Anda di halaman 1dari 3

MODUL

KOMUNITAS PRAKTISI
A. Gambaran umum Kominitas Praktisi
Komunitas praktisi merupakan strategi pelengkap bagi pengembangan profesi yang
berkelanjutan. Konsep Komunitas Praktisi sudah banyak diterapkan oleh berbagai
profesi dan penting pula diterapkan oleh para aktor utama dalam pendidikan yaitu
guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah.

Istilah Komunitas Praktisi diperkenalkan oleh Etienne Wenger dalam bukunya


Community of Practice. Menurut Etienne Wenger, Komunitas Praktisi adalah
“Sekelompok individu yang memiliki semangat dan kegelisahan yang sama tentang
praktik yang mereka lakukan dan ingin melakukannya dengan lebih baik dengan
berinteraksi secara rutin” (Wenger, 2012). Praktik yang dimaksud bergantung pada
konteks peran sehari-hari anggota komunitas praktisi. Praktik dalam Komunitas
Praktisi Guru dapat berupa praktik mengajar dan interaksi dengan murid atau orang
tua.
Dalam dunia pendidikan, Komunitas praktisi memberikan wadah bagi para guru
untuk belajar dan berpartisipasi dalam pengembangan diri mereka. Interaksi dan
dialog antara anggota komunitas dapat berupa berbagi kekhawatiran, masalah, dan
praktik baik untuk direfleksikan bersama-sama. Dengan begitu, anggota komunitas
dapat saling dukung untuk mandiri dan berdaya memenuhi kebutuhan
profesionalismenya. Maka, penting bagi semua anggota komunitas untuk
berkontribusi dan memanfaatkan semua aktivitas di dalam komunitas.
Saat ini, pelatihan Guru selalu menjadi strategi utama untuk pengembangan
profesional, padahal berbagai riset membuktikan bahwa pelatihan tidak cukup untuk
memberikan perubahan pada praktik mengajar guru. Pelatihan memiliki banyak
keterbatasan untuk bisa kontekstual menyasar langsung kebutuhan guru. Saat
pelatihan, Guru mendapat pengetahuan dan keterampilan baru yang dapat
diimplementasikan di kelas, namun biasanya setelah penerapan, tantangan-tantangan
baru terhadap praktik baru juga akan muncul dan tantangan tersebut belum pernah
dibahas sebelumnya di kelas pelatihan. Komunitas Praktisi memberikan ruang bagi
guru untuk mendiskusikan dan mencari solusi atas tantangan tersebut sehingga
semangat guru untuk menerapkan hasil pelatihan tidak luntur.
B. Tujuan Kominutas Praktisi
Pembentukan Komunitas Praktisi memiliki 5 (lima) tujuan utama, yaitu :
1. Mengedukasi anggota dengan mengumpulkan dan berbagi informasi yang
berkaitan dengan MASALAH dan Pertanyaan tentang Praktik Pengajaran dan
Pembelajaran
2. Memberi dukungan pada anggota melalui Interaksi dan kolaborasi sesama anggota
Mendampingi anggota untuk Memulai dan Mempertahankan pembelajaran
mereka
3. Mendorong anggota untuk Menyebarkan capaian anggota melalui Diskusi dan
Berbagi
4. Mengintegrasikan pembelajaran yang didapatkan dengan pekerjaan sehari-hari
C. Komunitas praktisi sebagai strategi pembelajaran profesional
Untuk dapat memberikan pembelajaran yang profesional, diperlukan sinegritas
antar berbagai pihak. Dengan Membangun jejaring antar guru, kepala sekolah dan
pengawas sekolah dan rekan sejawatnya untuk memiliki kesempatan berinteraksi
secara rutin. Para anggota yang datang dari latar belakang berbeda dapat bermanfaat
bagi anggota yang lain.
komunitas praktisi memberikan ruang berbagi informasi, isu kontekstual, pengalaman
pribadi yang dapat membangun pemahaman dan wawasan atas sebuah isu bersama
melalui dialog atau diskusi antar rekan sejawat yang dapat mengeksplorasi strategi
dan solusi baru atas tantangan yang dihadapi dan saling mendukung dalam proses
pengembangan diri.
Proses pembelajaran tidak bisa dipisahkan dengan komunikasi yang baik, kemampuan
komunikasi efektif inilah yang di dorong untuk dapat di lakukan oleh pendidik dalam
proses pembelajaran. Pendidik tidak selamanya menjadi aktor utama dalam proses
pembelajaran di kelas, terkadang kita harus siap menjadi mentor bagi peserta didik
ataupun coach yang senantiasa membantu peserta didik dalam mencapai tujuan
hidunya. Satu hal yang tidak kalah penting adalah bagaimana pendidik/guru bisa
melakukan refelksi diri, melihat bagaimana proses pembelajaran yang sudah kita
lakukan, bagaimana efektifitasnya, bagaimana antusias peserta didik dan apa yang
masih belum maksimal dalam pembelajaran. Diharapkan setelah melakukan refleksi,
guru/pendidik dapat meningkatkan proses pembelajarannya.
Komunitas praktisi merupakan wadah untuk berbagi pengetahuan yang ada untuk
membantu anggota dalam meningkatkan praktik mereka dengan menyediakan forum
untuk mengidentifikasi solusi untuk masalah umum dan proses untuk mengumpulkan
dan mengevaluasi praktik terbaik. Sehingga diharapkan akan menghasilkan
pengetahuan baru untuk membantu anggota dalam mengubah praktik mereka untuk
mengakomodasi perubahan kebutuhan peserta didik.
Memperkenalkan proses kolaboratif kepada kelompok dan organisasi untuk
mendorong gagasan dan pertukaran informasi. Kolaborasi merupakan salah satu cara
terbaik untuk meningkatkan mutu dari pendidikan itu sendiri. Bagaimana semua pihak
ikut bersama-sama dan memiliki tanggung jawab yang sama dalam mensukseskannya.
Mendorong anggota komunitas untuk mengembangkan aksi nyata dengan hasil yang
terukur

Anda mungkin juga menyukai