Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN AKSI NYATA MODUL 1.

4 PROGRAM GURU PENGGERAK

LAPORAN AKSI NYATA

MODUL 1.2 REFLEKSI FILOSOFI PENDIDIKAN INDONESIA

KI HAJAR DEWANTARA

Oleh :

Harjunida,S.Pd.

SDN 05 Batu Bajanjang.

CGP Angkatan 4. Kabupaten Solok

A. LATAR BELAKANG

Di masa pandemi covid-19 ini menjadikan kita harus mampu berkreasi dan
berinovasi, tidak terkecuali dalam dunia pendidikan khusunya di SDN 05 Batu
Bajanjang.

Pembelajaran daring merupakan salah satu cara untuk tetap menyajikan


pelayanan pendidikan kepada murid. Berbagai masalah yang timbul seperti biaya
kuota internet, Masalah kepemilikan peralatan TIK seperti Laptop, penggunaan
menggunakan media pelajaran daring harus bisa diatasi dengan berinovasi.

Pembelajaran media daring di SDN 05 Batu Bajanjang menggunakan beberapa


aplikasi, diantaranya WA dan antar jemput tugas oleh orang tua murid. Dengan
menggunakan aplikasi WA yang hanya sebagian kecil yang dimiliki murid maka
dapat berinteraksi secara langsung melalui orang tua murid, baik menggunakan
tulisan, suara, maupun berbagi. Dalam berkomunikasi langsung dengan orang tua
murid akan lebih memudahkan guru untuk memamtau hasil belajar anak melalui
Tanya jawab bersama orang tua murid.

B. DESKRIPSI AKSI NYATA

Untuk mengantisipasi kesalahpahaman yang mungkin akan terjadi, saya sebagai


guru kelas mengambil peran untuk memberikan pembelajaran tetap sesuai dengan
tugas sebagaimana biasanya. Diantaranya :

a. Menggali informasi dari guru rekan sejawat dan kepala sekolah dalam
proses pembelajaran di kelas daring. Dan membuat kesepakatan untuk
mengikuti pembelajaran daring yang dilakukan.
b. Mengikuti pelajaran daring sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Berbagi informasi dan motivasi dalam pengambilan dan pengembalian
tugas oleh orang tua murid.
c. Memantau hasil pelaksanaan pembelajaran daring.
d. Memantau hasil pelaksanaan pembelajaran daring.

C. HASIL DARI AKSI NYATA

Hasil yang diperoleh menunjukkan hal yang baik dalam berkomunikasi antara guru
dan wali murid yang selama ini mungkin jarang dilakukan. Murid dan wali murid
beserta guru menjadi paham akan pentingnya berkomunikasi yang baik, terlebih
dalam pelajaran sehingga tidak terjadi kesalahpahaman.

D. PEMBELAJARAN YANG DI DAPAT

Keberhasilan yang diperoleh :

Guru dan murid serta wali murid dapat berkomunikasi dengan baik dan tidak
terjadi kesalahpahaman.

Kegagalan yang diperoleh

Masih ada murid yang tidak mengikuti kegiatan karena ada juga sebahagian orang
tua yang masih cuek akan tugas yang diberikan guru kelas sehingga belum
memperoleh motivasi dan belum dapat berbagi informasi dalam kegiatan lanjutan
dalam pembelajaran / pengalaman yang pernah dialami dan mengambil pelajaran
dari pengalaman tersebut.

E. RENCANA PERBAIKAN UNTUK PELAKSANAAN DI MASA MENDATANG

Rencana yang akan saya lakukan di masa mendatang melakukan komunikasi dan
menjalin hubungan yang dekat dengan wali murid agar dapat memahami
kebutuhan murid dan memberi motivasi serta selalu memantau sejauh mana
pelaksanaannya dari tugas yang diberikan.
F. DOKUMENTASI

Mencari kesepakatan untuk belajar daring

Sosialisasi Guru bersama wali murid

Melakukan kolaborasi bersama teman sejawat


Ulasan

Upaya dalam membangun budaya positif di sekolah yang berpihak pada


murid diawali dengan membentuk lingkungan kelas yang mendukung tercipta
budaya positif, yaitu dengan menyusun kesepakatan kelas.

Langkah awal yang saya lakukan dalam menyusun kesepakatan kelas adalah
dengan mengadakan pertemuan dengan murid di dalam kelas dan memulai
keakraban dengan mereka yaitu dengan kegiatan saling menyapa dan memberi
penjelasan singkat terkait dengan kesepakatan kelas dan kelas impian.

Saya mengemukakan kepada siswa yang dimaksud dengan kesepakatan


kelas yaitu berisi beberapa aturan untuk membantu guru dan murid bekerja
bersama membentuk kegiatan belajar mengajar yang efektif dan menyenagkan.

Setelah semua murid memahami tentang kesepakatan kelas,saya


membimbing mereka untuk menulis pendapat mereka tentang aturan yang di buat
untuk kesepakatan kelas,Semua murid diarahkan untuk menulis di kertas
pendapat mereka dan ditempelkan di papan tulis kemudian saya merangkum
pendapat dari semua murid untuk dijadikan kesepakatan kelas ,selanjutnya saya
meminta satu orang perwakilan dari semua murid untuk menuliskan secara urut
poin-poin kesepakatan kelas yang telah dirangkum dan disepakati bersama
diantaranya :

1). Mengucapkan salam ketika masuk di kelas

2).Menjaga kebersihan kelas,

3). Membuang sampah pada tempatnya,

4). Memakai seragam sekolah dengan rapi,

5). Menjaga sopan santun terhadap guru,

6). Meminta izin saat keluar atau masuk ke kelas,

7). Menghargai sesama teman,

8). Bertanggung jawab menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.


Respon murid terhadap kesepakatan kelas yang telah disepakti sangat
baik,mereka terlihat antusias karena kesepakatan bersumber dari pendapat
atau ide mereka sendiri.

Tantangan di hadapi dalam penerapan kesepakatan kelas adalah ada


beberapa siswa
swa yang belum komitmen dalam menjalankan kesepakatan
kelas,sehingga saya akan membuat kesepakatan bersama dengan murid untuk
penerapan sanksi jika ada yang tidak komitmen.

Namun saya lega dengan adanya kesepakatan kelas bisa memberikan hasil
yang baik dalam
lam pembentukan karakter siswa dan mendorong mereka dalam
berprilaku baik,selain itu kegiatan pembelajaran berjalan lancar dan efektif
mudah dan tidak menekan serta membuat murid
rid lebih meningkatkan perilaku
disiplin.

Menerapkan Budaya Positif

Langkah-langkah
ngkah dalam menyusun kesepakatan kelas secara runtun dan
jelas

Kesepakatan kelas adalah hal yang dibuat di dalam kelas antara guru
dengan murid untuk menjadikan kegiatan belajar sesuai dengan tujuan yang
diharapkan. Guru dan murid menghargai upaya dan pe
perilaku
rilaku yang baik dalam
proses penyusunan dan pelaksanaan kesepakatan kelas
Langkah pertama yang dilakukan adalah berdiskusi dengan murid,
menyampaikan Alasan kenapa kesepakatan kelas perlu dibuat. Kemudian
menyampaikan tujuan belajar secara umum yang akan dicapai. Untuk mencapai
tujuan tersebut, murid diharapkan dapat belajar dengan nyaman dan merdeka,
tanpa adanya tekanan dan paksaan dari guru atau siswa lain di kelas tersebut.
sehingga kesadaran dan motivasi intrinsik murid dapat terbangun karena
menyadari bahwa belajar adalah kebutuhan yang akan bermanfaat untuk
kehidupannya baik saat ini maupun yang akan datang. Namun guru tidak terburu-
buru memaksakan murid mengikuti kesepakatan kelas.Melainkan berproses.

Tindakan yang dilakukan oleh guru

Mempersilahkan setiap murid untuk mengusulkan kesepakatan kelas.


Mempersilahkan ketua kelas untuk memimpin diskusi. Usulan dari setiap murid
diinventarisir untuk dibahas dan diambil sebagai kesepakatan kelas. Guru
mendengarkan apa yang disampaikan murid. Guru bertindak sebagai fasilitator
yang mengarahkan jalannya kegiatan diskusi kesepakatan kelas. Semua usulan
kesepakatan kelas sebagai budaya positif di sekolah, diambil secara bersama-
sama oleh murid dan guru. Jadi tidak ada paksaan ataupun tekanan dari guru.
Kesepakatan kelas dibuat dan berlaku selama murid masih di kelas tersebut.
Dalam pelaksanaannya perlu konsisten menjalankan kesepakatan kelas.

Percakapan Guru terhadap murid dalam kesepakatan kelas

Guru menyampaikan kepada murid bahwasanya kesepakatan kelas sangat


penting. Kesepakatan kelas berasal dari murid, oleh murid dan untuk murid.
Memperhatikan sudut pandang murid, sesuai dengan latar belakang murid di
kelaas. Makanya dalam membuat kesepakatan kelas harus bisa dilaksanakan
dengan tanggungjawab dan sepenuh hati. Tidak ada hukuman dalam pelaksanaan
kesepakatan kelas dan tidak juga ada hadiah yang diberikan. Tidak ada ancaman
terhadap hasil belajar, namun semua diharapkan dapat dilaksanakan dengan baik.
Karena jika tidak bisa dilaksanakan dengan baik, konsekunesinya murid yang akan
merasakan juga. Menumbuhkan motivasi Intrinsik adalah tujuan utama dalam
membuat kesepakatan kelas.

Respon Murid dalam kesepakatan kelas

Murid merespon dengan baik kesepakatan kelas yang akan dibuat dan
dilaksanakan. Murid merasa merdeka dan bahagia, karena tidak ada kekerasan
dalam bentuk fisik, psikis, maupun kekersan dalam bentuk verbal pada kegiatan
pembelajaran. hal ini karena kesepakatan kelas dibuat sesuai dengan kondisi
murid di kelas tersebut (melibatkan murid dalam menyusun kesepakatan kelas)

Keberhasilan dan Tantangan

Keberhasilan dengan adanya kesepakatan kelas meliputi, siswa menjadi


lebih disiplin dalam belajar karena aturan kelas dibuat oleh mereka. Murid
berfikir positif, bahwa kesepakatan kelas sangat bermakna. Belajar lebih
kondusif dengan saling mengingatkan satu sama lain. Siswa mampu menempatkan
diri sebagai murid dengan saling menghargai antar teman dan menghormati guru.

Tantangan yang dihadapi adalah kolaborasi dengan orang tua yang memiliki
kesibukan dalam pekerjaan untuk mengontrol kegiatan belajar murid di
rumah. Karakter murid yang berbeda-beda, tidak semua murid bertanggungjawab
secara penuh terhadap kesepakatan kelas dan kurang mandiri. Menumbuhkan
motivasi Intrinsik tidak semudah seperti yang diungkapkan. Memahami
kebutuhan dan tahap perkembangan anak tidaklah mudah.

Mencoba demi tahap pertahap semoga dapat hasil yang lebih baik
Mencoba itu harus, walau tak sempurna
Tapi harus yakin,suatu saat akan bermanfaat
Salam penggerak
Semangat selalu

Anda mungkin juga menyukai