Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS KESIAPAN GURU DALAM

MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN
KURIKULUM MERDEKA DI SD
MUHAMMADIYAH 1 KARANGJATI
ELSE (Elementary
Risma Ariyanti1, Muhamad Taufik Hidayat2
School Education Universitas Muhammadiyah Surakarta
A510180160@student.ums.ac.id1, mt.hidayat@ums.ac.id2
Journal)
Abstrak
Latar belakang dari penulisan ini yaitu adanya perubahan penerapan kurikulum pada tingkat
sekolah dasar dengan kurikulum merdeka. Yang mana guru harus memiliki kesiapan optimal
dalam melaksanakan pembelajaran dengan kurikulum merdeka. Metode yang dipakai dalam
penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif. Teknik pengambilan data menggunakan observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Data yang didapat kemudian dianalisis dengan reduksi, penyajian,
dan menyimpulkan. Teknik penilaian untuk mengecek keabsahan data yaitu dengan triangulasi
teknis dan triangulasi sumber. Hasil dari penelitian ini yaitu (1) Tingkat pemahaman komponen
kurikulum merdeka adalah 50% (4 guru) “Sangat paham”, 12,5% (1 guru) “paham”, dan 37,5% (3
guru) “kurang paham”. Hasil ini menunjukkan bahwa kesiapan guru termasuk dalam kategori siap
dalam pembelajaran Kurikulum 2013. (2) Pemahaman menggunakan platform Merdeka Mengajar
adalah 25% (2 guru) “kurang paham” dan 75% (6 guru) “sangat paham”.

Kata kunci: Kesiapan Guru, Kurikulum Merdeka, dan Sekolah Dasar


This is an open access article
Abstract
under the Creative Commons
Attribution-ShareAlike 4.0
The background of this writing is that there is a change in the implementation of the curriculum
International license. at the elementary school level with an independent curriculum. Which the teacher must have
optimal readiness in carrying out learning with an independent curriculum. The method used in
this research is descriptive qualitative. Data collection techniques using observation, interviews,
and documentation. The data obtained is then analyzed by reduction, presentation, and
conclusion. The assessment technique to check the validity of the data is by technical
e-ISSN 2597-4122 triangulation and source triangulation. The results of this study were (1) The level of
(Online) understanding of the independent curriculum components was 50% (4 teachers) "Very well
p-ISSN 2581-1800 understood", 12.5% (1 teacher) "understood", and 37.5% (3 teachers) "did not understand" . These
(Print) results indicate that teacher readiness is included in the ready category in the 2013 Curriculum
learning. (2) Understanding using the Merdeka Mengajar platform is 25% (2 teachers) "don't
*Correspondence: understand" and 75% (6 teachers) "very understand".
Risma Ariyanti
Keywords: Teacher Readiness, Independent Curriculum, and Elementary School
A510180160@student.ums.
ac.id

Received: 16-04-2022
Accepted: 01-03-2023
Published: 12-03-2023

DOI
http://dx.doi.org/10.3065
1/else.v7i1.12965

https://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/pgsd 15 Vol. 7 | No. 1 | Februari 2023


Ariyanti, & Hidayat Analisis Kesiapan Guru Dalam Melaksanakan Pembelajaran Kurikulum Merdeka Di SD Muhammadiyah 1 Karangjati

PENDAHULUAN Adanya perancangan kurikulum untuk


Guru adalah bagian terpenting dalam kegiatan memudahkan proses pembelajaran yang ada.
belajar mengajar (Kongen, 2019). Guru sebagai Didalam kurikulum terdapat metode
pengganti orang tua di sekolah yang memiliki pengembangan yang terdiri dari perencanaan,
peran untuk menuntun peserta didik untuk implementasi dan evaluasi. Oleh sebab itu,
mencapai tujuan Pendidikan baik. Sesuai pengembangan kurikulum harus terus
Permendikbud No. 15 Tahun 2018, yaitu seorang dikembangkan untuk perkembangan IPTEK. Ada
tenaga pendidik atau guru memiliki tanggung beberapa penyebab perubahan kurikulum
jawab mendidik, mengajar, membimbing, Menurut (Soetopo & Soemanto, 1991), ada
mengarahkan, melatih, menilai, dan sejumlah faktor yang dipandang mendorong
mengevaluasi peserta didik pada PAUD jalur terjadinya perubahan kurikulum yaitu (1)
pendidikan formal, SD, SMP, dan SMA. Secara Bebasnya sejumlah wilayah tertentu, (2)
tidak langsung guru berinteraksi langsung Perkembangan IPTEK, (3) dan dukungan dari
dengan peserta didik. Melalu kegiatan mendidik, lingkup sekolah terutama guru itu sendir. Dari
diharapkan akan membentuk anak bangsa yang ketiga faktor tersebut, dapat dilihat bahwa guru
siap menhadapi perkembangan zaman. Karena adalah penentu keberhasilan implementasi
itu, diperlukan guru yang professional dan terus kurikulum di sekolah. Oleh sebab itu, dapat
maju untuk belajar sebagai guru. Hal ini sesuai diartikan seorang guru adalah faktor bagian
dengan isi pasal 1 ayat (12) yang menyatakan mendukung dalam perubahan kurikulum.
bahwa “sertifikat pendidik adalah bukti sebagai Menurut (Nasution, 2009), perubahan kurikulum
pemastian yang diberikan kepada guru dan tentang rencana maupun media untuk mencapai
dosen sebagai tenaga professional ” (Mulyasa, target Pendidikan yang baik. Melakukan
2003). Artinya kemampuan adalah sebuah perubahan kurikulum berarti mengubah
kualitatif dari tindakan guru atau tenaga lingkungan pendidikan, yaitu guru dan tenaga
kependidikan yang sangat penting. kependidikan yang menjalankan pendidikan.
Kesiapan seorang guru dapat diartikan sebagai Sebab itu, perubahan kurikulum diartikan juga
tombak untuk tercapainya kegiatan sebagai perubahan sosial.
pembelajaran. Pembelajaran sangat besar dalam Berdasarkan hasil survei (Kemendikbutristek,
pemanfaatannya dan untuk kemajuan suatu 2021), perbandingan dalam penerapan kepada
peserta didik. Kegiatan pembelajaran memiliki peserta didik yang menggunakan kurikulum
arti sebagai suatu kegiatan yang dibuat dalam 2013 dengan kurikulum darurat terhadap 10.370
rangka mencapai kegiatan belajar tertentu peserta didik kelas 1 SD dari 612 sekolah di 20
melibatkan beberapa unsur yang saling kabupaten di delapan provinsi mulai pada bulan
berhubungan antar individu dengan individu April s.d Mei 2021, didapatkan hasil belajar pada
lainnya. Untuk kesiapan guru dapat diartikan kurikulum 2013 dan kurikulum darurat. Yaitu
sebagai bentuk dalam menciptakan situasi terjadi perbedaan besar antara pemahaman
belajar peserta didik (Saepuloh, 2018). Agar membaca dan keterampilan matematika. Hasil
kegiatan pembelajaran tersebut dapat tercapai, survei, pemerintah melaksanakan perubahan
maka dibutuhkan sebuah sistem pendidikan kurikulum darurat dengan mengubahnya
yang menyeluruh, dimana susunan tersebut menjadi kurikulum merdeka. Perubahan
diwujudkan dalam kurikulum (Ramadina, 2021). kurikulum tersebut diharapkan dapat menjadi
Kurikulum merupakan skema pendidikan yang perubahan. Guru dan peserta didik lebih
disediakan oleh lembaga pendidikan untuk merdeka dalam belajar (Kemendikbutristek,
peserta didik. Berdasarkan skema Pendidikan, 2021). Dalam penerapannya, pemerintah telah
dimana peserta didik melakukan berbagai mengeluarkan aturan kurikulum sebagai sebagai
kegiatan belajar. Kurikulum muncul untuk bentuk perbaikan dalam sismtem Pendidikan,
menyelesaikan masalah di masyarakat. yaitu menggunakan Kurikulum 2013 secara

https://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/pgsd 16 Vol. 7 | No. 1 | Februari 2023


Ariyanti, & Hidayat Analisis Kesiapan Guru Dalam Melaksanakan Pembelajaran Kurikulum Merdeka Di SD Muhammadiyah 1 Karangjati

penuh, menggunakan kurikulum lama dan SD Muhammadiyah 1 Karangjati. Teknik yang


menggunakan Kurikulum Merdeka. Kurikulum dipakai untuk pengumpulan data adalah teknik
Merdeka lebih mudah, dimana berfokus pada observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik
materi mendasar pada kompetensi yaitu literasi observasi dapat dilakukan berdasarkan
dan numerasi, serta pembelajaran berbasis pengamatan selama pelaksanaan kegiatan
proyek untuk mengembangkan soft skill dan pembelajaran dengan menggunakan kurikulum
karakter sesuai profil pelajar Pancasila. Di merdeka dan pelatihan secara mandiri, teknik
Kabupaten Ngawi yang sudah menerapkan wawancara dapat dilakukan dengan tanya jawab
kurikulum merdeka adalah SD Muhammadiyah 1 kepada guru di sekolah tersebut mengenai
Karangjati. Dari hasil survei mandiri, beberapa kegiatan pembelajaran selama menerapkan
guru belum memahami kurikulum merdeka. kurikulum merdeka, serta teknik dokumentasi
Oleh karena itu, disarankan untuk melaksanakan berasal dari asesmen mandiri oleh kepala
pelatihan melalui laman Platform Merdeka sekolah.
Mengajar. Analisis data kualitatif pada penelitian ini
Berdasarkan permasalahan tersebut penulis akan dilakukan secara induktif, yaitu melalui
melakukan penelitian dengan judul “Analisis wawancara, observasi serta dokumentasi, yang
Kesiapan Guru dalam Melaksanakan dilakukan dengan mengkategorikan data,
Pembelajaran Kurikulum Merdeka Di SD menjabarkan data, memilih data yang penting,
Muhammadiyah 1 Karangjati”. Tujuan dari kemudian menyajikan data sesuai dengan
penelitian ini adalah untuk mengetahui kesiapan masalah dengan bentuk laporan dan yang
guru dalam melaksanakan pembelajaran terakhir adalah menarik kesimpulan. Data
kurikulum di SD Muhammadiyah 1 Karangjati dianalisis dengan menggunakan beberapa
yang akan dilaksanakan pada tahun ajaran langkah sesuai teori Miles, Huberman dan
2022/2023. Saldana (2014) reduksi data, data display dan
kesimpulan.
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini peneliti HASIL DAN PEMBAHASAN
menggunakan metode kualitatif. Peneliti Berdasarkan analisis hasil asesmen
menetapkan pendekatan tersebut dikarenakan mandiri kurikulum merdeka secara mandiri
peneliti ingin menjelaskan suatu fenomena oleh kepala sekolah, yaitu:
selaras dengan keadaan informasi yang
seebnarnya. Penelitian kualitatif bertujuan untuk
memperoleh suatu penerangan yang sifatnya
umum terhadap fakta sosial dari pemikiran
partisipan. Pemahaman tersebut tak ditentukan
terlebih dahulu, tetapi didapat sesudah
melaksanakan analisis terhadap fakta sosial yang
menjadi fokus penelitian (Sugiyono, 2015). Hal
hal ini selaras dengan pendapat Yusuf (2017)
dimana penelitian kualitatif berusaha memahami
makna dalam suatu peristiwa dengan
berinteraksi dengan orang-orang yang terlibat Gambar 1. Asesmen & Satuan
dalam fenomena tersebut.
Metode ini dipilih karena peneliti
tersebut ingin menggambarkan permasalahan
yang sesuai dengan keadaan. Subjek penelitian
ini adalah semua guru dengan jumlah 8 orang di

https://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/pgsd 17 Vol. 7 | No. 1 | Februari 2023


Ariyanti, & Hidayat Analisis Kesiapan Guru Dalam Melaksanakan Pembelajaran Kurikulum Merdeka Di SD Muhammadiyah 1 Karangjati

Hasil analisis yang dilakukan oleh kepala Terlepas dari hasil penelitian yang telah
sekolah, yaitu (1) Tingkat pemahaman disampaikan, keterbatasan tertentu dari
komponen kurikulum merdeka adalah 50% (4 penelitian ini harus dijadikan acuan. Meskipun
orang) “Sangat paham”, 12,5% (1 orang) informan yang digunakan diperoleh dari sekolah
“paham”, dan 37,5% (3 orang) “kurang paham”. dengan subjek guru Sekolah Dasar, namun
Hasil ini menunjukkan bahwa kesiapan guru beraneka ragam ilmu informan dirasa masih
termasuk dalam kategori siap dalam belum beragam. Penelitian lebih lanjut
pembelajaran Kurikulum 2013. (2) Pemahaman disarankan untuk melibatkan guru Sekolah Dasar
menggunakan platform Merdeka Mengajar yang aktif dalam menggali pemahaman terkait
adalah 25% (2 guru) “kurang paham” dan 75% (6 kurikulum yang saat ini diterapkan berdasarkan
guru) “sangat paham”. Selain itu dari hasil peraturan pemerintah
wawancara dengan guru Sekolah Dasar tersebut
menunjukkan bahwa guru sudah berupahaya DAFTAR PUSTAKA
memahami isi kurikulum merdeka sebelum Kemendikbutristek. (2021). Kebijakan Kurikulum
menerapkan dalam kegiatan pembelajaran. untuk Membantu Pemulihan Pembelajaran.
Sehingga ketika pelaksanaan kegiatan Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
pembelajaran dengan kurikulum merdeka, guru Dan Tekhnologi.
bisa optimal dalam menyampaikan materi Kongen, M. M. 2019. Analisis Kesiapan Guru
kepada siswa. Dalam Mengimplementasikan. Jurnal
Berdasarkan hasil analisis diatas, Pendidikan Dan Pembelajaran Anak Usia
menunjukkan bahwa kesiapan guru untuk Dini, 6, 63–69.
melakanakan kurikulum merdeka termasuk Milles, M. B., Huberman, A. M., & Saldana, J.
dalam kategori “siap” sehingga sekolah dapat (2014). Qualitative Data Analysis: A
melaksanakan pembelajaran sesuai dengan Methods
ketentuan pemerintah. Pemantapan mengenai Sourcebook.
kurikulum merdeka dimulai dengan tahap Mulyasa. (2003). Kurikulum Berbasis Kompetensi.
sosiasisasi, yaitu mempelajari isi kurikulum PT. Remaja Rosdakarya.
merdeka kepada para guru agar lebih Nasution. (2009). Asas-Asas Kurikulum. Bumi
memahami sebelum pelaksanakan dalam Aksara.
pembelajaran. Selain itu, guru dapat mengikuti Ramadina, E. (2021). Peran Kepala Sekolah dalam
pelatihan secara mandiri melalui Platform Pengembangan Kurikulum Merdeka.
Merdeka Mengajar untuk menambah wawasan Mozaiic:Islam Nusantara, 131–142.
dalam melakukan pemahaman kurikulum Saepuloh. (2018). Kesiapan Guru daam
merdeka. Melaksanakan Pembelajaran Kurikuum 2013
(Studi kasus pada SMK Lab Busines School
KESIMPULAN DAN SARAN Tangeran).
Berdasarkan hasil penelitian dan Soetopo, & Soemanto. (1991). Pembinaan dan
pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai Pengembangan Kurikulum Merdeka Sebagai
berikut: 1) Tingkat pemahaman komponen Substansi Probem Administrasi Pendidikan.
kurikulum Merdeka di SD Muhammadiyah 1 Bumi Aksara.
Karangjati sebesar 50%, dan 2) Pemahaman Sugiyono. (2015). Memahami Penelitian
terhadap penggunaan Platform Merdeka Kualitatif. Alfabeta.
Mengajar di SD Negeri 47 Penanjung Sekadau Yusuf, Muri. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif,
sebesar 75 % sehingga dikategorikan “Siap”. Kualitatif, dan Penelitian Gabungan. Jakarta:
Kesiapan guru SD SD Muhammadiyah 1 Kencana.
Karangjati dalam pelaksanaan pembelajaran
Kurikulum Merdeka , secara umum sudah siap.

https://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/pgsd 18 Vol. 7 | No. 1 | Februari 2023

Anda mungkin juga menyukai