PENDAHULUAN
1.2.1
1.2.2
1.2.3
1.3 Tujuan
Tujuan dalam makalah ini yaitu:
1.3.1
1.3.2
1.3.3
BAB II
PEMBAHASAN
Partner
dalam
belajar
(partners
in
learning/positive
belajar
secara
bermakna
dan
pemecahan
masalah
norma.
10
akal,
budi,
ingatan,
angan-angan;
kata
dalam
hati,
pendapat
11
12
pengetahuan
awal
peserta
didik
akan
lebih
mudah
13
Hal ini akan melatih peserta didik untuk memudahkan proses klasifikasi
dan kategorisasi dalam membedakan dan memahami karakter produksi, konsumsi,
dan distribusi sekalipun dengan banyaknya objek yang disajikan pada proses
pembelajaran ditiap awal pertemuan (apersepsi). Mengkonversi pemahaman
konseptual menjadi ketrampilan. Dalam hal proses membangun pemahaman
secara konseptual pada proses klasifikasi secara abstrak, peserta didik tanpa
disadari tentunya akan melakukan suatu aktifitas yang melibatkan unsur motorik
dan tentunya kognitif mereka.
Melalui proses kategorisasi dan pengelompokan ini, peserta didik akan
menggunakan tangannya untuk menulis dan memikirkan jenis pengelompokan
yang digunakan untuk membedakan mana yang termasuk kegiatan produksi,
kegiatan distribusi, dan mana yang termasuk kegiatan konsumsi.
Model
berpikir
induktif
dapat
membantu
peserta
didik
untuk
14
15
pembelajaran
berlangsung
dengan
menggunakan
model
16
Pengertian
Salah satu jenis model sistem perilaku yaitu Model Direct Instruction atau
Model
Pengajaran
Langsung.
Model
pembelajaran
yang
menggunakan
17
Model
pengajaran
langsung
secara
khusus
dirancang
untuk
18
pendekatan deklaratif dengan titik berat pada proses belajar konsep dan
keterampilan motorik, sehingga menciptakan suasana pembelajaran yang lebih
terstruktur.
Guru yang menggunakan model pengajaran langsung tersebut bertanggung
jawab dalam mengidentifikasi tujuan pembelajaran,
dan
lingkungan
belajar
yang mendukung
19
Pengarahan dan kontrol guru terjadi ketika memilih tugas-tugas siswa dan
melaksanakan pembelajaran, menentukan kelompok, berperan sebagai sumber
belajar selama pembelajaran dan meminimalkan kegiatan non akademik. Kegiatan
pembelajaran diarahkan pada pencapaian tujuan sehingga guru memiliki harapan
yang tinggi terhadap tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh siswa.
Sintaks model pengajaran langsung memiliki 5 tahapan, sebagai berikut:
Fase 1 : Fase Orientasi
Pada fase ini guru memberikan kerangka pelajaran dan orientasi terhadap
materi pelajaran yang meliputi:
Memotivasi siswa
Penyajian materi
Pemodelan/peragaan keterampilan
20
Menjelaskan ulang hal yang dianggap sulit atau kurang dimengerti oleh
siswa
21
menyajikan
informasi,
memberikan
contoh-contoh,
memberikan
kesempatan
kepada
siswa
untuk
melatih
22
Ketika guru ingin mengenalkan suatu bidang pembelajaran yang baru dan
memberikan garis besar pelajaran dengan mendefinisikan konsep-konsep
kunci dan menunjukkan keterkaitan di antara konsep-konsep tersebut.
Ketika guru ingin mengajari siswa suatu keterampilan atau prosedur yang
memiliki struktur yang jelas dan pasti.
Ketika guru ingin memastikan bahwa siswa telah menguasai keterampilanketerampilan dasar yang diperlukan dalam kegiatan-kegiatan yang
berpusat pada siswa, misalnya penyelesaian masalah (problem solving).
Ketika
subjek
pembelajaran
yang
akan
diajarkan
cocok
untuk
Ketika para siswa menghadapi kesulitan yang sama yang dapat diatasi
dengan penjelasan yang sangat terstruktur.
23
dapat
dianalisis,
24
Model pengajaran langsung dapat digunakan untuk menekankan butirbutir penting atau kesulitan-kesulitan yang mungkin dihadapi siswa.
25
26
BAB III
SIMPULAN
3.2
langsung
tapi
sangat
efektif
untuk
membantu
siswa
27
DAFTAR PUSTAKA
28