Anda di halaman 1dari 10

1

PROGRAM GURU PENGGERAK


AKSI NYATA MODUL 1.4
(Dokumentasi lengkap bisa dilihat di https://youtu.be/yJdK_YS18yA)

BUDAYA POSITIF
“Guru Berbagi dan Kesepakatan Kelas”
Oleh: Rina Oktopiani, M. Pd

A. Latar Belakang
Pendidikan menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, yaitu usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara 1. Berdasarkan pengertian tersebut jelas bahwa untuk
mewujudkan suasana belajar yang mendukung murid untuk belajar dibutuhkan perencanaan. Jadi,
jika ada yang mengatakan bahwa tidak diperlukannya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
untuk menciptakan pembelajaran yang baik, maka pernyataan tersebut salah adanya. Selain
dibutuhkan perencanaan yang tepat, maka perlu adanya kerja sama dan diskusi dalam menciptakan
pembelajaran yang mmapu mengembangkan potensi diri murid.
Pendidikan merupakan suatu sistem yang tidak bisa dilaksanakan hanya oleh satu individu
saja. Oleh sebab itu penting adanya kerjasama dalam berbagai pihak, terutama warga sekolah mulai
dari kepala sekolah, guru, orang tua murid, murid, dan tenaga kependidikan lainnya, serta
masyarakat yang ada di lingkungan suatu sistem pendidikan. Ada beberapa poin penting yang perlu
diperhatikan dalam dunia pendidikan. Pendidikan baik formal, non-formal, serta informal
diharapkan mampu membuka pandangan setiap individu tentang kehidupan. Itulah fungsi
pendidikan yaitu transfer pengetahuan. Melalui pendidikan, diharapkan menjadi wadah
pengembangan karir. Pendidikan tidak bisa dipungkiri menjadi suatu sistem yang sangat
berpengaruh pada pembentukan sifat dan karakter individu. Melalui pendidikanlah seorang individu

1
https://pusdiklat.perpusnas.go.id/public/media/regulasi/2019/11/12/2019_11_12-
03_49_06_9ab7e1fa524ba603bc2cdbeb7bff93c3.pdf
2

diajarkan berbagai norma dan nilai-nilai positif yang nantinya akan berguna dalam masyarakat.
Pendidikan juga diharapkan mampu meningkatkan kualitas suatu bangsa.
Namun, kita bisa melihat mutu pendidikan di Indonesia saat ini masih snagat perlu untuk
ditingkatkan. Salah satu standar yang sering digunakan untuk mengambil suatu kebijakan pendikan
di Indonesia ialah hasil Survei kemampuan pelajar yang dirilis oleh Programme for International
Student Assessment (PISA). PISA menempatkan Indonesia di peringkat ke-72 dari 77 negara pada
tahun 20192. Saat ini banyak sekali halangan dan rintangan yang kita temukan dalam dunia
pendidikan Indonesia. Mulai dari sarana dan prasarana, kualitas sumber daya manusia, serta
keterbatasan tenaga pendidika. Berbagai persoalan tersebut tentunya perlu untuk dicarikan
solusinya.
Pada lingkup yang lebih kecil, yaitu satuan pendidikan, salah satu permasalahan yang bisa-
dilihat dari kurangnya kerjasama antar stakeholder yang mempengaruhi rendahnya mutu
pendidikan. Setiap stakeholder masih berpikiran mereka memiliki perannya masing-masing dalam
menciptakan suatu pendidikan yang berkualitas. Padahal seharusnya setiap stakeholder itu saling
mendukung satu sama lain, baik itu dari segi pemerintah, masyarakat, maupun sekolah. Di
lingkungan sekolah penting adanya kerjasama antara sesama warga sekolah, terutama sesama rekan
guru, kepala sekolah, murid dan orang tua murid. Melalui kerja sama tersebut, diharapkan bisa
mewujudkan capaian yang baik untuk mencapai visi dari suatu satuan pendidikan.
Salah satu bentuk kerjasama yang bisa penulis lakukan ialah membentuk suatu komunitas
yang memiliki visi dan misi sama untuk menciptakan pembelajaran yang bermutu. Dengan adanya
kesamaan tujuan makan akan lebih mudah mencapainya. Melalui komunitas berbagai permasalahan
yang tadinya ditanggung soleh individu, menjadi lebih mudah dengan menyelesaikannya bersama-
sama. Itulah pentingnya dibentuk suatu komunitas praktisi, komunitas ini sangat bermanfaat. Selain
kerja sama dengan rekan guru, kerja sama dengan murid juga penting. Menciptakan kerjasama
bersama murid contohnya dalam membentuk suatu kesepakatan. Kesepakatan tersebut akan
menciptakan suasana belajar lebih kondusif, sesuai dengan yang diinginkan oleh murid. Ketika
murid membuat suatu keputusan maka dia akan lebih memiliki rasa tanggung jawab dan konsistensi
yang tinggi untuk mematuhi peraturan tersebut. Dengan demikian adanya kerjasama antara guru,

2
https://www.dw.com/id/peringkat-6-terbawah-indonesia-diminta-tinggalkan-sistem-pendidikan-feodalistik/a-
51541997#:~:text=Survei%20kemampuan%20pelajar%20yang%20dirilis,ke%2D72%20dari%2077%20negara.&text=S
urvei%20PISA%20merupakan%20rujukan%20dalam,kemampuan%20membaca%2C%20matematika%20dan%20sains
.
3

warga sekolah, murid, dan kepala sekolah dapat mewujudkan pembelajaran atau learning
community yang mampu meningkatkan mutu pendidikan sehingga bermuara pada terwujud
Merdeka belajar
Berdasarkan hal tersebut, maka dalam kesempatan menerapkan aksi nyata Modul 1.4 terkait
dengan budaya positif, maka penulis akan melakukan dua hal. Budaya positif yang pertama ialah
budaya guru berbagi bersama rekan guru. Selain bekerja sama, guru berbagi praktik baik yang
pernah dilakukan di kelas-kelas mereka, dan merancang pembelajaran bersama. Selain itu, budaya
positif bersama murid juga diterapkan yaitu membuat kesepakatan kelas guna mewujudkan suasana
pembelaharan yang lebih menyenangkan.

B. Deskripsi dan Hasil Aksi Nyata


1. Guru Berbagi
 Pembentukan Komunitas Praktisi
Komunitas praktisi atau Communities of Practice (CoP) adalah komunitas yang terbentuk
karena memiliki minat/kepentingan pada suatu hal yang sama. Seseorang yang terus berinteraksi
dengan komunitas dan memperbaharui pengetahuannya, bekerja sama dalam menyeleseikan
permasalahan dan meningkatkan kualitas kinerja. Memiliki tujuan dan keresahan yang sama
menjadi pondasi yang kuat untuk mencapai tujuan. Begitu juga yang penulis harapkan dalam
pembentukan komunitas praktisi di SMP Negeri 2 Reteh. Komunitas yang kemudian diberi nama
“Komunitas Guru Belajar (KoGuBel)” merupakan kumpulan dari warga sekolah yang memiliki
keinginan melakukan perubahan dalam pembelajaran. Komunitas ini terdiri dari kepala sekolah,
guru, dan orang tua murid.
 Kegiatan Kolektif bersama Komunitas Praktisi
Setelah terbentuknya komunitas praktisi SMP Negeri 2 Reteh, selanjutnya diadakan
perencanaan kegiatan yaitu tentang kegiatan kolektif yang mendukung terwujudnya perubahan
dalam proses pembelajaran. Salah satu kegiatan yang di dilakukan ialah workshop penyusunan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) mewujudkan Merdeka belajar. Penulis sebagai seorang
calon guru penggerak bertindak sebagai narasumber yang berbagi praktek baik serta cara-cara
menyusun RPP sesuai dengan Filosofi KHD. Penulis mengajak guru-guru berperan aktif dan
mampu membuat sebuah RPP mulai dari selembar kertas kosong. Beberapa hasil dari pekerjaan
rekan guru melalui kegiatan kolektif ini dapat dilihat pada lampiran.
4

2. Kesepakatan Kelas
Budaya positif di dalam kelas salah satunya bisa terwujud dengan membentuk kesepakatan
kelas. Melalui kesepakatan kelas tersebut murid diharapkan mampu bertanggung jawab atas
keputusan yang mereka ambil. Murid menentukan sendiri hal-hal apa yang bisa dilakukan dan tidak
dilakukan di dalam kelas selama pembelajaran berlangsung. Hal yang menarik di sini, penulis
bersama murid memanfaatkan fasilitas atau sarana yang disediakan oleh sekolah yaitu papan tulis
digital. Dengan menggunakan papan tulis ini murid lebih antusias karena mereka bisa
menandatangani secara langsung kesepakatan yang ada di layar monitor. Secara bergantian setiap
murid menandatangani kesepakatan yang telah dibuat.

C. Pembelajaran dari Aksi Nyata


Pada modul 1.4 ini penulis melakukan aksi nyata dalam konteks berbagi ke rekan guru dan
juga kesepakatan kelas. Beberapa Hal yang dapat penulis ambil dari kegiatan ini adalah:
1. Penting untuk selalu berbagi ke rekan guru terlepas dari apakah mereka akan
mengikuti apa yang kita sarankan atau tidak.
2. Banyak hal yang terkadang penulis anggap kecil tapi ternyata sangat berharga bagi
orang lain.
3. Dibutuhkan kesabaran dan tekad yang kuat agar mampu ters konsisten dalam
mengajar orang lain melakukan perubahan
4. Meubah mind set seseorang membutuhkan kerja keras dan kesabaran
5. Penting untuk selalu bersikap terbuka baik sesama rekan guru maupun dengan murid.
6. Murid menyenangi ketika mereka diajak menentukan peraturan atau kesepakatan di
kelas mereka sehingga mereka akan lebih bertanggung jawab.
7. Sekecil apaun kesepakatan yang dibuat, penting untuk menerapkannya secara
konsisten.
8. Sekecil apapun perubahan yang dilakukan tetap akan selalu berdampak positif.

D. Rencana Perbaikan
Setiap tindakan yang dilakukan oleh seorang manusia, tentunya tidak ada yang sempurna.
Masih banyak hal-hal yang menjadi kekurangan sehingga perlu adanya perbaikan di masa yang
akan datang. Beberapa hal yang perlu ditingkatkan atau diperbaiki adalah:
5

1. Kemampuan dalam memberikan pertanyaan pemantik sehingga membuka cakrawala


murid untuk membuat kesepaktan-kesepakatan yang lebih kreatif.
2. Komunikasi dengan rekan guru yang belum mau memulai perubahan di kelas-kelas
mereka
3. Pengetahuan lebih lanjut mengenai pembelajaran berpusat kepada murid dan teknik
untuk menyampaikannya kepada rekan guru.
6

Lampiran. Beberapa hasil Workshop Merancang RPP


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 2 Reteh Kelas /semester : IX / Genap


Mata Pelajaran : IPS Alokasi waktu : 2 JP
KD 3 : KD 4 :
3.3.1 Menelaah ketergantungan antarruang 4.3.1 Menganalisis ketergantungan antarruang
dilihat dari konsep ekonomi dilihat dari konsep ekonomi
(Produksi,distribusi,konsumsi,harga,pasar) (Produksi,distribusi,konsumsi,harga,pasar)
dan pengaruhnya terhadap migrasi dan pengaruhnya terhadap
penduduk,transportasi,lembaga sosial dan migrasipenduduk,transportasi,lembaga
ekonomi,pekerjaan, pendidikan dan sosial dan ekonomi,pekerjaan,pendidikan
kesejahteraan masyarakat dan kesejahteraan masyarakat
IPK IPK
Menelaah ketergantungan antarruang Menganalisis ketergantungan antarruang
dilihat dari konsep ekonomi dilihat dari konsep ekonomi
(Produksi,distribusi,konsumsi,harga,pasar) (Produksi,distribusi,konsumsi,harga,pasar)
dan pengaruhnya terhadap memanfaatkan dan pengaruhnya terhadap memanfaatkan
persaingan sebagai peluang untuk meraih persaingan sebagai peluang untuk meraih
keunggulan ekonomi bangsa keunggulan ekonomi bangsa

Materi Memanfaatkan persaingan sebagai peluang untuk meraih keunggulan


ekonomi bangsa
Tujuan pembelajaran Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model Problem bassed
learning peserta didik diharapkan mampu:
1. Menjelaskan keunggulan dibidang ekonomi
2. Memberikan contoh keunggulan dibidang ekonomi dan
3. Menyajikan hasil diskusi tentang keunggulan suatu negara dan
peluang meraih keunggulan dibidang ekonomi dengan penuh
bertanggung jawab dan percaya diri
Sumber belajar Buku siswa IPS kelas IX,Buku IPS lain yang relevan,internet,lingkungan sekitar
dan sumber lain yang relevan.

Kegiatan Deskripsi kegiatan Waktu


Pembelajaran
Pendahuluan 1.Mengucapkan salam,mengecek kebersihan kelas dan 10 menit
kehadiran peserta didik, berdoa dan kesepakatan kelas
2.Memberi motivasi dengan menanyakan kembali materi yang
sudah dipelajari tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
perdagangan iternasional
Kegiatan inti 1.Peserta didik diminta mengamati gambar atau foto yang 60 menit
1.Mengamati terdapat pada buku paket maupun yang disajikan oleh
guru,tentang barang-barang yang dijual di pasar yang bersal
dari dalam negeri maupun luar negeri
7

2.Berdasarkan hasil pengamatan tersebut peserta didik diminta


untuk mendiskusikan tentang hal-hal yang ingin diketahui
2.Menanya 3.Peserta didik diminta untuk merumuskan pertanyaan tentang
hal-hal yang ingin diketahui dari hasil pengamatan,misalnya:
1. Bagaimana keunggulan ekonomi itu dikembangkan oleh
suatu negara?
2. Faktor apa saja yang diperlukan untuk mengembangkan
dibidang ekonomi?
4.Guru dapat menambahkan hal-hal yang terkait dengan tujuan
pembelajaran
3.Mengumpulkan 5.Peserta didik mencari informasi secara berkelompok terkait
informasi pertanyaan yang sudah dirumuskan
6.Guru mendorong peserta didik untuk mendapatkan informasi
yang sesuai
4.Mengasosiasi 7.Peserta didik diminta untuk menganalisis data atau informasi
yang diperoleh dari berbagai sumber.
8.Peserta didik menyusun laporan hasil diskusi,guru membantu
peserta didik dalam menyiapkan laporan yang sesuai
5.Mengkomunikasikan 9.Peserta didik mempresentasikan hasil laporan yang sudah
dibuat.
10.Guru membimbing peserta didik membuat kesimpulan
kegiatan pembelajaran
Penutup 1.Melakukan refleksi dan umpan balik 10 menit
2.Peserta didik diingatkan untuk membaca materi berikutnya
3.berdoa dan mengucapkan salam penutup
Penilaian 1.penilaian sikap:observasi/jurnal
2.Penilaian pengetahuan:Tes tulis,Penugasan
3.Penilaian keterampilan:Unjukkerja diskusi dan presentasi

Mengetahui, Pulau kijang,4 januari 2021


Kepala sekolah Guru mata pelajaran IPS

MOHD.NURDIN,S.Pd ELVITA HANUM,S.Pd


NIP.19630515 198601 1 006 NIP.19700501 199703 2 004
8

RPP 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
NO . 1
Sekolah : SMPN 2 Reteh
Mata Pelajara : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VIII / Genap
MateriPokok : Teks Persuasif
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit 1 Pertemuan

A. TujuanPembelajaran
Peserta didik, Perubahan prilaku yang akan dicapai, (yang akan dicapai), kondisi
/prasyarat , karakter /sikap
Model : Problem based learning
Melalui pendekatan saintifik
Peserta didik mempu
1. Mendikusikan informasi yang berupa saran,ajakan dan permasalah aktual dari teks
persuasif.
2. Menemukan isi dari teks persuasifteks persuasif
B. Kegiatan Pembelajaran
 Kegiatan Pendahuan
1. Mengucapakan salam dan Doa
2. Presense
3. Memberikan motivasi yang berhubungan dengan materi yang sampaikan,
yaitu membedakan isi teks eksplanasi dengan teks persuasif
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran (materi pembelajaran)
5. Mengingatkan kembali meteri yang lalu
6. Menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan.

 Kegiatan Inti (
 Orientasi peserta didik pada masalah

1. Peserta didik mendengarkan cerita guru hal yang pernah didengar atau
dilakukan dalam dalam kehidupan nyata siswa tentang teks persuasif atau
mengamati gambar dari teks persuasif.
1. Guru membagi kelompok berpasangan dengan cara berhitung no 1 berpasangan
no1, no2 berpasangan dg no 2 dan seterusnya
2. Peserta didik melakukan tanya jawab tentang teks persuasif yang pernah
dilakukan dalam kehidupanya.
3. Guru membagikan teks kepada masing-masing kelompok

 Mengorganisasi penyelidikan individu maupun kelompok

4. Di dalam kelompok siswa membaca teks yang sudah diterimanya secara


bergantian
5. Peserta didik berdiskusikan isi dari teks persuasif,yang berupa kalimat ajakan,
kalimat saran dan kalimat argumen.
9

6. Guru membimbing siswa dalam kelompok untuk menemukan informasi berupa


ajakan/saran dan permasalahan actual dalam teks tersebut.

 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

7. Peserta didik merinci informasi penting yang berkaitan dengan teks persuasif.
8. Peserta didik memahami isi teks persuasif yang berupa kalimat ajakan, kalimat
saran dan argument.
9. Peserta didik merinci kalimat fakta, opini dan argument.
10. Guru menlakukan pengamatan untuk menilai sikap dan keterampilan peserta
didik.
 Menganalisis dan mengolah proses pemecahan masalah
.
11. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, dan
kelompok yang lain memberikan tanggapan dari hasil kerja kelompok temanya
12. Guru memberikan apresiasi dan pujian bagi kelompok yang hasil kerjanya
bagus baik dalam memberitangan tanggapan maupun dalam menyampaikan
hasil kerja kelompoknya.
13. Peserta didik menyimpulkan hasil diskusin dari informasi dan kalimat ajakan,
kalimat sarar dari teks persuasive
14. Peserta didik membuat rangkuman dari materi yang telah diperolehnya.

 Kegiatan Penutup
1. Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap proses kegiatan pembelajaran hari
ini dengan arahan guru.
2. Peserta didik mengajukan pertanyaan untuk menguatkan pemahaman terhadap
materi pelajaran hari ini.
3. Peserta didik mendapatkan umpan balik dari guru.
4. Peserta didik mendapatkan informasi rencana pembelajran untuk pertemuan
berikutnya ( menelaah struktur dan kaidah kebahasaan teks persuasif)
5. Peserta didik dipersilahkan untuk berdoa mensuyukuri apa yang telah
diterimanya hari ini
C. Penilaian Pembelajaran
 Teknik : tes tertulis
 Bentuk : uraian singkat

Mengetahui Pulau Kijang, 18 Januari 2021


Kepsek SMPN2 Reteh Guru Bidang Mapel

MOHD. NURDIN,S.Pd MASTIKAH,S.Pd


NIP. 19631505 198601 1001 NIP. 19690420 200701 2 008

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


10

( LKPD 1 )
KD.13.4 Menyimpulkan isi saran, ajakan, arahan, perimbangan tentang berbagai hal positif atau
permasalahan aktual dari teks persuasi (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman
budaya) yang didengar dan dibaca.
Nama Siswa/ Kelomok : ................................................................
Kelas / Kelomok : ...............................................................
1. Bacalah teks dibawah ini kemudian kerjakan tugas berikut!

PENDIDIKAN

Pendidikan adalah hal yang paling penting dalam dunia ini, baik pendidikan formal maupun
informal. Dengan pendidikan kita bias mendapatkan pencerahan dan menjadi apapun yang kita
inginkan. Pendidikan juga bias mengarahkan kita kekehidupan yang lebih baik. Pendidikan bias kita
raih dengan belajar dengan giat baik di sekolah, di rumah maupun di tempat-tempat lain. Jika kita
tidak belajar dengan serius dan giat, tentunya apa yang kita lakukan hanyalah sia-sia karena tidak
ada yang bias dicapai dengan perbuatan yang tidak sungguh-sungguh. Akibatnya kita tidak bias
mencapai cita-cita. Oleh karena itu, marilah belajar dengan giat dan sungguh-sungguh agar kita
dapat mendapat cita-cita.

1. Diskusikanlah informasi pada teks persuasi tersebut ( mengidentifikasi fakta, opini dan
argument)
2. Menemukan informasi tersurat dari teks persuasi ( kaliamt ajakan, kalimat saran dn
pembahasan)

Anda mungkin juga menyukai