DEMONSTRASI KONTEKSUAL Tugas 4.2 Melakukan Analisis dan Refleksi
1. Bagaimana berlangsungnya proses pembelajaran di dalam kelas? Apakah sudah
memenuhi kebutuhan peserta didik akan lingkungan belajar yang aman dan nyaman? Jelaskan. Hasil pengamatan saya proses pembelajaran di SD N Baratan yang dilaksanakan oleh guru pelajaran sudah memenuhi kebutuhan peserta didik dan lingkungan belajar yang aman dan nyaman. Untuk proses pembelajaran pada mata pelajaran Bahasa indonesia guru melaksanakan pembelajaran dengan waktu 2 JP. Guru selalu mengawali pembelajaran dengan berdoa, absensi, dan literasi. Selain itu guru juga terkadang mereview kembali pelajaran yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya untuk mengingat dan mengaitkan materi yang akan dipelajari saat ini. Kemudian dilanjutkan dengan penyampaian tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran, serta penyampaian terkait penilaian dan pembagian kelompok. Selanjutnya guru menjelaskan materi secara singkat, dan memberikan tugas kelompok dengan membagikan LKPD, dan selanjutnya guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan diskusi dengan teman kelompoknya untuk menyelesaikan kasus atau masalah yang terdapat pada LKPD. Dengan kondisi dan suasana kelas yang kondusif serta fasilitas kelas yang memadai, lingkungan belajar yang aman dan nyaman sudah sesuai dan terpenuhi. 2. Seberapa besar peran guru untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman ketika proses pembelajaran berlangsung? Berikan contohnya Peran guru sangat penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman.Sebuah lingkungan belajar yang aman dan nyaman dapat berdampak positif pada prestasi belajar, kesejahteraan siswa, dan iklim kelas secara keseluruhan. Berikut adalah beberapacontoh bagaimana guru dapat berperan besar dalam menciptakan lingkungan belajar yangaman dan nyaman: a) Menciptakan Iklim Terbuka: Guru harus menciptakan iklim kelas yang terbuka, di manasiswa merasa nyaman untuk berbicara, berbagi ide, dan mengungkapkan pendapat merekatanpa rasa takut dicemooh atau dihakimi oleh teman sekelas. Ini dapat menciptakan rasakepercayaan dan dukungan antara guru dan siswa. b) Memperhatikan Kebutuhan Individu: Guru perlu mengenali perbedaan dalam gaya belajardan kebutuhan individu siswa. Mereka harus memastikan bahwa semua siswa merasadidengarkan dan diperhatikan, bahkan jika itu berarti memberikan perhatian khusus padasiswa yang mungkin menghadapi kesulitan belajar atau masalah pribadi. c) Menegakkan Aturan dan Norma: Guru harus memiliki aturan dan norma yang jelas di kelas,dan mereka harus menegakkannya secara konsisten. Hal ini menciptakan batasan yangaman dan membantu siswa memahami apa yang diharapkan dari mereka dalam hal perilakudan etika. d) Mendorong Kerja Sama: Guru dapat mempromosikan kolaborasi dan kerja sama di antarasiswa. Mengajarkan keterampilan sosial, seperti komunikasi yang efektif, pemecahan masalah, dan pemahaman empati, dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebihharmonis dan mendukung. 3. Apakah guru mengkomunikasikan kepada orang tua hal-hal apa saja yang terjadi selama proses pembelajaran di dalam kelas? Bagaimana cara mengkomunikasikannya? Sebagian guru aktif dalam menjalin komunikasi dengan orang tua mengenai peristiwa atau kejadian yang terjadi selama proses pembelajaran di dalam kelas,. Komunikasi antara guru dan orang tua seringkali terjalin melalui berbagai macam kegiatan, seperti pertemuan rutin yang diadakan secara berkala, pencatatan informasi dalam buku agenda peserta didik, pesan yang disampaikan melalui media elektronik seperti email atau aplikasi pesan, panggilan telepon, dan sebagainya. Dalam hal berkomunikasi, guru berperan penting dalam menyampaikan informasi kepada orang tua mengenai perkembangan akademik siswa, catatan terkait sikap atau tingkah laku di kelas, serta aspek-aspek khusus yang perlu mendapatkan perhatian lebih peserta didik. Guru di SD Baratan mengkomunikasikan kepada orang tua mengenai hal-hal yang terjadi di kelas, caranya dengan menyampaikan perubahan sikap peserta didik, tingkat kehadiran yang rendah dan capaian belajar yang berubah atau yang sulit dicapai oleh peserta didik, biasanya guru di SD N Baratan mengkomunikasikan kepada orang tua peserta didik melalui pesan Whatsapp atau melalui panggilan telepon dengan tujuan berkolaborasi dengan orang tua peserta didik untuk memberikan solusi yang dihadapi oleh peserta didik. 4. Apakah guru atau pihak sekolah melibatkan masyarakat dan lingkungan sekitar selama proses pembelajaran? Jika ya, apakah peran masyarakat dalam proses pembelajaran tersebut? Jika tidak, apakah yang menjadi alasan guru atau pihak sekolah tidak melibatkan masyarakat dan lingkungan sekitar? Guru atau sekolah sering kali mengajak masyarakat serta lingkungan sekitar sebagai bagian dari proses pembelajaran. Peran masyarakat dalam konteks pendidikan bisa terwujud dalam bentuk komite sekolah yang memiliki potensi untuk memengaruhi proses pendidikan. Peserta didik memperoleh pembelajaran tak langsung melalui keberagaman pengalaman yang ada dalam masyarakat sekitar. Pendidikan karakter yang diterapkan dalam lingkup keluarga menjadi fondasi penting bagi peserta didik dalam menerima beragam pengaruh dari individu di sekitarnya atau lingkungan masyarakatnya. Ada contoh praktik di beberapa sekolah yang telah melibatkan masyarakat melalui berbagai cara, seperti mengundang narasumber dari masyarakat, proyek kolaboratif, atau kunjungan lapangan, yang membuka peluang pembelajaran yang lebih luas dan pengalaman nyata bagi siswa. Namun, jika ada sekolah yang belum mampu melibatkan masyarakat dan lingkungan sekitar dalam proses pembelajaran, bisa jadi disebabkan oleh keterbatasan sumber daya, kurangnya pemahaman mengenai konsep pentingnya peran tri pusat pendidikan (sekolah, keluarga, masyarakat), kurangnya interaksi yang baik antara sekolah dan lingkungan sekitarnya, atau adanya faktor lain yang memengaruhi keputusan tersebut. 5. Buatlah skenario pembelajaran secara singkat dengan melibatkan keikutsertaan keluarga dan masyarakat dalam membentuk karakter disiplin positif dan menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi peserta didik. Skenario pembelajaran Mata Pelajaran : IPAS Materi : Konservasi Alam: Tanggung jawab bersama 1. Guru mengadakan pertemuan dengan orang tua dan anggota masyarakat untuk memperkenalkan program pembelajaran. 2. Diskusi tentang peran keluarga dan masyarakat dalam menjaga kekayaan alam dan peran setiap individu dalam konservasi. 3. Mengadakan perjalanan lapangan dengan partisipasi keluarga dan anggota masyarakat untuk mengamati flora, fauna, dan interaksi alam. 4. Melibatkan anggota masyarakat yang ahli dalam lingkungan setempat untuk memberikan wawasan tentang keanekaragaman hayati yang ada 5. Mengadakan workshop kelas yang dihadiri oleh anggota masyarakat yang berpengalaman dalam konservasi alam. 6. Peserta didik, orang tua, dan masyarakat diajak untuk merancang rencana konservasi yang dapat dilaksanakan di lingkungan sekitar. 7. Masing-masing keluarga bersama peserta didik melaksanakan proyek konservasi yang direncanakan sebelumnya (misalnya, penanaman pohon, pengurangan sampah, atau kampanye daur ulang). 8. Masyarakat diajak untuk ikut serta dalam kegiatan ini, menciptakan kesadaran bersama tentang pentingnya konservasi. 9. Presentasi dari masing-masing kelompok tentang proyek konservasi yang telah dilakukan. 10. Diskusi reflektif bersama tentang pengalaman, tantangan, dan dampak dari proyek konservasi yang telah dilaksanakan.