Anda di halaman 1dari 14

Manajemen Strategi Pengembangan Kurikulum 2013

Sebagai Upaya Meningkatkan Kualitas Pendidikan


Tingkat SMA di Bogor

Mohamad Gugun Gunawan, M. Hidayat Ginanjar, Heriyansyah


STAI Al-Hidayah Bogor
mohammadgugun08@gmail.com
hidayatgianjar@gmail.com
heristai@gmailcom

ABSTRACT
Education is the main factor in the formation of a person's personality, this study aims
to determine the 2013 Curriculum Development Strategy as an Effort to Improve the
Quality of Education at SMA Negeri 1 Tamansari Bogor by using non-statistical field
qualitative methods. While the results of this study are (1) curriculum planning involves
all school structures, (2) Organizing the curriculum of SMA Negeri 1 Tamansari Bogor,
the principal who is fully responsible for coordinating the organization of K-13 and
assisted by the waka of the curriculum and then coordinating the teachers (3)
Implementation of K-13 at SMA Negeri Tamansari Bogor has been implemented since
2013. the 2013 curriculum with regulations from the minister of education and SMA
Negeri 1 Tamansari Bogor was chosen to carry out K-13. (4) Evaluation of K-13 at
SMA Negeri 1 Tamansari Bogor is carried out by the school education quality
assurance team and curriculum development team. (5) The quality of education at SMA
Negeri 1 Tamansari Bogor which includes: academic achievement, non-academic
achievement and graduate competence.
Keywords: Development Strategy, Curriculum, Education Quality

ABSTRAK
Pendidikan adalah faktor utama terbentuknya keperibadian seseoarng, penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui Strategi Pengembangan Kurikulum 2013 Sebagai Upaya
Meningkatkan Kualitas Pendidikan di SMA Negeri 1 Tamansari Bogor dengan
menggunakan metode kualitatif lapangan non statistik. Sedangkan hasil penelitian ini
adalah (1) Perencanaan kurikulum melibati semua strukktural sekolah (2)
Pengorganisasian kurikulum SMA Negeri 1 Tamansari Bogor, Kepala sekolah yang
penuh bertanggung jawab dalam mengkoordinir pengorganisasian K-13 dan dibantu
dengan waka kurikulum lalu mengkoordinir guru (3) Pelaksanaan K-13 di SMA Negeri
Tamansari Bogor sudah diterapkan sejak tahun 2013 lalu diberlakukannya kurikulum
2013 dengan adanya aturan dari menteri pendidikan dan sekolah SMA Negeri 1
Tamansari Bogor terpilih untuk melaksanakan K-13. (4) Evaluasi K-13 di SMA Negeri
1 Tamansari Bogor dilakukan oleh tim penjaminan mutu pendidikan sekolah dan team
pengembang kurikulum. (5) Kualitas pendidikan di SMA Negeri 1 Tamansari Bogor
yang mencakup: prestasi akademik, prestasi non akademik dan kompetensi lulusan.
Kata kunci: Strategi Pengembangan, Kurikulum, Kualitas Pendidikan

211
A. PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan kegiatan Kurikulum 2013 (Permatasari dan
sosial dan sudah menjadi budaya Eka Aprilia, 2014) merupakan kurikulum
masyarakat yang amat vital dan penting paling baru, kurikulum ini adalah
dalam pembangunan serta kurikulum 2006 atau (KTSP) yang
mengembangkan kualitas masyarakat. didalamnya mengkombinasikan antara
Pendidikan juga diartikan sebagai faktor kompetensi pengetahuan, sikap, serta
yang paling utama yang bisa menjadikan keterampilan. K-13 adalah kurikulum
manusia menjadi semakin inovatif serta yang didalamnya mengunggulkan
berkualitas. Pendidikan adalah pilar yang keterampilan, pemahaman, serta
paling utama yang dapat memperbaiki pendidikan berkarakter. (Permatasari dan
kondisi manusia. Perkembangan serta Eka Aprilia, 2014)
kemajuan perkembangan pengetahuan
menjadikan manusia selalu melakukan B. TINJAUAN TEORITIS
pembaharuan dan melakukan inovasi 1. Manajemen Strategi
dalam berbagai hal. Pendidikan sudah Berdasarkan Pearce ll dan Robinson,
menjadi kebutuhan dalam hidup manusia, manajemen strategi diartikan sebagai
karena pendidikan adalah penunjang sekumpulan tindakan yang dapat
kesuksesan berbagai kegiatan. menghasilkan pelaksanaan
Pendidikan yang dimaksud dalam (implementasi) serta perumusan rencana-
penelitian ini adalah pendidikan formal, rencana agar bisa mencapai sasaran
non formal, dan informal. (Hasan dan organisasi. Manajemen strategi (Eddy
Said Hamid, 2012:22) yunus, 2016:5) diartikan sebagai
Pendidikan memerlukan strategi- serangkaian tindakan atau keputusan
strategi guna mengembangkan kurikulum manajerial yang mengarah pada
2013. Pengertian engembangan penyusunan strategi yang efektif guna
kurikulum yaitu cara atau proses yang mencapai tujuan yang telah ditentukan
digunakan untuk mengembangkan perusahaan dengan menerapkan analisis
kurikulum. Tujuan dikembangkannya S. W. O. T.
kurikulum pendidikan adalah 2. Pengembangan kurikulum
menciptakan generasi unggul bagi masa Pengembangan diartikan sebagai
depan. (Dakir, 2004:84) (Lismina, 2017:5) kegiatan penilaian,
pelaksanaan, penyusunan, dan

212
penyempurnaan. Soetopo dan Soemanto merencanakan. Rencana juga bisa
menyatakan jika, istilah pengembangan diartikan sebagai proses diambilnya
menunjukan pada kegiatan yang di keputusan mengenai hal-hal apa saja
dalamnya menghasilkan suatu cara atau yang perlu dilaksanakan agar bisa
alat yang terus menerus dilakukan. Arti mencapai suatu tujuan. Proses
pengembangan sebagaimana berikut, perencanaan diawaki dari menentukan
berlaku di bidang kurikulum. Isi dari tujuan yang ingin dicapai degan cara
kegiatan pengembangan kurikulum melakukan analisis kebutuhan dan
adalah penyusunan kurikulum, menganalisis dokumen-dokumen, dan
pelaksanaannya di sekolah yang dengan berikutnya menetapkan tujuan yang ingin
disertai adanya penilaian secara intensif, dicapai. (Dodo Murtado, 2019:5)
serta penyempurnaan pada komponen Kurikulum 2013 adalah bentuk
didalamnya atas dasar hasil yang didapat implementasi UU no. 32 tahun 2013. K-
setelah proses penilaian. Kurikulum jika 2013 adalah bentuk dari upaya
telah dianggap cukup mantap, sesudah penyempurnaan serta kelanjutan
melewati tahap-tahap penyempurnaan kurikulum berbasis kopetensi (KBK) dan
serta penilaian, maka selanjutnya proses KTSP, yang didalamnya beracuan pada
pengembangan kurikulum berubah kompetensi pengetahuan, sikap, dan
menjadi proses pembinaan. keterampilan. Sebagaimana amanat UU
Pengembangan (curriculum development) no. 20 tahun 2003 tentang Sistem
merupakan sebuah proses yang diawali Pendidikan Nasional yang terdapat pada
dari penusunana kurikulum, pasal 35, dimana kompetensi lulusan
pengimplementasian, evaluasi, serta merupakan kualifikasi kemampuan
memperbaiki kembali sampai didapat lulusan yang mencakup sikap,
kurikulum yang sudah ideal. (Lismina, pengetahuan, dan keterampilan sesuai
2017:6) dengan standar nasional yang telah
3. Perencanaan kurikulun2013 disepakati. (Wiwin Fachrudin Yusuf,
Perencanaan berdasarkan KBBI, 2018:266-267).
diperoleh dari kata dasar rencana yang 4. Pengorganisasian kurikulum 2013
berarti rancangan, konsep, atau program. Inti dari organisasi yaitu interaksi
Perencanaan dapat diartikan sebagai orang- orang dalam sebuah wadah guna
perbuatan, proses, serta cara menggapai tujuan bersama. Dalam Islam,

213
organisasi berarti kerjasama. Organisasi penyampaian serta transformasi segala
tidak cuma didefinisikan wadah, nemun pengalaman belajar kepada siswa.
didalamnya juga terdapat 2 penafsiran pengalaman belajar kepada peserta
organisasi, yaitu: organisasi selaku didik.
sesuatu wadah ataupun tempat; dan 6. Evaluasi kurikulum 2013
organisasi selaku sesuatu proses yang Evaluasi ialah aksi maupun proses
berlandaskan suatu tujuan dan metode memutuskan nilai sesuatu. Penilaian
yang sama. (Didin Hafiddhuddin, 2013: dalam pembelajaran bisa dimaksud
27) proses yang berupaya mengumpulkan
Organisasi kurikulum merupakan data yang bisa digunakan untuk
struktur kurikulum yang disajikan kepada memikirkan tidaknya revisi sistem
siswa dalam wujud kerangka menyeluruh pendidikan yang sesuai dengan tujuan
dari rencana instruksional guna yang sudah ditetapkan. Berdasarkan
menggapai tujuan pembelajaran ataupun Joint Ruang Committee, riset
pendidikan yang ditetapkan. (Lismina, merupakan penelitian yang sistematis
2018: 91). ataupun tertib tentang kegunaan atau
5. Implementasi kurikulum 2013 manfaat suatu objek. Purwanto serta
Implementasi Bagi Rimaru( dalam Atwi Suparman mendefinisikan
Rita Prima Bendriyanti serta Leni Natalia penilaian sebagai proses pelaksanaan
Zulita), implementasi ialah proses prosedur ilmiah guna mengumpulkan
mendapatkan hasil yang sesuai dengan informasi yang valid serta bisa
tujuan ataupun sasaran dari kebijakan itu diandalkan untuk menciptakan
sendiri. Dimana pelaksana kebijakan keputusan tentang proyek tertentu
melaksanakan satu ataupun lebih (Muhammad Adnan, 2017: 109).
aktivitas.( Irwan, 2018: 67- 84). Penilaian kurikulum merupakan riset
Implementasi kurikulum merupakan sistematis tentang efisiensi, pelaksanaan,
aktivitas yang bertujuan guna manfaat, kesesuaian efektivitas dari
mewujudkan maupun kurikulum. Evaluasi kurikulum juga bisa
mengimplementasikan kurikulum (dalam diartikan sebagai proses diterapkannya
makna rencana tertulis) ke dalam wujud prosedur ilmiah secara sistematis guna
yang otentik di dalam kelas, ialah proses menilai suatu rancangan,

214
mengimplementasikan, serta menilai sendiri berhubungan dengan area
efektivitas program tertentu. (Adetryananda, 2015: 23).
7. Kualitas pendidikan b. Faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi
Kualitas ialah konsep yang kompleks
belajar
yang sudah jadi salah satu daya tarik Ada beberapa faktor yang dapat
dalam seluruh teori manajemen. mempengaruhi belajar. Nana
Berdasarkan konteks pembelajaran, Syaodah Sukmadinata
apabila seorang berkata sekolah itu
menggolongkan faktor-faktor
bermutu, seringkali dimaknai kalau tersebut menjadi dua golongan yaitu:
gurunya baik, lulusannya baik, (1) Faktor dari diri seseorang, yang
gedungnya baik, dan sebagainya. terdiri dari aspek kognitif dari
Menandai suatu itu bermutu ataupun
individu, kondisi afektif, kondisi
tidak, masyarakar membut sebutan- fisik, serta kondisi psikomotor, dan
sebutan tertentu, misalnya sekolah (2) Faktor dari luar individu atau
unggulan, sekolah teladan, sekolah faktor dari lingkungan, seperti:
percontohan, serta lain sebagainya. lingkungan sekolah, keluarga, dan
(Muhammad Fathurrohman, 2012: 41). masyarakat.
a. Prestasi akademik Berdasarkan Caroll yang dikutip oleh
Kata prestasi diambil dari Nana Sujana, prestasi belajar dipengaruhi
bahasa Belanda“ preatatie” yang dari lima faktor, berikut:
maksudnya hasil kerja keras.
a) Ketersediaan Waktu belajar
Berdasarkan KBBI,“ Prestasi ialah b)Bakat belajar
hasil yang sudah dicapai”. c) Kualitas pengajaran
Berdasarkan Pemikiran Suharsimi d) Waktu untuk siswa
Arikunto yaitu jika prestasi ialah menerangkan pelajaran
hasil kerja dengan keadaan yang e) Kemampuan individual
sangat lingkungan, semacam mesin. c. Prestasi non akademik
Sebaliknya bagi Slameto belajar Kegiatan ekstrakurikuler
merupakan proses usaha seorang diartikan sebagai kegiatan yang ada
buat menggapai sesuatu pergantian di sekolah guna mencapai tujuan
tingkah laku baru yang merata yang pendidikan tertentu yang tidak bisa
ialah hasil dari pengalamannya direalisasikan saat pelajaran.

215
Ekstrakurikuler memerlukan alokasi Metode penelitian ini adalah metode
waktu khusus di luar jam belajar deskriptif kualitatif. Penelitian ini ingin
mengajar. Prestasi non-akademik mengungkapkan bagaimana gambaran
merupakan kemampuan atau prestasi kualitatif mengenai data, fakta, atau
yang dicapai siswa di luar jam objek material berupa wacana dengan
pelajaran. Ekstrakurikuler memakai interpretasi secara sistemasis
merupakan kegiatan-kegiatan dan tepat (Wahyu Wibowo, 2011:43).
sekolah untuk memeberikan ruang 2. Sumber Data
tersendiri bagi siswa agar bisa Sumber data penelitian ini yaitu
mengembangkan minat, potensi, sumber data primer dan sumber data
hobi, dan bakatnya. (Devi Ratih sekunder.
Retnowati, 2016:523) a. Data primer
d. Kopetensi lulusan data primer merupakan data yang
PP No 19 Tahun 2005 menyatakan diperoleh dari sumber pertama atau
jika kualifikasi kemampuan lulusan sumber aslinya. Data ini dicari secara
mencakup pengetahuan, sikap, serta langsung dari narasumber atau
keterampilan (Queen Elvina Asrivi, responden. Penelitian ini, mengambil
2017:258). Berdasarkan Permendikbud sumber data primer dari wawancara,
No. 23 Tahun 2016 mengenai standar kepada; waka kurikulum, kepala sekolah,
penilaian, terdapat tiga aspek penilaian serta perwakilan guru satu, dua, dan tiga
siswa yaitu aspek sikap, pengetahuan, yang ada di SMA Negeri 1 Tamansari
dan keterampilan. (Fitriani Prihati, Bogor.
2019:23). b. Data sekunder
Berdasarkan Sugiyono, sumber data
C. METODE PENELITIAN sekunder yaiti pengumpulan data secara
1. Jenis Penelitian tidak langsung atau melakukan pencarian
Penelitian yang digunakan peneliti secara mendalam dari berbagai sumber
dengan judul manajemen strategi seperti: literature, internet, buku, statistik,
pengembangan kurikulum 2013 sebagai jurnal, dan yang lainnya. (Chesley
upaya meningkatkan kualitas pendidikan Tanujaya, 2017:93).
di SMA Negeri 1 Tamansari Bogor yaitu
dengan metode penelitian lapangan.

216
3. Teknik Pengumpulan Data monumental. Bentuk dari dokumen
Penelitian kualitatif lapangan tulisan adalah sejarah kehidupan (life
digunakan untuk mendapatkan informasi histories), catatan harian, biografi, cerita,
serta data yang valid. Pengumpulan data serta peraturan kebijakan. Dokumen
penelitian, membutuhkan beberapa berbentuk gambar seperti: gambar hidup,
teknik, beberapa teknik yang dipakai photo, sketsa dan lainnya. Bentuk dari
adalah: wawancara, observasi, dan dokumen karya a seni adalah: patung,
dokumentasi. gambar, film, dan lainnya. Studi
a. Observasi dokumen adalah teknik untuk melengkapi
Observasi berdasarkan KBBI yaitu metode wawancara dan observasi dalam
peninjauan secara cermat (Uswatun penelitian kualitatif. (Sugiyono,
Khasanah, 2020:25). menurut Arikunto, 2018:396).
observasi merupakan sebuah pengamatan 4. Teknik Analisis Data
secara langsung terhadap suatu objek Penyusunan data hasil penelitian
yang ada dilingkungan baik itu yang harus disusun sistematis agar informasi
sedang berlangsung atau masih dalam yang ingin disampaikan bisa dipahami
tahap yang meliputi berbagai aktivitas pembaca. Analisis data merupakan
perhatian terhadap suatu kajian objek sebuah upaya untuk mencari serta
yang menggunakan pengindraan. menyusun data agar menjadi sistematis.
b. Wawancara (Ahmad Rijali, 2019:84).
Wawancara (interview) diambil Data-data yang disusun diperoleh
dari kata entrevue yang berearti dari catatan hasil teknik-teknik
pertemuan yang sebelumnya sudah pengambilan data yang sudah digunakan
membuat perjanjian, serta videre = guna meningkatkan pemahaman peneliti
melihat dan kata entre = memasukan. mengenai penelitian yang sudah
Hal ini menunjukan jika wawancara dilakukan kemudian menyajikannya.
yaitu: tanya jawab secara lisan yang Pengumpulan data dari hasil wawancara,
bertujuan untuk dipublikasikan. observasi, serta dokumentasi selanjutnya
(Fandi Rosi Sarwo Edi, 2016:2-3). dianalsis dan disajikan.
c. Dokumentasi Penyajian data merupakan
Dokumen pada umumnta dapat sekumpulan informasi tersusun yang
berupa gambar, tulisan, atau karya memberi kemungkinan adanya penarikan

217
kesimpulan dan pengambilan tindakan. kebenaran yang bersipat emic, baik bagi
Penyajian data dapat dipergunakan untuk pembaca maupun subyek yang diteliti.
melihat gambaran keseluruhan hasil (Charles Soetyono Iskandar, 2019:28).
penelitian, baik berdasarkan matrik b. Trasferability
maupun pengkodean dari hasil reduksi Tranferability bertujuan agar orang
data penyajian data itulah selanjutnya lain dapat memahami hasil penelitian
penelitian dapat menarik kesimpulan diterapkan oleh orang lain. Berdasarkan
data, memverifikasi sehingga menjadi hal tersebut, maka peneliti harus
kebermaknaan data. (Haryu Dewi Fendi memberikan uraian yang jelas, rinci,
Susetyo, 2016:42) sistematis, dan dapat dipercaya dalam
5. Pemeriksaan Keabsahan Data pembuatan laporan hasil penelitiannya.
Pengujian validitas dan reliabilitas c. Ketergantungan (dependability)
pada penelitian kualitatif disebut dengan Ketergantungan atau dependabilitas
pemeriksaan keabsahahan data. dilakukan untuk menilai proses yang
Formulasi pemeriksaan keabsahan data dilakukan selama penelitian, yang
menyangkut kriteria derajat kepercayaan merupakan laporan hasil penelitian.
(credibility), ketealihan (transferability), Untuk itu diperlukan dependent auditor.
kebergantungan (dependability), dan d. Kepastian atau Kompirmabilitas
kepastian (kompirmability). Langsung (comfirmability)
dibawah ini penyusun akan menguraikan Kepastian atau komfirmabilitas
penjelasan masing-masing kriteria dalam diperlukan untuk mengetahui
pemeriksaan keabsahan data tersebut, keobjektifan data yang diperoleh,
yaitu sebagaiberikut: obyektif atau tidak. Hal ini bergantung
a. Kredibilitas (credibility) pada persetujuan beberapa orang
Pengertian kredibilitas (credibility) terhadap pandangan, pendapat, dan
data perlu dilakukan untuk membuktikan temuan seseorang. Jika telah disepakati
pristiwa-pristiwa yang diamati oleh oleh beberapa orang atau banyak orang
peneliti benar-benar telah sesuai dengan dikatakan obyektif, namun penekanannya
apa yang sesungguhnya terjadi di tetap pada datanya.
lapangan. Derajar kepercayaan data
dalam penelitian kualitatif digunakan
untuk memenuhi kriteria atau nilai

218
D. PEMBAHASAN 2. Temuan dan Pembahasan
Penelitian Tentang
1. Temuan dan Pembahasan
Pengorganisasian Kurikulum 2013
Penelitian Tentang Perencanaan
di SMA Negeri 1 Tamansari
Kurikulum 2013 di SMA Negeri 1
Bogor.
Tamansari Bogor.
Menurut Key informan 1,
Berdasarkan hasil wawancara dengan
pengorganisasian kurikulum 2013 di
key informan 1, perencanaan kurikulum
SMA Negeri 1 Tamansari Bogor,
2013 di SMA Negeri 1 Tamansari Bogor
Mengorganising berkaitannya dengan
disusun melibat semua stake holder,
guru, orang tua, siswa, dan guru
kepala sekolah, team pengembang
berpatokan atau landasannya peraturan
kurikulum, wakasek, guru, komite
menteri pendidikan nasional. Kurikulum
sekolah dan team pengembang penjamin
2013 dari awal dibuat samapai sekarang
mutu pendidikan sekolah, proses
banyak perubahan dan guru-guru
membuat kurikulum, pertama
acuannya untuk platfoam
merencanakan program, membuatan
pembelajarannya mengambil kurikulum
anggaran, kemudian dievaluasi, hasil
2013 revisi terbaru. Pengorganisasian
evaluasi menjadi modal untuk membuat
semua pihak terlibat terutama team
program setahun berikutnya. Kemudian
pengembang kurikulum dan team
kurikulum 2013 itu dari awal dibuat
pengembang penjamin mutu pendidikan
sampai dengan hari ini banyak
sekolah dan kepala sekolah dan waka
perubahan, bahkan terakhir tahun 2019
kurikulum yang bertanggung jawab
ada kurikulum revisi, jadi direvisi lagi
dalam pengorganisasian kurikulum 2013.
beberapa KD, lalu gurur-guru itu
Menurut key informan 2 juga
acuannya untuk platfoam pemebelajaran
mengatakan bahwa pengorganisasian
ngambil dari kurikulum 2013 revisi yang
kurukulum 2013 di SMA Negeri 1
terbaru. Kemudian team pengembang
Tamansari Bogor Pengorganisasian yang
penjamin mutu pendidikan sekolah selalu
dimaksud gurunya jelas melihat pedoman
mengawasi kualitas pembelajaran,
kompetensi dasar, lalu disesuaikan
kurikulum dan lain sebagainya. Proses
dengan suatu kondisi dan
perencanaan hasil kesepakatan dalam
pengorganisasian melibatkan kepala
rapat dan perecanaan kurikulum sekitar
sekolah, waka kurikulum, kesiswaan dan
satu minggu untuk pelaksanaan dalam
guru yang bersangkutan dan yang
satu tahun kedepan.

219
bertanggung jawab kepala sekolah dan 4. Temuan dan Pembahasan
Penelitian Tentang Evaluasi
waka kurikulum dalam pengorganisasian.
Kurikulum 2013 di SMA Negeri 1
3. Temuan dan Pembahasan Tamansari Bogor.
Penelitian Tentang Pelaksanaan Menurut key informan 1 mengatakan,
Kurikulum 2013 di SMA Negeri 1
Tamansari Bogor. team pengembang penjamin mutu
Menurut key informan 1 mengatakan pendidikan sekolah dan team
bahwa pelaksanaan kurikulum 2013 di pengembang kurikulum mengadakan
SMA Negeri Tamansari Bogor evaluasi dari mulai anggaran yang dibuat,
Kurikulum 2013 diterapkan sejak 2013 kemudian perjalannya kurikulum, dari
dan ketika pertama kali adanya segi sarana-prasarananya apa yang harus
kurikulum 2013 sekolah ini terpilih untuk dilengkapi seperti lab harus ada
melaksanakan kurikulum 2013 dan tambahan. Dari eksternal mengadakan
penerapan kurikulum 2013 sudah pembinaan secara rutin, dibina,
diterapkan secara total, ketika penerapan dievaluasi perjalannya kurikulum, dan
dimulai kelas X dan kelas XI. Faktor gurunya, setelah dievaluasi menjadi
penghambat dalam pelaksanaan bahan pertimbangan untuk tahun
kurikulum 2013 dari segi sarana- berikutnya dan dari hasil evaluasi
prasarana yang kurang lengkap, guru penerapan kurikulum 2013 sangat efektif
hanya sebagai fasilitator pembelajaran berdasarkan karakteristik pembelajaran,
diserahkan kepada siswa dan sumber bagaimana mengembangkan kemampuan
daya manusianya belum memahami anak, potensi anak dan siswa itu student
kurikulum 2013. proses mengatasi faktor center, anak yang harus aktif dan guru
penghambat itu dibutuhkan sarana- hanya sebagai fasilitator.
prasarana yang lengkap, untuk sumber 5. Temuan dan Pembahasan
Penelitian Tentang Kualitas
daya manusianya megadakan pelatihan-
Pendidikan di SMA Negeri 1
pelatihan terutama kemampuan Tamansari Bogor yang
Mencakup: Prestasi Akademik,
pendidikan kurikulum 2013 dan sekolah
Prestasi Non Akademik dan
mengadakan workshop-worskhop Kompetensi Lulusan
lainnya. a. Prestasi Akademik
Dalam beberapa tahun terakhir,
siswa/siswi SMAN 1 Tamansari Bogor

220
memiliki sejumlah prestasi akademik Tamansari Bogor, Kepala sekolah yang
yang cukup membanggakan. penuh bertanggung jawab dalam
b. Prestasi Nok Akademik mengkoordinir pengorganisasian
Selain meraih prestasi bidang kurikulum 2013 dan dibantu dengan
akademik, peserta didik SMAN 1 waka kurikulum lalu mengkoordinir guru,
Tamansari Bogor juga memiliki siswa kemudian penerapan kurikulum
sejumlah prestasi non akademik. berpatokan atau landasannya peraturan
c. Lulusan dan Kiprah menteri pendidikan nasional.
Berdasarkan hasil wawancara dengan 3. Pelaksanaan kurikulum 2013 di
SMA Negeri Tamansari Bogor
informan, bahwa lulusan SMA
Pelaksanaan kurikulum 2013 di
Negeri Tamansari 1 diterima
SMA Negeri Tamansari Bogor sudah
berbagai perguruan tinggi di
diterapkan sejak tahun 2013 lalu
Indonesia.
diberlakukannya kurikulum 2013 dengan
adanya aturan dari menteri pendidikan
E. KESIMPULAN
dan sekolah SMA Negeri 1 Tamansari
Berdasarkan hasil penelitian dan
Bogor terpilih untuk melaksanakan
pembahasan mengenai manajemen
kurikulum 2013. Saat ini sudah
strategi kurikulum 2013 upaya
diterapkan secara total, pelaksanakan
meningkatkan kualitas pendidikan dapat
kurikulum 2013 dengan cara bertahap
disimpulkan antara lain:
dan diterapkan kurikulum 2013 hanya
1. Perencanaan kurikulum 2013 di
SMA Negeri 1 Tamansari Bogor Kelas X dan kelas XI.
Perencanaan kurikulum 2013 di SMA 4. Evaluasi kurikulum 2013 di SMA
Negeri 1 Tamansari Bogor
Negeri 1 Tamansari Bogor disusun
Evaluasi kurikulum 2013 di SMA
melibat semua stake holder, kepala
Negeri 1 Tamansari Bogor dilakukan
sekolah, team pengembang kurikulum,
oleh Tim Penjaminan Mutu Pendidikan
wakasek, guru, komite sekolah dan team
Sekolah (TPMPS) dan team pengembang
pengembang penjamin mutu pendidikan
kurikulum lalu evaluasi kurikulum ini
sekolah.
bukan hanya mengevaluasi hasil belajar
2. Pengorganisasian kurikulum 2013
di SMA Negeri 1 Tamansari Bogor siswa tetapi juga mengevaluasi dari
Pengorganisasian kurikulum 2013 program anggran yang dibuat seperti
yang dilakukan di SMA Negeri 1 sarana-prasarana yang harus dilengkapai

221
dan bahan pertimbangan untuk tahun Arifin, Zainal. (2017). Konsep dan Model
Pengembangan Kurikulum.
berikutnya.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
5. Kualitas pendidikan di SMA Arifin, Zaenal. (2011). Konsep dan
Negeri 1 Tamansari Bogor Pengembangan Kurikulum: Konsep,
Yang mencakup: prestasi akademik, Teori, Prinsip, Prosedur, Komponen,
Pendektan, Model Evaluasi dan
prestasi non akademik dan kompetensi
Inovasi. Bandung: Remaja
lulusan. Kualitas pendidikan di SMA Rosdakarya.
Negeri 1 Tamansari Bogor sebagian besar Asrivi, Queen Elvina, at all. (2017).
Penerapan Standar Kompetensi
siswanya memiliki kemampuan prestasi Lulusan Mata Pelajaran Bahasa
non akademik dari pada prestasi Indonesia Sekolah Dasar. Journal of
Primary Education. Universitas
akademik, adapun kompetensi kelulusan Negeri Semarang.
100 % lulus dari 3230 siswa semuanya Dakir. (2004). Perencanaan dan
lulus dan mereka sudah banyak berkiprah Pengembangan Kurikulum. Jakarta:
Rineka Cipta.
diberbagai universitas atau perguruan
Edi, Fandi Rosi Sarwo. (2016). Teori
tinggi baik negeri maupun sewasta seperti Wawancara Psikodiagnostik.
IPB, UNJ, UNPAD, UPI, AKA, UGM, Yogyakarta. PT Leutika Nouvalitera.
UNBRAW, UNCEN, UNTIRTA, Fathurrohman, Muhammad dan
Sulistyorini. (2012). Implementasi
SINGAPERBANGSA, AKMIL, STSN, Manajemen Peningkatan Mutu
POLTEKES BANDUNG, UNDIP, Pendidikan Islam. Yogyakarta:
Teras.
UNES, UIK, UNPAK, STP, bekerja dan
Hafidhuddin, Didin. (2008). Manajemen
kewirausahaan dan lain-lain. Syariah dalam Praktek. Depok:
Gema Insani.

DAFTAR PUSTAKA Hasan dan Said Hamid. (2012).


Pendidikan sejarah untuk
Adnan, Mohammad. (2017). Evaluasi Memperkuat Pendidikan Karakter.
Kurikulum Sebagai Kerangka Acuan Paramita: Historical Studies Journal.
Pengembangan Pendidikan Islam.
Jurnal: Prodi Manajemen Pendidikan Irawan, Muhammad Dedi, Selli Aprilla
Islam (MPI) STAI Hasan Jufri Simargolang. (2018). Implementasi
Bawean Gresik Vol. 01 (02). E-Arsip Pada Program Studi Teknik
Informatika. Jurnal Teknologi
Adnan, Mohammad. (2017). Evaluasi Informasi: Vol. 02 (01).
Kurikulum Sebagai Kerangka Acuan
Pengembangan Pendidikan Islam. IskandarCharles Soetyono, at all. (2019).
Jurnal: Prodi Manajemen Pendidikan Manajemen sumber Daya Manusia
Islam (MPI) STAI Hasan Jufri (SDM) Berbasis Technopreneurship.
Bawean Gresik Vol. 01 (02). Yogyakarta. CV Budi Utama.

222
Karyoto. (2016). Dasar-Dasar Sugiyono. (2018). Metode Penelitan
Manajemen Teori, Definisi dan Manajemen. Bandung. Alfabeta CV.
Konsep.Yogyakarta: Andi Offset. Susetyo, Haryu Dwi Fendy. (2016).
Khasanah, Uswatun. (2020). Pengantar Implementasi Komunikasi Sekolah
Microteaching. Sleman. Grup dan Orang Tua di SD IT Majelis
Penerbitan CV Budi Utama. Tafsir Al-Qur’an Gemolong Sragen.
Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama
Lismina. (2017). Pengembangan
Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Kurikulum. Ponorogo: Uwais
Keguruan Insitus Agama Islam
Inspirasi Indonesia.
Negeri Surakarta.
Lismina. (2018). Pengembangan
Triananda, Ade. (2015). Pengaruh
Kurikulum di Sekolah dan
Prestasi Akademik dan Implementasi
Perguruan Tinggi. Ponorogo-Jatim.
Pendidikan Karakter Terhadap
Uwais Inspirasi Indonesia:
Kesiapan Calon Guru Pada
Ponorogo-Jatim.
Mahasiswa Jurusan Pendidikan
Murtado, Dodo, at all. (2019). Akutansi Fakultas Ekonomi UNY
Manajemen dalam Perspektif Al- 2011. Skripsi. Jurusan Pendidikan
Qur’an dan Hadis. Bandung: Yrama Akutansi Fakultas Ekonomi
Widya. Universitas Negeri Yogyakarta.
Permatasari dan Eka Aprilia. Tanujaya, Chesley. (2017). Perancangan
(2014).Implementasi Pendekatan Standart Operational Procedure
Saintifik Dalam Kurikulum 2013 Produksi Pada Perusahaan Coffeein.
Pada Pembelajaran Jurnal Manajemen dan Start-Up
Sejarah. Indonesian Journal of Bisnis. International Business
History Education. Managemen Universitas Ciputra. Vol
Prihati, Fitriani dan Sukarmin. (2019). 2 (1). h. 93.
Implementasi Kurikulum 2013 SMA Wibowo, Wahyu. (2011). Cara Cerdas
Negeri 8 Surakarta Ditinjau Dari Menulis Artikel Ilmiah. Jakarta. PT
Standar Proses. Jurnal Materi dan Kompas Media Nusantara.
Pembelajaran Fisika (JMPF):
Yunus, Eddy. (2016). Manajemen
Magistar Pendidikan Fisika
Strategi. Yogyakarta: CV Andi
Pascasarjana Universitas Sebelas
Offset.
Maret Surakarta. Vol 09 (01).
Yusuf, Wiwin Fachrudin. (2018).
Retnowati, Devi Ratih, at all. (2016).
Implementasi Kurikulum 2013 (K-
Prestasi Akademik dan Motivasi
13) pada Mata Pelajaran Pendidikan
Berprestasi Mahasiswa
Agama Islam Sekolah Dasar (SD).
S1bPendidikan Gegrafi Universitas.
Jurnal Pendidikan Islam: UIN
Negeri Malang Jurnal Pendidikan:
Yudharta Pasuruan.
Pendidikan Geografi Pascasarjana-
Universitas Negeri Malang Vol. 01 W. P. WK. RA. 18. 01. 2021.
(03). W. P. WK. RA. 18. 01. 2021.
Rijali, Ahmad. (2019). Analisis Data W. P. GK XI. TA. 18. 01. 2021.
Kualitatif. Jurnal Alhaharah. UIN
Antasari Banjarmasin. Jurnal.Vol 17 W. P. WK. RA. 18. 01. 2021.
(33). W. P. WK. RA. 18. 01. 2021.

223
224

Anda mungkin juga menyukai