Anda di halaman 1dari 7

Vol. 6 – No.

1, year (2022), page 421-427


| ISSN 2548-8201 (Print) | 2580-0469) (Online) |

Pengembangan Kurikulum Pembelajaran Implementasinya di SD Terpadu


Muhammadiyah 36
Muhammad Al-Fatih1, Alfieridho2, Fazli Abdillah3, Filma Muhazri Sembiring4, Hasana Fadilla5,
1,2,3,4,5
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan, Indonesia

* Corresponding Author. E-mail:alfatih.afis01@gmail.com

Receive: 19/12/2021 Accepted: 19/02/2022 Published: 01/03/2022

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengembangan kurikulum dan implementasi di SD Terpadu Muhammadiyah 36. Pengembangan
kurikulum penting untuk dikaji dari berbagai perspektif. Kajian ini akan membahas dua aspek mendasar dari pengembangan kurikulum;
dasar dan tujuan kurikulum. Pembahasan literatur mengungkapkan bahwa kurikulum yang diberikan oleh sekolah tidak hanya terbatas
pada satuan mata pelajaran dan proses belajar mengajar tetapi juga pada semua proses yang mempengaruhi perkembangan dan
pembentukan karakter siswa sebagaimana yang disyaratkan oleh tujuan pendidikan nasional. Pengembangan kurikulum bertujuan untuk
mengadaptasi antara pendidikan dan perubahan sosial serta mengeksplorasi pengetahuan yang belum tersentuh. SD Terpadu
Muhammadiyah 36 mengembangkan kurikulum yang telah diberikan pemerintah menjadi Twin Program yaitu penggabungan 2 kurikulum
sekaligus antar kurikulum Kemendikbud dan Kurikulum Kemenag. Kurikulum yang diterapkan oleh SD Terpadu Muhammadiyah 36 lebih
berfokus terhadap pembinaan sikap, baik sikap sosial maupun sikap spiritual.
Kata Kunci : Kurikulum, Pengembangan, Implementasi

THE DEVELOPMENT OF THE IMPLEMENTATION OF THE LEARNING CURRICULUM IN SD TERPADU


MUHAMMADYAH 36
Abstract
This research aims to examine curriculum development and implementation in SD Terpadu Muhammadiyah 36. Curriculum development is
important to study from various perspectives. This study will discuss two fundamental aspects of curriculum development; the basis and
objectives of the curriculum. The literature discussion reveals that the curriculum provided by schools is not only limited to subject units and
teaching and learning processes but also to all processes that affect the development and formation of student character as required by
national education goals. Curriculum development aims to adapt between education and social change and explore untapped knowledge. SD
Terpadu Muhammadiyah 36 has developed a curriculum that has been provided by the government into a Twin Program, namely the
merging of 2 curricula at once between the Kemendikbud curriculum and the Kemenag curriculum. The curriculum applied by SD Terpadu
Muhammadiyah 36 focuses more on building attitudes, both social attitudes and spiritual attitudes.
Keywords: Curriculum, Development, Implementation

Pendahuluan (Moto 2019, 46). Dalam kegiatan proses pembelajaran,


Pendidikan merupakan faktor yang sangat kurikulum sangat dibutuhkan sebagai pedoman untuk
penting dalam pembangunan bangsa, pendidikan menyusun target dalam proses belajar mengajar.
berfungsi untuk mengembangkan dan meningkatkan Pendidikan tidak lepas dari kuriukulum, karena
kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan kurikulum merupakan suatu program yang
martabat manusia. Pendidikan di sekolah-sekolah telah direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan
menunjukkan bahwa perkembangan pesat dalam pendidikan sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini
berbagai bidang termasuk pada bidang kurikulum, sesuai dengan tujuan pendidikan. Kurikulum yang
Copyright © 2022 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 6 (1), Year 2022 - 422
(Muhammad Al-Fatih, dkk.)

awalnya dipandang sebagai kumpulan dari mata Jenis penelitian yang di gunakan adalah jenis
pelajaran kemudian berubah makna menjadi kumpulan penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan
semua kegiatan atau semua pengalaman belajar yang untuk mengambarkan atau mendeskriptifkan secara
diberikan kepada peserta didik dalam rangka mencapai terperinci bagaimana fenomena sosial tertentuh.
tujuan pendidikan (Hermawan, Juliani, dan Widodo Metode studi kasus kualitatif yang digunakan untuk
2020, 38). Hal ini bahwa kurikulum telah mengalami mendapatkan informasi Pengembangan dan
perkembangan sesuai zaman. Implementasi Kurikulum oleh SD Terpadu
Pada hakikatnya pengembangan kurikulum itu Muhammadiyah 36 terhadap kegiatan proses belajar
merupakan usaha untuk mencari bagaimana rencana mengajar di sekolah dasar. Metode pengumpulan data
dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan primer dengan cara wawancara semi-terstruktur
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman sedangkan data sekunder dikumpulkan dari data yang
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran yang sesuai dipublikasikan seperti artikel jurnal-jurnal dan buku.
dengan perkembangan dan kebutuhan untuk mencapai Penelitian ini terbatas pada ukuran sampel 2
tujuan tertentu dalam suatu lembaga. Pengembangan narasumber yaitu Kepala Sekolah dan Wakil Kepala
kurikulum diarahkan pada pencapaian nilai-nilai umum, Sekolah Bidang Kurikulum di SD Terpadu
konsep-konsep, masalah dan keterampilan yang akan Muhammadiyah 36 Kota Medan. Penelitian ini adalah
menjadi isi kurikulum yang disusun dengan fokus pada studi kasus eksplorasi dan sampel dipilih menggunakan
nilai-nilai tadi. Adapun selain berpedoman pada metode purposive sampling. Dalam penelitian kualitatif,
landasan-landasan yang ada, pengembangan kurikulum teknik purposive sampling adalah metode yang
juga berpijak pada prinsip-prinsip pengembangan digunakan untuk mencapai tujuan penelitian tertentu.
kurikulum. Tidak ada batasan jumlah responden untuk membuat
Mengingat pentingnya peranan kurikulum dalam sampel purposive, asalkan informasi yang diinginkan
pendidikan, maka dalam penyusunannya harus dapat diperoleh dan dihasilkan (Bernard, 2002).
mengacu pada landasan yang kokoh dan kuat. Landasan Untuk melakukan penelitian studi kasus, Creswell
pengembangan kurikulum tidak hanya diperlukan bagi (2013) memberikan pengamatan dan beberapa
para penyusun kurikulum (makro) atau kurikulum rekomendasi ukuran sampel, yang berkisar tidak lebih
tertulis yang sering disebut juga sebagai kurikulum dari empat hingga lima kasus. Dalam studi kasus para
ideal, akan tetapi juga harus dipahami dan dijadikan responden diwawancarai hingga saturasi data tercapai
dasar pertimbangan oleh para pelaksana kurikulum dan tidak ada lagiinformasi baru dapat diperoleh (Guest
(mikro) yaitu para pengawas pendidikan dan para guru et al., 2006; Krysik dan Finn, 2010). Teknik
serta pihak-pihak lainnya yang terkait dengan tugas- pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
tugas pengelolaan pendidikan, sebagai bahan untuk angket atau kuesioner, wawancara, observasi, dan
dijadikan instrumen dalam melakukan pembinaan dokumentasi.
terhadap implementasi kurikulum di setiap jenis dan Kuesioner yang digunakan adalah jenis kuesioner
jenjang pendidikan. terbuka, yang terdiri dari dua macam yaitu kuesioner
guru dan kuesioner siswa. Semua wawancara, dengan
Metode Penelitian izin dan persetujuan, direkam secara audio dan
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam kemudian ditranskrip secara verbal.
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Denzin dan
Lincoln (Hardiansyah, 2012) mengatakan penelitian Hasil dan Pembahasan
kualitatif lebih ditunjukan mencapai pemahaman yang 1. Pengertian Kurikulum
mendalam mengenai organisasi atau peristiwa khusus Secara etimologis, kurikulum berasal dari bahasa
dari pada mendeskripsikan bagian pemuka dari sampel Yunani yaitu curir yang artinya pelari dan curare yang
besar dari sebuah populasi. Penelitian kualitatif adalah berarti tempat berpacu. Jadi, istilah kurikulum berasal
suatu proses penelitian ilmiah yang lebih untuk dari dunia olahraga pada zaman Romawi Kuno di
dimaksud dan memahami masalah-masalah manusia Yunani, yang berarti jarak yang harus ditempuh oleh
dalam kehidupan bersosial. pelari dari garis start sampai finish. Dapat dipahami

Copyright © 2022 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 6 (1), Year 2022 - 423
(Muhammad Al-Fatih, dkk.)

jarak yang harus ditempuh di sini bermakna kurikulum tujuan Pendidikan yang akan dicapai sehingga dapat
dengan muatan isi dan materi pelajaran yang dijadikan meningkatkan kualitas pendidikan.
jangka waktu yang harus ditempuh oleh siswa untuk
memperoleh ijazah. Dalam bahasa Arab, kata kurikulum 2. Pengembangan Kurikulum
yang biasa digunakan adalah manhaj, yang berarti jalan Pengembangan kurikulum, selain
terang yang dilalui manusia pada berbagai bidang mempertimbangan landasan filosofis, sosiologis, psiko-
kehidupan. Sedangkan kurikulum pendidikan (manhaj pedagogis, teoritis, dan landasan yuridis (Djuandi,
al-dirāsah) dalam kamus Tarbiyah adalah seperangkat 2013), juga mengacu pada pertimbangan yang bertalian
perencanaan dan media yang dijadikan acuan oleh dengan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum, yang
lembaga pendidikan dalam mewujudkan tujuan-tujuan digunakan sebagai kaidah yang harus ditempuh dan
pendidikan. menjiwai suatu kurikulum yang akan disusun atau
Pandangan lain dari kurikulum menurut al- dikembangkan. Prinsip-prinsip pengembangan
Shaybani yang dikutip oleh Hasan Langgulung kurikulum dapat dikembangkan sendiri, atau
menyatakan bahwa kurikulum merupakan kumpulan menggunakan prinsip yang telah ada, serta berkembang
pengalaman pendidikan, kebudayaan, ilmu sosial, dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karenanya, akan
olahraga, serta ilmu kesenian yang disediakan oleh mungkin terjadi penggunaan prinsip-prinsip yang
lembaga pendidikan untuk peserta didik baik di dalam berbeda antara satu lembaga pendidikan dengan
maupun di luar lembaga pendidikan dengan tujuan lembaga pendidikan lainnya (Djuandi, 2013; Hanif,
mengembangkan secara menyeluruh dalam semua 2014; dan Suarga, 2017).
aspek dan merubah tingkah laku sesuai tujuan Menurut Robert M. Diamond (1989), dan sarjana
pendidikan.Bagian ini juga menyajikan hasil penelitian. lainnya, pengembangan program dalam konteks
Hasil penelitian dapat dilengkapi dengan tabel, grafik pengembangan kurikulum akan berkenaan pada dua
(gambar), dan/atau bagan. Bagian pembahasan hal, yaitu: pengembangan suatu bidang studi/ mata
memaparkan hasil pengolahan data, kuliah/mata pelajaran (course); dan pengembangan
menginterpretasikan penemuan secara logis, kurikulum pendidikan secara menyeluruh (curriculum).
mengaitkan dengan sumber rujukan yang relevan. Keduanya (course dan curriculum) memiliki kontribusi
Kurikulum menurut UU Sisdiknas No. 20 Tahun untuk saling berhubungan, saling mempengaruhi, dan
2003 adalah seperangkat rencana pengaturan mengenai saling bergantungan (Diamond, 1989:41; Hamalik, 2007;
tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang dan Suwadi, 2016).
digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan Ada beberapa landasan utama dalam
kurikulum tingkat satuan Pendidikan dan silabusnya pengembangan suatu kurikulum, yaitu landasan
pada setiap satuan pendidikan. filosofis, psikologis, sosial-budaya, serta perkembangan
Kurikulum merupakan rancangan pendidikan ilmu dan teknologi (Sukmadinata, 1988:42). Landasan
yang merangkum semua pengalaman yang disediakan tersebut dihasilkan melalui pemikiran dan penelitian
bagi siswa disekolah. Dalam kurikulum terintegrasi yang bersifat mendalam dan komprehensif, yang pada
filsafat, nilai-nilai, pengetahuan, dan perbuatan hakikatnya berupa bahan pertimbangan terhadap
pendidikan. Kurikulum disusun oleh para ahli faktor-faktor yang harus diperhatikan oleh para
pendidikan/ahli kurikulum, ahli bidang ilmu, pendidik, pengembang kurikulum dalam mengembangkan
pejabat pendidikan, pengusaha serta unsur-unsur kurikulum pada lembaga pendidikan, baik secara makro
masyarakat lainnya. maupun mikro (Sukmadinata, 1988; Hamalik, 2007; dan
Dari beberapa definisi di atas dapat kita tarik Arifin, 2013).
kesimpulan bahwa pengertian kurikulum tidak hanya Sesuai dengan penelitian yang telah penulis
sebatas bidang studi yang termuat didalamnya maupun lakukan, yaitu Pengembangan Kurikulum SD Terpadu
kegiatan belajarnya saja, tetapi mencakup segala Muhammadiyah 36, mereka memakai penggabungan 2
sesuatu yang mempengaruhi perkembangan dan kurikulum yang mereka sebut twin program.
pembentukan pribadi peserta didik yang sesuai dengan Penggabungan kurikulum Pendidikan Nasional
(Kemendikbud) dan kurikulum Kemenag. Dalam
melaksanakan pengembangan kurikulum para
Copyright © 2022 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 6 (1), Year 2022 - 424
(Muhammad Al-Fatih, dkk.)

pengembang kurikulum itu sendiri haruslah sesuai Interaksional. Aliran rekonstruktivisme merupakan
dengan konsep kurikulum itu sendiri. elaborasi lanjut dari aliran progresivisme. Pada
rekonstruktivisme, peradaban manusia masa depan
3. Landasan Pengembangan Kurikulum sangat ditekankan. Di samping menekankan tentang
Landasan adalah suatu gagasan atau kepercayaan perbedaan individual seperti pada progresivisme,
yang menjadi sandaran, suatu prinsip yang mendasari. rekonstruktivisme lebih jauh menekankan tentang
Dengan demikian landasan pengembangan kurikulum pemecahan masalah, berfikir kritis dan sejenisnya.
adalah suatu gagasan, suatu asumsi, atau prinsip yang2) Landasan Psikologis
menjadi sandaran atau titik tolak dalam Peserta didik adalah individu yang sedang berada
mengembangkan kurikulum agar dapat berfungsi sesuai dalam proses perkembangan. Perkembangan atau
dengan tuntutan pendidikan dalam UndangUndang No kemajuan-kemajuan yang dialami anak sebagian besar
20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. terjadi karena usaha belajar, baik berlangsung
Secara umum dapat disimpulkan bahwa landasan pokok melaluiproses peniruan, pengingatan, pembiasan,
dalam pengembangan kurikulum adalah landasan pemahaman, penerapan, maupun pemecahan masalah.
filosofis, landasan psikologis, dan landasan sosial- Jadi, minimal ada dua bidang psikologi yang mendasari
budaya. perkembangan kurikulum yaitu psikologi perkembangan
1) Landasan falsafah dan psikologi belajar. Keduanya sangat diperlukan, baik
Filsafat membahas segala permasalahan yang di dalam merumuskan tujaun, memilih dan menyusun
dihadapi oleh manusia termasuk masalah-masalah bahan ajar, memilih dan menerapkan metode
pendidikan ini yang disebut filsafat pendidikan. pembalarjaran serta teknik-teknik penilaian. Psikologi
Walaupun dilihat sepintas, filsafat pendidikan ini hanya perkembangan membahas membahas perkembangan
merupakan aplikasi dari pemikiran-pemikiran filosofis individu sejak masa konsepsi, yaitu masa pertemuan
untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan, spermatozoid dengan sel telur sampai dengan dewasa.
tetapi antara keduanya terdapat hubungan yang sangat Sedangkan psikologi belajar merupakan suatu studi
erat (Sukmadinata, 2006). Dalam perkembangan tentang bagaiman individu belajar.
kurikulum pun senantiasa berpijak pada aliran-aliran3) Landasan Sosial dan Budaya
filsafat tertentu, sehingga akan mewarnai terhadap Peserta didik berasal dari masyarakat,
konsep dan implementasi kurikulum yang mendapatkan pendidikan baik formal maupun informal
dikembangkan. dalam lingkungan masyarakat dan diarahkan bagi
Aliran Filsafat Perenialisme, Essensialisme, kehidupan masyarakat pula. Kehidupan masyarakat,
Eksistensialisme merupakan aliran filsafat yang dengan segala karakteristik dan kekayaan budayanya
mendasari terhadap pengembangan Model Kurikulum menjadi landasan dan sekaligus acuan bagi pendidikan.
Subjek-Akademis karena aliran ini lebih menekankan Dengan pendidikan, kita tidak mengharapkan
pada keabadian, keidealan, kebenaran dan keindahan muncul manusia – manusia yang menjadi terasing dari
dari pada warisan budaya dan dampak sosial tertentu lingkungan masyarakatnya, tetapi justru melalui
agar dapat menjadi anggota masyarakat yang berguna. pendidikan diharapkan dapat lebih mengerti dan
Ketiga aliran ini juga menekankan pada individu sebagai mampu membangun kehidupan masyakatnya. Oleh
sumber pengetahuan tentang hidup dan makna. karena itu, tujuan, isi, maupun proses pendidikan harus
Sedangkan, filsafat progresivisme memberikan dasar disesuaikan dengan kebutuhan, kondisi, karakteristik,
bagi pengembangan Model Kurikulum Pendidikan kekayaan dan perkembangan yang ada di masyakarakat.
Pribadi karena aliran ini menekankan pada pentingnya Contoh kurikulum muatan lokal yang saat ini sudah
melayani perbedaan individual, berpusat pada peserta dilaksanakan disebagian besar bsekolah adalah mata
didik, variasi pengalaman belajar dan proses. pelajaran Keterampilan, Kesenian dan Bahasa Daerah.
Progresivisme merupakan landasan bagi pengembangan4) Landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
belajar peserta didik aktif. Perkembangan ilmu pengetahaun dan teknologi
Sementara, filsafat rekonstruktivisme banyak merupakan kemajuan suatu zaman ditandai oleh
diterapkan dalam pengembangan Model Kurikulum kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta

Copyright © 2022 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 6 (1), Year 2022 - 425
(Muhammad Al-Fatih, dkk.)

produk-produk yang dihasilkannya. Hampir semua segi perkembangan masyarakat (Nasution, 1991; Amri,
kehidupan dewasa ini tidak terlepas dari keterlibatan 2013; dan Mulyasa, 2013).
IPTEK mulai dari kehidupan yang paling sederhana Prinsip fleksibilitas, menyangkut pertimbangan
sampai kehidupan dan beradaban yang paling tinggi. dalam sifat kurikulum yang dikembangkan, yaitu luwes,
Perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan lentur, atau fleksibel, yang memungkinkan terjadinya
dan teknologi, terutama dalam bidang transportasi dan penyesuaian dengan keadaan, tempat, waktu, kondisi
komunikasi telah mampu merubah tatanan kehidupan yang dihadapi, dan selalu berkembang; dalam kaitan ini,
manusia. Oleh karena itu, kurikulum selayaknya dapat menyangkut pula pertimbangan terhadap keberadaan
mengakomodir dan mengantisipasi laju perkembangan peserta didik dalam hal kemampuan dan latar belakang
ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga peserta didik kehidupannya (Hamalik, 2007; Arifin, 2013; dan Anwar,
dapat mengimbangi dan sekaligus mengembangkan 2014).
ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kemaslahatan Prinsip kontinuitas adalah kesinambungan dalam
dan keberlangsungan hidup manusia. kurikulum, baik secara vertikal, yakni bertahap dan
Dari empat dasar yang telah diuraikan berjenjang maupun secara horizontal, baik dalam
sebelumnya, ada beberapa faktor penting yang tingkat kelas, antara jenjang pendidikan, dan antara
merupakan dasar pengembangan kurikulum yang perlu jenjang pendidikan dengan jenis pekerjaan (Hamalik,
diperhatikan di mana pengembangan kurikulum 2007; Rulia, 2017; dan Suarga, 2017). Prinsip
sejatinya dilaksanakan secara terus menerus dan praktis/efisiensi adalah mengusahakan agar kegiatan
dinamis. Pengembangan kurikulum bukanlah hal yang dan kemampuan tidak mubazir dalam segala hal,
malah merumitkan sistem pembelajaran, melainkan seperti: waktu, tenaga, biaya, dan sumber-sumber lain,
sebuah langkah antisifatif dalam merespon perubahan yang harus dilakukan secara optimal, cermat, dan tepat,
sosial yang terus berlangsung tanpa henti. sehingga hasilnya memadai (Hamalik, 2007; Muktiana,
2015; dan Rulia, 2017).
4. Prinsip Pengembangan Kurikulum Prinsip efektivitas mengusahakan agar kegiatan
Dalam usaha untuk mengembangkan kurikulum pengembangan kurikulum mencapai tujuan dengan
ada beberapa prinsip dasar yang harus diperhatikan. tepat, baik secara kualitas maupun kuantitas (Hamalik,
agar kurikulum yang dijalankan benar-benar sesuai 2007; Kamal, 2014; dan Muktiana, 2015). Para ahli
dengan apa yang diharapkan. Prinsip-prinsip dasar yang kurikulum memandang bahwa pengembangan
akan digunakan dalam kegiatan pengembangan kurikulum merupakan suatu siklus dari adanya
kurikulum pada dasarnya merupakan kaidah-kaidah keterjalinan hubungan antara komponen kurikulum,
atau hukum yang akan menjiwai suatu kurikulum. Suatu yaitu antara komponen tujuan, bahan, kegiatan, dan
kurikulum diharapkan memberikan landasan, isi, dan evaluasi. Keempat komponen yang merupakan suatu
menjadi pedoman bagi pengembangan kemampuan siklus tersebut tidaklah berdiri sendiri, tetapi saling
siswa secara optimal sesuai dengan tuntutan dan mempengaruhi satu sama lain atau interreralation
tantangan perkembangan masyarakat. Dalam prinsip (Sukmadinata, 1988; Hamalik, 2007; dan Arifin, 2013).
pengembangan kurikulum dibagi kedalam dua prinsip. Sedangkan prinsip yang lebih khusus dalam
Kedua prinsip pengembangan kurikulum tersebut yaitu pengembangan kurikulum, prinsip - prinsip ini
prinsip umum dan prinsip khusus. berkanaan dengan penyusunan tujuan, isi, pengalaman
Prinsip-prinsip umum dalam pengembangan belajar, dan penilaian.
kurikulum, yaitu: prinsip relevansi, fleksibilitas, Pertama, prinsip berkenaan dengan tujuan
kontinuitas, praktis/ efisiensi, dan efektivitas. Prinsip pendidikan yaitu menjadi pusat kegiatan dan arah
relevansi, mencakup relevansi secara internal dan semua kegiatan pendidikan. Perumusan komponen-
eksternal. Secara internal, menyangkut relevansi yang komponen kurikulum hendaknya mengacu pada tujuan
terjadi di antara komponen kurikulum (tujuan, pendidikan. Tujuan pendidikan mencangkup tujuan
isi/bahan, strategi, dan evaluasi). Sedangkan secara yang bersifat umum atau berjangka panjang, jangkka
eksternal, menyangkut relevansi antara komponen menengah, dan jangka pendek (tujuan khusus). Kedua,
kurikulum dengan tuntutan, kebutuhan, dan prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan yang

Copyright © 2022 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 6 (1), Year 2022 - 426
(Muhammad Al-Fatih, dkk.)

sesuai dengan kebutuhan pendidikan yang telah tidak dapat lepas dari tujuan pendidikan itu sendiri,
ditentukan para perencana kurikulum perlu sebab kurikulum merupakan ujung tombak ideal dari
mempertimbangkan beberapa hal yaitu penjabaran visi, misi dan tujuan pendidikan sebuah bangsa.
tujuan pendidikan, isi bahan pelajaran, dan Unit-unit
kurikulum yang tersusun secara sistematis dan logis. 6. Implementasi Kurikulum Serta Peran Kepala Sekolah
Ketiga, prinsip berkenaan dengan pemilihan Dalam Implementasi Kurikulum
proses belajar mengajar, pemilihan proses belajar Menurut Hamalik (2016:238) implementasi
mengajar hendaknya memperhatikan metode dan kurikulum adalah penerapan atau pelaksanaan program
tekhnik mengajar dan pencapaian hasil pembelajaran. kurikulum yang telah dikembangkan pada tahap
Keempat, prinsip berkenaan dengan pemilihan media sebelumnya, kemudian di uji cobakan dengan
dan alat pengajaran. Dan yang kelima, prinsip pelaksanaan dan pengelolaan, sambil senantiasa
berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian. dilakukan penyesuaian terhadap situasi lapangan dan
karakteristik peserta didik, baik perkembangan
5. Tujuan Pengembangan Kurikulum intelektual, emosional, serta fisiknya. Implementasi ini
Tujuan pengembangan kurikulum pada juga sekaligus merupakan penelitian lapangan untuk
hakikatnya adalah tujuan dari setiap program keperluan validasi sistem kurikulum itu sendiri.
pendidikan yang akan diberikan kepada anak didik. Implementasi kurikulum mencakup tiga kegiatan pokok,
Perumusan tujuan belajar diperlukan untuk yaitu pengembangan program, pelaksanaan
meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota pembelajaran dan evaluasi. Pengembangan program
masyarakat, dalam mengadakan hubungan timbal balik mancakup program tahunan, semester, bulanan,
dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitarnya mingguan dan harian. Selain itu juga ada program
(Hamalik (2007: 177). Tujuan kurikulum merupakan bimbingan dan konseling atau program remedial.
salah satu komponen yang harus diperhatikan dalam Pelaksanaan pembelajaran.
mengembangkan kurikulum, karena dari tujuan inilah Pada hakikatnya, pembelajaran adalah proses
kurikulum yang telah disusun pada suatu lembaga dapat interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya,
dicapai sebagaimana yang diinginkan oleh suatu sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih
lembaga pendidikan dalam mencetak lulusannya. baik. Dalam pembelajaran, tugas guru yang paling
Untuk itu, pengembangan kurikulum di Indonesia utama adalah mengondisikan lingkungan agar
tidak dapat juga terlepas dari tujuan pendidikan menunjang terjadinya perubahan perilaku peserta didik
nasional sebagaimana tertuang dalam Undang-undang tersebut. Evaluasi proses yang dilaksanakan sepanjang
Nomor 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional tahun proses pelaksanaan kurikulum catur wulan/semester
2003 (UU Sisdiknas) pasal (3), yang menyebutkan serta penilaian akhir formatif dan sumatif mencakup
bahwa “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan penilaian keseluruha secara utuh untuk keperluan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban avaluasi pelaksanaan kurikulum.
bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan Salah satu kunci sukses yang menentukan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya keberhasilan implementasi kurikulum adalah
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang kepemimpinan kepala sekolah, terutama dalam
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mengordinasikan, menggerakan, dan menyelaraskan
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, semua sumber daya pendidikan yang tersedia.
dan menjadi warga negara yang demokratis secara Kepemimpinan kepala sekolah merupakan salah satu
bertanggung jawab. Tujuan pengembangan kurikulum faktor penetu yang dapat menggerakan semua sumber
juga harus memperhatikan tujuan institusional (tujuan daya sekolah untuk dapat mewujudkan visi, misi, tujuan
lembaga/satuan pendidikan), tujuan kurikuler (tujuan dan sasaran sekolah melalui program-program yang
bidang studi), dan tujuan instruksional (tujuan dilaksanakan secara terencana dan bertahap. Oleh
pembelajaran). Semuanya perlu dipertimbangkan dalam karena itu dalam menyukseskan implementasi
mengembangkan kurikulum. Di sisi lain dapat kurikulum diperlukan kepala sekolah yang mandiri, dan
ditegaskan bahwa tujuan pengembangan kurikulum profesional dengan kemampuan manajemen serta

Copyright © 2022 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 6 (1), Year 2022 - 427
(Muhammad Al-Fatih, dkk.)

kepemimpinan yang tangguh, agar mampu mengambil tertuang dalam Undang-undang Nomor 20 tentang
keputusan dan prakarsa untuk meningkatkan mutu Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003 (UU Sisdiknas)
sekolah. Kepemimpinan kepala sekolah diperlukan, pasal (3).
terutama untuk memobilisasi sumber daya sekolah Pengembangan kurikulum dapat tergolong sukses
dalam kaitannya dengan perencanaan, dan evaluasi jika Implementasi kurikulum di sekolah berjalan baik
program sekolah, pembelajaran, pengelolaan dan salah satu kunci sukses yang menentukan
ketenagaan, sarana dan sumber belajar, keuangan, keberhasilan implementasi kurikulum adalah
pelayanan siswa, serta hubungan sekolah dengan kepemimpinan kepala sekolah, terutama dalam
masyarakat. mengordinasikan, menggerakan, dan menyelaraskan
semua sumber daya pendidikan yang tersedia.
Kesimpulan Kepemimpinan kepala sekolah merupakan salah satu
Kurikulum merupakan rancangan pendidikan faktor penetu yang dapat menggerakan semua sumber
yang merangkum semua pengalaman yang disediakan daya sekolah untuk dapat mewujudkan visi, misi, tujuan
bagi siswa disekolah. Dalam kurikulum terintegrasi dan sasaran sekolah melalui program-program yang
filsafat, nilai-nilai, pengetahuan, dan perbuatan dilaksanakan secara terencana dan bertahap.
pendidikan. Kurikulum disusun oleh para ahli
pendidikan/ahli kurikulum, ahli bidang ilmu, pendidik, Daftar pustaka
pejabat pendidikan, pengusaha serta unsur-unsur [1] Alhaddad, M. R. (2018, Juni ). Hakikat Kurikulum
masyarakat lainnya. Dalam usaha untuk Pendidikan Islam. Jurnal Tarbiyah Islamiah :
mengembangkan kurikulum ada beberapa prinsip dasar Raudhah Vol.3 No.1.
yang harus diperhatikan. agar kurikulum yang [2] Amiruddin , & Syafaruddin. (2017). Manajemen
dijalankan benar-benar sesuai dengan apa yang Kurikulum. Medan: Perdana Mulya Sarana.
diharapkan [3] Atwi, S. (2001). Mengajar di Perguruan Tinggi
Pengembangan kurikulum merupakan inti dalam (Konsep Dasar Pengembangan Kurikulum.
penyelenggaraan pendidikan. Ada beberapa landasan Departemen pendidikan Nasional.
utama dalam pengembangan suatu kurikulum, yaitu [4] Bahri, S. (2011, Agustus ). Pengembangan Kurikulum
landasan filosofis, psikologis, sosial-budaya, serta "Dasar dan Tujuannya". Jurnal Ilmiah : Islam
perkembangan ilmu dan teknologi. Landasan tersebut Futura, Volume XI, No.1, 16-34.
dihasilkan melalui pemikiran dan penelitian yang [5] Lazwardi, D. (2017, Juni). Manajemen Kurikulum
bersifat mendalam dan komprehensif, yang pada Sebagai Pengembangan Tujuan Pendidikan. Jurnal
hakikatnya berupa bahan pertimbangan terhadap Kependidikan Islam : Al-Idarah, Volume 7, No. 1,
faktor-faktor yang harus diperhatikan oleh para 99-112.
pengembang kurikulum dalam mengembangkan [6] Purwadhi. (2019, September ). Pengembangan
kurikulum pada lembaga pendidikan, baik secara makro Kurikulum dalam Pembelajaran Abad XXI. Mimbar
maupun mikro. Pendidikan : Jurnal Indonesia untuk Kajian
Dalam usaha untuk mengembangkan kurikulum Pendidikan, Volume 4, No.2 , 103-113.
ada prinsip pengembangan kurikulum yang harus [7] Wahyudin. (2018, November). Optimasi Peran
diperhatikan yang dibagi kedalam dua prinsip. Kedua Kepala Sekolah dalam Implementasi Kurikulum
prinsip pengembangan kurikulum tersebut yaitu prinsip 2013. Jurnal kependidikan, Volume 6, No.2, 249-
umum dan prinsip khusus. Sedangkan Tujuan 265.
pengembangan kurikulum pada hakikatnya adalah [8] Winarso, W. (2015). Dasar Pengembangan
tujuan dari setiap program pendidikan sebagaimana Kurikulum Sekolah. Cirebon: CV.Confident.

Copyright © 2022 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)

Anda mungkin juga menyukai