi
selanjutnya sehingga prestasinya kurang baik jika menghadapi Ulangan
harian maupun Ulangan Semester.
Penggunaan beberapa model dan pendekatan pembelajaran yang
beragam dalam pembelajaran
matematika terkadang tidak mampu
menciptakan lingkungan belajar yang menarik, menyenangkan dan
bermakna sehingga peserta didik tidak mencapai tujuan pembelajaran
secara efektif dan efsien. Salah satu Pembelajaran yang selama ini
digunakan oleh guru dalam pembelajaran matematika di SMP/MTs dan
beberapa satuan pendidikan yang lain adalah pembelajaran konvensional.
Pada pembelajaran matematika secara konvensional, guru kurang
memperhatikan keterkaitan materi pembelajaran dengan kehidupan seharihari.
Model pembelajaran berbasis proyek merupakan salah satu
model pembelajaran yang direkomendasikan tim pengembang kurikulum
2013. Berdasarkan pengamatan penulis dalam memfasilitasi guru-guru
pada pelatihan kurikulum 2013, sebagian besar guru masih kesulitan dalam
menerapkan model pembelajaran ini.
Rumusan masalah yang akan dikaji dalam tulisan ini adalah (1) apa
itu model
pembelajaran berbasis proyek (2) bagaimana menerapkannya dalam
pembelajaran serta (3)
bagaimana
sistem
penilaian
model
pembelajaran berbasis proyek
PEMBAHASAN
A. Model Pembelajaran Berbasis Proyek
Dibanyak negara maju, pembelajaran berbasis proyek telah banyak diterapkan. Meski
demikian, dalam pelaksanaanya pembelajaran ini tidak selalu efektif. Dengan alasan itulah
banyak praktisi pendidikan mengubah nama pembelajaran tersebut agar citra pembelajaran
yang menekankan praktik-praktik kualitas unggul dan pendekatan baru ini tetap terjaga.
Di Australia model pembelajaran berbasis proyek di sebut dengan rich task. Di
Ninestiles School Birmingham, Inggris disebut dengan reality-base learnig. Di Kent,
Homewood School Inggris, pembelajaran ini disebut dengan total learning. Oleh Bellanca
dalam Rajabi (2014), pembelajaran berbasis proyek ini disebut dengan pembelajaran yang
diperkaya atau enriched learning.
Buku materi pelatihan guru kurikulum 2013 untuk Matematika
SMP/MTs yang diterbitkan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan dan
kebudayaan
(BPSDMPK
dan PMP) tahun 2013 menjelaskan bahwa
pembelajaran berbasis proyek adalah metode pembelajaran yang
menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan
eksplorasi,
penilaian,
interpretasi,
sintesis,
dan informasi
untuk
menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Pembelajaran berbasis proyek
merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah
awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru
berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata.
Menurut Rajabi (2014) langkah-langkah umum pembelajaran
berbasis proyek
adalah sebagai berikut.
1. Timbulnya masalah dari para peserta didik. Dalam hal ini terkait
dengan cara mengahadapi masalah, mendefinisikan masalah dan
mengkatagorikannya.
2. Memunculkan sebuah proyek sebagai alternatif pemecahan masalah.
3.
Pembentukan
tim
pembelajaran
kolaboratif/kooperatif
untuk
menyelesaikan masalah.
4. Setelah kajian lebih lanjut dalam tim mereka, para peserta didik yang
cepat belajar
membantu rekannya yang lambat belajar sehingga tidak
mengganggu kelangsungan proyek.
5. Mengerjakan serangkaian tugas berkelanjutan bagi semua anggota tim
yang memungkinkan terciptanya hasil pemikiran peserta didik.
Hasil pemikiran tersebut harus nyata, dapat dilihat dan dipublikasikan.
Berdasarkan
materi
pelatihan
kurikulum
2013
mata
pelajaran matematika SMP/MTs yang diterbitkan BPSDMPK dan PMP
Kemendikbud, Sintaks pembelajaran matematika berbasis proyek
adalah:
TAHAP
PEMBELAJARA
N
Penentuan
Pertanyaan Mendasar (Start With
the Essential
Question).
Mendesain
Perencanaan
Proyek (Design a
Plan for the
Project)
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Guru mengemukakan pertanyaan
esensial yang bersifat eksplorasi
pengetahuan yang telah dimiliki
peserta didik berdasarkan
pengalaman belajarnya yang
bermuara pada penugasan peserta
didik dalam melakukan suatu
aktivitas.
Guru Mengorganisir peserta didik
kedalam kelompok-kelompok
yang heterogen (4-5) orang.
Heterogen berdasarkan tingkat
kognitif atau etnis
Guru memfasilitasi setiap kelompok
untuk menentukan ketua dan
sekretaris secara demokratis, dan
mendeskripsikan tugas masingmasing setiap anggota kelompok.
Menyusun Jadwal
(Create a Schedule)
Memonitor
peserta didik dan
kemajuan proyek
(Monitor the
Menguji Hasil
(Assess the
Outcome)
Mengevaluasi
Pengalaman(Evalu
ate the
Experience)
Mempresentasikan/mempublikasika
n hasil projek, yaitu menyajikan
produk dalam bentuk presentasi,
diskusi, pameran, atau publikasi
(dalam majalah dinding atau
internet) untuk memperoleh
tanggapan dari peserta didik yang
guru dan peserta didik melakukan
refeksi terhadap aktivitas dan
hasil proyek yang sudah
dijalankan. Proses refeksi
dilakukan baik secara individu
maupun kelompok.
6.
Menyusun Jadwal
Langkah-langkah pembelajaran pada fase menyusun jadwal:
1. Guru memfasilitasi peserta didik untuk menyusun jadwal proyek
2. Setiap kelompok mendiskusikan Jadwal Proyek
3.
Setiap
kelompok
menuangkan
hasil
diskusi
ke
dalam
format/table
jadwal proyek, sehingga memungkinkan setiap
kelompok memiliki format yang berbeda.
4. Guru memberi bimbingan peserta didik dalam menyusun jadwal
proyek,
sehingga meskipun setiap kelompok memiliki format jadwal
berbeda tetapi substansinya sama untuk menyelesaikan tugas
proyek.
5. Jika peserta kesulitan menyusun jadwal, maka guru menyiapkan
alternatif lembaran/format Jadwal proyek.
Menguji hasil
Langkah-langkah pembelajaran pada tahap menguji hasil adalah:
1.
Guru
memfasilitasi
setiap
kelompok
mempresentasikan/mempublikasikan hasil proyek, yaitu menyajikan
produk dalam bentuk presentasi, diskusi, pameran, atau publikasi
(dalam majalah dinding atau internet).
2. Guru memfasilitasi kelompok lain untuk memberi tanggapan.
3. Guru memberi penguatan terhadap hasil sajian masing-masing
kelompok.
4.
Guru memfasilitasi setiap kelompok untuk memperbaiki tugas
berdasarkan masukan dan hasil diskusi kelas.
f.
Mengevaluasi Pengalaman
Langkah-langkah pembelajaran pada tahap mengevaluasi pengalaman
adalah:
1.
Guru memfasilitasi peserta didik untuk menulis pengalaman
masing-masing selama menjalankan tugas proyek.
2.
Guru memfasilitasi peserta didik untuk menyampaikan hasil
pengalaman masing-masing di depan kelas.
3. Guru memfasilitasi peserta didik untuk membuat kesimpulan dari
pembelajaran statistika melalui model pembelajaran berbasis proyek.
4. Guru memberi penguatan terhadap materi statistika secara
keseluruhan.
menjelaskan mengenai
penilaian proyek.
teknik
penilaian
keterampilan
menggunakan
Kemampuan pengelolaan :
Kemampuan peserta didik dalam
memilih topik, mencari informasi dan mengelola waktu pengumpulan
data serta penulisan laporan.
2)
Relevansi:
Kesesuaian
dengan
mata
pelajaran,
dengan
mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman dan keterampilan
dalam pembelajaran.
3)
101
0
Artikel E-Buletin LPMP SulSel Edisi Desember 2014 ISSN. 2355-3189
Nama
Siswa
Amir
Ainun
Rahma
tia
Imran
ASPEK PENILAIAN
Perencanaan
Persiapan
Pengolahan
data
Penyajian
data
Laporan
Presentasi
KET
Diberi Nilai 1
atau 2 atau 3
atau 4
berdasarkan
kriteria yang
diatur dalam
rubric
penilaian
Aspek
1
4
memuat
tujuan,
topik,
target,
tempat
pengambila
n data,
deadline
waktu,
jadwal,
responde
n,
deskripsi
kegiatan
proyek,
rencana
anggaran,
pembagia
Jika tersedia
Lembar kerja
Proyek,
time
schedule
proyek,
alat dan
bahan,
distribusi
tugas
Jika data
diperoleh
lengkap,
terstruktu
r, dan
sesuai
tujuan
Perencanaan
memuat
tujuan,
topik,
target,
tempat
pengambila
n data,
deadline
waktu,
jadwal,
responde
n,
deskripsi
kegiatan
proyek
Persiapan
Jika tersedia
distribusi
tugas
Jika tersedia
alat dan
bahan,
distribus
i tugas
JIka tersedia
time
schedule
proyek,
alat dan
bahan,
distribusi
tugas
Jika data
diperoleh
kurang
lengkap,
kurang
terstruktu
r,
Jika data
diperoleh
lengkap,
kurang
terstruktu
r,
dan tidak
dan kurang
dan kurang
sesuai tujuan sesuai tujuan sesuai tujuan
Pengolahan
dan
Penyajian
Data
Laporan
Presentasi
Pengolahan
data
berdasarkan
data yang
dikumpulka
n
Pengolahan
data
berdasarkan
data yang
dikumpulkan
, olah
datanya
lengkap
Pengolahan
data
berdasarkan
data yang
dikumpulkan
, olah
datanya
lengkap,
data
disajikan
secara tepat
Pengolahan
data
berdasarkan
data yang
dikumpulkan
, olah
datanya
lengkap,
data
disajikan
secara
tepat, cara
penyajian
rapi dan
menarik
Jika
Jika
Jika
Jika
pembahasan pembahasan pembahasan pembahasan
data tidak
data
data
data
sesuai
kurang
kurang
sesuai
tujuan
sesuai
sesuai
tujuan
tujuan
tujuan
proyek dan
penelitian
membuat
proyek,
proyek,
dan
simpulan
membuat
membuat
membuat
tapi tidak
simpulan
simpulan
simpulan
relevan dan
dan saran
dan saran
dan saran
tidak ada
tapi tidak
tapi kurang
yang
saran
relevan
relevan
relevan
JIka sesuai
JIka sesuai
JIka sesuai
JIka sesuai
dengan
dengan
dengan
dengan
tujuan
tujuan
tujuan
tujuan
proyek ,
proyek
proyek
proyek
, sesuai
, sesuai
, sesuai
dengan
dengan
dengan
laporan,
laporan,
laporan,
bahan
bahan
presenta
presentasi
si
menarik,
menarik,
cara
penyajian
komunikatif
PENUTUP
1. Model pembelajaran berbasis proyek adalah metode
pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media,
2. Penerapan model pembelajaran pada materi statistika diawali
dengan
pemberian tugas proyek mengumpulkan data penumpang MakassarToraja selama bulan Agustus 2014 pada perusahaan armada
bus, data tersebut diolah dan disajikan dalam bentuk diagram.
Selanjutnya melalui bimbingan guru peserta didik melaksanakan
tahap perencanaan, penyusunan jadwal, pelaksanaan proyek,
menguji hasil melalui presentasi dan diskusi dan diakhiri dengan
refeksi siswa
3.
DAFTAR PUSTAKA
Akbar Sutawidjaja dan Jarnawi Afgani. 2011. Pembelajaran Matematika. Jakarta. Universitas
Terbuka.
Kemdikbub. (2013). Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 .
BPSDMPK
dan PMP: Jakarta
Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014, Implementasi Kurikulum,
Lampiran IV.
Pedoman Umum Pembelajaran.: Jakarta
Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum SMP/MTs
Lampiran 1 mengenai struktur kurikulum SMP/MTs : Jakarta
Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum SMP/MTs
Lampiran 2 mengenai silabus SMP/MTs : Jakarta
Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Kurikulum 2013:
Jakarta
Rajabi, Muhammad, 2014. Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Instalasi Sistem
Operasi Dengan model Pembelajaran Berbasis Proyek. Surabaya:
UNESA