Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR APLIKASI KOMUNITAS PRAKTISI

NAMA GURU : MMIMILIA ENDANG


PENGGERAK
ASAL SEKOLAH : SDI PEOT

MANFAAT KOMUNITAS PRAKTISI DI SEKOLAH

1. Mengedukasi anggota dengan mengumpulkan dan berbagi informasi yang berkaitan dengan
masalah dan pertanyaan tentang praktik pengajaran dan pembelajaran
2. Memberi dukungan pada anggota melalui interaksi dan kolaborasi sesama anggota Mendampingi
anggota untuk memulai dan mempertahankan pembelajaran mereka
3. Mendorong anggota untuk menyebarkan capaian anggota melalui diskusi dan berbagi
4. Mengintegrasi kan pembelajaran yang didapatkan dengan pekerjaan sehari-hari

SITUASI DI SEKOLAH
TANTANGAN PELUANG
Tantangan yang paling utama dalam
membentuk komunitas praktis disekolah 1. Dapat dengan mudah Membangun
yang saya alami yaitu bagaimana jejaring antar guru, kepala sekolah
membangun komunikasi yang baik ditenga dan pengawas sekolah dan rekan
masa pandemic covid 19 dengan sejumlah sejawat untuk memiliki kesempatan
stake holder/pemangku kepentingan yang berinteraksi secara rutin.
dapat memberikan sumbangsi positif bagi
2. Dapat Memberikan ruang berbagi
pengembangan komunitas praktis yang
informasi, isu kontekstual,
lebih efektif.
pengalaman pribadi yang dapat
membangun pemahaman dan
wawasan atas sebuah isu bersama

3. Dapat Membangun dialog atau


diskusi antar rekan sejawat yang
dapat mengeksplorasi strategi dan
solusi baru atas tantangan yang
dihadapi dan saling mendukung
dalam proses pengembangan diri

4. Dapat Menstimulasi pembelajaran


melalui komunikasi, mentoring,
coaching dan refleksi diri dengan
menyediakan forum untuk
mengidentifikasi solusi untuk
masalah umum dan proses untuk
mengumpulkan dan mengevaluasi
praktik terbaik

5. Dapat Memperkenalkan proses


kolaborati f kepada kelompok dan
organisasi untuk mendorong
gagasan dan pertukaran
informasi

6. Mendorong anggota komunitas


untuk mengembangkan aksi nyata
dengan hasil yang terukur

7. Menghasilkan pengetahuan baru


untuk membantu anggota
mengubah praktik m e r e k a u n t u
k mengakomodasi perubahan
kebutuhan dan teknologi

CARA UNTUK MEMBUAT KOMUNITAS PRAKTISI DI SEKOLAH

1. Tahap Merintis

Tahap merintis adalah tahapan memulai sebuah komunitas, Guru Penggerak dapat
mengawali membangun Komunitas Praktisi dengan strategi berikut.Tahap merintis
adalah tahapan memulai sebuah komunitas, Guru Penggerak dapat mengawali
membangun Komunitas Praktisi dengan strategi berikut.

a. Membangun percakapan awal

Guru penggerak melakukan percakapan awal dengan pemimpin sekolah, wakil


kepala sekolah, koordinator urusan, wali kelas atau dengan guru mata pelajaran
terkait dengan tujuan dan perubahan-perubahan yang ingin dicapai sekolah serta
pengembangan kompetensi guru. Percakapan awal sebaiknya dilakukan secara
individu agar diskusi bisa lebih dalam.

b. Menemukan pengikut pertama

Pengikut pertama adalah rekan guru yang bersemangat dan bersedia turut 
menggerakkan komunitas belajar bersama Guru Penggerak. Para pengikut pertama
biasanya memiliki keresahan yang sama dengan guru penggerak serta berkomitmen
untuk turut menggerakkan komunitas praktisi, memiliki kemauan belajar yang kuat
atau sudah menerapkan pembelajaran yang berpusat pada murid.

c. Membangun percakapan bermakna

Percakapan bermakna dimulai dengan pemetaan masalah – masalah dan rencana


solusi yang bisa dilakukan bersama. Percakapan berakhir dengan kesepakatan
membentuk komunitas praktisi sebagai tempat belajar, berdiskusi dan
mengembangkan praktik baik.menggerakkan komunitas belajar bersama Guru
Penggerak. Para pengikut pertama biasanya memiliki keresahan yang sama dengan
guru penggerak serta berkomitmen untuk turut menggerakkan komunitas praktisi,
memiliki kemauan belajar yang kuat atau sudah menerapkan pembelajaran yang
berpusat pada murid. Jika guru sudah memiliki komunitas namun belum menjadi
komunitas praktisi, tiga langkah di atas bisa tetap dilakukan untuk meyakinkan
orang-orang yang berpengaruh dalam komunitas untuk menerapkan konsep
Komunitas Praktisi.

 Tahap Menumbuhkan

Pada tahap menumbuhkan, komunitas praktisi diharapkan dapat menyebarluaskan


pengetahuan dan praktik baik secara lebih luas. Apa saja yang bisa dilakukan oleh
penggerak dan anggota komunitas?

a. Menyelenggarakan pertemuanbelajar secara rutin

Pertemuan rutin akan memperkuat proses belajar anggota di komunitas. Jadwal


dan lamanya pertemuan rutin perlu disepakati oleh anggota komunitas agar
anggota berkomitmen menghadiri pertemuan baik dalam bentuk tatap muka
ataupun dalam jaringan. Pertemuan rutin juga memfasilitasi anggota komunitas
untuk saling berbagi praktik baik yang dilakukan di ruang kelas dan dampaknya
pada murid. Selanjutnya, pertemuan rutin harus sesuai dengan kebutuhan belajar
anggota atau menyesuaikan dengan konteks masalah yang ingin dipecahkan.

b. Mendorong dan mendampingi anggota komunitas menerapkan hasil


belajar

Guru penggerak mendorong dan mendampingi anggota untuk mempraktikkan


hasil belajar di Komunitas .

Langkah – langkah mendorong dan mendampingi komunitas :

 Menyemangati rekan sejawat untuk mengaplikasikan praktik baru di kelas


masing-masing
 Menanyakan kesulitan dan tantangan saat mengaplikasikan praktik
 Menanyakan pengalaman menjalankan praktik baru di kelas
 Memberikan waktu kepada anggota untuk mengimplementasikan praktik
baru. Idealnya sekitar 2-4 minggu.
 Mendorong anggota untuk mendokumentasikan kegiatan saat
mengimplementasikan praktik baru. Baik praktik yang berhasil maupun yang
belum berhasil.
c. Mendokumentasikan dan membagikan hasil belajar

Guru Penggerak dan anggota Komunitas Praktisi bisa mendokumentasikan hasil


kegiatan komunitas dan praktik baik yang telah dibagikan di komunitas dalam
bentuk tulisan, rekaman audio atau video. Proses dokumentasi ini bermanfaat
sebagai sumber belajar bagi anggota komunitas secara lebih luas. Selanjutnya,
hasil dokumentasi dapat membagikan hasil pertemuan belajar atau liputan
kegiatan pada kanal belajar yang sudah disepakati sebelumnya baik
di WhatsApp grup, Telegram, halaman Facebook atau website sekolah. Publikasi
konten pembelajaran atau praktik baik dapat menjadi bagian dari percakapan
bermakna yang dapat dilakukan di Komunitas. Hasil dokumentasi juga dapat
menjadi bagian dari cerita perubahan yang bermanfaat untuk proses monitoring
dan evaluasi ketercapaian tujuan belajar anggota komunitas sehingga perlu
dikelola dengan baik.

8. Tahap Merawat Keberlanjutan

Pada tahap merawat keberlanjutan Komunitas Praktisi adalah tahap untuk memastikan
proses baik yang sudah berjalan di dalam komunitas akan terus memberi dampak positif
bagi anggota komunitas dan murid walaupun terjadi perubahan- perubahan situasi yang
berkaitan dengan Komunitas Praktisi . Contohnya, adanya pergantian kepala sekolah,
guru penggerak pindah ke sekolah lain, atau bertambah atau berkurangnya anggota.
Langkah merawat keberlanjutan antara lain:

a. Mengembangkan anggota menjadi Penggerak Komunitas Praktisi

Dalam periode waktu tertentu, Guru Penggerak perlu mengidentifikasi anggota-


anggota yang berpotensi untuk menjadi penggerak untuk kemudian diberikan
tanggung jawab sebagai pengelola kegiatan dengan peran yang berbeda-beda
sehingga dapat memahami tantangan di setiap peran. Dengan demikian,
anggota akan terbiasa menjadi penggerak dan bisa memastikan aktivitas
Komunitas Praktisi sesuai tujuan dan kebutuhan anggota.

b. Menginisiasi kolaborasi

Komunitas Praktisi dapat mulai menginisiasi kolaborasi dengan pihak-pihak di


luar komunitas yang dapat memperkaya pembelajaran anggota dan dapat
membantu anggota mencapai tujuan atau menyelesaikan masalah. Guru
Penggerak dapat mendorong anggota komunitas untuk terlibat dalam proyek-
proyek kolaborasi tersebut.

c. Menyelenggarakan proyek kegiatan murid

Proyek kegiatan murid memberikan manfaat bagi guru dan murid secara
langsung. Proses pengelolaan kegiatan  yang kompleks melatih dan menguji
anggota komunitas dalam hal komunikasi, kreativitas dan kolaborasi. Proyek
kegiatan murid juga dapat memberikan dampak langsung yang terukur bagi
capaian hasil belajar murid.

Anda mungkin juga menyukai