(KIP4010)
Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan
Universitas Widya Dharma Klaten
Dosen:
Drs. Tukiyo, M.Pd.
Nela Rofisian, S.Pd, M.Pd.
HAKIKAT MANUSIA DAN
PENGEMBANGANNYA
Sasaran pendidikan: manusia.
Pendidikan membantu tumbuh kembang-
nya potensi kemanusiaan peserta didik.
Pendidik sebagai fasilitator dapat
menjalankan fungsinya dengan baik jika
memahami peserta didik.
Manusia memiliki sifat khassifat
hakikat manusia, yang hanya dimiliki oleh
manusia.
Pemahaman sifat khas manusia sangat
penting bagi pendidik, sebab menjadi
landasan dalam:
1. Merancang dan melaksanakan
komunikasi interaksi edukatif terhadap
peserta didik.
2. Menghadapi perkemb sain dan teknologi
yg sangat pesat yg memiliki dampak
positif maupun negatif.
Sifat Hakikat Manusia
ciri2 karakteristik yang membedakan
manusia dengan hewan
Wujud sifat hakikat manusia:
1. Kemampuan menyadari diri
2. Kemampuan bereksistensi
3. Pemilikan kata hati
4. Pemilikan moral
5. Kemampuan bertanggung jawab
6. Rasa kebebasan (kemerdekaan)
7. Kesediaan melaksanakan kewajiban dan menyadari
hak
8. Kemampuan menghayati kebahagiaan (Tirtarahardja
1. Kemampuan menyadari diri
memiliki ciri khas/karakteristik diri yang
berbeda dg orang lain& lingk nonmanusia
2. Kemampuan bereksistensi
Kemampuan menerobos ruang & waktu
3. Pemilikan kata hati (conscience of man)
= hati nurani, lubuk hati, suara hati,
pelita hati, dll kemampuan pada
diri manusia yg memberi penerangan
tentang baik buruk perbuatannya
sebagai manusia
(Kemampuan membuat keputusan
tentang baik/benar dan buruk/salah)
4. Moral
Jika kata hati sbg bentuk pengertian
yang menyertai perbuatan, maka moral
(etika) adalah perbuatan itu sendiri
Jarak antara kata hati dan moral adalah
kemauan.
Etika/moral: perbuatan baik/buruk/benar/slh
Etiket: sopan santun
Banyak orang yg etiket (sopan santun)-nya
tinggi, tetapi moralnya rendah. Berilah
contoh!
5. Tanggung jawab
keberanian menentukan bahwa
suatu perbuatan sesuai dengan tuntutan
kodrat manusia, hanya karena itu suatu
perbuatan dilakukan sehingga sanksi (oleh
kata hati, masyarakat, agama) diterima
dengan kesadaran & kerelaan.
Ada hubungan erat antara kata hati, moral,
dan tanggung jawab.
6. Rasa kebebasan
Rasa bebas sesuai dg tuntutan kodrat
manusia.
Rasa merdeka jika perbuatan (moral)nya
sesuai kata hati siap bertanggung jawab
tanpa rasa khawatir.
Implikasinya: internalisasi nilai-nilai dan
aturan2 dalam dirinya.
7. Kesediaan melaksanakan kewajiban dan
menyadari hak
Kewajiban terhadap diri sendiri, masya-
rakat, dan Tuhan.
8. Kemampuan menghayati
kebahagiaan
integrasi dari sejumlah pengalaman
(+) yg menyenangkan dan tidak
menyenangkan (-), serta antara proses
dan hasil.
Kebahagiaan tdk terletak pada keadaannya secara
faktual (misal lulus S1 lalu bekerja) maupun pada
prosesnya, melainkan pada kesanggupan
menghayati semua itu dengan keheningan jiwa
dan menduduk-kan hal-hal tersebut dalam
rangkaian 3 hal: usaha, norma-norma, dan takdir.
Dimensi Hakikat Manusia
Jalur Pendidikan:
Pendidikan formal
Pendidikan nonformal
Pendidikan informal
Pendidikan tersebut diselenggarakan
dengan sistem terbuka melalui tatap muka
dan/atau melalui jarak jauh.
(Pasal 13)
Pendidikan formal: jalur pendidikan
yg terstruktur dan berjenjang yang
terdiri atas pend dasar, pendidikan
menengah, dan pendidikan tinggi
Pendidikan nonformal: jalur
pendidikan di luar pendididkan
formal yg dapat dilaksanakan secara
terstruktur dan berjenjang
Pendidikan informal: pendidikan
keluarga dan lingkungan
Jenjang Pendidikan
Pendidikan dasar
Pendidikan menengah
Pendidikan tinggi
(Pasal 14)
Jenis Pendidikan
Pendidikan umum
Pendidikan kejuruan
Pendidikan akademik
Pendidikan profesi
Pendidikan vokasi
Pendidikan keagamaan
Pendidikan khusus
(Pasal 15)
Pendidikan umum: pendidikan dasar
dan menengah yang mengutamakan
perluasan pengetahuan yg diperlukan
oleh peserta didik utk melanjutkan
pendidikan ke jenjang yg lebih tinggi
Pendidikan kejuruan: pendidikan
menengah yg mempersiapkan peserta
didik terutama untuk bekerja dalam
bidang tertentu
Pendidikan akademik: pendidikan
tinggi program sarjana dan
pascasarjana yg diarahkan terutama
pada penguasaan disiplin ilmu
pengetahuan tertentu
Pendidikan profesi: pendidikan
tinggi setelah progran sarjana yang
mempersiapkan peserta didik untuk
memiliki pekerjaan dg persyaratan
keahlian khusus
Pendidikan vokasi: pendidikan tinggi yg
mempersiapkan peserta didik untuk
memiliki pekerjaan dengan keahlian
terapan tertentu maksimal setara dengan
program sarjana
Pendidikan keagamaan: pendidikan
dasar, menengah, dan tinggi yg
mempersiapkan peserta didik utk dpt
menjalankan peranan yg menuntut
penguasaan pengetahuan tentang ajaran
agama dan/atau menjadi ahli ilmu agama
Pendidikan khusus: penyelenggaraan
pendidikan untuk peserta didik yang
berkelainan (berkebutuhan khusus)
atau peserta didik yang memiliki
kecerdasan luar biasa yang
diselenggarakan secara inklusif atau
berupa satuan pendidikan khusus
pada tingkat pendidikan dasar dan
menengah.
Pendidikan Dasar
Merupakan jenjang pendidikan yang
melandasi jenjang pendidikan menengah
Bentuk PT:
Akademi
Politeknik
Sekolah Tinggi
Institut
Universitas (Pasal 20)
Dalam UU 12/2012 ditambah Akademi Komunitas
PT wajib menyelenggarakan
pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat
tridharma PT.
PT dapat menyelenggarakan program
akademik, profesi, dan/atau vokasi,
serta memberikan gelar akademik,
profesi, dan/atau vokasi.
(Pasal 20, 21)
Universitas, institut, dan sekolah tinggi yang
memiliki program doktor berhak memberikan
gelar doktor kehormatan (doktor honoris causa)
kepada individu yang layak berkenaan dengan
jasa yang luar biasa dlm bidang iptek,
kemasyarakatan, keagamaan, kebudayaan, atau
seni (Pasal22).
Di PT berlaku kebebasan akademik, kebebasan
mimbar akademik, dan otonomi keilmuan
(Pasal 24).
PT menetapkan persyaratan kelulusan untuk
mendapatkan gelar akademik, profesi, atau
vokasi.
Pendidikan Nonformal
Diselenggarakan bagi warga masyarakat yang
memerlukan layanan pendidikan yang
berfungsi sebagai pengganti, penambah,
dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam
rangka mendukung pendidikan sepanjang
hayat.
Berfungsi: mengembangkan potensi peserta
didik dg penekanan pada penguasaan
pengetahuan dan keterampilan fungsional serta
pengembangan sikap dan kepribadian
profesional.
PNF meliputi:
pend kecakapan hidup,
PAUD,
pend kepemudaan,
pend pemberdayaan perempuan,
pend keaksaraan,
pend keterampilan dan pelatihan kerja,
pend kesetaraan,
pend lain yg ditujukan untuk mengemb
kemampuan peserta didik.
Kursus dan pelatihan diselenggarakan
bagi masyarakat yang memerlukan bekal
pengetahuan, keterampilan, kecakapan
hidup, dan sikap untuk mengembangkan
diri, mengembangkan profesi, bekerja,
usaha mandiri, dan/atau melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Hasil PNF dapat dihargai setara dengan
hasil PF setelah melalui proses penilaian
penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk
Pemerintah/Pemda dengan mengacu
standar nasional pendidikan (Pasal 26).
Pendidikan Informal
Dilakukan oleh keluarga dan lingkungan,
berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.
Dapat diakui setara dengan pendidikan
formal/nonformal setelah lulus ujian
sesuai standar nasional pendidikan (Pasal
27).
PAUD
PAUD: upaya pembinaan yg ditujukan
kepada peserta didik sejak lahir sampai
dengan usia enam tahun yg dilakukan
melalui pemberian rangsangan pend untuk
membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar
anak memiliki kesiapan dlm memasuki
pendidikan lebih lanjut.
PAUD diselenggarakan sebelum jenjang
pendidikan dasar.
PAUD dapat melalui pend formal, nonformal,
dan/atau informal.
PAUD jalur pend formal berbentuk: TK, RA,
atau bentuk lain yang sederajat.
PAUD jalur pend nonformal berbentuk KB,
TPA (Taman Penitipan Anak), bentuk lain
yang sederajat.
PAUD jalur pend informal berbentuk
pendidikan keluarga atau pend yg diseleng-
garakan oleh lingkungan (Pasal 28).
Pendidikan Kedinasan
Pendidikan kedinasan: pendidikan profesi
yang diselenggarakan oleh kementerian
atau lembaga pemerintah nonkementerian
Berfungsi meningkatkan kemampuan dan
keterampilan dlm pelaksanaan tugas
kedinasan bagi pegawai dan calon
pegawai negeri suatu
kementerian/lembaga pemerintah
nonkementerian.
Melalui jalur pend formal dan nonformal.
(Pasal 29)
Pendidikan Keagamaan
Diselenggarakan Pemerintah atau
kelompok masyarakat pemeluk agama.
Berfungsi mempersiapkan peserta didik
menjadi anggota masyarakat yang
memahami dan mengamalkan nilai-nilai
ajaran agama dan/atau menjadi ahli ilmu
agama.
Dapat diselenggarakan melalui jalur
formal, nonformal, atau informal.