Perasaan saya selama melakukan perubahan di kelas, saya merasa senang akan perubahan
yang dilakukan serta merasa bersemangat untuk melakukan pembiasaan perubahan-
perubahan kearah yang lebih baik di dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Contohnya, ketika membuat kesepakatan kelas dalam menerapkan kedisiplinan untuk selalu
mengucap salam dan selalu menyapa dengan santun untuk lebih meningkatkan karakter
disiplin dalam diri anak sesuai dengan filosofi Ki Hadjar Dewantara. Dengan melakukan
kesepakatan sehingga tidak ada yang merasa dirugikan karena sebelumnya antara guru dan
murid sama-sama sudah saling menyepakati. Begitu pula dengan penerapan pembiasaan baik
dan belajar di dalam atau di luar kelas yang menarik.
Gagasan yang muncul dalam proses perubahan antara lain, membuat rencana pelaksanaan
pembelajaran yang menyenangkan dengan adanya keterlibatan anak dalam membuat
keputusan seperti kesepakatan kelas. Melakukan persiapan sarana dan prasarana yang baik
dan matang, yang tepat sesuai dengan pelajaran yang sedang dipelajari. Memberikan
penghargaan kepada siswa apabila berhasil melampaui target pencapaian kompetensi yang
telah disepakati bersama. Mengajak siswa untuk belajar diluar kelas dengan menfaatkan
lingkungan sekitar untuk menggali kodrat alam dan zaman siswa sambil berkolaborasi
dengan guru Penjaskes sehingga siswa tidak merasakan kejenuhan. Serta mengasah rasa
sosial siswa dengan melaksanakan kegiatan Jumat Amal untuk menyantuni anak yatim piatu
di lingkungan sekolah.
4. ‘Foto bercerita’ dari seluruh rangkaian pelaksanaan (perencanaan, penerapan dan refleksi)
aksi Anda.
Perencanaan : Guru melakukan diskusi dengan peserta didik untuk kesepakatan kelas apa
yang boleh dilakukan dan tidak, apa yang disenangi, dan pembelajaran seperti apa yang
mereka inginkan.
5. Anda juga dapat memasukkan ‘testimoni’ dari rekan guru dan peserta didik yang terlibat
dalam proses perubahan yang Anda lakukan.
Berdasarkan perubahan yang saya lakukan saya berharap guru-guru lain akan melakukan hal
yang sama agar peserta didik merasa sekolah seperti rumah mereka sehingga mereka akan
merasa lebih nyaman dalam belajar dan tidak merasa tertekan, menganggap sekolah adalah
tempat yang membosankan karena selalu diberi tugas-tugas yang bertumpuk dan harus
dikerjakan dalam beberapa hari saja.