PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa Konsep Dasar Perencanaan Pendidikan Kontemporer?
C. Tujuan Penelitian
1. Menjelaskan Konsep Dasar Perencanaan Pendidikan Kontemporer.
BAB II
PEMBAHASAN
a. Erly Suandy berpendapat bahwa pengertian perencanaan adalah sebuah proses dalam
menentukan tujuan organisasi dan juga menyajikannya secara lebih jelas dengan
berbagai strategi, taktik, dan operasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan utama
organisasi secara keseluruhan.(Rustamin et al., 2023)
b. Barbara Becker Menjelaskan bahwa pengertian perencanaan merupakan sebuah cara
rasional dalam menyiapkan masa depan yang lebih baik.(Ramli, 2022b)
c. Jacqueline Alder menerangkan bahwa pengertian perencanaan merupakan suatu
proses dalam menentukan apa yang sebenarnya sangat ingin dicapai di masa depan
dan juga menetapkan berbagai langkah yang diperlukan guna mencapai tujuan-tujuan
tersebut.
d. John Douglas mengatakan bahwa pengertian perencanaan adalah suatu proses yang
terus-menerus dalam hal pengkajian, membuat tujuan dan saran, serta
mengimplementasikan dan mengevaluasi ataupun memantaunya.
e. George Steiner berpendapat bahwa pengertian perencanaan merupakan proses dalam
memulai berbagai tujuan, batasan strategi, kebijakan, dan juga rencana yang sangat
detail dalam mencapainya, pencapaian organisasi untuk menerapkan keputusan dan
juga termasuk tinjauan kinerja dan juga umpan balik dalam hal pengenalan siklus
rencana baru.(Abdul Hanan et al., 2023)
Prinsip-prinsip perencanaan pendidikan Islam adalah landasan yang kuat dan prinsip-
prinsip yang mengokohkan landasan tersebut. Beberapa prinsip yang harus diperhatikan
dalam penyusunan perencanaan pendidikan Islam antara lain:
Ruang lingkup perencanaan pendidikan jangkauannya cukup luas dan dapat ditinjau
dari berbagai aspek antara lain: Menurut Afifuddin, ditinjau dari aspek spesialnya, yaitu
perencanaan pendidikan yang memiliki karakter terkait dengan ruang, tempat, atau batasan
wilayah. Perencanaan ini terbagi menjadi 3 jenis, yaitu:
Ditinjau dari aspek sifat dan karakteristik modelnya dapat dibagi menjadi 3 jenis,
yaitu:
a. Perencanaan pendidikan yang mencakup seluruh aspek yang terkait dengan proses
pembangunan pendidikan yang esensial dalam koridor perencanaan pembangunan
nasional, perencanaan pendidikan ada keterpaduan atau keterkaitan secara sistemik
dengan perencanaan pembangunan bidang ekonomi, politik, hukum dan sebagainya.
b. Perencanaan pendidikan komprehensif yaitu perencanaan pendidikan yang disusun
secara sistematik, rasional, objektif, yang menyangkut keseluruhan konsep penting
dalam layanan pendidikan, sehingga perencanaan itu memberikan suatu pemahaman
yang lengkap atau sempurna tentang apa dan bagaimana memberikan layanan
pendidikan yang berkualitas.
c. Perencanaan pendidikan strategis, yaitu perencanaan pendidikan yang mengandung
pokok-pokok perencanaan untuk menjawab persoalan atau opini, atau isu mutakhir yang
dihadapi oleh dunia pendidikan misalnya persoalan yang dihadapi dunia pendidikan
sekarang adalah masalah rendahnya kualitas guru.
Menurut Nawawi, ruang lingkup perencanaan manajemen pendidikan ini secara lebih
rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Manajemen Kurikulum
Meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan tentang
pendataan mata pelajaran/mata kuliah yang diajarkan/dipasarkan, waktu jam yang
tersedia, jumlah guru, beserta pembagian jam pelajaran, jumlah kelas, penjadwalan,
kegiatan belajar-mengajar, buku-buku yang dibutuhkan, program semester, evaluasi,
program tahunan, kalender pendidikan, perubahan kurikulum maupun inovasi-inovasi
dalam pengembangan kurikulum.
b. Manajemen Ketenagaan Pendidikan (Kepegawaian)
Manajemen ketenagaan pendidikan, meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan penerimaan pegawai baru, mutasi,
surat keputusan, surat tugas, berkas-berkas tenaga kependidikan, daftar umum
kepegawaian, upaya peningkatan SDM serta kinerja pegawai, dan sebagainya.
c. Manajemen Peserta Didik
Manajemen peserta didik, meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
pengawasan dan evaluasi kegiatan penggalangan penerimaan siswa baru, pelaksanaan
tes penerimaan siswa baru, penempatan dan pembagian kelas, kegiatan-kegiatan
kesiswaan, motivasi dan upaya peningkatan kualitas lulusan dan sebagainya.
d. Manajemen Perlengkapan Sekolah
Manajemen perlengkapan sekolah dapat didefinisikan sebagai proses kerjasama
pendayagunaan semua perlengkapan pendidikan secara efektif dan efisien. Menurut
Bafadal, perlengkapan sekolah atau juga sering disebut dengan fasilitas sekolah dapat
dikelompokkan menjadi sarana pendidikan dan prasarana pendidikan. Sarana dan
prasarana pendidikan meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
pengawasan dan evaluasi kegiatan pengadaan barang pembagian dan penggunaan
barang (inventaris, perbaikan barang, dan tukar tambah) maupun penghapusan barang.
e. Manajemen Keuangan/Pembiayaan
Pendidikan Manajemen keuangan/pembiayaan pendidikan, meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan masuk dan
keluarnya dana, usaha-usaha menggali sumber pendanaan sekolah seperti kegiatan
koperasi serta penggunaan dana secara efisien.
f. Manajemen/Administrasi Perkantoran
Manajemen/administrasi perkantoran, meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan kantor agar memberikan pelayanan
yang terbaik kepada semua orang yang membutuhkan serta berhubungan dengan
kegiatan lembaga.
g. Manajemen Unit-Unit Penunjang Pendidikan
Manajemen unit-unit penunjang pendidikan, meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan unit-unit penunjang, misalnya
bimbingan dan penyuluhan (perpustakaan, UKS, pramuka, olahraga, kesenian, dan
sebagainya).
h. Manajemen Layanan Khusus Pendidikan
Manajemen layanan khusus pendidikan, meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan pelayanan khusus, misalnya menu
makanan/konsumsi, layanan antar jemput, bimbingan khusus di rumah, dan
sebagainya.
i. Manajemen Tata Lingkungan dan Keamanan Sekolah
Manajemen tata lingkungan dan keamanan sekolah meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi tata ruang sekolah,
kebersihan dan ketertiban sekolah, serta keamanan dan kenyamanan lingkungan
sekolah.
j. Manajemen Hubungan dengan Masyarakat
Manajemen hubungan dengan masyarakat, meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan hubungan masyarakat, misalnya
pendataan alamat kantor/orang yang dianggap perlu, hasil kerjasama, program-
program humas, dan sebagainya.(Kasmawati, 2019)
1) Penyusunan rencana
a) Tinjauan keadaan.
b) Perkiraan keadaan masa yang akan dilalui rencana (forecasting).
c) Penetapan tujuan rencana (plan objectives) dan pemilihan cara-cara pencapaian
tujuan rencana tersebut.
d) Identifikasi kebijaksanaan dan/atau kegiatan usaha yang perlu dilakukan dalam
rencana.
e) Persetujuan rencana.
2) Penyusunan program rencana Dalam tahap ini, dilakukan perumusan yang lebih
terperinci mengenai tujuan atau sasaran dalam jangka waktu tertentu, suatu
perincian jadwal kegiatan, jumlah pembiayaan. Pengesahan rencana juga diperlukan
agar mempunyai kedudukan legal untuk pelaksanaannya. Tahap ini perlu dibantu
dengan penyusunan suatu flow chart atau network planning.
3) Pelaksanaan rencana Dalam perencanaan operasi perlu dipertimbangkan kegiatan-
kegiatan pemeliharaan. kebijaksanaan pun perlu diikuti implikasi pelaksanaannya,
bahkan secara terus menerus memerlukan penyesuaian.
4) Tahap berikutnya adalah melakukan pengawasan atas pelaksanaan rencana. Tujuan
pengawasan adalah :
a) Mengusahakan supaya pelaksanaan rencana sesuai dengan rencananya.
b) Apabila terdapat penyimpangan, perlu diketahui seberapa jauh penyimpangan
tersebut dan apa sebabnya.
c) Dilakukannya tindakan korektif terhadap penyimpangan-penyimpangan. Untuk
ini, diperlukan suatu sistem monitoring dengan mengusahakan pelaporan dan
feedback yang baik dari pelaksanaan rencana.
d) Dalam proses perencanaan perlu dilakukan pula evaluasi. Evaluasi ini membantu
kegiatan pengawasan, dalam ha ini dilakukan suatu evaluasi atau suatu tinjau
yang berjalan secara terus menerus. Dari hasil evaluasi ini dapat dilakukan
perbaikan terhadap perencanaan selanjutnya atau sesuai yang diperlukan dalam
pelaksanaan perencanaan.(Rohmatin, 2020)