Kristian Simanjuntak
Email: simanjuntakkristia4@gmail.com
Abstract:
Planning establishes the future tasks that will be accomplished. This activity aims to control
differet resources in order to obtain the desired results. Planning management involves planning
out what will be done , and who will do it. Planning frequently servers as a link or a bridge
between gaps in the current situation and future ones ancitipated. Even so, because a variety of
uncontrollable circumstances ffect pain, it can be challenging to foresee the correct state of the
future. But if wevplan carefully, we may be able to overcome many problems in the future
Abstract:
Perencanaan pada dasarnya menentukan apa yang akan dilakukan di masa depan.
Tindakan ini bertujuan untuk mengontrol berbagai sumber daya yang ada, sehingga mendapat
hasil yang di inginkan. Manajemen perencanaan adalah proses perencanaan ke depan untuk
memutuskan apa yang akan dilakukan, bagaimana melakukannya, dan siapa yang akan
melakukannya. Perencanaan sering berfungsi sebagai penghubung atau jembatan antara
kesenjangan dalam situasi saat ini dan yang akan terjadi di masa mendatang. Terlepas dari
kesulitan meramalkan masa depan yang baik. Tetapi jika kita membuaat perencanaan dengan
matang, kemugkinan kita akan bisa mengatasi berbagai masalah di masa depan.
PENDAHULUAN
Lembaga pendidikan merupakan organisasi yang bergerak dalam bidang non-profit yang
memaksa pelaksana pendidikan memeaki berbagai teori yang sudah berkembang terlebih dulu
dalam bidang ekonomi. Jadi tentunya tidak asing lagi dengan teori manajemen pendidikan, yang
pada umumnya di kutip dari teori manajemen dalam bidang bisnis. Teori-teori tersebut
digunakan acuan yang sistematis untuk mengelola sebuah lembaga pendidikan.
Di masa kini dan masa mendatang, manajemen digunakan sesuai dengan masyarakat dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai aspek sosial dan institusi, seperti
bidang ekonomi, politik, militer, sosial, dan pendidikan. Pengelola pendidikan harus senantiasa
memperluas pengetahuan dan kemampuannya dalam bidang-bidang yang berhubungan dengan
pekerjaannya agar dapat berkontribusi dalam peningkatan standar pendidikan. Arah pertumbuhan
masyarakat modern yang erat kaitannya dengan bidang pendidikan sangat dipengaruhi oleh
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun persoalan yang sering mengemuka adalah
para lulusan yang ketika dihadapkan pada kekurangan tenaga kerja, benar-benar menyadari
betapa buruknya kualitas sumber daya manusia di bangsa kita. Beberapa kalangan di bidang
pendidikan menegaskan bahwa sistem dan administrasi penyelenggaraan pendidikan menjadi
faktor penyebabnya.
Pendidikan merupakan unsur yang sangat penting dalam kehidupan. Ditinjau dari unsur-
unsur kognitif dan emosional, pendidikan memiliki tujuan dan fungsi yang signifikan dalam
kehidupan manusia. Dapat dipahami bahwa pendidikan dapat memotivasi manusia untuk lebih
maju. Pendidikan juga memberi orang alat yang mereka butuhkan untuk menghadapi masa
depan.
Manusia tidak bisa lepas dari adanya perencanaan ketika melakukan aktivitas sehari-hari.
Aktifitas sehari-hari akan mudah dan berjalan dengan lancar sesuai dengan tujuan yang di
tetapkan apabila dipersiapkan dengan perencanaan yang matang. Perencanaan adalah proses
membuat keputusan tentang apa yang harus dilakukan dan diharapkan. Tentu saja untuk
mewujudkan harapan tersebut, diperlukan perencanaan yang baik untuk dilakukan.
Menurut Yusuf (2019). perencanaan pendidikan berperan penting dan berada pada tahap
awal dalam proses manajemen, yang dijadikan sebagai acuan terhadap pelaksanaan,
pengendalian, serta pengawasan terhadap pelaksanaan pendidikan.
Tujuan mendasar dari pendidikan adalah untuk mewakili banyak aspek budaya suatu
negara di bidang agama, ideologi, dan politik, ekonomi, sosial budaya, hukum, ilmu pengetahuan
dan teknologi, serta keamanan dan pertahanan. Definisi atau informasi setiap negara tentang
tujuan pendidikan berbeda dalam bentuk dan isi. Variasi ini disesuaikan dengan nilai-nilai yang
hadir dalam berbagai segi kehidupan suatu bangsa pada saat tertentu.
Sunarya (2000) mengklaim bahwa meskipun terdapat beberapa variasi isi Dalam
rancangan tujuan pendidikan untuk setiap negara dalam kerangka waktu tertentu, setidaknya ada
tiga kesamaan tujuan pendidikan, yaitu peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan perbaikan
atau bahkan perubahan sikap siswa.
PEMBAHASAN
Definisi Perencanaan
Perencanaan di dalam dunia bisnis merupakan sebuah kegiatan yang di laksanakan oleh
manajemen untuk menentukan tujuan jangka panjang dan pendek serta secara untuk mencapai
tujuan tersebut.
4. Erly suandy berpendapat bahwa perencanaan itu adalah suatu proses dalam menentukan
tujuan sebuah organisasi dengan berbagai metode, strategi dan upaya yang dilakukan
untuk mewujutkan tujuan yang di inginkan organisasi.
Defenisi Pendidikan
Pendidikan adalah suatu usaha untuk membentuk ahlak yang baik didalam diri manusia
agar seluruh potensi yang ada di dalam diri manusia bisa berkembang. Secara umum pendidikan
itu tidak terbatas dengan bahan pelajaran tertentu. Melainkan mencakup seluruh unsur yang
berhubungan dengan potensi diri manusia dalam hal pengembangn diri.
Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Menurut martinus, pendidikan ialah usaha atau tindakan untuk membantu seseorang
supaya mampu menjalankan kegiatan-kegiatan dalam kehidupan secara mandiri serta
bertanggung jaawab secara moral dan susila. Hal ini bisa juga diartikan mengajarkan anak
menjadi dewasa dan bisa menjalani segala pekerjaan secara mandiri
Dengan demikian pendidikan adalah proses mengubah sikap dan perilaku seseorang atau
kelompok manusia dengan tujuan mendewasakan manusia tersebut melalui upaya pengajaran
dan pelatihan
2. Beeby, C.E. : Perencanaan pendidikan adalah upaya untuk melihat ke masa depan dalam
hal penentuan kebijakan prioritas, serta biaya pendidikan, dengan mempertimbangkan
realitas kegiatan saat ini di bidang ekonomi, sosial, dan politik dalam rangka
mengembangkan potensi sistem pendidikan nasional untuk memenuhi kebutuhan negara
dan peserta didik yang dilayaninya.
1. Perencanaan itu interdisipliner dihasilkan dari fakta bahwa pendidikan juga bersifat
interdisipliner, terutama dalam kaitannya dengan pertumbuhan manusia.
2. Perencanaan bersifat fleksibel karena bersifat dinamis dan peka terhadap kebutuhan
masyarakat yang berkaitan dengan pendidikan, bukan bersifat kaku. Oleh karena itu,
perencana harus membuat perencanan dengan maksimal, khususnya dalam perumusan
rancangan.
3. Dalam arti kepentingan umum, perencanaan itu rasional secara objektif, bukan
mendukung kepentingan kelompok atau perorangan saja.
4. Perencanaan adalah alat untuk menghimpun kekuatan secara terkoordinasi, dalam arti
semua sumber daya dan kekuatan yang ada harus dikumpulkan secara terkoordinir agar
dapat digunakan dengan sebaik-baiknya untuk kemajuan pendidikan.
5. Perencanaan tersebut di rancang menggunakan data. Jika tanpa data, maka tidak ada
kelebihan atau keunggulan yang bisa diandalkan
Menurut Afifuddin (2011). Ditinjau dari segi keunikannya, perencanaan pendidikan yang
terhubung dengan ruang, tempat, atau batas wilayah dibagi tiga yaitu :
Dilihat dari unsur sifat dan kerakteristiknya perencanaan pendidkan dibagi menjadi tiga
jenis, yaitu :
1. Perencanaan pendidikan yang mencakup segala aspek yang terkait dengan proses
pembangunan pendidikan secara esensial dalam ruang lingkup pembangunan nasional
yaitu perencanaan pendidikan terpadu secara sistematis dengan perencanaan
pembangunan politik,ekonomi,hukum dan lain sebagainya.
Manajemen pendidikan memiliki ruang lingkup yang lebih luas dibandingkan dengan
manajemen sekolah. Manajemen pendidikan bukan hanyaterkait dengan penataan pendidikan
formal melainkan juga pendidikannon formal
Dalam sebuah organisasi, perencanaan memegang peranan penting. Demikian pula, tanpa
Persiapan apa pun, lembaga pendidikan tidak akan memiliki Arah dan tujuan organisasi yang
jelas. Pentingnya perencanaan dalam organisasi termasuk lembaga pendidikan tidak bisa
dipungkiri. Jika tidak melaksanakan perencanaan dengan baik dalam sebuah lembaga pendidikan
atau sekolah maka bisa disimpulkan bahwa pengelola sekolah itu tidak memahami pentingnya
perencanaan dalam pengelolaan pendidikan.
2. Dengan perencanaan, dapat diperkirakan apa yang akan dilalui dalam pelaksanaan
5. Rencana tersebut memuat alat ukur atau standar untuk melakukan pengawasan.
Perencanaan sangat penting dalam institusi yang bersifat pribadi maupun institusi
pendidikan. Perencanaan akan membantu untuk memprediksi tugas-tugas di masa depan dan
bahkan potensi hasil. Penjelasan ini semakin memperjelas betapa sulitnya perencanaan dalam
pengelolaan pendidikan. Oleh karena itu, perencanaan membutuhkan pertimbangan yang hati-
hati, menyeluruh, dan logis. Hal ini membuat perhatian yang cermat terhadap proses
perencanaan dan segala sesuatu yang terkait dengan perencanaan penting untuk manajemen dan
pengelola pendidikan.
Oleh karena itu, tindakan terbaik untuk mencegah kegagalan perencanaan adalah dengan
menerapkan langkah-langkah yang telah terbukti efektif.
Di Indonesia, manajemen berbasis sekolah atau MBS merupakan salah satu cara
pelaksanaan perencanaan pendidikan yang dikaitkan dengan pelaksanaan desentralisasi
pendidikan. Meningkatkan efektivitas, kualitas, dan pemerataan pendidikan adalah tujuan utama
MBS. Mendapatkan kendali atas sumber daya yang ada, melibatkan masyarakat, dan
penyederhanaan birokrasi. Manajemen berbasis sekolah atau yang di singkat dengan MBS adalah
suatu otonomi manajemen pendidikan pada lembaga pendidikan, yang dikelola oleh kepala
sekolah dan guru serta di bantu komite sekolah dalam menjalankan kegiatan pendidikan.
Dengan MBS Ini, akan berpengaruh pada sistem perencanaan pendidikan Indonesia.
MBS memungkinkan administrator sekolah dan guru memiliki kendali penuh atas semua aspek
pengelolaan pendidikan, termasuk perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, dan pengelolaan
sumber daya manusia dan fasilitas lainnya untuk mendukung proses pembelajaran sesuai dengan
tujuan sekolah.
Penutup/Kesimpulan
Di era globalisasi, satu-satunya hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan adalah dengan mengutamakan praktik pendidikan yang baik. Tanpa kepemimpinan
pendidikan yang efektif, ada risiko bahwa tidak ada inisiatif pendidikan yang akan memberikan
hasil terbaik. Risiko kegagalan organisasi mana pun tergantung pada bagaimana ia dikelola, dan
manajemen akan berhasil jika ditangani oleh para ahli.
Dibutuhkan lebih dari sekadar niat untuk menjadi seorang manajer atau pengelola yang
handal, akan tetapi juga perlu bekerja keras, terutama dengan menjadikan manajemen sebagai
landasan pendidikan dalam mengelola suatu organisasi. proses atau sistem manajemen untuk
pendidikan. Tujuan kegiatan manajemen dalam suatu sistem pendidikan adalah untuk
mewujudkan proses belajar mengajar yang terus-menerus, efisien, dan efektif. Proses tersebut
dapat terjadi apabila suatu sistem pendidikan didukung oleh kepemimpinan dan kelompok
pelaksana, sarana dan prasarana pendidikan, serta program pendidikan dengan sistem manajemen
yang efektif.
Daftar Pustaka
Wikipedia, http://id.wikipedia.org/wiki/ekologi