sama lain. Maka dari itulah sekolah- melihat kesenjanganya berikut dipaparkan
sekolah negeri yang berada di pusat kota beberapa temuan penelitian terdahulu.
diposisikan sebagai lembaga percontohan Yakni sebagai berikut (1) penelitian
yang dapat membina sekolah-sekolah tentang Implementasi Kebijakan
swasta yang berada di sekitarnya. Bahkan Pengembangan Kurikulum Madrasah
terkadang dalam beberapa kasus Aliyah Qismul 'Ali Medan, yang mana
pelatihan implemetasi di tempakan pada fokus penelitiannya pada langkah-
lembaga pendidikan negeri. langkah kebijakan pengembangan
Berdasarkan hal-hal di atas kurikulum yang dalam hal ini temuannya
penelitan ini akan menganalisis tentang terdapat beberapa langkah yakni
implementasi kurikulum di MIN Se-Kota memformulasikan kebijakan, menetapkan
Sibolga. Sebagai madrasah berstatus SK tim perumus, merumuskan dan
negeri tentu diharapkan implementasinya menetapkan. Tidak hanya pada
sesuai dengan yang diharapkan dan dapat penetapan tapi juga pengembangan yang
memberikan pembinaan atau contoh dimaksud sampai juga pada titik evaluasi
pada sekolah di sekitarnya. Terdapat dua dan monitoring. (Harahap, 2020). (2)
lokasi yang menjadi penelitian ini yakni Kemudian temuan lain pada penelitian
MIN 1 dan MIN 2 Kota Sibolga. tentang implementasi kebijakan
Kedua lembaga ini tentunya Kurikulum K-13 di MI unggulan
mengimplementasikan kurikulum yang Muhammadiyah Lemah Dadi fokus
sesuai dengan harapan ideal pemerintah. penelian pada implementaasi kurikulum
Namun dalam pelaksanaanya tentu kita dalam peningkatan hasil pembelajaran.
perlu untuk melihat apakah memang Hasilnya memang dijelaskan bahwa
sudah terlaksana sesuai aturan atau implementasi dapat berhasil atas sinergi
mungkin belum sesuai aturan, atau dari beberapa pihak, namun sayangnya
mungkin ada keterhambatan dalam dalam peneltiain ini tidak dijelaskan
pelaksanaanya. Atas dasar itulah tentang kendala apa yang dihadapi oleh
penelitian ini di fokuskan pada tiga tujuan guru dan kepala madrasah dalam
penelitian yakni menganalisis (1) megimplementasikanya. (3) Penelitian
implementasi kurikulum dalam lain yakni tentang peranan guru dalam
peningkatan mutu lulusan, (2) strategi implementasi K-13 di SDN 1 Jombang,
pembinaan guru mengimplementasikan yang mana temuan penelitian
kurikulum dalam peningkatan mutu menjelaskan bahwa guru memegang
lulusan, dan (3) faktor pendukung dan peranan penting, bahkan tanpa
penghambat implementasi kurikulum. keberadaan guru sulit rasaya tercapai
Penelitian tentang hal ini mutu lulusan sebagaimana yang
sebenarnya sudah pernah dilakukan oleh diharapkan guru. Peran guru itu dalam
peneliti sebelumnya, akan tetapi peneliti penelitian ini terbagi menjadi empat,
mengklaim bahwa ada temuan data yang yakni sebagai eksekutor, sebagai
berbeda di MIN se-Kota Sibolga ini. Untuk pengontrol, sebagai pegendali.
4 | Implementasi Kebijakan Kurikulum dalam Peningkatan Mutu Lulusan
Al-Fikru: Jurnal Ilmiah, Vol. 16, No. 1, Januari-Juni 2022●p-ISSN: 1978-1326 ●e- ISSN: 2721-4397
workshop dilakukan untuk guru dengan tugas administrasi saja, akan tetapi juga
mata pelajaran tertentu saja. Hal ini memiliki tugas untuk membina akademik
bertujuan untuk lebih memfokuskan dan kompetensi guru. Dalam hal ini
capaian. kepala sekolah menjadi agen utama untuk
Pembinaan pusat juga melakukan kontrol terhadap pencapaian
menggunakan anggaran yang dari pusat, mutu lulusan. (Ariyanti et al., 2019).
dalam hal ini sekolah tidak menanggung Seperti wawanca yang dilakukan dengan
pembiayaan, tentu saja dananya berasal kepala MIN 1 sebagai berikut:
dari kementerian pendidikan dan Saya sebagai kepala sekolah
kebudayaan atau dari kementerian memang harus memberikan
pemahaman kepada guru-guru
agama. Bahkan dalam beberapa pelatihan saya dalam hal implementasi
hasil wawancara dengan guru-guru justru kurikulum. Kurikulum harus
guru lah yang mendapatkan uang terimplemtasikan dengan baik
dalam semua kegiatan
transport. Jika di cermati ini merupakan
pembelajaran, dalam menyusun
tanggung jawab pemerintah terhadap perangkat pembelajaran maka
tersosialisasikannya program pemerintah kompetensi lulusan harus sesuai
atau kurikulum yang telah ditetapkan dengan standar isi yang ditetapkan
oleh pemerintah, dalam
oleh pemerintah. (Syafaruddin, 2018). menjalankan pembelajaran harus
Pembinaan juga dilakukan dengan sesuai dengan tuntutan kurikulum.
dengan cara memberikan pedoman Begitu juga saat melakuka
penilaian, harus menggunakan
pengimplementasian kurikulum. aturan pemerintah.
Pedoman ini memang menjadi salah satu
yang disusun oleh pemeritah, lazimnya Kepala madrasan MIN 2 juga
pedoman ini di share kepada pihak kepala mengatakan hal yang hampir sama pada
sekolah untuk kemudian di sosialisikan sesi wawancara yakni:
kepada guru-guru. Saya terus berupaya untuk
2) Pembinaan mandiri mensosialisaikan kurikulum yang
ideal kepada guru-guru, kami
Pembinaan mandiri dilakukan
kepala sekolah memiliki target
langsung oleh kepala sekolah. Bahkan pencapaian, tentag mutu lulusan
dalam kondisi tertentu juga mendapatkan itu. Bahkan oleh pengawas kami
arahan dari pengawas sekolah. akan supervise ketercapaian
yangsudah kami dapat dari
Pembinaan mandiri ini dilakukan dengan penerapan kurikulum. Saya juga
berbagai macam cara. Seperti melakukan tidak bosan-bosan mengingatkan
kegiatan pelatihan workshop dengan kepada guru-guru untuk sering-
sering bertanya baik kepada saya
mengundang para pakar secara mandiri, ataupun pengawasg terkait dengan
ataupun dengan pembinaan secara hal-hal yag mereka tidak pahami
langsung di madrasah. dari pengilmentasian kurikulum
Kepala madrasah menjadi
Dalam pelaksanaan peningkatan
pimpinan tertinggi di madrasah, dalam
mutu lulusan di MIN 1 Sibolga, maka
hal itu tugasnya tidak hanya memiliki
Muhammad Rifai Harahap, Mhd. Syahdan Lubis, Syafaruddin, Makmur Syukri | 9
Al-Fikru: Jurnal Ilmiah, Vol. 16, No. 1, Januari-Juni 2022●p-ISSN: 1978-1326 ●e- ISSN: 2721-4397