Anda di halaman 1dari 44

MODUL

MANAJEMEN IMPLEMENTASI
KURIKULUM/KD304 - PENGELOLAAN
PENDIDIKAN

Penyusun:

Dr. Nurdin, M.Pd

DEPARTEMEN ADMINISTRASI PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2018
Manajemen Implementasi Kurikulum

KATA PENGANTAR

Peningkatan mutu pendidikan telah menjadi komitmen semua pihak pemangku


kepentingan (stakeholder) pendidikan terutama pemerintah yang dalam hal ini
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Salah satu komitmen yang dapat kita
lihat adalah dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2004
tentang Standar Nasional Pendidikan yang mencakup standar: (1) isi; (2) proses; (3)
kompetensi lulusan; (4) pendidik dan tenaga kependidikan; (5) sarana dan
prasarana; (6) pengelolaan; (7) pembiayaan; dan (8) standar penilaian pendidikan.
Standar-standar yang telah ditetapkan ini akan berjalan sesuai harapan apabila
manajemen pendidikan dijalankan dengan efektif dan efesien, dan daya dukung
terhadap efektivitas manajemen pendidikan adalah dengan pengambilan kebijakan
yang tepat dan relevan dengan situasi dan kondisi yang dihadapi.
Manajemen implementasi kurikulum merupakan bagian penting dalam
melaksanakan pendidikan yang bermutu. Kurikulum sebagai arah dan proses
berlangsungnya pembelajaran yang akan menghantarkan peserta didik untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Modul ini memberikan panduan wawasan tentang Manajemen Implementasi
Kurikulum bagi para mahasiswa dan praktisi pendidikan terutama para pengelola
satuan pendidikan yang merupakan SDM utama dalam menyukseskan program
peningkatan mutu pendidikan pada tingkat satuan pendidikan.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan, untuk
itu saran yang bermakna sangat kami harapkan demi perbaikan dimasa mendatang.
Akhir kata kami haturkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
tersusunnya modul ini.

Bandung, Oktober 2018


Tim Penyusun,

KD304 - Pengelolaan Pendidikan


i
Manajemen Implementasi Kurikulum

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................ii
TINJAUAN MATA KULIAH............................................................................................1
MODUL 3.......................................................................................................................5
MANAJEMEN IMPLEMENTASI KURIKULUM.............................................................5
PENDAHULUAN........................................................................................................5
Kegiatan Belajar 1.....................................................................................................6
Rangkuman KB 1.....................................................................................................10
Tes Formatif KB 1....................................................................................................10
Balikan dan Tindak Lanjut.......................................................................................10
Kegiatan Belajar 2...................................................................................................12
Rangkuman KB 2.....................................................................................................14
Tes Formatif KB2.....................................................................................................14
Balikan dan Tindak Lanjut.......................................................................................14
Kegiatan Belajar 3...................................................................................................16
Rangkuman KB 3.....................................................................................................21
Tes Formatif 3..........................................................................................................21
Balikan dan Tindak Lanjut.......................................................................................22
Kegiatan Belajar 4...................................................................................................23
Rangkuman KB 4.....................................................................................................26
Tes Formatif 4..........................................................................................................27
Balikan dan Tindak Lanjut.......................................................................................27
Kegiatan Belajar 5...................................................................................................29
Rangkuman KB 5.....................................................................................................32
Tes Formatif 5..........................................................................................................32
Balikan dan Tindak Lanjut.......................................................................................32
KUNCI JAWABAN TES FORMATIF...........................................................................34
GLOSARIUM...............................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................40

KD304 - Pengelolaan Pendidikan


ii
Manajemen Implementasi Kurikulum

TINJAUAN MATA KULIAH

Mata kuliah Pengelolaan Pendidikan termasuk kedalam MKDP dimana setiap


peserta didik (mahasiswa) yang mengikuti pendidikan di lingkungan Universitas
Pendidikan Indonesia (UPI) wajib untuk mempelajarinya karena sebagai calon
tenaga pendidik dan kependidikan harus mampu memahami proses pelaksanaan
pendidikan secara umum dan secara khusus proses penyelenggaraan pendidikan
pada setiap satuan pendidikan baik jenjang, jalur dan jenis pendidikan yang telah
ditetapkan oleh pemerintah.
Pembahasan yang menjadi dasar utama dalam Pengelolaan Pendidikan,
berkaitan dengan bagaimana agar proses penyelenggaraan pendidikan dapat
berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan baik dalam tataran Makro, Meso dan
Mikro.
Berdasarkan uaraian tersebut, pada dasarnya pengelolaan pendidikan adalah
menerapkan kaidah-kaidah adminisitrasi dalam bidang pendidikan yang mesti
dilaksanakan oleh individu ataupun kelompok yang akan menjadi pengelola
pendidikan umumnya dan satuan pendidikan pada khususnya.
Mata kuliah pengelolaan pendidikan merupakan mata kuliah yang akan
membekali mahasiswa tentang konsep dasar pengelolaan dan organisasi pendidikan
dalam perspektif sistem Pendidikan Nasional. Mengenalkan dan membahas
komponen-komponen inti pengelolaan pendidikan, baik dari sudut pandang proses,
fungsi maupun bidang-bidang garapan. Manfaat dari mata kuliah ini adalah dapat
menambah wawasan bagi mahasiswa tentang berbagai komponen dalam
pengelolaan pendidikan, sehingga dapat dijadikan dasar untuk penerapan di
lapangan dalam rangka melaksanakan pendidikan menuju pengelolaan pendidikan
yang bermutu.
Secara umum tujuan dari mata kuliah ini diharapkan agar mahasiswa memiliki
wawasan dan pemahaman yang komprehensif tentang konsep teoritis dan praktek
penyelenggaraan sistem manajemen pendidikan nasional, baik pada tingkat makro,
meso maupun mikro, dan tujuan secara khusus adalah agar mahasiswa dapat:
1. menjelaskan Kepemimpinan pendidikan;

KD304 - Pengelolaan Pendidikan


1
Manajemen Implementasi Kurikulum

2. menjelaskan Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah;


3. menjelaskan Manajemen Implementasi Kurikulum;
4. menjelaskan Manajemen Peserta Didik
5. menjelaskan Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
6. menjelaskan Manajemen Sarana dan Prasarana
7. menjelaskan Manajemen Sistem Informasi Sekolah
8. menjelaskan Manajemen Keuangan pendidikan
9. menjelaskan Supervisi dalam pengelolaan pendidikandan
10. menjelaskan Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyaraka.
Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai serta bobot SKS mata kuliah pengelolaan
pendidikan, materi kuliah ini disajikan dalam 10 Modul yang terdiri dari :
Modul 1 Kepemimpinan pendidikan
Modul 2 Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah
Modul 3 Manajemen Implementasi Kurikulum
Modul 4 Manajemen Peserta Didik
Modul 5 Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Modul 6 Manajemen Sarana dan Prasarana
Modul 7 Manajemen Sistem Informasi Sekolah
Modul 8 Manajemen Keuangan pendidikan
Modul 9 Supervisi dalam pengelolaan pendidikan
Modul 10 Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyarakat
Saudara peserta mata kuliah pengelolaan pendidikan, sebelum mempelajari
modul ini diharapkan saudara memiliki dan sudah membaca Undang-Undang Sistem
Pendidikan Nasional (UUSPN) No. 20 Tahun 2003, dan PP nomor 19 tahun 2005
Tentang standar Nasional Pendidikan, karena untuk memahami materi pada modul
ini saudara harus membaca terlebih dahulu sistem pendidikan nasional dari sisi
normatif yaitu peraturan perundangan dalam hal ini UUSPN dan PP tersebut
tersebut.
Dalam modul ini secara skematis Anda akan memperlajari secara komprehensif
tentang pendidikan, sistem pendidikan nasional, komponen dalam manajemen
sistem pendidikan nasional, dan sistem desentralisasi dalam sistem pendidikan
nasional. Oleh karena itu setelah mempelajari modul ini diharapkan Anda dapat

KD304 - Pengelolaan Pendidikan


2
Manajemen Implementasi Kurikulum

memperoleh pemahaman yang komprehensif secara teoritis maupun empirik


mengenai Manajemen Sistem Pendidikan Nasional.
Untuk memulai mempelajari modul ini, perhatikan dan bacalah poin-poin petunjuk
dibawah ini, supaya Anda dapat memperoleh pemahaman yang komprehensif
terhadap Modul ini.
1. Bacalah dengan menyebut nama Tuhan dengan disertai do”a belajar!
Bacalah tujuan yang ingin dicapai dari modul ini, dengan demikian Anda akan
mengetahui arah yang harus dituju. Apa yang diharapkan dari Anda. Kemudian
lanjutkan membaca uraian materinya.
2. Berilah tanda!
Supaya mudah untuk membuka kembali dan mengingatkan apa yang sudah
dibaca berikan tanda dengan menggunakan stabilo atau menggaris bawahi
setiap kata, kalimat, atau paragraf yang Anda anggap penting. Hal ini sangat
perlu karena dapat meningkatkan cara Anda belajar dan untuk menempuh tes
atau Ujian.
3. Catat dan ringkaslah!
Anda memiliki buku catatan kecil? Catatlah hal yang penting dan buatlah
ringkasan pada buku catatan kecil tersebut, dan bawalah selalu catatan tersebut,
dan jika Anda bertemu teman diskusikan catatan dan ringkasan Anda dengan
teman sejawat atau dengan Dosen.
4. Pahamilah!
Pahami dengan benar setiap konsep-konsep yang Anda pelajari, dengan cara
membaca berulang-ulang catatan dan ringkasan yang telah dibuat.
5. Diskusilah dengan teman!
Diskusikan materi/masalah-masalah yang Anda anggap sulit dengan teman.
Apabila belum terpecahkan, catat masalah tersebut dan ungkapkan pada dosen.

KD304 - Pengelolaan Pendidikan


3
Manajemen Implementasi Kurikulum

PETA KONSEP MODUL PENGELOLAAN PENDIDIKAN

Kepemimpinan pendidikan

Manajemen Peningkatan Mutu


Sekolah

Manajemen Implementasi Kurikulum

Manajemen Peserta Didik

Manajemen Pendidik dan Tenaga


Kependidikan
Pengelolaan Pendidikan
Manajemen Sarana dan Prasarana

Manajemen Sistem Informasi


Sekolah

Manajemen Keuangan pendidikan

Supervisi Pendidikan

Manajemen Hubungan Sekolah dan


Masyarakat

KD304 - Pengelolaan Pendidikan


4
Manajemen Implementasi Kurikulum

MODUL 3
MANAJEMEN IMPLEMENTASI KURIKULUM

PENDAHULUAN

Pada Modul ini, Anda akan diajak untuk mengkaji tentang manajemen
implementasi kurikulum dengan tujuan Anda dapat memahami secara tepat dan
benar mengenai konsep manajemen implementasi kurikulum.

Secara khusus, setelah mempelajari Modul ini diharapkan dapat menjelaskan:

1. Pengertian Kurikulum dan Manajemen kurikulum

2. Komponen-komponen kurikulum

3. Peran dan Fungsi Kurikulum

4. Landasan Manajemen Implementasi kurikulum

5. Perencanaan dan Desain Implementasi Kurikulum

Untuk mencapai tujuan tersebut, Modul ini dibagi ke dalam lima Kegiatan
Belajar (KB). Pertama, Gambaran Umum Manajemen Implementasi Kurikulum;
Kedua, Konsep Dasar Manajemen Implementasi Kurikulum; Ketiga, Komponen-
komponen kurikulum, keempat, Landasan Manajemen Implementasi Kurikulum dan
Kelima, Perencanaan dan Desain Implementasi Kurikulum.

Anda diminta untuk dapat mempelajari setiap kegiatan belajar dengan seksama,
kemudian kerjakan latihan yang telah disiapkan.Setelah mengerjakan latihan,
lakukan evaluasi terhadap kegiatan belajar yang telah Anda lakukan untuk melihat
sejauhmana penguasaan Anda terhadap materi yang telah Anda pelajari.

Selanjutnya marilah kita ikuti pembahasan materi pada Modul ini satu demi satu.
Selamat mengikuti.

KD304 - Pengelolaan Pendidikan


5
Manajemen Implementasi Kurikulum

Kegiatan Belajar 1
PENGERTIAN KURIKULUM DAN MANAJEMEN KURIKULUM

A. Konsep Dasar Kurikulum


Pada mulanya istilah kurikulum itu berasal dari bahasa latin, yaitu curriculum,
yang artinya a running course, or race course, especially a chariot race course.
Hampir serupa dengan itu dalam bahasa Perancis dikenal istilah courier yang
artinya to run (berlari). Istilah tersebut , kemudian digunakan dalam dunia
pendidikan untuk mendefinisikan pengertian kurikulum, yaitu sejumlah course
satau mata pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa/peserta didik untuk
mencapai suatu gelar atau ijazah. (Asep Herry Hermawan, 2008).
Beberapa ahli kemudian mendefinisikan kurikulum , antara lain Saylor dan
Alexander (Saylor, 1956) merumuskan kurikulum sebagai “the total effort of the
schoolto going about desired outcomes in school and out-of-school situations”.
Pengertian tersebut lebih luas mencakup segala usaha sekolah untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. Selain itu juga kurikulum tidak hanya mengenai situasi
didalam sekolah, akan tetapi juga diluar sekolah. Smith (1957) memandang
kurikulum sebagai a sequence of potential experience of disciplining childer and
youth in group ways of thinking and acting.Dari pengertian ini, Smith lebih
menekankan pada aspek social, yakni mendidik anak menjadi anggota
masyarakat.
Definisi lain mengenai kurikulum yang dikemukakan oleh Harold Rugg adalah
the entire program of the school. It is the essensial means of education. It is
everything the students and their teacher do. Sedangkan Hilda Taba menekankan
bahwa definisi kurikulum hendaknya jangan terlampau luas sehingga menjadi
kabur dan tidak fungsional. Ia menyatakan bahwa kurikulum ialah a plan for
learning, yang memberI gambaran bahwa kegiatan dan pengalaman anak
disekolah harus direncanakan agar menjadi kurikulum. Dalam kaitan ini para ahli
ada yang mengatakan bahwa kurikulum sebenarnya, selain meliputi pengalaman
yang direncanakan juga meliputi pengalaman yang tidak direncanakan, yang
disebut hidden curriculum atau curikulum yang tersembunyi.

KD304 - Pengelolaan Pendidikan


6
Manajemen Implementasi Kurikulum

Lebih lanjut Asep Herry Hermawan (2008) mengemukakan ragam pengertian


tentang kurikulum yang dikemukakan oleh para ahli kurikulum. Perbedaan itu
tergantung dari fokus yang menjadi perhatian dan pandangan para ahli tersebut.
Bila dipilah-pilah, pengertian kurikulum pada hakikatnya akan meliputi hal-hal
berikut.
a. Kurikulum merupakan sejumlah mata pelajaran atau ilmu pengetauan yang
harus ditempuh oleh siswa untuk mencapai suatu tingkat tertentu atau untuk
memperoleh ijazah. (Robert Zais, 1976)
b. Kurikulum adalah suatu rencana yang memberikan pedoman dalam proses
belajar mengajar. Dengan kata lain, kurikulum adalah rencana pendidikan
atau pembelajaran. Mc. Donald (1965) mengemukakan bahwa dalam system
pendidikan persekolahan itu terdapat 4 subsistem yang terdiri atas teaching,
learning, instruction, dan curriculum.
c. Kurikulum diartikan sebagai semua kegiatan anak didik yang direncanakan
dan disediakan oleh sekolah (Beauchamp, 1964). Kegiatan yang dimaksud
adalah seluruh pengalaman siswa, baik pengalaman intelektual, emosional,
social, maupun pengalaman lainnya.
d. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar (UUSPN NO 20 TAHUN 2003)

Untuk mengakomodasi perbedaan pandangan tersebut, Said Hamid Hasan


(1988) mengemukakan bahwa konsep kurikulum dapat ditinjau dalam empat
dimensi, yaitu:

1. Kurikulum sebagai suatu ide; yang dihasilkan melalui teori-teori dan penelitian,
khususnya dalam bidang kurikulum dan pendidikan.
2. Kurikulum sebagai suatu rencana tertulis, sebagai perwujudan dari kurikulum
sebagai suatu ide; yang didalamnya memuat tentang tujuan, bahan, kegiatan,
alat-alat, dan waktu.
3. Kurikulum sebagai suatu kegiatan, yang merupakan pelaksanaan dari
kurikulum sebagai suatu rencana tertulis; dalam bentuk praktek pembelajaran.
4. Kurikulum sebagai suatu hasil yang merupakan konsekwensi dari kurikulum
sebagai suatu kegiatan, dalam bentuk ketercapaian tujuan kurikulum yakni
tercapainya perubahan perilaku atau kemampuan tertentu dari para peserta
didik.

KD304 - Pengelolaan Pendidikan


7
Manajemen Implementasi Kurikulum

Sekaitan dengan pengertian di atas , ada beberapa istilah yang berhubungan


dengan kurikulum, yaitu sebagai berikut.

a. Ideal curriculum, potential curriculum atau kurikulum ideal, berisi sesuatu yang
baik, yang diharapkan atau dicita-citakan, seperti yang terdapat di buku
kurikulum.
b. Real curriculum, actual curriculum, atau kurikulum aktual, yang member
pengertian apa yang terlaksana dalam proses pembelajaran dan yang menjadi
kenyataan dari kurikulum yang direncanakan atau diprogram dalam
pendidikan.
c. Hidden curriculum, atau kurikulum tersembunyi, yaitu kurikulum yang terjadi
secara langsung dan mempengaruhi siswa ketika sedang mempelajari
sesuatu, yang sebelumnya tidak ada dalam perencanaan. Pada hakikatnya
perilaku guru dalam bersikap, bertutur kata, bahkan berpakaian merupakan
cermin dari hidden curiculum.

Istilah kurikulum semula berasal dari istilah yang dipergunakan dalam


dunia atletik curere yang berarti “berlari”. Istilah tersebut erat hubungannya
dengan kata curier atau kurir yang berarti penghubung atau seseorang yang
bertugas menyampaikan sesuatu kepada orang atau tempat lain. Seorang
kurir harus menempuh suatu perjalanan untuk mencapai tujuan, maka istilah
kurikulum kemudian diartikan orang sebagai “suatu jarak yang harus
ditempuh”( S. Nasution, 1980: 5).
Misalnya menurut George A. Beauchamp (1964: 4) kurikulum adalah “It
as all activities of children under the jurisdiction of the school”. Dalam
pengertian ini kurikulum mencakup segala kegiatan, yang disediakan dan
direncanakan sekolah.
Secara sederhana manajemen kurikulum dapat diartikan sebagai suatu
proses penataan sumber daya secara efektif dan efisien untuk mencapai
tujuan kurikulum yang telah ditetapkan. Kurikulum sebagai bahan atau materi
yang amat penting dalam pendidikan perlu dikelola dan dimenej secara
profesional. Manajemen kurikulum akan memberikan arah yang jelas dalam
pencapaian tujuan pendidikan pada satuan pendidikan bahkan tujuan

KD304 - Pengelolaan Pendidikan


8
Manajemen Implementasi Kurikulum

pendidikan secara nasional. Apabila kurikulum tidak dimenej secara


profesional, maka kurikulum tidak akan mencapai sasaran dan tujuan
pendidikan secara produktif. Oleh karena itu, kemampuan profesional para
pengelola kurikulum dan pelaksana kurikulum perlu menerapkan fungsi
manajemen kurikulum secara sistematis dan efektif serta efisien.
Para ahli memiliki pendapat yang berbeda mengenai pengertian
manajemen. Pandangan yang berbeda bisa dipahami karena manajemen
memiliki kajian yang menarik untuk dipelajari dan dipraktikan dalam kehidupan
sehari-hari. Namun pengertian manajemen yang berbeda itu, jika dibahas
memiliki banyak persamaan. Beberapa pengertian manajemen dapat
disebutkan di bawah ini:
1) Harold Koontz & CO. Donnel (1964) manajemen adalah fungsi untuk
menyelesaikan sesuatu melalui kegiatan bersama orang lain.
2) Hersey dan Blanchard (1988:144) merupakan suatu proses bagaimana
pencapaian sasaran organisasi melalui kepemimpinan
3) Stoner (1992:8) manajemen merupakan proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para
anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi dan sumber
daya lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Secara sederhana manajemen kurikulum dapat diartikan sebagai suatu
proses penataan sumber daya secara efektif dan efisien untuk mencapai
tujuan kurikulum yang telah ditetapkan. Kurikulum sebagai bahan atau materi
yang amat penting dalam pendidikan perlu dikelola dan dimenej secara
profesional. Manajemen kurikulum akan memberikan arah yang jelas dalam
pencapaian tujuan pendidikan pada satuan pendidikan bahkan tujuan
pendidikan secara nasional. Apabila kurikulum tidak dimenej secara
profesional, maka kurikulum tidak akan mencapai sasaran dan tujuan
pendidikan secara produktif. Oleh karena itu, kemampuan profesional para
pengelola kurikulum dan pelaksana kurikulum perlu menerapkan fungsi
manajemen kurikulum secara sistematis dan efektif serta efisien.

KD304 - Pengelolaan Pendidikan


9
Manajemen Implementasi Kurikulum

Rangkuman KB 1
Kurikulum dalam pendangan para ahli merupakan sejumlah materi yang akan
dipelajari oleh peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan. Beragam pengertian
kurikulum tidak ada yang sama persis satu dengan yang lainnya. Dengan demikian
kurikulum bisa diartikan sempit sebagai materi pelajaran yang akan dipelajari oleh
peserta didik untuk mencapai kompetensi, pengetahuan, keterampilan tertentu,
namun adalam arti luas kurikulum mencakup semua pengalaman belajar (learning
experiences) yang dialami, dilakukan, dipelajari, dimaknai oleh peserta didik yang
mempengaruhi perilaku dan perkembangan hidupnya.
Sedangkan yang dimaksud dengan manajemen kurikulum dapat diartikan
sebagai suatu proses penataan sumber daya secara efektif dan efisien untuk
mencapai tujuan kurikulum yang telah ditetapkan. Kurikulum sebagai bahan atau
materi yang amat penting dalam pendidikan perlu dikelola dan dimenej secara
profesional. Manajemen kurikulum akan memberikan arah yang jelas dalam
pencapaian tujuan pendidikan pada satuan pendidikan bahkan tujuan pendidikan
secara nasional. Apabila kurikulum tidak dimenej secara profesional, maka kurikulum
tidak akan mencapai sasaran dan tujuan pendidikan secara produktif. Oleh karena
itu, kemampuan profesional para pengelola kurikulum dan pelaksana kurikulum perlu
menerapkan fungsi manajemen kurikulum secara sistematis dan efektif serta efisien.

Tes Formatif KB1


Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!

1. Jelaskan pengertian kurikulum menurut pendapat salah seorang ahli! (skor 10 )

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ideal curriculum (10)

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan real curriculum (10)

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan hiddein curriculum ( Skor 5 )

5. Jelaskan pengertian manajemen kurikulum! (skor 10 )

KD304 - Pengelolaan Pendidikan


10
Manajemen Implementasi Kurikulum

Balikan dan Tindak Lanjut


Cocokan jawaban Anda dengan Kata Kunci Jawaban Tes Formatif yang
terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jumlah skor jawaban Anda yang
benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat
penguasaan Anda dalam materi Kegiatan Belajar 2.

Rumus : Jumlah Skor Jawaban Anda yang benar X 100 %

50

Arti tingkat penguasaan yang anda capai:

90 % - 100 % = baik sekali

80 % - 89 % = baik

70 % - 79 % = sedang

< 70 % = kurang

Kalau Anda ,mencapai tingkat penguasaan 80 % atau lebih, Anda dapat melanjutkan
dengan kegiatan belajar 2. Bagus Tetapi kalau nilai Anda di bawah 80% Anda harus
mengulang Kegiatan Belajar 1, terutama yang belum Anda kuasai.

KD304 - Pengelolaan Pendidikan


11
Manajemen Implementasi Kurikulum

Kegiatan Belajar 2
KOMPONEN-KOMPONEN KURIKULUM

Komponen kurikulum adalah serangkaian kegiatan dalam implementasi


kurikulum yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan dalam pencapaian tujuan
pendidikan. Para pakar pendidikan memiliki pandangan yang sama bahwa
komponen kurikulum terdiri dari komponen tujuan, komponen isi, komponen
organisasi, komponen strategi, (Burhan, 1988, Nasution, 1995, Wina Sanjaya, 2008,
Asep Heri Hermawan, 2008).
A. Komponen Tujuan
Kurikulum adalah suatu program yang dimaksudkan untuk mencapai sejumlah
tujuan pendidikan. Tujuan itulah yang dijadikan arah atau acuan segala kegiatan
pendidikan yang dijalankan. Berhasil atau tidaknya program pengajaran di sekolah
dapat diukur dari seberapa jauh dan banyak pencapaian tujuan-tujuan tersebut.
Dalam setiap kurikulum sekolah, pasti dicantumkan tujuan-tujuan pendidikan yang
akan atau harus dicapai oleh sekolah yang bersangkutan. Ada dua tujuan yang
terdapat dalam sebuah kurikulum sekolah, yaitu sebagai berikut.
1. Tujuan yang ingin dicapai sekolah secara keseluruhan
Tujuan ini biasanya meliputi aspek-aspek pengetahuan, keterampilan, sikap, dan
nilai-nilai yang diharapkan dimiliki oleh para lulusan sekolah yang bersangkutan.
Itulah sebabnya tujuan ini disebut tujuan institusional atau kelembagaan. Di dalam
sebuah kurikulum sekolah, terdapat dua macam tujuan institusional, yaitu tujuan
institusional umum dan khusus yang keduanya selalu menunjukkan
keinstitusionalannya. (kedua tujuan ini biasanya dicantumkan dalam Buku I suatu
kurikulum sekolah).
2. Tujuan yang ingin dicapai oleh setiap bidang studi
Tujuan ini adalah penjabaran tujuan institusional di atas yang meliputi tujuan
kurikulum dan instruksional yang terdapat dalam setiap GBPP (Garis-garis Besar
Program Pengajaran) tiap bidang studi. Baik tujuan kurikulum maupun instruksional
juga mencakup aspek-aspek pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang
diharapkan dimiliki anak setelah mempelajari tiap bidang studi dan pokok bahasan
dalam proses pengajaran.

KD304 - Pengelolaan Pendidikan


12
Manajemen Implementasi Kurikulum

B. Komponen Isi
Isi program kurikulum adalah segala sesuatu yang diberikan kepada anak
dalam kegiatan belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan. Isi kurikulum
meliputi jenis-jenis bidang studi yang diajarkan dan isi program masing-masing
bidang studi tersebut. Jenis-jenis bidang studi ditentukan atas dasar tujuan
institusional sekolah yang bersangkutan. Jadi, ia berdasarkan kriteria itu maka jenis
bidang studi yang diberikan pada suatu sekolah, misalnya SMA, akan berbeda
dengan sekolah yang lain, misalnya SPG.
Isi program suatu bidang studi yang diajarkan sebenarnya adalah isi kurikulum
itu sendiri, atau ada juga yang menyebutnya sebagai silabus. Silabus biasanya
dijabarkan ke dalam bentuk pokok-pokok bahasan dan sub-subpokok bahasan, serta
uraian bahan pengajaran. Uraian bahan pengajaran inilah yang dijadikan dasar
pengambilan bahan dalam setiap kegiatan belajat mengajar di kelas oleh pihak guru.
Penentuan pokok-pokok dan sub-subpokok bahasan didasarkan pada tujuan
instruksional.
C. Komponen Organisasi
Komponen organisasi kurikulum adalah struktur program kurikulum yang
berupa kerangka program-program pengajaran yang akan disampaikan kepada
siswa. Organisasi kurikulum dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu struktur
horisontal dan struktur vertikal. Struktur horisontal berhubungan dengan masalah
pengorganisasian kurikulum dalam bentuk penyusunan bahan-bahan pengajaran
yang akan disampaikan. Bentuk-bentuk penyusunan mata-mata pelajaran itu dapat
secara terpisah (separate subject), kelompok-kelompok mata pelajaran (correlated),
atau penyatuan seluruh pelajaran (integrated). Tercakup pula di sini adalah jenis-
jenis program yang dikembangkan di sekolah, yaitu misalnya program pendidikan
umum, akademis, keguruan, keterampilan, dan lain-lain.
Struktur vertikal berhubungan dengan masalah pelaksanaan kurikulum di
sekolah. Misalnya apakah kurikulum dilaksanakan dengan sistem kelas, tanpa kelas,
atau gabungan antara keduanya, dengan sistem unit waktu semester atau
caturwulan. Termasuk dalam hal ini adalah juga masalah pembagian waktu untuk
masing-masing bidang studi untuk tiap tingkat. Misalnya bidang studi bahasa
Indonesia, diberikan selama berapa jam tiap minggu pada SMP/SMA kelas I, II, III.
Demikian pula halnya dengan bidang-bidang studi yang lain.

KD304 - Pengelolaan Pendidikan


13
Manajemen Implementasi Kurikulum

D. Komponen Strategi
Dengan komponen strategi dimaksudkan strategi pelaksanaan kurikulum di
sekolah. Masalah strategi pelaksanaan itu dapat dilihat dalam cara yang ditempuh
dalam melaksanakan pengajaran, penilaian, bimbingan dan konseling, pengaturan
kegiatan sekolah secara keseluruhan, pemilihan metode pengajaran, alat atau media
pengajaran, dan sebagainya. Dalam pelaksanaan pengajaran misalnya, dilakukan
dengan pendekatan PPSI (berlaku untuk seluruh bidang studi) atau dengan cara lain
seperti sistem pengajaran modul, paket pelajaran, dan sebagainya.

Rangkuman KB 2
Pada hakikatnya kurikulum merupakan suatu sistem yang akan menghantarkan
peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan. Sebagai suatu sistem, kurikulum terdiri
dari berbagai komponen yang saling berkaitan. Komponen-komponen kurikulum tersebut
menjadi saling keterkaitan antara komponen yang satu dengan komponen yang lainnya
dalam melahirkan manusia seutuhnya. Komponen-komponen itu terdiri dari komponen
tujuan, komponen bahan/isi, komponen kegiatan dan kompnen evaluasi. Secara
keseluruhan komponen tersebut harus diimplementasikan dalam pelaksanaan
pembelajaran.

Tes Formatif 2
Petunjuk : Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan komponen kurikulum?( skor 10 )

2. Jelaskan komponen-komponen kurikulum itu meliputi komponen apa saja?


(skor 10)

3. Pengertian apa yang dimaksud dengan komponen tujuan kurikulum! ( skor


10 )

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan komponen isi kurikulum? ( skor 10 )

5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan komponen organisasi kurikulum! ( skor


10 )

KD304 - Pengelolaan Pendidikan


14
Manajemen Implementasi Kurikulum

Balikan dan Tindak Lanjut


Cocokan jawaban Anda dengan Kata Kunci Jawaban Tes Formatif yang
terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jumlah skor jawaban Anda yang
benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat
penguasaan Anda dalam materi Kegiatan Belajar 3.

Rumus : Jumlah Skor Jawaban Anda yang benar X 100 %

50

Arti tingkat penguasaan yang anda capai:

90 % - 100 % = baik sekali

80 % - 89 % = baik

70 % - 79 % = sedang

< 70 % = kurang

Kalau Anda ,mencapai tingkat penguasaan 80 % atau lebih, Anda dapat melanjutkan
dengan kegiatan belajar 2. Bagus Tetapi kalau nilai Anda di bawah 80% Anda harus
mengulang Kegiatan Belajar 1, terutama yang belum Anda kuasai.

KD304 - Pengelolaan Pendidikan


15
Manajemen Implementasi Kurikulum

Kegiatan Belajar 3
PERAN DAN FUNGSI KURIKULUM

A. Peran Kurikulum
Kurikulum memiliki kedudukan dan posisi yang sangat sentral dalam
keseluruhan proses pendidikan, bahkan kurikulum merupakan syarat mutlak dan
bagian yang tak terpisahkan dari pendidikan itu sendiri. Apabila dirinci secara lebih
mendetail peranan kurikulum sangat penting dalam mencapai tujuan-tujuan
pendidikan, paling tidak terdapat tiga peranan yang dinilai sangat penting, yaitu
peranan kreatif, konservatif, dan peranan kritis atau evaluatif (Hamalik, 1990). Untuk
lebih jelasnya Hamalik (1990) menguraikan sebagai berikut:
1. Peran Kreatif
Perkembangan ilmu pengetahuan dan aspek-aspek lainnya senantiasa
terjadi setiap saat. Peranan kreatif menekankan bahwa kurikulum harus
mampu mengembangkan sesuatu yang baru sesuai dengan
perkembangan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan masyarakat pada
masa sekarang dan masa mendatang. Kurikulum harus mengandung
hal-hal yang dapat membantu setiap siswa mengembangkan semua
potensi yang ada pada dirinya untuk memperoleh pengetahuan-
pengetahuan baru, kemampuan-kemampuan baru, serta cara berpikir
baru yang dibutuhkan dalam kehidupannya.
2. Peran Konservatif
Peranan konservatif menekankan bahwa kurikulum itu dapat dijadikan
sebagai sarana untuk mentransmisikan nilai-nilai warisan budaya masa
lalu yang dianggap masih relevan dengan masa kini kepada generasi
muda, dalam hal ini para siswa. Dengan demikian, peranan konservatif
ini pada hakikatnya menempatkan kurikulum yang berorientasi ke masa
lampau. Peranan ini sifatnya menjadi sangat mendasar, disesuaikan
dengan kenyataan bahwa pendidikan pada hakikatnya merupakan
proses sosial. Salah satu tugas pendidikan yaitu mempengaruhi dan
membina prilaku siswa sesuai dengan nilai-nilai sosial yang hidup di
lingkungan masyarakatnya.

KD304 - Pengelolaan Pendidikan


16
Manajemen Implementasi Kurikulum

3. Peran Kritis atau Evaluatif


Peranan ini dilatarbelakangi oleh adanya kenyataan bahwa nilai-nilai dan
budaya yang hidup dalam masyarakat senantiasa mengalami perubahan
sehingga pewarisan nilai-nilai dan budaya masa lalu kepada siswa perlu
disesuaikan dengan kondisi yang terjadi pada masa sekarang. Selain itu,
perkembangan yang terjadi pada masa sekarang dan masa mendatang
belum tentu sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Oleh karena itu,
peranan kurikulum tidak hanya mewariskan nilai dan budaya yang ada
atau menerapkan hasil perkembangan baru yang terjadi, melainkan juga
memiliki peranan untuk menilai dan memilih nilai dan budaya serta
pengetahuan baru yang akan diwariskan tersebut. Dalam hal ini,
kurikulum harus turut aktif berpartisipasi dalam control atau filter sosial.
Nilai-nilai sosial yang tidak sesuai lagi dengan keadaan dan tuntutan
masa kini dihilangkan dan diadakan modifikasi atau penyempurna-
penyempurna.
4. Peran Guru dalam Pengembangan Kurikulum
Guru memiliki peran yang amat penting dalam pengembangan
kurikulum. Guru merupakan kunci keberhasilan implementasi kurikulum.
Peran guru dalam pengembangan kurikulum memiliki arti yang sangat
penting karena guru yang kreatif dan inovatif akan mengkaji dan
memahami kurikulum yang menjadi acuannya dalam proses
pembelajaran. Kelebihan dan kelemahan dari kurikulum yang akan
diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran seharusnya dikaji oleh
guru sehingga menjadi pedoman yang dapat menghantarkan
pembelajaran secara efektif sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah
digariskan.

B. Fungsi Kurikulum
Fuksi kurikulum sangat luas, karena kurikulum dapat berfungsi bagi guru,
kepala sekolah, pengawas, masyarakat, bahkan orang tua siswa. Kurikulum bagi
guru berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan proses belajar-mengajar.
Sedangkan bagi kepala sekolah dan pengawas, kurikulum itu berfungsi sebagai
pedoman dalam melaksanakan supervisi atau pengawasan. Sementara bagi orang

KD304 - Pengelolaan Pendidikan


17
Manajemen Implementasi Kurikulum

tua, kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman dalam menbimbing anaknya belajar di
rumah. Dan bagi masyarakat, kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman untuk
memberikan bantuan bagi terselenggaranya proses pendidikan di sekolah. Akhirnya
bagi siswa itu sendiri, kurikulum berfungsi sebagai acuan belajar. Dengan demikian
fungsi kurikulum sebagai pedoman pembelajaran memberikan manfaat yang banyak
bagi setiap komponen pendidikan. Komponen itu masing-masing memiliki fungsi
yang penting agar kurikulum dapat membuahkan hasil pembelajaran, terutama bagi
pendidik dan peserta didik yang terlibat secara langsung dalam proses
pembelajaran.
Lebih jelas lagi fungsi kurikulum bagi siswa, menurut Alexander Inglis (dalam
Hamalik, 1990) mengemukakan enam fungsi kurikulum sebagai berikut.

1. Fungsi Penyesuaian (the adjustive or adaptive function).


2. Fungsi Integrasi (the integrating function).
3. Fungsi Deferensiasi (the differentiating function).
4. Fungsi Persiapan (the propaedeutic function).
5. Fungsi Pemilihan (the selective function).
6. Fungsi Diagnostik (the diagnostic function).
Menurut Winarno Surachmad (1977) fungsi kurikulum dapat ditinjau dari tiga
segi, yaitu fungsi bagi sekolah yang bersangkutan, bagi sekolah pada tingkat
diatasnya, dan fungsi bagi masyarakat. Ia menguraikan fungsi kurikulum teresbut di
bawah ini:
1. Fungsi bagi Sekolah yang Bersangkutan
Fungsi kurikulum bagi sekolah yang bersangkutan ini paling tidak dapat
disebutkan dua macam. Pertama, sebagai alat untuk mencapai tujuan-tujuan
pendidikan yang diinginkan. Implementasi kurikulum dalam kegiatan belajar
mengajar di sekolah adalah berupa program pengajaran. Program pengajaran
itu sendiri merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai komponen yang
kesemuanya dimaksudkan sebagai upaya untuk mencapai tujuan pendidikan.
Tujuan pendidikan yang akan dicapai tersebut disusun secara berjenjang mulai
dari tujuan pendidikan yang bersifat nasional sampai tujuan instruksional. Jika
tujuan instruksional tercapai (hasilnya langsung dapat diukur melalui kegiatan
belajar mengajar di kelas) pada gilirannya akan tercapai pula tujuan-tujuan

KD304 - Pengelolaan Pendidikan


18
Manajemen Implementasi Kurikulum

pada jenjang di atasnya. Setiap kurikulum sekolah pasti di dalamnya tercantum


tujuan-tujuan pendidikan yang akan atau harus dicapai melalui kegiatan
pengajaran.
Kedua, kurikulum dijadikan pedoman untuk mengatur kegiatan-kegiatan
pendidikan yang dilaksanakan di sekolah. Dalam pelaksanaan pengajaran
misalnya, telah ditentukan macam-macam bidang studi, alokasi waktu, pokok
bahasan atau materi pengajaran, alat dan media pengajaran yang diperlukan.
Disamping itu, kurikulum juga mengatur hal-hal yang berhubungan dengan jenis
program, cara penyelenggaraan, strategi pelaksanaan, penanggung-jawab,
sarana dan prasarana, dan sebagainya.
2. Fungsi bagi Sekolah Tingkat di atasnya
Dalam hal ini kurikulum dapat untuk mengontrol atau memelihara
keseimbangan proses pendidikan. Dengan mengetahui kurikulum sekolah pada
tingkat tertentu, maka kurikulum pada tingkat di atasnya dapat mengadakan
penyesuaian. Misalnya saja, jika suatu bidang studi telah diberikan pada
kurikulum sekolah di tingkat bawahnya, harus dipertimbangkan lagi
pemilihannya pada kurikulum sekolah tingkatan di atasnya terutama dalam hal
pemilihan bahan pengajaran. Penyesuaian bahan tersebut dimaksudkan untuk
menghindari keterulangan penyampaian yang bisa berakibat pemborosan
waktu, dan yang lebih penting lagi adalah untuk menjaga kesinambungan
bahan pengajaran itu.
Di samping itu, terdapat juga kurikulum yang berfungsi untuk menyiapkan
tenaga pengajar. Bila suatu sekolah atau lembaga pendidikan bertujuan
menghasilkan tenaga guru (LPTK), maka lembaga tersebut harus mengetahui
kurikulum sekolah pada tingkat di bawahnya tempat calon guru yang
dipersiapkan itu akan mengajar. Misalnya murid SPG harus mengetahui
kurikulum SD, mahasiswa IKIP/FKG harus menguasai kurikulum SMTP dan
SMTA. Jika di SD, SMP, dan SMA kegiatan pengajaran disampaikan dengan
sisem PPSI, maka sekolah-sekolah yang bertugas mengadakan guru untuk
sekolah-sekolah tersebut harus membekali calon-calonnya dengan kemampuan
membuat PPSI.

KD304 - Pengelolaan Pendidikan


19
Manajemen Implementasi Kurikulum

3. Fungsi bagi Masyarakat


Para tamatan sekolah memang dipersiapkan untuk terjun di masyarakat
atau tegasnya untuk bekerja sesuai dengan keterampilan profesi yang
dimilikinya. Oleh karena itu, kurikulum sekolah haruslah mengetahui atau
mencerminkan hal-hal yang menjadi kebutuhan masyarakat atau para pemakai
keluaran sekolah. Untuk keperluan itu perlu ada kerjasama antara pihak
sekolah dengan “pihak luar” dalam hal pembenahan kurikulum yang
diharapkan. Dengan demikian, masyarakat atau para pemakai lulusan sekolah
dapat memberikan bantuan, kritik atau saran-saran yang berguna bagi
penyempurnaan program pendidikan di sekolah.
Dewasa ini kesesuaian antara program kurikuli=um dengan kebutuhan
masyarakat (baca: lapangan pekerjaan) harus benar-benar diusahakan. Hal itu
mengingat seringnya terjadi kenyataan bahwa lulusan sekolah belum siap pakai
atau tidak sesuai dengan tenaga yang dibutuhkan dalam lapangan pekerjaan.
Akibatnya, walau semakin menumpuk tenaga kerja yang ada, kita tak dapat
mengisi lapangan pekerjaan yang tersedia karena tak memiliki keterampilan
atau keterampilan yang dimilikinya tak sesuai dengan yang dibutuhkan pada
lapangan pekerjaan. Untuk mengatasi kesenjangan tersebut, ada seorang
tokoh pendidikan *) yang mengemukakan agar pada sekolah tingkat SD sudah
dibuat menjadi dua jalur, yaitu jalur akademis (dipersiapkan untuk melanjutkan
sekolah) dan jalur vokasional (dipersiapkan untuk segera bekerja). Hal itu
berdasarkan kenyataan penelitian bahwa masih sebagian besar anak tamatan
SD yang tidak meneruskan pendidikan ke tingkat di atasnya.
Sering terjadi karena suatu keterampilan dibutuhkan dalam suatu
pekerjaan, maka hal itu segera diajarkan di sekolah. Sebagai contoh hal yang
berhubungan dengan keguruan misalnya dapat disebutkan pembekalan
keterampilan membuat satuan pelajaran (seperti dikemukakan di atas). Pada
waktu itu, yaitu permulaan diterapkannya PPSI dalam sistem pengajaran di
Indonesia sesuai dengan tuntutan kurikulum ’75, calon guru segera diberi
keterampilan membuatnya (sekarang Model Perencanaan Pengajaran). Boleh
dikatakan bahwa pembekalan atau pengajaran keterampilan tersebut semata-
mata disebabkan tuntutan pekerjaan kelak.

KD304 - Pengelolaan Pendidikan


20
Manajemen Implementasi Kurikulum

Penyiapan keterampilan para tamatan sekolah untuk bekal terjun di


masyarakat kerja, juga ditentukan oleh misi suatu sekolah. Dalam hal ini
biasanya tergantung jenis-jenis sekolah, apakah ia sekolah umum atau
kejuruan. Misi suatu sekolah apakah ia bertugas mempersiapkan tamatannya
untuk meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (jalur akademis),
atau untuk bekerja (jalur vokasional), atau untuk kedua-duanya, akan mewarnai
pendidikan keterampilan yang diajarkan oleh pihak sekolah yang bersangkutan.
Dengan adanya hal itu, para pemakai lulusan sekolah tentunya sudah tanggap,
lulusan dengan keterampilan mana (atau apa) yang mereka butuhkan, dan itu
harus dialamatkan pada sekolah yang sesuai dengan misinya.

Rangkuman KB 3
Peran kurikulum amatlah strategis dalam pencapaian tujuan pendidikan. Kuriulum
memiliki peran yang penting dalam keseluruhan proses pendidikan. Kurikulum
keberadaannya sangat menentukan keberhasilan atau kegagalan pendidikan. Sebagaimana
penjelasan di atas, setidaknya terdapat tiga peranan penting, yaitu peranan konservatif,
peranan kritis atau evaluatif, dan peranan kreatif.

Kurikulum disamping memiliki peranan yang amat penting, juga memiliki fungsi
kurikulum bagi siswa, yaitu fungsi penyesuaian, integrasi, diferensiasi, persiapan dan
fungsi diagnostik.

Tes Formatif 3
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!

1. Jelaskan apa yang Anda pahami tentang peran konservatif kurikulum?


( skor 10 )

2. Jelaskan peran kreatif kurikulum dalam dunia pendidikan! ( skor 10 )

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan peran kritis dan evaluatif kurikulum?
( skor 15 )

4. Jelaskan bagaimana peran guru dalam implementasi kurikulum ! ( skor 10 )

5. Jelaskan fungsi kurikulum bagi sekolah yang bersangkutan! ( skor 5 )

KD304 - Pengelolaan Pendidikan


21
Manajemen Implementasi Kurikulum

Balikan dan Tindak Lanjut


Cocokan jawaban Anda dengan Kata Kunci Jawaban Tes Formatif yang
terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jumlah skor jawaban Anda yang
benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat
penguasaan Anda dalam materi Kegiatan Belajar 4.

Rumus : Jumlah Skor Jawaban Anda yang benar X 100 %

50

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:

90 % - 100 % = baik sekali

80 % - 89 % = baik

70 % - 79 % = sedang

< 70 % = kurang

Kalau Anda ,mencapai tingkat penguasaan 80 % atau lebih, Anda dapat melanjutkan
dengan kegiatan belajar 2. Bagus Tetapi kalau nilai Anda di bawah 80% Anda harus
mengulang Kegiatan Belajar 1, terutama yang belum Anda kuasai.

KD304 - Pengelolaan Pendidikan


22
Manajemen Implementasi Kurikulum

Kegiatan Belajar 4
LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

Dalam hal ini, Nana Syaodih Sukmadinata (1997) mengemukakan empat


landasan utama dalam pengembangan kurikulum, yaitu: (1) filosofis; (2) psikologis;
(3) sosial-budaya; dan (4) ilmu pengetahuan dan teknologi..Untuk lebih jelasnya, di
bawah ini akan diuraikan secara ringkas keempat landasan tersebut.

A. Landasan Filosofis

Lebih Lanjut Nana Syaodih Sukmadinata (2003) mengemukakan aliran filsafat


kaitannya dengan pengembangan kurikulum adalah sebagai berikut:
a. Perenialisme adalah paham filsafat yang lebih menekankan pada
keabadian, keidealan, kebenaran dan keindahan dari pada warisan budaya
dan dampak sosial tertentu. Pengetahuan dianggap lebih penting dan
kurang memperhatikan kegiatan sehari-hari. Pendidikan yang menganut
faham ini menekankan pada kebenaran absolut , kebenaran universal yang
tidak terikat pada tempat dan waktu. Aliran ini lebih berorientasi ke masa
lalu.
b. Essensialisme adalah paham filsafat yang menekankan pentingnya
pewarisan budaya dan pemberian pengetahuan dan keterampilan pada
peserta didik agar dapat menjadi anggota masyarakat yang berguna.
Matematika, sains dan mata pelajaran lainnya dianggap sebagai dasar-
dasar substansi kurikulum yang berharga untuk hidup di masyarakat. Sama
halnya dengan perenialisme, essesialisme juga lebih berorientasi pada
masa lalu.
c. Eksistensialisme adalah paham filsafat yang menekankan pada individu
sebagai sumber pengetahuan tentang hidup dan makna. Untuk memahami
kehidupan seseorang mesti memahami dirinya sendiri. Aliran ini
mempertanyakan : bagaimana saya hidup di dunia ? Apa pengalaman itu ?

KD304 - Pengelolaan Pendidikan


23
Manajemen Implementasi Kurikulum

d. Progresivisme adalah paham filsafat yang menekankan pada pentingnya


melayani perbedaan individual, berpusat pada peserta didik, variasi
pengalaman belajar dan proses. Progresivisme merupakan landasan bagi
pengembangan belajar peserta didik aktif.
e. Rekonstruktivisme adalah paham filsafat yang merupakan elaborasi lanjut
dari aliran progresivisme. Pada rekonstruktivisme, peradaban manusia
masa depan sangat ditekankan. Di samping menekankan tentang
perbedaan individual seperti pada progresivisme, rekonstruktivisme lebih
jauh menekankan tentang pemecahan masalah, berfikir kritis dan
sejenisnya. Aliran ini akan mempertanyakan untuk apa berfikir kritis,
memecahkan masalah, dan melakukan sesuatu ? Penganut aliran ini
menekankan pada hasil belajar dari pada proses.
Aliran Filsafat Perenialisme, Essensialisme, Eksistensialisme merupakan
aliran filsafat yang mendasari terhadap pengembangan Model Kurikulum Subjek-
Akademis. Sedangkan, filsafat progresivisme memberikan dasar bagi
pengembangan Model Kurikulum Pendidikan Pribadi. Sementara, filsafat
rekonstruktivisme banyak diterapkan dalam pengembangan Model Kurikulum
Interaksional.
Masing-masing aliran filsafat pasti memiliki kelemahan dan keunggulan
tersendiri. Oleh karena itu, dalam praktek pengembangan kurikulum, penerapan
aliran filsafat cenderung dilakukan secara eklektif untuk lebih mengkompromikan dan
mengakomodasikan berbagai kepentingan yang terkait dengan pendidikan.
Meskipun demikian saat ini, pada beberapa negara dan khususnya di Indonesia,
tampaknya mulai terjadi pergeseran landasan dalam pengembangan kurikulum, yaitu
dengan lebih menitikberatkan pada filsafat rekonstruktivisme.

B. Landasan Psikologis

Nana Syaodih Sukmadinata (1997) mengemukakan bahwa minimal terdapat


dua bidang psikologi yang mendasari pengembangan kurikulum yaitu (1) psikologi
perkembangan dan (2) psikologi belajar. Psikologi perkembangan merupakan ilmu
yang mempelajari tentang perilaku individu berkenaan dengan perkembangannya.
Dalam psikologi perkembangan dikaji tentang hakekat perkembangan, pentahapan
perkembangan, aspek-aspek perkembangan, tugas-tugas perkembangan individu,

KD304 - Pengelolaan Pendidikan


24
Manajemen Implementasi Kurikulum

serta hal-hal lainnya yang berhubungan perkembangan individu, yang semuanya


dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan mendasari pengembangan
kurikulum. Psikologi belajar merupakan ilmu yang mempelajari tentang perilaku
individu dalam konteks belajar. Psikologi belajar mengkaji tentang hakekat belajar
dan teori-teori belajar, serta berbagai aspek perilaku individu lainnya dalam belajar,
yang semuanya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan sekaligus mendasari
pengembangan kurikulum.

C. Landasan Sosial-Budaya

Kurikulum dapat dipandang sebagai suatu rancangan pendidikan. Sebagai


suatu rancangan, kurikulum menentukan pelaksanaan dan hasil pendidikan. Kita
maklumi bahwa pendidikan merupakan usaha mempersiapkan peserta didik untuk
terjun ke lingkungan masyarakat. Pendidikan bukan hanya untuk pendidikan semata,
namun memberikan bekal pengetahuan, keterampilan serta nilai-nilai untuk hidup,
bekerja dan mencapai perkembangan lebih lanjut di masyarakat.
Dengan pendidikan, kita tidak mengharapkan muncul manusia – manusia
yang menjadi terasing dari lingkungan masyarakatnya, tetapi justru melalui
pendidikan diharapkan dapat lebih mengerti dan mampu membangun kehidupan
masyakatnya. Oleh karena itu, tujuan, isi, maupun proses pendidikan harus
disesuaikan dengan kebutuhan, kondisi, karakteristik, kekayaan dan perkembangan
yang ada di masyakarakat.
Setiap lingkungan masyarakat masing-masing memiliki sistem-sosial budaya
tersendiri yang mengatur pola kehidupan dan pola hubungan antar anggota
masyarakat. Salah satu aspek penting dalam sistem sosial budaya adalah tatanan
nilai-nilai yang mengatur cara berkehidupan dan berperilaku para warga masyarakat.
Nilai-nilai tersebut dapat bersumber dari agama, budaya, politik atau segi-segi
kehidupan lainnya.
Sejalan dengan perkembangan masyarakat maka nilai-nilai yang ada dalam
masyarakat juga turut berkembang sehingga menuntut setiap warga masyarakat
untuk melakukan perubahan dan penyesuaian terhadap tuntutan perkembangan
yang terjadi di sekitar masyarakat.
D. Landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

KD304 - Pengelolaan Pendidikan


25
Manajemen Implementasi Kurikulum

Akal manusia telah mampu menjangkau hal-hal yang sebelumnya merupakan


sesuatu yang tidak mungkin. Pada jaman dahulu kala, mungkin orang akan
menganggap mustahil kalau manusia bisa menginjakkan kaki di Bulan, tetapi berkat
kemajuan dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi pada pertengahan abad
ke-20, pesawat Apollo berhasil mendarat di Bulan dan Neil Amstrong merupakan
orang pertama yang berhasil menginjakkan kaki di Bulan.
Kemajuan cepat dunia dalam bidang informasi dan teknologi dalam dua dasa
warsa terakhir telah berpengaruh pada peradaban manusia melebihi jangkauan
pemikiran manusia sebelumnya. Pengaruh ini terlihat pada pergeseran tatanan
sosial, ekonomi dan politik yang memerlukan keseimbangan baru antara nilai-nilai,
pemikiran dan cara-cara kehidupan yang berlaku pada konteks global dan lokal.
Selain itu, dalam abad pengetahuan sekarang ini, diperlukan masyarakat yang
berpengetahuan melalui belajar sepanjang hayat dengan standar mutu yang tinggi.
Sifat pengetahuan dan keterampilan yang harus dikuasai masyarakat sangat
beragam dan canggih, sehingga diperlukan kurikulum yang disertai dengan
kemampuan meta-kognisi dan kompetensi untuk berfikir dan belajar bagaimana
belajar (learning to learn) dalam mengakses, memilih dan menilai pengetahuan,
serta mengatasi siatuasi yang ambigu dan antisipatif terhadap ketidakpastian..
Perkembangan dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, terutama
dalam bidang transportasi dan komunikasi telah mampu merubah tatanan kehidupan
manusia. Oleh karena itu, kurikulum seyogyanya dapat mengakomodir dan
mengantisipasi laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga
peserta didik dapat mengimbangi dan sekaligus mengembangkan ilmu pengetahuan
dan teknologi untuk kemaslahatan dan kelangsungan hidup manusia.

Rangkuman KB 4
Landasan pengembangan kurikulum memiliki fungsi amat penting dalam
implementasi pendidikan bagaikan fondasi sebuah bangunan. Membangun
sebuah gedung tentunya sangat memperhatikan fondasi karena akan menentukan
kuat atau rapuhnya gedung tersebut. jika fondasi dibangun dengan kuat maka
gedung pun akan menjadi kuat. Sebaliknya jika fondasi gedung itu rapuh maka
gedung tersebut akan mudah hancur. Analogi ini penting dipahami karena tujuan

KD304 - Pengelolaan Pendidikan


26
Manajemen Implementasi Kurikulum

pendidikan akan tercapai sesuai dengan yang direncanakan apabila kurikulum


yang disusun berlandaskan pada pengembangan kurikulum karena peserta didik
hidup sesuai dengan perkembangan zaman, kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, kebutuhan sosial yang berubah dan kebutuhan minat dan bakat peserta
didik agar potensinya berkembang dengan optimal.

Landasan pengembangan kurikulum pada dasarnya merupakan kerangka


acuan yang harus dikaji secara mendalam pada saat akan mengembangkan
kurikulum dalam setiap institusi pendidikan. Secara umum landasan kurikulum
yang harus dikaji dan mendasar dalam pengembangan kurikulum yaitu landasan
filosofis, landasan psikologis dan landasan sosiologis.

Tes Formatif 4
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!

1. Jelaskan apa saja yang menjadi landasan pengembangan kurikulum?


( skor 10 )

2. Jelaskan apa yang Anda pahami dengan landasan filosofis dalam


pengembangan kurikulum ( skor 10 )

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan landasan psikologis dalam


pengembangan kurikulum ( skor 10 )

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan landasan sosiologis dalam


pengembangan kurikulum? ( skor 10)

5. Jelaskan contoh landasan sosiologis dalam pengembangan kurikulum? ( skor


10 )

Balikan dan Tindak Lanjut


Cocokan jawaban Anda dengan Kata Kunci Jawaban Tes Formatif yang
terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jumlah skor jawaban Anda yang
benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat
penguasaan Anda dalam materi Kegiatan Belajar 5.

Rumus : Jumlah Skor Jawaban Anda yang benar X 100 %

KD304 - Pengelolaan Pendidikan


27
Manajemen Implementasi Kurikulum

50

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:

90 % - 100 % = baik sekali

80 % - 89 % = baik

70 % - 79 % = sedang

< 70 % = kurang
Kalau Anda ,mencapai tingkat penguasaan 80 % atau lebih, Anda dapat melanjutkan
dengan Modul berikutnya. Bagus Tetapi kalau nilai Anda di bawah 80% Anda harus
mengulang Kegiatan Belajar 4, terutama yang belum Anda kuasai.

KD304 - Pengelolaan Pendidikan


28
Manajemen Implementasi Kurikulum

Kegiatan Belajar 5
PERENCANAAN DAN DESAIN KURIKULUM

A. Perencanaan Kurikulum

Pengembangan kurikulum mengalami sebuah siklus (Depdiknas, 2003)


sebagai berikut:
k
pr
uc
ila
n
em
g
b
s

4 1

2
3

Gambar 5.1: Siklus Pengembangan Kurikulum (Curriculum Mesineering Cycle)

Perencanaan kurikulum pada dasarnya adalah penyiapan dokumen kurikulum


berupa kurikulum dokumen inti, pedoman dan suplemen yang merupakan paket
dokumen kurikulum. Dokumen yang dikembangkan didasari atas beberapa analisis
yaitu meliputi: (1) analisis kebutuhan masyarakat, (2) analisis kebutuhan
pengembangan ilmu, pengetahuan, dan nilai-nilai, dan (3) analisis kebutuhan
peserta didik.
Perencanaan kurikulum dilakukan baik dalam jangka panjang, menengah,
maupun jangka pendek. Di bawah ini akan dijelaskan hal tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Perencanaan Kurikulum Jangka Panjang
Perencanaa kurikulum jangka panjang merupakan kurikulum yang
dikembangkan secara nasional yang diistilahkan dengan “Standar Muatan
Nasional”. Standar tersebut berbentuk kerangka kerja yang memberikan
informasi umum mengenai keseluruhan mata pelajaran yang harus
dipelajari (muatan), apa yang perlu diketahui pada setiap mata pelajaran
(topik atau aspek), maupun apa yang perlu dilakukan pada setiap mata
pelajaran (kompetensi). Pengajaran akan dinilai berdasarkan kemampuan

KD304 - Pengelolaan Pendidikan


29
Manajemen Implementasi Kurikulum

mereka untuk mengembangkan kurikulum mata pelajaran mereka


(kompetensi pedagogik inti). Ini adalah tugas sulit dan menantang bahkan
lagi pengajar yang berpengalaman dan berkualifikasi tinggi. Kurikulum
makro ini ditetapkan oleh pemerintah.
2. Perencanaan Kurikulum Jangka Menengah
Perencanaan kurikulum jangka menengah merupakan perencanaan
pembelajaran jangka menengah atau disebut dengan kurikulum mikro
memuat kerangka kerja tentang pprogram-program belajar untuk setiap
semester dan kelas, termasuk menetapkan jumlah mata pelajran yang
akan diajarkan. Perencanaan pembelajaran jangka menegah sering
disebut degan silabus.peranan pengajar adalah mengembagkan silabus
ini. Fungsi utama dari perencanaan pembelajaran jangka menengah
adalah untuk memetakan pembelajaran satu kelas selama satu semester.
Silabus memperlihatkan rincian apa yang akan dilakukan peserta didik
selama satu periode tertentu yaitu sepanjang semester pada setiap
pelajaran. Perencanaan pembelajaran itu memuat garis besar (outline)
bahasa dan menunjukkan kesinambungan pembelajran. Sekolah dan para
pengajar bertanggung jawab mengembangkan kurikulum mikro (silabus).

3. Perencanaan Kurikulum Jangka Pendek


Perencanaa kurikulum jangka pendek merupakan perencanaan disusun
oleh individu pengajar yang disebut dengan rencana pelaksana
pembelajaran/RPP (lesson plan). Perencanaan ini memuat uraian yang
akan dijelaskan oleh pengajar dalam pembelajaran sehari-hari tanggungn
jawab sekolah dan para pengajar untuk mengembangkannya.
Kurikulum sebagai perencanaan pembelajaran yang dibuat secara tertulis
(written curriculum) menjadi pedoman bagi para pelaksana kurikulum dalam proses
pembelajaran peserta didik. Perencanaan pembelajaran tertulis ini akan membantu
mengingatkan pengajar untuk memasukan semua elemen kegiatan pembelajaran
dan membantu mengajar lebih cermat dan reflektif. Tanpa adanya perencanaan
akan sulit menganalisa bagaimana suatu semestinya direncanakan atau diterapkan
setelah pembelajaran dilaksanakan. Dengan demikian, perencanaan pembelajaran

KD304 - Pengelolaan Pendidikan


30
Manajemen Implementasi Kurikulum

tertulis berguna juga sebagai sumber untuk pembelajaran materi yang sama di waktu
yang akan datang.
Dalam merencanakan kurikulum, langkah-langkah yang ditempuh meliputi :
a. Merumuskan tujuan

Perumusan tujuan kurikulum memperhatiakn (1) tujuan yang ada pada diri
peserta didik, (2) tujuan yang akan dihasilkan, berupa hasil belajar yaitu perilaku
tertentu (biasanya dinyatakan dengan kata-kata tertentu),(3) objek dari tujuan itu
(berupa materinya). Tujuan yang dirumuskan di dalam kurikulum adalah tujuan
umum yang tidak bisa langsung dilakukan pengamatan atau pengukuran di
dalamnya.

b. Perumusan materi

Pengorganisasian materi dalam mata pelajaran memperhatikan dan


mempertimbangkan hal - hal sebagai berikut : (1) perkembangan psikologis dan fisik
anak, (2) kebermanfaatan atau kegunaan bagi anak, (3) bahan belajar anak,(4) dan
disiplin keilmuan.
Dalam menyusun materi perliu diperhatikan ruang lingkup (scope) yaitu
kedalam materi-materi yang dibatasi pada masalah tertentu dan urutan (sequence)
adalah materi diurutkan sesuai jalan logis dan tingkat kesulitannya. Materi
pembelajaran yang dirumuskan berupa materi-materi pokok.

c. Perumusan kegiatan pembelajaran

Dalam merumuskan kegiatan pembelajaran termasuk didalamnya adalah


merumuskan strategi dan metode yang dipilih. Perumusan kegiatan pembelajaran
disertai dengan indikatornya agar dapat terukur ketercapaiannya. Untuk suatu tujuan
atau materi tertentu bisa saja digunakan beberapa metode, demikian juga
sebaliknya.

d. Penentuan alat evaluasi yang diperlukan

Alat/instrumen yang dipergunakan dalam menilai proses atau output


pembelajaran. Penentukan alat evaluasi yang cocok bisa didasarkan kepada tujuan

KD304 - Pengelolaan Pendidikan


31
Manajemen Implementasi Kurikulum

pembelajaran maupun pertimbangan yang lain, tentang jenis alat evaluasi yang
banyak diperguanakan untuk tiap domain tujuan.

Rangkuman KB 5
Perencanaan kurikulum pada dasarnya adalah penyiapan dokumen kurikulum
berupa kurikulum dokumen inti, pedoman dan suplemen yang merupakan paket
dokumen kurikulum. Dokumen yang dikembangkan didasari atas beberapa analisis
yaitu meliputi: (1) analisis kebutuhan masyarakat, (2) analisis kebutuhan
pengembangan ilmu, pengetahuan, dan nilai-nilai, dan (3) analisis kebutuhan
peserta didik.
Perencanaan kurikulum dilakukan baik dalam jangka panjang, menengah,
maupun jangka pendek. Adanya jangka waktu ini agar kurikulum benar-benar
direncanakan secara sistemik dan simultan sesuai dengan tujuan dibuatnya
kurikulum itu sendiri. Jangka waktu ini terintegrasi dengan landasan
pengembangan kurikulum karena peserta didik merupakan manusia yang terus
berkembang potensinya baik pada saat ini, saat proses berlengsungnya
implementasi kurikulum maupun di masa depannya.

Tes Formatif 5
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!

1. Jelaskan apa pengertian perencanaan kurikulum? ( skor 5 )

2. Jelaskan apa yang Anda pahami tentang perencanaan kurikulum jangka


panjang? ( skor 10 )

3. Jelaskan langkah-langkah yang ditempuh dalam perencanaan kurikulum?


( skor 10 )

4. Apa yang harus diperhatikan guru dalam penyusunan materi pembelajaran?


( skor 5 )

5. Jelaskan bagaimana guru memperhatikan tujuan pembelajaran? ( skor 20 )

KD304 - Pengelolaan Pendidikan


32
Manajemen Implementasi Kurikulum

Balikan dan Tindak Lanjut


Cocokan jawaban Anda dengan Kata Kunci Jawaban Tes Formatif yang
terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jumlah skor jawaban Anda yang
benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat
penguasaan Anda dalam materi Kegiatan Belajar 5.

Rumus : Jumlah Skor Jawaban Anda yang benar X 100 %

50

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:

90 % - 100 % = baik sekali

80 % - 89 % = baik

70 % - 79 % = sedang

< 70 % = kurang
Kalau Anda ,mencapai tingkat penguasaan 80 % atau lebih, Anda dapat melanjutkan
dengan Modul berikutnya. Bagus Tetapi kalau nilai Anda di bawah 80% Anda harus
mengulang Kegiatan Belajar 4, terutama yang belum Anda kuasai.

KD304 - Pengelolaan Pendidikan


33
Manajemen Implementasi Kurikulum

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF

Tes Formatif 1

1. Kurikulum adalah suatu rencana yang memberikan pedoman dalam proses


belajar mengajar yang harus ditempuh oleh semua siswa. (Mc. Donald, 1965).

2. Ideal curriculum yaitu berisi sesuatu yang baik, yang diharapkan atau dicita-
citakan, seperti yang terdapat di buku kurikulum.

3. Real curriculum yaitu yang memberi pengertian apa yang terlaksana dalam
proses pembelajaran dan yang menjadi kenyataan dari kurikulum yang
direncanakan atau diprogramkan dalam pendidikan.

4. Hidden curriculum, atau kurikulum tersembunyi, yaitu kurikulum yang terjadi


secara langsung dan mempengaruhi siswa ketika sedang mempelajari
sesuatu, yang sebelumnya tidak ada dalam perencanaan. Pada hakikatnya
perilaku guru dalam bersikap, bertutur kata, bahkan berpakaian merupakan
cermin dari hidden curiculum.

5. Manajemen kurikulum dapat diartikan sebagai suatu proses penataan sumber


daya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan kurikulum yang telah
ditetapkan.
Tes Formatif 2

1. Komponen kurikulum adalah serangkaian kegiatan dalam implementasi


kurikulum yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan dalam pencapaian
tujuan pendidikan.

2. Komponen-komponen kurikulum meliputi komponen tujuan, komponen


isi/materi, komponen organisasi dan komponen strategi.

3. Komponen tujuan kurikulum yaitu suatu komponen kurikulum dimana setiap


pendidikan memiliki tujuan yang ingin diwujudkan.

4. Komponen isi/materi kurikulum yaitu segala sesuatu yang diberikan kepada


anak dalam kegiatan belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan.

KD304 - Pengelolaan Pendidikan


34
Manajemen Implementasi Kurikulum

5. Kompnen organisasi kurikulum yaitu struktur program kurikulum yang berupa


kerangka program-program pengajaran yang akan disampaikan kepada siswa.

Tes Formatif 3

1. Peran konservatif kurikulum menekankan bahwa kurikulum itu dapat dijadikan


sebagai sarana untuk mentransmisikan nilai-nilai warisan budaya masa lalu
yang dianggap masih relevan dengan masa kini kepada generasi muda, dalam
hal ini para siswa

2. Peranan kreatif menekankan bahwa kurikulum harus mampu mengembangkan


sesuatu yang baru sesuai dengan perkembangan yang terjadi dan kebutuhan-
kebutuhan masyarakat pada masa sekarang dan masa mendatang

3. Peranan kritis dan evaluatif merupakan peranan yang dilatarbelakangi oleh


adanya kenyataan bahwa nilai-nilai dan budaya yang hidup dalam masyarakat
senantiasa mengalami perubahan sehingga pewarisan nilai-nilai dan budaya
masa lalu kepada siswa perlu disesuaikan dengan kondisi yang terjadi pada
masa sekarang

4. Peranan guru dalam implementasi kurikulum bahwa guru memiliki peran yang
amat penting dalam pengembangan kurikulum. Guru merupakan kunci
keberhasilan implementasi kurikulum. Peran guru dalam pengembangan
kurikulum memiliki arti yang sangat penting karena guru yang kreatif dan
inovatif akan mengkaji dan memahami kurikulum yang menjadi acuannya
dalam proses pembelajaran.

5. Fungsi kurikulum bagi sekolah yang bersangkutan ini paling tidak dapat
disebutkan dua macam. Pertama, sebagai alat untuk mencapai tujuan-tujuan
pendidikan yang diinginkan. Implementasi kurikulum dalam kegiatan belajar
mengajar di sekolah adalah berupa program pengajaran. Program pengajaran
itu sendiri merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai komponen yang
kesemuanya dimaksudkan sebagai upaya untuk mencapai tujuan pendidikan.
Tujuan pendidikan yang akan dicapai tersebut disusun secara berjenjang mulai
dari tujuan pendidikan yang bersifat nasional sampai tujuan instruksional. Jika
tujuan instruksional tercapai (hasilnya langsung dapat diukur melalui kegiatan

KD304 - Pengelolaan Pendidikan


35
Manajemen Implementasi Kurikulum

belajar mengajar di kelas) pada gilirannya akan tercapai pula tujuan-tujuan


pada jenjang di atasnya. Setiap kurikulum sekolah pasti di dalamnya tercantum
tujuan-tujuan pendidikan yang akan atau harus dicapai melalui kegiatan
pengajaran. Kedua, kurikulum dijadikan pedoman untuk mengatur kegiatan-
kegiatan pendidikan yang dilaksanakan di sekolah. Dalam pelaksanaan
pengajaran misalnya, telah ditentukan macam-macam bidang studi, alokasi
waktu, pokok bahasan atau materi pengajaran, alat dan media pengajaran yang
diperlukan. Disamping itu, kurikulum juga mengatur hal-hal yang berhubungan
dengan jenis program, cara penyelenggaraan, strategi pelaksanaan,
penanggung-jawab, sarana dan prasarana, dan sebagainya.

Tes Formatif 4

1. Landasan pengembangan kurikulum adalah faktor-faktor yang harus


diperhatikan dan dipertimbangkan pada waktu mengembangkan suatu
kurikulum lembaga pendidikan, baik di lingkungan sekolah maupun luar
sekolah

2. Landasan filosofis adalah landasan kurikulum yang mengacu pada pentingnya


filsafat dalam melaksanakan, membina, dan mengembangkan kurikulum di
sekolah.

3. Landasan psikologis adalah landasan pengembangan kurikulum yang


memperhatikan aspek perilaku manusia mengacu pada psikologi
perkembangan dan (2) psikologi belajar.

4. Landasan sosiologis adalah landasan pengembangan kurikulum yang dilandasi


oleh perubahan masyarakat, kebudayaan dan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.

5. Contoh landasan sosiologis dalam pengembangan kurikulum yaitu adanya


tantangan pendidikan dalam menghadapi era revolusi industri 4.0.

Tes Formatif 5

KD304 - Pengelolaan Pendidikan


36
Manajemen Implementasi Kurikulum

1. Perencanaan kurikulum pada dasarnya adalah penyiapan dokumen kurikulum


berupa kurikulum dokumen inti, pedoman dan suplemen yang merupakan paket
dokumen kurikulum.

2. Perencanaa kurikulum jangka panjang merupakan kurikulum yang


dikembangkan secara nasional yang diistilahkan dengan “Standar Muatan
Nasional”.

3. Langkah-langkah dalam perencanaan kurikulum meliputi perencanaan adalah


perumusan tujuan, perumusan materi, perumusan kegiatan pembelajaran
kebijakan dan penentuan alat evaluasi yang digunakan

4. Guru harus memperhatikan pengorganisasian materi dalam mata pelajaran


memperhatikan dan mempertimbangkan hal - hal sebagai berikut : (1)
perkembangan psikologis dan fisik anak, (2) kebermanfaatan atau kegunaan
bagi anak, (3) bahan belajar anak,(4) dan disiplin keilmuan.

5. Guru harus memperhatikan tujuan kurikulum, yaitu (1) tujuan yang ada pada diri
peserta didik, (2) tujuan yang akan dihasilkan, berupa hasil belajar yaitu
perilaku tertentu (biasanya dinyatakan dengan kata-kata tertentu),(3) objek dari
tujuan itu (berupa materinya). Tujuan yang dirumuskan di dalam kurikulum
adalah tujuan umum yang tidak bisa langsung dilakukan pengamatan atau
pengukuran di dalamnya.

KD304 - Pengelolaan Pendidikan


37
Manajemen Implementasi Kurikulum

GLOSARIUM

C
Curere Istilah dalam kurikulum yang berarti berlari
Curier Penghubung atau seseorang yang bertugas
menyampaikan sesuatu kepada orang lain atau tempat
lain.
Correlated Kelompok mata pelajaran yang terkait

E
Efektif Mencapai suatu tujuan sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan
Efisien Mencapai suatu hasil dengan biaya yang minimal
dikeluarkan
Eksistensialisme Paham filsafat tentang pentingnya memaknai hidup bagi
individu sebagai sumber pengetahuan
Essensialisme Paham filsafat tentang pentingnya pewarisan budaya,
pengetahuan, keterampilan pada peserta didik sebagai
seuatu yang mendasari substansi kurikulum

H
Hidden Curriculum Kurikulum yang tidak tertulis namun terjadi secara
langsung dan mempengaruhi perilaku siswa

I
Ideal Curriculum Kurikulum yang berisi sesuatu yang baik, sesuai
harapan dan yang cita-citakan.
Integrated Penyatuan seluruh mata pelajaran

P
Perenialisme Paham filsafat tentang pentingnya kebenaran absolut,
kebenaran universal, yang tidak terikat oleh tempat dan
waktu
Progresivisme Paham filsafat tentang pentingnya melayani perbedaan
individual yang memiliki potensi yang berbeda-beda
untuk dikembangkan secara aktif

R
Real curriculum Apa yang terlaksana dalam proses pembelajaran sesuai
dengan kenyataan dari kurikulum yang direncanakan
atau diprogramkan dalam pendidikan
Rekonstruktivisme Paham filsafat yang menekankan pentingnya kerangka

KD304 - Pengelolaan Pendidikan


38
Manajemen Implementasi Kurikulum

masa depan anak yang harus disiapkan oleh pendidikan


agar anak memiliki kemampuan berfikir kritis dan
memecahkan masalah dengan benar sehingga dapat
melakukan sesuatu dengan berhasil

S
Sparated subject Penyusunan mata pelajaran secara terpisah

T
Tujuan institusional Tujuan yang akan dicapai dalam setiap lembaga
pendidikan
Tujuan kurikuler Tujuan yang akan dicapai dalam setiap mata pelajaran
Tujuan instruksional Tujuan yang akan dicapai dalam setiap pertemuan
pembelajaran
The adaptive function Fungsi penyesuaian kurikulum
The integral function Fungsi integrasi kurikulum
The differentiating function Fungsi deferensiasi kurikulum
The propaedeutic function Fungsi persiapan kurkulum
The selective function Fungsi pemilihan kurikulum
The diagnostic function Fungsi diagnostik kurikulum

W
Written Curriculum Kurikulum sebagai perencanaan pembelajaran yang
dibuat secara tertulis

KD304 - Pengelolaan Pendidikan


39
Manajemen Implementasi Kurikulum

DAFTAR PUSTAKA

Alberty, Harold B. (1965). Reorganizing the High School Curriculum. New York: The
Macmillan Company.
Beauchamp, George A. (1964). The Curriculum of The Elementary School. Bpston:
Allyn and Bacon, Inc.
Depdiknas. (2003). Standar Bahan Kajian: Pelayanan Profrsional Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Jakarta: Puskur Balitbang.
Donald, Mc. Jamess B.(1995). Educational Models for Instruction. Washington DC:
The Association for Supervision and Curriculum Development.
Hamalik, O. (1990). Pengembangan Kurikulum: Dasar-dasar dan Perkembangannya.
Bandung: Mandar Maju.
Hasan, S.H. 91988). Evaluasi Kurikulum. Jakarta: P2LPTK.
Harold Koontz & Cyril O’Donnell. (1964). Management: A Book of Readings, Mc.
Graw-hill, Inc: New York.
Hermawan, A.H. (2008). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta:
Universitas Terbuka
Hersey, Paul and Kenneth H. Balnchard. (1988). Management of Organization
Behaviour: Utilizing Human Resources. New Jersey: Englewood Clifs
Prentice Hall.
Mulyasa. (2003). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Konsep; Karakteristik dan
Implementasi. Bandung : P.T. Remaja Rosdakarya.
------------. (2004). Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi; Panduan
Pembelajaran KBK. Bandung : P.T. Remaja Rosdakarya.
------------.(2006). Kurikulum yang Disempurnakan. Bandun: P.T.Remaja
Nasution, S. (1987). Pengembangan Kurikulum. Bandung: Alumni.
Nurgiantoro, B. (1988). Dadar-Dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah (sebuah
Pengantar Teoritis dan Pelaksanaan). Yogyakarta: BPFE.
Permendiknas No. 22, 23, dan 24 Tahun 2007.
Sanjaya, W. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran Teori dan Praktik Pengembangan
KTSP. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Saylor, J. Galen; Alexander, William M; dan Lewis, Arthur J. 91974). Curriculum
Planning for Better Teaching and Learning. New York: holt Rinerhart and
Winston.
Sukmadinata, N.S. (1988). Prinsip dan Landasan PengembanganKurikulum.Jakarta:
P2LPTK.
Sukmadinata, N.S. (1997). Pengembangan Kurikum; Teori dan Praktek. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Surachmad, W. (1977). Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Proyek
Pengadaan Buku Sekolah Pendidikan Guru.
Stoner, James. A.F. (1982). Management. Prentice Hall Internastional, Inc
Englewood Clifs: New York.
Tim Pengembang MKDK Kurikulum dan Pembelajaran. (2002). Bandung: Jurusan
Kurtekpen FIP UPI.
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Uyoh Sadulloh.(1994). Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung: P.T. Media Iptek.

KD304 - Pengelolaan Pendidikan


40
Manajemen Implementasi Kurikulum

Zais, Robert S. (1976). Curriculum, Principles and Foundations. New York: Harper
and Row Publisher.

KD304 - Pengelolaan Pendidikan


41

Anda mungkin juga menyukai