Lingkup Materi.................................................................................................................................. 27
Struktur Kurikulum............................................................................................................................. 29
Program Tahuan............................................................................................................................... 31
Program Semester............................................................................................................................ 33
Kalender Pendidikan......................................................................................................................... 40
1
KURIKULUM MERDEKA SEKOLAH DASAR
Tahun Pelajaran 2023/2024
Implementasi perubahan kebijakan pendidikan, termasuk kurikulum, adalah suatu proses pembelajaran yang panjang
sehingga Pemerintah memberikan kesempatan kepada pendidik dan satuan pendidikan untuk mengimplementasikan Kurikulum
Merdeka sesuai dengan kesiapan masing-masing. Seperti halnya peserta didik belajar sesuai dengan tahap kesiapan belajar
mereka, pendidik dan satuan pendidikan juga perlu belajar mengimplementasikan Kurikulum Merdeka sesuai dengan kesiapan
masing-masing, dan berangsur-angsur semakin mahir dalam menggunakannya.
Tahapan implementasi kurikulum bukanlah suatu peraturan atau standar yang ditetapkan Pemerintah. Tahapan ini dirancang
untuk membantu pendidik dan satuan pendidikan dalam menetapkan target implementasi Kurikulum Merdeka. Kesiapan pendidik
dan satuan pendidikan tentu berbeda-beda, oleh karena itu tahapan implementasi ini dirancang agar setiap pendidik dapat dengan
percaya diri mencoba mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Kepercayaan diri yang dimaksud merupakan keyakinan bahwa
pendidik dapat terus belajar dan mengembangkan kemampuan dirinya untuk melakukan yang terbaik dalam mengimplementasikan
kurikulum, dan yang lebih penting lagi, dalam mendidik. Kemampuan untuk terus belajar merupakan modal penting bagi pendidik.
Pembelajaran paradigma baru memastikan praktik pembelajaran untuk berpusat pada peserta didik. Dengan paradigma baru
ini, pembelajaran merupakan satu siklus yang berawal dari pemetaan standar kompetensi, perencanaan proses pembelajaran, dan
pelaksanaan asesmen untuk memperbaiki embelajaran sehingga peserta didik dapat mencapai kompetensi yang diharapkan.
Pembelajaran paradigma baru memberikan keleluasaan bagi pendidik untuk merumuskan rancangan pembelajaran dan asesmen
sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik. Pada pembelajaran paradigma baru, Profil Pelajar Pancasila berperan
menjadi penuntun arah yang memandu segala kebijakan dan pembaharuan dalam sistem pendidikan Indonesia, termasuk
pembelajaran, dan asesmen.
Perangkat Ajar dalam Paradigma Pembelajaran Baru. Perangkat ajar menjadi salah satu unsur penting dalam mendukung
kegiatan belajar serta membantu pendidik untuk mencapai target dalam profil pelajar Pancasila dan capaian pembelajaran yang
telah ditentukan. Perangkat ajar dalam pembelajaran paradigma baru terdiri dari modul ajar, buku teks dan video pembelajaran
yang disediakan oleh pemerintah sebagai bahan rujukan dan inspirasi bagi pendidik untuk menunjang proses mengajar di kelas.
Pendidik diberikan kewenangan untuk menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan tersebut atau menyesuaikan
kembali perangkat ajar berdasarkan keperluan peserta didiknya. Ketersediaan perangkat ajar berupa buku teks yang berkualitas
dan merata menjadi tanggung jawab pemerintah.
Buku teks utama digunakan dalam pembelajaran berdasarkan kurikulum yang ditetapkan dan ketersediaanya tidak
memerlukan biaya apapun. Buku teks terdiri dari panduan khusus untuk pendidik dan buku teks pegangan peserta didik dalam
mengikuti pembelajaran di kelas. Implementasi buku teks utama yang disajikan dalam bentuk digital masih terbatas pada sekolah
penggerak. Selain buku teks, perangkat ajar juga dapat berbentuk modul.
Memiliki fungsi yang serupa dengan buku teks utama, yaitu mencapai profil pelajar Pancasila dan capaian pembelajaran,
modul ajar disusun sesuai perkembangan fase peserta didik dan penjabaran alur tujuan pembelajaran. Komponen dalam modul ajar
berisi informasi umum, komponen inti dan lampiran. Untuk memujudkan pembelajaran berkelanjutan dalam jangka panjang,
pendidik juga diberi kemerdekaan untuk menyusun secara mandiri atau memodifikasi modul ajar yang disediakan pemerintah.
2
C. PRINSIP KURIKULUM MERDEKA
Prinsip pembelajaran kurikulum merdeka merupakan salah satu kerangka dasar yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.
Sehingga Satuan pendidikan melaksanakan pembelajaran sesuai kurikulum merdeka diharapkan mengacu pada prinsip tersebut.
Kemendikbudristek menetapkan prinsip pembelajaran yang ditulis di panduan pembelajaran dan asesmen pendidikan. Panduan
tersebut dikeluarkan oleh Pusat Asesmen dan Pembelajaran bagian dari Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan
(Balitbangbuk). Pada panduan pembelajaran dan asesmen menjelaskan bahwa pembelajaran kurikulum merdeka memiliki 5
prinsip. Adapun kelima prinsip dan hal yang perlu diperhatikan dalam implementasinya sebagai berikut:
Kondisi Peserta didik
Pembelajar Sepanjang Hayat
Holistik
Relevan
Berkelanjutan
Pada Profil Pelajar Pancasila, kompetensi dan karakter yang dapat dipelajari lintas disiplin ilmu tertuang dalam 6 dimensi.
Setiap dimensi memiliki beberapa elemen yang menggambarkan lebih jelas kompetensi dan karakter yang dimaksud. Selaras
dengan tahap perkembangan peserta didik serta sebagai acuan bagi pembelajaran dan asesmen, indikator kinerja pada setiap
elemen dipetakan dalam setiap fase.
Tahapan ini dikembangkan sebagai langkah atau proses belajar untuk melakukan perubahan atas praktik pembelajaran dan
asesmen yang perlu dilakukan pendidik saat mereka menggunakan Kurikulum Merdeka. Secara teknis pendidik dapat
mengimplementasikan Kurikulum Merdeka pada tahap yang berbeda. Namun demikian, secara filosofis setiap tahap dirancang agar
pendidik tetap mengacu pada prinsip-prinsip pembelajaran dan asesmen (Prinsip Pembelajaran dan Prinsip Asesmen dapat
dipelajari dalam Panduan Pembelajaran dan Asesmen). Sebagai contoh, pembelajaran sesuai tahap capaian peserta didik
merupakan praktik yang sangat dianjurkan. Namun demikian, implementasinya tidak harus langsung pada pembelajaran
terdiferensiasi. Pendidik yang belum percaya diri untuk menerapkannya, dapat mulai berlatih dengan menerapkan tahap yang
paling sederhana, yaitu dengan melakukan asesmen di awal pembelajaran dan kemudian menjadi lebih peka akan adanya
kebutuhan belajar peserta didik yang berbeda-beda
Tahapan ini dapat digunakan oleh guru, satuan pendidikan, pemerintah, mitra pembangunan, serta organisasi atau lembaga
yang berperan dalam mendukung implementasi kurikulum lainnya. Adanya pentahapan ini menunjukkan bahwa guru dan satuan
pendidikan dapat mulai mengimplementasikan pada tahap yang lebih rendah dibandingkan dengan yang lain, namun
pelaksanaannya tetap berpegang pada prinsip-prinsip perancangan kurikulum yang berlandaskan pada filosofi Merdeka Belajar dan
mengarah pada penguatan kompetensi dan karakter yang telah ditetapkan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan tahapan implementasi Kurikulum Merdeka:
Tahapan ini bukanlah suatu ketetapan yang baku atau terstandarisasi. Satuan pendidikan dan/atau pemerintah daerah
dapat mengembangkan tahapan implementasi yang lebih sesuai dengan kondisi dan kekhasan masing-masing.
Setiap pendidik dan satuan pendidikan memiliki kapasitas dan kesiapan yang beragam, sehingga dapat mulai
mengimplementasikan Kurikulum Merdeka pada tahap yang berbeda-beda, serta beranjak ke tahap berikutnya dengan
kecepatan yang berbeda-beda pula.
Tahapan ini digunakan sebagai bahan refleksi diri tentang kesiapan pendidik dan/atau satuan pendidikan sehingga tidak
digunakan sebagai alat/instrumen untuk mengukur kinerja pendidik dan/atau satuan pendidikan yang membawa dampak
pada karier atau kesejahteraan mereka.
Implementasi sesuai tahap yang disepakati bersama tidak sepatutnya memberikan dampak apapun terhadap pendidik dan
satuan pendidikan. Oleh karena itu tahapan ini bukanlah alat untuk membanding-bandingkan kualitas satuan pendidikan
dan/atau pendidik.
Pimpinan serta pemerintah mendukung proses refleksi diri pendidik dan satuan pendidikan sehingga tidak mengarahkan
untuk menerapkan Kurikulum Merdeka pada tahap tertentu
Tahapan ini digunakan sebagai bahan diskusi antar pendidik dalam satuan pendidikan dan dalam komunitas belajar di
mana pendidik menjadi bagiannya. Diskusi tersebut membahas hal-hal apa yang perlu dilakukan untuk
mengimplementasikan Kurikulum Merdeka sesuai tahap masing-masing.
Pimpinan satuan pendidikan serta pemerintah daerah perlu mendukung pendidik dalam mengimplementasikan Kurikulum
Merdeka sesuai dengan tahap kesiapan pendidik, serta memberikan dukungan agar berangsur-angsur pendidik
meningkatkan tahap implementasinya.
3
D. TAHAPAN IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA
3 Perencanaan • Menggunakan contoh • Melakukan penyesuaian terhadap • Melakukan perombakan terhadap • Melakukan pengembangan perencanaan pembelajaran
pembelajaran dan perencanaan pembelajaran contoh perencanaan pembelajaran contoh perencanaan pembelajaran dan dan asesmen berdasarkan kebutuhan peserta didik
asesmen dan asesmen yang disediakan dan asesmen yang disediakan oleh asesmen yang disediakan oleh
oleh Kemendikbudristek Kemendikbudristek berdasarkan Kemendikbudristek berdasarkan
kebutuhan peserta didik kebutuhan peserta didik
4 Penggunaan dan • Menggunakan buku teks dan • Guru dapat memilih materi dari buku • Guru dpt mengkombinasikan berbagai • Guru dapat mengkombinasikan berbagai perangkat ajar
pengembangan modul ajar sebagai sumber teks dan modul ajar, serta bahan ajar perangkat ajar menyesuaikan dengan menyesuaikan dengan konteks lokal dan kebutuhan
perangkat ajar utama pengajaran lainnya supaya sesuai konteks lokal konteks lokal dan kebutuhan peserta peserta didik.
dan kebutuhan peserta didik didik. • Guru dapat mengembangkan modul ajar untuk salah
• Guru dapat memodifikasi beberapa satu atau sebagian materi pelajaran, serta berbagi modul
bagian dari modul ajar yang disediakan ajar yang dibuatnya kepada guru lain.
Kemendikbudristek untuk salah satu • Satuan pendidikan menyelenggarakan sesi
atau sebagian materi pelajaran. pengembangan modul ajar secara kolaboratif
5 Perencanaan projek • Menggunakan modul projek • Membuat penyesuaian terhadap • Membuat penyesuaian terhadap modul • Mengembangkan ide dan modul projek sesuai konteks
penguatan profil yang disediakan oleh modul projek yang disediakan oleh projek yang disediakan oleh lokal, kebutuhan, serta minat peserta didik dengan
pelajar Pancasila Kemendikbudristek tanpa Kemendikbudristek sesuai konteks Kemendikbudristek sesuai konteks melibatkan pendapat dan ide-ide peserta didik
penyesuaian atau dengan lokal dan kebutuhan peserta didik lokal, kebutuhan, serta minat peserta
penyesuaian yang sangat didik dengan melibatkan pendapat dan
sedikit ide-ide peserta didik
4
ASPEK PERENCANAAN
NO. ASPEK TAHAP AWAL TAHAP BERKEMBANG TAHAP SIAP TAHAP MAHIR
6 Implementasi projek • Menerapkan projek penguatan • Menerapkan projek penguatan profil • Menerapkan projek penguatan profil • Menerapkan projek penguatan profil pelajar Pancasila
penguatan profil profil pelajar Pancasila pelajar Pancasila dengan jumlah pelajar Pancasila dengan jumlah dengan jumlah sesuai dengan yang dianjurkan
pelajar Pancasila dengan jumlah yang lebih sesuai dengan yang dianjurkan sesuai dengan yang dianjurkan emendikbudristek
sedikit atau lebih banyak dari Kemendikbudristek Kemendikbudristek • Projek diawali dengan identifikasi masalah yang lebih
yang dianjurkan • Projek diawali dengan identifikasi • Projek diawali dengan identifikasi banyak dilakukan berdasarkan inisiatif siswa dan
Kemendikbudristek masalah yang dipandu atau masalah yang difasilitasi oleh guru difasilitasi guru dan/ atau mitra komunitas yang terlibat
• Projek berorientasi pada diarahkan lebih banyak oleh guru sehingga kegiatan projek mulai sebagai fasilitator atau narasumber sehingga kegiatan
menghasilkan artifak (produk sehingga kegiatan projek mulai berorientasi pada pemahaman tentang projek berorientasi pada pemahaman tentang konsep
seperti makanan, minuman), berorientasi pada pemahaman konsep dan/atau penyelesaian dan/atau penyelesaian masalah (problem solving) sesuai
belum menitikberatkan pada tentang konsep dan/atau masalah (problem solving) sesuai tema tema
pemahaman tentang konsep penyelesaian masalah (problem
dan/atau penyelesaian solving) sesuai tema
masalah (problem solving)
7 Penerapan • Guru menggunakan metode • Guru menggunakan metode • Guru menggunakan metode • Guru membedakan metode pembelajaran sesuai
pembelajaran yang pengajaran yang bervariasi pembelajaran yang bervariasi dan pembelajaran yang bervariasi dan Dengan kebutuhan, capaian/performa, dan minat siswa.
berpusat pada peserta namun masih didominasi oleh berpusat pada peserta didik, serta berpusat pada peserta didik, serta • Guru lebih terampil berperan sebagai fasilitator dengan
didik Peran seperti instruktur yang metode yang sesuai dengan tujuan sesuai dengan tujuan pembelajaran memberikan lebih banyak kesempatan untuk peserta
mengarahkan kegiatan pembelajaran dan kebutuhan peserta didik. didik belajar mandiri dan bertanggung jawab atas proses
peserta didik sepanjang • Peran sebagai fasilitator lebih belajar mereka
proses pembelajaran dominan, ditunjukkan dengan dengan
memberikan lebih banyak kesempatan
untuk siswa belajar mandiri,
bertanggung jawab atas proses belajar
mereka
8 Keterpaduan penilaian • Guru melakukan asesmen • Guru melakukan asesmen formatif • Guru melakukan asesmen formatif • Guru melakukan asesmen formatif pada awal
dalam pembelajaran pada awal embelajaran pada awal pembelajaran dan pada awal pembelajaran dan hasilnya pembelajaran dan hasilnya digunakan untuk merancang
namun tidak digunakan untuk hasilnya digunakan untuk digunakan untuk merancang pembelajaran terdiferensiasi sesuai dengan tahap
merancang pembelajaran mengidentifikasi peserta didik yang pembelajaran berikutnya yang sesuai capaian peserta didik (teaching at the right level)
ataupun untuk membutuhkan perhatian lebih Ketika dengan capaian mayoritas peserta • Guru mampu melakukan penyesuaian pembelajaran
mengidentifikasi peserta didik merancang asesmen, guru mulai didik di kelasnya (belum merupakan sepanjang proses pembelajaran agar semua peserta
yang membutuhkan perhatian memperhatikan kesesuaian antara rencana pembelajaran terdiferensiasi) didik mencapai tujuan pembelajaran.
lebih. asesmen dengan tujuan • Guru melakukan asesmen untuk • Satuan pendidikan mengembangkan kebijakan yang
• Guru mulai melakukan pembelajaran. mendapatkan umpan balik tentang mendorong guru untuk menggunakan hasil asesmen
asesmen Beberapa kali (tidak kebutuhan belajar peserta didik dan dalam merancang kurikulum dan pembelajaran.
hanya saat mendekati masa menentukan tindak lanjutnya
pelaporan/rapor) namun
asesmen dilakukan hanya
untuk memberikan nilai
kepada siswa dan belum
digunakan untuk merancang
pembelajaran, Guru hanya
menggunakan asesmen yang
disediakan dalam buku teks
dan/atau modul ajar
5
9 Pembelajaran sesuai • Berdasarkan asesmen • Berdasarkan asesmen formatif di • Berdasarkan asesmen formatif di awal • Berdasarkan asesmen formatif di awal pembelajaran,
tahap belajar peserta formatif di awal pembelajaran, awal Pembelajaran, guru mengajar pembelajaran, siswa di kelas yang siswa di kelas yang sama dibagi menjadi dua kelompok
didik (pendidikan guru mengajar seluruh siswa seluruh siswa di kelasnya sesuai sama dibagi menjadi dua kelompok menurut capaian belajar mereka. Dengan demikian,
dasar dan menengah) di kelasnya sesuai dengan dengan fase capaian belajar menurut capaian belajar mereka. setiap siswa dapat belajar sesuai dengan capaian
fase Capaian Pembelajaran mayoritas siswa di kelasnya dan Dengan demikian, setiap siswa dapat belajarnya.
mayoritas siswa di kelasnya. dengan memberikan perhatian belajar sesuai dengan capaian • Sekolah menyelenggarakan berbagai program seperti
khusus terhadap sebagian siswa belajarnya. pelajaran tambahan untuk siswa yang belum siap untuk
yang membutuhkan perlakuan • Sekolah menyelenggarakanprogram belajar sesuai dengan kelasnya dan untuk siswa yang
(materi dan/atau metode belajar) pelajaran tambahan untuk siswa yang membutuhkan pengayaan atau tantangan lebih.
yang berbeda. belum siap untuk belajar sesuai
dengan kelasnya.
10 Kolaborasi antar guru • Guru belum berkolaborasi • Guru berkolaborasi dalam proses • Guru berkolaborasi dalam • Guru berkolaborasi untuk perencanaan pembelajaran di
untuk keperluan untuk keperluan Pembelajaran perencanaan pembelajaran di awal perencanaan pembelajaran di awal awal semester dan dalam proses pembelajaran
kurikulum dan intrakurikuler, namun sudah atau akhir semester, misalnya diskusi semester (perencanaan) dan dalam sepanjang semester, misalnya melalui diskusi tentang
pembelajaran berkolaborasi untuk keperluan tentang kemajuan belajar peserta proses pembelajaran sepanjang kemajuan belajar peserta didik, berbagi praktik baik,
projek penguatan profil pelajar didik di akhir semester, berbagi semester, misalnya melalui diskusi berbagi info tentang perangkat ajar, dsb., untuk
Pancasila. praktik baik, berbagi info tentang tentang kemajuan belajar peserta didik, keperluan projek penguatan profil pelajar Pancasila, dan
perangkat ajar, dsb., dan berbagi praktik baik, berbagi info terlibat dalam pengembangan kurikulum operasional
berkolaborasi untuk keperluan projek tentang perangkat ajar, dsb., satuan pendidikan.
penguatan profil pelajar Pancasila. • Berkolaborasi untuk keperluan projek • Satuan pendidikan memiliki kebijakan dan mekanisme
penguatan profil pelajar Pancasila yang mendorong kolaborasi guru untuk kegiatan belajar
serta terlibat dalam evaluasi kurikulum intrakurikuler dan juga projek, misalnya melalui observasi
di satuan pendidikan. kelas, kegiatan refleksi pembelajaran, kegiatan berbagi
praktik baik, dsb.
11 Kolaborasi dengan • Guru melalui satuan • Guru berkoordinasi dengan guru lain • Guru berkoordinasi dengan guru lain • Guru berkomunikasi dengan guru lain melalui satuan
rang tua/keluarga pendidikan memberikan melalui satuan pendidikan melalui satuan pendidikan memberikan pendidikan memberikan informasi tentang kemajuan
dalam pembelajaran informasi tentang kemajuan memberikan informasi tentang informasi tentang kemajuan belajar belajar peserta didik kepada orangtua/wali pada saat
belajar peserta didik kepada kemajuan belajar peserta didik peserta didik kepada orangtua/wali penerimaan rapor dan secara berkala dalam proses
orangtua/wali pada saat kepada orangtua/wali pada saat pada saat penerimaan rapor dan belajar
penerimaan rapor dan saat penerimaan rapor dan secara berkala secara berkala dalam proses belajar. • Ada saluran komunikasi yang berkala untuk orang tua
peserta didik mengalami dalam proses belajar. • Komunikasi cenderung dialog dua memberikan umpan balik terhadap kurikulum dan
masalah belajar Komunikasi • Komunikasi cenderung satu arah, arah, di mana pihak satuan pembelajaran.
cenderung satu arah, dari dari pihak satuan pendidikan/ guru pendidikan /guru dan orang tua/ wali, • Orang tua berkesempatan untuk terlibat dalam
pihak satuan pendidikan/ kepada orang tua/wali, misalnya guru mencari ide dan kesepakatan tentang pembelajaran, misalnya menjadi narasumber dalam
guru kepada orang tua/wali, memberikan saran kepada apa yang sebaiknya dilakukan intrakurikuler dan/atau dalam projek penguatan profil
misalnya guru memberikan orangtua/wali tentang apa yang bersama untuk mendukung proses pelajar Pancasila.
saran kepada orangtua/wali sebaiknya dilakukan untuk belajar peserta didik • Komunikasi melibatkan tiga pihak, yaitu guru-siswa-
tentang apa yang sebaiknya mendukung proses belajar peserta orang tua untuk mendiskusikan tahapan belajar dan
dilakukan untuk mendukung didik tindak lanjut yang perlu dilakukan untuk mendukung
proses belajar peserta didik proses belajar siswa
6
12 Kolaborasi dengan • Satuan pendidikan sudah • Satuan pendidikan melibatkan • Satuan pendidikan melibatkan • Satuan pendidikan melibatkan masyarakat/
masyarakat/ merancang pelibatan masyarakat/ komunitas/industri masyarakat/ komunitas/industri untuk komunitas/industri secara berkelanjutan untuk
komunitas/ industri masyarakat/ komunitas/ hanya untuk mendukung kegiatan mendukung pembelajaran mendukung pembelajaran intrakurikuler dan projek
industri dalam proses yang tidak berkelanjutan atau intrakurikuler atau projek penguatan penguatan profil pelajar Pancasila
pembelajaran intrakurikuler kegiatan yang tidak berkaitan dengan profil pelajar, untuk kegiatan yang lebih • Komunitas/industri yang dilibatkan lebih beragam sesuai
maupun projek penguatan pembelajaran intrakurikuler maupun panjang jangka waktunya tujuan pembelajaran intrakurikuler dan projek penguatan
profil pelajar Pancasila, projek penguatan profil pelajar profil pelajar Pancasila
namun belum terlaksana. Pancasila.
13 Refleksi, evaluasi dan • Refleksi dan evaluasi • Refleksi dan evaluasi implementasi • Refleksi dan evaluasi implementasi • Refleksi dan evaluasi implementasi kurikulum dan
peningkatan kualitas implementasi kurikulum dan kurikulum dan pembelajaran kurikulum dan pembelajaran dilakukan pembelajaran dilakukan mayoritas atau semua guru.
implementasi pembelajaran cenderung satu dilakukan sebagian guru. sebagian guru. Hasil refleksi (pengalaman dan persepsi guru) dilengkapi
kurikulum arah dari pimpinan satuan • Refleksi dan evaluasi tersebut belum • Hasil refleksi (pengalaman dan dengan data Rapor Pendidikan
pendidikan, dan belum berbasis data, melainkan penilaian persepsi guru serta rekan sejawat) • Guru-guru dalam tim kecil (berdasarkan kelompok mata
berbasis data. masing-masing guru berdasarkan dilengkapi dengan data hasil belajar pelajaran dalam satu fase, guru kelas dalam satu fase,
pengalaman pribadi dan/atau peserta didik, serta masukan orangtua/ dan/ atau berbagai mata pelajaran dalam satu fase/
pandangan rekan sejawat wali. Rapor Pendidikan juga mulai level) berdiskusi dan berkolaborasi untuk melakukan
• Sebagian guru menyesuaikan digunakan data untuk refleksi dan perencanaan pembelajaran berdasarkan hasil refleksi
perencanaan pembelajaran evaluasi dan evaluasi.
berdasarkan hasil refleksi dan • Sebagian guru menyesuaikan • Satuan pendidikan telah memiliki kebijakan mengenai
evaluasi tersebut perencanaan pembelajaran refleksi dan evaluasi kurikulum (contohnya melalui
berdasarkan hasil refleksi dan evaluasi komunitas belajar, pertemuan rutin guru, kebijakan
tersebut. tentang penulisan rapor dan pemberian umpan balik
kepada peserta didik).
7
E. PROFIL PELAJAR PANCASILA
Profil Pelajar Pancasila adalah Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang dirumuskan secara terpadu dalam bentuk deskripsi, dan
terdiri dari enam elemen yang menjadi ciri-ciri Profil Pelajar Pancasila. Profil ini menjadi cermin bagi kualitas pelajar Indonesia yang
sesuai dengan tujuan pendidikan nasional serta pandangan dan cita-cita bangsa.
Pada abad ke-21 ini, seorang pelajar diharapkan memiliki kompetensi yang baik demi menjadi manusia unggul. Itu mengapa, para
pelajar Indonesia dianjurkan untuk berpartisipasi dalam pembangunan global. Profil Pelajar Pancasila akan diterapkan di sekolah,
baik melalui muatan pelajaran di kelas maupun kegiatan ekstrakurikuler, sehingga pelajar lebih mudah mengimplementasikannya
Profil Pelajar Pancasila sesuai Visi dan Misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagaimana tertuang dalam dengan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Tahun 2020-2024:
8
Manfaat Profil Pelajar Pancasila
Profil Pelajar Pancasila ini secara umum berguna untuk memberikan penguatan nilai-nilai karakter yang bersumber dari Pancasila
kepada pelajar Indonesia. Sedangkan manfaat secara lebih khusus adalah sebagai berikut.
1) Bagi Satuan Pendidikan
Menjadikan satuan pendidikan sebagai ekosistem yang terbuka yang mampu mengakomodir partisipasi masyarakat
secara lebih luas.
Dapat digunakan sebagai organisasi pembelajaran yang memberikan kontribusi kepada lingkungan dan komunitas di
sekitarnya.
2) Bagi Pendidik
Memberikan ruang dan waktu kepada peserta didik dalam mengembangkan kompetensi dan memperkuat karakter yang
termasuk dalam Profil Pelajar Pancasila.
Merencanakan proses pembelajaran berbasis proyek profil dengan tujuan akhir yang jelas.
Mengembangkan kompetensi sebagai pendidik yang terbuka untuk berkolaborasi dengan pendidik manapun bahkan dari
mata pelajaran yang berbeda dalam rangka memperkaya hasil pembelajaran.
3) Bagi Peserta Didik
Memberikan ruang untuk mengembangkan kompetensi sehingga mampu menjadi pelajar yang aktif dan tanggap.
Mendapatkan kesempatan berupa proyek penguatan karakter.
Mendapat kesempatan untuk berpartisipasi dalam merencanakan pembelajaran secara aktif dan berkelanjutan.
Mengembangkan keterampilan, sikap, dan pengetahuan yang dibutuhkan dalam mengerjakan proyek pada periode waktu
tertentu.
Melatih dan mengembangkan kemampuan memecahkan masalah dalam berbagai situasi belajar.
Memperlihatkan tanggung jawab dan kepedulian terhadap isu di sekitar sebagai salah satu bentuk hasil belajar.
Menghargai proses belajar dan bangga dengan hasil pencapaian yang telah diupayakan secara optimal.
Dimensi-dimensi tersebut menunjukkan bahwa Profil Pelajar Pancasila tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif, tetapi juga
sikap dan perilaku sesuai jati diri sebagai bangsa Indonesia sekaligus warga dunia.
Visi Pendidikan Indonesia
“Mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila”.
Profil Pelajar Pancasila
“Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila”
9
KOMPONEN MODUL AJAR
KURIKULUM MERDEKA
Dalam membuat modul ajar, Guru harus memenuhi beberapa komponen di dalamnya. Komponen modul ajar kurikulum merdeka
bisa disesuaikan oleh pendidik sesuai dengan kebutuhan. Berikut ini merupakan beberapa komponen yang harus dipenuhi dalam
modul ajar kurikulum merdeka, yaitu:
1. Identitas Modul
Komponen pertama yang harus ada dalam modul ajar yaitu identitas modul. Identitas modul ajar terdiri dari nama penyusun
modul, tahun penyusunan modul, institusi penyusun, jenjang sekolah, tingkat kelas, serta alokasi waktu pembelajaran yang
sesuai dengan jam pembelajaran di unit kerja. Identitas modul ini memberitahu kepemilikan serta tujuan modul ini untuk siapa.
2. Kompetensi Awal
Dalam modul ajar juga terdapat informasi kompetensi awal yang dimiliki siswa. Kompetensi ini berupa pengetahuan maupun
keterampilan yang dimiliki siswa sebelum siswa melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Kedua, peserta didik ada yang mengalami kesulitan belajar dikarenakan mempunyai keterbatasan terhadap gaya belajar anak,
sulit konsentrasi, sulit memahami materi baru serta tidak percaya diri.
Ketiga, peserta didik memiliki kemampuan pencapaian yang tinggi dan dapat memahami materi dengan cepat hingga
mempunyai keterampilan dalam memimpin.
6. Model Pembelajaran
Dalam Modul ajar juga terdapat komponen model pembelajaran atau rangkaian pembelajaran yang menggambarkan sistem
pelaksanaan pembelajaran tersebut. Adapun bentuk ada pelajaran yaitu pembelajaran tatap muka atau PTM, pembelajaran
secara online serta kombinasi atau blended learning. Model pembelajaran ini akan disesuaikan lagi dengan kebutuhan
pelaksanaan pembelajaran di sekolah.
10
G. PRINSIP ASESMEN
Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi pembelajaran, dan menyediakan informasi yang
holistik sebagai umpan balik untuk pendidik, peserta didik, dan orang tua, agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi
pembelajaran selanjutnya. Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, dengan keleluasaan untuk
menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai tujuan pembelajaran.
11
Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk menjelaskan kemajuan belajar dan
menentukan keputusan tentang langkah selanjutnya. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana
dan informatif, memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai serta strategi tindak
lanjutnya. Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua sebagai bahan refleksi untuk
meningkatkan mutu pembelajaran.
12
Assesmen berfungsi untuk menjadi indikator dalam menentukan apakah suatu tujuan pembelajaran sudah tercapai atau
belum. Kalau sudah tindak lanjutnya apa dan kalau belum apa lagi yang harus dilakukan oleh siswa sampai mencapai tujuan
pembelajaran tersebut.
Pada dasarnya, Assesmen adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar,
perkembangan dan pencapaian hasil belajar peserta didik. Jenis asesmen sesuai fungsinya mencakup: asesmen sebagai proses
pembelajaran (assessment as Learning), asesmen untuk proses pembelajaran (assessment for Learning), dan asesmen pada akhir
proses pembelajaran (assessment of learning).
Dalam pembelajaran paradigma baru, pendidik diharapkan lebih berfokus pada asesmen formatif dibandingkan sumatif dan
menggunakan hasil asesmen formatif untuk perbaikan proses pembelajaran yang berkelanjutan. Pada kurikulum merdeka ini guru
diharapkan memberikan proporsi lebih banyak pada pelaksanaan asesmen formatif daripada menitikberatkan orientasi pada
asesmen sumatif. Harapannya, ini akan mendukung proses penanaman kesadaran bahwa proses lebih penting daripada sebatas
hasil akhir
Sebagaimana dinyatakan dalam Prinsip Pembelajaran dan Asesmen, asesmen adalah aktivitas yang menjadi kesatuan dalam
proses pembelajaran. Asesmen dilakukan untuk mencari bukti ataupun dasar pertimbangan tentang ketercapaian tujuan
pembelajaran. Maka dari itu, pendidik dianjurkan untuk melakukan asesmen-asesmen berikut ini:
1. Asesmen formatif
Asesmen ini bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik bagi pendidik dan peserta didik untuk memperbaiki proses
belajar
Penilaian atau asesmen formatif bertujuan untuk memantau dan memperbaiki proses pembelajaran, serta mengevaluasi
pencapaian tujuan pembelajaran. Asesmen ini dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik, hambatan atau
kesulitan yang mereka hadapi, dan juga untuk mendapatkan informasi perkembangan peserta didik. Informasi tersebut
merupakan umpan balik bagi peserta didik dan juga pendidik.
a. Asesmen di awal pembelajaran yang dilakukan untuk mengetahui kesiapan peserta didik untuk mempelajari materi ajar
dan mencapai tujuan pembelajaran yang direncanakan. Asesmen ini bertujuan dalam kategori asesmen formatif karena
ditujukan untuk kebutuhan guru dalam merancang pembelajaran, tidak untuk keperluan penilaian hasil belajar peserta
didik yang dilaporkan dalam rapor.
b. Asesmen di dalam proses pembelajaran yang dilakukan selama proses pembelajaran untuk mengetahui
perkembangan peserta didik dan sekaligus pemberian umpan balik yang cepat. Biasanya asesmen ini dilakukan
sepanjang atau di tengah kegiatan/langkah pembelajaran, dan dapat juga dilakukan di akhir langkah pembelajaran.
Asesmen ini juga termasuk dalam kategori asesmen formatif
2. Asesmen sumatif
Asesmen yang dilakukan untuk memastikan ketercapaian keseluruhan tujuan pembelajaran. Asesmen ini dilakukan pada akhir
proses pembelajaran atau dapat juga dilakukan sekaligus untuk dua atau lebih tujuan pembelajaran, sesuai dengan
pertimbangan pendidik dan kebijakan satuan pendidikan. Berbeda dengan asesmen formatif, asesmen sumatif menjadi bagian
dari perhitungan penilaian di akhir semester, akhir tahun ajaran, dan/atau akhir jenjang.
Adapun asesmen sumatif dapat berfungsi untuk
• Alat ukur untuk mengetahui pencapaian hasil belajar peserta didik dalam satu atau lebih tujuan pembelajaran di periode
tertentu;
• Mendapatkan nilai capaian hasil belajar untuk dibandingkan dengan kriteria capaian yang telah ditetapkan; dan
• Menentukan kelanjutan proses belajar siswa di kelas atau jenjang berikutnya
Apabila pendidik menggunakan modul ajar yang disediakan, maka ia tidak perlu membuat perencanaan asesmen. Namun, bagi
pendidik yang mengembangkan sendiri rencana pelaksanaan pembelajaran dan/atau modul ajar, ia perlu merencanakan
asesmen formatif yang akan digunakan.
• Rencana asesmen dimulai dengan perumusan tujuan asesmen. Tujuan ini tentu berkaitan erat dengan tujuan
pembelajaran.
• Setelah tujuan dirumuskan, pendidik memilih dan/atau mengembangkan instrumen asesmen sesuai tujuan. Beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam memilih/mengembangkan instrumen, antara lain: karakteristik peserta didik,
kesesuaian asesmen dengan rencana/tujuan pembelajaran dan tujuan asesmen, kemudahan penggunaan instrumen
untuk memberikan umpan balik kepada peserta didik dan pendidik
Teknik Asesmen
Observasi Peserta didik diamati secara berkala, dengan fokus secara keseluruhan maupun individu.
Observasi bisa dilakukan dalam tugas atau aktivitas rutin/harian.
Performa Asesmen performa dapat berupa praktik, menghasilkan produk, melakukan projek, dan
membuat portofolio.
Tes Tertulis/ Lisan Bentuk tes tertulis/lisan dan kuis adalah bentuk yang paling dikenal dari teknik asesmen ini.
Instrumen Asesmen
Rubrik Pedoman yang dibuat untuk menilai dan mengevaluasi kualitas capaian kinerja peserta
didik, sehingga pendidik dapat menyediakan bantuan yang diperlukan peserta didik untuk
meningkatkan kinerja. Rubrik juga dapat digunakan oleh pendidik untuk memusatkan
13
perhatian pada kompetensi yang harus dikuasai peserta didik. Capaian kinerja dituangkan
dalam bentuk kriteria atau dimensi yang akan dinilai yang dibuat secara bertingkat dari
kurang sampai terbaik.
Eksemplar Contoh hasil karya yang dijadikan sebagai standar pencapaian dan pembanding. Pendidik
dapat menggunakan contoh hasil karya peserta didik sebagai acuan indikator penilaian.
Ceklis Daftar informasi, data, ciri-ciri, karakteristik atau elemen yang dituju.
Catatan Anekdotal Catatan singkat hasil observasi pada peserta didik. Catatan difokuskan pada performa dan
perilaku peserta didik yang penting, disertai latar belakang kejadian dan hasil analisa dari
observasi yang telah dilakukan.
Grafik Perkembangan Grafik atau infografik yang menggambarkan tahap perkembangan belajar peserta didik.
Peserta Didik (Kontinum)
Pemilihan kurikulum merdeka disesuaikan dengan karakteristik siswa, kekhasan, serta kesiapan tingkat satuan pendidikan. Yang
menjadi pembeda dari Kurikulum Merdeka dengan kurikulum sebelumnya adalah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) tidak lagi
digunakan dan berganti menjadi Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP).
Untuk mengetahui apakah peserta didik telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran, pendidik perlu menetapkan kriteria
atau indikator ketercapaian tujuan pembelajaran.
Kriteria ini dikembangkan saat pendidik merencanakan asesmen, yang dilakukan saat pendidik menyusun perencanaan
pembelajaran, baik dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran ataupun modul ajar.
Kriteria ketercapaian ini juga menjadi salah satu pertimbangan dalam memilih/membuat instrumen asesmen, karena belum tentu
suatu asesmen sesuai dengan tujuan dan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran.
Kriteria ini merupakan penjelasan (deskripsi) tentang kemampuan apa yang perlu ditunjukkan/didemonstrasikan peserta didik
sebagai bukti bahwa ia telah mencapai tujuan pembelajaran.
Dengan demikian, pendidik tidak disarankan untuk menggunakan angka mutlak (misalnya, 75, 80, dan sebagainya) sebagai
kriteria. Yang paling disarankan adalah menggunakan deskripsi, namun jika dibutuhkan, maka pendidik diperkenankan untuk
menggunakan interval nilai (misalnya 70 - 85, 85 - 100, dan sebagainya).
Dengan demikian, kriteria yang digunakan untuk menentukan apakah peserta didik telah mencapai tujuan pembelajaran dapat
dikembangkan pendidik dengan menggunakan beberapa pendekatan, di antaranya:
1. Menggunakan deskripsi sehingga apabila peserta didik tidak mencapai kriteria tersebut maka dianggap belum mencapai
tujuan pembelajaran,
2. Menggunakan rubrik yang dapat mengidentifikasi sejauh mana peserta didik mencapai tujuan pembelajaran.
3. Menggunakan skala atau interval nilai, atau pendekatan lainnya sesuai dengan kebutuhan dan kesiapan pendidik dalam
mengembangkannya. Berikut adalah contoh-contoh pendekatan yang dimaksud. Contoh salah satu tujuan pembelajaran
mata pelajaran Bahasa Indonesia Fase C: “peserta didik mampu menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara”
14
deskripsi yang menjelaskan performa peserta didik. Pendidik menggunakan rubrik ini untuk mengevaluasi laporan yang dihasilkan
oleh peserta didik.
Bila peserta didik dapat mengerjakan 16 dari 20 soal (dengan bobot yang sama), maka ia mendapatkan nilai 80%. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa peserta didik tersebut sudah mencapai ketuntasan dan tidak perlu remedial.
15
CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP)
MATA PELAJARAN FASE A
16
3) CP MATEMATIKA FASE A (KELAS 1 DAN 2)
Pada akhir fase A, peserta didik dapat menunjukkan pemahaman dan memiliki intuisi bilangan (number sense) pada bilangan
cacah sampai 100, termasuk melakukan komposisi (menyusun) dan dekomposisi (mengurai) bilangan tersebut. Mereka dapat
melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 20, dan dapat memahami pecahan setengah dan
seperempat. Mereka dapat mengenali, meniru, dan melanjutkan pola-pola bukan bilangan. Mereka dapat membandingkan panjang,
berat, dan durasi waktu, serta mengestimasi panjang menggunakan satuan tidak baku. Peserta didik dapat mengenal berbagai
bangun datar dan bangun ruang, serta dapat menyusun dan mengurai bangun datar. Mereka dapat menentukan posisi benda
terhadap benda lain. Peserta didik dapat mengurutkan, menyortir, mengelompokkan, membandingkan, dan menyajikan data
menggunakan turus dan piktogram paling banyak 4 kategori
17
5) CP SENI MUSIK FASE A (KELAS 1 DAN 2)
Pada akhir Fase A, peserta didik mampu menyimak, melibatkan diri secara aktif dalam pengalaman atas bunyi-musik
(bernyanyi, bermain alat /media musik, mendengarkan), mengimitasi bunyimusik serta dapat mengembangkannya menjadi pola
baru yang sederhana. Peserta didik mengenali diri sendiri, sesama, dan lingkungannya serta mengalami
keberagaman/kebhinekaan sebagai bahan dasar berkegiatan musik seperti yang terwujud dalam pengenalan kualitas-kualitas dan
unsur-unsur sederhana dalam bunyi/musik beserta konteks yang menyertainya seperti: lirik lagu dan kegunaan musik yang
dimainkan.
ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN
Mengalami Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengimitasi bunyi-musik sederhana dengan mengenal
(Experiencing) unsur-unsur bunyi-musik baik intrinsik maupun ekstrinsik.
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengenali diri sendiri, sesama, dan lingkungan yang
Merefleksikan
beragam (berkebhinekaan), serta mampu memberi kesan atas praktik bermusik lewat bernyanyi atau
(Reflecting)
bermain alat/media musik baik sendiri maupun bersama-sama dalam bentuk sederhana.
Berpikir dan Bekerja Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menyimak, mengenali, dan mengimitasi bunyi musik dan
Secara Artistik menerapkan kebiasaan bermusik yang baik dan rutin dalam berpraktik musik sederhana sejak dari
(Thinking and Working persiapan, saat bermusik, maupun usai berpraktik musik, serta memilih secara aktif dan memainkan
Artistically) karya musik sederhana secara artistik, yang mengandung nilai-nilai positif dan membangun
Menciptakan Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengembangkan imitasi bunyi-musik menjadi pola baru
(Creating) yang sederhana dengan mengenal unsur-unsur bunyi-musik baik intrinsik maupun ekstrinsik.
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menjalani kebiasaan bermusik yang baik dan rutin dalam
Berdampak (Impacting)
berpraktik musik dan aktif dalam kegiatan-kegiatan bermusik lewat bernyanyi dan memainkan media
bagi diri sendiri dan
bunyi-musik sederhana serta mendapatkan pengalaman dan kesan baik bagi diri sendiri, sesama,
orang lain
dan lingkun
19
J. ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
Alur Pembelajaran (AP) adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis di dalam fase
secara utuh dan menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase. Alur ini disusun secara linear sebagaimana
urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari untuk mengukur CP.
Alur Pembelajaran disusun untuk menjadi rangkaian tujuan pembelajaran sejak awal hingga akhir setiap fase dari suatu Capaian
Pembelajaran.
Alur ini menjadi panduan guru dan siswa untuk mencapai CP di akhir fase tersebut.
Tujuan pembelajaran disusun secara kronologis berdasarkan urutan pembelajaran dari waktu ke waktu.
Jika Capaian Pembelajaran adalah kompetensi yang diharapkan dapat dicapai murid di akhir fase, maka Alur Tujuan
Pembelajaran (ATP) adalah rangkaian Tujuan Pembelajaran yang disusun secara sistematis dan logis di dalam fase pembelajaran
untuk murid dapat mencapai Capaian Pembelajaran tersebut.
1. Alur Tujuan Pembelajaran menjadi panduan guru dan murid untuk mencapai Capaian Pembelajaran di akhir suatu
fase.
2. Setiap poin dalam Alur Tujuan Pembelajaran disusun secara kronologis berdasarkan urutan pembelajaran dari waktu
ke waktu.
3. Guru dapat menyusun Alur Tujuan Pembelajaran masing-masing menyesuaikan dengan konteks dan kebutuhan anak-
anak di kelas yang diampu.
4. Pemerintah menyediakan beberapa contoh Alur Tujuan Pembelajaran yang bisa langsung digunakan atau
dimodifikasi, dan membuat panduan untuk penyusunan perangkat ajar.
Guru berhak untuk menyusun alur pembelajaran masing-masing, yang terdiri dari rangkaian tujuan pembelajaran. Pemerintah
menyediakan beberapa set alur untuk digunakan sebagai contoh pengembangan kurikulum yang siap digunakan satuan
pendidikan, dan panduan untuk penyusunan perangkat ajar
20
CONTOH ATP JENJANG SD
21
22
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP)
KELAS 2 SEMESTER 1
23
• Melalui berdiskusi, peserta didik dapat menyampaikan pendapat
terhadap gambar, warna, dan tata letak
• Melalui menulis, peserta didik dapat membuat cerita dengan struktur
awal, tengah, dan akhir yang sederhana
• Melalui membaca bersama guru, peserta didik dapat menjelaskan • menjelaskan kata- kata baru pada cerita • Menulis Noken • Observasi • Berpikir Kritis
kata- kata baru pada cerita dengan menggunakan petunjuk visual. dengan menggunakan petunjuk visual. • Mengamati foto • Latihan mandiri • Mandiri
• Melalui latihan berulang, peserta didik dapat menuliskan kalimat • menuliskan kalimat aktif dan pasif dengan • Diskusi • Latihan • Kreatif
aktif dan pasif dengan kombinasi subjek, predikat, dan objek kombinasi subjek, predikat, dan objek Kelompok
• Melalui membaca, peserta didik dapat membedakan informasi yang • membedakan informasi yang bersifat fakta • Presentasi
bersifat fakta dan opini pada cerita. dan opini pada cerita.
• Melalui menulis, peserta didik dapat membuat beberapa kalimat • membuat beberapa kalimat berisi informasi
berisi informasi menggunakan kata kunci sesuai topik menggunakan kata kunci sesuai topik
• Melalui berdiskusi bersama teman, peserta didik dapat menilai • menilai kesesuaian antara ilustrasi dengan
kesesuaian antara ilustrasi dengan teks cerita. teks cerita.
• Melalui membaca tabel “Tugas Keluargaku” bersama teman, • membaca kata yang terdiri atas kombinasi
peserta didik dapat membaca kata yang terdiri atas kombinasi v-kv, v-kv, kv-kv, dan kvk yang sering ditemui.
Kelas II
4 32 JP Keluarga Unik kv-kv, dan kvk yang sering ditemui. • kata kunci atau frasa dari tabel yang dibaca
Smtr 1
• Melalui membaca tabel, peserta didik dapat menuliskan ulang ke dalam paragraf sederhana.
beberapa kata kunci atau frasa dari tabel yang dibaca ke dalam • mempresentasikan cerita tentang keunikan
paragraf sederhana. keluarganya
• Melalui berbicara, peserta didik dapat mempresentasikan cerita • mengidentifikasi perbedaan di antaranya
tentang keunikan keluarganya dengan suara jelas dan penekanan dan menghubungkan foto
intonasi untuk menarik minat pendengar. • membuat paragraf sederhana dengan
• Melalui pengamatan terhadap beberapa foto, peserta didik dapat menggunakan kata kunci pada bacaan.
mengidentifikasi perbedaan di antaranya dan menghubungkan foto
dengan deskripsi yang tepat.
• Melalui latihan menulis, peserta didik dapat membuat paragraf
sederhana dengan menggunakan kata kunci pada bacaan.
ATP PPKn
N Alokasi Kelas/ Profil Pelajar
Lingkup materi Tujuan Pembelajaran Pemahaman Bermakna Asesmen Metode
o Waktu Smtr Pancasila
1 36 JP Kelas II Pancasila Dasar • Melalui pengamatan gambar, menyimak video, membaca teks, • lima simbol Pancasila • aktivitas bernyanyi, • Observasi • Gotong
Smtr 1 Negaraku tanya jawab, bercerita, games picture and picture menggunakan • arti makna lima simbol Pancasila dengan mengamati, • Latihan mandiri Royong
puzzle dan diskusi kelompok tentang simbol Pancasila, peserta didik tepat. mendengarkan, dan • Latihan • Mandiri
dapat mengenali lima simbol Pancasila dalam Garuda Pancasila • hubungan simbol-simbol Pancasila dengan bercerita Kelompok • Berkebhineka
dengan tepat. sila-sila Pancasila dengan tepat. • melaksanakan • Presentasi an Global
• Melalui pengamatan gambar, menyimak video, membaca teks, • tugas dalam kegiatan bersama dengan aktivitas mewarnai, • Tanya Jawab
tanya jawab, bercerita, games make a match menggunakan kartu tepat. menempel, dan
bermakna dan diskusi kelompok tentang arti simbol Pancasila, • hal penting dan memilih bertanggungjawab berkolaborasi.
peserta didik dapat menjelaskan arti makna lima simbol Pancasila menjaga hal penting dengan tepat; • mengembangkan
dengan tepat. • menerapkannya dalam kehidupan sehari- sikap, karakter,
• Melalui pengamatan gambar, menyimak video, membaca teks, hari dengan baik moral, wawasan
tanya jawab, bercerita, games snowball throwing dan diskusi kebangsaan, dan
kelompok tentang simbol dan sila Pancasila, peserta didik dapat kewarganegaraan
menceritakan hubungan simbol-simbol Pancasila dengan sila-sila
Pancasila dengan tepat.
• Melalui menyimak video, membaca teks, tanya jawab, bercerita,
games estafet kartu tugas, bermain peran, dan diskusi kelompok
tentang kegiatan bersama, peserta didik dapat mengidentifikasi dan
membedakan tugas dalam kegiatan bersama dengan tepat.
• Melalui pengamatan gambar, menyimak video, membaca teks,
tanya jawab, bercerita, games pemilu menggunakan surat penting,
bermain peran dan diskusi kelompok tentang hal-hal penting,
peserta didik dapat mengidentifikasi hal penting dan memilih
24
bertanggungjawab menjaga hal penting dengan tepat;
• Melalui pengamatan gambar, menyimak video, membaca teks,
tanya jawab, bercerita, games pohon Pancasila, bermain peran dan
diskusi kelompok tentang nilai-nilai Pancasila, peserta didik dapat
memutuskan nilai-nilai yang sesuai Pancasila sehingga dapat
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dengan baik
• Melalui pengamatan gambar, menyimak video, membaca teks, • aturan di rumah • Observasi • Beriman dan
tanya jawab, bercerita, games pohon norma, dan diskusi kelompok • aturan di sekolah • Latihan mandiri bertaqwa
tentang aturan, peserta didik dapat mengidentifikasi aturan di rumah • mengelompokkan aturan di rumah • Latihan • Berkebhineka
sehingga dengan bimbingan orang tua dan guru dapat • mengelompokkan aturan di sekolah Kelompok an Global
melaksanakannya dengan baik. • berpendapat dan menyimak pendapat orang • Presentasi • Gotong
• Melalui pengamatan gambar, menyimak video, membaca teks, lain dengan baik. • Tanya Jawab Royong
tanya jawab, bercerita, games pohon norma, dan diskusi kelompok • kesepakatan sederhana dengan baik
tentang aturan, peserta didik dapat mengidentifikasi aturan di
sekolah sehingga dengan bimbingan orang tua dan guru dapat
melaksanakannya dengan baik.
• Melalui pengamatan gambar, menyimak video, membaca teks,
tanya jawab, bercerita, games ular tangga norma ,simulasi, dan
diskusi kelompok tentang aturan, peserta didik dapat
Menaati Aturan Di
Kelas II mengelompokkan aturan di rumah sehingga dapat menceritakan
2 36 JP Sekitarku
Smtr 1 sikap patuh dan tidak patuh di rumah dengan baik.
• Melalui pengamatan gambar, menyimak video, membaca teks,
tanya jawab, bercerita, games ular tangga norma simulasi, dan
diskusi kelompok tentang aturan, peserta didik dapat
mengelompokkan aturan di sekolah sehingga dapat menceritakan
sikap patuh dan tidak patuh di sekolah dengan baik.
• Melalui pengamatan gambar, menyimak video, membaca teks,
tanya jawab, bercerita, games pasar kata, simulasi, dan diskusi
kelompok tentang pendapat, peserta didik dapat berpendapat dan
menyimak pendapat orang lain dengan baik.
• Melalui pengamatan gambar, menyimak video, membaca teks,
tanya jawab, bercerita, games musyawarah, simulasi dan diskusi
kelompok tentang musyawarah melalui bimbingan guru, peserta
didik dapat membuat kesepakatan sederhana dengan baik
ATP MATEMATIKA
N Alokasi Kelas/ Profil Pelajar
Lingkup materi Tujuan Pembelajaran Pemahaman Bermakna Asesmen Metode
o Waktu Smtr Pancasila
• Mampu memahami makna dan representasi bilangan, serta • penggunaan bilangan. • Observasi • Kreatif
mengembangkan kemampuan penggunaan bilangan. • benda dalam ukuran yang sama untuk tiap • Latihan mandiri • Mandiri
• Mampu membilang dengan mengelompokkan benda dalam ukuran kelompok. • Tanya Jawab • Bernalar Kritis
yang sama untuk tiap kelompok. • Menuliskan lambang bilangannya sampai
Kelas II Bilangan 1 sampai
1 22 JP • Memahami cara merepresentasikan bilangan dengan menuliskan bilangan ribuan
Smtr 1 dengan 1.000
lambang bilangannya sampai bilangan ribuan, serta dapat • Ukuran relatif bilangan
mengurutkan bilangan.
Mampu memahami ukuran relatif bilangan seperti melihat bilangan
dalam ukuran puluhan atau ratusan
• Peserta didik mampu menuliskan kalimat matematika dan • Penjumlahan dan pengurangan yang • Observasi • Kreatif
mengungkapkan proses penjumlahan dan pengurangan yang melibatkan dua bilangan yang terdiri atas • Latihan mandiri • Mandiri
Kelas II
2 22 JP Cara Berhitung melibatkan dua bilangan yang terdiri atas dua angka menggunakan dua angka • Tanya Jawab • Bernalar Kritis
Smtr 1
permasalahan kontekstual.
• Menggunakan ukuran waktu dalam aktivitas sehari-hari. • Menggunakan ukuran waktu dalam aktivitas • • Observasi • Kreatif
Kelas II
3 23 JP Waktu dan Durasi Mempelajari hubungan satuan waktu: hari, jam, menit, dan detik. sehari-hari. • Latihan mandiri • Mandiri
Smtr 1
• Satuan waktu: hari, jam, menit, dan detik. • Tanya Jawab • Bernalar Kritis
4 23 JP Kelas II Penjumlahan • Memperdalam pemahaman siswa tentang penjumlahan dan cara • Penjumlahan dan cara menggunakannya. • Observasi • Kreatif
25
menggunakannya. • Menjumlahkan dua bilangan yang terdiri • Latihan mandiri • Mandiri
• Menjumlahkan bilangan 2 angka dengan berdasarkan pengalaman atas satu angka. • Latihan • Bernalar Kritis
menjumlahkan dua bilangan yang terdiri atas satu angka. • Penjumlahan bersusun. Kelompok
• Menjumlahkan 2 bilangan 3 angka dengan menggunakan • sifat-sifat penjumlahan • Tanya Jawab
Smtr 1 Bersusun penjumlahan bersusun. • Sifat komutatif dan asosiatif penjumlahan.
• Menemukan sifat-sifat penjumlahan, menerapkannya pada proses
penghitungan, dan memeriksa jawabannya.
Mengaplikasikan sifat komutatif dan asosiatif penjumlahan. Boleh
menggunakan tanda ( ) jika diperlukan.
26
ATP SENI RUPA
N Alokasi Kelas/ Profil Pelajar
Lingkup materi Tujuan Pembelajaran Pemahaman Bermakna Asesmen Metode
o Waktu Smtr Pancasila
• Siswa mampu mengenal dan mengeksplorasi elemen rupa dalam • elemen rupa dalam sebuah karya. • • Latihan mandiri • Kreatif
Melihat Dan sebuah karya. • Menggambar • Mandiri
Kelas II
1 10 JP Menggunakan •
Smtr 1
Warna
• Siswa mampu mengenal dan mengeksplorasi warna primer dan • warna primer dan sekunder. • Latihan mandiri • Kreatif
sekunder. • alat untuk membuat garis. • Menggambar • Mandiri
Kelas II Eksplorasi Alat, • Siswa mampu mengenal dan mengeksplorasi alat untuk membuat • elemen rupa dalam sebuah karya.
2 11 JP
Smtr 1 Media Dan Bahan garis.
• Siswa mampu mengenali dan mengeksplorasi elemen rupa dalam
sebuah karya.
Menggambar/ • Siswa mampu mengenali, mengidentifikasi dan menggunakan • elemen rupa (garis dan warna) dalam • • Latihan mandiri • Kreatif
Kelas II Membuat Karya elemen rupa (garis dan warna) dalam sebuah karya. sebuah karya. • Menggambar • Mandiri
3 11 JP
Smtr 1 Cetak Dari Bentuk • Siswa mengamati, menganalisis fungsi dan menggunakan aneka • aneka alat dan bahan di sekitar yang sesuai
Sekitar alat dan bahan di sekitar yang sesuai untuk keperluan karyanya. untuk keperluan karyanya.
Menggambar • Siswa mampu menggunakan garis pijak (baseline) dalam gambar. • garis pijak (baseline) dalam gambar. • • Latihan mandiri • Kreatif
Kelas II
4 11 JP Pemandangan • Siswa mampu mengenali dan mengeksplorasi elemen rupa dalam • elemen rupa dalam sebuah karya. • Menggambar • Mandiri
Smtr 1
Dan Potret sebuah karya.
• Siswa mampu mengenali dan mengeksplorasi pola dan motif • pola dan motif sederhana (a-b- a-b). • • Latihan mandiri • Kreatif
sederhana (a-b- a-b). • alat untuk membuat garis. • Menggambar • Mandiri
Kelas II • Siswa mampu mengenal dan mengeksplorasi alat untuk membuat • mengeksplorasi elemen rupa dalam sebuah
5 11 JP Menggambar Pola
Smtr 1 garis. karya
• Siswa mampu mengenal dan mengeksplorasi elemen rupa dalam
sebuah karya
28
ATP SENI TEATER
N Alokasi Kelas/ Profil Pelajar
Lingkup materi Tujuan Pembelajaran Pemahaman Bermakna Asesmen Metode
o Waktu Smtr Pancasila
• Mengenal dunia teater • dunia teater • • Latihan mandiri • Kreatif
• Mengenal fungsi gerak tubuh serta Ekspresi • fungsi gerak tubuh serta Ekspresi • Praktek Peran • Mandiri
• Mampu membuat gerakan dalam cerita sedehana • gerakan dalam cerita sedehana • Gotong
• Mampu membuat gerakan dan ekspresi dalam permainan • ekspresi dalam permainan Royong
Kelas II Bermain Dasar
1 27 JP • Mampu menggali kemampuan sendiri • kemampuan sendiri
Smtr 1 Gerak
• Mampu memahami dan menirukan gerak orang lain • menirukan gerak orang lain
• Mengenal bentuk imajinasi • bentuk imajinasi
• Mampu bekerjasama dengan orang lain • bekerjasama dengan orang lain
• Mampu mencerminkan sikap bergotong royong, mandiri, dan kreatif
• Memahami penggunaan vokal/suara • penggunaan vokal/suara • Latihan mandiri • Kreatif
• Memahami tentang artikulasi,intonasi dan tenaga • artikulasi,intonasi dan tenaga • • Praktek Peran • Mandiri
• Mampu menirukan berbagai macam Suara • macam Suara • Gotong
• Memahami dan membuat karakter suara • karakter suara Royong
• Percaya diri untuk tampil dengan penggunaan vokal/suara dengan • menirukan suara orang lain
Kelas II baik • menirukan peran dengan menggunakan alat
2 27 JP Bermain Suara
Smtr 1 • Mampu mengevaluasi diri sendiri bantu
• Mampu memahami dan menirukan suara orang lain • kolaboratif bersama kelompok
• Mampu menggunakan vokal/suara untuk berdialog dalam menirukan
peran dengan menggunakan alat bantu
• Mampu bekerja kolaboratif bersama kelompok
• Mampu mencerminkan sikap gotong royong, mandiri, dan kreatif
29
LINGKUP MATERI KELAS 2
1. BAHASA INDONESIA
No Semester 1 Semester 2
1 Mengenal Perasaan Berteman dalam keragaman
2 Menjaga Kesehatan Bijak dalam keragaman
3 Berhati hati dimana saja Sayang Lingkungan
4 Keluarga Unik Hobi yang menjadi Prestasi
2. PPKn
No Semester 1 Semester 2
1 Pancasila Dasar Negaraku Kita Beragam tetapi tetap Satu
2 Menaati Aturan Di Sekitarku Negara Kesatuan Republik Indonesia
3. MATEMATIKA
No Semester 1 Semester 2
1 Bilangan 1 sampai dengan 1.000 Panjang
2 Cara Berhitung Tabel dan Grafik
3 Waktu dan Durasi Banyaknya Air
4 Penjumlahan Bersusun Penjumlahan dan Pengurangan
4. SENI TARI
No Semester 1 Semester 2
1 Tema Atau Ide Gerak Tari Merangkai Gerak Tari Sederhana
2 Membuat Gerak Tari Sederhana Menyusun Gerak Tari
5. SENI MUSIK
No Semester 1 Semester 2
1 Apresiasi Dan Eksplorasi Bunyi Bermain dan Bermusik
2 Pengembangan Ritme Sederhana Bermain dan Ansambel
6. SENI RUPA
No Semester 1 Semester 2
1 Melihat Dan Menggunakan Warna Menggunting dan menempel Kolase
2 Eksplorasi Alat, Media Dan Bahan Kolase yang Bercerita
3 Menggambar/ Membuat Karya Cetak Dari Bentuk Sekitar Melipat dan membentuk kertas
4 Menggambar Pemandangan Dan Potret Eksplorasi bentuk 3 Dimensi
5 Menggambar Pola Review dan Berkarya
7. SENI TEATER
No Semester 1 Semester 2
1 Bermain Dasar Gerak Bercerita
2 Bermain Suara Bermain Imajinasi
8. BAHASA INGGRIS
No Semester 1 Semester 2
1 Do You Like Apple ? It is my family
2 My Father Likes Watermelon She is my sister
3 Where Is My Pen ? The Elephant is Big
4 How Many Books Are There On The Bookshelf ? The Giraffe is Tall
5 Where Is My Pencil ? Yummy Fried Chicken
30
STRUKTUR KURIKULUM PERTAHUN
Asumsi 1 tahun = 36 minggu, dan 1 JP=35 menit)
KELAS 2 SD
No Mata Pelajaran Intra
P5 Total
kurikuler
7 Bahasa Inggris 72 72
8 Muatan Lokal 72 72
KELAS 2 SD
No Mata Pelajaran
Intra
P5 Total
kurikuler
2 Pendidikan Pancasila 4 1 5
3 Bahasa Indonesia 7 2 9
4 Matematika 5 1 6
5 PJOK 3 1 4
7 Bahasa Inggris 2 0 2
8 Muatan Lokal 2 0 2
Total Jam 29 7 36
31
PERHITUNGAN MINGGU EFEKTIF
Juli 2023 4 2
Agustus 2023 5 4
September 2023 4 4
Oktober 2023 5 4
Nopember 2023 4 4
Desember 2023 4 1
JUMLAH 26 19
Januari 2024 5 4
Pebruari 2024 4 4
Maret 2024 4 3
April 2024 5 2
Mei 2024 4 3
Juni 2024 5 1
JUMLAH 27 17
32
PROGRAM TAHUNAN (PROTA)
KELAS 2
SEMESTER 1
Total
No Mata Pelajaran Lingkup Materi JP
JP
Mengenal Perasaan 31
Menjaga Kesehatan 31
1 Bahasa Indonesia 126
Berhati hati dimana saja 32
Keluarga Unik 32
Pancasila Dasar Negaraku 36
2 PPKn 72
Menaati Aturan Di Sekitarku 36
Bilangan 1 sampai dengan 1.000 22
Cara Berhitung 22
3 Matematika 90
Waktu dan Durasi 23
Penjumlahan Bersusun 23
Apresiasi Dan Eksplorasi Bunyi 27
4 Seni Musik 54
Pengembangan Ritme Sederhana 27
Tema Atau Ide Gerak Tari 27
5 Seni Tari 54
Membuat Gerak Tari Sederhana 27
Bermain Dasar Gerak 27
6 Seni Teater 54
Bermain Suara 27
Melihat Dan Menggunakan Warna 10
Eksplorasi Alat, Media Dan Bahan 11
7 Seni Rupa Menggambar/ Membuat Karya Cetak Dari Bentuk Sekitar 11 54
Menggambar Pemandangan Dan Potret 11
Menggambar Pola 11
Do You Like Apple ? 7
My Father Likes Watermelon 7
8 Bahasa Inggris Where Is My Pen ? 7 36
How Many Books Are There On The Bookshelf ? 7
Where Is My Pencil ? 8
33
PROGRAM TAHUNAN (PROTA)
KELAS 2
SEMESTER 2
Total
No Mata Pelajaran Lingkup Materi JP
JP
Berteman dalam keragaman 31
Bijak dalam keragaman 31
1 Bahasa Indonesia 126
Sayang Lingkungan 32
Hobi yang menjadi Prestasi 32
Kita Beragam tetapi tetap Satu 36
2 PPKn 72
Negara Kesatuan Republik Indonesia 36
Panjang 22
Tabel dan Grafik 22
3 Matematika 90
Banyaknya Air 23
Penjumlahan dan Pengurangan 23
Bermain dan Bermusik 27
4 Seni Musik 54
Bermain dan Ansambel 27
Merangkai Gerak Tari Sederhana 27
5 Seni Tari 54
Menyusun Gerak Tari 27
Bercerita 27
6 Seni Teater 54
Bermain Imajinasi 27
Menggunting dan menempel Kolase 10
Kolase yang Bercerita 11
7 Seni Rupa Melipat dan membentuk kertas 11 54
Eksplorasi bentuk 3 Dimensi 11
Review dan Berkarya 11
It is my family 7
She is my sister 7
8 Bahasa Inggris The Elephant is Big 7 36
The Giraffe is Tall 7
Yummy Fried Chicken 8
34
PROGRAM SEMESTER 1
KELAS 2
BAHASA INDONESIA
Lingkup Juli Agustus September Oktober Nopember Des
No Tujuan Pembelajaran JP
Materi 1 2 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1
• Melalui mengamati gambar, peserta didik dapat menemukenali berbagai jenis perasaan dengan tepat
Mengenal • Melalui membaca berulang, peserta didik dapat menyimpulkan perasaan tokoh cerita.
1 31
Perasaan • Melalui membaca berulang, peserta didik dapat menyimpulkan perasaan tokoh cerita dan menyampaikan
pendapat terhadap cerita dengan mengaitkan pesan pada cerita dengan pengalaman pribadinya.
• Melalui menyimak bacaan, peserta didik dapat menjelaskan informasi dalam bacaan dengan tepat.
• Melalui bermain bersama teman, peserta didik dapat menanyakan dan menjawab pertanyaan
• Melalui latihan berulang, peserta didik dapat melaksanakan kesepakatan giliran berbicara, menanggapi komentar,
dan bertanya ketika berdiskusi kelompok
• Melalui membaca terbimbing, peserta didik dapat membaca kata-kata yang sering ditemui sehari-hari.
• Melalui latihan berulang, peserta didik dapat menuliskan kalimat dengan kombinasi subjek, predikat, dan objek
Menjaga
2 • Melalui membaca berulang, peserta didik dapat menjelaskan topik cerita. 31
Kesehatan
• Melalui membaca berulang, peserta didik dapat menjelaskan apa yang dialami dan dilakukan oleh tokoh cerita
• Melalui mengurutkan gambar, peserta didik dapat menceritakan sebuah kejadian secara runtut
• Melalui latihan berulang, peserta didik dapat melaksanakan kesepakatan giliran berbicara, menanggapi komentar,
dan bertanya ketika berdiskusi kelompok
• Melalui mengamati grafik bersama guru, peserta didik dapat menemukenali informasi dalam sebuah grafik.
• Melalui menulis, peserta didik dapat membuat cerita dengan struktur awal, tengah, dan akhir yang sederhana
• Melalui membaca bersama teman, peserta didik dapat menyebutkan fungsi tanda seru.
• Melalui menulis, peserta didik dapat menggunakan tanda seru dalam menulis kalimat.
• Melalui membaca bersama teman, peserta didik dapat menemukan dan mengidentifikasi informasi pada sebuah
kalimat
• Melalui menulis, peserta didik dapat menyampaikan pendapat tentang menyeberangi jalan dengan teknik 4T
• Melalui memeragakan percakapan, peserta didik dapat berbicara dengan volume yang tepat sesuai konteks dan
Berhati hati tempat berbicara
3 32
dimana saja • Melalui latihan berulang, peserta didik dapat membaca kata yang terdiri atas kombinasi v-kv, kv dan kvk yang
sering ditemui.
• Melalui latihan berulang, peserta didik dapat menuliskan ‘di’ sebagai kata depan dan kata kerja dengan tepat
• Melalui mengamati petunjuk visual di dalam gambar, peserta didik dapat memahami kata-kata yang sering
digunakan sehari-hari dan kata-kata baru pada gambar
• Melalui berdiskusi, peserta didik dapat menyampaikan pendapat terhadap gambar, warna, dan tata letak
• Melalui menulis, peserta didik dapat membuat cerita dengan struktur awal, tengah, dan akhir yang sederhana
• Melalui membaca bersama guru, peserta didik dapat menjelaskan kata- kata baru pada cerita dengan
menggunakan petunjuk visual.
• Melalui latihan berulang, peserta didik dapat menuliskan kalimat aktif dan pasif dengan kombinasi subjek,
predikat, dan objek
• Melalui membaca, peserta didik dapat membedakan informasi yang bersifat fakta dan opini pada cerita.
• Melalui menulis, peserta didik dapat membuat beberapa kalimat berisi informasi menggunakan kata kunci sesuai
topik
• Melalui berdiskusi bersama teman, peserta didik dapat menilai kesesuaian antara ilustrasi dengan teks cerita.
Keluarga • Melalui membaca tabel “Tugas Keluargaku” bersama teman, peserta didik dapat membaca kata yang terdiri atas
4 32
Unik kombinasi v-kv, kv-kv, dan kvk yang sering ditemui.
• Melalui membaca tabel, peserta didik dapat menuliskan ulang beberapa kata kunci atau frasa dari tabel yang
dibaca ke dalam paragraf sederhana.
• Melalui berbicara, peserta didik dapat mempresentasikan cerita tentang keunikan keluarganya dengan suara jelas
dan penekanan intonasi untuk menarik minat pendengar.
• Melalui pengamatan terhadap beberapa foto, peserta didik dapat mengidentifikasi perbedaan di antaranya dan
menghubungkan foto dengan deskripsi yang tepat.
• Melalui latihan menulis, peserta didik dapat membuat paragraf sederhana dengan menggunakan kata kunci pada
bacaan.
35
PPKn
Lingkup Juli Agustus September Oktober Nopember Des
No Tujuan Pembelajaran JP
Materi 1 2 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1
• Melalui pengamatan gambar, menyimak video, membaca teks, tanya jawab, bercerita, games picture and picture
menggunakan puzzle dan diskusi kelompok tentang simbol Pancasila, peserta didik dapat mengenali lima simbol
Pancasila dalam Garuda Pancasila dengan tepat.
• Melalui pengamatan gambar, menyimak video, membaca teks, tanya jawab, bercerita, games make a match
menggunakan kartu bermakna dan diskusi kelompok tentang arti simbol Pancasila, peserta didik dapat
menjelaskan arti makna lima simbol Pancasila dengan tepat.
• Melalui pengamatan gambar, menyimak video, membaca teks, tanya jawab, bercerita, games snowball throwing
dan diskusi kelompok tentang simbol dan sila Pancasila, peserta didik dapat menceritakan hubungan simbol-
Pancasila
simbol Pancasila dengan sila-sila Pancasila dengan tepat.
1 Dasar 36
• Melalui menyimak video, membaca teks, tanya jawab, bercerita, games estafet kartu tugas, bermain peran, dan
Negaraku
diskusi kelompok tentang kegiatan bersama, peserta didik dapat mengidentifikasi dan membedakan tugas dalam
kegiatan bersama dengan tepat.
• Melalui pengamatan gambar, menyimak video, membaca teks, tanya jawab, bercerita, games pemilu
menggunakan surat penting, bermain peran dan diskusi kelompok tentang hal-hal penting, peserta didik dapat
mengidentifikasi hal penting dan memilih bertanggungjawab menjaga hal penting dengan tepat;
• Melalui pengamatan gambar, menyimak video, membaca teks, tanya jawab, bercerita, games pohon Pancasila,
bermain peran dan diskusi kelompok tentang nilai-nilai Pancasila, peserta didik dapat memutuskan nilai-nilai yang
sesuai Pancasila sehingga dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dengan baik
• Melalui pengamatan gambar, menyimak video, membaca teks, tanya jawab, bercerita, games pohon norma, dan
diskusi kelompok tentang aturan, peserta didik dapat mengidentifikasi aturan di rumah sehingga dengan
bimbingan orang tua dan guru dapat melaksanakannya dengan baik.
• Melalui pengamatan gambar, menyimak video, membaca teks, tanya jawab, bercerita, games pohon norma, dan
diskusi kelompok tentang aturan, peserta didik dapat mengidentifikasi aturan di sekolah sehingga dengan
bimbingan orang tua dan guru dapat melaksanakannya dengan baik.
• Melalui pengamatan gambar, menyimak video, membaca teks, tanya jawab, bercerita, games ular tangga
norma ,simulasi, dan diskusi kelompok tentang aturan, peserta didik dapat mengelompokkan aturan di rumah
Menaati
sehingga dapat menceritakan sikap patuh dan tidak patuh di rumah dengan baik.
2 Aturan Di 36
• Melalui pengamatan gambar, menyimak video, membaca teks, tanya jawab, bercerita, games ular tangga norma
Sekitarku
simulasi, dan diskusi kelompok tentang aturan, peserta didik dapat mengelompokkan aturan di sekolah sehingga
dapat menceritakan sikap patuh dan tidak patuh di sekolah dengan baik.
• Melalui pengamatan gambar, menyimak video, membaca teks, tanya jawab, bercerita, games pasar kata,
simulasi, dan diskusi kelompok tentang pendapat, peserta didik dapat berpendapat dan menyimak pendapat
orang lain dengan baik.
• Melalui pengamatan gambar, menyimak video, membaca teks, tanya jawab, bercerita, games musyawarah,
simulasi dan diskusi kelompok tentang musyawarah melalui bimbingan guru, peserta didik dapat membuat
kesepakatan sederhana dengan baik
MATEMATIKA
Lingkup Juli Agustus September Oktober Nopember Des
No Tujuan Pembelajaran JP
Materi 1 2 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1
• Mampu memahami makna dan representasi bilangan, serta mengembangkan kemampuan penggunaan bilangan.
Bilangan 1
• Mampu membilang dengan mengelompokkan benda dalam ukuran yang sama untuk tiap kelompok.
sampai
1 • Memahami cara merepresentasikan bilangan dengan menuliskan lambang bilangannya sampai bilangan ribuan, 22
dengan
serta dapat mengurutkan bilangan.
1.000
• Mampu memahami ukuran relatif bilangan seperti melihat bilangan dalam ukuran puluhan atau ratusan
Cara • Peserta didik mampu menuliskan kalimat matematika dan mengungkapkan proses penjumlahan dan pengurangan
2 22
Berhitung yang melibatkan dua bilangan yang terdiri atas dua angka menggunakan permasalahan kontekstual.
Waktu dan • Menggunakan ukuran waktu dalam aktivitas sehari-hari.
3 23
Durasi • Mempelajari hubungan satuan waktu: hari, jam, menit, dan detik.
4 Penjumlahan • Memperdalam pemahaman siswa tentang penjumlahan dan cara menggunakannya. 23
36
• Menjumlahkan bilangan 2 angka dengan berdasarkan pengalaman menjumlahkan dua bilangan yang terdiri atas
satu angka.
Bersusun • Menjumlahkan 2 bilangan 3 angka dengan menggunakan penjumlahan bersusun.
• Menemukan sifat-sifat penjumlahan, menerapkannya pada proses penghitungan, dan memeriksa jawabannya.
• Mengaplikasikan sifat komutatif dan asosiatif penjumlahan. Boleh menggunakan tanda ( ) jika diperlukan.
SENI RUPA
Lingkup Juli Agustus September Oktober Nopember Des
No Tujuan Pembelajaran JP
Materi 1 2 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1
Melihat Dan • Siswa mampu mengenal dan mengeksplorasi elemen rupa dalam sebuah karya.
1 Menggunakan 10
Warna
Eksplorasi • Siswa mampu mengenal dan mengeksplorasi warna primer dan sekunder.
2 Alat, Media • Siswa mampu mengenal dan mengeksplorasi alat untuk membuat garis. 11
Dan Bahan • Siswa mampu mengenali dan mengeksplorasi elemen rupa dalam sebuah karya.
Menggambar/ • Siswa mampu mengenali, mengidentifikasi dan menggunakan elemen rupa (garis dan warna) dalam sebuah
Membuat karya.
3 Karya Cetak • Siswa mengamati, menganalisis fungsi dan menggunakan aneka alat dan bahan di sekitar yang sesuai untuk 11
Dari Bentuk keperluan karyanya.
Sekitar
Menggambar • Siswa mampu menggunakan garis pijak (baseline) dalam gambar.
4 Pemandangan • Siswa mampu mengenali dan mengeksplorasi elemen rupa dalam sebuah karya. 11
Dan Potret
• Siswa mampu mengenali dan mengeksplorasi pola dan motif sederhana (a-b- a-b).
Menggambar
5 • Siswa mampu mengenal dan mengeksplorasi alat untuk membuat garis. 11
Pola
• Siswa mampu mengenal dan mengeksplorasi elemen rupa dalam sebuah karya
SENI MUSIK
Lingkup Juli Agustus September Oktober Nopember Des
No Tujuan Pembelajaran JP
Materi 1 2 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1
• Peserta didik mampu mengenal aneka bunyi di sekitarnya sebagai bentuk mencintai lingkungan
• Peserta didik mampu menemukan warna bunyi dari lingkungan sekitarnya guna menghargai keragaman bunyi
sebagai bentuk sikap toleransi terhadap kehidupan
• Peserta didik mampu mempraktikkan cara menghasilkan bunyi dari benda di sekitarnya agar mendapatkan
Apresiasi Dan pengalaman artistik dan rasa estetik
Eksplorasi • Peserta didik mampu mengelompokkan ragam bunyi melodis guna menambah wawasan tentang keragaman
budaya Indonesia
1 Bunyi • Peserta didik mampu menirukan bunyi melodis yang diperkenalkan oleh guru. 27
• Peserta didik mampu mempraktikkan cara menghasilkan bunyi pada alat musik melodis yang diperkenalkan oleh
guru agar dapat mengalami secara langsung pengalaman artistik dan perasaan estetik.
• Peserta didik mampu mengelompokkan ragam bunyi ritmis guna menambah wawasan tentang keragaman budaya
Indonesia
• Peserta didik mampu menirukan bunyi ritmis yang diperkenalkan oleh guru.
• Peserta didik mampu mempraktikkan cara menghasilkan bunyi pada alat musik ritmis yang diperkenalkan oleh
guru agar dapat mengalami secara langsung pengalaman artistik dan perasaan estetik.
2 Pengembangan • Peserta didik mampu mengenal jenis birama 2/4, 3/4 dan 4/4 27
Ritme • Peserta didik mampu mengenal dan memahami ketukan dalam lagu birama 2/4, 3/4, dan 4/4 guna mengasah
Sederhana kemampuan bermusik dalam konteks ritmis dasar
• Peserta didik mampu menirukan ketukan yang dicontohkan guru agar membangun pengalaman artistik dalam
berkegiatan musik
• Peserta didik mampu memahami penekanan aksen ketukan pada lagu birama 2/4, 3/4, dan 4/4.
• Peserta didik mampu menirukan dan memainkan pola ketukan yang diperagakan oleh guru
37
• Peserta didik mampu memperagakan permainan pola ketukan menggunakan instrumen agar peserta didik terlibat
pengalaman artistik dan merasakan perasaan estetik.
• Peserta didik mampu memahami jenis ketukan dalam birama lagu 2/4, 3/4, dan 4/4 untuk melatih pemahaman
konteks ritmis dalam bermusik
• Peserta didik mampu memainkan pengembangan pola ketukan sederhana, menggunakan instrumen dalam lagu
birama 2/4, 3/4, dan 4/4 agar peserta didik dapat mengimitasi bunyi dan mengekspresikan ke dalam media.
Permainan pola ketukan merupakan bentuk pengenalan ketukan penuh, setengah, seperempat, dan
seperdelapan ketukan dalam bentuk praktik.
• Peserta didik mampu memainkan pengembangan pola ketukan sederhana, dengan mengiringi kegiatan bernyanyi
lagu birama 2/4, 3/4, dan 4/4 agar peserta didik dapat menunjukkan kendali yang baik dalam berkegiatan musik
SENI TARI
Lingkup Juli Agustus September Oktober Nopember Des
No Tujuan Pembelajaran JP
Materi 1 2 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1
Tema Atau • Peserta didik mampu membuat tema/ide gerak tari dari berbagai hasil pengamatan media gambar, audio,
1 Ide Gerak audiovisual, dan lingkungan sekitar 27
Tari
Membuat • Peserta didik mampu membuat gerak tari sederhana dengan memperhatikan unsur utama tari, gerak di tempat,
2 Gerak Tari dan gerak berpindah tempat. 27
Sederhana
SENI TEATER
Lingkup Juli Agustus September Oktober Nopember Des
No Tujuan Pembelajaran JP
Materi 1 2 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1
• Mengenal dunia teater
• Mengenal fungsi gerak tubuh serta Ekspresi
• Mampu membuat gerakan dalam cerita sedehana
Bermain • Mampu membuat gerakan dan ekspresi dalam permainan
1 • Mampu menggali kemampuan sendiri 27
Dasar Gerak
• Mampu memahami dan menirukan gerak orang lain
• Mengenal bentuk imajinasi
• Mampu bekerjasama dengan orang lain
• Mampu mencerminkan sikap bergotong royong, mandiri, dan kreatif
• Memahami penggunaan vokal/suara
• Memahami tentang artikulasi,intonasi dan tenaga
• Mampu menirukan berbagai macam Suara
• Memahami dan membuat karakter suara
Bermain • Percaya diri untuk tampil dengan penggunaan vokal/suara dengan baik
2 27
Suara • Mampu mengevaluasi diri sendiri
• Mampu memahami dan menirukan suara orang lain
• Mampu menggunakan vokal/suara untuk berdialog dalam menirukan peran dengan menggunakan alat bantu
• Mampu bekerja kolaboratif bersama kelompok
• Mampu mencerminkan sikap gotong royong, mandiri, dan kreatif
38
BAHASA INGGRIS
Lingkup Juli Agustus September Oktober Nopember Des
No Tujuan Pembelajaran JP
Materi 1 2 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1
• Pada pembelajaran ini peserta didik mampu menggunakan kata tanya "do you like...?" kepada teman-teman,
Do You Like
1 orang tua, dan guru menggunakan bahasa tubuh yang baik dengan ramah dan tepat. 7
Apple ?
•
My Father • peserta didik mampu menyebutkan, mengungkapkan, dan menanyakan tentang buah kesukaannya dan kesukaan
Likes temannya dengan penuh percaya diri
2 7
Watermelon
Where Is • peserta didik mampu menyebutkan, mengungkapkan benda benda di kelas dalam bentuk tunggal dan jamak
3 7
My Pen ?
How Many • peserta didik mampu menyebutkan dan menghitung angka 11-20 serta menghitung benda menggunakan konsep
Books Are "There is dan There are".
4 There On 7
The
Bookshelf ?
Where Is My • peserta didik mampu mengucapkan, menyebutkan dan menggunakan preposisi melalui benda-benda di kelas
5 8
Pencil ? yang berhubungan dengan angka.
39
AKUMULASI JAM PELAJARAN PER MINGGU
KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu dan 1 JP = 35 menit)
Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.
** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni Tari).
Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, atau Seni Tari).
*** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun sebagai mata pelajaran pilihan.
**** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Muatan Lokal, dan/atau mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
40
CONTOH JADWAL BELAJAR KURIKULUM MERDEKA
KELAS 2
HARI
JAM
WAKTU
KE
SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU
2 07.50 – 08.25 MTK PJOK Bhs Indonesia MTK Bhs Inggris P-5
3 08.25 – 09.00 MTK PJOK Bhs Indonesia MTK Bhs Inggris P-5
Keterangan:
Jumlah Jam P5 idealnya 7 jam seminggu ( atau bisa 5 -7 jam ) perminggu
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.
** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni Tari).
Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, atau Seni Tari).
*** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun sebagai mata pelajaran pilihan.
**** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Muatan Lokal, dan/atau mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
41
KALENDER PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2023/2024
Juli 2023 Agustus 2023 September 2023 Oktober 2023
M Sen Sel Rab Kam Jum Sab M Sen Sel Rab Kam Jum Sab M Sen Sel Rab Kam Jum Sab M Sen Sel Rab Kam Jum Sab
1 1 2 3 4 5 1 2 1 2 3 4 5 6 7
2 3 4 5 6 7 8 6 7 8 9 10 11 12 3 4 5 6 7 8 9 8 9 10 11 12 13 14
9 10 11 12 13 14 15 13 14 15 16 17 18 19 10 11 12 13 14 15 16 15 16 17 18 19 20 21
16 17 18 19 20 21 22 20 21 22 23 24 25 26 17 18 19 20 21 22 23 22 23 24 25 26 27 28
23 24 25 26 27 28 29 27 28 29 30 31 24 25 26 27 28 29 30 29 30 31
30 31
HK : 31 HE : 19 HK : 31 HE : 24 HK : 30 HE : 25 HK : 31 HE : 26