Anda di halaman 1dari 7

LK-2.

Jurnal Refleksi PPL PPG Daljab

Nama Mapel MATEMATIKA

Tempat Pelaksanaan SEKOLAH DASAR

Waktu Pelaksanaan Senin, 14 Oktober 2023

Nama Mahasiswa ELISABET KALUASA, S.Pd

Nama Guru Pamong SYAHRANI, S.Pd


Nama Dosen ZAID ZAINAL, S.Pd.,M.Pd.,Ph.D
. Deskripsi Kegiatan Inovasi Pembelajaran
(Apakah topik dan tujuan yang Anda diajarkan? Inovasi apakah yang Anda lakukan?
Mengapa Anda memilih metode tersebut sebagai inovasi pembelajar di kelas Anda?)

Topik yang diajarkan pada Praktik Pengalaman Lapangan adalah matematika dengan materi
Penjumlahan dan Pengurangan Pada Pecahan Dengan Penyebut Berbeda. Adapun tujuan
pembelajaran ini adalah Peserta didik mampu mengidentifikasi dan mengklasifikasikan
bentuk-bentuk pecahan yang penyebutnya berbeda dengan benar.
Pada praktik pengalaman lapangan kali ini setelah melalui tahapan-tahapan identifikasi
masalah, eksplorasi penyebab masalah, hingga menetapkan solusi dari permasalahan yang
dipilih dengan melakukan inovasi menggunakan model pembelajaran Project Based
Learning (PJBL). Model Project Based Learning dipilih menjadi inovasi dalam
pembelajaran karena selama ini model yang digunakan saat pembelajaran masih monoton
dan tidak membuat peserta didik aktif dalam pembelajaran. Model ini memiliki kelebihan
membantu pendidik memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada peserta didik, dapat
membantu peserta didik untuk mengembangkan kemampuan berfikir, pemecahan masalah
dan ketrampilan intelektual, belajar tentang berbagai peran orang dewasa melalui perlibatan
mereka dalam pengalaman nyata atau simulasi, dan menjadi pembelajar yang otonom dan
mandiri. Model Project Based Learning tentunya dapat membiasakan peserta didik untuk
mengembangan keterampilan berpikir kritis siswa. Keterampilan berpikir kritis yang
dimiliki peserta didik sangat berguna bagi kehidupan nyata dimana kehidupan penuh
tantangan yang datang baik dalam kehidupan sehari-hari maupun tantangan dalam dunia
kerja karena siswa memiliki pola pikir yang terbuka, reflektif, kritis, belajar aktif,
memecahkan masalah, komunikasi, kerja kelompok, dan keterampilan interpersonal dengan
lebih baik.
I. Hal Baik/Manfaat dari Inovasi Pembelajaran
(Hal-hal baik/manfaat apakah yang dirasakan oleh Anda dan siswa/i Anda saat inovasi
pembelajaran berlangsung? Mengapa dan kaitkan alasannya dengan materi yang dipelajari
pada MK Pendalaman Materi)

Terdapat beberapa hal-hal baik yang dirasakan dalam pembelajaran berlangsung setelah
penerapan inovasi seperti : mendorong siswa untuk mendalami materi pelajaran dengan cara
yang lebih mendalam. Mereka harus mencari solusi untuk masalah yang kompleks, yang
memungkinkan mereka untuk memahami konsep dengan lebih baik, Siswa belajar untuk
mengevaluasi informasi, mengidentifikasi masalah, dan merumuskan solusi yang masuk
akal, siswa untuk berkolaborasi, berbagi ide, dan membangun keterampilan sosial. Mereka
belajar cara bekerja bersama sebagai tim untuk mencapai tujuan bersama, Siswa
mengembangkan kemampuan memecahkan masalah yang transferable, yang dapat
diterapkan dalam berbagai konteks dan mata pelajar.
Hal ini terjadi karena Inovasi dalam pembelajaran memiliki potensi untuk menciptakan
pengalaman pembelajaran yang lebih bermakna, mendalam, dan relevan bagi siswa. Hal-hal
baik ini berkontribusi pada perkembangan siswa sebagai pembelajar yang komprehensif dan
mempersiapkan mereka untuk tantangan dalam kehidupan nyata.
II. Tantangan/Masalah yang Dihadapi dari Inovasi Pembelajaran
(Tantangan/masalah apakah yang Anda hadapi saat inovasi diimplementasikan pada
pembelajaran? Mengapa dan kaitkan alasannya dengan materi yang dipelajari pada MK
Pendalaman Materi)

Guru dan siswa mungkin memiliki resistensi terhadap perubahan dalam metode
pembelajaran yang mereka kenal. Mereka dapat merasa nyaman dengan cara tradisional
pembelajaran dan merasa takut atau enggan untuk mencoba inovasi, Mengukur efektivitas
inovasi dan memberikan umpan balik yang sesuai kepada guru dan siswa adalah tantangan
yang signifikan. Evaluasi harus mencakup pengukuran hasil pembelajaran dan dampak
inovasi.
Resistensi terhadap perubahan dapat muncul karena siswa telah terbiasa dengan cara tertentu
untuk mendalami materi. Mereka mungkin merasa bahwa metode yang mereka ketahui
sudah cukup efektif. Oleh karena itu, dalam pendalaman materi, penting untuk memahami
perasaan siswa terhadap perubahan dan menjelaskan manfaat inovasi yang diusulkan.
memahami bahwa mengukur dampak inovasi pada pemahaman materi dapat memerlukan
pengembangan instrumen evaluasi yang sesuai. Hal ini berkaitan dengan kemampuan
mengintegrasikan inovasi dengan materi yang diajarkan dan kemampuan mengukur
kemajuan siswa.
III. Solusi Pemecahan Masalah
(Adakah solusi yang Anda lakukan untuk memecahkan masalah yang hadapi pada
penerapan inovasi pembelajaran? Apakah berjalan lebih baik? Mengapa dan kaitkan
alasannya dengan materi yang dipelajari pada MK Pendalaman Materi)

Guru dapat menjelaskantentang cara menggunakan inovasi, menjelaskan manfaatnya, dan


memberikan dukungan teknis jika diperlukan. mengembangkan instrumen evaluasi yang
sesuai dengan inovasi yang diusulkan dan materi yang diajarkan. Umpan balik yang
diberikan harus membantu guru dan siswa untuk memahami dampak inovasi.
Pengembangan instrumen evaluasi yang sesuai membantu dalam mengukur dampak inovasi
pada pemahaman materi. Umpan balik yang diberikan dapat digunakan untuk perbaikan
yang lebih lanjut dalam proses pendalaman materi. Dengan pelatihan yang baik, guru dan
siswa dapat melihat bagaimana inovasi dapat membantu mereka mendalami materi dengan
lebih baik.
IV. Rencana Tindak Lanjut
(Apakah rencana tindak lanjut (RTL) untuk menjadikan inovasi pembelajaran Anda berjalan
lebih baik ke depannya?)
Memastikan bahwa inovasi terintegrasi dengan baik dalam kurikulum dan materi yang
diajarkan. Perencanaan yang matang dan koordinasi antara guru dan staf pendidikan dapat
membantu mencapai ini. perencanaan yang matang memastikan bahwa inovasi tidak
mengganggu alur pembelajaran materi yang mendalam. Sebaliknya, inovasi dapat
mendukung pemahaman materi dengan lebih baik.

Daftar Pustaka
Ati, T. P., & Setiawan, Y. (2020). Efektivitas Project Based Learning-Problem Solving
terhadap kemampuan berpikir kritis dalam pembelajaran matematika siswa kelas
V. Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika, 4(1), 294-303.
Mashuri, S., Djidu, H., & Ningrum, R. K. (2019). Project-based learning dalam
pembelajaran matematika: Upaya guru untuk meningkatkan minat dan prestasi
belajar siswa. Pythagoras. Jurnal Pendidikan Matematika, 14(2).
Pansa, H. E. (2016). Project-Based Learning dalam pembelajaran matematika.
Setyo, A. A., Fathurahman, M., Anwar, Z., & PdI, S. (2020). Strategi Pembelajaran Project
Based Learning (Vol. 1). Yayasan Barcode.

Kolaka Timur, 17 Oktober 2023

Dibuat oleh Disetujui oleh

ELISABET KALUASA, S.Pd SYAHRANI, S.Pd


{ RTL }
RENCANA TINDAK LANJUT
TAHUN 2023

DISUSUN OLEH :
ELISABET KALUASA, S.Pd
SD NEGERI 1 WATUPUTE

PENDIDIKAN PROFESI GURU


UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2023
RENCANA TINDAK LANJUT

PPENULIS : ELISABET KALUASA, S.Pd


NO.UKG : 201500370365
KELAS : 009 PGSD

Kegiatan Rencana Tindak Lanjut ini dilakukan bertujuan untuk


menggalang kekuatan dan potensi di lingkungan sekolah dan sekitar untuk
bersama-sama tergerak, bergerak, dan menggerakkan. Setiap program yang
selesai dilaksanakan membutuhkan Rencana Tindak Lanjut (RTL). Hal ini
karena RTL merupakan salah satu jaminan bagi keberlangsungan dan
keberlanjutan program. Dengan adanya. Selain itu termasuk di dalamnya
adalah sumber daya manusia sebagai aset untuk koordinasi dan kolaborasi.

Rencana Tindak Lanjut ini dibagikan bertujuan untuk


mengembangkan kemampuan diri karena peran guru yang sangat penting
dalam meningkatkan pemahaman peserta didik yang berpengaruh pada
hasil belajarnya. Sehingga praktik ini diharapkan selain dapat memotivasi
diri juga diharapkan dapat menjadi bahan refrensi atau inspirasi bagi guru
lain.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, berikut ini beberapa RTL yang akan
dilaksanakan setelah mengikuti PPG Dalam Jabatan Tahun 2023.

1. Melakukan refleksi akhir program kegiatan Pendidikan Profesi Guru.


Program kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan yang
harus ditingkatkan dan kelemahan yang harus diperbaiki oleh diri
sendiri selama mengikuti program.
2. Mengembangkan sosialisasi program kegiatan PPG ini, bagi
Komunitas Praktisi di dalam dan sekitar sekolah. Tujuan program ini
adalah untuk menggalang kekuatan dan potensi di lingkungan
sekolah dan sekitar untuk bersama-sama tergerak, bergerak, dan
menggerakkan.
3. Melakukan kegiatan peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga
kependidikan dalam komunitas praktisi sekolah melalui pelatihan
terkait IT (Ms Office, Google Sites, Blog, Video Pembelajaran, Canva
for Education, dan lain-lain). Tujuan
kegiatan ini adalah untuk mempersiapkan sekolah menghadapi era
digital yang pada akhirnya berdampak pada murid.
4. Mengelola program kegiatan berdampak pada murid di tingkat
sekolah, terutama terkait literasi berdiferensiasi. Maksud tujuan
kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kepemimpinan murid dalam
literasi berdiferensiasi di kelas.
5. Menyelenggarakan pelatihan komputer bagi murid. Tujuan kegiatan
ini untuk mempersiapkan kemampuan murid dalam memanfaatkan
komputer sebagai persiapan mengikuti Asesmen Nasional Berbasis
Komputer (ANBK), serta meningkatkan murid yang terampil digital.
6. Melakukan pengembangkan sosialisasi tentang pembelajaran
berdiferensiasi dan sosial emosional. Maksud tujuannya agar
terselenggara pembelajaran berdiferensiasi dan sosial emosional di
tingkat komunal sekolah.
7. Program mengembangkan budaya positif literasi dalam bentuk
kesepakatan kelas ke tingkat komunal sekolah. Tujuan kegiatan ini
agar budaya positif literasi dalam bentuk kesepakatan kelas dapat
dilaksanakan di semua kelas yang ada di sekolah.
8. Kegiatan mengembangkan program pengelolaan kelas yang
menyenangkan bagi murid dalam proses pembelajaran. Tujuannya
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran berpusat pada murid
dengan bentuk program kegiatan melakukan penguatan wali kelas
dalam menciptakan kelas yang menyenangkan bagi murid.
9. Kegiatam mengembangkan kegiatan coaching di tingkat sekolah bagi
murid melalui penyusunan program kerja Komunitas Praktisi di
sekolah. Tujuan kegiatan ini agar menumbuhkan mindset anggota
komunitas praktisi, bahwa mengajar adalah praktik coaching (proses
pembinaan dimana seseorang bertujuan untuk membantu
memberdayakan orang lain dengan memfasilitasi pembelajaran diri,
pertumbuhan pribadi, dan perbaikan kinerja).
10. Melakukan pertemuan dengan Komunitas Praktisi di sekolah dan
sekitarnya guna membahas program-program lain yang berdampak
pada murid di sekolah.Tujuan kegiatan ini agar dapat memetakan
bentuk program berdampak ada murid yang dapat dilaksanakan di
sekolah.

11. Kegiatan melakukan sosialisasi kiprah sekolah kepada komunitas


luar sekolah, masyarakat, dan orang tua murid.Maksud tujuan
kegiatan ini untuk menyebarluaskan kemajuan yang dialami sekolah
kepada masyarakat luas.
RENCANA TINDAK LANJUTY (RTL)
LINGKUNGAN SEKOLAH, GUGUS DAN KECAMATAN

No Nama Kegiatan Tingkat RTL

1. KKG Teman Sejawat Sekolah 1. Melakukan umpan balik dari


kepala sekolah, rekan sejawat,
murid, dan orangtua/wali murid.
2. Melakukan diskusi-diskusi
informal dengan komunitas
praktisi disekolah.
3. Menyebarluaskan pemahaman
dan pengetahuan lainnya terkait
pembelajaran berpusat pada
murid.
4. Meyebarluaskan pemahaman
tentang PBL dan PJBL

2. KKG Gugus Kolaka Timur Gugus 1. Melakuakn pelatihan Pembuatan


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) Berdiferensiasi dan Sosial
Emosional.
2. Melakukan penyusunan
bentuk rencana kerja tahunan
komunitas praktisi di sekolah.
3. Melaksanakan diskusi secara
intensif dan rutin dengan
Komunitas Praktisi di sekolah.
Meyebarluaskan pemahaman
tentang PBL dan PJBL

3. KKG Kec Mowewe Kecamatan 1. Membentuk kegiatan dilakukan


masing-masing program
disesuaikan dengan situasi dan
kondisi di sekolah.
2. Meyebarluaskan pemahaman
tentang PBL dan PJBL
3. Menyampaiakan pembelajaran
yang inovatif dan kreatif dengan
menggunkan pendekatan
saintifik terintegrasi TPACK.

Anda mungkin juga menyukai