Anda di halaman 1dari 25

UNIVERSITAS PGRI SEMARANG

PPS S2 MANAJEMEN PENDIDIKAN


POKOK-POKOK BAHAN KULIAH

MATA KULIAH : MANAJEMEN PENDIDIKAN


NASIONAL
SEMESTER/TA :I
RTEMUAN KE :2
BAHAN KAJIAN : PERAN MANAJEMEN SISDIKNAS
PENGAMPU : Dr. MAYANTO, M.Si.
Sub CPMK
Menganalisis Peran Manajemen Sisdiknas

Indikator :
1. Mendeskripsikan Pembagian Urusan Pemerintahan
2. Mendeskripsikan Pengertian Pendidikan Nasional
3. Menganalisis rumusan visi, misi, fungsi,tujuan,
pengorganisasian, strategi , ruang lingkup
Menguraikan pandangan hakekat manusia dari berbagai
dimensi (Individual,Kesosialan, Kesusilaan, Keberagaman,
Pancasilais), Mendeskripsikan sosok manusian Indonesia
seutuhnya, Mendeskripsikan Ruang Lingkup Manajemen
Pendidikan Nasional
4. Menganalisis konstribusi manajemen pada Pendidikan
A.PENGERTIAN
PENDIDIKAN;PENDIDIKAN NASIONAL
Rumusan operasional tentang pendidikan tertuang dalam UU No. 20
th 2003 tt Sisdiknas :
1. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan,pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta ketrampilanyang diperlukan dirinya,masyarakat
bangsa dan negaa.
2. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional
Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan jaman
B. PANDANGAN TENTANG HAKEKAT
MANUSIA DARI BERBAGAI DIMENSI

1. Dimensi Individual
2. Dimensi Kesosialan
3. Dimensi Kesusilaan
4. Dimensi Keberagamaan
5. Dimensi Pancasila
1. PANDANGAN TENTANG HAKEKAT
MANUSIA DARI DIMENSI
KEINDIVIDUAN MANUSIA
a. Merupakan mahluk monodualistik &
dikaruniai status sebagai khalifah Allah di
atas bumi.
b. Bayi manusia itu lemah tetapi memiliki
sejumlah potensi yaitu potensi jasmaniah
(tubuh dengan seluruh anggota badan) dan
rohaniah (cipta, rasa, karsa, intuisi, bakat)
serta lingkungan yang melingkupinya
(bangsa, suku, ras, adat istiadat,
kebudayaan, dll).
2. PANDANGAN TENTANG HAKEKAT
MANUSIA DARI DIMENSI
KESOSIALAN MANUSIA

a. Manusia selain mahluk


monodualistik sekaligus juga
mahluk monopluralistik. Sdr
jelaskan apa maksud kedua istilah
tsb!
b. Dimensi kesosialan manusia tumbuh
karena sejak lahir manusia itu lemah
dan pada tahapan berikutnya
manusia selalu saling membantu.
3. PANDANGAN TENTANG HAKEKAT
MANUSIA DARI DIMENSI
KESUSILAAN MANUSIA
 Dengan nalar dan akal maka manusia
memungkinkan dapat menentukan dan memilih
yang baik dan yang tidak baik.
 Karsa manusia akan memimpin apakah manusia
memilih yang baik atau memilih yang tidak baik.
Melalui bimbingan orang tua dan bantuan orang di
sekitarnya seorang anak akan mengidentifikasi,
menyamakan, menilai, dan menarik kesimpulan
untuk kemudian melakukan perbuatan
berdasarkan keputusan tadi. Keputusan inilah
yang disebut keputusan kesusilaan.
Driyarkara menyatakan bahwa manusia yang
berkesusilaan adalah mereka yang memiliki,
menghayati, dan bertindak berdasarkan nilai-nilai
kemanusiaan.
Hierkarki nilai dalam kehidupan manusia (nilai
fundamental/kesempurnaan manusia) meliputi:
Nilai jasmani (vital)
Nilai keindahan
Nilai kebenaran
Nilai kesusilaan
Nilai religius
Suprapto berpendapat bagi bangsa
Indonesia sistem nilai yang digunakan
adalah Pancasila yang dijabarkan
secara operasional menjadi norma
yaitu:
Norma moral
Norma susila
Norma hukum
Norma pembangunan
4. PANDANGAN TENTANG HAKEKAT
MANUSIA DARI DIMENSI
KEBERAGAMAAN
a. Kehidupan manusia yang lengkap meliputi kehidupan di
dunia dan kehidupan di akhirat.
b. Dimensi keindividuan, dimensi kesosialan, dimensi
kesusilaan, titik berat implementasinya adalah pada
kehidupan dunia.
c. Untuk kesempurnaan kehidupannya manusia perlu
mengembangkan kehidupan keagamaan
d. Pada dimensi keberagamaan manusia berusaha
mengembangkan hubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa.
e. Kehidupan yang serasi, selaras, dan seimbang dunia
akhirat akan menjadi corak atau ukuran kualitas hidup
manusia.
5. PANDANGAN TENTANG HAKIKAT
MANUSIA DARI SUDUT PANDANG
PANCASILA
1. Monodualistik dan monopluralistik
2. Keselarasan, keserasian, dan
keseimbangan
3. Integralistik:
4. Kebersamaan dan kekeluargaan
• Menurut pandangan monodualistik
hakikat manusia adalah
– Ciptaan Tuhan yang memiliki hubungan
serasi dengan penciptanya.
– Unsur jasmani dan rohani merupakan
kesatuan yang tak terpisahkan dengan
darma msing-masing.
– Tidak terpisahkan dari masyarakat
bangsanya; selalu hidup selaras,
serasi, dan seimbang.
• Menurut pandangan
monopluralistik bahwa
bangsa Indonesia sebagai
satu kesatuan dari unsur
yang beraneka ragam seperti
suku, adat, budaya, agama,
dan kepercayaan (konsep
Bhinneka Tunggal Ika).
SOSOK MANUSIA INDONESIA
SEUTUHNYA
Merupakan konsep atau gambaran sifat-sifat
manusia Indonesia yang harus dikembangkan agar
mampu hidup selaras, serasi, seimbang dalam
konteks enam hubungan yaitu:
1. dalam hubungan hidup manusia sebagai pribadi
2. dalam hubungan manusia dengan masyarakat
3. dalam hubungan manusia dengan alam
4. dalam hubungan bangsa dengan bangsa
5. dalam hubungan manusia dengan Tuhan
6. dalam hubungan mengejar kemajuan lahiriah dan
kebahagiaan rohani
(Prof. Dr. Retno Sriningsih Satmoko)
C. RUMUSAN VISI, MISI
1. Visi Pendidikan Nasional
Terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang
kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga
negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang
berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab
tantangan jaman yang selalu berubah.
2. Sejalan dengan visi tersebut Sistem Pendidikan Nasional
hendak menghasilkan insan Indonesia cerdas dan kompetitif
pada tahun 2025. Dengan istilah insan Indonesia yang
cerdas dimaksudkan insan yang cerdas secara komprehensif
yang meliputi cerdas spiritual, cerdas emosional, cerdas
sosial, cerdas intelektual, dan cerdas kinestetis
C. RUMUSAN VISI, MISI
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 menetapkan misi
pendidikan Indonesia sebagai berikut:
1. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan
memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh
rakyat Indonesia
2. Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi
anak bangsa secara utuh sejak dini sampai akhir hayat
3. Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses
pendidikan
4. Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabillitas
lembaga pendidikan
(Undang-Undang Sisdiknas, Penjelasan Umum)
C. RUMUSAN FUNGSI DAN TUJUAN

1. Mengembangkan kemampuan dan membentuk


watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa.
2. Berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan yang maha esa, berahlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab
C. PENGORGANISASIAN

1. Pengorganisasian adalah proses untuk mencapai tujuan


dengan membuat pengelompokan kegiatan untuk
diselesaikan oleh orang-orang tertentu.
Pengorganisasian pendidikan merupakan proses yang
akan menghasilkan satuan-satuan organisasi dengan
tugas pokok, fungsi, serta sumber daya manusia yang
memiliki kewenangan dan tanggung jawab dalam
mencapai tujuan pendidikan yang ditentukan.
2. Hoy dan Miskel, 2001 melakukan kajian organisasi
dalam tiga pandangan yaitu: rasional, natural, dan
open sistem.
C. RUMUSAN PENGORGANISASIAN, STRATEGI,
RUANG LINGKUP
Pandangan rasional: organisasi merupakan instrumen
formal yang dibuat untuk mencapai tujuan organisasi
dan struktur merupakan aspek yang paling penting.
Pandangan natural: organisasi dipandang sebagai
kelompok sosial khusus yang bertujuan untuk
pertahanan; orang-orang merupakan aspek yang paling
penting.
Pandangan open sistem: organisasi dipandang
sebagai sesuatu yang potensial untuk menggabungkan
komponen rasional dan natural dalam satu kerangka dan
memberikan suatu pandangan yang lebih lengkap.
C. RUMUSAN PENGORGANISASIAN, STRATEGI,
RUANG LINGKUP
Jika dikaitkan dengan pendidikan, organisasi
pendidikan adalah tempat untuk melakukan
aktifitas pendidikan guna mencapai tujuan
pendidikan yang diinginkan. Unsur-unsur dasar
dalam sebuah organisasi meliputi:
1. Adanya tujuan bersama, tujuan inilah yang
menyatukan berbagai unsur dalam organisasi
2. Adanya kerja sama dua orang atau lebih
3. Adanya pembagian tugas. Pembagian tugas ini
agar organisasi bisa efektif, efisien, dan produktif.
C. RUMUSAN PENGORGANISASIAN, STRATEGI,
RUANG LINGKUP
Manfaat organisasi pendidikan
1. Mengatasi keterbatasan kemampuan dan
sumberdaya untuk mencapai tujuan
pendidikan
2. Terciptanya efektifitas dan efisiensi
3. Menjadi wadah pengembangan potensi yang
dimiliki
C. STRATEGI PENDIDIKAN NASIONAL
1. Pelaksanaan pendidikan agama serta ahlak mulia;
2. Pengembangan dan pelaksanaan kurikuum berbasis
kompetensi;
3. Proses pembelajaran yang mendidik dan dialogis;
4. Evaluasi, akreditasi, dan sertifikasi pendidikan yang
memberdayakan;
5. Peningkatan keprofesionalan pendidikan dan tenaga
kependidikan;
6. Penyediaan sarana belajar yang mendidik;
7. Pembiayaan pendidikan yang sesuai dengan prinsip
pemerataan dan berkeadilan
C. STRATEGI PENDIDIKAN NASIONAL

8. Penyelenggaraan pendidikan yang terbuka dan


merata;
9. Pelaksanaan wajib belajar;
10. Pelaksanaan otonomi manajemen pendidikan;
11. Pemberdayaan peran masyarakat;
12. Pusat pemberdayaan dan pembangunan
masyarakat; dan
13. Pelaksanaan pengawasan dalam sistem
pendidikan nasional
C. RUANG LINGKUP MANAJEMEN PENDIDIKAN
1. Manajemen Sistem Pendidikan Nasional mengalami perkembangan
terkait dengan perannya dalam mencapai tujuan pendidikan
nasional berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku.
2. Berdasarkan UU no. 20 tahun 2003 ruang lingkup manajemen
pendidikan meliputi:
a. Peserta didik
b. Jalur, jenjang, dan jenis pendidikan
c. Pendidik dan tenaga kependidikan
d. Kurikulum
e. Sarana dan prasarana pendidikan
f. Pendanaan
g. Pengelolaan pendidikan
h. Peran serta masyarakat dalam pendidikan
i. Dewan pendidikan dan komite sekolah
D. KONTRIBUSI MANAJEMEN PADA
PENDIDIKAN NASIONAL
1. Memberikan jaminan terselenggaranya
pendidikan yang bermutu, merata, efektif, dan
efisien.
2. Memberikan jaminan terlaksananya pendidikan
berbasis hak asasi manusia
3. Memberikan jaminan terlaksananya regulasi
dan afirmasi internasional
4. Memberikan jaminan terlaksananya pendidikan
menuju knowledge based economy.

Anda mungkin juga menyukai