Anda di halaman 1dari 30

Peran Komunitas Belajar

Implementasi Kurikulum
Merdeka
Sebelum membahas komunitas belajar, mari kita lihat terlebih dahulu strategi/dukungan iKM.

Pusat UPT Dinas Pendidikan Satuan Pendidikan

koordinasi
3
pendampingan
bimtek cara belajar Komunitas belajar
sosialisasi dan bimtek
parsial 4
belajar bersama 6
Penyediaan narasumber
Mitra
pembangunan

1 Platform Merdeka Mengajar

2 Seri Webinar

5 Helpdesk (Pusat Layanan Bantuan)

2
Apa itu Komunitas Belajar?

Sekelompok pendidik dan tenaga kependidikan


(PTK) yang belajar bersama-sama dan
berkolaborasi secara rutin dengan tujuan yang
jelas dan terukur untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran sehingga berdampak pada hasil
belajar peserta didik.
Tujuan Komunitas Belajar
1. Meningkatkan kompetensi guru, tenaga kependidikan, dan
pendidik lainnya.
2. Membangun budaya belajar bersama yang berkelanjutan.
3. Memfasilitasi interaksi dan kolaborasi antara anggota komunitas
untuk belajar secara berkelanjutan.
4. Menumbuhkan kepercayaan diri bagi anggota untuk
berpartisipasi aktif di dalam komunitas.
5. Menerapkan hasil belajar yang diperoleh dari komunitas pada
pekerjaan sehari-hari.
6. Merefleksikan hasil pelaksanaan pembelajaran untuk
mendapatkan umpan balik dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran yang lebih efektif.
Siklus belajar di dalam Komunitas untuk
memenuhi kebutuhan anggota
Berbagi masalah dan Berbagi pengalaman
mengembangkan proses menjalankan praktik
untuk mencari solusi mengajar atau belajar

Mengidentifikasi kebutuhan
belajar atau permasalahan
yang sedang dihadapi oleh
anggotanya

Mendokumentasikan
Berdiskusi untuk
kegiatan dan hasil diskusi
merefleksikan kegiatan
sebagai bahan belajar
praktik yang telah dilakukan
anggota
Tiga Jenis Komunitas Belajar

Komunitas Belajar Komunitas Belajar Komunitas Belajar


dalam Sekolah antar Sekolah Daring

Guru dan Kepala Sekolah dalam Guru / Kepala Sekolah / Pengawas Sekolah Guru / Kepala Sekolah / Pengawas Sekolah
Anggota satu sekolah yang sama dalam satu gugus, dalam satu yang belajar bersama dalam sebuah platform
Kabupaten/Kota yang sama. Contohnya: daring tertentu. Seperti: FB Group, WA Group,
Komunitas Guru Belajar Nusantara, PKG (dan Telegram, dll
gugus PAUD), MGMP/KKG, MKKS/KKKS,
Komunitas Guru Penggerak, dll

Penggerak Komunitas atau anggota komunitas yang ditunjuk.


Penggerak ● Kepala Sekolah Potensi Penggerak Komunitas:
Komunitas ● Pengawas Sekolah ● Mitra Pembangunan
● Guru yang disepakati ● Ketua-ketua komunitas belajar yang sudah ada
oleh anggota dalam ● Guru atau Kepala Sekolah Penggerak
● Guru Penggerak di Sekolah Penggerak
sekolah
● Guru Penggerak yang menyelesaikan modul kurikulum,
perencanaan pembelajaran dan asesmen di PMM

Dukungan ● Materi Kurikulum di PMM


● Panduan-panduan implementasi IKM (pusmenjar) di PMM
Pusat
● Seri Webinar tentang IKM termasuk untuk Penggerak Komunitas
● Buku saku dan panduan komunitas belajar
Peran komunitas belajar dalam
implementasi Kurikulum Merdeka
Peran komunitas belajar dalam
implementasi Kurikulum Merdeka

Komunitas belajar berperan untuk:


1. Memfasilitasi belajar bersama tentang Kurikulum Merdeka
2. Memfasilitasi diskusi untuk memecahkan masalah dan berbagi praktik baik
seputar Kurikulum Merdeka
3. Memfasilitasi kolaborasi pengembangan perangkat ajar berbasis Kurikulum
Merdeka
4. Memfasilitasi refleksi pembelajaran rekan sejawat

Penggerak komunitas diharapkan dapat mendorong peran ini terwujud di dalam


komunitas belajar. Penggerak komunitas dapat berbagi tugas dengan rekan
anggota komunitas sehingga semua dapat berpartisipasi aktif
Peran #1:
Memfasilitasi belajar bersama tentang
Kurikulum Merdeka

Mempelajari hal baru seperti Kurikulum Merdeka akan lebih mudah dan
menyenangkan bersama rekan sejawat.

Kemdikbudristek telah menyiapkan berbagai bahan yang dapat menjadi


sumber belajar bagi Guru, Kepala Sekolah, Tenaga Kependidikan dan
Pendidik Lainnya, namun pemahaman akan lebih kuat terbangun melalui
diskusi bersama rekan sejawat.

Belajar bersama dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan solidaritas para
anggota komunitas saat mengimplementasikan Kurikulum Merdeka
Peran #2:
Memfasilitasi diskusi untuk memecahkan masalah
dan berbagi praktik baik seputar Kurikulum Merdeka

Anggota komunitas belajar dapat berbagi masalah yang sedang dihadapi saat
mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, sehingga anggota yang lain dapat membantu
diskusi dan mencari penyelesaian masalahnya. Proses membantu rekan sejawat ini akan
menjadi pembelajaran berharga bagi anggota komunitas belajar.

Selain itu, anggota komunitas belajar juga dapat berbagi praktik baik yang dapat
menginspirasi rekan sejawat dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Praktik-
praktik ini dapat didokumentasikan dan dipublikasikan untuk menjadi pembelajaran bagi
rekan yang lebih luas

Topik-topik yang dapat didiskusikan antara lain seputar pembelajaran dan asesmen,
pengembangan projek penguatan pelajar pancasila, penyesuaian pembelajaran,
pengembangan kurikulum operasional Satuan Pendidikan dan lainnya
Peran #3:
Memfasilitasi kolaborasi pengembangan perangkat
ajar berbasis Kurikulum Merdeka

Komunitas belajar bisa memfasilitasi pengembangan perangkat ajar yang dapat


digunakan dan disesuaikan untuk kepentingan pembelajaran seperti alur tujuan
pembelajaran, modul ajar, modul projek, bahan ajar dan bahan asesmen.

Kolaborasi pengembangan perangkat ajar akan mempermudah tugas pendidik


komunitas, membantu rekan sejawat yang belum bisa mengembangkan perangkat
ajar secara mandiri dan memperkaya produk-produk yang dihasilkan.

Karya anggota komunitas belajar juga dapat dibagikan di Platform Merdeka


Mengajar untuk dapat menjadi inspirasi bagi rekan guru lain
Peran #4:
Memfasilitasi refleksi pembelajaran rekan sejawat

Proses implementasi Kurikulum Merdeka pada tahun pertama pasti


memberikan banyak pembelajaran bagi Guru, Tenaga Kependidikan dan
Pendidik Lainnya. Refleksi sangat esensial dalam setiap pembelajaran untuk
melihat dampak proses pembelajaran terhadap diri dan tujuan yang ingin
dicapai.

Komunitas belajar bisa memfasilitasi proses refleksi dan perencanaan


perbaikan serta rencana belajar lanjutan bagi anggotanya. Proses refleksi
bersama akan memperkaya pengalaman belajar anggota komunitas
Buku saku dan Panduan Komunitas

Buku Saku
Panduan
Penggerak
belajar per
Komunitas
topik
Belajar
Buku saku dan Panduan Komunitas

Petunjuk
Awal
membangun
komunitas
belajar dalam
sekolah
Pertanyaan Pemantik
3 (tiga) ide besar untuk mengoptimalkan terbangunnya komunitas belajar yang
berpusat pada pembelajaran peserta didik

01 02
Membudayakan
03
Berorientasi
Fokus pada Kolaborasi dan pada Hasil
Pembelajaran Tanggung Belajar
Jawab Kolektif peserta didik

DuFour, et al. (2021) tentang Professional Learning Community.


Ide #1:
Fokus pada Pembelajaran

Empat pertanyaan kunci menjadi acuan pendidik supaya komunitas belajar


fokus pada pembelajaran:

1. Apa yang harus dipelajari peserta didik? Apakah tujuan pembelajaran


yang harus dicapai peserta didik?
2. Bagaimana mengetahui bahwa peserta didik telah belajar? Bagaimana
cara memantau pembelajaran peserta didik?
3. Apa yang harus dilakukan pendidik jika beberapa peserta didik tidak
belajar? Dukungan seperti apa yang diberikan kepada mereka?
4. Apa yang harus dilakukan pendidik jika beberapa peserta didik telah
belajar? Pengayaan seperti apa yang akan diberikan kepada mereka?
Ide #2:
Membudayakan Kolaborasi dan Tanggung Jawab
Kolektif

Kolaborasi yang dilakukan pendidik di satuan pendidikan


diharapkan tidak hanya berhenti pada kegiatan berdiskusi dan
berbagi praktik baik pengajaran, namun berlanjut sampai
pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar di kelasnya masing-masing.
Oleh karenanya sikap saling membantu, memiliki pemikiran terbuka,
dan senang memecahkan masalah bersama perlu menjadi
kebiasaan sehari-hari. Perkembangan belajar peserta didik tidak
lagi menjadi tanggung jawab pribadi masing-masing pendidik,
namun menjadi tanggung jawab bersama yang perlu diupayakan
secara berkelanjutan.
Ide #3:
Berorientasi pada Hasil Belajar peserta didik

Menggeser fokus dari mengajar menjadi belajar diharapkan akan membantu


pendidik agar tidak hanya memastikan bahwa ia telah mengajar tetapi juga
memastikan peserta didiknya belajar. Cara untuk memastikan peserta didik belajar
adalah dengan melakukan asesmen yang berkelanjutan dan mendapatkan bukti
bahwa peserta didik telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang
dibutuhkan.

Hasil belajar peserta didik dalam konteks pembahasan ini bukan berupa nilai angka
yang menunjukkan kemampuan kognisi semata, namun berupa tercapainya
kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Selamat belajar dan
menggerakkan

Anda mungkin juga menyukai