Anda di halaman 1dari 35

Instrumen PMO Level Sekolah

NPSN : 20533568
Kota/kab Sekolah : Surabaya
Provinsi : Jawa Timur
Nama Kepala Sekolah : JOHANES SUJITNO, S.Pd.SD
Nama Sekolah : SDN KEPUTIH 245
Jenjang : Sekolah Dasar
Informasi Dasar
Nama Pelatih Ahli : Fafi Inayatillah
Periode laporan :
Tanggal Pelaksanaan :
-PTM,
Mekanisme Pembelajaran
-PTM Terbatas,
-PJJ,
Jumlah Peserta yang Hadir :
Tautan rekaman pertemuan
PMOSekolah :
Tahapan Perencanaan dalam Implementasi Kurikulum Merdeka di Satuan Pendidikan
Petunjuk : Pilihlah opsi berdasarkan hasil pendampingan yang Bapak/Ibu lakukan selama penugasan berlangsung. Pilih opsi yang palingsesuai
dengan hasil amatan Bapak/Ibu terhadap kondisi implementasi kurikulum merdeka di satuan pendidikan dampingan Anda

No Aspek Pilihan Jawaban

A B C D

1 Perancangan Membuat Mengembangkan kurikulum Mengembangkan kurikulum Mengembangkan


kurikulum penyesuaian kecil operasionalsatuan satuan pendidikan kurikulum satuan
operasional terhadap contoh pendidikan berdasarkan berdasarkan contoh dari pendidikan yang
satuan pendidikan dokumen kurikulum contoh dokumen kurikulum Kemendikbudristek dengan kontekstual dan sesuai
operasional satuan satuan pendidikan yang cara memodifikasi aspirasi warga
pendidikan yang disediakan oleh pengorganisasian satuan pendidikan serta
C
disediakan oleh Kemendikbudristek dengan dan perencanaan hasil analisis dan refleksi
Kemendikbudristek. cara memodifikasi bagian pembelajaran berdasarkan diri satuan pendidikan
pengorganisasian dan analisis dan refleksi
perencanaan pembelajaran terhadap kondisi, sarana, menstrukturkan

sesuai kondisi satuan prasarana dan tenaga pembelajaran sesuai visi-

pendidikan, tanpa pendidik serta kependidikan misi dan konteks


satuan pendidikan, dengan
didasarkan pada refleksi di satuan pendidikan dengan
melibatkan perwakilan
terhadap hasilanalisis melibatkan melibatkan
peserta didik,orangtua, dan
karakteristik perwakilan siswa,
satuan pendidikannya masyarakat
orangtua, atau
masyarakat
2 Perancangan alur Menggunakan contoh Melakukan Melakukan Mengembangkan “alur tujuan
tujuanpembelajaran “alurtujuan penyesuaian perombakan terhadap pembelajaran” secara mandiri
pembelajaran” yang terhadapalur tujuan alur tujuan denganmerujuk pada Capaian
disediakan oleh pembelajaran yang pembelajaran yang Pembelajaran
C
Kemendikbudristek disediakan oleh disediakan oleh
Koordinator kurikulum di
Kemendikbudristek Kemendikbudristek
satuan pendidikan memimpin
berdasarkan berdasarkan
proses perancangan, memonitor
kebutuhan peserta berdasarkan
implementasi, dan memimpin
didik kebutuhan peserta
proses pengembangan dan
didik
evaluasi alur tujuan
pembelajaran sehingga
pengembangan alur tujuan
pembelajaran menjadi bagian
dari sistem perencanaan dan
evaluasi kurikulum satuan
pendidikan
3 Perencanaan pembelajaran Menggunakan contoh Melakukan Melakukan Melakukan pengembangan
dan asesmen perencanaan penyesuaian perombakan perencanaan pembelajaran
pembelajarandan terhadapcontoh terhadap contoh dan
asesmen yang disediakan perencanaan perencanaan asesmen berdasarkan kebutuhan
C
oleh Kemendikbudristek pembelajaran pembelajaran peserta didik
dan asesmen dan asesmen
yangdisediakan yangdisediakan
oleh oleh
Kemendikbudrist Kemendikbudristek
ekberdasarkan berdasarkan
kebutuhan kebutuhanpeserta
peserta didik
didik
4 Penggunaan dan Menggunakan buku teks Guru dapat memilih Guru dapat Guru dapat mengkombinasikan
pengembangan perangkat dan modul ajar sebagai materi dari buku mengkombinasikan berbagai perangkat ajar
ajar sumber utama teks dan modul ajar, berbagai perangkat menyesuaikan dengan konteks
pengajaran serta bahan ajar ajar menyesuaikan lokal dan kebutuhan peserta didik.
lainnya supaya dengan konteks lokal
C
sesuai kontekslokal dan kebutuhan peserta
Guru dapat mengembangkan
dan kebutuhan didik.
modul ajar untuk salah satu atau
peserta didik
sebagian
materi pelajaran, serta berbagi
Guru dapat modul ajar yangdibuatnya kepada
memodifikasi guru lain
beberapa bagian dari
modul ajar yang
disediakan Satuan pendidikan

Kemendikbudristek menyelenggarakan sesi

untuksalah satu atau pengembangan modul

sebagian materi ajar secara kolaboratif

pelajaran
5 Perencanaan projek Menggunakan modul Membuat Membuat Mengembangkan ide danmodul
penguatan profil projekyang disediakan oleh penyesuaianterhadap penyesuaian projek sesuai
pelajar Kemendikbudristek tanpa modul projek terhadap modul konteks lokal, kebutuhan,serta
Pancasila penyesuaian atau dengan yang disediakan oleh projek minat peserta
penyesuaian yang sangat Kemendikbudristek yang disediakan oleh didik dengan melibatkan
C sedikit sesuai konteks lokal Kemendikbudristek pendapat dan ide-ide peserta
dan kebutuhan sesuaikonteks lokal, didik
pesertadidik kebutuhan, serta
minat peserta didik
dengan melibatkan
pendapat dan ide-ide
peserta didik
Deskripsi singkat yang berisi Tahapan Perencanaan dalam Implementasi Kurikulum Merdeka di Satuan Pendidikan
rangkuman dari pernyataan Perancangan kurikulum operasional satuan pendidikan SDN KEPUTIH 245 Surabaya mengembangkan
no 1-5 kurikulum satuan pendidikan berdasarkan contoh dari Kemendikbudristek dengan cara memodifikasi
pengorganisasian dan perencanaan pembelajaran berdasarkan analisis dan refleksi terhadap kondisi, sarana,
prasarana dan tenaga pendidik serta kependidikan di satuan pendidikan dengan melibatkan melibatkan
perwakilan siswa, orangtua, atau masyarakat. Dinas Pendidikan memberikan draf instrument isian Dokumen 1
(Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan) yang harus dijadikan pedoman dalam penyusunan kurikulum
sekolah. Perancangan alur tujuan pembelajaran sekolah kami dengan melakukan perombakan terhadap alur
tujuan pembelajaran yang disediakan oleh Kemendikbudristek dengan kolaborasi dengan rekan sejawat melalui
KKG sekolah namun tetap mengutamakan kebutuhan peserta didik. Dalam perencanaan pembelajaran dan
asesmen, kami melakukan modifikasi atau perombakan terhadap contoh perencanaan pembelajaran dan
asesmen yang disediakan oleh pemerintah yang disusun berdasarkan analisis kebutuhan peserta didik
Penggunaan dan pengembangan perangkat ajar, guru dapat mengkombinasikan berbagai perangkat ajar dengan
menyesuaikan pada konteks lokal dan kebutuhan peserta didik. Guru dapat memodifikasi beberapa bagian dari
modul ajar yang disediakan oleh Kemendikbudristek untuksalah satu atau sebagian materi pelajaran. Sedangkan
untuk perencanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SDN KEPUTIH 245 Surabaya membuat
penyesuaian terhadap modul projek yang disediakan oleh Kemendikbudristek sesuai konteks lokal, kebutuhan,
serta minat peserta didik dengan melibatkan pendapat dan ide-ide peserta didik serta sesuai dengan kehidupan
sehari-hari dan permasalahan-permasalahan yang terjadi saat ini. Tema Proyek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila yang sekolah kami ambil adalah tema Kearifan lokal untuk kelas 1 dan kelas 4. Tema tersebut kami
gunakan dalam kurun waktu 1 semester.
Tahapan Pelaksanaan Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Merdeka di Satuan Pendidikan
Petunjuk : Pilihlah opsi berdasarkan hasil pendampingan yang Bapak/Ibu lakukan selama penugasan berlangsung. Pilih opsi yang paling
sesuai dengan hasil amatan Bapak/Ibu terhadap kondisi implementasi kurikulum merdeka di satuan pendidikan dampingan Anda

No Aspek A B C D
6 Implementasi projek Menerapkan projek Menerapkan projek penguatan Menerapkan projek Menerapkan projek
penguatan profil profil pelajar Pancasila dengan penguatan profil penguatan profil pelajar
penguatan profil
pelajar Pancasila jumlah yang lebih sedikit atau pelajar Pancasila Pancasila dengan jumlah
pelajarPancasila
dengan jumlah yang lebihbanyak dari yang dengan jumlah yang yang lebih sedikitatau lebih
C lebih sedikit dianjurkan Kemendikbudristek lebih sedikitatau lebih banyak dari yang dianjurkan
atau lebih banyak dari banyak dari yang Kemendikbudristek
yangdianjurkan dianjurkan
Kemendikbudristek Projek diawali dengan Kemendikbudristek
identifikasi masalah yang Projek diawali dengan
dipandu atau diarahkan lebih identifikasi masalah yang
Projek berorientasi pada banyakoleh guru sehingga Projek diawali dengan lebih banyak dilakukan
menghasilkan artefak kegiatan projek mulai identifikasi masalah berdasarkan inisiatif siswa
(produk seperti berorientasi pada pemahaman yang difasilitasi oleh dan difasilitasi guru dan/atau
makanan, minuman), tentang konsep dan/atau guru sehingga kegiatan mitra komunitas yang terlibat
belum menitikberatkan penyelesaian masalah (problem projekmulai sebagai fasilitator atau
pada pemahaman solving) sesuai tema berorientasi pada narasumber sehingga
tentang konsepdan/atau pemahaman tentang kegiatan projek berorientasi
penyelesaian masalah konsep dan/atau pada pemahaman tentang
(problem solving) penyelesaian masalah konsep dan/atau penyelesaian
(problem solving) masalah (problem solving)
sesuai tema sesuai
tema
7 Penerapan Guru menggunakan Guru menggunakan metode Guru menggunakan metode Guru membedakan metode
pembelajaran yang metodepengajaran yang pembelajaran yang bervariasi pembelajaran yang pembelajaran sesuai
berpusat pada peserta bervariasi namun masih dan berpusat pada peserta bervariasi dan berpusat dengan kebutuhan,
didik didominasi oleh peran didik, serta metode yang sesuai pada peserta didik, serta capaian/performa, dan
seperti instrukturyang dengan tujuan pembelajaran sesuai dengantujuan minat siswa.
mengarahkan kegiatan pembelajaran dan
C
peserta didik sepanjang kebutuhan peserta didik Guru lebih terampil

proses pembelajaran berperan sebagai fasilitator


Peran sebagai fasilitator dengan memberikan lebih
lebih dominan, banyak kesempatan untuk
ditunjukkan dengan peserta didik belajar
dengan memberikan lebih mandiri danbertanggung
banyak kesempatan untuk jawab atas proses belajar
siswa belajar mandiri, mereka
bertanggung jawab atas
proses belajar mereka
8 Keterpaduan Guru melakukan Guru melakukan asesmen Guru melakukan asesmen Guru melakukan asesmen
penilaiandalam asesmenpada awal formatif padaawal formatif pada awal formatif pada awal
pembelajaran pembelajaran namun pembelajaran dan hasilnya pembelajaran dan hasilnya pembelajaran dan
tidak digunakan untuk digunakan untuk digunakan untuk merancang hasilnya digunakan
merancang mengidentifikasi peserta pembelajaran berikutnya untukmerancang
C
pembelajaran ataupun didik yang membutuhkan yang sesuai dengan capaian pembelajaran
untuk perhatian lebih Ketika mayoritaspeserta didik di terdiferensiasi sesuai
mengidentifikasi peserta merancang asesmen, guru kelasnya (belum merupakan dengan tahap capaian
didik yang membutuhkan mulai memperhatikan rencana pembelajaran peserta didik (teaching
perhatian lebih. kesesuaian antara asesmen terdiferensiasi) at the right level)
dengan tujuan
Guru mulai melakukan pembelajaran. Guru melakukan asesmen Guru mampu melakukan
asesmen beberapa kali untuk mendapatkan umpan penyesuaian
(tidak hanya saat balik tentang kebutuhan pembelajaran sepanjang
mendekatimasa belajar pesertadidik dan proses pembelajaran
pelaporan/rapor) namun menentukan tindak agar semua peserta
asesmen dilakukan hanya lanjutnya didikmencapai tujuan
untuk memberikan nilai pembelajaran.
kepada siswa dan belum
digunakan untuk Satuan pendidikan
mengembangkan
merancang pembelajaran
kebijakan yang

Guru hanya menggunakan


asesmen yang mendorong guru untuk
disediakandalam buku menggunakan hasil asesmen
teks dan/atau modul dalam merancang kurikulum
ajar danpembelajaran.

9 Pembelajaran sesuai Berdasarkan asesmen Berdasarkan asesmen Berdasarkan asesmen Berdasarkan asesmen
tahapbelajar formatif di awal formatif di awal formatif di awal formatif di awal
peserta didik pembelajaran, guru pembelajaran, guru pembelajaran, siswa di kelas pembelajaran, siswa di kelas
(pendidikan dasar mengajar seluruh siswa di mengajar seluruh siswa di yang sama dibagi menjadi yang sama dibagi menjadi
dan menengah) kelasnya sesuai dengan fase kelasnya sesuai dengan fase dua kelompok menurut dua kelompok menurut
Capaian Pembelajaran capaian belajar mayoritas capaian belajar mereka. capaian belajar mereka.
mayoritas siswa di siswa di kelasnya dan Dengan demikian,setiap Dengan demikian,setiap
B
kelasnya. dengan memberikan siswa dapat belajarsesuai siswa dapat belajarsesuai
perhatiankhusus terhadap dengan capaian belajarnya. dengan capaian belajarnya.
sebagian siswa yang
membutuhkan perlakuan Sekolah Sekolah menyelenggarakan

(materi dan/atau metode menyelenggarakan berbagai program seperti

belajar) yang berbeda. program pelajaran pelajaran tambahan untuk


tambahan untuk siswa siswa yang belum siap untuk
yang belum siap untuk belajar sesuai
belajar sesuai dengan dengan kelasnya dan
kelasnya. untuk siswa yang
membutuhkan
pengayaanatau
tantangan lebih.
10 Kolaborasi antar guru Guru belum berkolaborasi Guru berkolaborasi dalam Guru berkolaborasi dalam Guru berkolaborasi untuk
untukkeperluan untuk keperluan proses perencanaan perencanaan pembelajaran perencanaan pembelajaran
kurikulum dan pembelajaran pembelajaran di awal atau di awal semester di awal semester dan dalam
pembelajaran intrakurikuler,namun akhir semester, misalnya (perencanaan) dan dalam proses pembelajaran
sudah berkolaborasiuntuk diskusi tentang kemajuan proses pembelajaran sepanjang semester,

C keperluan projek belajar peserta didik di akhir sepanjang semester, misalnya melalui diskusi
penguatan profil pelajar semester, berbagipraktik misalnya melalui diskusi tentang kemajuan belajar
Pancasila. baik, berbagi info tentang tentang kemajuan belajar peserta didik,
perangkat ajar, dsb., dan peserta didik, berbagi berbagi praktik baik, berbagi
berkolaborasi untuk praktik baik,berbagi info info tentang perangkat ajar,
keperluan projek penguatan tentang perangkat ajar, dsb., dsb., untukkeperluan projek
profil pelajar Pancasila. dan berkolaborasi untuk penguatan profil pelajar
keperluan projek penguatan Pancasila, dan terlibat dalam
profil pelajar Pancasila pengembangan kurikulum
serta terlibat dalam evaluasi operasional satuan
kurikulum di satuan pendidikan.
pendidikan.
Satuan pendidikan
memiliki kebijakan dan
mekanisme yang
mendorong kolaborasiguru
untuk kegiatan belajar
intrakurikuler
dan juga projek, misalnya
melalui observasi kelas,
kegiatan refleksi
pembelajaran, kegiatan
berbagi praktik baik, dsb.
11 Kolaborasi dengan Guru melalui satuan Guru berkoordinasi dengan Guru berkoordinasi dengan Guru berkomunikasi dengan
orang pendidikan memberikan guru lain melalui satuan guru lain melalui satuan guru lain melalui satuan
tua/keluarga informasi tentang pendidikan memberikan pendidikan memberikan pendidikan memberikan
dalam kemajuanbelajar peserta informasitentang kemajuan informasi tentang kemajuan informasi tentang kemajuan
pembelajaran didik kepada belajar peserta didik belajarpeserta didik kepada belajarpeserta didik kepada
orangtua/wali pada saat kepada orangtua/walipada orangtua/wali pada saat orangtua/wali pada saat

B penerimaan rapor dan saat saat penerimaanrapor dan penerimaan rapor dan penerimaan rapor dan
peserta didik mengalami secara berkala dalam secara berkala dalam proses secara
masalah belajar proses belajar. belajar. berkala dalam proses
belajar
Komunikasi cenderung Komunikasi cenderungsatu Komunikasi cenderung
satu arah, dari pihak arah, dari pihak satuan dialog dua arah, di mana Ada saluran komunikasi
satuan pendidikan/ guru pendidikan/ pihak satuan yang berkala untuk orangtua
kepada orang tua/wali, guru kepada orang tua/wali, pendidikan/guru dan memberikan umpan balik
misalnya guru misalnya guru memberikan orang tua/ wali, mencari terhadap kurikulum dan
memberikan saran kepada saran kepada ide dan kesepakatan pembelajaran. Orang tua
orangtua/wali tentang apa orangtua/walitentang apa tentang apa yang berkesempatanuntuk
yang sebaiknya yang sebaiknya dilakukan sebaiknya dilakukan terlibat dalam pembelajaran,
dilakukan untuk untuk bersama untuk misalnya menjadi
mendukungproses belajar mendukung proses belajar mendukung proses narasumber dalam
peserta didik peserta didik belajarpeserta didik intrakurikuler dan/atau
dalam projek penguatan
profil pelajar Pancasila

Komunikasi melibatkan tiga


pihak, yaitu guru- siswa-
orang tua untuk
mendiskusikan tahapan
belajar dan tindak lanjut
yang perlu dilakukan untuk
mendukung proses
belajar siswa
12 Kolaborasi Satuan pendidikan Satuan pendidikan Satuan pendidikan Satuan pendidikan
dengan sudahmerancang melibatkan masyarakat/ melibatkan masyarakat/ melibatkan masyarakat/
masyarakat/ko pelibatan masyarakat/ komunitas/industri hanya komunitas/industri untuk komunitas/industri secara
munitas/ komunitas/industri untuk mendukung kegiatan mendukung pembelajaran berkelanjutan untuk
industri dalamproses yang tidak intrakurikuler atau projek mendukung pembelajaran
pembelajaran berkelanjutan atau kegiatan penguatan profil pelajar, intrakurikuler dan projek
intrakurikuler maupun yang tidak berkaitan dengan untuk kegiatan yang lebih penguatan profil pelajar
B
projek penguatan profil pembelajaran intrakurikuler panjang jangka waktunya Pancasila
pelajar Pancasila, maupun projek penguatan Komunitas/industri yang
namunbelum profilpelajar Pancasila. dilibatkan lebih beragam
terlaksana. sesuai tujuan pembelajaran
intrakurikuler dan projek
penguatan profil pelajar
Pancasila
13 Refleksi, evaluasi dan Refleksi dan evaluasi Refleksi dan evaluasi Refleksi dan evaluasi Refleksi dan evaluasi
peningkatan kualitas implementasi kurikulum implementasi kurikulum implementasi kurikulum implementasi kurikulum dan
implementasi danpembelajaran dan pembelajaran dan pembelajaran pembelajaran dilakukan
kurikulum cenderung satu arah dari dilakukan sebagian guru dilakukan sebagian guru. mayoritas atau semua guru.
pimpinan satuan Hasil refleksi (pengalaman Hasil refleksi (pengalaman
pendidikan, dan belum Refleksi dan evaluasi dan persepsi guru serta dan persepsiguru) dilengkapi
C
berbasis data. tersebut belum berbasis rekan sejawat) dilengkapi dengan data Rapor Pendidikan
data, melainkan penilaian dengan data hasil belajar
masing-masing guru peserta didik, serta Guru-guru dalam tim kecil
berdasarkan pengalaman masukan orangtua/ wali. (berdasarkan kelompok mata
pribadi dan/atau Rapor Pendidikan juga pelajaran dalam satu fase,
pandanganrekan sejawat mulai digunakan data guru kelas dalam satu fase,

untuk refleksi dan evaluasi dan/ atauberbagai mata


Sebagian guru pelajaran dalam satu fase/
menyesuaikan Sebagian guru level) berdiskusi dan
perencanaan menyesuaikan berkolaborasi untuk
perencanaan melakukan perencanaan
pembelajaran pembelajaran
berdasarkan hasil refleksi
dan evaluasi tersebut.
pembelajaran berdasarkan hasil refleksidan
berdasarkan hasil refleksi evaluasi.
dan evaluasitersebut
Satuan pendidikan telah
memiliki t kebijakan
mengenai refleksi dan
evaluasi kurikulum
(contohnya melalui
komunitas belajar,
pertemuan rutin guru,
kebijakan tentang penulisan
rapor dan pemberian umpan
balik
kepada peserta didik).
Deskripsi singkat yang Tahapan Pelaksanaan Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Merdeka di Satuan Pendidikan
berisi rangkuman dari
Implementasi projek penguatan profil pelajar Pancasila di SDN KEPUTIH 245 menerapkan projek penguatan profil
pernyataan no6-13
pelajar Pancasila dengan jumlah yang lebih sedikit atau lebih banyak dari yang dianjurkan Kemendikbudristek
Projek diawali dengan identifikasi masalah yang difasilitasi oleh guru sehingga kegiatan projekmulai berorientasi
pada pemahaman tentang konsep dan/atau penyelesaian masalah (problem solving) sesuai tema.

Untuk penerapan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, guru menggunakan metode pembelajaran yang
bervariasi dan berpusat pada peserta didik, serta sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kebutuhan peserta didik.
Peran sebagai fasilitator lebih dominan, ditunjukkan dengan dengan memberikan lebihbanyak kesempatan untuk
siswa belajar mandiri, bertanggung jawab atasproses belajar mereka
Keterpaduan penilaian dalam pembelajaran Kurikulum Merdeka, guru melakukan asesmen formatif pada awal
pembelajaran dan hasilnya digunakan untuk merancang pembelajaran berikutnya yang sesuai dengan capaian
mayoritaspeserta didik di kelasnya (belum merupakan rencana pembelajaran terdiferensiasi). Guru melakukan
asesmenuntuk mendapatkan umpan balik tentang kebutuhan belajar peserta didik dan menentukan tindak lanjutnya.

Pembelajaran dilakukan sesuai tahap belajar peserta didik yang disusun berdasarkan asesmenformatif di awal
pembelajaran, guru mengajar seluruh siswa di kelasnya sesuai dengan fase capaian belajar mayoritas siswa di
kelasnya dan dengan memberikan perhatiankhusus terhadap sebagian siswa yang membutuhkan perlakuan (materi
dan/atau metode belajar) yang berbeda.

Melakukan kolaborasi antar guru untuk keperluan kurikulum dan pembelajaran. Guru berkolaborasi dalam
perencanaan pembelajaran di awal semester (perencanaan) dan dalam proses pembelajaran sepanjang semester,
misalnya melalui diskusi tentang kemajuan belajar peserta didik, berbagi praktik baik,berbagi info tentang perangkat
ajar, dsb., dan berkolaborasi untuk keperluan projek penguatan profil pelajar Pancasila serta terlibat dalam evaluasi
kurikulum di satuan pendidikan.

Kolaborasi dengan orangtua/keluarga dalam pembelajaran dengan guru berkoordinasi dengan guru lain melalui
satuan pendidikan memberikan informasitentang kemajuan belajar peserta didik kepada orangtua/walipada saat
penerimaan rapor dan secara berkala dalam proses belajar. Komunikasi cenderung satu arah, dari pihak satuan
pendidikan guru kepada orang tua/wali, misalnya guru memberikan saran kepada orangtua/walitentang apa yang
sebaiknya dilakukan untuk mendukung proses belajar peserta didik

Kolaborasi dengan masyarakat/komunitas/industri. SDN KEPUTIH 245 melibatkan masyarakat/ komunitas/industri


hanya untuk mendukung kegiatan yang tidak berkelanjutan atau kegiatan yang tidak berkaitan dengan pembelajaran
intrakurikuler maupun projek penguatan profilpelajar Pancasila Refleksi, evaluasi dan peningkatan kualitas
implementasi kurikulum dilakukan sebagian guru. Hasil refleksi (pengalaman dan persepsi guru serta rekan sejawat)
dilengkapi dengan data hasil belajar peserta didik, serta masukan orangtua/ wali. Rapor Pendidikan juga mulai
digunakan data untuk refleksi dan evaluasi Sebagian guru menyesuaikan perencanaan pembelajaran berdasarkan
hasil refleksidan evaluasi tersebut.
Efektivitas kepemimpinan Kepala Sekolah sebagai Pemimpin Pembelajaran di Sekolah
Petunjuk : Pilihlah opsi berdasarkan hasil pendampingan yang Bapak/Ibu lakukan. Pilih opsi yang paling sesuai dengan hasil amatan Bapak/Ibu
terhadap perilaku Kepala Sekolah di satuan pendidikan dampingan Anda.
No Aspek A B C D E

14 Kepala Sekolah Kepala sekolah Kepala sekolah Kepala sekolah Kepala sekolah Kepala sekolah
memimpin memahami bahwa mengajak guru melibatkan seluruh memastikan dan mengembangkan sistem yang
perencanaandan penting untuk untuk warga sekolah untuk membangun memastikan masukan dan
pelaksanaan proses mengembangkan kelas mengembangkan berpartisipasi dalam komunikasi serta aspirasi murid sebagai
belajar yang sebagai sistem sosial kelas sebagai mewujudkan interaksi persuasif pertimbangan dalam
berpusat pada murid yang mewujudkan sistem sosial lingkungan belajar seluruh warga sekolah penyusunan kebijakan dan
merdeka belajar. yang yang aman dan dalam berpartisipasi praktik belajar pada level
mewujudkan nyaman bagi mewujudkan kelas dan sekolah dengan
D
merdeka belajar. aktivitasmurid dan lingkungan sekolah dukungandari warga sekolah
guru sehingga yang kondusif, aman, yang lain untuk mewujudkan
senantiasa terwujud dan nyaman bagi lingkungan belajar yang
merdeka belajar. aktivitas murid dan kondusif, aman, dan nyaman
guru sehingga bagi aktivitas murid dan guru
senantiasa terwujud sehingga senantiasa terwujud
merdeka belajar. merdekabelajar.
15 Kepala Sekolah Kepala sekolah Kepala sekolah Kepala sekolah Kepala sekolah Kepala sekolah
memimpin refleksi memimpin pertemuan memimpin memimpin memimpin mengembangkan
danperbaikan kualitas refleksi yang pertemuan pertemuan refleksi pertemuanrefleksi mekanisme refleksi
proses belajar yang melibatkanguru namun refleksi secara secara berkalayang secara berkalayang secara berkala yang
berpusat pada murid. belum secara berkala. berkala yang melibatkan semua melibatkan semua melibatkan semuaguru
melibatkan semua guru berdasarkan guru berdasarkan berdasarkan analisis
guru untuk analisis data yang analisis data yang data yang menghasilkan
D
perbaikan kualitas menghasilkan menghasilkan inisiatif kolaboratif
proses belajar. inisiatif untuk inisiatif kolaboratif untuk perbaikan
perbaikan kualitas untuk perbaikan kualitas proses
proses belajaryang kualitas proses belajar yang
terukur. belajar yang terukur. terukur.

16 Kepala Sekolah Kepala sekolah Kepala sekolah Kepala sekolah Kepala sekolah Kepala sekolah
memimpin upaya memahami bahwa mengajak guru melibatkan seluruh memastikan dan mengembangkan
pengembangan penting untuk untuk warga sekolah untuk membangun sistem yang
lingkungan belajar mengembangkan mengembangkan berpartisipasi dalam komunikasi serta memastikan masukan
yangberpusat pada kelassebagai sistem kelas sebagai mewujudkan interaksi persuasif dan aspirasi murid
murid sosial yang sistem sosial lingkungan belajar seluruh warga sebagai

D mewujudkan yang yang aman dan sekolah


merdeka belajar. mewujudkan dalam berpartisipasi
merdeka belajar. nyaman bagi mewujudkan pertimbangan dalam
aktivitasmurid dan lingkungan sekolah penyusunan kebijakan
guru sehingga yang kondusif, dan praktik belajar
senantiasa terwujud aman,dan nyaman pada level kelas dan
merdeka belajar. bagi aktivitas murid sekolah dengan
dan guru sehingga dukungandari warga
senantiasa terwujud sekolah yang lain untuk
merdeka belajar. mewujudkan
lingkungan belajar yang
kondusif, aman, dan
nyaman bagi aktivitas
murid dan guru
sehingga senantiasa
terwujud merdeka
belajar.

17 Kepala Sekolah Kepala sekolah mulai Kepala sekolah Kepala sekolah Kepala sekolah Kepala sekolah
melibatkan orang memetakan peran mengomunikasika mengomunikasikan mengomunikasikan membangun mekanisme
tua/wali murid orangtua/wali murid ndan meminta dengan hasil pengembangan yang
sebagai dan masukan dari menggunakan sekolah serta memfasilitasi
pendamping dan masyarakat dalam orangtua/wali berbagai strategi menyediaka komunikasi hasil
sumber belajar di pengembangan sekolah. murid dan komunikasi yang n
Sekolah masyarakat terkait mendorong kesempatan bagi pengembangan sekolah
dampak hasil keterlibatan orang orang tua/wali dan penyediaan
D pengembangan tua/wali murid dan murid dan kesempatan bagi orang
sekolah pada masyarakat dalam masyarakat untuk tua/wali murid dan
peningkatan kualitas pengembangan mengambil peran masyarakat untuk
belajar murid. sekolah yang dalam program mengambil peran
berdampak pada pengembangan dalam program
peningkatan kualitas sekolah yang pengembangan sekolah
belajar murid. berdampak pada yang berdampak pada
peningkatan kualitas peningkatan kualitas
belajar murid. belajar
murid.

18 Kepala Sekolah Kepala sekolah Kepala sekolah Kepala sekolah Kepala sekolah Kepala sekolah guru
berpartisipasi aktif memahami bahwa mengikuti kegiatan secaraaktif kegiatan membuat karya lain dalam membuat
dalam jejaring dan penting mengikuti jejaring dan jejaring dan dan/atau karya dan/atau
organisasi yang kegiatan jejaring dan organisasi profesi organisasi profesi memberikan layanan memberikan layanan
relevandengan organisasi profesi untuk untuk yang bermakna, yang bermakna, dalam
kepemimpinan untuk mengembangkan mengeksplorasi berbagi praktik baik berbagi praktik baik
sekolah untuk mengembangkan karier beragam pembelajaran, dan pembelajaran,
mengembangkan karier. pengalamanbelajar mengambil beragam dan dalam mengambil
karier yang relevan dengan peran pada kegiatan beragam peran pada
kebutuhan belajar jejaring dan kegiatan jejaring dan
untuk organisasi organisasi profesiyang
D
mengembangkan profesi yang relevan relevan dengan
karier dengan kebutuhan kebutuhan belajar
belajar untuk untuk mengembangkan
mengembangkan karier
karier
18 Kepala Sekolah Kepala sekolah Kepala sekolah Kepala sekolah Kepala sekolah Kepala sekolah
menunjukkan memahami pentingnya mengelola emosi, mengelola emosi, mengelola emosi, membantu
kematangan spiritual, pengelolaan emosi, menggunakan menggunakan menggunakan kepemimpinan
moral, dan emosi menggunakan prinsip prinsip moral, dan prinsip moral, dan prinsip moral, dan sekolah yang lain
untukberperilaku moral, dan menunjukkan menunjukkan menunjukkan dalam mengelola
sesuai dengan kode menunjukkan keyakinan keyakinan terhadap keyakinan terhadap emosi,
etik. keyakinan terhadap terhadap Tuhan Tuhan yang Maha Tuhan yang Maha menggunakan
Tuhan yang Maha Esa yang Maha Esa Esauntuk Esauntuk prinsip moral,
dalam berperilaku untuk berperilaku mengembangkan mengembangkan danmenunjukkan
D
kerja yang mengacu kerja yang perilaku kerja dan perilaku kerja dan keyakinan
pada kode etik. mengacu padakode pembelajaran yang pembelajaran yang terhadap Tuhan
etik. mengacu pada kode mengacu pada kode yang Maha Esa
etik. etik, serta untuk
mengantisipasi mengembangkan
pelanggaran kode perilaku kerja
etik dan
dan menghindari pembelajaran
konflik kepentingan. yang
mengacu
pada kode etik
serta
mengantisipasi
terjadinya
pelanggaran
kodeetik dan
menghindari
konflik
kepentinga
n.
19 Kepala sekolah Kepala sekolah belum Kepala sekolah Kepala sekolah Kepala sekolah
mengembangkan memulai komunitas memulai menjadikan mulaibergerak
komunitas praktisi praktisi di dalam komunitaspraktisi komunitaspraktisi menyebarluaskan
D satuanpendidikan di dalam satuan sebagai agenda rutin pengetahuan dan
pendidikan di satuanpendidikan praktik baik ke
dengan satuanpendidikan
memperkenalkan lain
dan membentuk
komunitas praktisi
Deskripsi singkat yang Efektivitas kepemimpinan Kepala Sekolah sebagai Pemimpin Pembelajaran di Sekolah
Kepala Sekolah memimpin perencanaandan pelaksanaan proses belajar yang berpusat pada murid. Kepala
berisi rangkuman dari
sekolah selalu memastikan dan membangun komunikasi serta interaksi persuasif seluruh warga sekolah
pernyataan no 14-19
dalam berpartisipasi mewujudkan lingkungan sekolah yang kondusif, aman, dan nyaman bagi aktivitas
murid dan guru sehingga senantiasa terwujud merdeka belajar.
Kepala Sekolah memimpin refleksi dan perbaikan kualitas proses belajar yang berpusat pada murid. Kepala
sekolah memimpin pertemuan refleksi secara berkala yang melibatkan semua guru berdasarkan analisis
data yang menghasilkan inisiatif kolaboratif untuk perbaikan kualitas proses belajar yang terukur.
Kepala Sekolah memimpin upaya pengembangan lingkungan belajar yangberpusat pada murid Kepala
sekolah memastikan dan membangun komunikasi serta interaksi persuasif seluruh warga sekolah
mewujudkan lingkungan sekolah yang kondusif, aman,dan nyaman bagi aktivitas murid dan guru sehingga
senantiasa terwujud merdeka belajar. dalam berpartisipasi mewujudkan lingkungan sekolah yang
kondusif, aman,dan nyaman bagi aktivitas murid dan guru sehingga senantiasa terwujudmerdeka belajar.
Kepala Sekolah melibatkan orang tua/wali murid sebagai pendamping dan sumber belajar di sekolah.
Kepala sekolah mengomunikasikan hasil pengembangan sekolah sertamenyediakan kesempatan bagi orang
tua/wali murid dan masyarakat untukmengambil peran dalam program pengembangan sekolah yang
berdampak pada peningkatan kualitas belajar murid.
Kepala Sekolah berpartisipasi aktif dalam jejaring dan organisasi yang relevandengan kepemimpinan
sekolah untuk mengembangkan karier. Kepala sekolah memberikan layanan yang bermakna, berbagi
praktik baik pembelajaran, dan mengambil beragam peran pada kegiatan jejaring dan organisasi profesi
yang relevandengan kebutuhan belajar untuk mengembangkankarier
Kepala Sekolah menunjukkan kematangan spiritual, moral, dan emosi untuk berperilaku sesuai dengan
kode etik. Kepala sekolah selalu dapat mengelola emosi, menggunakan prinsip moral, dan menunjukkan
keyakinan terhadap Tuhan yang Maha Esauntuk mengembangkan perilaku kerja dan pembelajaran yang
mengacu pada kode etik, serta mengantisipasi pelanggaran kode etik dan menghindari konflik
kepentingan.
Kepala sekolah mengembangkan komunitas praktisi dan mulai bergerak menyebarluaskan pengetahuan
dan praktik baik ke satuanpendidikan lain
Hambatan yang terjadi dalam satu bulan terakhir :
20 a. Sumber Daya YA TIDAK Data (Deskripsikan (Deskripsikan Status
Manusia Belum singkat dan jelas solusi yang Hambatan
(SDM) Tersedia hambatan yang perlu
(misalnya: terjadi) dilakukan
keterbatasan jumlah baik oleh FSP
PTK, kompetensi maupun
kepala sekolah dan pemerintah)
guru, motivasi
rendah, gagap
teknologi)
Kelas 1,2 dan 3 Tidak ada Butuh Dukungan/
- Jumlah PTK Ya
masing-masing hambatan
tambahan 3 Guru
tidakmencukupi terdapat 2 rombel. dengan
dikarenakan ada merangkap kelas
guru yang pensiun, kelas di kelas
maka ada 1,2 dan 3
kekosongan guru dengan
kelas sedangkan 2 sesi
belum ada pembela
pengganti sampai jaran
saat ini
Kompetensi PTK Tidak ada Tidak ada
-
Tidak sudah memadai
Kompetensi/kapasit
asrendah
Kepala Sekolah Tidak ada Tidak ada
- Komitmen kepala
Tidak Berkomitmen tinggi
sekolah atau guru
rendah
Semua PTK dapat Tidak ada Tidak ada
- Berhalangan tetap
Tidak melaksanakan tugas
karena kondisi dengan baik
kesehatan
(misalnya,sakit
akut, stroke ringan)
b. Anggaran
(Misalnya:
Keterbatasan
anggaran untuk
menjalankan
program di satuan
pendidikan)
Anggaran sudah Tidak Tidak
- Anggaran
Tidak tersedia untuk
belumtersedia menjalan program
di satuan
pembelajaran

Anggaran sudah Tidak Tidak


- Anggaran Kurang
Tidak cukup
c. Teknologi
Aplikasi mudah Tidak Tidak
- Aplikasi (misal,
Tidak digunakan
Aplikasi kurang user
friendly, aplikasi
tidakkompatibel
pada perangkat
tertentu, aplikasi
sering error atau
buging dll)
Perangkat keras Tidak Tidak
- Perangkat keras
Tidak sudah memenuhi
(Laptop/tablet/smar
tp hone) belum
mencukupi
kebutuhan
Jaringan internet Tidak Tidak
- Jaringan internet
Tidak stabil
tidak ada/tidak
stabil

d. Kegiatan
pembelajaran
Kegiatan Tidak Tidak
- Kegiatan
Tidak pembelajaran sudah
pembelajaran berjalan dengan
belum berjalan baik
(misalnya
dikarenakan guru
mangkir atau
pesertadidik tidak
bisa mengikuti
pembelajaran)
Perangkat ajar Tidak Tidak
- Perangkat ajar
Tidak sudah memadai
tidakmemadai
(keterbatasan akses
terhadap buku teks,
contoh modul ajar,
contoh penguatan
projek profil pelajar
Pancasila)

e. Dukungan
Pemerintah Daerah
Anggaran tersedia Tidak Tidak
- Anggaran tidak
Tidak
tersedia/tidak cukup
Kebijakan sudah Tidak Tidak
-
Tidak sesuai dengan
Kebijakan/regulasi Program Sekolah
belum sesuai penggerak
denganprogram
sekolah penggerak
Tidak ada rotasi Tidak Tidak
- Terjadi rotasi
Tidak kepala
kepala sekolah/pengawas
sekolah/pengawas sekolah
sekolah
Pengawas selalu Tidak Tidak
- Tidak ada
Tidak mendukung
dukungandari program sekolah
pengawas dengan baik

f. Dukungan
internalsekolah
Tidak dalam Tidak Tidak
-Yayasan
Tidak naungan Yayasan
tidak
mendukung
Semua guru Tidak Tidak
- Guru non komite
Tidak mendukung
pembelajaran tidak Program sekolah
mendukung penggerak

g. Kondisi Mendesak
Tidak Tidak ada bencana Tidak Tidak
- Terjadi
alam
bencanaalam
Tidak walaupun pandemi Tidak Tidak
- Pandemi COVID- pembelajaran tetap
berjalan lancar
19menjadi dengan Teams,
penghambat Zoom dll
pelaksanaan
pembelajaran
(pembatasan akses,
kekhawatiran
terkenawabah
terutama di wilayah
tanpa internet
akibat pandemi, dll)

H. Hambatan
lainnya

Anda mungkin juga menyukai