Penerapan metode PBL dalam kegiatan belajar membuat peserta didik aktif dan dapat bekerja sama
dalam memahami pelajaran terutama dalam kegiatan diskusi.
Selain itu guru lebih mudah menyampaikan materi pelajaran, menarik minat belajar serta meningkatkan
pemahaman dan fokus peserta didik dengan digunakanya media gambar pada LCD proyektor dan media
gambar yang konkret.
Karena memang menurut hasil pembelajaran pada saat MK pendalaman materi diketahui peserta didik
pada usia kelas rendah butuh model belajar yang konkret dan peserta didik harus dibiasakan untuk dapat
bereksplorasi dengan imajinasinya salah satunya melalui kegiatan diskusi kelompok.
Untuk mengatasi tantangan dan permasalahan yang dihadapi dalam proses belajar, guru berusaha menjadi
fasilitator yang memberikan motivasi dan melakukan bimbingan dan arahan baik secara individual
maupun kelompok terhadap peserta didik ketika melakukan diskusi, memahami dan memanfaatkan bahan
belajar yang telah disediakan.
Untuk mendapatkan pembelajaran yang lebih baik kedepannya, guru akan berusaha :
1. Memilih dan menerapkan model pembelajaran inovatif sesuai dengan sintak-sintak nya,
2. Memilih metode, strategi dan materi pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik
peserta didik,
3. Memperbanyak sumber belajar
4. Merancang LKPD dan evaluasi pembelajaran berbasis masalah dan HOTS
5. Menyusun refleksi kegiatan pembelajaran.
Daftar Pustaka
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia, 2023, Panduan Guru
Pendidikan Pancasila SD/MI Kelas II, Penulis: Resha Hadi Sucipto, Soeharti, Shofia
NurunAlanur S.
https://www.kompasiana.com/pjokopurwanto5986/64fb62a3e2c0f94cd500a2e2/tantangan-dan-peluang-
problem-based-learning-di-kelas?page=all
https://files1.simpkb.id/guruberbagi/rpp/76421-1674457083.pdf