Anda di halaman 1dari 15

BERMAIN DAN KELOMPOK 9

OLAHRAGA
KELOMPOK 9
 Novia Azzahra 1909430
 Hasya Natawijaya 1900409
 Fachri Hibatullah 1908367
 Arya Murti 1903134
 Fadhlan Aldiva S 1907781
 Muhammad Rijal D 1903978
 Kiki Arief Mulyawan 1901154
PENGERTIAN
•Sport (Olahraga) berasal dari bahasa Latin ”disportare” atau “deportare” dalam
bahasa Itali ”deporte” yang artinya penyenangan, pemeliharaan atau menghibur
untuk bergembira. Jadi olahraga itu adalah suatu kegiatan yang menyenangkan
dimana semua anggota badan bergerak berirama.
•Bermain adalah aktivitas yang digunakan sebagai hiburan. Kita mengartikan bermain
sebagai hiburan yang bersifat fisikal yang tidak kompetitif, meskipun bermain tidak
harus selalu bersifat fisik.
•Olahraga adalah suatu bentuk bermain yang terorganisir dan bersifat kompetitif.
Beberapa ahli memandang bahwa olahraga semata-mata suatu bentuk permainan
yang terorganisasi, yang menempatkannya lebih dekat kepada istilah pendidikan
jasmani. 
BERMAIN DAN OLAHRAGA
Ketika kita menunjuk pada olahraga sebagai aktivitas kompetitif yang terorganisir,
kita mengartikannya bahwa aktivitas itu sudah disempurnakan dan diformalkan
hingga kadar tertentu, sehingga memiliki beberapa bentuk dan proses tetap yang
terlibat. Peraturan, misalnya, baik tertulis maupun tak tertulis, digunakan atau
dipakai dalam aktivitas tersebut, dan aturan atau prosedur tersebut tidak dapat
diubah selama kegiatan berlangsung, kecuali atas kesepakatan semua pihak yang
terlibat.
Di atas semua pengertian itu, olahraga adalah aktivitas kompetitif. Kita tidak dapat
mengartikan olahraga tanpa memikirkan kompetisi, sehingga tanpa kompetisi itu,
olahraga berubah menjadi semata-mata bermain atau rekreasi. Bermain, karenanya
pada satu saat menjadi olahraga, tetapi sebaliknya, olahraga tidak pernah hanya
semata-mata bermain; karena aspek kompetitif teramat penting dalam hakikatnya.
Di pihak lain, pendidikan jasmani mengandung elemen baik dari bermain
maupun dari olahraga, tetapi tidak berarti hanya salah satu saja, atau tidak
juga harus selalu seimbang di antara keduanya. Sebagaimana dimengerti dari
kata-katanya, pendidikan jasmani adalah aktivitas jasmani yang memiliki
tujuan kependidikan tertentu. Pendidikan Jasmani bersifat fisik dalam
aktivitasnya dan penjas dilaksanakan untuk mendidik. Hal itu tidak bisa
berlaku bagi bermain dan olahraga, meskipun keduanya selalu digunakan
dalam proses kependidikan.
Bermain, olahraga dan pendidikan jasmani melibatkan bentuk-bentuk
gerakan, dan ketiganya dapat melumat secara pas dalam konteks pendidikan
jika digunakan untuk tujuan-tujuan kependidikan. Bermain dapat membuat
rileks dan menghibur tanpa adanya tujuan pendidikan, seperti juga olahraga
tetap eksis tanpa ada tujuan kependidikan. Misalnya, olahraga profesional (di
Amerika umumnya disebut athletics) dianggap tidak punya misi
kependidikan apa-apa, tetapi tetap disebut sebagai olahraga. Olahraga dan
bermain dapat eksis meskipun secara murni untuk kepentingan kesenangan,
untuk kepentingan pendidikan, atau untuk kombinasi keduanya. Kesenangan
dan pendidikan tidak harus dipisahkan secara eksklusif; keduanya dapat dan
harus beriringan bersama.
MAKNA
Aktivitas bermain yang disajikan dalam proses pembelajaran pendidikan
jasmani olahraga dan kesehatan, memiliki makna yang sangat mendasar bagi
pemenuhan hak-hak pemain untuk mendapatkan pendidikan yang sesuai
dengan pertumbuhan dan perkembangannya, aman, menyenangkan.
permainan dikenalkan dengan peraturan-peraturan, kerjasama, disiplin,
toleransi, tanggungjawab serta mengenal dan memahami arti sebuah
sportivitas tanpa ada unsur paksaan dan diskriminasi diantara mereka.
Pendidikan yang dilaksanakan harus mampu mengembangkan
kemampuan, dan membentuk watak, serta peradaban bangsa yang
 bermartabat,dalam rangka mencerdaskan ke­hidupan bangsa.
Tujuan pendidikan karakter adalah untuk mendorong lahirnya
anak bangsa yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan
karakteristiknya, dalam sebuah miniatur kehidupan yaitu dalam
sebuah permainan yang dikemas dalam pembelajaran pendidikan
jasmani olahraga dan kesehatan.
Ciri-ciri olahraga:
1.      Olahraga sebagai sub-sitem bermain.
Berbagai macam variasi bentuk dan jenis olahraga, namun masih dapat di
identifikasi persamaan umum yang menunjukkan ciri yang khas ynag disebut “inner
horizon” suatu objek (Husseri, 1972 dalam Hagele, 1992). Esensi dari inti yang
paling dalam dari olahraga dibentuk oleh sebuah kriteria yaitu bermain dan pemain
kriteria paling otentik adalah bahwa kegiatan tersebut didasarkan pada faktor
kebebasan dan kesengajaan atas dasar kesadaran pelakunya yang berbuat, lawan
aktifitas yang bersifat paksaan atau desakan, ini yang membedakan ciri bermain
yang sejati.
2.      Gambaran struktur spesifik olahraga.
Aktifitas dalam olahraga memiliki perbedaan dengan dunia bermain dan berbeda
pula dengan katagori lainya. Misalnya permainan menjadi faktor kebetulan dalam
main domino,  permaian faktor intelektual seperti catur, atau teater, terutama dalam
gambaran struktural dan faktor-faktor yang berpengaruh yang membentuk kerangka
spesifik olahraga ditandai dengan bentuk-bentuk yang khas.
3.      Fokus pada gerak dalam pelaksanaan olahraga
Ciri utama dalam kegiatan olahraga adalah orientasi fisikal dalam konteks ini seperti aspek
motorik, daya tahan, kecepatan, kekuatan, dan keterampilan yang merupakan unsur terpenting
dari kegiatan olahraga. Misalnya, Wiss, Beirat Des Deutschen Sportboundes 1985, Mejer 1981
dalam Hagele (1992), karena itu kegiatan olahraga itu selalu menampakan diri dalam wujud
nyata kehadiran kondisi fisik, peragaan diri secara sadar bertujuan, disertai dengan pengunaan
alat-alat kongkrit, seperti bola, raket, dan lain-lain.
Perwujudan gerak dalam olahraga itu juga terkait dengan aspek dorongan pada manusia yang
juga terikat dengan faktor sosial dan budaya, seperti juga pengaruh suasana kejiwaan dan
motivasi. Pelaksanaan gerak dalam olahraga selau termasuk dalam lingkup keterampilam itu
akan dikuasai melalui proses belajar mengajar yang berarti aktifitas yang dipelajari itu hanya
akan dikuasaai sampai taraf memadai bila terjalin suasan hubungan sosial, ada unsur pendidik
atau pembina yang lebih berpengalaman.
4.      Realitas Olahraga
Perilaku dalam olahragaa sering digambarkan bukan hanyaa bersifat “artifisal”. quasi
aestetik”, imaginer dan ilusi namun sebaliknya sebagai kegiatan real dan asli. Namun
keterlibatan seseorang dalam olahraga biasanya tidak semaata-maata terpaku mengikuti
peranan yang telah ditetapkan dan terpleset dibalik topeng fiksi.  Maksudnya pelaku
olahraga itu juga merupakan bagian dari dunia nyata dari dunia indra dan kongkrit.
Meskipun peraturan resmi, noram dan nilai olahragaa menggiring kegiataan alamiah dan
perilaku universal seperti berjalan, berlari, melempar, dan melompat kearah penafsiran
ulang yang spesifik, hal ini tidak berarti secara apriori atlet meninggalkan realitas, dunia
faktual, yang teerjadi adalah dia bersama yang lain memainkan sebuah permainan
yang real dalam konteks bermain. Karena itu bila dalam kompetisi  olahraga seperti
dramatis diatur atau terstruktur maka makna olahraga terjungkir balik dan menjadi sebuah
tontonan hasilnya sudah ditentukan sebelumnya.
5.      Penampilan dan Prestasi dalam Olahraga
Olahraga pada dasaranya tidak selalu mengacu pada maksud dan
tujuan ekternal seperti halnya semua bentuk permainan, kegiatann itu diwarnai oleh
drama dari setiap gerak. Ada tiga dimensi karakteristik prestasi olahraga yaitu :
a)      Prestasi itu dinyatakan melalui aspek jasmaniah.
b)      Kegiatan dilaksanakan sukarela.
c)      Kegiatan tidak dimaksudkan untuk menghancurkan orang lain tetapi justru
untuk meningkkatkan solidaritas.
6.      Dimensi Sosial dalam Olahraga.
Dunia olahraga dipengaruhi oleh hubungan antara strukturnya, tanpa memandang
bentuknya, lain halnya permainan imajiner yang pada dasarnya memperkenankan
pemain untuk sepenuhnya masuk ke dalam dunia khayalanya sendiri. Proses
pembelajaran keterampilan itu berlangsunng dalam suasana sosial, meskipun dalam
kenyataannya seseorang memperoleh kebebasan untuk memilih atau menentukan
kegiatan apa yang akan dilakukan tanpa dipengaruhi oleh orang lain.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai