Anda di halaman 1dari 4

Muhibatul Husna

223127915085
Kimia 02/Offering B

Aksi Nyata Penerapan Pemikiran Ki Hajar Dewantara di Kelas dan Sekolah

1. Perasaan Selama Melakukan Perubahan Di Kelas X-10 SMAN 8 Malang

Perasaan saya selama melakukan perubahan-perubahan kecil di kelas yaitu saya


merasa bersyukur, bahagia, dan lebih bersemangat untuk membiasakan perubahan tersebut
dilakukan secara terus menerus. Hal ini karena anak-anak terlihat nyaman di kelas dan
menikmati setiap proses yang terjadi di kelas. Mereka mengikuti pelajaran dengan wajah-
wajah yang penuh dengan kepuasan, gembira, dan selalu menunjukkan kerinduan ketika
waktu berakhir. Contoh nyata, yaitu dengan membuat kesepakatan kelas, sehingga tidak ada
yang merasa dirugikan karena sebelumnya antara guru dan peserta didik sama-sama
menyepakati hal yang sebelumnya harus disepakati. Kesepakatan kelas tersebut dapat berupa
1) Masuk kelas tepat waktu; 2) Senantiasa menjaga kebersihan kelas; 3) Menjaga kerukunan
antar peserta didik ; 4) Dilarang mengoperasikan HP, kecuali atas perintah guru; 5) Tidak
gaduh saat guru menerangkan materi pelajaran; 6) Tidak menertawakan teman apabila salah
saat menjawab dan berargumentasi.
Adapun semua perubahan tersebut, saya upayakan sesuai dengan filosofi Ki Hadjar
Dewantara. Saya tersadar akan makna pendidikan dan pengajaran itu sendiri sebab pada saat
di kelas selama ini saya menyampaikan materi hanya sebatas mengejar konten yang
berlandaskan acuan kurikulum dan kurang memerhatikan kondisi anak apakah mereka telah
siap untuk belajar, namun sekarang saya mencoba paradigma pendidikan dan pembelajaran
dari Ki Hadjar Dewantara antara lain: a) Menuntun anak di kelas agar dapat belajar sesuai
dengan kemampuan dan kehendaknya tanpa memaksakan konten materi yang padat ; b)
Mencoba untuk menggali potensi anak yang ditetapkan oleh Tuhan YME pada anak, sebab
saya sadar sebagai guru di kelas tidak akan mampu untuk merubah atau menolak kodrat yang
sifatnya universal tersebut; c) Mencoba untuk memberikan pendidikan dan pengajaran bagi
anak dengan menciptakan rasa bahagia dan senang dalam mengikuti proses belajar mengajar
di kelas, seperti melalui pemberian reward yang diharapkan dapat membuat peserta didik
bahagia dan semakin terpacu meningkatkan prestasinya.
2. Ide atau Gagasan yang Timbul Sepanjang Proses Perubahan
Ide atau gagasan yang timbul sepanjang proses perubahan adalah saya sebagai guru
seharusnya mengambil peran sebagai fasilitator, motivator dan mediator, di antaranya
dengan:
1) Mengenali kodrat masing-masing peserta didik, menginvertarisir bakat, hobi, karakter, dan
kebiasaan lainnya
2) Membuat pemetaan sederhana mengenai kepribadian para peserta didik
3) Meminta pendapat mereka mengenai apa-apa yang menyenangkan dan apa-apa yang
berpotensi melemahkan suasana hati mereka dalam belajar
4) Merancang pembelajaran kontekstual yang berpihak pada peserta didik
5) Menjadi panutan dan tempat konsultasi anak bila mengalami kesulitan belajar
6) Melakukan inovasi dalam pembelajaran dengan mengedepankan asas kemerdekaan dan
kebahagiaan anak sehingga diharapkan dari pemikiran Ki Hadjar Dewantara membuat
proses mendidik dan mengajar saya dapat bernuansa:
a) Pembelajaran yang konstruktif dan mengupayakan semaksimal mungkin partisipati
anak dalam proses belajar mengajar
b) Menciptakan proses pembelajaran yang kolaboratif mulai dari perencanaan,
penerapan, dan refleksi sehingga terbentuk kerja sama antara anak dengan anak serta
anak dengan saya
c) Merancang pembelajaran berbasis masalah atau objek dengan melakukan kontrak
belajar serta memerhatikan kesiapan (kodrat) anak dalam belajar terlebih dahulu.

3. Pembelajaran dan Pengalaman dalam Bentuk Catatan Praktik Baik


Wujud dari pembelajaran dan pengalaman dalam bentuk catatan praktik baik yang
telah saya terapkan adalah:
1) Merancang dan melakukan asesmen untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik
walau dengan sederhana, yaitu dengan menanyakan sampai dimana pemahaman akan
materi yang telah dipelajari sebelumnya
2) Mengarahkan dan membimbing anak sesuai dengan kemampuan dan kesanggupannya,
dan dengan bantuan tutor sebaya dari anak yang telah paham
3) Apabila ada anak yang belum fokus maka akan saya dekati dan menanyakan apa kendala
dan permasalahannya
4) Sebelum masuk di kelas terlebih dahulu saya mencari informasi awal dari wali kelas
terkait kondisi kesiapan belajar peserta didik
5) Membuat kesepakatan kelas seperti aturan ketika di kelas maupun kesepakatan cara
belajar
Saya menyadari bahwa setiap peserta didik sudah membawa kekuatan kodratnya yang
saya tidak bisa merubahnya, saya hanya bisa menebalkan “laku” baiknya, memberikan ruang
dan peran yang lebih besar kepada peserta didik, sehingga semua menjadi subjek
pembelajaran serta mulai untuk menerapkan nilai luhur reflektif, dengan membuat refleksi
pada setiap selesai suatu pembelajaran.

4. ‘Foto Bercerita’ dari Seluruh Rangkaian Pelaksanaan (Perencanaan, Penerapan dan


Refleksi) Aksi Anda

1) Menyusun perencanaan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik

2) Penerapan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik

3) Refleksi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik


Proses pendidikan dan pengajaran sekarang lebih ditekankan menuntun peserta didik
ke arah yang lebih baik sesuai dengan kodratnya, bukan menuntut peserta didik untuk
melakukan sesuai kehendak guru. Dari bimbingan dan tuntunan guru akan tercipta kreatifitas
peserta didik yang baik, yang bisa menimbulkan rasa percaya diri atau kemandirian dan rasa
saling membantu / berkolaborasi dengan orang lain. Peserta didik akan bangga dan bahagia
dengan hasil karyanya sendiri, sehingga bisa menimbulkan gagasan/ide baru yang lebih
inovasi.
Adapun kegiatan refleksi tersebut dilakukan setelah kegiatan pembelajaran di kelas,
baik oleh guru pamong maupun oleh dosen pembimbing. Refleksi tersebut antara lain:
1) Jangan lupa menyampaikan tujuan pembelajaran (TP) di awal pembelajaran yang mana TP
tersebut harus diingat peserta didik.
2) Jangan lupa mengecek pengetahuan awal peserta didik
3) Berikan reward (pujian, tepuk tangan, minuman/snack) apabila peserta didik aktif dalam
pembelajaran
4) Buat suasana kelas lebih menarik seperti ajak guyonan ilmiah yang terkini
5) Pastikan apa yang ditulis di papan tulis detail dan tidak akan membuat peserta didik salah
konsep

5. Testimoni dari Rekan Guru dan Peserta Didik

1) Testimoni dari rekan guru: Kegiatan pembelajaran yang dilakukan sudah sistematis sesuai
modul ajar, suara guru sudah keras dan terdengar sampai peserta didik yang duduk paling
belakang, serta guru sudah memberikan bimbingan kepada peserta didik yang kesulitan
selama pembelajaran.

2) Testimoni dari peserta didik: Kegiatan pembelajaran berlangsung seru sehingga


meningkatkan minat belajar kimia, selain itu peserta didik mudah memahami materi yang
disampaikan karena penyampaian materi jelas dan enak.

Anda mungkin juga menyukai