Anda di halaman 1dari 16

BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


REPUBLIK INDONESIA
2022

Tahapan
Implementasi
Kurikulum Merdeka
di Satuan Pendidikan
Dimensi, Elemen, dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum
Merdeka

Pengantar
Implementasi perubahan kebijakan pendidikan, termasuk kurikulum, adalah suatu
proses pembelajaran yang panjang sehingga Pemerintah memberikan kesempatan
kepada pendidik dan satuan pendidikan untuk mengimplementasikan Kurikulum
Merdeka sesuai dengan kesiapan masing-masing. Seperti halnya peserta didik
belajar sesuai dengan tahap kesiapan belajar mereka, pendidik dan satuan
pendidikan juga perlu belajar mengimplementasikan Kurikulum Merdeka sesuai
dengan kesiapan masing-masing, dan berangsur-angsur semakin mahir dalam
menggunakannya.

Tahapan implementasi kurikulum bukanlah suatu peraturan atau standar yang


ditetapkan Pemerintah. Tahapan ini dirancang untuk membantu pendidik
dan
satuan pendidikan dalam menetapkan target implementasi Kurikulum
Merdeka.
Kesiapan pendidik dan satuan pendidikan tentu berbeda-beda, oleh
karena itu tahapan implementasi ini dirancang agar setiap pendidik dapat
dengan
percaya diri mencoba mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Kepercayaan
diri yang dimaksud merupakan keyakinan bahwa pendidik dapat terus belajar
dan mengembangkan kemampuan dirinya untuk melakukan yang terbaik dalam
mengimplementasikan kurikulum, dan yang lebih penting lagi, dalam mendidik.
Kemampuan untuk terus belajar merupakan modal penting bagi pendidik.

Tahapan ini dikembangkan sebagai langkah atau proses belajar untuk


melakukan perubahan atas praktik pembelajaran dan asesmen yang perlu
dilakukan pendidik saat mereka menggunakan Kurikulum Merdeka. Secara
teknis pendidik dapat mengimplementasikan Kurikulum Merdeka pada tahap
yang berbeda. Namun
demikian, secara filosofis setiap tahap dirancang agar pendidik tetap
mengacu pada prinsip-prinsip pembelajaran dan asesmen (Prinsip
Pembelajaran dan
Prinsip Asesmen dapat dipelajari dalam Panduan Pembelajaran dan
Asesmen). Sebagai contoh, pembelajaran sesuai tahap capaian peserta didik
merupakan praktik yang sangat dianjurkan. Namun demikian,
implementasinya tidak harus langsung pada pembelajaran terdiferensiasi.
Pendidik yang belum percaya diri
untuk menerapkannya, dapat mulai berlatih dengan menerapkan tahap yang paling
sederhana, yaitu dengan melakukan asesmen di awal pembelajaran dan
kemudian menjadi lebih peka akan adanya kebutuhan belajar peserta didik yang1
berbeda-
beda.
Dimensi, Elemen, dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum
Merdeka

Tahapan ini dapat digunakan oleh guru, satuan pendidikan, pemerintah, mitra
pembangunan, serta organisasi atau lembaga yang berperan dalam mendukung
implementasi kurikulum lainnya. Adanya pentahapan ini menunjukkan bahwa guru
dan satuan pendidikan dapat mulai mengimplementasikan pada tahap yang lebih
rendah dibandingkan dengan yang lain, namun pelaksanaannya tetap berpegang
pada prinsip-prinsip perancangan kurikulum yang berlandaskan pada filosofi
Merdeka Belajar dan mengarah pada penguatan kompetensi dan karakter yang
telah ditetapkan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan tahapan


implementasi Kurikulum Merdeka:

■ Tahapan ini bukanlah suatu ketetapan yang baku atau terstandarisasi. Satuan
pendidikan dan/atau pemerintah daerah dapat mengembangkan tahapan
implementasi yang lebih sesuai dengan kondisi dan kekhasan masing-
masing.
■ Setiap pendidik dan satuan pendidikan memiliki kapasitas dan kesiapan
yang beragam, sehingga dapat mulai mengimplementasikan Kurikulum
Merdeka pada tahap yang berbeda-beda, serta beranjak ke tahap
berikutnya dengan kecepatan yang berbeda-beda pula.
■ Tahapan ini digunakan sebagai bahan refleksi diri tentang kesiapan pendidik
dan/atau satuan pendidikan sehingga tidak digunakan sebagai
alat/instrumen untuk mengukur kinerja pendidik dan/atau satuan pendidikan
yang membawa dampak pada karier atau kesejahteraan mereka.
■ Implementasi sesuai tahap yang disepakati bersama tidak sepatutnya
memberikan dampak apapun terhadap pendidik dan satuan pendidikan.
Oleh karena itu tahapan ini bukanlah alat untuk membanding-bandingkan
kualitas satuan pendidikan dan/atau pendidik.
■ Pimpinan serta pemerintah mendukung proses refleksi diri pendidik dan satuan
pendidikan sehingga tidak mengarahkan untuk menerapkan Kurikulum
Merdeka pada tahap tertentu
■ Tahapan ini digunakan sebagai bahan diskusi antar pendidik dalam satuan
pendidikan dan dalam komunitas belajar di mana pendidik menjadi
bagiannya. Diskusi tersebut membahas hal-hal apa yang perlu dilakukan
untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka sesuai tahap masing-
masing.

2
Dimensi, Elemen, dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum
Merdeka

■ Pimpinan satuan pendidikan serta pemerintah daerah perlu mendukung


pendidik dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka sesuai
dengan
tahap kesiapan pendidik, serta memberikan dukungan agar berangsur-angsur
pendidik meningkatkan tahap implementasinya.

Catatan untuk pengawas/penilik:


Sebagai fasilitator, pengawas/penilik mendukung satuan pendidikan dalam
mengimplementasikan Kurikulum Merdeka sesuai dengan kesiapan mereka.
Saat berdiskusi dengan kepala satuan pendidikan dan/atau pendidik, pengawas/
penilik perlu bertanya target dan rencana implementasi yang akan dilakukan
pada
semester atau tahun ajaran tersebut. Implementasi setiap pendidik dan/atau
satuan pendidikan dapat beragam, sesuai dengan kesiapan dan rasa percaya diri
pendidik/ satuan pendidikan.

Apabila implementasi aspek-aspek Kurikulum Merdeka masih pada tahap awal,


berikan dukungan karena seiring waktu mereka akan semakin mahir serta
percaya diri untuk bergerak ke tahap berikutnya. Pertanyaan-pertanyaan yang
dapat
digunakan untuk memantik diskusi bersama kepala satuan pendidikan dan/atau
pendidik, antara lain:

■ Apa yang menjadi pertimbangan pendidik dan/atau kepala satuan


pendidikan
untuk mengimplementasikan aspek-aspek Kurikulum Merdeka pada tahap yang
dipilihnya?
■ Strategi apa yang disepakati oleh pendidik dalam satuan pendidikan
tersebut untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka sesuai tahapnya?
■ Strategi apa yang akan digunakan satuan pendidikan untuk meningkatkan tahap
implementasi di masa yang akan datang?
■ Dukungan apa yang dibutuhkan pendidik dan/atau kepala satuan pendidikan
untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka sesuai tahapnya?
■ Dukungan apa yang dibutuhkan pendidik dan/atau kepala satuan pendidikan
untuk dapat mengimplementasikan Kurikulum Merdeka pada tahap berikutnya
atau yang lebih mahir?

3
Tahapan Implementasi Kurikulum Merdeka di Satuan
Pendidikan

Tahapan Implementasi Kurikulum Merdeka di Satuan


Pendidikan
No. Aspek Tahap Awal Tahap Berkembang Tahap Siap Tahap Mahir

Aspek Umum (untuk Semua jenjang)

Perencanaan

1 Perancangan kurikulum Membuat penyesuaian kecil Mengembangkan kurikulum Mengembangkan kurikulum Mengembangkan kurikulum
operasional satuan
terhadap contoh dokumen operasional satuan pendidikan satuan pendidikan berdasarkan satuan pendidikan yang
pendidikan
kurikulum operasional satuan berdasarkan contoh contoh dari Kemendikbudristek kontekstual dan sesuai aspirasi
pendidikan yang disediakan oleh dokumen dengan cara memodifikasi warga satuan pendidikan serta
Kemendikbudristek. kurikulum satuan pendidikan yang pengorganisasian hasil analisis dan refleksi diri
disediakan oleh dan perencanaan pembelajaran satuan pendidikan
Kemendikbudristek dengan cara berdasarkan analisis dan refleksi
menstrukturkan pembelajaran
memodifikasi bagian terhadap kondisi, sarana, prasarana
sesuai visi-misi dan konteks
pengorganisasian dan perencanaan dan tenaga pendidik serta satuan pendidikan, dengan
pembelajaran sesuai kondisi kependidikan di satuan pendidikan melibatkan perwakilan peserta
satuan pendidikan, tanpa dengan melibatkan melibatkan didik, orangtua, dan masyarakat
didasarkan pada refleksi terhadap perwakilan siswa, orangtua, atau
2 Perancangan alur tujuan Menggunakan contoh “alur tujuan Melakukan penyesuaian terhadap Melakukan
masyarakatperombakan terhadap Mengembangkan “alur tujuan
pembelajaran hasil analisis karakteristik satuan
pembelajaran” yang disediakan oleh alur tujuan pembelajaran yang alur tujuan pembelajaran yang pembelajaran” secara mandiri
pendidikannya
Kemendikbudristek disediakan oleh Kemendikbudristek disediakan oleh Kemendikbudristek dengan merujuk pada Capaian
berdasarkan kebutuhan peserta berdasarkan berdasarkan Pembelajaran
didik kebutuhan peserta didik
Koordinator kurikulum di satuan
pendidikan memimpin proses
perancangan, memonitor
implementasi, dan memimpin
proses pengembangan dan evaluasi
alur tujuan pembelajaran
sehingga pengembangan alur
tujuan pembelajaran menjadi
bagian dari
sistem perencanaan dan evaluasi
4
kurikulum satuan pendidikan
Tahapan Implementasi Kurikulum Merdeka di Satuan
Pendidikan

No. Aspek Tahap Awal Tahap Berkembang Tahap Siap Tahap Mahir

3 Perencanaan Menggunakan contoh Melakukan penyesuaian terhadap Melakukan perombakan terhadap Melakukan pengembangan
pembelajaran dan
perencanaan pembelajaran dan contoh perencanaan pembelajaran contoh perencanaan pembelajaran perencanaan pembelajaran dan
asesmen
asesmen yang dan asesmen yang disediakan dan asesmen yang disediakan asesmen berdasarkan kebutuhan
disediakan oleh Kemendikbudristek oleh Kemendikbudristek oleh Kemendikbudristek peserta didik
berdasarkan kebutuhan peserta berdasarkan kebutuhan peserta
didik didik
4 Penggunaan dan Menggunakan buku teks dan Guru dapat memilih materi dari Guru dapat Guru dapat
pengembangan
modul ajar sebagai sumber buku teks dan modul ajar, serta mengkombinasikan berbagai mengkombinasikan berbagai
perangkat ajar
utama pengajaran bahan perangkat ajar perangkat ajar
ajar lainnya supaya sesuai menyesuaikan dengan konteks lokal menyesuaikan dengan konteks lokal
konteks lokal dan kebutuhan dan kebutuhan peserta didik. dan kebutuhan peserta didik.
peserta didik
Guru dapat memodifikasi Guru dapat mengembangkan
beberapa bagian dari modul ajar modul ajar untuk salah satu atau
yang sebagian materi pelajaran, serta
disediakan Kemendikbudristek berbagi modul ajar yang
untuk salah satu atau dibuatnya kepada guru lain
sebagian materi pelajaran.
Satuan pendidikan
menyelenggarakan sesi
5 Perencanaan projek Menggunakan modul projek yang Membuat penyesuaian terhadap Membuat penyesuaian terhadap Mengembangkan ide dan
penguatan profil pelajar pengembangan modul ajar
disediakan oleh modul projek yang disediakan modul projek yang disediakan modul projek sesuai konteks
Pancasila secara kolaboratif
Kemendikbudristek tanpa oleh Kemendikbudristek sesuai oleh Kemendikbudristek sesuai lokal, kebutuhan, serta minat
penyesuaian atau dengan konteks lokal dan kebutuhan konteks lokal, kebutuhan, serta peserta
penyesuaian yang sangat sedikit peserta didik minat peserta didik dengan didik dengan melibatkan
melibatkan pendapat dan ide-ide pendapat dan ide-ide peserta
peserta didik didik

5
Tahapan Implementasi Kurikulum Merdeka di Satuan
Pendidikan

No. Aspek Tahap Awal Tahap Berkembang Tahap Siap Tahap Mahir

Pelaksanaan Pembelajaran

6 Implementasi projek Menerapkan projek penguatan Menerapkan projek Menerapkan projek penguatan Menerapkan projek penguatan
penguatan profil pelajar
profil pelajar Pancasila dengan penguatan profil pelajar profil pelajar Pancasila dengan profil pelajar Pancasila dengan
Pancasila
jumlah yang lebih sedikit atau Pancasila dengan jumlah jumlah jumlah
lebih banyak dari yang sesuai dengan yang sesuai dengan yang sesuai dengan yang
dianjurkan Kemendikbudristek dianjurkan dianjurkan Kemendikbudristek dianjurkan Kemendikbudristek
Kemendikbudristek
Projek berorientasi pada Projek diawali dengan identifikasi Projek diawali dengan identifikasi
menghasilkan artifak Projek diawali dengan masalah yang difasilitasi oleh guru masalah yang lebih banyak
(produk identifikasi masalah yang sehingga kegiatan projek mulai dilakukan berdasarkan inisiatif
seperti makanan, minuman), dipandu atau berorientasi pada pemahaman siswa dan difasilitasi guru
belum menitikberatkan pada diarahkan lebih banyak oleh tentang konsep dan/atau dan/
pemahaman tentang konsep guru sehingga kegiatan projek penyelesaian masalah (problem atau mitra komunitas yang
dan/atau penyelesaian masalah mulai solving) sesuai tema terlibat sebagai fasilitator atau
(problem solving) berorientasi pada pemahaman narasumber sehingga kegiatan
tentang konsep dan/atau projek
penyelesaian masalah (problem berorientasi pada pemahaman
7 Penerapan Guru menggunakan metode Guru menggunakan metode Guru menggunakan metode Guru membedakan metode
solving) sesuai tema tentang konsep dan/atau
pembelajaran yang pengajaran yang bervariasi namun pembelajaran yang bervariasi dan pembelajaran yang bervariasi dan pembelajaran sesuai dengan
berpusat pada peserta penyelesaian masalah (problem
masih didominasi oleh peran seperti berpusat pada peserta didik, serta berpusat pada peserta didik, serta kebutuhan, capaian/performa, dan
didik solving) sesuai tema
instruktur yang mengarahkan kegiatan metode yang sesuai dengan tujuan sesuai dengan tujuan pembelajaran minat siswa.
peserta didik sepanjang proses pembelajaran dan kebutuhan peserta didik
Guru lebih terampil berperan sebagai
pembelajaran
Peran sebagai fasilitator lebih fasilitator dengan memberikan lebih
dominan, ditunjukkan dengan dengan banyak kesempatan untuk peserta
memberikan lebih banyak kesempatan didik belajar mandiri dan bertanggung
untuk siswa belajar mandiri, jawab atas proses belajar mereka
bertanggung jawab atas proses
belajar mereka

6
Tahapan Implementasi Kurikulum Merdeka di Satuan
Pendidikan

No. Aspek Tahap Awal Tahap Berkembang Tahap Siap Tahap Mahir

8 Keterpaduan penilaian Guru melakukan asesmen Guru melakukan asesmen Guru melakukan asesmen Guru melakukan asesmen
dalam pembelajaran
pada awal pembelajaran formatif pada awal formatif pada awal formatif pada awal
namun tidak digunakan pembelajaran dan hasilnya pembelajaran dan hasilnya pembelajaran dan hasilnya
untuk merancang digunakan untuk digunakan untuk merancang digunakan untuk merancang
pembelajaran ataupun untuk mengidentifikasi peserta didik pembelajaran pembelajaran
mengidentifikasi peserta didik yang membutuhkan perhatian berikutnya yang sesuai terdiferensiasi sesuai dengan tahap
yang membutuhkan perhatian lebih dengan capaian mayoritas capaian peserta didik (teaching at
lebih. peserta the right level)
Ketika merancang asesmen,
didik di kelasnya (belum
Guru mulai melakukan guru mulai memperhatikan Guru mampu melakukan
merupakan rencana
asesmen beberapa kali (tidak kesesuaian antara asesmen penyesuaian
pembelajaran terdiferensiasi)
hanya saat dengan tujuan pembelajaran. pembelajaran
mendekati masa Guru melakukan asesmen untuk sepanjang proses
pelaporan/rapor) namun mendapatkan umpan balik tentang pembelajaran

asesmen dilakukan hanya untuk kebutuhan belajar peserta didik agar semua peserta didik

memberikan nilai kepada dan menentukan tindak lanjutnya mencapai tujuan pembelajaran.

siswa dan belum digunakan


Satuan pendidikan
untuk merancang pembelajaran
mengembangkan kebijakan yang
9 Pembelajaran sesuai Berdasarkan asesmen formatif
Guru hanya menggunakan di
asesmen Berdasarkan asesmen formatif di Berdasarkan asesmen formatif di mendorong
Berdasarkanguru
asesmen formatif di
tahap belajar peserta
awal
yangpembelajaran, gurubuku teks
disediakan dalam awal pembelajaran, guru awal pembelajaran, siswa di kelas untukpembelajaran,
awal menggunakan siswa
hasil asesmen
di kelas
didik (pendidikan dasar
dan menengah) mengajar seluruhajar
dan/atau modul siswa di mengajar seluruh siswa di yang sama dibagi menjadi dua dalamsama
yang merancang kurikulum
dibagi menjadi duadan
kelasnya sesuai kelasnya sesuai kelompok menurut capaian pembelajaran.
kelompok menurut capaian
dengan fase Capaian Pembelajaran dengan fase capaian belajar belajar mereka. Dengan belajar mereka. Dengan
mayoritas siswa di kelasnya. mayoritas siswa di kelasnya dan demikian, setiap siswa dapat demikian, setiap siswa dapat
dengan memberikan perhatian belajar sesuai dengan capaian belajar sesuai dengan capaian
khusus terhadap sebagian siswa belajarnya. belajarnya.
yang membutuhkan perlakuan
Sekolah menyelenggarakan Sekolah menyelenggarakan
(materi dan/atau metode
program pelajaran tambahan untuk berbagai program seperti
belajar) yang berbeda.
siswa yang belum siap untuk pelajaran tambahan untuk siswa
belajar sesuai dengan kelasnya. yang belum siap untuk belajar
sesuai dengan kelasnya dan
untuk siswa yang membutuhkan
7
pengayaan atau
tantangan lebih.
Tahapan Implementasi Kurikulum Merdeka di Satuan
Pendidikan

No. Aspek Tahap Awal Tahap Berkembang Tahap Siap Tahap Mahir

10 Kolaborasi antar guru Guru belum berkolaborasi Guru berkolaborasi dalam Guru berkolaborasi dalam Guru berkolaborasi untuk
untuk keperluan kurikulum untuk keperluan proses perencanaan perencanaan pembelajaran di awal perencanaan pembelajaran
dan pembelajaran pembelajaran intrakurikuler, pembelajaran di semester (perencanaan) dan dalam di
namun sudah awal atau akhir semester, misalnya proses pembelajaran sepanjang awal semester dan dalam proses
berkolaborasi untuk diskusi tentang kemajuan belajar semester, misalnya melalui pembelajaran sepanjang
keperluan projek penguatan peserta didik di akhir semester, diskusi tentang kemajuan belajar semester, misalnya melalui
profil pelajar Pancasila. berbagi praktik baik, berbagi peserta didik, berbagi praktik diskusi tentang kemajuan belajar
info tentang perangkat ajar, baik, berbagi info tentang peserta didik,
dsb., dan berkolaborasi untuk perangkat ajar, dsb., dan berbagi praktik baik, berbagi info
keperluan projek penguatan berkolaborasi untuk keperluan tentang perangkat ajar, dsb.,
profil pelajar projek penguatan profil pelajar untuk keperluan projek penguatan
Pancasila. Pancasila serta terlibat dalam profil pelajar Pancasila, dan
evaluasi kurikulum di terlibat
satuan pendidikan. dalam pengembangan
kurikulum operasional satuan
pendidikan.

Satuan pendidikan memiliki


kebijakan dan mekanisme yang
mendorong kolaborasi guru
untuk kegiatan belajar
intrakurikuler
dan juga projek, misalnya melalui
observasi kelas, kegiatan
refleksi pembelajaran, kegiatan
berbagi praktik baik, dsb.

8
Tahapan Implementasi Kurikulum Merdeka di Satuan
Pendidikan

No. Aspek Tahap Awal Tahap Berkembang Tahap Siap Tahap Mahir

11 Kolaborasi dengan Guru melalui satuan pendidikan Guru berkoordinasi dengan Guru berkoordinasi dengan Guru berkomunikasi dengan
orang tua/keluarga
memberikan informasi tentang guru lain melalui satuan guru lain melalui satuan guru lain melalui satuan
dalam pembelajaran
kemajuan belajar peserta didik pendidikan memberikan pendidikan memberikan pendidikan memberikan
kepada orangtua/wali pada saat informasi tentang kemajuan informasi tentang kemajuan informasi tentang kemajuan
penerimaan rapor dan saat peserta belajar peserta didik kepada belajar peserta didik kepada belajar peserta didik kepada
didik mengalami masalah belajar orangtua/wali pada saat orangtua/wali pada saat orangtua/wali pada saat
penerimaan rapor dan secara penerimaan rapor dan secara penerimaan rapor dan secara
Komunikasi cenderung satu arah,
berkala dalam proses belajar. berkala dalam proses belajar. berkala dalam proses belajar
dari pihak satuan pendidikan/
guru kepada orang tua/wali, Komunikasi cenderung satu arah, Komunikasi cenderung dialog Ada saluran komunikasi
misalnya guru memberikan saran dari pihak satuan pendidikan/ dua arah, di mana pihak yang berkala untuk orang
kepada orangtua/wali tentang guru kepada orang tua/wali, satuan tua
apa yang sebaiknya dilakukan misalnya guru memberikan saran pendidikan/guru dan orang tua/ memberikan umpan balik
untuk kepada orangtua/wali tentang wali, mencari ide dan kesepakatan terhadap kurikulum dan
mendukung proses belajar apa yang sebaiknya dilakukan tentang apa yang sebaiknya pembelajaran.
peserta didik untuk dilakukan bersama untuk
Orang tua berkesempatan untuk
mendukung proses belajar mendukung proses belajar
terlibat dalam pembelajaran,
peserta didik peserta didik
misalnya menjadi narasumber dalam
intrakurikuler dan/atau dalam
projek penguatan profil pelajar
Pancasila

Komunikasi melibatkan tiga pihak,


yaitu guru-siswa-orang tua untuk
mendiskusikan tahapan belajar
dan tindak lanjut yang perlu
dilakukan untuk mendukung
proses belajar
siswa

9
Tahapan Implementasi Kurikulum Merdeka di Satuan
Pendidikan

No. Aspek Tahap Awal Tahap Berkembang Tahap Siap Tahap Mahir

12 Kolaborasi dengan Satuan pendidikan sudah Satuan pendidikan melibatkan Satuan pendidikan melibatkan Satuan pendidikan melibatkan
masyarakat/komunitas/
merancang pelibatan masyarakat/ masyarakat/ masyarakat/ masyarakat/
industri
komunitas/industri dalam proses komunitas/industri komunitas/industri untuk komunitas/industri secara
pembelajaran intrakurikuler hanya untuk mendukung mendukung pembelajaran berkelanjutan untuk
maupun projek penguatan profil kegiatan yang tidak intrakurikuler atau projek mendukung pembelajaran
pelajar berkelanjutan atau kegiatan yang penguatan profil pelajar, untuk intrakurikuler dan projek
Pancasila, namun belum tidak berkaitan kegiatan yang lebih panjang jangka penguatan profil pelajar Pancasila
terlaksana. dengan pembelajaran waktunya
. Komunitas/industri yang
intrakurikuler maupun projek
dilibatkan lebih beragam sesuai
penguatan profil pelajar
tujuan pembelajaran
Pancasila.
intrakurikuler dan projek
penguatan profil pelajar
Pancasila

10
Tahapan Implementasi Kurikulum Merdeka di Satuan
Pendidikan

No. Aspek Tahap Awal Tahap Berkembang Tahap Siap Tahap Mahir

13 Refleksi, evaluasi dan Refleksi dan evaluasi implementasi Refleksi dan evaluasi implementasi Refleksi dan evaluasi implementasi Refleksi dan evaluasi implementasi
peningkatan kualitas
kurikulum dan pembelajaran kurikulum dan pembelajaran kurikulum dan pembelajaran kurikulum dan pembelajaran
implementasi kurikulum
cenderung satu arah dari pimpinan dilakukan sebagian guru dilakukan sebagian guru. Hasil dilakukan mayoritas atau
satuan pendidikan, dan belum refleksi (pengalaman dan persepsi semua guru. Hasil refleksi
Refleksi dan evaluasi tersebut
berbasis data. guru serta rekan sejawat) (pengalaman dan persepsi
belum berbasis data, melainkan
dilengkapi dengan data hasil guru) dilengkapi
penilaian masing-masing
belajar peserta dengan data Rapor Pendidikan
guru
didik, serta masukan orangtua/
berdasarkan pengalaman Guru-guru dalam tim kecil
wali. Rapor Pendidikan juga
pribadi (berdasarkan kelompok mata
mulai digunakan data untuk
dan/atau pandangan rekan pelajaran dalam satu fase, guru
sejawat refleksi dan evaluasi
kelas dalam satu fase, dan/

Sebagian guru Sebagian guru atau berbagai mata pelajaran


menyesuaikan perencanaan dalam satu fase/ level)
menyesuaikan perencanaan
pembelajaran pembelajaran berdiskusi dan berkolaborasi
berdasarkan hasil refleksi untuk melakukan perencanaan
berdasarkan hasil refleksi
dan evaluasi tersebut. pembelajaran
dan evaluasi tersebut
berdasarkan hasil refleksi
dan evaluasi.

Satuan pendidikan telah memiliki


t kebijakan mengenai refleksi
dan evaluasi kurikulum
(contohnya melalui komunitas
belajar, pertemuan rutin guru,
kebijakan tentang penulisan
rapor dan pemberian umpan
balik kepada peserta didik).

11
Tahapan Implementasi Kurikulum Merdeka di Satuan
Pendidikan

No. Aspek Tahap Awal Tahap Berkembang Tahap Siap Tahap Mahir

Kekhususan Jenjang SMA

Pendampingan minat Satuan pendidikan hanya Satuan pendidikan Satuan pendidikan Satuan pendidikan
dan bakat
memberikan konsultasi memberikan konsultasi bagi memberikan konsultasi dan memberikan konsultasi dan
kepada peserta didik yang peserta didik memberikan memberikan
mengajukan permintaan secara berkelompok informasi tentang wawasan informasi tentang wawasan
konsultasi. dengan mengalokasikan profesi secara individu atau profesi secara individu atau sesuai
waktu dan komunikasi berkelompok dengan dengan kebutuhan peserta didik
masih satu arah/ mengalokasikan waktu khusus dengan mengalokasikan waktu
bersumber dari guru atau sesuai dengan kebutuhan khusus dan mengadakan berbagai
peserta didik kegiatan
Pemilihan mata Satuan pendidikan memberikan Satuan pendidikan memberikan Satuan pendidikan memberikan untuk
Satuanmembuka
pendidikanwawasan
memberikan
pelajaran untuk Kelas XI tentang profesi
kesempatan bagi peserta didik kesempatan bagi peserta didik kesempatan bagi peserta didik kesempatan bagi peserta didik
dan XII
menentukan mata pelajaran pilihan menentukan mata pelajaran pilihan menentukan mata pelajaran pilihan menentukan mata pelajaran pilihan
melalui pendataan atau pengisian melalui pendataan atau pengisian melalui pendataan atau pengisian melalui pendataan atau pengisian
borang. borang berdasarkan ketersediaan borang dan mengupayakan proses borang, mengonfirmasi
SDM dan sarana prasarana konfirmasi kepada peserta didik. pilihan dan mengupayakan
Tidak ada mekanisme penggantian
kolaborasi
mapel Ada mekanisme penggantian mapel Ada mekanisme penggantian mapel
pembukaan kelas dengan
di kelas 12 di kelas 12
satuan pendidikan lain

Satuan pendidikan memberikan


opsi masa percobaan selama
kurang lebih 2 minggu pada awal
kelas 11
atau ada mekanisme pergantian
mapel pilihan di kelas 12

12
Tahapan Implementasi Kurikulum Merdeka di Satuan
Pendidikan

No. Aspek Tahap Awal Tahap Berkembang Tahap Siap Tahap Mahir

Kekhususan Jenjang SMK

Peran kepala sekolah Kepala sekolah mulai Kepala sekolah Kepala sekolah proaktif Kepala sekolah memimpin SMK
sebagai pemimpin
berkomunikasi dengan dunia kerja mengembangkan komunikasi memimpin kolaborasi sekolah dengan Teaching Factory yang aktif
pembelajaran dengan
kapabilitas manajerial dalam memastikan pembelajaran dua arah dan dengan dunia kerja dan memproduksi, dan menjadi pusat
berbasis industri berkolaborasi dengan dunia memimpin Teaching pembelajaran bagi SMK lain
kerja dalam pembelajaran Factory. SMK bersama dengan dengan program keahlian yang
dunia kerja mengembangkan sama
pembelajaran berbasis
projek

Keselarasan kurikulum Satuan pendidikan melaksanakan Kurikulum operasional Kurikulum operasional Kurikulum operasional satuan
dengan kebutuhan
studi kebutuhan dunia kerja sesuai satuan pendidikan mulai satuan pendidikan sejak pendidikan disusun sepenuhnya
dunia kerja
dengan konsentrasi keahlian di disusun awal disusun bersama dengan dunia kerja
SMK. Kurikulum operasional bersama dengan dunia kerja bersama-sama dengan dunia kerja dimulai dari pengembangan TP,
sekolah disusun oleh sekolah pada komponen-komponen pada komponen-komponen yang alur TP, modul ajar, PKL,
berdasarkan tertentu,seperti lebih banyak seperti pembelajaran
hasil studi tersebut. pembelajaran pengembangan TP, PKL, berbasis projek dan
berbasis projek, dan Praktik pembelajaran berbasis Teaching Factory.
Kerja Lapangan projek.

13
Tahapan Implementasi Kurikulum Merdeka di Satuan
Pendidikan

No. Aspek Tahap Awal Tahap Berkembang Tahap Siap Tahap Mahir

Penguatan peran guru Satuan pendidikan hanya Satuan pendidikan Satuan pendidikan Satuan pendidikan
BK dalam pemilihan
memberikan konsultasi memberikan konsultasi bagi memberikan konsultasi dan memberikan konsultasi dan
jurusan
kepada peserta didik yang peserta didik memberikan informasi tentang memberikan informasi tentang
mengajukan permintaan secara berkelompok wawasan kebekerjaan secara wawasan
konsultasi. dengan mengalokasikan individu kebekerjaan secara individu atau
waktu dan komunikasi atau berkelompok dengan sesuai dengan kebutuhan
masih satu arah/ mengalokasikan waktu khusus atau peserta
bersumber dari guru sesuai dengan kebutuhan peserta didik dengan mengalokasikan waktu
didik khusus dan mengadakan berbagai
Penguatan wawasan Metode pembelajaran wawasan Selain inquiry learning, metode Metode pembelajaran wawasan kegiatan untuk membuka
Metode pembelajaran wawasan
wawasan
vokasional tentang dunia kerja
vokasional mulai diajarkan pembelajaran wawasan vokasional dilakukan dengan vokasional dilakukan dengan
secara vokasional juga dilakukan dengan mempraktikkan penggunaan mengerjakan langsung projek riil
inquiry learning (student- kunjungan ke industri seluruh peralatan di laboratorium, baik melalui Teaching Factory atau
centered) bengkel, studio, dan lahan praktik di industri langsung
yang relevan dengan program
keahlian
Kekhususan untuk pendidikan khusus

14 Penilaian dalam Meningkatkan pemahaman guru Menggunakan asesmen yang Mengintegrasikan ketiga jenis Merancang asesmen di
pembelajaran
akan penggunanaan assmen bervariasi dan sesuai dengan asesmen yang ada sehingga saat merancang
formatif dan sumatif tujuan pembelajaran serta sekolah mengembangkan pembelajaran
kompetensi esensial yang beragam kebijakan yang mendorong guru
Menguatkan kemampuan
dan karakteristik peserta didik untuk merencanakan asesmen
guru
yang yang
dalam pemanfaatan hasil asesmen
beragam sesuai dengan tujuan
untuk mendukung desain kurikulum
pembelajaran
yang dapat mengakomodasi
kebutuhan semua peserta didik

14
Tahapan Implementasi Kurikulum Merdeka di Satuan
Pendidikan

No. Aspek Tahap Awal Tahap Berkembang Tahap Siap Tahap Mahir

15 Kolaborasi dengan Orang tua/keluarga dan/atau Orang tua mendapatkan informasi Informasi yang diberikan kepada Sebagaimana siswa, orang tua
orang tua/keluarga dan
masyaraka terlibat dalam proses kurikulum dan pembelajaran di orang tua lebih mendetail dan juga diminta untuk
masyarakat/industri
pembelajaran awal dan akhir semester termasuk orang tua berkesempatan untuk memberikan
projek di semester tersebut memberikan umpan balik umpan balik terhadap kurikulum dan
Orang tua mendapatkan
kepada guru tentang pembelajaran.
informasi Guru melibatkan sekurang-
kurikulum dan pembelajaran
seputar kurikulum dan kurangnya 1 Projek penguatan profil
pembelajaran di awal dan akhir komunitas/industri Guru membuka komunikasi pelajar Pancasila dirancang
semester sekitar dalam proses pembelajaran dua arah dengan orang tua dengan melibatkan orang tua
peserta didik untuk mendiskusikan dan masyarakat
Guru membuka komunikasi
perkembangan
dua arah dengan orang tua Komunikasi dua arah antara
belajar anak. Sekurang-kurangnya
untuk mendiskusikan guru-orangtua dan juga
2 kali dalam satu semester
perkembangan belajar anak saluran komunikasi antara
diadakan pertemuan guru-orang
sekolah,
Guru sudah merancang pelibatan tua untuk
orang tua, dan masyarakat untuk
masyarakat/ berdiskusi dua arah
meningkatkan pembelajaran
komunitas/industri
Guru melibatkan 2 atau lebih setiap siswa di sekolah
dalam proses pembelajaran peserta
masyarakat/komunitas/ industri
didik, namun belum terlaksana
dengan jangkauan yang lebih
luas dalam beberapa kegiatan Guru secara berkala melibatkan
pembelajaran peserta didik, masyarakat/komunitas/industri
sesuai dengan konteks dan sesuai dengan konteks dan
kebutuhan pembelajaran kebutuhan proses
pembelajaran
peserta didik, serta
menghasilkan karya yang dapat
dipamerkan kepada orang
tua/warga sekolah lainnya

15

Anda mungkin juga menyukai