Anda di halaman 1dari 1

Antara Adab dan Karakter

5 teori Thomas liqona (tokoh pendidikan karakter) dalam pendidikan karakternya:


1. Sedikit pembelajaran
2. Butuh keteladanan
3. Banyak pembiasaan
4. Ada motivasi
5. Penegakkan aturan
Inilah yang menurut Dr. Adian Husaini sebagai basis dari pendidikan adab. Tapi
meskipun begitu adab masih lebih tinggi dari karakter sebagaimana perkataan beliau, "adab itu
menyangkut masalah keimanan, tidak matrialis. Sementara karakter sebaliknya."
Dr. Adian mencontohkan bahwa kalau orang beradab dia tidak akan buang sampah
sembarangan karena percaya bahwa itulah tanggungjawabnya diakhirat kelak. Sementara orang
yang berkarakter, akan berbuat hal tersebut karena adanya aturan yang berlaku
Kalau merujuk pada Dr. Muhammad Ardiansyah (Dr. Pendidikan adab dengan disertasi berjudul
"konsep adab Syed Muhammad Naquib Al-Attas dan aplikasinya di perguruan tinggi"), beliau
menjelaskan bahwa istilah karakter berasal dari Barat sehingga penafsiran bahwa seseorang itu
berkarakter atau tidak adalah berdasarkan prespektif mereka. Sementara adab jelas berasal dari
Islam, sehingga penafairannyapun sesuai cara pandang Islam.
Jadi ketika ada orang mabuk tapi tidak menyetir mobil dan mengganggu orang lain, dia masih
dikatakan berkarakter, karena cara pandang barat yang sekuler. Sementara dia tidak dikatakan
beradab, karena dalam kacamata Islam yang tidak memisahkan dunia dan akhirat, orang itu telah
berbuat jahat kepada tuhannya. Itulah mengapa adab dikatakan berbasis pada iman.

Anda mungkin juga menyukai