MANUSIA
(6)
Dosen
Dr. Bujang Syaifar, M.Pd
Fakultas Tarbiyah dan Kependidikan, Prodi Teknik Elektro
Universitas Islam Negeri Ar-raniry Banda Aceh, 2019
4/1/2019 1
Materi Bahasan
A. Pengertian Nilai
B. Bentuk dan Tingkatan Nilai
C. Nilai Pendidikan dan Tujuan Pendidikan
D. Etika Jabatan
4/1/2019 2
Pengantar
Manusia adalah makhluk budaya dan makhluk sosial.
Manusia membutuhkan sesama baik jasmaniah (segi
ekonomis) maupun rohaniah (segi sosial, cinta).
Tiada hubungan sosial tanpa nilai-nilai (norma) dan tiada
nilai-nilai tanpa hubungan sosial.
Norma atau nilai adalah fungsi hubungan sosial; di dalam
hubungan sosial mutlak adanya nilai-nilai.
Kebenaran, kebaikan, kebajikan, kejujuran, cinta sesama dan
sebagainya adalah potensi martabat manusia.
4/1/2019 3
Lanjutan…
Kebaikan manusia diukur dengan kenyataan seberapa jauh ia
merealisasi potensi martabat manusia di dalam tingkah
lakunya.
Martabat manusia dan kepribadian selalu diukur dengan
norma-norma yang berlaku dalam arti sejauhmana manusia
loyak dengan nilai-nilai yang berlaku.
Manusia yang ideal adalah kepribadian yang setia dan
menjunjung tinggi nilai-nilai yang berlaku.
Integritas kepribadian banyak ditentukan oleh hubungan
dengan nilai-nilai, yakni tingkat kesadaran nilai dan mutu
pelaksanaannya, amal perbuatan.
4/1/2019 4
A. PENGERTIAN NILAI
Secara umum scope pengertian nilai adalah tak terbatas.
Tetapi ada juga orang yang membatasi nilai-nilai dalam arti
tertentu.
Celcius menyebutkan: dimana adamasyarakat disana ada
hukum. Hukum adalah sebagai nilai-nilai, norma, pengatur
ketertiban kehidupan sosial. Nilai hukum ialah dalam
potensinya untuk mewujudkan kesejahteraan dan ketertiban
hidup bersama.
Hukum merupakan nilai instrumental, nilai yang
mendatangkan nilai yang lain, yakni ketertiban sosial.
4/1/2019 5
Lanjutan…
Menurut Brubacher, value (nilai) itu adalah tak terbatas, sangat erat dengan
pengertian-pengertian dan aktivitas manusia yang kompleks. Pikiran sepintas
akan mengerti bahwa pengertian yang tak terbatas daripada nilai meliputi kedua
istilah nilai dan penilaian. Perbedaan yang sama akan Nampak pula dalam istilah
atau pengertian harga dan penghargaan, antara kata esteem dan estimate
(menghormati dan memperkirakan).
Menurut Encyclopedi Britannica, bahwa nilai itu adalah suatu penetapan atau
suatu kualitas sesuatu objek yang menyangkut suatu jenis apresiasi atau minat.
John Dewey berpendapat bahwa “value is any object of social interest”.
Hegel berpendapat bahwa nilai adalah suatu yang bersifat normative dan
obyektif, berlaku umum. Bahkan nilai itu menjadi idealism, cita-cita tiap pribadi
yang mengerti dan menyadarinya. Sebaliknya nilai itu menjadi norma, ukuran
untuk suatu tindakan seseorang apakah itu baik, buruk dan sebagainya.
4/1/2019 6
B. BENTUK DAN TINGKATAN NILAI
Dalam analisa teori nilai, dibedakan 2 jenis nilai pendidikan
yakni nilai instrumental dan nilai intrinsik.
Nilai instrumental adalah nilai yang dianggap baik karena
bernilai untuk sesuatu yang lain. Nilai terletak pada
konsekuensi-konsekuensi pelaksanaannya dalam usaha
mencapai nilai yang lain.
Nilai instrumental dapat juga dikategorikan sebagai nilai
yang bersifat relative dan subyektif.
Nilai intrinsik adalah nilai yang dianggap baik, tidak untuk
sesuatu yang lain, melainkan di dalam dan dari dirinya
sendiri.
4/1/2019 7
Lanjutan…
Ahli lain membedakan bentuk nilai-nlai berdasarkan untuk
bidang apa nilai itu efektif berfungsi. Misalnya ada nilai
hukum, nilai moral, nilai ekonomi, nilai estetika, dan
sebagainya.
Edward Spranger pmembedakan nilai berdasarkan interest
pribadi manusia.
Ada 6 tipe manusia karena kepribadian orang menganggap
salah satu nilai paling utama bagi hidupnya, nilai itu adalah:
(1) nilai religi, (2) nilai ilmiah, (3) nilai ekonomi, (4) nilai
politik (kekuasaan/Negara), (5) nilai estetika, dan (6) nilai
sosial (nilai kemanusiaan).
4/1/2019 8
Tingkat perkembangan kebudayaan manusia (Agus Comte)
4/1/2019 9
Tingkat-tingkat Kebenaran:
1) Tingkat Indera, segala sesuatunya melalui indera.
2) Tingkat Ilmiah, yakni tingkat kesadaran atas nilai-
nilai ilmiah.
3) Tingkat Filosofis, kebenaran atas hakekat realita
yang ada.
4) Tingkat Religious, kebenaran religious bersifat
mutlak, universal dan suci. Kebenaran dan kebaikan
religious mengatasi rasio, perasaan, keinginan, nafsu-
nafsu manusia.
4/1/2019 10
C. NILAI-NILAI PENDIDIKAN & TUJUAN
PENDIDIKAN
Tujuan pendidikan baik isinya maupun rumusnya tak mungkin
ditetapkan tanpa pengertian dan pengetahuan yang tepat tentang
nilai-nilai.
Di dalam rumusan tujuan pendidikan tersimpul semua nilai
pendidikan yang hendak diwujudkan di dalam pribadi anak didik.
Untuk menetapkan tujuan pendidikan dasar pikiran harus melalui
pendekatan:
o Pendekatan melalui analisa historis lembaga-lembaga sosial;
o Pendekatan melalui analisa ilmiah tentang realita kehidupan yang actual.
o Pendekatan melalui normative philosophy, melalui nilai-nilai filsafat yang
normative misalnya filsafat Negara, moral.
4/1/2019 11
Analisa Historis Lembaga-lembaga Sosial:
Orang berorientasi pada realita yang sudah ada, yang telah
tumbuh sepanjang sejarah bangsa itu,
Kenyataan hidup, way of life, weltanschauung, tata sosial,
kebudayaan yang diwarisi menjadi pusat orientasi.
Pendekatan ini akan menghasilkan suatu status quo.
Pendekatan ini dianggap tak mampu melakukan prediksi dan
perencanaan tentang bagaimana bentuk dan nilai sosial yang
dikehendaki oleh hari depan, generasi mendatang.
Lembaga-lembaga sosial yang ada adalah perwujudan dan
warisan masa silam.
4/1/2019 12
Analisa Ilmiah ttg Realita Kehidupan Sekarang yg Aktual
4/1/2019 16
Kode Ethika Jabatan
1) Melaksanakan kewajiban dengan dasar good will atau I’tikad baik
dengan kesadaran pengabdian.
2) Memperlakukan siapa pun, anak didik ataupun kolega sebagai satu
pribadi yang sama dengan pribadi dirinya sendiri.
3) Menghormati prestige, perasaan orang lain.
4) Selalu berusaha menyumbangkan ide-ide, konsepsi-konsepsi dan
karya-karya (ilmiah) demi kemajuan bidang kewajibannya
(mendidik).
5) Akan menerima haknya semata-mata sebagai satu kehormatan, dan
bukan karena vested-interest.
4/1/2019 17
SELESAI